Haduh gumi cara jani jeg liu sajan ada masalah cara kéné. I raga dadi anak luh patut waspada, tusing dadi lengah. Kéto masih pemerintah apang ngaé peraturan yén ada oknum-oknum kéné langsung tindak lanjut kanti tuntas!
Karena saya adalah seorang perempuan, saya rasa ini adalah hal yang cukup krusial untuk menjadi topik bahasan. Tentunya dalam menghindari pelecehan sensual di Bali balik lagi ke kesadaran masyarakat itu sendiri, jika mereka tidak tahu apa itu 'seksual' mereka bisa saja menyalahgunakannya. Dalam dunia pendidikan baik guru dan murid memegang peranan penting dalam memutus rantai permasalahan ini, salah satu cara terbaik adalah untuk memberikan yang namanya 'sex education/edukasi seks' bukan dalam maksud porno tapi untuk mengajarkan dan menyadarkan para orang² bagaimana peranan seks itu. Memang mendapat pro dan kontra tapi itu balik lagi ke kesadaran diri sendiri, jika masih ada pelecehan sensual terutama di dunia pendidikan masyarakat bali itu artinya individu tersebut tidak mendapatkan pendidikan seks dan memiliki karakter yang kurang. Selain itu perlu juga ada program² penguatan karakter Pancasila yang harus dilaksanakan sehingga mereka memiliki wawasan yg luas dan ranah pendidikan tidak menjadi incaran bagi predator sensual. Mungkin itu dari saya dan pendapat saya. Semoga membantu :)
belajar beladiri dan harus berpakaian yang sopan dimanapun
ingat kalau keluar kemana mana minimal diantar orangtua, kalau sudah menikah diantar suami , anak (sudah dewasa) atau mertua, dan jika terdesak teriak sekencang mungkin, lalu hubungi 110 (POLISI)
Enable comment auto-refresher
Anonymous user #1
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |