How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

I am you, you are me (Tat Twam Asi)

20220518T110128206Z548497.jpg
0
Vote
Title (Other local language)
(Tat Twam Asi)
Photograph by
Author(s)
Reference for photograph
https://www.google.com/search?q=peduli+sesama&client=firefox-b-d&sxsrf=ALiCzsbnzQGYKwwc-zW4vXojlMSJ9QxMGg:1652871530131&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjkpqaj8uj3AhVz4XMBHW5BDDoQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1252&bih=589&dpr=1.09#imgrc=jPZ5BG8AxG9fnM
Subject(s)
    Reference
    Related Places
    Event
    Related scholarly work
    Reference
    Competition
    Pengungsi


    Kevingaldian

    23 months ago
    Votes 0++

    Opini yang sangat bagus. Sebelumnya, mohon izin untuk berpendapat. Permasalahan mengenai sikap dan tanggung jawab kita terhadap pengungsi yang datang ke tempat kita karena adanya konflik harus dihadapi dengan kedewasaan berpikir dalam menentukan sikap. Dalam hal ini kita harus mampu menimbang sisi baik dan buruk dari sebuah tindakan serta memperhitungkan dengan jelas berbagai aspek yang mempengaruhi tindakan tersebut. Banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan, seperti bagaimana simpati dan empati kita terhadap pengungsi, bagaimana dampaknya terhadap diri kita, bagaimana dampaknya terhadap bangsa yang sedang konflik, dan masih banyak lagi. Kita, sebagai sebuah bangsa yang menjunjung tinggi keadilan harus mampu bertindak dengan bijak. Namun, di samping itu pula kita dituntut untuk berpikir jernih agar tidak mudah terpengaruh dengan berbagai isu di luar sana yang mungkin saja dapat memperparah terjadinya sebuah konflik. Sekian pendapat dari saya.

    Terima kasih.

    I Gusti Ayu Putri Laksmi

    23 months ago
    Votes 0++
    Memang kemanusiaan diatas segalanya, segala bentuk penjajahan harus dihapuskan dan tidak berperi kemanuasiaan. Namun sebagai negara kita telah ketahui bahwa negara kita menganut politik bebas aktif, kita dapat membantu dalam hal kemanusiaan namun untuk persenjataan belum. Disamping itu, jika mengijinkan dengan mudah kepada para pengungsi ukraina datang ke indonesia, untuk memenuhi kebutuhan mereka kita masih terbatas. Bawasanya, kita perlu memikirkan juga masyarakat kita sendiri yang kurang mampu terlebih dahulu, pengungsi bencana yg terjadi di dalam negeri mesti diutamakan diatas bangsa lainya. Yang dapat kita bantu hanyalah memberikan bntuan kemanusiaan berupa obat"n, makanan ke negara mereka. Untuk datang dan mengijinkan menetap sementara, tentunya harus dilaporkan ke pihak berwenang apakah di ijinkan atau tidak sesuai peraturan pemerintah.
    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    What is your attitude and responsibility to refugees who come to your area because of a conflict such as what's happening in Ukraine?

    Description


    In English

    Om Swastyastu,

    My name is Ratu Crustya. Before we discuss about, “What is your attitude and responsibility if refugees come to your place because of a conflict like what happened in Ukraine” at least we know in advance what happened. Ukraine, as a country with contrasting differences in its people, has become a potential conflict of its own. However, the conflict in Ukraine, from the very beginning, was also supported by the superpowers on each side. The conflict which started in November 2013 will become protracted if the two superpowers do not cooperate in reconciling this conflict because the primary parties fighting in Ukraine are certainly very difficult to reconcile on their own. Continuing to the topic at the beginning regarding our attitudes and responsibilities towards refugees who came as a result of the impact of the conflict, it is definitely sad to hear it but we take it from 2 sides, firstly we as Indonesian citizens should live to help each other in accordance with the teachings of Pancasila, especially as Hindus are related to the teachings of "tat twam asi" which emphasizes unlimited social aspects because it is known that "he is you" I am you and all creatures have the same atman that comes from Brahman. So, helping others means helping yourself and hurting others means hurting yourself. After that, from the other side we must remain vigilant and careful if we want to help others so as not to have a bad impact on ourselves because what we are helping is from another country that is being hit by a disaster because of fear when we help the citizens of that country and it is known by other parties. country there could be a boomerang for ourselves. Thus, seeing from these two sides, we can still help him in a secret and closed way for the good of both parties and our attitude should not be arbitrary towards the victims being helped because after all they are the same as us and we have no right to be bad. and is responsible for meeting the necessities of life both from clothing and food and don't ever think that we will spend a lot because this is all a charity and worship to help others and it will all be a blessing for yourself. If there are lessons to be learned for the Indonesian people, in democracy, especially during elections, heated tensions due to differences of opinion are natural. However, as soon as we determine who wins, then reduce the ego and start making consensus. Do not let conflicts that should be temporary become protracted. A terror group will be very difficult to destroy a country. Likewise with the separatist groups who have few supporters. However, when the society is divided in general and also at odds without finding a common agreement, then civil war can become inevitable. This is my response to the conflict in Ukraine. That is all and thank you

