Gabor dance is one of the traditional Balinese dances which is still often performed as a welcoming dance. This dance was created in 1969 by dance maestro I Gusti Raka from Saba. Gabor dance has many similarities with the Pendet Dance, starting from the origin of the dance which was originally created as a sacred dance until now it has turned into a profane dance as a welcoming dance. . What distinguishes these two dances is the variety of motion. In Gabor Dance, more movements are taken from ceremonial dances, such as the Rejang Dance.
At first, Gabor Dance was only intended for religious ceremonies, namely to describe welcoming the descending of the gods, but now this dance is often performed in various events because its function has changed as an entertainment dance or the term is called Balih-Balihan Dance. According to the classification of dance types, Gabor Dance is included in the type of modern dance creations. This dance will usually be danced by a group of women or young women wearing brightly colored costumes. Each dancer will bring a bowl full of flowers as a property. The dance movements and patterns of the dance floor are adjusted to the creations of each trainer or from the agreement of the dancers so that they look neat and beautiful. At the end of the dance, the dancers will sprinkle flowers towards the audience as a symbol of welcome.
Tari Gabor adalah salah satu tarian tradisional Bali yang hingga kini masih sering dipentaskan sebagai tari penyambutan. Tarian ini diciptakan pada tahun 1969 oleh maestro tari I Gusti Raka yang berasal dari Saba. Tari Gabor memiliki banyak kemiripan dengan Tari Pendet, mulai dari asal-usul tari yang pada awalnya diciptakan sebagai tarian sakral hingga kini berubah menjadi tari profan sebagai tari penyambutan, jenis tarian berfungsi sama sebagai tari penyambutan, tata rias dan properti yang dibawa berupa bokoran ketika menari. Yang membedakan kedua tarian ini adalah pembendaharaan atau variasi geraknya. Di dalam Tari Gabor lebih banyak mengambil gerak-gerak dari tari upacara, seperti Tari Rejang.
Pada awalnya Tari Gabor hanya ditujukan untuk upacara religius yaitu menggambarkan penyambutan atas turunnya dewa-dewi, namun kini tarian ini seringkali dipentaskan dalam berbagai acara karena fungsinya telah berubah sebagai tari hiburan atau istilahnya disebut Tari Balih-Balihan. Menurut penggolongan jenis tari, Tari Gabor ini termasuk ke dalam jenis tari kreasi modern. Tarian ini biasanya akan ditarikan oleh sekelompok wanita atau remaja putri dengan memakai kostum yang berwarna cerah. Masing-masing penari akan membawa bokor yang penuh berisi bunga sebagai propertinya. Gerakan tari dan pola lantai tarian disesuaikan dengan kreasi dari masing-masing pelatih atau dari kesepakatan para penari sehingga terlihat rapi dan indah. Di akhir tarian, para penari akan menaburkan bunga ke arah penonton sebagai symbol penyambutan dan selamat datang.
Enable comment auto-refresher