The Journey of Garbage from Upstream to Downstream in Besakih Village

From BASAbaliWiki

This is a Response to the Sampah Upacara wikithon

20241027T115726337Z815361.jpeg

Desa Besakih, desa sane suci tur asri, magenah ring bongkol Gunung Agung. Nyabran rahina, masyarakat Hindu iriki ngelaksanayang makudang-kudang upacara keagamaan ring pura, pinaka rupa rasa suksma majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, alam lan leluhurnyane. Upakara puniki setata kapayasin antuk makudang-kudang aturan, sekar, don kelapa miwah woh-wohan. Nanging, ring ungkur kasucian upacara punika, wenten pikobet sane sering kaengsapang inggih punika sampah.

Risampune puput upacara, bunga sane layu, don sane tuh lan sisa-sisa ajeng-ajengan dados limbah organik sane patut digelis kakelola. Ring genahe puniki perjuangan tim satuan pengelolaan sampah Desa Besakih kakawitin. Dane sareng sami makarya antuk dedikasi anggen nglestariang kasucian alam sinambi mastikayang luu saking kulawarga miwah pura-pura punika kakelola becik.”

"Nyabran rahina, truk sampah ngiterin desa, ngerauhin sabilang umah miwah genah mabakti, mupulang luu organik lan anorganik." Tusing ja uli umah anake dogen, nanging masih uli pura-pura ane nyumbang luu uli aturan sabilang wai. "Luwu puniki kagingsirang ka TPS3R—Situs Pengolahan Luwu, Ngirangin, Ngawigunayang Malih, Daur Ulang."

"Ring TPS3R, tim punika jemet pisan nyorohang lulu organik miwah anorganik." Luu organik minakadi sekar lan don-donan punika kaolah dados kompos, selanturnyane luu anorganik kapisahin manut sorohnyane anggen kadaur ulang. "Pamargi puniki nenten aluh, nanging tim puniki makarya tan surud-surud, mangda prasida nglestariang palemahan sinambi nyaga nilai-nilai spiritual sane dahat kasub olih krama Hindu iriki."

"Pikolih saking jemet makarya puniki inggih punika kompos sane salanturnyane pacang kaanggen malih ngalebur tanah, nandur taru lan nyaga palemahan mangda asri." Pamargi puniki pinaka pahan saking siklus kahuripan sané saling mapaiketan—saking ngaturang majeng ring alam, kantos ngwaliang pikenoh majeng ring alam.”

"Antuk semangat gotong royong miwah eling ring mabuatnyane nyaga alam, tim satuan pengelolaan sampah Desa Besakih terus berjuang." Ipun nenten ja mupulang lulu kemanten, nanging taler nyaga kerukunan pantaraning manusa, alam lan spiritualitas. Ipun wantah pahlawan sane nenten kasub, sane makarya nyabran rahina mangda Desa Besakih tetep suci lan bersih, nyaga keseimbangan hidup lan palemahan."

"Saking umah, saking pura, ngantos TPS3R-makasami pinaka pahan saking pamargi suci anggen nyaga palemahan iraga."

"Desa Besakih, desa yang suci dan asri, terletak di kaki Gunung Agung. Setiap hari, masyarakat Hindu di sini melaksanakan beberapa upacara keagamaan di pura, sebagai rasa syukur ke hadapan Tuhan YME, alam dan leluhurnya. Upacara ini selalu dihiasi dengan beberapa persembahan, bunga, daun kelapa dan buah-buahan. Namun, di akhir kesucian upacara itu, ada masalah yang sering dilupakan yaitu sampah.

Setelah usai upacara, bunga yang layu, daun yang kering dan sisa makanan menjadi limbah organik yang harus cepat dikelola. Di tempat ini perjuangan tim satuan pengelolaan sampah Desa Besakih dimulai. Mereka bekerja dengan dedikasi melestarikan kesucian alam sambil memastikan sampah yang berasal dari keluarga dan pura-pura tersebut dikelola dengan baik.

""Setiap hari, truk sampah mengitari desa, mendatangi setiap rumah dan tempat persembahyangan, mengumpulkan sampah organik dan anorganik"". Tidaklah dari rumah saja, tetapi juga dari pura-pura yang menyumbangkan sampah dari persembahan setiap hari. ""Sampah ini dipindahkan ke TPS3R yakni Situs Penolahan Sampah, Mengurangi, Memakai Kembali, Daur Ulang"".

""Di TPS3R, tim tersebut sangat rajin mengelompokkan sampah organik dan anorganik"". Sampah organik terutama bunga dan daun-daunan diolah menjadi kompos, selanjutnya sampah anorganik dipisah sesuai jenisnya untuk didaur ulang. ""Perjalanan ini tidak mudah, tetapi tim ini bekerja tiada henti, agar dapat melestarikan lingkungan sambil menjaga nilai-nilai spiritual yang sangat terkenal oleh umat Hindu di sini"".

