UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value "Putra Arsana adalah dosen tetap pada Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 126 results starting with #1.

View (previous 250 | next 250) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Rudi Waisnawa  + (Rudi Waisnawa lahir di Singaraja, Bali, 19Rudi Waisnawa lahir di Singaraja, Bali, 1976. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Dia adalah seorang fotografer yang peduli terhadap masalah-masalah sosial. Foto-foto dan film dokumenternya yang menarik perhatian adalah tentang orang-orang dengan gangguan jiwa yang terpasung di Bali. Karya-karya tersebut sempat dipamerkan di beberapa tempat termasuk di Bentara Budaya Bali (2014). Pada tahun yang sama karya tersebut dibukukan sebagai foto buku berjudul “Pasung” dan dipamerkan kembali di Rafles Hotel Galery Singapore 2015. Pada Oktober 2017 Rudi diundang berpameran pada Anti Stigma International Conference Copenhagen, Denmark dan lanjut bepameran di Die Erste Etage,Hamburg dengan pameran bertajuk “Approach”. Karya Rudi yang juga menarik perhatian khalayak adalah foto-fotonya tentang masyarakat bekas penderita kusta di sebuah desa di Bali. Selain aktif di komunitas Lingkara Photography Community, Rudi juga aktif di Suryani Institute for Mental Health (SIMH), yayasan yang mendampingi orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Bali.dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Bali.)
  • Strategi Membangkitkan Perekonomian Di Bali  + (STRATEGI MENINGKATKAN PEEKONOMIAN DI BALI STRATEGI MENINGKATKAN PEEKONOMIAN DI BALI</br>Halo... saudara sekalian, saya Nyoman Suwandewi, teman-teman saya biasa memanggil saya Dewi. Saya adalah siswa kelas 12 SMA di Kabupaten Buleleng. Tidak terasa sudah satu setengah tahun pandemi Covid-19 mengusik negara ini. Saya yang sudah duduk di kelas 12 merasa gelisah ketika tamat bersekolah esok hari akan ke mana, karena pariwisata di Bali belum pulih. Mungkin bukan hanya saya yang dibuat bingung, teman-teman dan saudara di rumah juga mungkin sama seperti saya. Namun saya sebagai siswa berusaha agar tetap produktif di tengah pandemi seperti sekarang, oleh karena itu saya megikuti limba wikithon partisipasi pblik 4 ini. </br></br>Pandemi covid-19 hingga kini masih menjadi wabah yang berdampak besar terhadap semua bidang kehidupan di dunia. Terutama nya bidang perekonomian yang mengandalkan sektor pariwisata, seperti perekonomian Bali yang hingga kini masih mengalami keterpurukan. Seperti yang kita ketahui bahwa perekonomian di Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, yang dimana semenjak pandemi covid-19 ini pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan sosial berskala besar) guna menekan penularan virus covid-19. Berbagai upaya telah di lakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menopang perekonomian Bali. Oleh karena itu saya sebagai masyarakat Bali ingin menyalurkan aspirasi saya untuk ikut berkontribusi dalam membangkitkan kembali perekonomian di Bali dengan cara ikut serta berpartisipasi di lomba wikithon partisipasi publik 4, adapun aspirasi yang ingin saya tuangkan untuk membangkitkan perekonomian di bali adalah dengan poin di bawah ini:</br> Adanya pengendalian pada wabah itu sendiri. Hal utama yang harus dilakukan adalah mengurangi kasus penularan virus covid-19 di Bali melalui percepatan program vaksinisasi covid-19. Hal ini dapat kita jadikan benteng utama dalam menghadapi wabah covid-19 di Bali. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan memperketat prokes (3M) di pulau dewata dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan para wisman yang akan berlibur ke Bali untuk ikut secara bersama-sama dalam mentaati prokes. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan dunia terhadap pulau bali melalui disiplin prokes, dan penambahan fasilitas kesehatan sehingga memadai dan layak untuk di pakai seperti pembangunan ruang karantina mandiri, menyediakan Thermal Detector atau rapid tes serta menjamin keselamatan dan kenyamanan tourism, karena Healt Tourism yang baik justru dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berlibur ke bali. Tak hanya dari segi prokes, Pulau Bali juga harus mengoptimalkan semua bidang yang ada untuk ikut serta dalam menunjang perekonomian, sehingga strategi tersebut tak hanya bersumber dari sektor pariwisata saja melainkan melalui pengoptimalan semua sektor yang ada, seperti Sektor Pertanian Perkebunan, Sektor Pemberdayaan Digital Berbasis Desa Adat, Sentra Ukm Kain Endek dan Songket, Ukm Bidang Ekonomi Kreatif dan yang lainnya. Sehingga melalui kerjasama dari seluruh pelaku ekonomi tersebut perlahan-lahan dapat membangkitkan perekonomian di Bali. Langkah berikutnya melalui pengembangan Essential Bussines Travel Corridor (TCA) yaitu kerjasama yang di lakukan dengan beberapa negara untuk keperluan Bisnis Essensial, Diplomatk dan Dinas yang sudah mulai dicanangkan oleh pemerintah. Dari semua poin diatas satu poin yang tak kalah pentinya adalah dengan membangun citra positif ke negara luar terhadap pariwisata di bali, seperti contohnya dengan meningkatkan semua bidang di sektor pariwisata agar memiliki poin+ dari pariwisata lainnya sehingga para wisatawan lebih tertarik untuk berlibur di bali, hal ini bisa di lakukan dengan meningkatkan dari segi pelayanan (melalui pelatihan SDM), kelengkapan fasilitas, obyek wisata yang lebih menarik, tarif harga yang lebih murah dan lainnya dengan poin + ini perlahan-lahan mampu membuat sektor pariwisata di bali lebih di lirik lagi oleh para wisatawan, apalagi seperti yang kita ketahui selama ini pulau bali adalah pulau wisata yang memiliki berbagai tempat wisata yang menarik, tak hanya itu kuliner dan tradisi yang ada di pulau Bali juga semakin menambah poin + terhadap sektor pariwisata di Bali.poin + terhadap sektor pariwisata di Bali.)
  • Pariwisata  + (Saat ini pariwisata di Bali masih terbilanSaat ini pariwisata di Bali masih terbilang belum pulih walaupun beberapa tempat wisata sudah dibuka atau beberapa kegiatan sudah boleh dilakukan kembali. </br></br>Untuk meningkatkan kembali pariwisata Bali kita harus mencari lagi hal-hal baru dalam pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan domestik atau mancanegara, setiap desa/daerah pasti memiliki hal-hal unik yang dapat dikembangkan. Contohnya seperti tradisi Omed-omedan yang ada di Sesetan, hal-hal unik seperti itu dapat kita kembangkan melalui video-video, di share ke media sosial, dll</br></br>Selanjutnya kita dapat mempromosikan pariwisata dengan lebih baik. Caranya adalah dengan memperbaiki beberapa tempat pariwisata yang mungkin sudah agak tidak baik, lebih meningkatkan fasilitas-fasilitas dalam tempat wisata agar wisatawan juga nyaman dan terjamin untuk berlibur atau berwisata ke Bali. Setelah hal itu dilakukan kita dapat membuat dokumentasi dan mebagikannya di media sosial atau dalam bentuk brosur untuk dibagikan. atau dalam bentuk brosur untuk dibagikan.)
  • Mengubah Target Pasar Wisatawan  + (Saat ini, Bali memiliki tanggung jawab yanSaat ini, Bali memiliki tanggung jawab yang berat dalam memulihkan pariwisata akibat pandemic COVID-19. Sebagai salah satu daerah dengan sumber PAD terbesarnya dari pariwisata, Bali mengalami keterpurukan dengan penurunan pendapatan tahunan yang krusial. Maka dari itu, para stakeholder baik dari kalangan swasta maupun pemerintah bahkan masyarakat harus mencari solusi atas permasalahan ini. </br></br>Jika melakukan analisis target pasar, Bali sendiri cenderung menargetkan wisatawan mancanegara. Hal ini terlihat dari segi penawaran atau supply yang disediakan oleh Bali, perbedaan harga dan special treatment untuk wisatawan mancanegara. Hal ini juga dapat dirasakan dari segi kualitas akomodasi dan atraksi yang tersedia yang menyesuaikan dengan standar atau segmentasi pasar wisatawan mencanegara. Hal ini mempengaruhi tingginya cost atau spending of money yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk menikmati pariwisata di Bali. Sedangkan, kekuatan pasar wisatawan asing saat ini masih sangat rendah mengingat adanya situasi-situasi yang mempersulit kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, seperti pembatasan pintu masuk penerbangan luar negeri, kebijakan karantina di Jakarta dan perkembangan kasus COVID-19 yang masih belum dapat dikatakan aman. </br>Maka dari itu, pariwisata saat ini dapat menghandalkan wisatawan domestik untuk target pasar pariwisata Bali. Hal ini kemudian membutuhkan kebijakan-kebijakan yang menyesuaikan dengan segmentasi wisatawan domestik. Hal ini juga harus mendapat dukungan dari sektor swasta dan masyarakat luas yang cenderung mengabaikan pasar domestik karena spending moneynya cenderung lebih rendah. Hal ini dapat berakibat pada rendahnya tingkat kepuasan dan engagement wisatawan dengan destinasi sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk melakukan revisitasi ke Bali. </br>Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah perlu untuk memberikan kebijakan yang lebih spesifik untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan domestic ke Bali. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing wisata di Bali dengan 5 destinasi super prioritas yang tengah menjadi focus pemerintah pusat, seperti Danau Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo dan Lingkupang. Pengoptimalan pasar domestic untuk pemulihan pariwisata di Bali akan mampu menjadi stimulus ekonomi yang baik selama masa pandemic COVID-19 yang masih belum tau kapan berakhir.ID-19 yang masih belum tau kapan berakhir.)
  • I Dewa Ngakan Gede Keramas  + (Salah satu sastrawan Bali yang berasal darSalah satu sastrawan Bali yang berasal dari Bangli yaitu di Guliang Kangin - Taman Bali adalah I Dewa Ngakan Gede Keramas . Telah melahirkan sebuah karya sastra gaguritan yang berjudul TIRTHA HARUM pada tahun 2000. Dalam gaguritan Tirtha Harum menggunakan beberapa pupuh diantaranya , Pupuh Sinom , Pupuh Durma , Pupuh Ginada , Pupuh Kumambang . Dan didalamnya menceritakan atau mengisahkan bagaimana penamaan Tirtha Harum serta tonggak awal dari kerajaan Taman Bali .ta tonggak awal dari kerajaan Taman Bali .)
  • Pikobet luu lan kresikan pelemahan Bali  + (Sampah dan masalah kebersihan di Bali sudaSampah dan masalah kebersihan di Bali sudah sering kali menjadi keluhan utama para wisatawan di Pulau Dewata kita. Hal yang sama yang berkesan di Bali adalah banyaknya sampah di tempat-tempat pariwisata terkenal di Bali, seperti daerah di sekitaran Pantai Dreamland, jalan-jalan disekitaran wisata bedugul, maupun di kawasan-kawasan wisata pura di Bali.</br></br>Sangat menarik bahwa selain sampah plastik yang masih banyak berserakan di Bali, banyak juga sampah yang terdapat-sampah sisa hasil persembahyangan, yang saat saya berada di Bali para krama Bali sedang dalam kegiatan menyambut Galungan dan Kuningan. Bagi para krama Bali, hal ini mungkin merupakan hal yang lumrah, karena selesai upacara biasanya akan diadakan pembersihan oleh staf-staf dari pemerintah daerah.</br></br>Namun perlu diingat bahwa para wisatawan baik asing maupun domestik masih banyak yang belum terbiasa melihat kebiasaan kita dalam 'mengotori' tempat-tempat wisata sehabis melakukan upacara persembahyangan dan upacara adat. Berbeda dengan di Indonesia, di luar negeri tidak ada petugas khusus yang membersihkan jalan-jalan dan tempat umum. Alangkah baiknya apabila kita tetap menjaga kebersihan lingkungan tanpa harus bergantung kepada para petugas pembersih jalan.</br></br>Penanggulangan masalah sampah dan kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan cara membiasakan kita untuk membersihkan lingkungan rumah sekitar. Jangan malu untuk mengajak teman-teman kita bersama-sama membersihkan area wisata di Bali. Semakin bersih Bali, kepercayaan diri kita akan semakin meningkat untuk mempromosikan Bali sebagai tempat wisata terbaik di dunia yang tentu saja hal ini dapat meningkatkan perekonomian rakyat Bali.</br></br>Selain itu, masyarakat Bali harus bisa menekan jumlah sampah yang berserakan mulai dari individu, baik berupa sampah plastik, lingkungan, maupun sampah hasil persembahyangan.</br></br>Mengurangi jumlah sampah yang berserakan bukan berarti membatasi kerja kita yang menghasilkan sampah. Langkah nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan selalu membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori area pura dengan membiasakan diri membuang canang dan dupa sisa persembahyangan kita di tempat sampah, dan membiasakan diri memungut sampah yang ada di depan kita. Jika perlu, jangan ragu-ragu untuk membuat kegiatan amal bersama teman-teman SMP, SMU, dan teman perkuliahan kita untuk melakukan gotong-royong membersihkan tempat-tempat wisata di Bali.</br></br>Ada contoh yang sangat baik yang dapat kita tiru dari pulau Okinawa – Jepang yang notabene merupakan tempat wisata yang kondisinya mirip dengan Bali. Contoh kecil tersebut adalah membiasakan kita berbelanja menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali, dengan demikian kita akan mengurangi jumlah sampah plastik di Bali.</br></br>Coba pikir baik-baik, jika bukan kita sebagai krama Bali, siapa lagi yang mau menjaga kebersihan dan peduli masalah sampah di Bali?ersihan dan peduli masalah sampah di Bali?)
  • Sampah ring Bali  + (Sampah di Bali Sampah di bali sudah banyaSampah di Bali</br></br>Sampah di bali sudah banyak berserakan dan mengganggu kenyamanan bersama. Walapun sudah banyak mempermasalahkan hal ini, tapi saya ingin menekankan kembali bahwa permasalahan ini harus ditindak lanjuti dan mulai mengelolanya.</br></br>Menurut riset liputan6.com Gunung Sampah Ilegal Setinggi 50 Meter Ditemukan di Bali, Sampai Disorot Media Australia tempat pembuangan sampah ilegal di kawasan Bali Utara, pada 5 Juli 2023. Hal itu membangkitkan rasa miris akan Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata populer di mancanegara karena keindahan alamnya.</br></br>Media Australia itu juga menyangkutkan masalah sampah dengan rencana penerapan pajak turis asing yang datang ke Bali. Pada awal Juli 2023, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para wisatawan akan diharuskan membayar Rp150 ribu mulai 2024. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk 'lingkungan, budaya, dan membangun infrastruktur yang lebih berkualitas. </br></br>Ini sangat berdampak pada wilayah dekat dengan tumpukan sampah karena menggangu polusi udara, apabila sampah itu dibakar itu juga akan mengakibatkan polisi udara yang sangat buruk serta juga berpengaruh pada wisata yang ada di bali. </br></br>Jadi saya ingin menyatakan mari bersama sama untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah dengan inovatif agar mencegah penumpukan sampah dan tidak menggangu kenyamanan bersama apabila kita tidak mengelolanya dengan baik, serta demi wisata bali yang lebih maju.k, serta demi wisata bali yang lebih maju.)
  • Tukang akut sampah  + (Sampah ²di desa senganan banyak orang yg buang sampah sembarangan saya mengusulkan yang akan jadi pemimpin bali memberikan tukang akut sampah Pengusulan tityang tyang tutup Om shanti shanti shanti om)
  • Sang Ayu Putu Eny Parwati  + (Sang Ayu Eny Parwati adalah peneliti, penulis, dan salah satu staf Balai Bahasa Provinsi Bali. Parwati banyak mengakaji dan mempublikasikan karya tulisnya yang bertopik bahasa, bahasa Bali, pendidikan, dan kebudayaan.)
