How to reduce plastic waste from religious ceremonies? Post your comments here or propose a question.

Johan Rudolf Bonnet

Bonet2.jpg
Full Name
Johan Rudolf Bonnet
Pen Name
-
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Place
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

Johan Rudolf Bonnet is a painter and art thinker who was born in Amsterdam, the Netherlands, March 30, 1895. He was interested in the beauty and uniqueness of Balinese culture. Bonnet arrived in Bali in January 1929, briefly settled in Tampaksiring and Peliatan, then settled in Campuhan, Ubud.

In Ubud he became acquainted with the German painter and choreographer, Walter Spies, and the King of Ubud, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati. Together with his two friends, Bonnet then founded a very famous painter's association, namely Pita Maha in 1936. This association brought together many painters and sculptors from Ubud and outside Ubud. Bonnet and Spies introduced many modern media and techniques in painting to the members of the association, even promoting and selling their works.

In 1943, Bonnet was captured by the Japanese army and exiled to Sulawesi (Bolong and Makassar) until 1947. In 1951, Bonnet returned to Ubud, and founded the Ubud Painting Group. However, this community did not run successfully. In 1957, Bonnet returned to the Netherlands. While in the Netherlands, Bonnet spent his time compiling the inventory and catalog of the Puri Painting Museum, which was founded in 1956. In 1972, Bonnet returned to Bali and continued to compose the catalog for the Puri Painting Museum, Ubud.

Bonnet died on April 18, 1978 in Laren, Netherlands. Because Bonnet loved Bali so much, in 1979 his body was brought to Ubud and cremated with the body of his best friend, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati, who died in the same year.

In Balinese

In Indonesian

Johan Rudolf Bonnet adalah seorang pelukis dan pemikir seni kelahiran Amsterdam, Belanda, 30 Maret 1895. Dia tertarik dengan keindahan dan keunikan kebudayaan Bali. Bonnet tiba di Bali pada Januari 1929, sempat menetap di Tampaksiring dan Peliatan, kemudian menetap di Campuhan, Ubud.

Di Ubud dia berkenalan dengan pelukis dan koreografer Jerman, Walter Spies, dan Raja Ubud, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati. Bersama dua sahabatnya itu, Bonnet kemudian mendirikan perkumpulan pelukis yang sangat terkenal, yakni Pita Maha pada tahun 1936. Perkumpulan ini menghimpun banyak pelukis dan pematung dari Ubud maupun luar Ubud. Bonnet dan Spies banyak memperkenalkan media dan teknik modern dalam melukis kepada anggota perkumpulan tersebut, bahkan mempromosikan dan menjual karya-karya mereka.

Pada tahun 1943, Bonnet ditangkap tentara Jepang dan diasingkan ke Sulawesi (Bolong dan Makassar) hingga 1947. Pada tahun 1951, Bonnet kembali ke Ubud, dan mendirikan Golongan Pelukis Ubud. Namun, komunitas ini tidak berjalan sukses. Pada tahun 1957, Bonnet pulang ke Belanda. Selama di Belanda, Bonnet menghabiskan waktunya untuk menyusun inventaris dan katalog Museum Puri Lukisan yang didirikan tahun 1956. Tahun 1972, Bonnet kembali ke Bali dan melanjutkan penyusunan katalog untuk Museum Puri Lukisan, Ubud.

Bonnet meninggal pada tanggal 18 April 1978 di Laren, Belanda. Karena Bonnet sangat mencintai Bali, pada tahun 1979 jenazahnya dibawa ke Ubud dan dikremasi bersama jenazah sahabatnya, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati yang meninggal pada tahun yang sama.

Examples of work

contoh karya 1
Karya bonnet 2.jpg
contoh karya 2
1-bonet.jpg
contoh karya 3
Karya bonnet.jpg