Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Response text id" with value "Segala air adalah minuman keabadian, segala gerak adalah tarian, segala bahasa adalah nyanyian.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • sacred heritage, sustainable heritage  + (Upacara keagamaan Hindu Bali merupakan traUpacara keagamaan Hindu Bali merupakan tradisi suci yang luhur, sarat dengan nilai-nilai filosofis yang mendalam. Yang terpenting dalam setiap upacara adalah menjaga jejak suci yang harus kita lestarikan, serta menjaga kelestarian alam suci yang menjadi tempat suci Sang Hyang Widhi. Menyingkirkan sampah dan menjaga alam adalah kewajiban kita bersama. Kita dapat memulai dengan langkah sederhana, seperti menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali, mempersiapkan sesaji yang sederhana, dan menggunakan alas daun sebagai pengganti plastik. Selain itu, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.</br> </br>Dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap kegiatan keagamaan, kita dapat menjaga kelestarian budaya Bali dan alam yang indah ini. Titih suci dan titih lestari menjadi bukti bahwa kita dapat menjalankan tradisi suci dengan penuh tanggung jawab dan menghormati alam.penuh tanggung jawab dan menghormati alam.)
  • The widespread waste  + (Upacara keagamaan Hindu pada dasarnya adalUpacara keagamaan Hindu pada dasarnya adalah suci dan bijaksana, serta harus dilaksanakan dengan cara-cara yang peduli terhadap lingkungan. Untuk upacara nyegara luu, bahan-bahan alami seperti daun kelapa, bunga, dan pelepah kelapa sebaiknya digunakan sebagai sarana yadnya. Plastik dan bahan yang tidak ramah lingkungan harus diganti dengan bahan yang dapat digunakan berkali-kali, seperti sangku dari kayu atau wadah bambu.</br></br>Sebaiknya, sisa upacara seperti bunga dapat dijadikan kompos untuk pupuk organik. Selain itu, edukasi kepada masyarakat agar tidak merusak lingkungan saat melaksanakan upacara sudah mulai menjadi kewajiban dalam menjaga keseimbangan Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (diri sendiri).m semesta) dan Bhuana Alit (diri sendiri).)
  • Waste And Shared Responsibility  + (Upacara keagamaan adalah upacara yang dilaUpacara keagamaan adalah upacara yang dilaksanakan dengan menghaturkan sesajen. Tetapi di saat upacara keagamaan sudah selesai, ada banyak sampah seperti sampah organik, anorganik, atau residu. Ada beberapa cara untuk mengurangi sampah saat upacara keagamaan yaitu : </br>1. Mengurangi sampah plastik. Solusinya, kita semua bisa mengganti wadah bunga yang dari plastik sekali pakai bisa menggunakan wadah ramah lingkungan atau rajutan rotan.</br>2. Membuat biopori. Tujuannya adalah sampah organik yang sudah terkumpul lalu di buang di biopori selanjutnya bisa dibuat pupuk kompos dari biopori tersebut.</br>3. Terdapat tempat sampah baik organik, anorganik, dan residu di tempat-tempat tertentu, supaya pemedek (yang hadir sembahyang) yang hadir dapat memilah sampah yang sudah mereka pakai.</br>4. Pedagang asongan tidak boleh berjualan di sekitar pura. Karena pedagang asongan bisa menambah sampah saat berjualan di sekitar pura.</br>Hanya segitu yang dapat saya sampaikan. Harapan saya supaya ini bisa dilaksanakan saat ada upacara keagamaan.a dilaksanakan saat ada upacara keagamaan.)
  • ways to deal with waste in religion  + (Upacara-upacara yang dilakukan harus menceUpacara-upacara yang dilakukan harus mencerminkan nilai-nilai lokal yang menjadi aturan hidup agar dapat mencapai hubungan yang harmonis di masyarakat. semuanya. Di tempat-tempat yang tidak menggunakan plastik, mereka menggunakan plastik. kebencian. Kita menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah. Seperti kemasan makanan atau minuman yang tidak sehat. Menyimpulkan Sampah organik seperti limbah makanan dan sampah non-organik seperti sampah plastik. Dan di setiap tempat pasti ada tempat sampah. Oleh karena itu, sebagai orang Hindu, kita harus menjaga agar suasana Kebajikan lebih baik. Kebersihan Pura akan menambah rasa asri dan Kuduslah Rumah itu sampai selama-lamanya. Kuduslah Rumah itu sampai selama-lamanya.)
  • One action for cleanliness.  + (Upaya kita untuk mengurangi sampah di puraUpaya kita untuk mengurangi sampah di pura saat ada upacara keagamaan:</br>1. Menerapkan aturan tidak boleh membawa plastik ke area pura agar meminimalisir sampah plastik yang menumpuk dan berserakan karena jika semua orang menggunakan atau membawa plastik ke pura otomatis plastik tersebut hanya akan digunakan sekali dan berakhir menjadi sampah.</br>2. Menggunakan bokor untuk wadah bunga atau canang karena tidak akan menimbulkan sampah dan dapat digunakan berulang-ulang kali.</br>3. Menggunakan tas kain sebagai pengganti plastik untuk membawa banten, canang, atau pun peralatan mebakti hal tersebut akan mengurangi sampah plastik yang ada dipura.</br>4. Menggunakan sebuah cup yang berisikan tutup untuk wadah tirta dari pura untuk mengurangi penggunaan plastik kiloan yang biasanya digunakan untuk wadah tirta.</br>5. Untuk sampah organik seperti bekas bekas canang bisa kita jadikan kompos yang nantinya akan berguna sebagai pupuk untuk tanaman yang ada di areal pura.</br>6. Pedagang yang ada disekitaran pura juga harus bisa menyesuaikan agar tidak menggunakan plastik untuk membungkus makan atau minuman dan menjaga areanya agar selalu bersih.</br> Tentunya hal tersebut dapat tercapai asal ada kemauan dari kira sendiri untuk selalu menjaga kebersihan suatu area serta selalu mengingatkan satu sama lainagar dapat mengurangi sampah plastik dan menjaga lingkungan.ngi sampah plastik dan menjaga lingkungan.)
  • Efforts That Can Be Taken To Reduce The Amount Of Waste During Religious Ceremonies Held At Temple  + (Upaya-upaya serta solusi yang dapat dilaksUpaya-upaya serta solusi yang dapat dilaksanakan di Pura adalah dengan mengganti penggunaan plastik dalam alat persembahyangan dengan bokor, totebag, atau tas ulatan yang dapat digunakan kembali oleh pemedek. Selain itu, untuk persembahyangan seperti kwangen, bunga, dan dupa yang dibawa dari rumah, dapat dibawa kembali setelah digunakan. Menyiapkan tempat sampah terpisah di lokasi upacara untuk sampah organik, non-organik, dan plastik dapat mengingatkan pemedek untuk melaksanakan. Pemedek juga diharapkan dapat menggunakan wadah air suci seperti toples. Melakukan sosialisasi kepada pemedek tentang pentingnya menjaga lingkungan agar dapat mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan sampah. Melaksanakan sanksi kepada pemedek yang membuang sampah sembarangan di area dalam pura dan area luar pura.gan di area dalam pura dan area luar pura.)
  • Solutions for Dealing with Waste in Besakih.  + (Usaha yang bisa dilakukan guna mengurangi Usaha yang bisa dilakukan guna mengurangi sampah sarana upacara di wilayah pura terutamanya di pura Besakih adalah sebagai berikut:</br>Umat Hindu yang akan melakukan persembahyangan di pura Besakih tidak diperbolehkan membawa plastik,supaya diganti dengan mengunakan bokor(nampan) . Setelah melakukan persembahyangan,sarana sembahyang yang sudah digunakan supaya ditempatkan di tempat sampah yang telah disediakan. Juga boleh dibawa pulang kembali sarana sembahyang tersebut supaya tidak berserakan di halaman pura agar keberadaan pura Luhur Besakih selalu asri.keberadaan pura Luhur Besakih selalu asri.)