  • Luh Gede Saraswati Putri  + (Saras Dewi bernama lengkap Luh Gede SaraswSaras Dewi bernama lengkap Luh Gede Saraswati Putri, lahir di Denpasar, Bali, 16 September 1983. Sejak remaja Saras sudah menyukai kegiatan menyanyi dan menulis puisi. Pada 2002, dia meluncurkan album lagu bertajuk “Chrysan” dengan single "Lembayung Bali".Album ini masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award dalam kategori Best Ballad dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.</br></br>Saras juga telah menerbitkan sejumlah buku. Buku puisi pertamanya berjudul “Jiwa Putih” terbit tahun 2004. Buku yang kedua merupakan buku nonfiksi tentang Hak Azasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga berjudul “Cinta Bukan Coklat” terbit pada tahun 2010, buku keempat terbit pada tahun 2015 berjudul “Ekofenomenologi”, dan buku kelima berupa antologi puisi berjudul “Kekasih Teluk” (2017). Tulisan-tulisannya berupa esai/artikel dengan tema sosial, budaya, ekologi, politik dimuat di berbagai media massa, antara lain Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post.</br></br>Saras adalah seorang aktivis lingkungan yang sangat konsen dalam Gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Dia juga terlibat dalam gerakan feminisme dan pembelaan hak-hak perempuan. Saras berhasil menyelesaikan program doctoral di Universitas Indonesia saat usia 29 tahun pada bulan Juli 2013. Selain terus menulis dan menjadi aktivis, Saras mengajar filsafat dan menjadi Ketua Program Studi Ilmu Filsafat di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.akultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.)
  • Satya Cipta  + (Satya Cipta, lahir 1988. Dia menamatkan peSatya Cipta, lahir 1988. Dia menamatkan pendidikan seni teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pengalaman pameran seni rupanya, antara lain “Déjà Vu” di La Salle College of Arts Singapore (2017), “Vidyadiva” di Taman Budaya Bali (2018), “Celebration of The Future” di AB.BC Building, Nusa Dua (2018), “Bali Megarupa” (2019). Tahun 2018 dia menggelar pameran tunggal bertajuk “A Budding Talent” di Museum Puri Lukisan-Ubud. Karya-karyanya banyak mengangkat persoalan perempuan yang dikemas dalam teknik seni lukis tradisional Bali. Dia menetap di Bali.kis tradisional Bali. Dia menetap di Bali.)
  • SalamTempelPemilu2024.  + (Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,</br></br>Pemilu adalah pilar demokrasi, fondasi dari keadilan dan perwakilan rakyat. Namun, sayangnya, ada bayang-bayang kelam yang mengancam integritas proses ini: praktik menyogok. Menyogok dalam pemilu adalah tindakan yang merusak jiwa demokrasi kita, menggoyahkan kepercayaan masyarakat, dan membawa kita ke jurang ketidakadilan.</br></br>Saudara-saudara, kita harus menyadari bahwa menyogok bukanlah tindakan yang membanggakan, melainkan celaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi. Saat kita merayakan hak suara sebagai hak istimewa, menyogok adalah pengkhianatan terhadap hak itu sendiri. Ini bukanlah cara untuk membangun masa depan yang adil dan berkeadilan.</br></br>Pemilu seharusnya menjadi panggung di mana gagasan dan visi untuk kemajuan bersaing secara sehat. Menyogok hanya akan menciptakan ketidaksetaraan dan memperkaya sedikit orang, sementara merampas hak demokrasi dari banyak yang lain.</br></br>Marilah kita bersama-sama menolak praktik menyogok ini. Kita harus bersatu dalam semangat kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Ingatlah bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada kebersamaan dan kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi.</br></br>Saudara-saudara, mari kita jadikan pemilu sebagai refleksi nilai-nilai luhur bangsa ini. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan dedikasi mereka untuk melayani rakyat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihormati dan setiap warga negara merasakan dampak positif dari hasil pemilihan.</br></br>Bersama, kita bangun masa depan yang adil, bebas dari bayang-bayang menyogok. Mari kita jadikan setiap pemilu sebagai tonggak kemajuan menuju keadilan dan kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih. kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih.)
  • Salam Tempel Pemilu 2024  + (Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,</br></br>Pemilu adalah pilar demokrasi, fondasi dari keadilan dan perwakilan rakyat. Namun, sayangnya, ada bayang-bayang kelam yang mengancam integritas proses ini: praktik menyogok. Menyogok dalam pemilu adalah tindakan yang merusak jiwa demokrasi kita, menggoyahkan kepercayaan masyarakat, dan membawa kita ke jurang ketidakadilan.</br></br>Saudara-saudara, kita harus menyadari bahwa menyogok bukanlah tindakan yang membanggakan, melainkan celaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi. Saat kita merayakan hak suara sebagai hak istimewa, menyogok adalah pengkhianatan terhadap hak itu sendiri. Ini bukanlah cara untuk membangun masa depan yang adil dan berkeadilan.</br></br>Pemilu seharusnya menjadi panggung di mana gagasan dan visi untuk kemajuan bersaing secara sehat. Menyogok hanya akan menciptakan ketidaksetaraan dan memperkaya sedikit orang, sementara merampas hak demokrasi dari banyak yang lain.</br></br>Marilah kita bersama-sama menolak praktik menyogok ini. Kita harus bersatu dalam semangat kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Ingatlah bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada kebersamaan dan kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi.</br></br>Saudara-saudara, mari kita jadikan pemilu sebagai refleksi nilai-nilai luhur bangsa ini. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan dedikasi mereka untuk melayani rakyat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihormati dan setiap warga negara merasakan dampak positif dari hasil pemilihan.</br></br>Bersama, kita bangun masa depan yang adil, bebas dari bayang-bayang menyogok. Mari kita jadikan setiap pemilu sebagai tonggak kemajuan menuju keadilan dan kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih. kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih.)
  • "Nyinggihang Masa Depan Bali sane Berkelanjutan: Pikobet lan Tugas Calon Pamimpin"  + (Saudara-saudara yang saya cintai, PemilihSaudara-saudara yang saya cintai,</br></br>Pemilihan umum adalah saat di mana kita sebagai warga negara memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kami. Bali, tanah air kita yang kita cintai, menghadapi sejumlah masalah yang memerlukan perhatian mendesak dari calon pemimpin kita.</br></br>Saat kita bersiap untuk memilih pemimpin baru, perlu bagi kita untuk mempertimbangkan masalah yang benar-benar mendesak dan memerlukan solusi yang tepat. Di antara berbagai masalah yang terjadi, beberapa hal yang menonjol dan perlu segera diatasi oleh calon pemimpin Bali adalah:</br></br>Pertama, lingkungan dan keberlanjutan. Bali, dengan keindahan alamnya, menghadapi tekanan besar akibat pertumbuhan yang cepat. Konservasi lingkungan dan perlindungan sumber daya alam sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pulau ini. Calon pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk mempertahankan keindahan alam Bali sambil juga mengelola pertumbuhan yang berkelanjutan.</br></br>Kedua, infrastruktur yang memadai. Meskipun Bali telah menjadi destinasi wisata yang populer, namun masih ada kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Pemimpin yang efektif harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang memadai tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.</br></br>Ketiga, kesejahteraan sosial. Ada ketimpangan yang perlu diatasi di Bali. Peningkatan akses pendidikan, perhatian terhadap kesehatan masyarakat, serta peningkatan kesempatan kerja dan upah yang layak perlu menjadi fokus utama bagi calon pemimpin. Kesejahteraan sosial yang merata akan menjadi pondasi yang kuat bagi kemajuan Bali ke depan.</br></br>Keempat, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Penting bagi pemimpin untuk membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Masyarakat harus memiliki kepercayaan penuh pada pemimpin mereka dan merasa didengar dalam proses pengambilan keputusan.</br></br>Saudara-saudara, pemilu ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memilih pemimpin yang memiliki visi yang jelas, komitmen yang kuat, dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah yang mendesak. Mari kita pilih pemimpin yang dapat memimpin Bali menuju masa depan yang lebih baik, yang adil dan berkelanjutan bagi kita semua.</br></br>Terima kasih.kelanjutan bagi kita semua. Terima kasih.)
  • Desak Yoni  + (Saya lahir pada tahun 1972—atau begitulah Saya lahir pada tahun 1972—atau begitulah yang diceritakan oleh salah satu orang tua teman saya yang berprofesi sebagai guru, karena tidak satu pun dari orang tua saya yang ingat tanggal pasti lahir saya—di sebuah desa kecil di utara Ubud di pulau Bali, salah satu dari sekian banyak desa yang ada di Bali. pulau-pulau di kepulauan Indonesia.</br>Ketika saya masih muda saya merasa tidak ada pilihan lain selain meninggalkan Bali untuk melepaskan diri dari beban kemiskinan dan tradisi. Saya sering bepergian ke luar negeri, menikah, membesarkan anak laki-laki, dan bekerja di Australia sambil terus mendidik diri saya sendiri di perguruan tinggi dan universitas—yang terakhir saya peroleh adalah gelar Master dalam Bisnis Internasional dari Newcastle University, New South Wales, Australia.</br>Saya kembali ke Bali pada tahun 2012 setelah hampir dua puluh tahun tinggal di luar negeri, dengan harapan dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik, membangun kembali keluarga saya dan menciptakan lapangan kerja bagi sesama warga Bali. Sejak kembali ke Bali, saya telah mengalami langsung tantangan yang dihadapi perempuan Bali dalam dunia paralel antara pariwisata modern dan kehidupan tradisional, di mana keluarga berjuang untuk menjaga keseimbangan antara kewajiban adat tradisional dan godaan dari taman bermain pariwisata, obat-obatan terlarang dan seks. pemandangan.</br>Pengalaman yang penuh gejolak, kehidupan yang penuh dengan drama, tragedi, dan saat-saat bahagia yang jarang terjadi dan sepertinya tidak akan bertahan lama, telah menginspirasi saya untuk menulis buku ini sebagai bagian dari perjalanan penemuan diri saya. Saat ini saya sedang mengerjakan buku kedua sambil melanjutkan proyek lain di Bali.ua sambil melanjutkan proyek lain di Bali.)
  • Sembrama Wacana Manggala Dinas Pariwisata Provinsi Bali  + (Saya selaku Kepala Dinas Pariwisata ProvinSaya selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengucapkan selamat dan terimakasih atas lomba Wikithon Partisipasi Publik keempat yang diselenggarakan oleh BASAbali Wiki. Lomba ini sangat tepat dan bermanfaat dilaksanakan di tengah-tengah pandemi covid-19. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Pertama, berdasarkan lomba yang diselenggarakan, pemerintah bisa mendapatkan masukan ataupun saran dari masyarakat Bali saha-usaha apa yang bisa dilakukan untuk memulihkan Bali? Silakan, para generasi milenial membantu pemerintah. Berikan gagasan yang bermanfaat agar bisa membangkitkan kembali pariwisata Bali seperti sedia kala, bahkan semakin membaik ke depannya. Kedua, remaja atau generasi milenial tidak sungkan untuk bersuara mengenai permasalahan lingkungan dan budaya Bali. Pemerintah Bali memerlukan gagasan Anda, agar pariwisata Bali segera bangkit. Apabila para remaja atau generasi milenial bersinergi bersama pemerintah melalui lomba wikithon ini, maka nangun sat kerti loka Bali dapat terwujud dan tersebar luas.oka Bali dapat terwujud dan tersebar luas.)
  • "Pil KB yening engsap jek langsung jadi, Pilkada yen suba jadi jek langsung engsap"  + (Sebenarnya menjadi pemimpin di parlemen saSebenarnya menjadi pemimpin di parlemen sangatlah sulit, karena harus melindungi para budak dan selalu berpegang teguh pada janji-janji politik selama kampanye. Saat ini adalah. musim bagi para calon partai politik untuk bergelut dan berkampanye. Hal ini dilambangkan dengan para peziarah yang menjuntai spanduk di sepanjang trotoar dan catus pata, yang bertujuan agar semua orang dapat melihat diri mereka sebagai PEMILU. Dia sendiri juga mempertimbangkan semua hal ini dengan visi dan misi jika dia dipilih oleh partai rakyat. Jika dilihat maka sebenarnya hanya ada wakil rakyat yang menjalankan program dan memenuhi janji-janji politiknya dan ada juga yang lupa pada janjinya seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Sebagai bukti bahwa saya yang berada di Bali utara merasa menjadi korban janji politik, janji untuk membangun bandara agar perekonomian di Bali stabil tetapi sampai saat ini semua itu hanya wacana yang mengembara selama musim kampanye. Nah itu yang saya rasakan sendiri, mungkin para wakil rakyat memiliki pertimbangan lain yang mungkin bandara belum direalisasikan hingga saat ini, hanya saja menjadi wakil rakyat sangat sulit dalam mengambil keputusan karena banyak. pertimbangan dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kami sebagai rakyat hanya. meminta kepada bapak-bapak dan ibu- ibu yang sedang bersalin untuk tidak memutuskan janji yang kondisinya sulit untuk direalisasikan agar budak atau rakyat tidak tersinggung oleh janji. Hanya saja, jika ada kesalahan, maafkan aku. Memang menjadi pemimpin sebagai wakil rakyat memang sulit, karena sebagai wakil rakyat harus selalu melindungi rakyat dan harus ingat dengan janji-janji politiknya selama masa kampanye. Sekarang adalah musim pencalonan wakil rakyat dan masa kampanye. Hal ini ditandai dengan banyaknya para caleg yang memasang baliho menghadap trotoar dan catus kematian.liho menghadap trotoar dan catus kematian.)
  • Utsaha Ngadepin Parilaksana Wisatawan Sane Sayan Corah  + (Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwSeiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, kita tidak bisa menutup mata terhadap beberapa perilaku wisatawan yang sayangnya tidak selaras dengan budaya dan etika masyarakat Bali. Sebagai tuan rumah yang ramah, kita perlu bersama-sama merenung dan mengajak wisatawan untuk berperilaku dengan lebih baik.</br></br> Pertama-tama, Mari kita sadari bahwa Bali adalah pulau dengan kekayaan budaya dan spiritual yang luar biasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi wisatawan untuk menghormati tradisi dan kepercayaan setempat. Seringkali, kita menyaksikan perilaku yang kurang hormat terhadap pura, upacara, dan tempat suci lainnya. Seperti seorang bule yang mengunggah fotonya di media sosial dalam keadaan telanjang dan berpose menempel di pohon kayu putih sakral di Bali.</br></br> Mari kita ajak wisatawan untuk menghargai dan menghormati keberadaan tempat-tempat ini dengan hati yang lapang. Bersama DPD kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. DPD Mendengar aspirasi masyarakat dan bersedia berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai tujuan ini. Dengan memberikan sanksi pada wisatawan yang telah melecehkan adat dan budaya Bali. Menjaga keindahan dan keberlanjutan Bali adalah tugas kita bersama.erlanjutan Bali adalah tugas kita bersama.)
  • Bali Virtual Explorer: Media Melancaran lan Metumbasan Produk Bali ring Era New Normal.  + (Sejak 2020, dunia dikabarkan pandemi. CoviSejak 2020, dunia dikabarkan pandemi. Covid-19 nama virus yang menyebabkan pandemi di dunia. Sakit ini tidak hanya menyerang fisik. Ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan aspek lainnya turut mati. Bali terkenal dengan pariwisata yang bagus. Jika pariwisatanya mati, Bali juga disebut mati. Ini tidaklah bagus, apalagi sampai terus berlanjut. Oleh karena itu, di era new normal ada inovasi yang dapat dijalankan pemerintah supaya membangunkan kembali pariwisata di Bali. Inovasi itu bernama Bali Virtual Explorer yang berbasis website.</br>Bali Virtual Explorer adalah solusi yang dapat membangunkan Bali di era new normal. Di website ini, pelancong bisa melihat Bali layaknya berkunjung namun secara online. Ini karena website dilengkapi fitur video 360 derajat. Video 360 derajat sangat bagus sebagai sarana di era new normal karena penerapannya sesuai dengan protokol kesehatan dimana mobilitas manusia tidak seperti dahulu. Web ini dilengkapi dengan sarana belanja online produk asli Bali supaya produk tradisional terkenal seperti endek dan songket, anyaman, topeng, perhiasan perak, dan yang lainnya. Belanja online tidaklah susah, orang-orang bisa memiliki produk asli Bali walaupun tidak bisa ke Bali. Ini juga bagus untuk UMKM. Web ini juga dilengkapi tentang informasi lengkap seputar Bali seperti tempat wisata, tempat bersejarah, informasi Pura, dan informasi lainnya seputar bali supaya banyak orang yang mengetahui informasi menarik di Bali. Website Bali Virtual Explorer ini hanya satu web, tetapi fitur yang beragam seperti video 360, belanja online, dan informasi menarik membuat website ini menjadi sarana yang baik. Di zaman internet of things, promosi online sangat cepat terkenal di dunia. Itu sebabnya, Bali Virtual Explorer adalah website yang bagus untuk promosi pariwisata dan budaya supaya Bali bangkit.pariwisata dan budaya supaya Bali bangkit.)
