In English
When Ubud began to develop, Ida Tjokorda Tangkeban left Ubud for Jegu, Tabanan area, while Tjokorda Gde Karang built a castle in the southern area of Ubud, close to Sukawati, named Puri Negara in Desa Negara. Be Ubud then without a leader. On the initiative of a descendant of Bandesa Mas who lives in Jungut, the community leaders of Ubud went to Peliatan castle, the goal was to nuhur the leader for Ubud, so that someone would regulate economic, religious and social activities in Ubud. The then king of Peliatan, Ida Tjokorda Batuan, was ordered by Ida Tjokorda Putu Kandel, treh Dalem Sukawati to lead Ubud. Ida Tjokorda Putu Kandel as the leader of Ubud then founded Puri Saren Kangin Ubud.
In Balinese
In Indonesian
Menurut beberapa babad dan penelitian bangsa asing, Ubud di abad ke-17 masih terdiri dari sawah ladang dan semak belukar, dan hutan. Sebagaian kecil sudah didiami oleh penduduk yang terdiri dari Kuwu-kuwu (Pondokan).
Pada saat Ubud mulai berkembang, dan menjadi daerah Manca, Ida Tjokorda Tangkeban meninggalkan Ubud menuju Jegu, wilayah Tabanan, sedangkan Tjokorda Gde Karang membangun puri di wilayah selatan Ubud, dekat dengan Sukawati, diberi nama Puri Negara di Desa Negara. Jadilah Ubud kemudian tanpa pemimpin. Atas inisiatif dari seorang keturunan Bandesa Mas yang tinggal di Jungut, maka menghadaplah para pemuka masyarakat Ubud ke puri Peliatan, tujuannya adalah untuk nuhur pemimpin untuk Ubud, agar ada yang mengatur kegiatan ekonomi, keagamaan dan kemasyarakatan di Ubud.
Oleh raja Peliatan saat itu, Ida Tjokorda Batuan, diperintahkan Ida Tjokorda Putu Kandel, treh Dalem Sukawati agar memimpin Ubud. Ida Tjokorda Putu Kandel sebagai pemimpin Ubud kemudian mendirikan Puri Saren Kangin Ubud.
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/bali/king-cokorda-of-ubud/
Enable comment auto-refresher