  • trikaya parisudha concept Reducing Waste for Prayer Flowers when Finished Praying  + (ajaran tri kaya parisudha adalah tiga perbajaran tri kaya parisudha adalah tiga perbuatan yang baik dan suci</br>1. berpikir baik (manacika)</br>2. berbicara yang baik (wacika)</br>3. awan yang baik (kayika)</br>dari tiga kategori tersebut kita bisa berfikir untuk tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan benda atau sarana yang bisa digunakan kembali , melakukannya dan mengundang teman untuk berbagi rekreasi di tempat yang benarntuk berbagi rekreasi di tempat yang benar)
  • my opinion  + (bahasa bali atau indonesia)
  • turn organic waste into organic fertilizer  + (bali adalah pulau yg berisi upacara agama itu tidak lepas dari bahan upkara yg dibuat dari bahan bahan organik, seperti ,daun kelapa muda ,buah pisang,bungan ,dll)
  • Let's preserve the environment to keep it clean and beautiful  + (bali dikenal dengan destinasi wisatanya lebali dikenal dengan destinasi wisatanya lewat budayanya, contohnya Melasti, odalan, ngaben, dan acara keagamaan lainnya. Tentunya jika ada upacara keagamaan pastinya ada sampah Banten maupun sampah plastik sehabis belaja di sekitar acara tersebut. menurut pendapat saya ada beberapa cara agar mengurangi sampah pada acara keagamaan yaitu: </br> - PENGGUNAAN BAHAN BAHAN ALAMI</br> penggunaan bahan bahan alami, seperti bunga, daun, dan kayu dalam upacara dan ritual Hindu ini adalah langkah langkah yg sangat baik </br> karena bahan bahan tersebut bisa terurai sehingga mengurangi timbunan sampah. - MEMINIMALLISIR PENGGUNAAN PLASTIK</br> panitia dalam acara tersebut sangat perlu menghimbau masyarakat agar mengurangi sampah plastik dalam acara atau ritual Hindu, </br> masyarakat bisa menggunakan kantong kain untuk tempat barang-barang, dan menggunakan bokor untuk tempat bunga. - MEMILAH DAN MENDAUR ULANG SAMPAH</br> masyarakat yang datang ke tempat acara keagamaan tersebut, jika ingin membuang sampah di himbau agar memilah sampah yang di </br> buang. - EDUKASI KESADARAN MASYARAKAT </br> panitia yang mengadakan acara tersebut perlu menghimbau masyarakat agar mengurangi membawa sampah plastik , sebaiknya membawa </br> kantong kain, membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah tersebut.ada tempatnya dan memilah sampah tersebut.)
  • Reduce Waste In Religious Environments  + (cara kita untuk mengurangi sampah yaitu decara kita untuk mengurangi sampah yaitu dengan cara menjaga lingkungan dan memperlakukan alam dengan penuh tanggung jawab. Tindakan yang harus kita lakukan yaitu yang pertama memperbanyak edukasi terhadap pentingnya menjaga lingkungan disekitar area kita beribadah dan dilingkungan manapun. Yang kedua, kita bisa memilih dan memilah sampah menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan non-organik. Sebagai contoh pelaksanaan persembahyangan umat Hindu di pura, yang melibatkan banyak sekali sisa sisa canang yang dimana canang ini adalah sampah organik. Kita bisaanang ini adalah sampah organik. Kita bisa)
  • How to handle waste in religious avtivities  + (caranya adalah untuk menyiapkan tong sampacaranya adalah untuk menyiapkan tong sampah atau polybag setiap ada upacara keagamaan, mengasi tau para pengunjung pura untuk tidak menggunakan plastik kalau maasuk ke dalam pura jikalau ada yang menggunakan maka kita memberikan arahan untuk membuka plastik tersebut di parkir saja, dan jika ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya kita harus menegur dia dan memberi tahu untuk membuang sampah pada tempatnya tahu untuk membuang sampah pada tempatnya)
  • how to reduce organic was in religious activity  + (di bali ada sampah yang banyak di pura-purdi bali ada sampah yang banyak di pura-pura dan tempat-tempat di upacara keagamaan.</br>sampah sampah itu seperti canang, bunga, dupa, dan sarana sembahyang lainnya.</br>sampah ada 2 jenis, yaitu: sampah organik dan sampah anorganik</br>sampah organik adalah sampah yang bisa terurai, sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai.</br></br>jadi kita semua, kalau membawa canang dan banten, kita harus membawa tas belanja, bokor/keben.</br>kalau ingin membuang sampah, bawa ke tpa/tps yang tersedia di desa masing-masing, agar kelestarian alam terjaga dan tidak terjadi kerusakan lingkungan di sekitar pura-pura dan tempat-tempat upacara keagamaan lainnya.n tempat-tempat upacara keagamaan lainnya.)
  • Learn to sort and process waste  + (kita umat hindu memang sering sekali melakkita umat hindu memang sering sekali melaksanakan upacara agama ,karena itu merupakan wujud bakti kita kepada Tuhan yang dimana sudah memberikan kita anugrah yang melimpah,akan tetapi yang menjadi permasalahan sekarang adalah sampah sehabis kita sembahyang dan sisa perlengkapan upacara yang menyebabkan pura yang seharusnya menjadi tempat suci menjadi tempat yang kotor.</br>Oleh karena itu mari kita belajar mengolah sampah seperti, memilah sampah plastik dengan sampah lainnya dan tempatkan di tempat sampah yang berbeda supaya sehabis upacara itu kita lebih mudah apabila sampah daun dan sejenisnya bisa kita olah menjadi pupuk organik,untuk sampah plastik bisa kita jual agar bisa di daur ulang.</br>Kita juga apabila hendak sembahyang ke pura jangan menggunakan tempat bunga atau banten yang berbahan plastik.gunakanlah tempat yang bisa di pakai terus menerus tetapi harus bersih dan jangan di gunakan untuk keperluan lain diluar sembahyang.</br>Kita harus melaksanakan itu dan saling mengingatkan satu sama lain,karena walaupun sebesar apapun upacara yang kita persembahkan jika setelah upacara itu kita belum bisa mengatasin sampah tersebut maka upacara tersebut akan kurang baik maknanyaupacara tersebut akan kurang baik maknanya)
  • materials for reducing waste from religious offerings at temples such as Pura Batur and Besakih  + (mengurangi jumlah sampah sisa sarana persemengurangi jumlah sampah sisa sarana persembahyangan di pura seperti Pura Batur dan Besakih adalah sebagai berikut:</br></br>1. Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran umat Hindu tentang pentingnya pengurangan sampah selama aktivitas persembahyangan.</br></br></br>2. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Memanfaatkan bahan-bahan organik dan mudah terurai, seperti daun pisang, janur, dan bunga lokal, untuk sarana persembahyangan.</br></br></br>3. Pemisahan Sampah: Menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik, sehingga memudahkan pengelolaan sampah.</br></br></br>4. Pengurangan Penggunaan Plastik: Mengurangi atau melarang penggunaan plastik sekali pakai dalam kegiatan keagamaan.</br></br></br>5. Pengelolaan Sampah Terpadu: Membangun sistem pengelolaan sampah yang efisien, termasuk fasilitas daur ulang dan pembuatan kompos.</br></br></br>6. Pelatihan dan Pendampingan: Memberikan pelatihan kepada pemangku, pedagang, dan umat mengenai pengelolaan sarana persembahyangan yang minim sampah.</br></br></br>7. Kerjasama dengan Pemerintah dan LSM: Berkolaborasi dengan pihak pemerintah dan organisasi terkait untuk mendukung upaya pengurangan sampah di kawasan pura. upaya pengurangan sampah di kawasan pura.)