  • BALI METANGI, NUNI BALI (TRUNA TRUNI) MANGGIHIN TRASI (TRADISI LAN MODERNISASI)  + (Sejak tahun 2020, pariwisata Bali mengalamSejak tahun 2020, pariwisata Bali mengalami penurunan bahkan hampir padam, karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan perekonomian di Bali semakin menurun dan banyak warga yang kehilangan pekerjaan, bahkan hal ini juga yang menyebabkan terjadinya perubahan tata cara dalam tradisi Bali. </br> Menjalani kehidupan new normal saat ini, tentu saja kita semua menginginkan pariwisata Bali kembali bersinar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita dapat mewujudkannya dengan mengangkat tema “Pariwisata Bali Metangi”. Dengan tema tersebut langkah kreatif yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan melihat kepada tradisi dan melakukan modernisasi pada tempat wisata tanpa menghilangkan ciri khas Bali. Tentunya dalam pelaksanannya pemerintah harus menggerakan peran NUNI (Truna Ttruni) utamanya para influencer, sebagai generasi muda Bali yang cakap akan teknologi dan arti penting sebuah tradisi.</br> Penggunaan teknologi ini tentunya mengacu pada modernisasi yang sangat diperlukan. Modernisasi tidak hanya melalui sikap, tetapi bagaimana cara pemerintah untuk membuat tatanan tempat wisata di Bali menjadi lebih nyaman dengan penyediaan protokol kesehatan dan melakukan penyegaran. Sehingga, suasana baru ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tanpa rasa khawatir. </br> Disini lah para Nuni harus bergerak untuk mempromosikan pariwisata Bali melalui media sosial dengan menunjukkan keindahan dan kenyamanan yang Bali berikan kepada semua orang, yang ditambah dengan pengenalan tradisi Bali yang kini mulai bangkit. Terutama peran Nuni sebagai influencer yang memiliki jangkauan lebih luas dalam menggalakkan aksi “Pariwisata Bali Metangi”. Melalui hal tersebut, pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dengan influencer Bali yang kini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dan warga dunia. </br> Itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai ide kreatif yang sebaiknya dilaksanakan oleh pemerintah demi bangkitnya pariwisata Bali. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan dapat mewakili suara generasi muda untuk pariwisata Bali kedepannya menjadi lebih baik dan ekonomi Bali pulih kembali. Bersama generasi muda membangun Bali Bangkit, Bali Kembali, Bali Harmoni. Bali Bangkit, Bali Kembali, Bali Harmoni.)
  • Komitmen antuk Bali Maju: Ngadegang Visi Pemimpin sane pinih becik sajeroning ngarepin pikobet Pilkada 2024  + (Selamat pagi, para hadirin yang terhormat,Selamat pagi, para hadirin yang terhormat, Pertama-tama, mari kita bersama-sama merenung tentang tantangan besar yang dihadapi Bali dalam menghadapi Pemilu 2024. Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, calon pemimpin Bali dihadapkan pada sejumlah masalah yang mendesak untuk diselesaikan guna memastikan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.</br></br>Salah satu masalah yang patut diperhatikan adalah ketahanan ekonomi di tengah pandemi yang masih berkepanjangan. Calon pemimpin perlu menyusun strategi konkret untuk memulihkan sektor pariwisata, sebagai tulang punggung ekonomi Bali. Diperlukan langkah-langkah inovatif untuk menarik wisatawan dan mendukung pelaku usaha lokal. Selain itu, pendidikan menjadi fondasi bagi kemajuan suatu daerah. Calon pemimpin perlu meninjau ulang kebijakan pendidikan, memastikan akses pendidikan yang merata, peningkatan kualitas guru, dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai.</br></br>Sebagai penutup, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk memilih calon pemimpin yang memiliki visi jelas, integritas tinggi, dan kemampuan untuk menangani permasalahan yang mendesak. Pemilu 2024 adalah kesempatan bagi Bali untuk menapaki jalan baru menuju masa depan yang lebih baik. Mari kita bersatu demi Bali yang lebih maju, berkelanjutan, dan berdaya saing. Terima kasih.lanjutan, dan berdaya saing. Terima kasih.)
  • I Made Pageh  + (Selesai mengikuti studi di S-3 Kajian BudaSelesai mengikuti studi di S-3 Kajian Budaya Unud angkatan 2012 dan selesai tahun 2015, di lahir di Baturiti Tabanan tanggal 31 Desember 1962. Lulus S-1 FKIP Jurusan Pendidikan Sejarah/Antropologi UNUD di Singaraja tahun 1986. Pada tahun 1988 diangkat menjadi staf edukatif di Almamaternya. Tahun 1994 I Wayan Pageh mendapat kesempatan melanjutkan studi ke UGM Yogyakarta, dengan perjuangan berat melalui ampulen selama setahun agar dapat diterima di S-2 Sastra Sejarah UGM, diselesaikan studi tahun 1988 dengan tesis “Dari Tengkulak Sampai Saudagar: Perdagangan Komoditas Lokal di Bali Utara Masa Kolonial Belanda, 1850-1942”. Tesis dibuat dalam kondisi politik sangat tidak menguntungkan, namun sangat beruntung karena tesisnya mendapat bantuan dari Toyota foundation sehingga dapat membantu penyelesaian lebih cepat. Langsung setelah selesai studi diangkat menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dua periode (1998-2002) jabatan belum berakhir ditinggalkannya untuk menduduki jabatan sebagai Pembantu Bidang Kemahasiswaan (PD III) Fakultas Ilmu Sosial, selama dua periode (tahun 2002-2010). Pageh mendapat penghargaan sebagai peneliti nasional termuda di Sawangan Bogor tahun 1991, sehingga mendapat penghargaan khusus dari Prof. Dr. Yayah Koeswara. I Wayan Pageh juga berpengalaman dalam menulis buku diantaranya Metodologi Pendidikan Sejarah: dalam Perspektif Pendidikan, Sejarah dan Kearifan Berbangsa : Bunga Rampai Perspektif Baru Pembelajaran Sejarah, Kepahlawanan dan Perjuangan Sejarah Sekitar Proklamasi Kemerdekaan NKRI: Konteks Lampah Mr. I Gusti Ketut Pudja.I: Konteks Lampah Mr. I Gusti Ketut Pudja.)
  • Rasa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut)
  • Rasa kepedulian terhadap masyarakat, dan menumbuhkan rasa empati  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut)
  • Rasa kepedulian terhadap masyarakat, dan menumbuhkan rasa empati  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus)
  • I putu Bram Pratama yoga  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus)
  • menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut)
  • Titus Rosier  + (Seorang ahli perhotelan dengan pengalaman Seorang ahli perhotelan dengan pengalaman lebih dari tujuh belas tahun di industri ini, Titus Rosier bergabung dengan resor pemenang penghargaan W Bali – Seminyak pada Juni 2021, memimpin tim berbakatnya sebagai General Manager. Memulai karir profesionalnya di Timur Tengah, Titus telah memperoleh pengalaman luas bekerja di berbagai negara dan properti untuk Marriott International. Berangkat dari petualangan terakhirnya di Timur Tengah, Titus siap menghadapi tantangan baru dan memutuskan untuk pindah ke Indonesia berdasarkan kecintaannya pada negara yang menakjubkan ini, memilih pulau magis Bali sebagai rumah barunya. Berasal dari Belanda, Titus memiliki hasrat akan keberlanjutan yang ia terapkan melalui pengembangan inisiatif signifikan dan program luar biasa termasuk peluncuran koktail tanpa limbah. Program minuman ini menggunakan sisa kulit buah untuk membuat ramuan yang menyegarkan. Selain memerangi sampah makanan, tim di W Bali juga secara aktif berfokus pada pengurangan penggunaan plastik untuk menghilangkan semua plastik sekali pakai dari properti pada tahun 2023. Selain itu, W Bali telah bermitra dengan beberapa LSM yang berbasis di Bali, seperti S.O.S Kitchen, untuk mendonasikan sisa sarapan prasmanan yang masih segar dan dapat dimakan untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan termasuk panti asuhan anak-anak dan daerah miskin di Bali. W Bali juga bermitra dengan Sungai Watch dan bersama Marriott Business Council Indonesia, mereka sedang mengerjakan solusi sampah di Bali. Tujuan ambisiusnya adalah membuang 100.000 kilo sampah per tahun dari sungai-sungai di Bali.mpah per tahun dari sungai-sungai di Bali.)
  • Bangkitkan Pariwisata Bali  + (Seperti yang kita ketahui, pariwisata BaliSeperti yang kita ketahui, pariwisata Bali merupakan ujung tombak perekonomian di Bali. Sudah setahun lebih pariwisata di Bali sepi karena pandemi, tempat wisata ditutup, tidak ada turis, dan perekonomian pun turun drastis. Jika terus di biarkan, maka akan berdampak sangat buruk bagi perekonomian kita di Bali. </br></br>Maka dari itu, kita harus memberikan gerakan baru untuk membangkitkan pariwisata Bali ini. Menurut saya, salah satu cara awal untuk membangkitkan pariwisata Bali iyalah dengan membuka kembali tempat wisata Bali.dengan membuka kembali tempat wisata Bali.)
  • BALI kemBALI BANGKIT  + (Seperti yang kita ketahui, saat ini pariwiSeperti yang kita ketahui, saat ini pariwisata Bali sedang berada di titik terendah sejak adanya covid-19. Banyak hotel dan tempat wisata yang tutup karena adanya anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan covid 19. Untuk membangkitkan pariwisata agar tetap berjalan seperti dahulu pemerintah harus mengeluarkan berbagai upaya. Menurut saya, langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk membangkitkan pariwisata bali saat ini dan nanti ialah: </br>1. Berani untuk membuka tempat wisata di Bali untuk masyarakat umum dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan saat memasuki area wisata serta wajib menunjukkan bukti vaksin</br>2. Adanya subsidi test swab/rapid antigen gratis dari pemerintah untuk masyarakat yang ingin datang ke Bali</br>3. Berani memberikan harga promo kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke tempat wisata guna memancing daya tarik wisatawan untuk berkunjung serta melancarkan pemasukan bagi tempat wisata tersebut.kan pemasukan bagi tempat wisata tersebut.)
  • Pariwisata Bali Bangkit, Ekonomi Kembali  + (Setelah 1 tahun lebih lamanya pariwisata BSetelah 1 tahun lebih lamanya pariwisata Bali ditutup untuk keamanan rakyat Bali bersama, kini perlahan tapi pasti pariwisata Bali mulai bangkit dan mulai membuka beberapa tempat pariwisata untuk wisatawan lokal dan mancanegara. Walaupun belum terbuka untuk sepenuhnya, namun baik wisatawan lokal maupun dari mancanegara mulai berani untuk datang dan berpariwisata di beberapa destinasi yang sudah dibuka. Tentunya wisatawan yang datang harus memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tentu saja berdampak baik untuk bangkitnya pariwisata Bali dan yang pasti bagi pertumbuhan ekonomi yang awalnya menurun drastis.uhan ekonomi yang awalnya menurun drastis.)
  • Pemberantasan Korupsi Demi Kelancaran Program Nangun Sat Kerthi Loka Bali  + (Siapa yang tidak tahu bahwa Bali merupakanSiapa yang tidak tahu bahwa Bali merupakan salah satu daerah dengan pendapatan pariwisata Siapa terbesar di Indonesia. Bahkan Di tahun 2023 Bali mulai merencanakan Pembangunan yang dinamakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berarti sebagai 6 pembangunan utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia. Nangun sat kerthi loka bali sendiri memiliki tujuan yang berhubungan dengan memajukan pariwisata bali, dimana terdapat 6 sumber utama yaitu, atma kerthi, segara kerthi, danu kerthi, wana kerthi, jana kerthi, jagat kerthi yang memiliki arti untuk kesejahteraan hidup manusia di setiap bagiannya.</br>Tetapi Pembangunan di Bali tidak akan bisa berjalan dengan baik jika masih banyaknya oknum oknum yang memanfaatkan dana pembangunan untuk kepentingan pribadi atau bisa disebut sebagai korupsi. Contohnya seperti kasus pengkorupsian dana pembangunan Pura Paibon Wargi di Kabupaten Klungkung dan adanya kasus pengkorupsian dana SPI di Kampus Udayana. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat pembangunan di Bali terjadi. Bahkan pihak yang seharusnya menyelidiki kasus korupsi malah menutup mata dan bisu akan semua kejadian tersebut.</br>Karena itulah diharapkan Pemerintah Provinsi Bali dapat menanggapi permasalahan tersebut dengan serius. Agar program Nangun Sat Kerthi Loka Bali berjalan dengan baik tanpa ada kasus korupsi dalam pembangunan tersebut. kasus korupsi dalam pembangunan tersebut.)
  • BALI MELALI: Nangiang Pariwisata Ring Bali  + (Siapa yang tidak tahu tentang Pulau Bali? Siapa yang tidak tahu tentang Pulau Bali? Pulau yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Pariwisata di Bali sebagai sumber perekonomian yang menghidupi sebagian besar masyarakat Bali. Namun seperti saat ini, pariwisata Bali meredup semenjak adanya virus Covid-19 yang mewabah di dunia. Sudah dua tahun lamanya virus Covid-19 menyerang bumi yang kita cintai ini. Beberapa kebijakan sudah dijalankan. Namun, pariwisata Bali belum bisa kembali seperti sedia kala. Kita sebagai warga khususnya sebagai pemuda Bali sudah seharusnya memberikan dan melaksanakan usaha-usaha kreatif yang bisa membangkitkan pariwisata di Bali. </br></br>Pada era globalisasi seperti sekarang ini, semua sudah serba digital dan canggih. Perkembangan teknologi yang sudah canggih ini bisa kita pergunakan sebagai alat agar bisa membangkitkan pariwisata di Bali. Salah satu usaha kreati yang bisa membangkitkan pariwisata di Bali seperti aplikasi yang bernama BALI MELALI. Aplikasi ini menggunakan teknologi berupa VR atau Virtual Reality. Pada aplikasi BALI MELALI ini menampilkan destinasi pariwisata yang ada di Bali. Jika menggunakan teknologi VR ini, para wisatawan atau siapa pun yang sudah mengunduh aplikasi BALI MELALI bisa melihat tempat-tempat pariwisata yang kita inginkan. Menggunakan VR ini destinasi pariwisata di Bali bisa dilihat secara nyata (real) sekali, ini bisa menumbuhkan rasa rindu ke Bali dan menyebabkan para wisatawan agar mau datang lagi ke Bali. </br></br>Pada aplikasi BALI MELALI tidak hanya menampilkan desinasi pariwisata yang sudah terkenal saja, namun seharusnya juga menampilkan tempat-tempat yang belum banyak diketahui. Di Bali sebenarnya banyak sekali destinasi wisata yang belum terkenal. Jika hanya menampilkan tempat seperti Pantai Kuta, Pantai Pandawa saja, para wisatawan pasti sudah banyak yang tahu. Itula sebabnya pada alikasi ini sangat bagus jika menampillkan tempat yang belum diketahui oleh banyak orang. Tidak hanya itu, pada aplikasi BALI MELALI tidak hanya menampillkan virtual atau gambar saja, namun boleh diisi dengan suara-suara yang ada di tempat tersebut. Contohnya di Candikuning Waterfall, jika kita berwisata ke air terjun sudah pasti ada suara-suara seperti suara gemericikan air, suara pepohonan yang dihembuskan angin, suara burung-burung dan lain sebagainya. </br>Adanya gambar dan suara pada aplikasi BALI MELALI ibi pasti bisa menimbulkan kerinduan dari para wisatawan dan berwisata ke Bali. Semoga usaha berupa aplikasi BALI MELALI bisa membantu pariwisata Bali agar kembali seperti sedia kala. Semoga pariwisata Bali segera bangkit.la. Semoga pariwisata Bali segera bangkit.)
