Helen Creese

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
Helen Creese.jpg


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Associate Professor Helen Creese's research interests include Balinese textual and literary traditions, Balinese history and historiography and gender. Her research spans historical and contemporary periods. It draws extensively on indigenous textual traditions written in Indonesian, Balinese, Old Javanese as well as colonial sources in Dutch and French. Her publications include translations of both classical and modern texts.

She is the author of Bali in the Early Nineteenth Century: The Ethnographic Accounts of Pierre Dubois (2016); Women of the Kakawin World: Marriage and Sexuality in the Indic Courts of Java and Bali (2004); Guide and Index to the Hooykaas-Ketut Sangka Balinese Manuscript Collection in the Australian National University Library (2004); and Parthayana: The Journeying of Partha. An Eighteenth-Century Balinese Kakawin (1998). She has co-edited 'The Stigmatisation of Widows and Divorcees (janda) in Indonesian Society,' Special Issue of Indonesia and the Malay World (with Lyn Parker, 2016); From Langka Eastwards: The Ramayana in the Literature and Visual Arts of Indonesia (with Andrea Acri and Arlo Griffiths, 2011); 'Gender, Text, Performance and Agency in Asian Cultural Contexts,' Special Issue of Intersections: Gender and Sexuality in Asia and the Pacific (with Rosie Roberts, 2008); Seabad Puputan Bali: Perspektif Belanda dan Bali (with Henk Schulte Nordholt and Darma Putra 2006); and 'Old Javanese Texts and Culture,' Special Issue of Bijdragen tot de Taal , Land- en Volkenkunde (with Willem Van der Molen, 2001).

Her current research projects include an investigation into textual traditions, identity and cultural production in contemporary Bali, a literary history of Bali, and a number of projects on precolonial Balinese history.

She was elected as a Fellow of the Academy of Humanities of Australia in 2007. She serves on an number of editorial advisory boards including the Southeast Asian Publications Series of the Asian Studies Association of Australia, Asian Studies Review, Intersections: Gender and Sexuality in Asia and the Pacific and Indonesia and the Malay World.

In Balinese

In Indonesian

Contoh karya

PutraCreese CultConstraintsJanda.jpg
Artikel ini membahas berbagai strategi yang diterapkan oleh janda (karena meninggal dunia ataupun bercerai) dalam menghadapi batasan-batasan kultural dan stigma sosial pada era Bali kontemporer. Di lingkungan patriarki Bali, perempuan kurang diuntungkan dalam hal akses terhadap pekerjaan dan umumnya menerima pendapatan yang lebih rendah dari laki-laki. Ketika sebuah pernikahan berakhir, seorang janda tidak hanya kehilangan pasangannya namun juga sumber pendapatan penting bagi keluarganya. Janda mungkin juga harus menerima beban tambahan dari menyokong kehidupannya sendiri dan keluarganya, yang artinya menjadi lebih rentah secara ekonomi. Selain itu, janda juga sering dianggap mudah untuk diajak berhubungan seksual, dapat menjadi target hasrat seksual laki-laki, akibatnya menjadi sumber gosip. Sistem pemerintahan dualisme, desa – nasional,di Bali turut menambah kerumitan proses perceraian dan pernikahan kembali di masyarakat patriarkal Bali. Untuk memahami bagaimana janda di Bali menghadapi tekanan sosial dan budaya ini, artikel ini fokus pada membandingkan sejarah hidup 3 orang janda. Menerapkan konsep modal ekonomi, budaya, sosial dan simbolisme oleh Pierre Bourdieu, analisis penelitian ini menunjukkan bahwa akses terhadap berbagai bentuk modal diatas berperan penting dalam kelangsungan hidup para janda di Bali. Dengan sumber ekonomi yang memadai, seorang janda tidak hanya dapat menunjukkan independensi dan kemampuan untuk menghidupi keturunannya, namun juga berbagai kewajiban sosial dan keagamaan lainnya. Dengan begitu, mereka tetap dapat diterima dan dihormati oleh komunitasnya. Temuan ini juga berkontribusi dalam memberikan gambaran yang lebih luas dan kompleks mengenai kehidupan janda di Bali.
Nothing was added yet.