  • opinion about waste from traditional ceremonial canang  + (menurut saya atau pendapat saya tentang samenurut saya atau pendapat saya tentang sampah yang telah kita gunakan saat bersembahyang harus segera dibersihkan dan juga dibuang pada tempatnya, agar orang yang bersembahyang setelah kita bisa bersembahyang dengan nyaman dan juga nyaman karena tidak ada sampah bekas canang di sekitaran mereka.</br>ketika kita melihat bekas canang kita juga harus membersihkannya, memang itu bukan bekas kita tetapi kita juga harus tau membersihkan dan menjaga lingkungan saat di pura adalah kewajiban kita agar orang yang bersembahyang dan juga tuhan senang melihat bahwa tempat persembahyangan bisa bersih dan asri.</br>tidak hanya sampah canang, kita juga harus membuat sampah yang lainnya pada tempatnya seperti sampah plastik dan lain sebagainya.</br>kita harus tetap dan terus menjaga lingkungan persembahyangan menjadi bersih, dan para pedagang juga harus mengikuti aturan yang ada saat di luar tempat persembahyangan, mau diluar ataupun di dalam harus tetap bersih dan asri.upun di dalam harus tetap bersih dan asri.)
  • reduce waste every religious activity  + (menurut saya bisa dengan cara tidak menggumenurut saya bisa dengan cara tidak menggunakan sampah plastik sebagai tempat penyimpanan canang, bunga dan lain lain gunakan lah bokor atau lain nya.</br>lalu yang paling penting adalah sehabis sembahyang alangkah baik nya bunga sehabis digunakan buang lah ketempat nya, rajin lah peduli akan lingkungan sekitar, terutama tempat keagamaan.</br>peduli dengan lingkungan bisa dengan bergotong royong, membersihkan area tempat keagamaan.</br>juga bisa dengan cara saling menyadarkan satu sama lain, memilah sampah organik dan anorganik, tidak menggunakan alat alat yang bisa bikin lingkungan keagamaan tidak bersih, mendaur ulang sampah sampah yang masih bisa di gunakan kembali, tidakk mengabaikan sampah sampah yang ada di sekitar contohnya sampah makanan, sampah plastik, sampah bunga, dan lain lain nyah plastik, sampah bunga, dan lain lain nya)
  • reduce religius ceremony waste  + (menurut saya terkadang dalam aktivitas keamenurut saya terkadang dalam aktivitas keagamaan jarang sekali yang memperhatikan sampah antara organik dan non organik, banyak juga dalam aktivitas keagamaan hanya memasuk- masukan sampah ke dalam tempat sampah dan tidak memilahnya mereka hanya memikirkan kebersihannya saja tanpa berfikir mamfaat dan akibat mengelola sampah organik dan non organik, dalam upacara- upacara keagamaan banyak sekali sampah-sampah organik yang bisa kita daur ulang menjadi kompos.sebagai solusi atau alternatif lain yaitu kita juga dapat mengurangi jumlah penggunaan janur dalam pembuatan banten,dan kita bisa menggunakan daun pisang sebagai pengganti janur dalam pembuatan banten upakara dalam agama Hindu karena daun pisang dan sebaiknya kita juga mengurangi penggunaan minuman kaleng dan snack kemasan dan digantikan oleh buah-buahan lokal maupun import.karena sampah organik lebih gampang untuk di uraikan, kita juga bisa mengurangi menggunakan plastik saat membawa aturan sembahyang, kita bisa menggunakan tas belanja untuk menempati sarana sembahyang. cara lain juga bisa dengan cara setiap selesai upacara keagamaan kita memilah sampah dan membuat tempat sampah yang besar dan membedakan antara organik dan non organik.membedakan antara organik dan non organik.)
  • how to deal with waste in temples  + (om Swastiastu menurut saya penanggulanganom Swastiastu menurut saya penanggulangan sampah di pura yaitu dengan membawa kantong/ tas kain tidak menggunakan barang 1x pakai atau jika tangkil ke pura usahakan membawa satu tas untuk menampung sampah selesai persembahyangan, memberikan pengarahan sebelum melakukan persembahyangan tentang kebersihan di pura , mengolah sampah tersebut menjadi barang yang berguna, memberikan video edukasi yang lebih menarik dan lebih mengedukasi untuk para masyarakat, menumbuhkan kesadaran masyarakat lewat pembinaan forum penanggulangan sampah , melestarikan tumbuh tumbuhan di area pura dengan tidak menaruh sampah di sela"tumbuhan tersebut karena tumbuhan itu adalah perisai yang menghadapi sampah tersebut itu saja yang dapat saya sampaikan</br>saya Ni Putu Juliantari dari SMK negeri 1 AmlapuraPutu Juliantari dari SMK negeri 1 Amlapura)
  • Procedures for disposing of waste  + (pamedek atau pengunjung dilarang keras mempamedek atau pengunjung dilarang keras membawa atau menggunakan tas kresek, pipet plastik, sterofoam serta produk lain yang berbahan plastik sekali pakai. Pamedek yang membawa sarana dilarang membuang sisa lungsuran di kawasan suci.antaranya adalah menyediakan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non-organik dan disebarkan di titik-titik strategis dan tidak terlalu jauh antara tempat sampah satu dengan lainnya.Menegaskan pemeriksaan pada pamedek atau pengunjung sehingga pihak pengelola tidak lagi kecolongan jika ada yang membawa tas kresek,Denda juga bisa menjadi pilihan agar menjaga kawasan suci ini agar dapat memberikan efek jera dan menyadarkan pamedek atau pengunjung dan juga edukasi pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan di kawasan,Mengunakan bokor supaya tidak pakai pelastik.Kurangi sampah pembelian makanan dengan kemasan dan hindari penggunaan kantong plastik sekali pakairi penggunaan kantong plastik sekali pakai)
  • how to reduce waste from religious activities  + (pendapat saya tentang bagai mana cara kitapendapat saya tentang bagai mana cara kita mengurangi sampah dalam setiap aktivitas keagamaan adalah dengan kita mengubah kebiasan yang biasanya menggunakan plastik atau sampah yg susah terurai beralih menjadi tempat yg bisa digunakan berulang kali seperti bokoran, gelas kaca dan lain lain agar kita bisa mengurangi sampah plastik dengan meminimalisir penggunaanya, jika kita terus menerus menggunakan plastik setiap acara keagamaan kemungkinan besar sampah plastik pasti akan terus menumpuk dan kemungkinan akan menunpuk terus menerus mungkin kita berfikir lebih baik ditanam tetapi sampah plastik sangat susah terurai mungkin 100th dan itupun belum pasti teruai, dan kalo di bakar sampah plastik akan meninbulkan gas yg beracun yg bisa memicu penyakit dalam tubuh. </br>maka dari itu kita lebih baik beralih ke tempat yg bisa digunakan berulangkali dari pada sekali pakaiunakan berulangkali dari pada sekali pakai)
  • how to reduce waste in temples  + (pendapat saya tentang cara mengurangi samppendapat saya tentang cara mengurangi sampah di kegiatan agama adalah</br></br>1.menggunakan bahan bahan yang alami, pilih bahan bahan alami yang gampang kebuang di alam untuk sembahyang,boleh bunga segar tanpa kemasan plastik,daun,dan wangi wangian</br></br>2.tidak menggunakan plastik²an, penggunaan plastik hanya dilakukan sekali dengan barang barang yang boleh dipergunakan lagi atau daur ulang,dados g las lan piring dari bahan bambu atau daun</br></br>3.pisahkan sampah yang alami dan sampah tidak alami,sediakan tempat sampah yang kepisah untuk sampah organik dan non-organik di sekitar pura</br></br>4.memberikan edukasi,kepada umat untuk cara pengurangan sampah dan nyarengin informasi dan cara pengelolaan sampah dan pentingnya penggunaan bahan ramah lingkungan </br></br>5.melaksanakan kegiatan bersih bersih di lingkungan pura boleh menjaga kebersihan dan ngurangin penumpukan sampah </br></br>itu saja, aktivitas keagamaan di pura yang boleh dipertahankan dengan cara menjaga lingkungan dan menjaga kebersihan di sekitarngkungan dan menjaga kebersihan di sekitar)
  • Reduce trash with eco bricks  + (sampah persembahyangan umat hindu di bali sampah persembahyangan umat hindu di bali umumnya berupa bekas canang dan dupa, namun tidak jarang juga berupa sampah plastik yang berukuran kecil seperti bekas bungkus tirta, ataupun plastik yang digunakan untuk membungkus canang ada juga sampah plastik berupa botol. Untuk mengurangi sampah tersebut dapat menggunakan eco brick. eco brick adalah sebuah botol yang dikemas padat dengan sampah plastik berukuran kecil fungsi nya adalah untuk mengurangi sampah dengan menggabungkan menjadi satu dalam satu botol. Sehingga sampah plastik yang awalnya sebanyak satu ember berubah menjadi satu botol.yak satu ember berubah menjadi satu botol.)