""Manfaat dari rajin mengambil pekerjaan ini adalah kompos yang selanjutnya akan digunakakan kembali mengurai tanah, menanam pohon dan menjaga lingkungan agar asri"". Usaha ini adalah bagian dari siklus hidup yang saling berkaitan dar memanfaatkan alam hingga mengembalikan manfaat ke alam.

""Dengan semangat gotong-royong dan ingat dengan pentingnya menjaga alam, tim satuan pengelolaan sampah di Desa Besakih terus berjuang"". Ia tidaklah mengumpulkan sampah saja, tetapi juga menjaga kerukunan diantara manusia, alam, dan spiritualitas. Ia hanya pahlawan yang tidak terkenal, yang bekerja setiap hari sehingga Desa Besakih tetap suci dan bersih, menjaga keseimbangan hidup dan alam.""

""Dari rumah, dari pura, sampai TPS3R- semua sebagai bagian dari usaha suci menjaga alam kita.""

"

Besakih Village, a sacred and beautiful village, is located at the foot of Mount Agung. Every day, the Hindu community here performs several religious ceremonies at the temple, as an expression of gratitude to God Almighty, nature and their ancestors. This ceremony is always decorated with various offerings, flowers, coconut leaves and fruits. However, at the end of the sacred ceremony, there is a problem that is often forgotten, namely garbage.

After the ceremony is over, wilted flowers, dry leaves and leftover food become organic waste that must be managed quickly. This is where the struggle of the Besakih Village waste management team begins. They work with dedication to preserving the sanctity of nature while ensuring that the waste from families and temples is managed properly.

Every day, garbage trucks circle the village, visiting every house and place of worship, collecting organic and inorganic waste. Not only from homes, but also from temples that contribute waste from daily offerings. This waste is transferred to TPS3R, namely the Waste Processing Site, Reduce, Reuse, Recycle.

At TPS3R, the team is very diligent in grouping organic and inorganic waste. Organic waste, especially flowers and leaves, is processed into compost, then inorganic waste is separated according to type for recycling. This journey is not easy, but this team works tirelessly, in order to preserve the environment while maintaining the spiritual values ​​that are very well known by Hindus here.

The benefit of diligently taking on this job is compost which will then be reused to become soil, plant trees and maintain a beautiful environment. This effort is part of a life cycle that is interrelated from utilizing nature to returning benefits to nature.

With the spirit of mutual cooperation and remembering the importance of preserving nature, the waste management unit team in Besakih Village continues to fight. It does not only collect garbage, but also maintains harmony between humans, nature, and spirituality. It is just an unknown hero, which works every day so that Besakih Village remains sacred and clean, maintaining the balance of life and nature.

From home, from temples, to TPS3R - all are part of a sacred effort to protect our nature.

Category
village
Affiliation
Desa Besakih
Age
22-30

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


MadeClive

18 days ago
Votes 0++
This is very encouraging, especially the last paragraph. Working together Bali can be as clean as New Zealand.

JuriWikithon

11 days ago
Votes 0++

Kami sangat apresiasi terkait ide pelaksanaan lomba ini. Selain dapat melestarikan bahasa Bali yang mungkin di kalangan anak-anak muda sekarang sudah semakin dilupakan.. Terkait tema pengurangan sampah upacara juga bagus sekali untuk menggugah ide-ide anak-anak muda supaya semakin peduli, semakin a ware terhadap isu-isu lingkungan dimana pengelolaan sampah saat ini sudah menjadi isu yang penting dan mendesak yang harus di selesaikan. jadi anak muda sudah seharusnya mulai mengambil peran ikut berpartisipasi mulai dari ide-ide selanjutnya peran aktif/action dalam upaya mengatasi masalah sampah yang sangat kompleks. Semua harus terlibat, pemerintah, masyarakat, anak2 muda, dunia usaha, Harus mulai dengan perubahan perilaku mulai dari diri sendiri. -Dra. Ni Made Sri Suhartini, M.Si. (DKLH Provinsi Bali)

---

Sebuah kehormatan buat saya terlibat sebagai dewan juri pada kompetisi Wikithon Partisipasi Publik: Bali Lestari. Kegiatan ini sangat bagus, pasalnya mengajak anak muda untuk berpikir tentang pengelolaan sampah upacara. Sampah upacara mayoritas adalah sampah organik. Jika saja setiap habis sembahyang ini dikumpulkan, dipilah dan diolah menjadi kompos atau untuk pakan ternak, maka tindakan baik ini bisa menyelamatkan bumi. Pasalnya sampah organik menghasilkan gas metana yang berkontribusi terhadap terjadinya pemanasan global. Dampak buruk pemanasan global adalah perubahan iklim dimana seluruh ekosistem terganggu baik darat dan laut. Kondisi ini sangat merugikan bagi semua makhluk terutama manusia. Oleh karena itu jika anak muda seluruh Bali dapat melakukan aksi mitigasi mulai dari sampah upacara dan melestarikan tradisi leluhur dengan tidak membawa sampah organik ke TPA tetapi diolah menjadi kompos di tebe rumah sendiri, saya yakin Bali aman dari bencana perubahan iklim. -Catur Yuda Hariyani (Direktur PPLH Bali)
Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.