Literature PERAMPASAN HAK ASASI MANUSIA DEMI WILAYAH KEKUASAAN
- Title (Other local language)
- Photograph by
- Author(s)
- Reference for photograph
- https://isubogor.pikiran-rakyat.com/warta/pr-453816318/penyebab-perang-rusia-ukraina-ini-kata-para-analis-politik-luar-negeri
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- Competition
- Pengungsi
Description
In English
In Balinese
In Indonesian
PERAMPASAN HAK ASASI MANUSIA DEMI WILAYAH KEKUASAAN
Perang adalah salah satu cara penyelesaian konflik yang minim akan rasa kemanusiaan. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, Vladimir Putin yang merupakan Presiden Federasi Rusia menyatakan perang melawan Ukraina sehingga terjadilah perang antara Rusia dan Ukraina dengan dalih melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Pertempuran yang melibatkan kedua negara tersebut hampir meratakan seluruh wilayah Ukraina. Korban-korban yang berjatuhan tidak hanya berasal dari kalangan militer, banyak masyarakat sipil yang juga menjadi korbannya. Anak-anak dan perempuan adalah korban pertama yang paling menderita atas peristiwa yang tidak melibatkan hati nurani ini.
Akibat gempuran yang dilancarkan pasukan Rusia, sejumlah bangunan dan fasilitas publik di Ukraina rusak parah. Masyarakat Ukraina, yang semula hidup tenang, kini nasibnya berubah 180 derajat. Tidak sedikit dari mereka yang mengungsi ke negara terdekat yang lebih aman atau beberapa diantara mereka memilih untuk kembali ke negara asal mereka bagi yang bukan merupakan negara asli Ukraina.
Ada pula beberapa dampak lain yang ditimbulkan akibat perang Rusia-Ukraina, diantaranya yaitu :
1.Harga Komoditas Melambung Komoditas merupakan suatu benda nyata yang relatif mudah untuk diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, serta dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka. Komoditas yang dimaksud dalam kasus ini adalah minyak dan gas. Ternyata perang ini membawa pengaruh besar terhadap harga minyak dan gas di beberapa negara yang kini telah melonjak sehingga terjadilah kekhawatiran pasokan, diketahui Rusia merupakan negara penghasil dan pengekspor bahan bakar fosil tersebut.
2. Ancaman Kelaparan Sekjen PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa konflik Rusia-Ukraina ini dapat mempengaruhi kehidupan negara lain seperti timbulnya badai kelaparan serta kehancuran sistem pangan global. Rusia dan Ukraina adalah lumbung pangan dunia, menyumbang 30 persen dari ekspor gandum global. Harga sereal dan minyak goreng telah meningkat. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mengatakan jumlah orang yang kekurangan gizi dapat meningkat 8 hingga 13 juta orang selama tahun ini dan tahun depan. Amerika Serikat, India dan Eropa dapat menutupi kekurangan gandum tapi, bisa lebih rumit untuk menggantikan minyak bunga matahari dan jagung, yang masing-masing jadi barang eksportir nomor satu dan empat dunia di Ukraina.
3. Pasar Saham Terguncang Perang telah membawa volatilitas ke pasar sementara bursa saham Moskwa ditutup selama tiga minggu dan hanya dibuka kembali sebagian pada hari Senin. Sanksi Barat telah melumpuhkan sektor perbankan dan sistem keuangan Rusia, sementara rubel telah runtuh. Langkah-langkah tersebut termasuk upaya untuk membekukan 300 miliar dollar AS cadangan mata uang asing Rusia yang disimpan di luar negeri.Rusia sekarang menghadapi risiko gagal bayar utang untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Moskwa membayar bunga atas dua obligasi berdenominasi dolar pekan lalu, memberi pemerintah ruang bernapas sampai pembayaran utang berikutnya dalam beberapa minggu mendatang.
Terlepas dari beberapa masalah perekonomian yang membawa dampak bagi dunia akibat perang ini, ratusan ribu penduduk Ukraina meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan dan perlindungan. Para pengungsi ini makin menambah panjang daftar jumlah pengungsi di dunia akibat perang. Sebagian besar para pengungsi ini menyebar ke negara-negara tetangga, seperti Polandia, Moldavia, Slowakia, Hungaria, Rumania dan Belarus. Sebagian lagi menuju negara-negara Eropa Barat, seperti Inggris dan Jerman. Para pengungsi tidak hanya terdiri dari warga negara Ukraina, tetapi juga warga negara asing, terutama pelajar yang sedang sekolah di sana.
Jika ada pengungsi yang datang ke tempat/daerah saya, dengan rasa kemanusiaan saya akan menerimanya dengan tangan terbuka mengingat akan kejadian mereka sehingga mengharuskan mereka untuk kehilangan anggota keluarga mereka, pekerjaan dan penghasilan mereka, serta harta benda milik mereka. Gempuran pasukan Rusia telah merusak fasilitas penting, seperti fasilitas air bersih, kesehatan, pendidikan, dan rumah-rumah penduduk.
Para pengungsi akibat perang Ukraina ini menambah panjang daftar orang-orang yang terpaksa mengungsi karena perang. Selain di Ukraina, tidak sedikit negara yang hingga saat ini masih dilanda perang berkepanjangan.
Maka tanggung jawab kita sebagai warga dunia yang merupakan bagian makhluk sosial yang saling ketergantungan satu sama lain adalah kita harus membantu meringankan penderita mereka dengan cara mempersiapkan tempat tinggal yang layak untuk para pengungsi akibat perang. Kita juga harus mempersiapkan fasilitas untuk para pengungsi yaitu : tempat tinggal yang bersih dan nyaman, makanan dan minuman yang sehat, dan juga keperluan para pengungsi. Contohnya Inggris, memberikan kemudahan bagi para pengungsi Ukraina untuk mendapatkan visa tinggal sementara.
Kita juga harus menghibur para pengungsi supaya mereka tidak sedih lagi karena kehilangan semua yang ada di negara mereka. Dan kita sebagai warga dunia yang baik harus menyambut mereka dengan baik dan kita harus peduli dengan mereka.
Mari kita doakan supaya perang Rusia dan Ukraina cepat berakhir, dan tidak terjadi konflik lagi di antara 2 negara yang bertetangga tersebut.
Enable comment auto-refresher
Gung Ngurah
Permalink |
Ni putu sariani
Permalink |
Odeyuni
Permalink |
I ketut okiasta
Permalink |