  • Negligence in giving alms or “Beryadnya” is caused by taking it for granted and not making the effort.  + (“Ulah elah, alih aluh” sama seperti prakti“Ulah elah, alih aluh” sama seperti praktis, ekonomis dan cepat. Di era saat ini diibaratkan seperti lautan tak bertepi, perkembangan globalisasi tak terbatas. Istilah tersebut digunakan sebagai dasar oleh masyarakat Bali dengan melaksanakan budaya Bali yang bernafaskan Hindu dengan konsep dasar Tri Hita Karana.</br></br>Tri Hita Karana ini terlihat sekali disetiap aktivitas masyarakat Bali ketika melaksanakan yadnya. Yadnya yang dilaksanakan sudah pasti menggunakan sarana atau media yang dikenal dengan istilah upakara. Banyak hal yang didasari oleh ucapan ulah, elah, alih, aluh, tersebut ketika melaksanakan upacara dan membuat upakara atau banten, menyebabkan banyak yang tidak peduli seperti apa kehidupan yang akan mendatang jika terus menerus menggunakan sarana-sarana yang tidak ramah lingkungan. Memang saat ini semua terasa mudah namun akibatnya akan diwariskan kepada keturunan-keturunan kita dimasa mendatang.</br> </br>Maka dari itu, mari bersama-sama kita peduli agar seluruh masyarakat Bali kembali belajar menggunakan segala sesuatu yang ramah lingkungan dalam melaksanakan yadnya. Astungkara jalan tersebut dapat mengatasi masalah mengurangi sampah atau limbah disetiap upacara yadnya yang diselenggarakan.etiap upacara yadnya yang diselenggarakan.)
  • Test Gus Arya  + (Segala air adalah minuman keabadian, segala gerak adalah tarian, segala bahasa adalah nyanyian.)
  • Perjalanan Sampah dari Hulu ke Hilir di Desa Besakih  + ("Desa Besakih, desa yang suci dan asri, te"Desa Besakih, desa yang suci dan asri, terletak di kaki Gunung Agung. Setiap hari, masyarakat Hindu di sini melaksanakan beberapa upacara keagamaan di pura, sebagai rasa syukur ke hadapan Tuhan YME, alam dan leluhurnya. Upacara ini selalu dihiasi dengan beberapa persembahan, bunga, daun kelapa dan buah-buahan. Namun, di akhir kesucian upacara itu, ada masalah yang sering dilupakan yaitu sampah.</br></br>Setelah usai upacara, bunga yang layu, daun yang kering dan sisa makanan menjadi limbah organik yang harus cepat dikelola. Di tempat ini perjuangan tim satuan pengelolaan sampah Desa Besakih dimulai. Mereka bekerja dengan dedikasi melestarikan kesucian alam sambil memastikan sampah yang berasal dari keluarga dan pura-pura tersebut dikelola dengan baik.</br></br>""Setiap hari, truk sampah mengitari desa, mendatangi setiap rumah dan tempat persembahyangan, mengumpulkan sampah organik dan anorganik"". Tidaklah dari rumah saja, tetapi juga dari pura-pura yang menyumbangkan sampah dari persembahan setiap hari. ""Sampah ini dipindahkan ke TPS3R yakni Situs Penolahan Sampah, Mengurangi, Memakai Kembali, Daur Ulang"".</br></br>""Di TPS3R, tim tersebut sangat rajin mengelompokkan sampah organik dan anorganik"". Sampah organik terutama bunga dan daun-daunan diolah menjadi kompos, selanjutnya sampah anorganik dipisah sesuai jenisnya untuk didaur ulang. ""Perjalanan ini tidak mudah, tetapi tim ini bekerja tiada henti, agar dapat melestarikan lingkungan sambil menjaga nilai-nilai spiritual yang sangat terkenal oleh umat Hindu di sini"".</br></br>""Manfaat dari rajin mengambil pekerjaan ini adalah kompos yang selanjutnya akan digunakakan kembali mengurai tanah, menanam pohon dan menjaga lingkungan agar asri"". Usaha ini adalah bagian dari siklus hidup yang saling berkaitan dar memanfaatkan alam hingga mengembalikan manfaat ke alam.</br></br>""Dengan semangat gotong-royong dan ingat dengan pentingnya menjaga alam, tim satuan pengelolaan sampah di Desa Besakih terus berjuang"". Ia tidaklah mengumpulkan sampah saja, tetapi juga menjaga kerukunan diantara manusia, alam, dan spiritualitas. Ia hanya pahlawan yang tidak terkenal, yang bekerja setiap hari sehingga Desa Besakih tetap suci dan bersih, menjaga keseimbangan hidup dan alam.""</br></br>""Dari rumah, dari pura, sampai TPS3R- semua sebagai bagian dari usaha suci menjaga alam kita.""</br>"ian dari usaha suci menjaga alam kita."" ")
  • "Inisiatif Ramah Lingkungan dalam Aktivitas Keagamaan" (IRLAK)  + ("Inisiatif Ramah Lingkungan dalam Aktivita"Inisiatif Ramah Lingkungan dalam Aktivitas Keagamaan" (IRLAK)</br>Kita semua tahu Bali memiliki banyak ritual keagamaan di Pura. Pasti sampah yang dihasilkan banyak dan akan berdampak negatif antara lain mengganggu keseimbangan Tri Hita Karana terutama Palemahan. Oleh karena itu, upaya harus dilakukan untuk mengurangi produksi sampah, baik organik maupun non-organik.</br>Salah satu upaya yang baik adalah mendidik masyarakat tentang bahaya plastik, terutama dalam upacara keagamaan. Misalnya mengganti kantong plastik dengan kantong kain atau wadah yang dapat digunakan lagi untuk membawa barang-barang keagamaan. Kegiatan gotong royong dengan pengayah atau komunitas pura setelah upacara juga dapat dilakukan untuk membersihkan area sekitar pura, dengan membuang sampah organik dan non-organik. Usaha ini mengajarkan tanggung jawab terhadap Palemahan. Dengan usaha ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat tanpa mengorbankan agama.</br></br>"Janganlah mencari contoh namun jadilah contoh yang baik untuk semua orang"adilah contoh yang baik untuk semua orang")
  • clean temple, comfortable community  + ((pura bersih masyarakat nyaman) * sampah (pura bersih masyarakat nyaman)</br></br>* sampah di bali adalah sampah yang lumayan banyak salah satunya di area pura, bali tidak lepas dari persembahyangan maka dari itu di area pura terdapat bayak sampah </br>* dampak dari banyaknya samaph di area pura cukup banyak yaitu (menimbulkan bau tidak sedap,merusak pemandangan,dapat menimbulkan penyakit, udara tidak bagus, akan terjadinya banjir kecil/besar di area pura,dan bisa menghambat salura)</br>* solusinya :</br> buanglah sampah sisa persembahyangan ke tempat sampah yang sudah di sediakan </br>* kesimpulan:</br> mari kita bersama sama tingkatkan kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya dan kurangi memakai sampah pelatik ke area pura supaya sampah bisa teratasi dan sediakan tong sampah sebayak mungkin supaya masyarakat sesudah selesai sembahyang bisa membuang samaph pada tempatnya, (berani membuang sampah berani terkena sansi).ani membuang sampah berani terkena sansi).)