    Om, Shanti, Shanti Shanti, Om.

    In Balinese

    In Indonesian

    Om Swastyastu,

    Nama saya Ratu Crustya. Sebelum kita membahas tentang, “Bagaimana sikap dan tanggung jawabmu jika ada pengungsi datang ke tempatmu karena konflik seperti yang terjadi di Ukraina” setidaknya kita tahu terlebih dahulu apa yang terjadi. Ukraina, sebagai negara dengan perbedaan kontras pada masyarakatnya, sudah menjadi potensi konflik tersendiri. Namun, konflik di Ukraina, dari awal dimulainya, juga didukung oleh negara superpower di pihak masing-masing. Konflik yang dimulai pada November 2013 ini akan menjadi berlarut-larut jika kedua pihak superpower tidak mau berkooperasi dalam mendamaikan konflik ini karena pihak primer yang berperang di Ukraina tentu sangat sulit untuk berdamai sendiri. Melanjutkan ke topik diawal mengenai sikap dan tanggung jawab kita terhadap pengungsi yang datang akibat dampak dari konflik tersebut yaitu sudah pasti sedih mendengarkannya namun kita ambil dari 2 sisi, yang pertama kita sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya hidup saling tolong menolong sesuai dengan ajaran pancasila apalagi sebagai umat beragama hindu yaitu berkaitan dengan ajaran “tat twam asi” yang mengedepankan aspek sosial yang tanpa batas karena diketahui bahwa “ia adalah kamu” saya adalah kamu dan segala mahluk adalah sama memiliki atman yang bersumber dari Brahman. Sehingga, menolong orang lain berarti menolong diri sendiri dan menyakiti orang lain berarti menyakiti diri sendiri. Setelah itu dari sisi lainnya kita harus tetap waspada dan berhati-hati jika ingin menolong orang lain agar tidak berdampak buruk terhadap diri kita sendiri karena yang kita tolong ini dari negara lain yang sedang terkena musibah karena takutnya ketika kita menolong warga negara tersebut dan diketahui oleh pihak negara disana bisa jadi menjadi boomerang untuk kita sendiri. Dengan demikian melihat dari 2 sisi tersebut kita bisa masih menolongnya dengan cara sembunyi-sembunyi dan tertutup demi kebaikan dua belah pihak dan sikap kita tidak boleh semena-mena terhadap korban yang ditolong karena bagaimanapun juga mereka sama seperti kita dan kita tidak ada hak untuk bersikap buruk dan bertanggung jawab atas memenuhi kebutuhan kehidupannya baik dari sandang dan pangan dan jangan pernah berpikir bahwa kita akan banyak pengeluaran karena ini semua merupakan suatu amal dan ibadah menolong sesama dan itu semua akan menjadi berkah untuk diri sendiri. Jika ada pelajaran yang bisa diambil untuk bangsa Indonesia, dalam demokrasi, apalagi di saat pemilu, tensi panas karena adanya perbedaan pendapat adalah wajar. Namun, segera setelah kita menentukan siapa yang menang, maka kurangi ego dan mulai membuat konsensus. Jangan sampai konflik yang seharusnya bersifat sementara menjadi berlarut-larut. Sebuah kelompok teror akan sangat sulit untuk menghancurkan suatu negara. Begitupun dengan kelompok separatis yang sedikit pendukungnya. Namun, ketika masyarakatnya sudah terbagi secara umum dan juga berseberangan tanpa menemukan kesepakatan bersama, maka perang saudara bisa menjadi hal yang tidak terelakkan. Demikian tanggapan saya mengenai konflik yang terjadi di Negara Ukraina. Sekian dan terima kasih

    Om, Shanti, Shanti Shanti, Om.