  • Ida Bagus Sindu Putra  + (Sindu Putra bernama lengkap Ida Bagus SindSindu Putra bernama lengkap Ida Bagus Sindu Putra, lahir di Sanur, Bali, 31 Juli 1968. Kini dia bermukim di Lombok, NTB. Menulis puisi sejak remaja. Pernah aktif dalam Sanggar Minum Kopi. Puisi-puisinya dimuat Bali Post, Kompas, Koran Tempo, Kalam, dll. Dia meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk buku puisinya Dongeng Anjing Api. Buku puisi lainnya yang telah terbit adalah Kemah Malam Burung Malam (2000), Rumah Ilalang (bersama IAO Suwati Sideman , 2003), Segara Anak, Burung Origami, Dongeng Anjing Api, Di Lombok Aku Dapatkan Puisi (2018). Api, Di Lombok Aku Dapatkan Puisi (2018).)
  • Sista Nirmala  + (Sista Nirmala, biasa disapa Sista. Lahir dSista Nirmala, biasa disapa Sista. Lahir di Jembrana, 1990. Menamatkan pendidikan Sarjana Biologi (S1) di Universitas Udayana tahun 2013. Mulai mengenal dunia seni sejak ia bergabung dengan Teater Orok Universitas Udayana (2009). Pernah juga bergabung dengan Kelompok Sekali Pentas dan Komunitas Senja. Sebagai pemain teater, Sista pernah mementaskan monolog Harga Vagina (2015).h mementaskan monolog Harga Vagina (2015).)
  • Soekarmen  + (Soekarmen lahir di Blitar, Jawa Timur, 30 Soekarmen lahir di Blitar, Jawa Timur, 30 Mei 1925. Ia adalah Gubernur Bali yang pernah memimpin Bali selama dua periode masa jabatan, yaitu antara tahun 1967–1971 dan 1971–1978. Ia terpilih menjadi gubernur pada tanggal 1 November 1967, dan disahkan oleh SK Presiden Republik Indonesia No.203/1967 untuk menggantikan pejabat sebelumnya, yakni I Gusti Putu Martha. Sebelumnya, ia merupakan Komandan Korem 163/Wirasatya di Denpasar dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI. Soekarmen adalah satu-satunya Gubernur Bali yang beragama non Hindu dan bukan dari etnis Bali. Ia meninggal di Malang, Jawa Timur, 10 September 1988. di Malang, Jawa Timur, 10 September 1988.)
  • Masalah yang signifikan  + (Solusi dari masalah ini dengan cara meningSolusi dari masalah ini dengan cara meningkatkan ketrampilan pendidikan atau skill yang biasnya diperlukan atau dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu adapun Solusi lain yaitu membuat suatu usaha atau dukungan untuk wirausaha hingga menciptakan lowongan pekerjaan. Yang terpenting adalah mempunyai skill atau kemampuan,semakin banyak skill yang kita punya maka semakin banyak pula lowongan pekerjaan dan tidak adanya masalah pengangguran ini.dan tidak adanya masalah pengangguran ini.)
  • Masalah Pengangguran  + (Solusi dari masalah ini dengan cara meningSolusi dari masalah ini dengan cara meningkatkan ketrampilan pendidikan atau skill yang biasnya diperlukan atau dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu adapun Solusi lain yaitu membuat suatu usaha atau dukungan untuk wirausaha hingga menciptakan lowongan pekerjaan. Yang terpenting adalah mempunyai skill atau kemampuan,semakin banyak skill yang kita punya maka semakin banyak pula lowongan pekerjaan dan tidak adanya masalah pengangguran ini.dan tidak adanya masalah pengangguran ini.)
  • Sri Jayantini (I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini)  + (Sri Jayantini, bernama lengkap I Gusti AguSri Jayantini, bernama lengkap I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini. Lahir di Denpasar, 15 Januari 1977. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Perjalanan kepenyairannya dimulai dari sekolah menengah pertama dengan mengikuti kegiatan Sanggar Cipta Budaya pada tahun 1989. Saat itu, Jayantini sudah menerbitkan puisinya di Bali Post. Kini dia menjadi dosen Program Studi Sastra Inggris di Fakultas Bahasa Asing (FBA) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar. Kreatif sejak di SMP, Jayantini memadukan potensi menulis dalam berkarir sebagai tenaga pendidik. Di tengah kewajiban mengajar dan kerap kali menjadi penerjemah paruh waktu, dia masih cukup aktif berkarya di bidang sastra. “Bunga Perjalanan” adalah salah satu buku puisi dan prosanya yang terbit pada tahun 2015, selain ikut serta dalam antologi bersama penyair lainnya. Sejumlah karya akademik bidang penerjemahan juga telah diterbitkan, antara lain “The Art of Translating” (2016), “Practice Makes Perfect” (2015), “Penerjemahan Ilmiah; Teknik dan Fenomena” (2018). Jayantini tetap menyediakan waktu untuk menikmati sensasi berpuisi sebagai pelepas kepenatan dalam melahirkan karya akademik.kepenatan dalam melahirkan karya akademik.)
  • Sthiraprana Duarsa  + (Sthiraprana Duarsa lahir di Denpasar. Dia Sthiraprana Duarsa lahir di Denpasar. Dia adalah salah satu pendiri Sanggar Minum Kopi, Bali. Kumpulan puisi tunggalnya: Bagian dari Dunia (1994) dan Pulang Kampung (2007). Kumpulan cerita pendeknya bertajuk Rumah Kenangan (2014). Selain menulis puisi, dia aktif bermain teater. Kini dia berprofesi sebagai dokter, dan sedang sibuk menyiapkan buku puisi terbarunya.ng sibuk menyiapkan buku puisi terbarunya.)
  • Teknologi antuk kelestarian seni miwah budaya  + (Studi seni dan budaya adalah hasil karya dStudi seni dan budaya adalah hasil karya dan kreativitas yang didasarkan pada norma dan perilaku masyarakat Bali yang terlibat dalam melestarikan warisan budaya Bali melalui kearifan seni dan budaya. Seni dan budaya, diharapkan dapat dikembangkan kembali dengan menggunakan teknologi untuk mengembangkan dan mengembangkan karya seni. Selain itu, memperkenalkan seni dan budaya kepada generasi muda sebagai sarana untuk memberikan pemahaman tentang filosofi, nilai-nilai dari keberadaan objek budaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong generasi muda untuk belajar tentang seni dan budaya di daerahnya sebagai sarana untuk meningkatkan keberlanjutan budaya dan sebagai sarana untuk melestarikan budaya lokal, mengembangkan kegiatan yang berorientasi pada pengetahuan dan sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya. Hal ini penting agar masyarakat Bali, khususnya kaum muda dapat mendapatkan motivasi dan pemahaman yang lebih baik, serta dapat berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai budaya tersebut ke dalam kehidupan masing-masing tersebut ke dalam kehidupan masing-masing)
  • Pesona Budaya Bali  + (Sudah sejak lama pulau yang mendapat julukSudah sejak lama pulau yang mendapat julukan Pulau Dewata ini dikenal dengan keragaman budayanya. Ya, Bali adalah pulau yang memiliki keunikan budaya. Ada begitu banyak budaya unik yang bisa dipelajari dan dikaji di sini dari ritual adat dan agamanya, masakannya yang khas, juga seni pertunjukan dan seni kriyanya. Semua luar biasa menawan. </br></br>Selama ini kebanyakan wisatawan domestik dan beberapa kalangan wisatawan mancanegara mungkin hanya mengenal Bali sebagai pulau dengan keindahan panoramanya. Padahal dari segi budaya, Bali itu menawan. </br></br>Oleh karenanya saya mengusulkan agar Bali dalam pandemi ini bisa membuat sebuah paket budaya yang menarik, bisa dalam bentuk hybrid yang sesuai dengan kondisi pandemi saat ini. Apa saja yang ditawarkan? Misalnya paket memetik tanaman lokal dan memasak ala Bali, contohnya Ayam Betutu dan aneka Lawar. Juga bisa misalnya belajar dasar-dasar menari Bali dalam tiga jam. Lainnya adalah pekan menyaksikan wayang ala Bali, pertunjukan orkestra gamelan Bali, pekan dongeng-dongeng khas Bali, menyaksikan kampung pembuat kerajinan ala Bali, dan mengajak wisatawan mengikuti persiapan upacara besar di Bali (misalnya bagaimana anak-anak belajar menari, ibu-ibu mempersiapkan makanan upacara dan sebagainya). Atau juga bisa ada cerita dan tur tentang mengenal kerajaan Bali dan mengenal apa itu leak putih dan leak hitam, serta tentang belajar aksara Bali. </br></br>Ya, ada banyak hal tentang budaya di Bali yang menarik. Ini adalah salah satu cara untuk menarik wisatawan, budayawan, dan juga mereka semua yang tertarik dengan budaya dari mana saja untuk mengenal lebih dalam tentang Bali.a untuk mengenal lebih dalam tentang Bali.)
  • Sugi Lanus  + (Sugi Lanus lahir di Singaraja, Bali. Dia aSugi Lanus lahir di Singaraja, Bali. Dia adalah kurator Museum Lontar, Karangasem, Bali. Semenjak kuliah di Jurusan Sastra Bali Universitas Udayana aktif bekerja paruh waktu sebagai asisten peneliti dari Princeton University, UCLA, Murdoch University, Leiden University, Osaka University, dll. Mengikuti puluhan workshop dan training internasional, serta mengikuti pendidikan pasca-sarjana dalam beberapa disiplin: Cultural Studies, Tourism Studies, dan Teologi. Dia terpilih sebagai peserta pertukaran pemuda ASEAN-Jepang (1997) melalui sponsorship dari Perdana Menteri Jepang. </br></br>Dia berpengalaman sebagai konsultan untuk berbagai lembaga internasional, seperti: GTZ, AusAID, UNICEF, WHO, British Council. Dalam bidang jurnalistik bekerja sebagai koresponden Majalah Tempo (1998-2000), fixer ABC TV, BBC, Arte TV, National Geographic, Smithsonian Magazine. Dia juga aktif sebagai konsultan dan memberikan workshop untuk DPRD dan pemerintahan daerah di seluruh Indonesia (2005-2012) dan konsultan politik independen untuk beberapa politisi nasional (2012 - sekarang). </br></br>Tahun 2006 dia mendirikan Hanacaraka Society untuk meneliti lontar Bali dan Lombok. 'Puja Tri Sandhyā: Indian Mantras Recomposed and Standardised in Bali', adalah salah satu hasil risetnya terhadap berbagai lontar mantra yang telah diterbitkan dalam Journal of Hindu Studies, 2014, Vol. 7(2), Oxford Centre for Hindu Studies, Oxford University Press. Aktif diundang berbicara dalam berbagai pertemuan budaya, diantaranya: Kongres Kebudayaan V (2003), Ubud Writers and Readers Festival (2004-2017), International Conference on Tagore, Hanoi, Vietnam (2011), Frankfurt Book Fair (2015), dll, dan berbagai diskusi kependetaan Hindu. Pernah menjabat sebagai Komisaris perusahan nasional (2004-2006), dan Corporate Relation Executive sebuah perusahan internasional berpusat di London (2014-2016).</br></br>Ratusan artikel yang ditulisnya telah dipublikasi dalam berbagai media online dan cetak, seperti tatkala.co, Bali Post, dll. Sekarang sedang menjalankan riset terhadap relief-relief terkait manuskrip lontar di Borobudur, dan Herbalian Project, sebuah proyek pemetaan herbal dalam lontar Bali dan Jawa Kuno.an herbal dalam lontar Bali dan Jawa Kuno.)
  • Wayan Sujana Suklu  + (Sujana Suklu dikenal sebagai pemikir progrSujana Suklu dikenal sebagai pemikir progresif seni rupa kontemporer di Bali. Dengan visi kepeloporan yang mencerminkan filosofi universal. Kontribusi Sujana Suklus sangat luas cakupannya, mencakup bidang multidisiplin dalam platform seni rupa, akademik dan komunitas. Penelitian akademik Suklus mengeksplorasi cara-cara untuk membawa metodologi seni ke dalam komunitas yang mengolah dan melestarikan kearifan lokal sambil memperluas keahlian yang ada. Keindahan dari penelitian ini adalah bahwa hal itu telah diterapkan dan berkembang secara aktif di masyarakat saat ini.</br></br>Wayan Sujana alias Suklu adalah seorang pelukis dan dosen seni rupa ISI Denpasar. Dia lahir di Lepang, Klungkung, Bali, 6 Februari1967. Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam sejumlah pameran bersama di dalam dan luar negeri, antara lain: Beijing International Art Biennale. Bangladesh XI Biennale. Pameran tunggalnya, antara lain: "Panji, Between Body and Shadow" di IMF International Art Event, Nusa Dua Bali (2018), "Intermingle Art Project, Light Pattern di Bentara Budaya Bali (2017), "Wings and Time" di Komaneka Fine Art Gallery (2016). Penghargaan yang pernah diraihnya adalah “The Winner of the Indofood Art Awards Competition on Abstract Category” (2003), “The Best 10 Indonesia Competition of the Philip Morris Art Awards (2003). Suklu juga pernah menjadi salah satu kurator pameran “Bali Megarupa” (2019).tu kurator pameran “Bali Megarupa” (2019).)
  • Surya Gemilang  + (Surya Gemilang bernama lengkap I Dewa KadSurya Gemilang bernama lengkap I Dewa Kadek Surya Gemilang Shivling, lahir di Denpasar, 21 Maret 1998. Ia lulusan Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Buku-bukunya antara lain: Mengejar Bintang Jatuh (kumpulan cerpen, 2015), Cara Mencintai Monster (kumpulan puisi, 2017), Mencicipi Kematian (kumpulan puisi, 2018), Mencari Kepala untuk Ibu (kumpulan cerpen, 2019), Icy Molly & I (novel, 2022), dan Mama Menelepon dari Neraka (kumpulan cerpen, 2023). Cerpennya masuk nominasi Cerpen Terbaik Pilihan Kompas 2022. Karya-karya tulisnya yang lain dapat dijumpai di lebih dari sepuluh antologi bersama dan sejumlah media massa, seperti: Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Media Indonesia, Bacapetra.co, Basabasi.co, dan lain-lain.sia, Bacapetra.co, Basabasi.co, dan lain-lain.)