  • clean temple comfortable community  + ((pura bersih masyarakat nyaman) * sampah (pura bersih masyarakat nyaman)</br></br>* sampah di bali adalah sampah yang lumayan banyak salah satunya di area pura, bali tidak lepas dari persembahyangan maka dari itu di area pura terdapat bayak sampah </br>* dampak dari banyaknya samaph di area pura cukup banyak yaitu (menimbulkan bau tidak sedap,merusak pemandangan,dapat menimbulkan penyakit, udara tidak bagus, akan terjadinya banjir kecil/besar di area pura,dan bisa menghambat salura)</br>* solusinya :</br> buanglah sampah sisa persembahyangan ke tempat sampah yang sudah di sediakan </br>* kesimpulan:</br> mari kita bersama sama tingkatkan kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya dan kurangi memakai sampah pelatik ke area pura supaya sampah bisa teratasi dan sediakan tong sampah sebayak mungkin supaya masyarakat sesudah selesai sembahyang bisa membuang samaph pada tempatnya, (berani membuang sampah berani terkena sansi).ani membuang sampah berani terkena sansi).)
  • Not all becomes trash  + ( *SAMPAH YADNYA PADA UPACARA KEAGAMAAN DI </br>*SAMPAH YADNYA PADA UPACARA KEAGAMAAN DI BALI*</br></br>OM Swastiastu, nama saya I Kadek Kevin Jaya Wiarsa , dari kelas Xl Kuliner B3 SMK Negeri 3 Denpasar. Kalian tahu tidak apakah yang akan kita bahas pada kali ini??? ,, kita akan membahasa Sampah Yadnya Pada Upacara Keagamaan di Bali ,, sampah yadnya hampir 80% bersumber dari bahan organik dan sisanya bersumber dari sampah anorganik seperti kertas dan plastik,,kalian pernah berfikir tidak sampah yadnya pada upacara Keagamaan itu akan di bawa kemana pada akhirnya? apakah akan di buang begitu saja atau akan kalian manfaatkan?jadi ini pendapat saya mengenai sampah tersebut yaitu yang pertama membuat nya menjadi pupuk organik dengan cara membuat kubangan pada tanah dan memasukan sampah sampah yadnya tersebut dengan catatan tidak memasukan sampah anorganik , setelah itu kalian kubur sampah yadnya organik tersebut lama kelamaan sampah itu akan berubah menjadi pupuk organik yang membuat lahan tanah di area itu menjadi subur ,jika kalian ingin bercocok tanam di area tersebut kemungkinan akan subur karena dampak positif dari sampah yadnya yang berubah menjadi pupuk organik dan kalian dapat juga mengolah sampah yadnya menjadi pakan ternak seperti babi,sapi dan hewan ternak lainnya ,, lalu pendapat saya yang kedua yaitu dengan mengolah sampah sampah bunga menjadi dupa aromaterapi dengan mengeringkan bunga dan menambah pewangi alami lalu di cetak jadilah dupa aromaterapi yang kalian dapat pakai sendiri atau kalian menjadi itu sebagai sumber penghasilan.</br>Jadi kesimpulan adalah sampah yadnya merupakan permasalah sampah di Bali yang sangat memprihatinkan. Dengan demikian sampah yadnya pada upacara Keagamaan di Bali dapat kita manfaatkan menjadi pupuk organik,pakan ternak dan dupa aromaterapi,bahkan bisa menjadi sumber penghasilan. Sekian pendapat saya mengenai sampah yadnya pada upacara Keagamaan di Bali, terima kasih ,Om Shanti Shanti Shanti Om</br>i, terima kasih ,Om Shanti Shanti Shanti Om )
  • how to reduce waste in the temple  + (- Pertama adalah beberapa fasilitas utama - Pertama adalah beberapa fasilitas utama dalam prosesi sembahyang umat Hindu di Bali. contohnya : daun kelapa, canang sari, daksina,</br>dupa, air, bunga, buah-buahan</br>sampah organik setelah sholat</br>terakhir. Semuanya sampah</br>organik yang dapat dibuat kompos.</br></br>- Sampah kedua atau sampah organik seperti kulit pisang, sisa buah-buahan yang ada di pantry bisa dimasukkan ke dalam maggot.</br></br>- Yang ketiga dalam penggunaan barang sekali pakai saat pergi ke Pura, sampah plastik masih sangat banyak sehingga sampah tersebut harus dipilah kembali jika ingin diolah atau didaur ulang.</br></br>- Keempat limbah bunga kering berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai. Campuran bahan yang digunakan untuk membuat dupa aromaterapi. digunakan untuk membuat dupa aromaterapi.)
  • how to handle coconut waste in traditional caremonies  + (1. kelapa yang sudah selesai dipakai upaca1. kelapa yang sudah selesai dipakai upacara bisa kita daur ulang. </br></br> daging dari buah kelapa yang sudah dipakai untuk acara keagamaan bisa kita daur ulang menjadi minyak kelapa dan santan sebagai pelengkap masakan.</br> selain itu sampah dari batok kelapa juga meninggalkan permasalahan yang besar bagi lingkungan. bagaimana tidak, ukuran kelapa yang lumayan besar dan susah terurai menjadikan kelapa sebagai salah satu sampah yang harus ditangani dengan benar. cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan jiwa kewirausahaan kita yaitu dengan mengolah sampah batok kelapa menjadi produk yang memiliki nilai guna, seperti mangkok dari tempurung kelapa, celengan, gantungan kunci, teko air, pot bunga dan masih banyak lagi yang bisa kita buat dari batok kelapa tersebut.</br> batok dan serabut kelapa yang sudah tidak dipakai juga bisa kita manfaatkan menjadi sumber bahan bakar untuk keperluan masak, khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. </br></br>dengan kita memanfaatkan sampah dari kelapa tersebut dengan benar, kita dapat menyelesaikan permasalahan dari kasus sampah kelapa yang meningkat di bsli, indonesia. kelapa yang meningkat di bsli, indonesia.)
  • Oke  + (Agama Bali mengajarkan kita untuk hidup seAgama Bali mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam dan menghormati semua ciptaan Tuhan. Sampah merupakan bentuk ketidakharmonisan dengan alam dan dapat mencemari lingkungan. Berikut adalah cara mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan di Bali:</br>1. Upacara:</br>Sesaji Ramah Lingkungan: Gunakan bahan alami seperti daun pisang, bambu, bunga, dan buah-buahan untuk sesaji. Hindari penggunaan plastik, styrofoam, dan bahan sintetis lainnya.</br>Pakai Wadah Tradisional: Gunakan wadah tradisional seperti besek, anyaman bambu, atau daun pisang untuk menyimpan sesaji.</br>Mengelola Sampah: Pisahkan sampah organik dan anorganik setelah upacara. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang.</br>Mengatur Sampah Sesaji: Gunakan tempat sampah khusus untuk sampah sesaji dan buang di tempat yang tepat, bukan di sungai atau laut.</br>2. Perayaan Keagamaan:</br>Dekorasi Ramah Lingkungan: Gunakan bahan alami seperti bambu, daun pisang, dan bunga untuk dekorasi. Hindari penggunaan plastik, styrofoam, dan bahan sintetis lainnya.</br>Pakai Wadah Ramah Lingkungan: Gunakan wadah tradisional seperti besek, anyaman bambu, atau daun pisang untuk makanan dan minuman.</br>Pakai Alat Makan Ramah Lingkungan: Gunakan alat makan dari bahan alami seperti bambu atau daun pisang.</br>Mengelola Sampah: Pastikan tersedia tempat sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.</br>3. Kegiatan Keagamaan Lainnya:</br>Pakai Bahan Ramah Lingkungan: Gunakan bahan alami seperti kayu, bambu, dan daun pisang untuk membuat alat-alat keagamaan.</br>Pakai Energi Terbarukan: Gunakan energi terbarukan seperti tenaga surya untuk penerangan di tempat ibadah.</br>Kampanye Peduli Lingkungan: Adakan kampanye peduli lingkungan dalam kegiatan keagamaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.</br>4. Peran Pemangku dan Pandita:</br>Jadilah Teladan: Pemangku dan pandita dapat menjadi teladan dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.</br>Mengajarkan Ajaran Ramah Lingkungan: Mengajarkan ajaran agama yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam.</br>Mengelola Paké Bahan Ramah Lingkungan: Mengelola kegiatan keagamaan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan.</br>5. Peran Masyarakat:</br>Aktif: Masyarakat dapat aktif dalam mengelola sampah dengan memilah sampah, mendaur ulang, dan menggunakan bahan ramah lingkungan.</br>Jadilah Duta Lingkungan: Masyarakat dapat menjadi duta lingkungan dan menyebarkan pesan peduli lingkungan kepada masyarakat lainnya.</br>Dengan menerapkan cara-cara ini, kita dapat mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan di Bali dan menjaga kelestarian alam.</br>Catatan:</br>Ajakan untuk mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan harus disampaikan dengan bijaksana dan penuh hormat.</br>Penting untuk memahami bahwa setiap tradisi memiliki nilai dan makna yang berbeda.</br>Upayakan untuk menemukan solusi yang seimbang antara menjaga tradisi dan menjaga kelestarian alam.jaga tradisi dan menjaga kelestarian alam.)
