Literature Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Terhada Korban Konflik Rusia dan Ukraina
- Title (Other local language)
- Photograph by
- Author(s)
- Reference for photograph
- https://www.tribunnews.com/internasional/2021/04/13/menlu-rusia-peringatkan-turki-yang-pasok-drone-militer-ke-ukraina
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- Competition
- Pengungsi
Description
In English
In Balinese
In Indonesian
Melihat kondisi saat ini, invansi Rusia ke Ukraina memberikan dampak yang besar dari berbagai bidang kehidupan. Lantas bagaimana dampak invansi tersebut terhadap warga Ukraina? Ya , tentu saja invansi Rusia menempatkan kondisi warga Ukraina menuju kesengsaraan. Ribuan warga Ukraina yang menjadi korban invansi mengalami luka-luka dan meninggal dunia. Tidak hanya itu, invansi Rusia berakibat pada kemiskinan dan kelaparan warga Ukraina. Mereka kekurangan bahan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Dilansir dari data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), tercatat pada 6 April 2022, jumlah pengungsi warga Ukraina mencapai 4,3 Juta warga yang telah menyebar ke beberapa negara. Mayoritas negara tujuan pengungsi masih berkecimpung dekat dengan wilayah Ukraina yaitu Polandia, Romania, Republik Mladova, Hungaria, Rusia, Slowakia, dan Belarusia. Tidak hanya beberapa negara tersebut, banyak negara membuka pintu bagi bara warga Ukraina yang hendak mencari keselamatan dan perlindugan, termasuk Indonesia. “ Sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan dari negara lain, namun siap memberikan bantuan kemanusiaan” ujar Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Berdasarkan pernyataan tersebut, ini berarti Indonesia bersedia memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Ukraina salah satunya dengan menerima pengungsi warga Ukraina yang datang ke Indonesia. Akan tetapi, pengungsi yang berasal dari luar negeri tidak secara langsung dapat diterima oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), sebagai badan yang menangani pengungsi dunia. Komunikasi dilakukan terutama berkaitan dengan jumlah pengungsi Ukraina yang datang ke Indonesia. Disamping itu, data-data pengungsi harus jelas untuk mempermudah pendataan pengungsi yang berada di Indonesia. Pemerintah wajib menyiapkan tempat pengungsian yang menjamin kesehatan dan keselamatan para pengungsi. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga harus memberikan bantuan-bantuan untuk keberlangsungan hidup para pengungsi, antara lain: 1. Bantuan medis dan obat-obatan. Saat terjadi bencana, tentunya banyak pengungsi yang mengalami luka-luka baik lupa ringan maupun luka berat. Bantuan tenaga medis dan obat-obatan tentunya sangat diperlukan untuk memberikan perawatan terhadap para pengungsi. 2. Bantuan pangan. Tidak kalah pentingnya, kebutuhan pangan merupakan kebutuhan utama manusia dalam menjalani hidup. Distribusi pangan kepada para pengungsi harus tetap dilakukan karena mereka telah banyak kehilangan pekerjaan sehingga kesusahan dalam membeli bahan bahan sehingga tidak akan terjadi kekurangan pasokan pangan. 3. Bantuan informasi. Informasi sangat penting untuk mengatahui kondisi negara asal pengungsi. Maka dari itu diperlukan akses informasi yang tepat dan akurat terkait dengan kondisi negara asal mereka. 4. Bantuan edukasi dan pendidikan. Bagi anak-anak yang melakukan pengungsian diberikan edukasi dengan mendirikan unit sekolah-sekolah darurat. Dengan tujuan untuk menghindari kejenuhan para pengungsi dan tetap melaksanakan pendidikan. 5. Bantuan lainnya seperti melengkapi fasilitas kelengkapan pengungsi, akses transportasi, kerbersihan tempat, dan bantuan lainnya yang harus diberikan oleh Pemerintah Indonesia. Sebagai mahasiswa, saya berperan aktif dalam membantu pengungsi. Mahasiswa harus memiliki empati yang tinggi terhadap pengungsi dan lingkungannya, karena perilaku kemanusiaan mahasiswa tidak boleh dianggap remeh. Perilaku kemanusiaan merupakan aktivisme mahasiswa dan ekspresi kepedulian sosial. Memberikan dukungan sosial berupa kesejahteraan yang perlu disediakan oleh siswa: makanan, pakaian dan uang tunai. Dukungan tersebut tidak terlepas dari peran aktif mahasiswa yang terjun langsung ke lapangan.
Kegiatan tersebut berupa penggalangan dana dan kegiatan penggalangan dana tersebut tersebar di beberapa daerah setempat. Hal ini sebagai bentuk kepedualian kami sebagai mahasiswa mengajak masyarakat ikut serta dalam membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena dampak konflik. Hasil penggalangan dana tersebut digunakan untuk membeli apa yang dibutuhkan pengungsi. Dengan demikian, kemanusiaan sejati dapat diartikan sebagai sikap mulia terhadap semua, kemampuan untuk merasakan orang lain, dunia, dan harapan mereka. Selain itu mengajak rekan-rekan mahasiswa lain untuk turut serta membuka donasi. Dengan aksi tersebut kami berharap banyak pihak ikut memberi dukungan kepada para pengungsi Ukraina agar bisa sedikit terbantu.
Enable comment auto-refresher
Agus Sumardika
Permalink |