  • Tantangan utawi Pikobet Sane harus Kehadepin sareng Calon pemimpin Bali  + (TANTANGAN ATAU MASALAH YANG HARUS DI HADAPTANTANGAN ATAU MASALAH YANG HARUS DI HADAPI CALON PEMIMPIN BALI </br></br>Om swastyastu </br>Pertama tama saya mengucapkan terimakasih banyak,atas kesempatan nya,</br>Pemilu 2024 sudah dekat.</br>Bali merupakan Pulau Dewata, Bali terkenal di dunia dengan destinasi wisata dan Budaya.</br></br>Masalah kompleks yang harus di hadapi calon pemimpin Bali yang memerlukan Perhatian serius .Contohnya yaitu ulah wisatawan di Bali, Pengelolaan sampah di Bali, kesejahteraan masyarakat Bali,dan korupsi.</br></br>Calon pemimpin Harus mampu Menyusun kebijakan, dan mampu melakukan tindakan dalam mengatasi masalah masalah atau rintangan itu dengan baik,serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.Dan Calon pemimpim Bali harus tegas mengambil kebijakan atau tindakan agar Bali tetap Sejahtera,Ajeg,dan lestati.Bali Pulau indah yang terus bersinar dengan keajaiban alam dan budayanya,sinar dengan keajaiban alam dan budayanya,)
  • Lempas Saking Pikobet TPA Suwung Denpasar Badung Bali  + (TPA (Tempat pembuangan akhir) Suwung di BaTPA (Tempat pembuangan akhir) Suwung di Bali adalah salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di Bali. Sistem pengolahan sampah di TPA Suwung Wetan ini menimbulkan masalah seperti bau yang tidak sedap di sekitar tempat itu dan akibat dari penumpukan sampah yang terus meningkat dan pelepasan gas metana yang menyebabkan kebakaran. Pada hari Kamis 12 Oktober 2023 TPA Suwung di Bali ini mengalami kebakaran.</br>Asap yang masuk ke atmosfer menyebabkan masalah polusi udara. Hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia saat terbang. Orang yang tinggal di daerah pembuangan sampah dapat terserang penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) karena menghirup asap yang berasal dari pembakaran sampah. Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Pengelolaan sampah yang efektif adalah kunci utama untuk pemadaman api yang paling efisien.</br>Pembakaran limbah dari gas metana dapat menjadi masalah serius, karena itu perlu dilakukan pencegahan dengan menggunakan gas metana sebagai sumber energi dan dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Kita juga harus mengajari dia untuk berbicara tentang bahaya gas metana dari tempat pembuangan sampah.</br>Asap yang keluar dari tempat pembuangan sampah mengandung bahan kimia beracun yang menyebabkan masalah pernapasan, kulit, dan berbagai penyakit lainnya. Kebakaran juga berdampak pada perekonomian para pekerja yang bekerja di tempat pembuangan sampah.</br>Solusi harus ditemukan untuk menghilangkan kebakaran sampah dan mengelola limbah dengan cara yang lebih aman dan berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah kebakaran membutuhkan upaya bersama untuk melindungi lingkungan, Kita harus melakukan penyesuaian untuk langsung mengirim sampah ke TPA Mandung, Klating dan Tamesi, serta optimalisasi tempat pengolahan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS3R), optimalisasi TPS3R yang ada di Kota Denpasar terus dilakukan. Hal ini memungkinkan pengelola sampah untuk menyortir sampah sebelum dibawa ke tempat pembuangan sampah dan mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah dengan menyortir sampah, menggunakan bahan organik dan tidak menggunakan plastik sekali pakai. Komitmen dan menjaga kesehatan saat terjadi kebakaran besar seperti di TPA Suwung Denpasar Bali besar seperti di TPA Suwung Denpasar Bali)
  • Lempas Saking Pikobet TPA Suwung Denpasar Bali  + (TPA (Tempat pembuangan akhir) Suwung di BaTPA (Tempat pembuangan akhir) Suwung di Bali adalah salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di Bali. Sistem pengolahan sampah di TPA Suwung Wetan ini menimbulkan masalah seperti bau yang tidak sedap di sekitar tempat itu dan akibat dari penumpukan sampah yang terus meningkat dan pelepasan gas metana yang menyebabkan kebakaran. Pada hari Kamis 12 Oktober 2023 TPA Suwung di Bali ini mengalami kebakaran.</br>Asap yang masuk ke atmosfer menyebabkan masalah polusi udara. Hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia saat terbang. Orang yang tinggal di daerah pembuangan sampah dapat terserang penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) karena menghirup asap yang berasal dari pembakaran sampah. Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Pengelolaan sampah yang efektif adalah kunci utama untuk pemadaman api yang paling efisien.</br>Pembakaran limbah dari gas metana dapat menjadi masalah serius, karena itu perlu dilakukan pencegahan dengan menggunakan gas metana sebagai sumber energi dan dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Kita juga harus mengajari dia untuk berbicara tentang bahaya gas metana dari tempat pembuangan sampah.</br>Asap yang keluar dari tempat pembuangan sampah mengandung bahan kimia beracun yang menyebabkan masalah pernapasan, kulit, dan berbagai penyakit lainnya. Kebakaran juga berdampak pada perekonomian para pekerja yang bekerja di tempat pembuangan sampah.</br>Solusi harus ditemukan untuk menghilangkan kebakaran sampah dan mengelola limbah dengan cara yang lebih aman dan berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah kebakaran membutuhkan upaya bersama untuk melindungi lingkungan, Kita harus melakukan penyesuaian untuk langsung mengirim sampah ke TPA Mandung, Klating dan Tamesi, serta optimalisasi tempat pengolahan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS3R), optimalisasi TPS3R yang ada di Kota Denpasar terus dilakukan. Hal ini memungkinkan pengelola sampah untuk menyortir sampah sebelum dibawa ke tempat pembuangan sampah dan mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah dengan menyortir sampah, menggunakan bahan organik dan tidak menggunakan plastik sekali pakai. Komitmen dan menjaga kesehatan saat terjadi kebakaran besar seperti di TPA Suwung Denpasar Bali besar seperti di TPA Suwung Denpasar Bali)
  • Tan Lioe Ie  + (Tan Lioe Ie lahir di Denpasar, Bali, 1 JunTan Lioe Ie lahir di Denpasar, Bali, 1 Juni 1958. Nama Tionghoa tersebut tetap ia pertahankankan walaupun pada masa orde baru ada semacam tekanan untuk mengganti nama etnis Tionghoa dengan nama pribumi. Dia akrab disapa Yoki.</br></br>Yoki merupakan salah satu penyair Indonesia yang melakukan eksplorasi atas ritual dan mitologi Tionghoa dalam puisi bahasa Indonesia. Walaupun bernuansa etnik kental, puisi-puisinya tetap mempunyai daya pikat bagi kalangan luas. Hasil karyanya pernah dimuat di berbagai media massa seperti; Bali Post, Horison, Berita Buana, Kompas, Media Indonesia.</br></br>Yoki menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Perkenalannya dengan puisi dimulai saat terlibat dalam kegiatan Sanggar Minum Kopi (SMK) Denpasar. Dia juga dikenal sebagai pelopor kegiatan musikalisasi puisi di Bali. Salah satu album musikalisasi puisinya berjudul “Kuda Putih” yang banyak berisikan puisi Umbu Landu Paranggi yang dinyanyikannya.</br></br>Buku antologi puisinya yang telah terbit adalah “Kita Bersaudara” (1991), telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “We Are All One” (1996) oleh Dr. Thomas Hunter Jr. Selain itu, buku puisi “Malam Cahaya Lampion” (2005) juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda bertajuk “Nach Van De Lampionen” oleh Linde Voute. Buku puisi terbarunya berjudul “Ciam Si” (2015). Yoki sering diundang dalam kegiatan sastra nasional dan internasional.egiatan sastra nasional dan internasional.)
  • Nepasin Narkoba di Buléléng  + (Taruna Goak adalah sebutan bagi Pemuda BulTaruna Goak adalah sebutan bagi Pemuda Buleleng/ Pasukan Perang dibawah pimpinan Raja Ki Barak Panji Sakti. Taruna Goak dikenal sangat kuat, pantang menyerah, berkarakter unggul dan dibentuk secara khusus sehingga mampu menggempur dan mengalahkan Blambangan (Jawa Timur) pada saat itu. Ketangguhan Taruna Goak masih dikenal sampai sekarang, sebagai lambang kehebatan Pemuda Buleleng.</br>Namun, bagaimana keadaan Pemuda Buleleng saat ini? Masihkah setangguh Taruna Goak?</br>Karakter Pemuda Buleleng saat ini sangatlah berbanding terbalik dengan Karakter Pemuda Buleleng di zaman dulu. Saat ini tidak sedikit Pemuda buleleng yang terjerat pergaulan bebas hingga kasus penyalahgunaan Narkoba serta obat - obatan terlarang.</br>Pada akhir Desember tahun 2023, BNN menyebutkan bahwa Kabupaten Buleleng masuk dalam Zona Merah Kasus penyalahgunaan narkoba dan yang paling banyak beredar yaitu sabu - sabu. Kepala BNNK Buleleng juga menyebutkan bahwa selama 5 Tahun terakhir sebanyak 397 orang telah direhabilitas yang tentunya juga berasal dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, dan yang lainnya. Tentu ini adalah permasalahan serius serta harus diselesaikan dan ditangani bersama sama.</br>Beberapa hal yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba meliputi; pertama tumbuhnya rasa penasaran dan rasa ingin mencoba, kedua pengaruh dan pergaulan lingkungan sekitar yang kurang baik, ketiga disebabkan karena depresi ataupun stress berlebih, serta banyak alasan lainnya.</br>Terkait permasalahan ini tentunya beberapa solusi yang bisa ditawarkan selain upaya pemerintah dalam pembuatan peraturan - peraturan terkait yaitu; pertama, para pemuda harus menghilangkan rasa ingin mencoba dan berusaha memikirkan dampak buruk pemakaian narkoba. Kedua, berusaha mencari kegiatan-kegiatan positif agar terhindar dari pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Ketiga, dukungan dari keluarga serta orang-orang terdekat juga akan sangat berpengaruh. Dan hal yang penting untuk diperhatikan oleh para pemuda yaitu menjaga kesehatan mental agar terhindar dari depresi ataupun stres berat yang dapat memicu penyalahgunaan Narkoba dan obat - obatan terlarang.</br></br>Jika usaha tersebut sudah dijalankan, para pemuda pasti bisa terhindar dari penyalahgunaan Narkoba dan tumbuh menjadi pemuda yang aktif, produktif, dan unggul sama hal nya seperti Taruna Goak dijaman dulu. hal nya seperti Taruna Goak dijaman dulu.)
  • Tatang Bsp  + (Tatang B.Sp lahir di Tegal, Jawa Tengah, MTatang B.Sp lahir di Tegal, Jawa Tengah, Maret 1965. Dia menetap di Bali sejak tahun 1990-an sebagai pelukis dan penulis seni rupa. Sejak 1998 dia rajin menampilkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain Indonesian Art Award V, National Gallery Indonesia, Jakarta (1998), Millenium Sanggar Dewata Indonesia, ARMA Museum, Ubud, Bali (2000), Penjelajahan Diri 18 Pelukis, Tonyraka Art Gallery, Ubud, Bali (2003), Power of Mind, Orasis Art Gallery, Surabaya (2005), A Beautiful Death, Bentara Budaya Yogyakarta (2007), Olympic Fine Arts 2008, Beijing, China (2008), Festival Hujan, Bentara Budaya Bali (2010), Bali Art Fair 2013: Bali on the Move, Tonyraka Art Gallery, Ubud, Bali (2013). Pameran tunggalnya adalah The Lost Generation, Chedy Art Gallery, Ubud – Bali (2001), Reality Of Objects, Artsphere Gallery, Jakarta (2007). Dia pernah meraih penghargaan The Top Ten Winners in the Phillip Morris Indonesia Art Awards V (1998) dan Finalist The Windsor and Newton Competition Indonesia (1999). Karya-karya lukisnya banyak mengangkat tema-tema sosial dengan metafora-metafora dan simbol-simbol yang unik. Selain pelukis, dia sering menulis ulasan dan artikel seni rupa di media massa dan media online. Terkadang dia juga diminta menjadi kurator pameran seni rupa.diminta menjadi kurator pameran seni rupa.)
  • Rintihan suara rakyat yang tidak memiliki kuasa tuk memilih  + (Teman-teman sekalian, saya hadir disini unTeman-teman sekalian, saya hadir disini untuk menyuarakan suara yang bergaung sangat keras namun tak pernah didengar, yaitu nasib dari suara rintihan dari hewan-hewan terlantar dan disiksa dengan keji. Pulau Bali terlalu indah untuk hidup dari hewan-hewan suram ini.</br>Hewan-hewan itu adalah peliharaan yang disiksa dengan kejam hanya untuk kesenangan pribadi ,dipukul hingga cacat karena kebencian, dicuri untuk dimakan. Hewan yang dipekerjakan seperti kuda yang dipaksa bekerja dalam kondisi buruk. Hewan untuk eksperimen, seperti kodok yang dibelah tanpa anastesi, juga mengalami penderitaan yang tidak pantas. </br>Saya meminta kepada DPD Provinsi Bali agar memperkuat Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar. Saya menyoroti keambiguan dalam aturan terkait definisi "memelihara" hewan pada bab Larangan pasal 11 ayat 1 bagian c. Padahal Di pasal 1 ayat 9 dikatakan Satwa Liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan/atau di air, dan/atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas, maupun yang dipelihara oleh manusia.</br>Dengan landasan hukum yang jelas, banyak hal positif seperti: lebih banyak orang akan berani berbicara untuk perlindungan hewan, memberikan pelajaran moral kepada anak-anak, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kasih sayang terhadap hewan, meningkatkan moral pemerintah dimata masyarakat, para komunitas maupun perorangan yang secara mandiri menyelamatkan dan memelihara hewan-hewan ini juga akan terbantu dan berkesinambung dengan baik bersama pemerintah.</br>Bersama-sama, mari kita jadikan Bali sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi hewan-hewan yang hidup di sini, mengikuti jejak negara-negara maju seperti Swiss, Belanda, Selandia Baru, Jerman, dan Australia dalam perlindungan hewan. Melalui orasi ini APA YANG “SAYA” HARAP, MENJADI APA YANG “KAMI” HARAP DAN BERAKHIR MENJADI APA YANG “KITA” HARAP. Bersama satu hati menjadikan Bali menjadi surga bagi hewan-hewan ini.n Bali menjadi surga bagi hewan-hewan ini.)
  • Pemulihan Ekonomi Bali Usan Covid-19  + (Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengaTentunya kita sudah tidak asing lagi dengan Covid-19. Siapa sangka virus kecil ini bisa membuat perubahan yang sangat besar dalam 2 tahun belakangan ini. Karena virus ini kita dibuat diam dirumah selama 2 tahun, bayangkan mulai dari kegiatan yang awalnya kita lakukan di luar rumah seperti bersekolah, bekerja dan berpergian ke luar negeri harus terhenti dikarenakan virus ini, kita dibuat diam dirumah selama 2 tahun. Yang tentunya membawa banyak sekali perubahan di dalam kehidupan kita. Contohnya adalah pariwisata di Bali. Bali merupakan suatu pulau di Indonesia yang sering dikunjungi oleh tourist dari macam negara karena memiliki daya tarik tersendiri. Dengan adanya kebijakan diam dirumah, tentunya membuat sektor perekonomian di Bali menjadi turun. Saat pandemi berlangsung tempat pariwisata dan akses masuk Bali ditutup. Aktivitas masyarakat di tempat wisata di Bali menurun. Hal tersebut membuat perekonomian Bali menjadi menurun. Dengan ditutupnya berbagai tempat pariwisata di Bali, banyak membuat masyarakat menjadi pengangguran, ditambah lagi dengan kebijakan di dalam rumah. Hal tersebut sudah membuat masyarakat kebingungan untuk mencari uang. Ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan. Ujung-ujungnya adalah tingkat kemiskinan di Bali pun meningkat.</br></br>Dan tak terasa, sekarang kita sudah memasuki tahun 2023, yang dimana telah terjadi pemulihan berbagai sektor di dalam masyarakat yang telah terhenti selama 2 tahun ini. Dari sinilah kita harus kembali memulihkan perekonomian Bali. Para pemerintah Daerah perlu memperhatikan kondisi perekonomian Bali sekarang untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali yang selama 2 tahun ini menurun. </br></br>Dari pandemi Covid-19 sangat memukul perekonomian Bali. Perekonomian Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, sehingga saat ada pembatasan mobilitas seperti kebijakan diam dirumah, sektor pariwisata lumpuh. Ekonomi Bali pun terpuruk. Maka dari itu perlunya pemerintah untuk menentukan konsep pengembangan perekonomian yang tidak selalu berpatokan dengan sektor pariwisata. Pengembangan perekonomian Bali harus diarahkan agar lebih seimbang, tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata. Apalagi, daerah pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal. Baik dari faktor keamanan, bencana alam maupun non alam yang tidak bisa dikontrol. Sehingga setiap sektor di Bali juga harus diperhatikan seperti ; sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding Bali, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata. Sehingga dengan membangkitkan kembali seluruh sektor-sektor di Bali tersebut, diharapkan dapat memulihkan ekonomi Bali setelah covid-19. Agar Bali selalu Sejahtera.elah covid-19. Agar Bali selalu Sejahtera.)