  • Optimizing Biopores for Organic Waste Management in Religious Ceremonies in Bali  + (Aktivitas keagamaan Hindu di Bali, sepertiAktivitas keagamaan Hindu di Bali, seperti upacara persembahyangan, menghasilkan banyak sampah organik, seperti sisa bunga, daun, dupa, dan canang. Meski mengurangi penggunaan bahan-bahan ini masih sulit, kita bisa mengelola sampahnya dengan memisahkan sampah organik dan nonorganik serta memanfaatkan lubang biopori. Biopori adalah teknologi berupa lubang silinder vertikal dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm yang berfungsi sebagai resapan air sekaligus penghasil kompos dari sampah organik seperti sisa bunga dan daun (Baguna dkk., 2021, hlm. 132). Sejak 2021, Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PCKMHDI) Denpasar menjalankan program GEMPAR (Gerakan Pemasangan Biopori untuk Pura di Denpasar), yang bertujuan untuk menyediakan lubang biopori di seluruh pura di Denpasar (Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 2024, Vol. 7, No. 1). Cara ini bisa menjadi contoh untuk seluruh pura di Bali, agar ke depannya kelestarian dan kebersihan pura tetap terjaga, sekaligus menghasilkan kompos yang bermanfaat bagi tanaman.ilkan kompos yang bermanfaat bagi tanaman.)
  • i know  + (Aktivitas keagamaan di Bali sering kali meAktivitas keagamaan di Bali sering kali menghasilkan banyak sampah, baik organik maupun anorganik. Hal ini berpotensi mencemari lingkungan sekitar pura dan menyebabkan lingkungan tersebut terkontaminasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengelola sampah dengan lebih baik guna menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. salah satu cara untuk mengurangi penggunaan sampah dalam setiap upacara keagamaan di Bali adalah dengan menerapkan upacara yang ramah lingkungan. Kita dapat mulai dengan mengurangi penggunaan Styrofoam dan plastik sekali pakai, menggantinya dengan bahan-bahan alami seperti daun dan bambu. Selain itu, penting juga untuk mengajak seluruh masyarakat memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Dengan langkah-langkah ini, kita tidak hanya menjaga keindahan alam Bali, tetapi juga memberikan teladan yang baik bagi generasi mendatang.teladan yang baik bagi generasi mendatang.)
  • Let's sort waste and utilize religious ceremony waste  + (Apa itu upacara keagamaan? upacara keagamaApa itu upacara keagamaan? upacara keagamaan adalah ritual yang dilakukan oleh suatu agama untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang dianut oleh agama tersebut. Apakah setelah terjadi nya upacara keagamaan akan membuat sampah berserakan? Iyaa tentu, sampah" Dalam upacara keagamaan berbeda" Tergantung agama yang di anut, seperti agama hindu, dalam upacara keagamaan agama Hindu sampah yang akan di hasilkan adalah sampah" Organik seperti canang atau bunga, daun kelapa, kulit buah, dan lain". Selain sampah organik terdapat juga sampah anorganik seperti plastik, dan juga botol air. Di mana sampah" Tersebut akan di bawa? Biasanya sampah tersebut akan di bawa ke TPA atau tempat pembuangan akhir. Tetapi ada baik nya jika kita mendaur ulang sampah" Tersebut, seperti mengolahnya terlebih dahulu mana yang termasuk sampah organik dan mana yang termasuk sampah anorganik. Setelah itu kita bisa mengubur sampah organik tersebut, atau bisa juga di jadikan pupuk kompos untuk tanaman, dan sampah anorganik dapat di pilah menjadi barang baru yang lebih beguna, seperti pot hias, dan juga sampah anorganik seperti botol dapat di jual kembali. Dengan itu kita dapat mengurangi sampah yang berserakan di jalanan, dan mendapatkan manfaat yang baik bagi bumi ini serta dengan itu kita dapat menghemat uang. </br>Kesimpulan: kesimpulan dari teks di atas adalah kita harus pintar dalam memilah dan menanggulangi sampah sisa" Dari upacara keagamaan di bali.mpah sisa" Dari upacara keagamaan di bali.)
  • Preserving Ceremony Cleanliness: A Devotion to God and Nature  + (Apakah teman-teman pernah melihat sampah bApakah teman-teman pernah melihat sampah berserakan setelah selesai upacara? Bagaimana perasaan kalian saat melihat sampah itu? Itulah yang sering saya lihat setiap selesai sembahyang. Tidak hanya di bagian dalam, tapi juga di halaman tengah dan di sisi luar, semuanya dipenuhi sampah. Saya sering melihat sampah, terutama sampah plastik dari canang yang berserakan, dan rasanya tidak ada yang peduli. Meskipun saya tahu sejak lama sudah ada himbauan untuk tidak meninggalkan sampah di pura, saya tetap saja melihat sampah yang ditinggalkan begitu saja.</br></br>Saya penasaran, apakah himbauan itu masih berlaku? Jika kita perhatikan, saat ini banyak sekali canang dan perlengkapan upacara yang menggunakan plastik. Memang lebih mudah dan praktis, tetapi sampahnya, terutama yang plastik, sering kali tidak terurus di tempatnya. Saya belum pernah mendengar ada yang menganggap ini sebagai pencemaran.</br></br>Jika kalian perhatikan, demi menjaga kelestarian lingkungan, kita sebaiknya melakukan upacara dengan cara yang lebih baik dan mengurangi sampah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, menyediakan tempat sampah di pura, karena banyak orang membuang sampah sembarangan karena tidak ada tempat sampah. Kedua, membersihkan tempat upacara setelah selesai. Kita harus membersihkan tempat upacara dari sampah-sampah yang tersisa. Sampah organik bisa dijadikan pupuk, sementara sampah plastik harus dibuang di tempat yang sudah ditentukan. Ketiga, mengajak umat lain untuk turut menjaga kebersihan saat upacara.</br></br>Menjaga kebersihan saat upacara agama bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk bakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alam semesta. Upacara yang baik bukan hanya tentang mempersembahkan sesajen yang banyak, tetapi juga tentang mempersembahkan bakti dari hati yang tulus.</br></br>Mari kita bersama-sama mengajak umat Hindu untuk melaksanakan upacara dengan cara yang baik dan berkelanjutan. Ini adalah wujud bakti kita kepada generasi saat ini dan yang akan datang.da generasi saat ini dan yang akan datang.)
