UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "pecah (tentang tanah, tumpeng, dsb)". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 51 results starting with #1.

View (previous 100 | next 100) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Tabengin  + (pasangi pengaling)
  • Pekakasin  + (pasangi perkakas; beri perlengkapan)
  • Rumbingin  + (pasangi rumbing (hiasan tanduk sapi yang digunakan pada saat perlombaan ‘makepung’ (balap cikar yang ditarik oleh sepasang kerbau atau sapi))
  • Prambatin  + (pasangi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung; tali pendek pengikat kail; hiasan pada ‘sampian’ (rangkaian janur) yang terbuat dari kertas atau plastik warna-warni))
  • Pekenne  + (Pasar)
  • Peken  + (pasar)
  • Tenten  + (pasar kecil)
  • Senggol  + (pasar malam)
  • Pasar  + (pasar, tempat orang berjual beli)
  • Bias  + (pasir)
  • Pese  + (pasir hitam)
  • Dangsah  + (rata; datar; area yang luas dan datar)
  • Dangsahang  + (ratakan)
  • Kaoco  + (Pasta kedelai fermentasi yang digunakan hemat dalam makanan seperti ketipat cantok)
  • Pastika  + (pasti)
  • Pasti  + (pasti)
  • Karuan  + (pasti; tidak berubah lagi, terang; positif; tegas)
  • Pastiang  + (pastikan)
  • Rempah  + (patah)
  • Elung  + (patah)
  • Ngohngoh  + (patah atau tanggal (tentang gigi) karena terjatuh)
  • Lung  + (patah: putus tentang barang yang keras atau kaku (biasanya tidak sampai bercerai atau lepas sama sekali))
  • Patra Olanda  + (ornamen yang bentuk dasarnya berupa tumbuhan menjalar dengan bunga dan daun seperti pohon anggur)
  • Patol  + (patuk; dipatuk)
  • Togog  + (patung)
  • Pratima  + (patung atau arca sebagai simbol Dewa dalam kepercayaan Hindu Bali yang dipergunakan sebagai alat memuja Tuhan)
  • Ogoh-ogoh  + (patung besar dari bambu dan kertas (sekarang sudah dimodifikasi sesuai perkembangan jaman) yg berbentuk buta kala atau raksasa yg diarak keliling desa pada hari tertentu (biasanya sehari menjelang Nyepi/Pangrupukan))
  • Pering  + (bambu (polite words))
  • Golongan  + (golongan; kelompok)
  • Bedogol  + (patung; patung yang mengapit pintu masuk)
  • Yogia  + (patut)
  • Peed aya  + (pawai)
  • Juru terang  + (pawang penolak hujan; pawang hujan)
  • Angel  + (payah)
  • Bujuh  + (Mulut yang menjorok ke depan.)
  • Gayap  + (payah karena tua, umur, dan tidak kuat bekerja)
  • Lepeh-lepeh  + (Payah-payah)
  • Repeh  + (payah; lelah)
  • Gayal  + (payah; lelah)
  • Eruh  + (payah; lelah; capai)
  • Lepeh  + (Payah; lemah; lelah, dsb.)
  • Lesu  + (payah; penat; lelah)
  • Dangla  + (payau; rasa yang tidak tawar, tetapi juga tidak asin, seperti air sumur di tepi pantai yang dirembesi air laut)
  • Nuroja  + (payudara)
  • Nyonyo  + (payudara, buah dada)
  • Tedung  + (payung)
  • Ungkulan  + (payung)
  • Kacang tanah  + (peanut)
  • Encak  + (pecahkan dg cara memukul (dengan batu))
  • Encah  + (pecah (tentang bisul, dsb))
  • Aag  + (pecah (tentang tanah, tumpeng, dsb))
  • Bangkah  + (pecah atau retak sehingga benda tersebut tidak dapat digunakan lagi)
  • Nyrokcok  + (pecah dan terbuka kulitnya (tentang telur yang akan menjadi binatang))
  • Curna  + (pecah menjadi kecil-kecil; remuk: tidak tampak lagi wujudnya; luluh; larut)
  • Bongés  + (Pecah serta hilang sebagian ( bibir temoayan, cobek, dll).)
  • Sigar  + (pecah; belah; terbelah menjadi beberapa bagian)
  • Pecah  + (pecah; belah; bagi)
  • Bencah  + (berlubang sehingga air (udara) dapat keluar atau masuk; tiris; terbelah menjadi beberapa bagian)
  • Ngencah  + (pecah; memecah; meledak)
  • Belah  + (pecah; terbelah menjadi beberapa bagian)
  • Celebingkah  + (Pecahan gerabah seperti periuk/belanga/tempayan (dari tanah liat) dan sejenisnya; sering digunakan dalam peribahasa)
  • Bebencahan  + (pecahan; pembagian)
  • Encakang  + (pecahkan)
  • Encak  + (pecahkan dg cara memukul (dengan batu))
  • Engkak  + (pecahkan sesuatu dengan cara menjepit)
  • Berang  + (pedang (Alus Mider))
  • Pedes  + (pedas)
  • Kemed  + (berbekas (luka))
  • Lalah  + (pedas; rasa yang yang dikeluarkan oleh cabai)
  • Pedesang  + (pedaskan; buat menjadi pedas)
  • Lalahang  + (pedaskan; buat menjadi pedas (dengan menambahkan cabai, merica dll))
  • Canda  + (Berarti bermain)
  • Panuntun  + (pedoman, petunjuk; pengantar)
  • Ikun  + (rajin; suka bekerja (belajar dan sebagainya); getol; sungguh-sungguh bekerja; selalu berusaha giat)
  • Kengguh  + (Peduli)
  • Iad  + (terasa sakit pada punggung karena kena benda keras atau dipukul)
  • Yad  + (pegal; lelah; terasa kaku pada bagian tulang atau sendinya)
  • Gisi  + (pegang)
  • Agem  + (pegang)
  • Gamel  + (pegang)
  • Ameng  + (jaga; kawal)
  • Gamelang  + (pegang ; pegangkan; tolong pegang)
  • Pekek  + (pegang kuat-kuat)
  • Agem-ageman  + (cara memegang)
  • Petaka  + (sj pohon mangga yg getahnya berwarna merah dan dapat menyebabkan gatal)
  • Gegamelan  + (pegangan; panduan; pedoman)
  • Gisiang  + (pegangkan)
  • Gamelin  + (peganglah; pegangi; genggam)
  • Pir  + (pegas)
  • Pegawé  + (pegawai (nomina))
  • Sedahan  + (Pegawai pajak bumi)
  • Yogia  + (patut)
  • Pejabate  + (pejabat; pejabat itu)
  • Kidemang  + (pejamkan (tentang mata))
  • Kaung  + (pejantan (babi, sapi, dll))
  • Bebotoh  + (pejudi; orang yang suka berjudi)
  • Celang  + (peka; tajam inderanya)
  • Empeng  + (pekak karena suara bising)
  • Teba  + (pekarangan bagian belakang rumah yang bersemak)
  • Gegaen  + (pekerjaan)
  • Gawe  + (pekerjaan (ASO/Alus Sor))