  • 3 Pikobet Ring Pemilu 2024  + (Terima kasih saya ucapkan kepada pembawa aTerima kasih saya ucapkan kepada pembawa acara karena sudah memberikan kesempatan kepada saya. Baik para hadirin terlebih utama kepada panureksa yang saya hormati, para wantaka basa bali wiki yang saya hormati, dan para hadirin yang saya cintai.Om Swastiastu. Pertama-tama mari kita bersama-sama menghaturkan rasa bahagia kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat anugrahnya kita bisa berkumpul bersama-sama disini dalam rangka acara Wkithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Di kesempatan ini izinkan saya menghaturkan pidato yang sudah saya buat. </br>Pemilu itu hanya sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan wakil presiden serta untuk memilih anggota DPRD, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Seperti yang terdapat pada UUD no. 7 tahun 2017tentang pemilihan umum, seluruh masyarakat bali memberikan suara merrka untuk mendukung calon pemimpin daerah bali.</br>Calon pemimpin Bali yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin rakyat-rakyatnya menuju kesejahteraan. Calion pemimpin Bali harus mebndengarkan kelyuh kesah rakyatnya. Calon pemimpin bali harus dapat dengan baik menangani permasalahan yang ada di daerah Bali, antara lain:</br>1) pertumbuhan UMKM yang menurun, UMKM memegang peranan sangat penting di Bali terutama dalam penciptaabn lapangan kerja sehingga dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses mendorong laju pertumbuhan ekonomi.</br>2) pengendalian harga krebutuhan pokok, kebnaikan harga bahan pokok disebabkan adanya ekspektasi permintaan yang meningkat, penyebab utamanya dari rantai pasoknya, pasok pangan sepertii pertanian dinilai belum efisien. Jika tata niaga tersebut belum diatur dan dikendalikan dengan baik, seharusnya harga dan bahan piokok tetap stabil.</br>3) pembangunan infrastruktur umum, di daerah Bali masih terdapat fasilitas umum yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Salah satunya jalan raya, pada beberapa tempat yang masih memiliki jalan yang kurang baguus untuk dilewati.</br>Terkadang banyak calon² pemimpin yang masih melupakan tugas-tugasnya akibatbnya permasalahan akan semakin banyak mempengaruhi faktor-faktor lainnya yang kurang baik sampai bisa menimbulkan Bencana bagi masyarakatnya.</br>Seharusnya calon pemimpin bali bisa menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di masyatakat agar masyarakat bali hidup sejahtera.</br>Baik maaf bila ada kesalahan ataupubn kekurangan saya tadi, saya meminta maaf saya tutup dengan. Parama shanti, "Om Shanti, Shanti, Shanti, Om"ma shanti, "Om Shanti, Shanti, Shanti, Om")
  • Speeding  + (Terima kasih telah meluangkan waktu untuk Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berbicara dengan kami hari ini.</br>Baru-baru ini, ada banyak berita terkait dengan jumlah pengemudi, terutama pengemudi sepeda motor, yang telah melakukan mabuk mengemudi di jalan umum. Jika pemerintah lebih responsif dalam mencegah mabuk mengemudi di jalan umum, seperti uang, insiden baru ini terjadi pada 15 November 2023 di jalan bypass di Ngurah Rai, Denpasar, Bali.</br>Solusi yang mungkin untuk melindungi keselamatan pengendara dan terutama pengendara adalah melakukan patroli malam di daerah-daerah penting di mana sering ada kabut dan jalur di jalan. mana sering ada kabut dan jalur di jalan.)
  • Theo Meier  + (Theo Meier lahir pada tahun 1908 di Basle,Theo Meier lahir pada tahun 1908 di Basle, Swiss. Dia mengenyam pendidikan seni di Sekolah Seni Basle. Dia pernah bekerja sebagai pelukis potret untuk University of Basle. Dia melakukan perjalanan pertama ke Berlin, di mana dia bertemu Liebermann dan Hofer di Akademi Berlin, dan juga Emil Nolde, salah satu pelukis kontemporer yang paling dia kagumi. Dia belajar dengan Otto Dix yang sangat memengaruhinya.</br></br>Meier meninggalkan Eropa menuju Pasifik Selatan pada usia 24 tahun. Untuk membiayai perjalanannya, ia mendirikan sebuah klub, di mana setiap anggotanya menjanjikan sejumlah uang bulanan, sebagai gantinya mereka dapat memilih salah satu lukisan Meier sekembalinya. Dia berlayar ke Papeete melalui Guadeloupe, Martinik, dan Terusan Panama, terinspirasi oleh keindahan yang dia temui, tetapi juga kecewa dengan kehadiran pengaruh Barat.</br></br>Setelah kembali sebentar ke Basel, dia pergi ke Bali di mana hidupnya berubah selamanya. Di Bali, dia menemukan kepolosan yang tidak dia temukan di Tahiti. Dia berteman dengan pelukis Jerman Walter Spies, dan kemudian pindah ke rumah bambu seniman Jerman itu. Ia menikah dengan istri Bali pertamanya pada tahun 1936. Ketika Jepang tiba di Bali pada tahun 1941, Meier mendapat izin untuk tinggal di Bali, tidak seperti temannnya Walter Spies yang menemui ajalnya di atas kapal tawanan perang yang melintasi Samudera Hindia. Sayangnya, banyak lukisannya yang hilang, beberapa diberikan kepada pelaut Jepang. Setelah perang, Meier menikah lagi, menjadi ayah seorang putri.</br></br>Setelah 15 tahun di Asia Tenggara, Meier sempat kembali ke Swiss sebentar, tapi kemudian kembali ke Bali, disusul Thailand. Pada tahun 1957, dia menikah dengan Laiad, istri ketiganya. Pada tahun 1961, Meier pindah ke Chiang Mai, Thailand Utara, di mana ia tinggal bersama Laiad di sebuah rumah jati yang indah di tepi Sungai Ping. Ia adalah seorang seniman yang produktif dan terus melukis hingga kematiannya di Thailand pada tahun 1982.a kematiannya di Thailand pada tahun 1982.)
  • Forum GenRe Jembrana : Peran lan Kontribusi Para Yowana antuk Ngereredang Prevalensi Stunting ring Kabupaten Jembrana  + (Tingginya Prevalensi Stunting hingga kini Tingginya Prevalensi Stunting hingga kini masih menjadi tantangan bagi Kabupaten Jembrana. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting tidak hanya menyebabkan perkembangan fisik menjadi tidak maksimal, tetapi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak. Penyebab terjadinya stunting pada anak karena seorang ibu menikah dan hamil di Usia Muda sehingga praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelumnya, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan. </br></br>Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Jembrana sebesar 14,2 persen yang dapat dikatakan tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain yang ada di Provinsi Bali. Karena tingginya prevalensi Stunting di Kabupaten Jembrana sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh masyarakat. </br>Kontribusi Remaja sangat penting dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Jembrana, sehingga Solusi yang dapat saya berikan untuk penurunan angka stunting yang cukup tinggi di Kabupaten Jembrana adalah memperkuat kolaborasi dan melakukan Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir yaitu melalui kerja sama Pemerintah dengan Remaja. Program Forum GenRe Jembrana merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan remaja Jembrana dalam menangani permasalahan stunting. Forum GenRe Jembrana dibentuk OLEH, DARI, DAN UNTUK REMAJA sebagai tempat untuk memberikan edukasi kepada seluruh Remaja di Jembrana untuk tidak salah bergaul yang menjadi faktor penyebab Pernikahan Dini, yang pada akhirnya kesiapan fisik dan psikis remaja yang menikah di usia muda yang mejadi salah satu penyebab angka kelahiran bayi atau anak yang menderita stunting di Kabupaten Jembrana. </br></br>Beberapa Program yang sudah dilaksanakan Forum GenRe Jembrana salah satunya program RUMAH PENTING(Rumahnya Remaja Peduli Stunting) yang dimana tujuan dari program ini adalah untuk mengajak Para Remaja untuk ikut memberikan edukasi kepada remaja remaja yang ada di Kabupaten Jembrana seputar Bahaya Stunting, bagaimana pencegahan stunting, dan memahami faktor-faktor penyebabnya. dengan begitu Remaja memiliki kesiapan yang matang sebagai calon ibu, mengetahui gizi seimbang, dan bisa menerapkan pola asuh yang benar sehingga dapat menurunkan resiko anaknya nanti terkena stunting. Dilaksanakan juga pemeriksaan kesehatan dan pengecekan Anemia pada Remaja Perempuan. Selain itu, program ini juga menyasar ke rumah-rumah warga yang kurang mampu untuk memberikan donasi berupa makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting seperti Telur. </br></br>Keterlibatan Remaja dalam upaya pencegahan stunting sangat diperlukan, sebab remaja merupakan agen perubahan yang bisa turut diberdayakan dari sisi pemikirannya. Keberhasilan pemerintah dalam menurunkan angka stunting baik melalui Program dinas terkait, juga tidak terlepas dari peran remaja yang ada di kabupaten jembrana untuk ikut menkampanyekan seputar bahaya Stunting.</br></br>Stunting merupakan masalah yang sangat serius, jangan sampai kita biarkan generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa rusak. Ini merupakan langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan indonesia emas 2045. melahirkan generasi muda yang unggul dan berkualitas demi terwujudnya bangsa indonesia yang lebih baik lagi. </br></br>CEGAH STUNTING SEBELUM GENTINGaik lagi. CEGAH STUNTING SEBELUM GENTING)
  • Tjokorda Rai Sudharta  + (Tjokorda Rai Sudharta lahir di Ubud, GianyTjokorda Rai Sudharta lahir di Ubud, Gianyar, Bali. Ia meraih Bachelor of Arts di Banaras Hindu University (1957) dan Master of Arts di Panjab University (1961). Gelar doktor dalam ilmu sastra diraihnya di Universitas Indonesia. Ia banyak menulis buku tentang pemajuan Agama Hindu dan Kebudayaan Bali. Buku-buku tersebut antara lain Upadesa (1967), Sarasamuscaya (1976), Slokantara (1982), Asta Brata Dalam Pembangunan (1998), Nasehat Sri Rama Sampai Masa Kini (1990), Manusia Hindu (1993), Bertemu Tuhan Dalam Diri (2005), Bhagawadgita dalam Bisma Parwa (2010), Antara Filsafat Yunani Plato dan Filsafat India Upanisad Bhagawadgita (2010).lsafat India Upanisad Bhagawadgita (2010).)
  • Tjokorda Raka Sukawati  + (Tjokorda Raka Sukawati (3 Mei 1931 – 11 NoTjokorda Raka Sukawati (3 Mei 1931 – 11 November 2014) adalah seorang insinyur dari Ubud, Bali yang menemukan teknologi konstruksi Sosrobahu. Konstruksi tersebut memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya.</br></br>Ia meraih gelar insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1962. Ia ikut mendirikan Fakultas Teknik di Universitas Udayana, Bali. Gelar doktor bidang Teknik Sipil ia peroleh dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1996.</br></br>Ia meniti karier di PT Hutama Karya yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan infrasruktur, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum. Teknologi Sosrobahu ditemukan saat ia menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok, Jakarta, pada tahun 1988. Teknologi temuannya dipakai di banyak negara.</br></br>Pada tahun 2021, buku biografinya yang ditulis oleh Nyoman Wijaya berjudul “Melangkah Tanpa Lelah” diterbitkan oleh Pustaka Larasan.a Lelah” diterbitkan oleh Pustaka Larasan.)
  • Speeding Ngiusin Yowana Bali  + (Trend Speeding sedang marak maraknya di Bali pada tahun 2023 yang merenggut banyak korban jiwa terutamanya anak muda)
  • Jaga Bali: tindak tegas bule tidak beretika  + (Turis / wisatawan adalah orang asing yang Turis / wisatawan adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara dimana orang tersebut tinggal dengan tujuan mencari tempat yg populer dan terkenal diantaranya pantai, pegunungan, perbukitan, restoran, kafe serta berbagai objek wisata lainnya.</br></br>Tetapi sayangnya turis yang datang ke Bali kini semakin membuat warga Bali resah di karenakan turis yg menggunakan jalan secara ugal-ugalan, memasuki kawasan suci dengan keadaan kotor (menstruasi), menduduki tempat suci , bertelanjang di tengah pentas seni, bahkan ada turis yg berfoto tidak senonoh di area suci</br></br>Diperlukan tindak tegas untuk WNA yg datang ke Bali di harapkan pemerintah menunjuk bawahannya agar lebih ketat menjaga area suci yg di datangi turis asing, memberikan tugas kepada polisi agar menjaga keamanan lalu lintas jika melihat WNA ugal'an harus di tindak langsung dan memberikan sanksi/hukuman</br></br>Tak hanya aparat yg boleh menindak tegas, kedepannya diberikan wewenang juga untuk warga Bali yg melihat kelakuan meresahan turisa Bali yg melihat kelakuan meresahan turis)
  • Umbu Wulang Landu Paranggi  + (Umbu Wulang Landu Paranggi, lahir di KananUmbu Wulang Landu Paranggi, lahir di Kananggar, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 10 Agustus 1943. Puisi-puisinya tersebar di banyak media massa, antara lain Mimbar Indonesia, Basis, Majalah Pusara, Gelanggang, Pelopor Yogya, Bali Post, Jurnal CAK, Majalah Kolong. Beberapa puisinya juga terangkum dalam antologi bersama, antara lain Manifes (1968), Tonggak III (1987), The Ginseng (1993), Saron (2018), Tutur Batur (2019). Namun, hingga saat ini, dengan alasan tertentu, Umbu belum mau menerbitkan antologi puisi tunggalnya.</br></br></br>Umbu pernah mengasuh ruang sastra di mingguan Pelopor Yogya yang bermarkas di Jalan Malioboro. Dan, pada tanggal 5 Maret 1969, bersama beberapa tokoh lainnya, Umbu mendirikan komunitas sastra Persada Studi Klub (PSK). Pada masa itulah Umbu dijuluki sebagai Presiden Malioboro. Pelopor Yogya dan PSK melahirkan ratusan bahkan ribuan penyair yang tersebar di seluruh Indonesia.</br></br></br>Sejak 1978 Umbu menetap di Bali dan pada Juli 1979 diminta menjadi redaktur sastra di harian Bali Post. Seperti yang dilakukannya di Pelopor Yogya, di ruang sastra Bali Post Umbu dengan setia, tekun, dan telaten, menyemai dan merawat benih-benih sastrawan hingga tumbuh menjadi sosok-sosok yang dikenal dalam kesusastraan Indonesia. </br></br></br>Atas dedikasinya pada dunia kesusastraan, Umbu dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain Anugerah Kebudayaan 2018 dari Fakultas Ilmu Budaya, Univestitas Indonesia, Anugerah Dharma Kusuma 2018 dari Pemerintah Provinsi Bali, Penghargaan Pengabdian pada Dunia Sastra dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan pada tahun 2019, dan Penghargaan Akademi Jakarta (2019). Umbu meninggal pada tanggal 6 April 2021. Umbu meninggal pada tanggal 6 April 2021.)
  • I Gusti Bagus Rai Utama  + (Universitas Dhyana Pura Dosen di Universitas Dhyana Pura Br. Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara Badung, Bali Denpasar, Bali 80351 Indonesia http://www.undhirabali.ac.id)
  • Terkait Dengan Perkembangan Bagaimana Bali Pada Pendidikan Untuk Para Calon Pemimpin Kedepannya  + (Untuk para calon pemimpin kedepannya pada Untuk para calon pemimpin kedepannya pada khususnya perkembangan pendidikan di Bali, saya berharap untuk sistem atau mata pelajaran yang di berikan adalah sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak bersifat kaku, dalam artian pendidikan yang di berikan itu adalah sesuai dengan era yang sekarang dan berguna pada kehidupan secara personal dan menyeluruh serta jenis-jenis pendidikan atau mata pelajaran yang di berikan dapat digunakan sebagai mana mestinya contoh nya di dunia kerja atau real life, serta di perlukan pula akomodasi pendidikan yang memadai seperti akses fasilitas, sumber daya pengajar yang baik dan berkompeten agar dapat menciptakan generasi-generasi bangsa yang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak bersifat kaku atau monoton, maka dari pada itu besar harapan saya agar sistem pendidikan itu dapat dirubah demi perkembangan di dalam sistem edukasi yang lebih baik.n di dalam sistem edukasi yang lebih baik.)
  • Uuk Paramahita  + (Uuk Paramahita lahir di Denpasar, 17 AprilUuk Paramahita lahir di Denpasar, 17 April 1978. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2001 dia banyak terlibat dalam pameran bersama di dalam dan luar negeri. Antara lain, pameran “20 Finalis of Nokia Art Award di Jakarta, 2001; Wajah-wajah di Junge Gesichter at Agon. e.V Passau, Jerman, 2012; The Fourth Silk Road International Art, Shaanxi Provencial Museum of Fine Art, Xian China, 2017. Karya-karya Uuk banyak menyuguhkan figur-figur mungil yang dikombinasikan dengan persoalan di sekitarnya. Dia banyak mengolah kenangan masa kecil menjadi karya-karya seni rupa yang menarik dilihat.arya-karya seni rupa yang menarik dilihat.)