  • TONG SETAN: LOW-SMOKE WASTE INCINERATION  + (Bali menghadapi tantangan besar dalam pengBali menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, termasuk dari upacara keagamaan seperti canang. Diam tanpa solusi bukan pilihan. Solusi yang kami tawarkan adalah “Tong Setan”, alat pembakar sampah dengan sirkulasi udara yang mengurangi asap. Berbeda dengan pembakaran biasa, tong setan memiliki desain dua lapisan yang memungkinkan aliran udara yang baik. Alat ini mudah dipindahkan, tidak memerlukan bahan bakar tambahan, dan mempercepat pengelolaan sampah, sehingga efektif untuk mengurangi sampah dari kegiatan keagamaan. Tong setan juga sesuai dengan UU Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dengan alat ini, kita dapat mengelola sampah secara efektif dan mendukung lingkungan yang lebih bersih, sehingga masalah asap dan polusi dari pembakaran dapat teratasi.dan polusi dari pembakaran dapat teratasi.)
  • Clean Heart, Balinese Nature Must Also Be Clean  + (Bali terkenal karena Adat dan Budayanya yaBali terkenal karena Adat dan Budayanya yang masih terjaga. Kelestarian Alam Bali dan Kebersihan Alam Bali juga menjadi daya tarik orang untuk berkunjung ke Bali. Bali tiada hentinya melaksanakan upacara agama. Hampir setiap hari kita akan menemukan upacara agama di Bali. Semakin banyak upacara agama yang dilakukan, tentu sampah sisa upacara akan semakin banyak juga. Berbagai solusi sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Bali. Salah contohnya adalah melarang pengunaan plastik pada sarana upacara. Selain itu sudah banyak masyarakat yang berinovasi untuk mengolah sampah sisa upacara, seperti membuat lubang biopori dan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik. Kebersihan hati yang kita lakukan dengan cara sembahyang kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, harus selaras juga dengan menjaga kebersihan lingkungan alam Bali.n menjaga kebersihan lingkungan alam Bali.)
  • Waste becomes a blessing: Reduce waste in Bali  + (Bali tidak pernah lepas dari kegiatan keagBali tidak pernah lepas dari kegiatan keagamaan yang menggunakan berbagai bahan organik dan anorganik sebagai sarana persembahyangan yang akhirnya terbuang menjadi sampah. Tercatat tahun 2022 Bali menghasilkan sebanyak 1,02 ton sampah. </br></br></br>Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah sampah menjadi uang dan keperluan agama. Dalam kegiatan ini diperlukan adanya kolaborasi antara Pemerintah dengan pihak terkait. Ketika masyarakat Hindu di Bali pergi ke pura untuk sembahyang mereka dapat mengumpulkan sampah bawaan mereka atau sampah temuan, lalu menukarnya ke tempat penukaran di Pura. Penukaran ini dapat berupa kebutuhan persembahyangan seperti dupa, canang, tempat tirta hingga uang. Penentuan penukaran akan dilakukan berdasarkan berat sampah yang dibawa. Dengan hal ini sampah akan terkumpul di satu tempat dan nantinya dapat diolah dan dibawa ke TPA. </br></br>Dengan konsep seperti ini sampah di Pura dapat dikurangi. Selain itu, pemerintah dapat melakukan kerjasama dengan UMKM terkait sehingga tidak hanya berdampak bagi lingkungan namun juga ekonomi.dampak bagi lingkungan namun juga ekonomi.)
  • Particle Board as a Solution For Minimilizing Janur Waste After Religious Ceremony  + (Bali, sebagai pulau dengan mayoritas penduBali, sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, memiliki tradisi keagamaan yang sangat kental. Upacara keagamaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Frekuensi upacara yang tinggi di Bali, baik itu upacara harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan, menyebabkan produksi limbah canang meningkat dalam jumlah besar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem I Nyoman Tari mengungkapkan volume sampah di Karangasem meningkat 25 persen dari Galungan sebelumnya. Bahkan, peningkatan sampah telah terjadi sejak H-2 Galungan. Dalam setiap upacara, digunakan persembahan berupa canang. Canang adalah wadah kecil berisi berbagai jenis bunga, daun, beras, dan bahan lainnya yang dipersembahkan kepada para dewa. Setelah persembahyangan berakhir, sarana tersebut hanya akan menjadi sampah organic. Sehingga, diperlukan adanya suatu upaya untuk mengelola limbah canang agar bias dimanfaatkan untuk menjadi barang berguna. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan tempat sampah khusus limbah persembahyangan berupa janur. Limbah janur yang sudah terkumpul kemudian diolah mejadi particle board.pul kemudian diolah mejadi particle board.)
  • ECOENZYME  + (Bali, sebuah pulau dengan kekentalan budayBali, sebuah pulau dengan kekentalan budaya, keagamaan, dan disebut sebagai Pulau Wisata. Agama yang dipeluk oleh Provinsi Bali adalah Agama Hindu yang sakral akan upacaranya. Setiap hari raya Umat Hindu di Bali, akan menggunakan sarana persembahyangan yang banyak perindividunya, seperti canang, buah, dupa, dan lain-lain. </br></br>Hal tersebut menyebabkan jumlah sampah bekas sarana persembahyangan yang dihasilkan sangat banyak. Berdasarkan data sampah tahun 2024 di Bali, sampah organik yang dihasilkan setelah persembahyangan rata-rata mencapai 2,4 kg/hari. Tentu saja menjadi permasalahan yang serius dalam kebersihan Pulau Bali sebagai Pulau Dewata. </br></br>Solusi yang bisa diterapkan adalah memanfaatkan sampah organik sisa persembahyangan tersebut. Pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah pembuatan ecoenzym. Manfaat ecoenzym sangat beragam dan sangat berguna bagi Provinsi Bali bahkan dunia. Salah satu manfaat Ecoenzym adalah membersihkan air sungai dengan menuangkannya saja dalam skala besar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bersama-sama pada suatu desa. Desa di Bali yang pernah melakukan kegiatan positif ini adalah Desa Buahan di Danau Batur, Bangli pada 29 Januari 2023. Danau Batur, Bangli pada 29 Januari 2023.)
  • Procedures for processing waste during religious ceremonies  + (Begitu banyak cara untuk kita menanggulangBegitu banyak cara untuk kita menanggulangi sampah pada saat upacara keagamaan, salah satunya adalah yang paling penting adalah kesadaran kita bersama untuk tidak buang sampah sembarangan, dan juga saat ada upacara agama sampah organik bisa kita pilah dan diolah menjadi kompos dan eco enzyme. Sampah nonorganik dapat kita olah menjadi bahan kerajinan.k dapat kita olah menjadi bahan kerajinan.)
  • Modern teba innovation and increasing public awareness regarding waste processing  + (Berbicara tentang masalah sampah, saat iniBerbicara tentang masalah sampah, saat ini banyak sekali sampah yang berserakan saat melakukan upacara keagamaan baik di Pura ataupun di rumah, terutama sampah plastik. Jadi apa solusi yang bisa diambil agar lingkungan rumah atau tempat ibadah tetap bersih atau bersih? Saya pikir kita bisa melakukannya dengan cara ini: </br>1. Lakukan 3R </br>a. Reduce (Mengurangi): </br>- Mengurangi atau meminimalisir penggunaan plastik, sebagai gantinya ketika kita membuat makanan, makanan yang kita masukkan ke dalam makanan tersebut dapat digunakan sebagai makanan yang dibungkus dengan don atau bahan organik lainnya. - Saat meminta tirta di Pura, sebaiknya kita membawa wadah tirta/genah tirta (toples kecil) dari dalam rumah, agar tidak menggunakan plastik lagi. b. Reuse (menggunakan kembali) - Menggunakan kembali/menggunakan kembali. Sebaliknya, kita bisa membawa botol minuman (Tumbler) agar tidak membeli lagi, jika membeli pasti akan menghasilkan sampah plastik. - Kita bisa menggunakan tas ramah lingkungan sebagai pengganti plastik karena tas itu bisa digunakan berulang kali. c. Recycle (Mendaur Ulang) - Mengolahnya kembali menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna. Sebagai gantinya ketika ada pekerjaan rumah atau di dalam rumah, ketika ada buah-buahan yang mengandung benih, kulit buah tersebut dapat dikumpulkan dan dibuat eco enzyme yang memiliki banyak manfaat seperti: untuk penyubur tanah, tanaman, digunakan sebagai pembersih alami, pupuk organik dan lain sebagainya. 2. Menciptakan teba modern di Pura atau di rumah. Ini digunakan untuk menyimpan sampah organik, seperti canang, buah-buahan, bunga, daun, dan sampah organik lainnya, sampah organik tersebut akan terakumulasi di dalam tabung ini. Selain itu, teba ini dapat digunakan sebagai tempat beristirahat/duduk. 3. Memberikan penyuluhan & pendidikan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan apa yang telah dijelaskan di atas. 4. Membangun komunitas pengelolaan sampah.s. 4. Membangun komunitas pengelolaan sampah.)
