Bali Matangi anggen Pariwisata Digital Berbasis NFT
- Title
- Bali Matangi anggen Pariwisata Digital Berbasis NFT
- Affiliation
- Regency/City
- -
- Author(s)
- Category
- -
- Year
- Photo Credit/Source
- freepik.com
- Video Credit/Source
- School/Org (if applicable)
- Location
- Kepeng.io
The place does not exists yet in wiki, click to create it
In English
However, this should not dampen the enthusiasm of various components of Balinese society in generating Bali tourism. One alternative that can be done is the adaptation of the tourism industry to the technology that is currently being discussed, the Non-Fungible Token (NFT). NFT exists as a representation of individual or group assets or ownership that has unique, non-exchangeable, and valuable properties. This technology adaptation is expected to be an answer to tourist concerns, namely, security and convenience. The workings of the tourism business model with the NFT platform are almost similar to the voucher system in the tourism industry. However, to ensure the security and convenience of users, this platform will be supported by blockchain technology. Blockchain is expected to be able to provide a sense of security thanks to the concept of decentralization which requires validation from various parties who become the blockchain server itself. The government as a policyholder can act as a validator for tourism industry managers (lodging, accommodation, culinary, etc.) who are committed to building a digital-based Bali tourism ecosystem. For tourists, this NFT can be purchased as a coupon that can be purchased and exchanged at a time frame determined by the tourism industry manager.
It is time we move together to restore the glory of Bali tourism by familiarizing ourselves with technology. Of course, it's not just about government policy, but me, you and all of us!In Balinese
In Indonesian
Namun, hal ini tak semestinya menyurutkan semangat berbagai komponen masyarakat Bali dalam membangkitkan pariwisata Bali. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah adaptasi industri pariwisata dengan teknologi yang kini tengah ramai diperbincangkan, Non Fungible Token (NFT). NFT hadir sebagai representasi atas aset atau kepemilikan individu maupun kelompok yang memiliki sifat unik, tidak dapat ditukarkan, dan bernilai. Adaptasi teknologi ini diharapkan mampu menjadi jawaban atas keresahan wisatawan yakni, keamanan dan kemudahan. Cara kerja model bisnis pariwisata dengan platform NFT ini hampir mirip dengan sistem voucher pada industri pariwisata. Hanya saja, untuk menjamin keamanan dan kemudahan pengguna, platform ini nantinya akan didukung oleh teknologi blockchain. Blockchain diharapkan mampu memberikan rasa aman berkat konsep desentralisasi yang memerlukan validasi dari berbagai pihak yang menjadi server blockchain itu sendiri. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dapat berperan sebagai validator bagi pengelola industri pariwisata (penginapan, akomodasi, kuliner, dan lainnya) yang memiliki komitmen untuk membangun ekosistem pariwisata Bali berbasis digital. Bagi wisatawan, NFT ini dapat dibeli sebagai kupon yang dapat dibeli dan ditukar pada rentang waktu yang telah ditentukan oleh pengelola industri pariwisata.
Sudah saatnya kita bergerak bersama untuk mengembalikan kejayaan pariwisata Bali dengan mengakrabkan diri pada teknologi. Tentu saja, ini bukan hanya tentang kebijakan pemerintah, tapi aku, kamu, dan kita semua!
Enable comment auto-refresher
Ni Luh Arta Suciati
Permalink |
Ananda98
Permalink |
Yogasudharma
Permalink |
Krisna dewantara
Permalink |
Tejawijaya
Permalink |
Gungariska
Permalink |
Dendy Ananda
Permalink |
Agung Udayana
Permalink |
Bintang Maheswari
Permalink |