  • Si Anak Baru Omicron, Ekonomi Naik atau Turun?  + (Varian Virus COVID 19 Omicron sudah memasuVarian Virus COVID 19 Omicron sudah memasuki kawasan indonesia, sejauh ini bali belum ada kabar positif dari varian ini, tapi tidak memungkinkan bahwa varian ini akan memasuki daerah bali. Sudah pasti, ini adalah ancaman untuk pariwisata dan ekonomi Bali, terlebih lagi kita baru saja merayakan tahun baru 2022, yg dimana sudah pasti banyak wisatawan datang dari berbagai daerah, tentusatawan datang dari berbagai daerah, tentu)
  • W. Mustika  + (W. Mustika, lahir di Kuta, Bali, 11 SeptemW. Mustika, lahir di Kuta, Bali, 11 September 1970. Merintis Komunitas Rumah Semesta sejak terbitnya buku ke-4: Saat Semesta Bicara (2013). Sampai saat ini sudah menulis dan menerbitkan 11 buku tentang kehidupan dan spiritual. Pernah juga menulis puisi “Klungkung, Tanah Tua Tanah Cinta” (2016) yang diikutkan dalam buku antologi puisi dengan judul yang sama. Rumah Semesta yang dirintisnya adalah sebuah komunitas yang selain bergerak dalam bidang kemanusiaan, juga memfokuskan diri sebagai ruang pembelajaran bersama untuk memahami kehidupan. Menjadi rumah untuk tempat melepaskan beban-beban batin oleh suka duka kehidupan. Mengenali pelajaran di setiap peristiwa kehidupan. Juga tempat untuk belajar bersama memahami spiritualitas diri.lajar bersama memahami spiritualitas diri.)
  • W.O.J. Nieuwenkamp  + (W.O.J. Nieuwenkamp (27 Juli 1874 – 23 ApriW.O.J. Nieuwenkamp (27 Juli 1874 – 23 April 1950) adalah seorang seniman dari Belanda yang pernah menetap di Bali. Ia belajar seni di Amsterdamse Kunstnijverheidsschool. Antara tahun 1917 – 1919 ia berkeliling Sumatra, Jawa, Bali, Lombok. Ia mengerjakan banyak karya seni, antara lain lukisan, etsa, litograf, desain sampul buku. Selain itu, ia juga dikenal sebagai arsitek, etnolog, penjelajah, penulis, kolektor benda seni/antik. Ia adalah seniman Eropa pertama yang mengunjungi Bali. Ia tiba di Bali tahun 1906. Ia datang lagi mengunjungi Bali tahun 1917 hingga 1919 dan terakhir tahun 1936/1937. Ia banyak melukis tentang keindahan alam, sosial, dan budaya Bali.g keindahan alam, sosial, dan budaya Bali.)
  • Wayan Jengki Sunarta  + (WAYAN JENGKI SUNARTA, lahir di Denpasar, BWAYAN JENGKI SUNARTA, lahir di Denpasar, Bali, 22 Juni 1975. Lulusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Pernah kuliah Seni Lukis di ISI Denpasar. Mulai menulis puisi sejak awal 1990-an. Kemudian merambah ke penulisan prosa liris, cerpen, feature, esai/artikel seni budaya, kritik/ulasan seni rupa, dan novel.</br></br>Tulisan-tulisannya dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, di antaranya Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Suara Pembaruan, The Jakarta Post, Jawa Post, Pikiran Rakyat, Bali Post, Jurnal Kebudayaan Kalam, Jurnal Cerpen Indonesia, Majalah Sastra Horison, Majalah Gong, Majalah Visual Arts, Majalah Arti, Majalah Sarasvati.ual Arts, Majalah Arti, Majalah Sarasvati.)
  • Walter Spies  + (Walter Spies adalah seniman Jerman kelahirWalter Spies adalah seniman Jerman kelahiran Moskow, 15 September 1895. Selain pelukis, dia juga adalah seorang seniman musik dan tari. Pada tahun 1923 dia datang ke Jawa dan menetap pertama kali di Yogyakarta. Dia bekerja sebagai pianis istana dan diminta membantu kegiatan seni keraton. Dialah yang pertama kali memperkenalkan notasi angka bagi gamelan di keraton Yogyakarta. Notasi ini kemudian dikembangkan di keraton-keraton lain dan digunakan hingga sekarang.</br></br></br>Setelah kontraknya selesai di Yogyakarta, Spies lalu pindah ke Ubud, Bali, pada tahun 1927. Dia bersahabat dekat dengan Raja Ubud, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati. Spies juga banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat kagum dengan kesenian Bali. Dalam seni tari dia bekerja sama dengan Wayan Limbak, memoles tari sakral Cak menjadi Kecak.</br></br></br>Atas dukungan Raja Ubud, bersama pelukis Belanda, Rudolf Bonnet, Spies mendirikan Pita Maha, komunitas perupa Bali pada tahun 1936. Spies juga banyak memperkenalkan teknik seni modern pada seniman Bali. Hingga kini pengikut gaya seni lukis Walter Spies cukup banyak di kawasan Ubud.</br></br></br>Spies meninggal pada tanggal 19 Januari 1942 karena kapal Van Imhoff yang ditumpanginya dibom pasukan Jepang saat Perang Dunia ke-2.bom pasukan Jepang saat Perang Dunia ke-2.)
  • WNA Ilegal di Bali  + (Warga negara asing ilegal adalah warga asing yang masuk tanpa izin ke Bali atau Indonesia, warga tersebut sering sekali membuat masalah di bali. Tujuan nya masuk ke Indonesia yaitu bekerja ilegal di Bali.)
  • Warih Wisatsana  + (Warih Wisatsana menulis puisi sejak remajaWarih Wisatsana menulis puisi sejak remaja. Dia meraih Taraju Award, Borobudur Award, Bung Hatta Award, Kelautan Award, SIH Award. Diundang sebagai pembicara dan membaca karya pada festival nasional dan internasional. Warih pernah aktif dalam Sanggar Minum Kopi. Buku kumpulan puisinya: Ikan Terbang Tak Berkawan (2003) dan May Fire and Other Poems (2015), Batu Ibu (2017). Kini dia bergiat di Bentara Budaya Bali.. Kini dia bergiat di Bentara Budaya Bali.)
  • Bandana Tewari  + (Wartawan gaya hidup dan aktivis keberlanjuWartawan gaya hidup dan aktivis keberlanjutan Bandana Tewari percaya bahwa mendongeng dan tanggung jawab pribadi memiliki peran besar dalam reformasi industri mode.</br></br>Saat Anda memulai di bidang mode, apa masalah yang dihadapi industri ini, dan menurut Anda pada titik mana sikap terhadap mode dan terutama mode cepat mulai berubah untuk memasukkan gagasan keberlanjutan?</br>Saya bekerja di Vogue India selama tiga belas tahun. Itu adalah masa ketika pasar India terbuka untuk banjir merek-merek mewah internasional. Ada banyak optimisme dan kegembiraan tentang aspirasi penduduk India yang sangat besar, pusat perhatian perusahaan multinasional yang ingin menjalankan bisnis di anak benua India. Pada titik ini, konsumerisme yang mencolok dipuji dan didorong – menandakan India modern yang bersedia membelanjakan uang, menunjukkan kemakmuran, dan menjadi penengah busana bangsa muda. Tidak ada kesadaran konsumsi sadar, keberlanjutan dan dampak lingkungan dari limbah luar biasa dan kelebihan yang menjangkiti industri fashion saat ini.</br>Sejujurnya, risiko konsumsi berlebihan dan bahaya mode cepat, seperti yang kita ketahui sekarang, baru saja muncul dalam kesadaran kolektif kita. Bencana Rana Plaza tahun 2013 di Bangladesh adalah simbol paling brutal dari kesalahan industri mode global. Itu mengungkap kebenaran yang mengerikan: industri multi-triliun dolar secara sistematis diganggu oleh ketidaksetaraan yang tak terbayangkan, baik ekonomi maupun sosial. Bencana Rana Plaza ini – ketika lima pabrik garmen ambruk dan menewaskan lebih dari 1.100 orang, kebanyakan wanita – menimbulkan kegemparan global. Dunia terbangun dengan industri fashion yang membayar sebagian dari upah terendah, menjalankan bisnis di lingkungan kerja yang tidak aman, hal itu menciptakan pengabaian yang tak terhitung terhadap kehidupan manusia. Dan kemudian muncul masalah lingkungan yang membuat sungai dan pertanian di negara berkembang tersumbat dan terdegradasi oleh limbah industri yang menciptakan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bagi manusia dan planet ini.</br></br>Melalui paparan rasa sakit luar biasa dari orang-orang biasa yang membuat pakaian kita yang menyebabkan perubahan besar dalam cara kita memandang bisnis mode.</br>Seberapa serius brand fast fashion seperti, katakanlah H&M, benar-benar menganggap konsep limbah dalam industri? Apakah upaya untuk meningkatkan keberlanjutan ini hanyalah latihan dalam greenwashing?</br>Kita tenggelam dalam pakaian – banyak dari sekitar 100 miliar pakaian yang terjual setiap tahun dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dibakar – keduanya berbahaya bagi lingkungan. Menurut Fast Company, H&M memproduksi tiga miliar garmen setahun dan hingga 2019 terdapat pakaian yang tidak terjual senilai $4,1 miliar, beberapa di antaranya, kami diberitahu, menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik di Swedia. Sementara banyak inisiatif sedang dilakukan untuk mengatasi masalah produksi dan konsumsi, tampaknya terlalu sedikit pada saat kita dengan cepat beralih dari perubahan iklim ke krisis iklim. Industri fashion menghasilkan 10 persen emisi karbon global, 20 persen dari semua air limbah, dan mencemari lautan dengan setengah juta ton mikroplastik. Jadi, jika perubahan besar tidak menghasilkan dampak yang besar – itu hanyalah greenwashing.</br>Mengingat besarnya masalah, apapun solusi yang diberikan oleh perusahaan fast fashion, sejauh ini terkesan ala kadarnya. Kecepatan pembuatan, pembelian, dan pembuangan garmen sangat mengerikan, untuk sedikitnya. Satu truk sampah pakaian dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan sampah setiap detik! Jadi apa pun yang dilakukan Zara, H&M atau merek mode cepat lainnya untuk memperbaiki sistem terlalu sedikit. Pemerintah dan kebijakan perlu campur tangan untuk membatasi keserakahan dan kecepatan kelebihan produksi. Lebih banyak investasi dalam R&D untuk solusi daur ulang, kain alternatif, dll, sangat penting. Konsumen perlu memainkan peran penting dalam melucuti agenda konsumeris globalisasi yang mengobarkan 'kebutuhan pemasaran' untuk semakin banyak, semakin besar dan semakin besar. Setiap manusia harus tahu bagaimana mereka memilih untuk membelanjakan uang hasil jerih payah mereka benar-benar penting!</br></br>Sejauh mana menurut Anda konsumen benar-benar peduli dengan apa yang terjadi di sungai dan laut ribuan mil jauhnya yang dipengaruhi oleh proses yang digunakan untuk membuat pakaian modis kita?</br>Konsumen memang peduli dengan sungai, laut, dan setiap aspek alam, asalkan diperlihatkan kebenaran – kebenaran tentang peran manusia dalam degradasi alam yang berasal dari keserakahan korporasi, konsumsi yang sembrono, dan sikap apatis pemerintah. Tidak ada satu manusia pun yang tidak menginginkan anaknya tumbuh dalam lingkungan yang asuh dan terpelihara. Siapa di antara kita yang ingin hidup dalam kekotoran polusi?</br>Masalahnya adalah bahwa konsumen telah 'dijual' hanya satu bagian dari cerita – bagian yang mengatakan ketika pakaian gemerlap dan mobil bersinar dan Anda memilikinya maka Anda berhasil. Padahal, proses pembuatannya – sumber daya alam tak tergantikan apa yang dimanfaatkan untuk membuat barang, jumlah tangan yang masuk untuk membuat kaos sederhana sekalipun – dikecualikan dari narasi, ketidaksetaraan dalam sistem dan kerusakan yang dilakukan pada lingkungan kita akan tetap tidak terlihat. Ketika Anda tidak pernah diperlihatkan masalahnya, mengapa Anda mencari solusi?</br></br>Beritahu kami tentang proyek terbaru Anda…</br>Saya seorang penulis. Sayangnya, saya tidak punya proyek besar untuk dibanggakan. Namun, komitmen pribadi saya sebagai pendongeng adalah untuk selalu mengikuti empat prinsip dasar penceritaan yang otentik: Produk, Orang, Proses, Tujuan. Jika salah satu dari 'P' ini tidak terpenuhi atau tidak ditangani oleh perusahaan atau merek, saya tidak akan menulis tentang itu. Setiap insan media harus memperhatikan kekuatan pena.</br>Nasihat apa yang akan Anda berikan kepada desainer muda yang memulai sekarang?</br>Saya akan meminta setiap desainer yang memulai hari ini untuk membaca Small is Beautiful, sebuah buku yang ditulis oleh ekonom global suci EF Shumacher . Dalam buku ini ada bab berjudul 'Ekonomi Buddhis' yang menyoroti perlunya perhatian penuh dalam bisnis. Ini adalah panduan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari – tindakan kemanusiaan yang mulia. Ini menunjuk pada krisis kita saat ini dalam cara para pemimpin diangkat atau dibuat untuk menjarah bumi, seolah-olah manusia adalah satu-satunya makhluk hidup di dunia ini. Itu menunjuk untuk memperbaiki era yang tampaknya begitu tidak terhubung dengan ketuhanan lahir dan batin kita – bahwa kita telah menjadikan tenaga manusia menjadi tenaga kerja.</br>Apa masa depan mode?</br>Masa depan mode penuh kasih; bagaimana lagi kita akan bertahan? Tidak ada bisnis yang harus dilakukan di planet mati. Jadi, saya yakin kita akan bangkit menjawab tantangan sampah, keserakahan, dan degradasi lingkungan. Dengan generasi muda yang lahir di era krisis iklim ini, tanpa ragu mereka hanya akan memilih pemimpin industri yang memimpin dengan 'mentalitas biksu', pemimpin yang memperkuat wadah welas asih dan konsumsi sadar. Saya percaya bahwa masa depan mode akan memiliki pendongeng, produser, dan pencipta yang akan menunjukkan keterkaitan segala sesuatu di sekitar kita – keajaiban koeksistensi dan keanekaragaman hayati. Mereka akan menceritakan kisah t-shirt kami – terbuat dari benih kehidupan yang berkembang menjadi kapas; kapas yang sama yang mendandani kita juga tumbuh subur saat tumbuh berdampingan dengan tanaman lain yang beragam, di tanah yang kaya nutrisi tanah. Masa depan mode akan memiliki guru-guru hebat yang akan memberi tahu kita bahwa apa yang kita cerna ke dalam tubuh kita dan apa yang kita pakai di tubuh kita harus menghormati kesucian alam.</br>IG & Twitter: @behavebandanaus menghormati kesucian alam. IG & Twitter: @behavebandana)
  • Wayan Arthawa  + (Wayan Arthawa, sastrawan kelahiran KarangaWayan Arthawa, sastrawan kelahiran Karangasem, Bali, 1961. Menyelesaikan pendidikan S-1 di FKIP Mahasaraswati Denpasar dan S-2 Psikologi di Universitas 17 Agustus Surabaya. Mulai menulis puisi sejak tahun 1979 dan telah dipublikasikan di berbagai media, seperti Bali Post, Naviri, Jumal Cak, Media Indonesia, Suara Karya, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post, Karya Darma, Minggu Pagi, Memorandum, Berita Buana, Swadesi, Simponi, Mutiara, Majalah Romansa, Majalah Pusara, Kolong Budaya, Majalah Hai, Majalah Gadis, Majalah Anita Cemeriang, Majalah Horison, Singgalang, Mimbar Umum, Lampung Post, Taruna, Batam Post, Wawasan, Riau Post, Jumal Sagang. </br></br>Di samping menulis puisi, dia juga menulis esai sastra, cerpen, resensi buku, novelete. Beberapa kali telah memenangkan penulisan puisi di Indonesia, seperti di Teater Kene Negara, Batu Malang, Purbacaraka Unud, Marga Tabanan, dan Singaraja Award. Pernah menjadi wartawan dan koresponden untuk Nusa Tenggara, Naviri, Karya Bakti, Wyata Mandala, Warta Bali, Minggu Pagi. Sering kali diundang dalam pertemuan sastra di Indonesia seperti Pertemuan Penyair Nusantara di Batu Malang, Pertemuan Penyair Abad 21 di Jakarta, Pertemuan Sastrawan Angkatan 2000 di Jakarta, Pertemuan Penyair di Solo dan Yogyakarta. Puisi-puisinya telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan Mandarin.</br></br>Beberapa puisi-puisinya ikut dalam antologi bersama antara lain, Spektrum, Gelang Semesta, Teh Ginseng, Bonsai's Morning, Pemintal Ombak, Antologi Penyair Nusantara, Antologi Penyair Indonesia, Resonansi Indonesia, Penyair Abad 21, Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia, Kesaksian Burung Sukma, Bali After Morning, Getar 1, 11, llI, IV, Antologi Puisi HP3N, Antologi Prosa dan Puisi. dan lain-lain. Masuk dalam buku Leksikon Sastrawan Indonesia susunan Mursal Esten dan Korri Rayun Rampan. Antologi puisi tunggalnya adalah Perahu Samsara dan Pemintal Ombak. Wayan Arthawa meninggal pada tahun 2012.. Wayan Arthawa meninggal pada tahun 2012.)