  • temple is a holy place not a final disposal site  + (Berikut adalah cara mengatasi sampah saat Berikut adalah cara mengatasi sampah saat sembahyang di pura</br></br>1.Papan Kebijakan Pasang papan informasi stiap tempat sembahyang/infokan pentingnya membuang sampah pada tempatnya/ajak pengunjung membawa pulang sampah tersebut, agar tidak membuangnya di area pura,menggunakan bahasa Bali, bahasa indonesia dan Inggris untuk memudahkan pengunjung internasional</br></br>2.Sistem "Zero Waste":Dorong pengunjung membawa botol minum sendiri, tas kain,yang ramah lingkungan</br>Ajak seluruh warga bali/wisatawan untuk stop menggunakan kantong plastik gunakanlah tas kain yang ramah lingkungan</br></br>3.Edukasi melalui Teater atau Seni: Gunakan pertunjukan teater atau seni untuk menyoroti pentingnya menjaga lingkungan pura dengan cara yang menarik dan interaktif</br></br>informasikan kembali cara itu melalui radio,tv,media sosial, agar di ketahui seluruh masyarakat</br>Dengan menerapkan 3 cara ini akan sangat mengurangi sampah yang ada di pura jika di laksanakan dengan baik,baik kesadaran dari diri sendiri/penghimbauaik kesadaran dari diri sendiri/penghimbau)
  • How to reduce waste in religious  + (Berikut adalah tanggapan saya mengenai lanBerikut adalah tanggapan saya mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah dalam kegiatan keagamaan:</br></br>1. Mengelola sampah dengan baik</br>Sediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik, anorganik, dan daur ulang. Pastikan juga ada informasi yang jelas tentang cara memilah sampah dengan benar.</br></br>2. Mengajak Bendesa dan Warga Desa Memulai Program Kebersihan</br>Dengan melibatkan Bendesa dan tokoh adat, akan lebih mudah mendapatkan dukungan dari masyarakat. Terlebih jika ada tokoh yang memberikan dukungan, program ini tidak akan menemui hambatan berarti.</br></br>3. Menggunakan bahan-bahan alami</br>Gunakan bahan upacara yang ramah lingkungan, seperti menggantikan bahan plastik dengan janur, daun-daunan, dan bahan alami lainnya yang bisa terurai secara alami.mi lainnya yang bisa terurai secara alami.)
  • changing habits in reducing waste  + (Biasanya setelah upacara, sejumlah besar sBiasanya setelah upacara, sejumlah besar sampah dikeluarkan tergantung pada seberapa besar atau kecil upacara tersebut. Perhatikanlah hari-hari yang suci dan hari-hari yang suci. Jika satu hari penuh hanya menghasilkan satu juta ton sampah, maka pada hari penuh Galungan dapat menghasilkan dua hingga tiga kali lipat sampah.</br>Cara untuk mengurangi sampah dalam kegiatan keagamaan dapat dilakukan dengan mengganti plastik bekas dengan gelas atau wadah anyaman lainnya. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi sampah anorganik dalam bentuk plastik kresek. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan wawasan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menyortir dan mengelola sampah dengan baik dan benar. Selain sosialisasi dan informasi kepada masyarakat, pemerintah juga harus mendorong masyarakat untuk lebih sadar dan sadar akan kondisi mereka. Meskipun sulit untuk memasukkan perilaku pada masyarakat yang sudah terbiasa dengan banyak hal, namun percaya pada perkembangan yang lambat, masyarakat pasti akan menyadari bahaya dari sampah. </br>Selain itu tokoh-tokoh penting dalam masyarakat juga harus aktif dalam membantu masyarakat dalam pembiasan mengelola sampah dengan baik dan benar.an mengelola sampah dengan baik dan benar.)
  • Biopori As Organic Waste Processing  + (Biopori Sebagai Pengolahan Sampah Organik Biopori Sebagai Pengolahan Sampah Organik</br></br>Seperti di Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas yang diupload pada tanggal 17 Oktober 2024. Bali merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia dengan berbagai julukannya yaitu Pulau seribu pulau, banyaknya wilayah di Bali tidak lepas dari adanya upacara keagamaan yang beraneka ragam. Disetiap upacara keagamaan tentunya memerlukan sarana upacara seperti canang. Sisa sampah canang upacara inilah yang sedang menjadi pokok permasalah masyarakat Hindu dikarenakan menumpuknya sampah canang yang tidak diolah. Salah satu cara penanggulan sampah tersebut adalah dengan penanaman biopori disekitar area pura, sampah organik yang ditanam di biopori akan berubah menjadi kompos sehingga sampah canang tidak lagi menumpuk dan bisa kita jadikan pupuk untuk tanaman. Dengan biopori sampah canang organik akan terurai sendiri dengan begitu mudah bagi kita untuk mengatasi permasalahan sampah dan area pura akan tetap terjagaan sampah dan area pura akan tetap terjaga)
  • making ecoprint from religius waste  + (Canang adalah persembahan dalam upacara agCanang adalah persembahan dalam upacara agama Hindu. Setelah selesai, bunga dan daunnya biasanya dibuang. Namun, dengan teknik ecoprint, kita bisa mengubahnya jadi motif cantik di kain. Prosesnya sederhana, menggunakan bunga seperti kamboja atau pandan untuk mencetak pola alami di kain. Metode ini tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga menghargai alam dengan cara yang bermakna.</br></br>Inilah cara sederhana menjaga lingkungan sekaligus menciptakan karya seni. Mari mulai memanfaatkan sampah sisa sembahyang jadi sesuatu yang berguna.sisa sembahyang jadi sesuatu yang berguna.)
  • Easy Ways to Reduce Waste  + (Cara kita mengurangi sampah ketika sedang Cara kita mengurangi sampah ketika sedang melaksanakan upacara agama adalah sebagai berikut:</br>1. Membeli jajanan upacara di toko curah. Jika tidak ada toko curah di kotamu, kamu bisa membelinya di tempat konvensional seperti pasar dan supermarket. Dengan itu, kita wajib membawa wadah guna ulang seperti toples, kontainer, dan lainnya, Gunakan lagi wadah-wadah itu saat persembahannya dihaturkan. Apabila dirasa menyulitkan, kamu bisa langsung saja membeli jajanan tradisional. Sebab, jajanan tradisional bali pada dasarnya sudah ramah lingkungan. Kemasannya menggunakan bahan organik, bebas plastik seperti kulit jagung, janur, daun pisang, dan lainnya.</br></br>2. Tak luput juga kita wajib membeli jajanan dan buah untuk upacara yang disukai seluruh anggota keluarga. Dengan itu, tidak akan ada makanan bersisa. Kalaupun masih ada, sisa makanan itu bisa diberikan ke hewan peliharaan seperti anjing, babi, maggot, dan lainnya. Cara lainnya adalah makanan sisa itu dijadikan kompos.</br></br>3. Saat melakukan persembahyangan ke Pura, tidak lupa untuk membawa wadah keben beserta tas kainnya, toples untuk mewadahi tirta, dupa tanpa kemasan plastik sekali pakai, dan berbekal air minum dalam tumbler. Apabila di Pura terdapat biopori dan sumur kompos, bunga, kwangen, dan dupa bekas persembahyangan bisa diletakan di sana.as persembahyangan bisa diletakan di sana.)