  • Wayan Artika  + (Wayan Artika lahir di Batungsel, Tabanan, Wayan Artika lahir di Batungsel, Tabanan, Bali. Minatnya pada tulis menulis telah tumbuh sejak SMP, kemudian semakin berkembang sejak masa mahasiswa di FKIP Unud-Singaraja.Tulisan-tulisannya berupa esai, artikel, opini, cerpen, novel, dan kajian sastra. Esai-esainya banyak dimuat di Bali Post, Kompas, Sinar Harapan. Dia sering memenangkan lomba penulisan, seperti lomba opini Pesta Kesenian Bali, lomba cerpen dan novel Bali Post, resensi buku, dan sebagainya. Buku-bukunya yang telah terbit, antara lain Incest (novel; 2005), Dukacerita Jayaprana-Layonsari (2005), Kembali ke Bali (esai, 2008), Buku Praktis Sosiologi Sastra (2019). Kini dia menjadi dosen di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali.sitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali.)
  • Wayan Beratha  + (Wayan Beratha lahir di Banjar Belaluan, DeWayan Beratha lahir di Banjar Belaluan, Denpasar, 14 Februari 1926. Dia menetap di Banjar Abiankapas Kaja, Denpasar. Sejak kecil Beratha telah bersentuhan dengan gamelan Bali. Sang kakek, I Ketut Keneng (1841-1926) adalah seorang seniman karawitan dan pagambuhan yang sohor pada zamannya. Bakatnya terasah melalui binaan sang ayah, I Made Regong. Selain berguru pada ayahnya, Beratha juga menimba ilmu dari sejumlah tokoh seni, di antaranya Ida Bagus Boda dari Kaliungu tentang karawitan dan tari palegongan, mendalami tari klasik dan Gong Kebyar dari I Nyoman Kaler, serta mempelajari tari jauk dari I Made Grebeg. </br></br>Tahun 1957, ia mendirikan sekaa (kelompok) gong Sad Merta di Banjar Belaluan. Ia juga mengajar tari dan tabuh. Ia sangat terbuka terhadap seni kerawitan Bali. Tahun 1957 – 1959, ia melakukan pembauran warna gamelan yang meretas sifat kedaerahan. Sebagai seorang seniman, ia sangat produktif menciptakan tari dan tabuh kreasi baru. Ia sudah menciptakan sekitar 20 karya tari, gending, dan sendratari, antara lain Sendratari “Jayaprana”, Tabuh “Gesuri”, Sendratari “Ramayana”, Sendratari “Maya Denawa”, Instrumentalia “Palgunawarsa”, yang mendapat penghargaan tertinggi dalam Festival Gong Kebyar seluruh Bali.</br> </br>Sepanjang tahun 1956 hingga 1999, ia mengunjungi lebih dari 35 negara, antara lain Prancis, Iran, India, Australia, Jerman Barat, Italia, Jepang, China, Amerika, dll. Tahun 1972 ia mendapatkan Anugerah Seni Nasional dari Pemerintah RI. Sebelumnya ia juga memperoleh Anugerah Dharma Kusuma dari Gubernur Bali. Ia meninggal pada tanggal 10 Mei 2014.li. Ia meninggal pada tanggal 10 Mei 2014.)
  • Wayan Ceteg  + (Wayan Ceteg dilahirkan di Banjar Tampak GaWayan Ceteg dilahirkan di Banjar Tampak Gangsul, Denpasar, 17 Juli 1906. Ia tidak pernah sekolah, namun fasih membaca aksara Bali dan huruf latin. Ia belajar memahat pertama kali pada A.A. Made Gede dari Jeroan Gerenceng dan sejak umur 15 tahun ia telah mulai belajar mengukir sendiri. Di tahun 1930 dengan modal seadanya ia memberanikan diri bekerja sebagai pande mas (tukang emas). Selain itu ia juga menyalurkan bakatnya dengan mengukir kayu dan batu padas. Tak jarang ia juga membuat wadah atau bade dan lembu untuk upacara pengabenan.</br></br>Selain barang-barang dari emas, gagang keris, hasil karyanya berupa penyekat ruangan yang dikerjakannya bersama kawan-kawan tersimpan di sejumlah museum di Eropa, di antaranya menjadi dokumentasi sebuah museum di Paris. Rumahnya di kawasan Banjar Tampak Gangsul juga masih menyimpan hasil karyanya berupa pernik-pernik perhiasan emas dan perak, gagang keris, dan beragam panil mungil. Karya patungnya juga masih bisa dinikmati masyarakat hingga sekarang, seperti patung Saraswati di serambi Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Udayana.ultas Ilmu dan Budaya Universitas Udayana.)
  • Wayan Darlun  + (Wayan Darlun, lahir di Desa Mas, Ubud, 194Wayan Darlun, lahir di Desa Mas, Ubud, 1948. Ia adalah pematung yang terkenal dengan karya-karya surealistik yang diolahnya dari akar-akar kayu. Bakatnya dalam seni patung telah tumbuh sejak remaja. Ia belajar seni pahat patung pada Ida Bagus Tilem. Ia mengerjakan seni patung dengan seluruh jiwanya. Hal itulah yang membuat karya-karyanya terasa berkarakter dan memukau. Baginya, keselarasan hati dan pikiran sangat penting dalam menggarap sebuah karya seni yang bernilai tinggi. Karya-karya Darlun banyak dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri. Ia juga telah memamerkan karya-karyanya dalam banyak pameran bersama, antara lain pameran "Leha-lehah" di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004).dadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004).)
  • Wayan Dastra  + (Wayan Dastra, lahir di Ubud, 7 juni 1980. Wayan Dastra, lahir di Ubud, 7 juni 1980. Dia adalah pelukis lulusan ISI Denpasar. Sejak tahun 2000-an rajin mengikuti pameran bersama, antara lain pameran bersama Sanggar Kamboja di Balai Budaya Jakarta (2018), “Spirit Barong” di Balai Budaya Jakarta (2010), "Absolute" di Archade Istana Kuta Galeria Bali (2006). Karya-karyanya banyak mengangkat tema kehidupan keseharian rakyat jelata yang diolah dengan komposisi unik dan terkesan magis-mistis. komposisi unik dan terkesan magis-mistis.)
  • Wayan Djiwa  + (Wayan Djiwa lahir di Banjar Binoh Kaja, DeWayan Djiwa lahir di Banjar Binoh Kaja, Denpasar, 1906. Ia adalah maestro seni gamelan Palegongan. Dengan dasar penguasaan tabuh Gender, ia menekuni gamelan Legong Keraton pada tahun 1915 yang kebetulan telah dirintis di Banjar Binoh. Selain ahli dalam seni karawitan, ia juga dikenal sebagai undagi, arsitek tradisional Bali yang mumpuni.gi, arsitek tradisional Bali yang mumpuni.)
  • Wayan Doyotan  + (Wayan Doyotan lahir di Banjar Tarukan, MasWayan Doyotan lahir di Banjar Tarukan, Mas, Ubud, Bali, 1884. Ia meninggal pada tahun 1994 dalam usia 110 tahun. Ia adalah seorang maestro seni patung dan anggota Pita Maha. Sejak 1932 karya-karyanya telah ikut menghiasi beberapa museum di Eropa.</br></br>Ia adalah sosok seniman tulen dengan gaya hidup sangat sederhana. Penampilan kesehariannya sangat artistik. Gaya berpakainnya nyentrik. Fisik dan ototnya kuat. Otaknya sangat cerdas dalam mengingat suatu hal. Ia membuat patung hanya saat suasana hatinya bagus. Sebagian besar patungnya dibuat dari kayu nangka yang diambilnya dari tegalannya. Ia ikut memelopori kemunculan gaya patung modern di Desa Mas pada awal tahun 1930-an. Selain seniman patung, ia juga seorang penari kecak.</br></br>Gaya patung Doyotan sangat sederhana dan polos, sepolos hati dan penampilannya. Semua patungnya adalah curahan perasaan dan jiwanya yang paling dalam. Ia punya gaya tersendiri dalam menerjemahkan ide dan alam pikirannya ketika membuat patung. Ia bergaul akrab dengan Walter Spies dan Rudolf Bonnet. Kedua pendiri Pita Maha itu banyak mempromosikan karya-karya pematung Desa Mas di Eropa.an karya-karya pematung Desa Mas di Eropa.)
  • Wayan Eka Mahardika Suamba  + (Wayan Eka Mahardika Suamba. Dia lahir di BWayan Eka Mahardika Suamba. Dia lahir di Batuan, 17 Agustus 1985. Mulai belajar melukis sejak umur 10 tahun pada kakeknya I Wayan Taweng dan pamannya I Wayan Bendi, I Ketut Sadia, I Wayan Diana. Dia pernah berpameran bersama seperti “Ibu Rupa Batuan” di Bentara Budaya Bali (2019), Endih Batur di Taman Budaya Bali (2018), "Experience Rudolf Bonet’s Home" di Ubud (2016), "Golden Generation" di Museum Arma, Ubud (2018), "The Dynamic Heritage" di Santrian Gallery, Sanur (2018). Dia pernah meraih Nine Finalists TITIAN PRIZE (2018).meraih Nine Finalists TITIAN PRIZE (2018).)
  • Wayan Gde Yudane  + (Wayan Gde Yudane, lahir di Kaliungu, DenpaWayan Gde Yudane, lahir di Kaliungu, Denpasar, 1964. Dia menamatkan Seni Karawitan di ISI Denpasar. Dia banyak menggarap karya musik untuk kepentingan konser, teater/seni pertunjukan, sastra, maupun film. Dia meraih penghargaan Melbourne Age Criticism sebagai Creative Excellent pada Festival Adelaide, Australia (2000). Dia tampil di Festival Jazz Wangarata, Australia (2001), keliling Eropa dengan Teater Temps Fort, Grup France and Cara Bali, juga Festival Munich dan La Batie. Karyanya, antara lain musik film Sacred and Secret (2010), Laughing Water and Terra-Incognita, dan Arak (2004), dan sebagainya. Crossroads of Denpasar merupakan salah satu karyanya yang dipesan radio New Zealand dan kemudian dibeli radio Australia dan BBC London. Karya lainnya, Paradise Regained, yang terinspirasi oleh peristiwa bom Bali tahun 2002, dimainkan pianis Ananda Sukarlan di berbagai pergelaran internasional. Karya kolaborasinya dengan Paul Grabowsky, The Theft of Sita, dipentaskan di Next Wave Festival, New York City, 2011.i Next Wave Festival, New York City, 2011.)
  • Wayan Gunasta  + (Wayan Gunasta alias Gungun, lahir di Nyuh Wayan Gunasta alias Gungun, lahir di Nyuh Kuning, Ubud. Dia menulis puisi sejak remaja dan banyak dimuat di Bali Post. Selain puisi, dia menekuni seni kartun, vignet, sketsa, lukis. Dia pernah studi “character design and animation” di Jepang. Sejak 1979 dia rajin memamerkan karyanya di dalam dan luar negeri, seperti Balai Budaya Jakarta (1979), Frementale Art Gallery (Australia, 1994), Oriental City (London, Inggris, 2004), V Gallery (Yogya, 2007), dll. Buku-buku kartun dan komiknya yang telah terbit, antara lain Mahabhrata Series Comic (1992), Bali in Cartoon (1997), Irama Sketsa Gunasta (1999), Bali Pulau Kartun (2004), Propoor Tourism (2006), Balinese Coloring Book Series (2008). Dia memrakarsai dan menerbitkan buku kumpulan puisi delapan puluh satu penyair Bali yang karya-karyanya pernah dimuat di Bali Post, berjudul Edisi Hitam Putih (Yayasan Wayan Pendet, 2006). Hitam Putih (Yayasan Wayan Pendet, 2006).)
  • Wayan Jana  + (Wayan Jana, lahir di Banjar Mukti, SingapaWayan Jana, lahir di Banjar Mukti, Singapadu, Gianyar, Bali, 8 Juli 1968. Ia adalah seorang pematung lulusan ISI Denpasar. Ia adalah putra sulung dari pematung Ketut Muja. Pameran tunggal yang pernah digelarnya adalah “Objects of Life”, Griya Santrian Gallery, Sanur (2004), “Hasrat” di Warung Yayaa Art Space, Sanur (2013), “Encounter” di Titian Art Space, Ubud (2019). Ia juga menampilkan karyanya dalam sejumlah pameran bersama sejak 1986 di dalam dan luar negeri. Pameran tersebut, antara lain Pameran Bersama Sanggar Dewata Indonesia di Taman Budaya Denpasar (1991), Pameran Bersama Pemahat Dunia “Mysterious World of Wood Carving” di Museum Daetz, Jerman (2001), Pameran “Ide don Expiorasi”, One Gallery, Jakarta (2006), Pameran Bina Rupa Tunggal Raga di Museum Puri Lukisan Ubud (2010), Pameran Bersama Indonesia Artist di Hikumi Galery Netherland (2012). </br></br>Pada tahun 1995, Jana bersama seniman I Wayan Pugeg membuat Properti Dalam Rangka Copy Morning di Istana Negara Jakarta. Tahun 1996, ia bersama seniman Ketut Muja membuat Properti Untuk Pertunjukan Dewi Sri Karya Kadek Suardana dalam Rangka Utsawa Dharma Gita tingkat nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tahun 2004, ia bersama Keluarga Ketut Muja membuat properti untuk pertunjukan Maha Pralaya Karya Nyoman Erawan dalam event Megalitikum Quantum di areal Garuda Wisnu Kencana Jimbaran. Tahun 2011, ia membuat properti untuk pertunjukan Dramatari Arja Inovatif karya Ni Nyoman Candri dalam rangka Pesta Kesenian Bali. </br></br>Jana pernah meraih beberapa penghargaan, antara lain Juara Favorit pada Finalis Lomba Cendramata khas Indonesia tingkat Nasional di Jakarta (1986), Juara I Lomba Patung Dies Natalies VI ISI Denpasar (2009), Karya Terbaik II Pada Ujian Tugas Akhir Tahun 2010/2011 di FSRD ISI Denpasar (2011).</br></br>Karya-karya patung Jana yang bergaya kontemporer merepresentasikan pengalaman bawah sadarnya. Hal itu membuat patung-patungnya terlihat unik, minimalis, dan terkesan surealis. Namun, selain membuat patung kontemporer, Jana juga piawai membuat patung bertema pewayangan dan tradisi Bali.atung bertema pewayangan dan tradisi Bali.)
  • Wayan Kerti  + (Wayan Kerti lahir di Sibetan, Karangasem, Wayan Kerti lahir di Sibetan, Karangasem, 29 Juni 1967. Belajar menulis puisi di halaman media sosial serta Kompasiana.com. Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Denpost, dll. Kumpulan puisi bersamanya adalah “Malam Super Blue Blood Moon” tahun 2018, serta antologi puisi 1000 guru ASEAN “Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu.” dan "Sang Guru" (2019). Kumpulan puisi karya tunggalnya “Melukis Cahaya” yang diberikan pengantar oleh Dr. I Gede Artawan, M.Pd. tahun 2018. Selain puisi, dia juga rajin menulis cerpen, artikel, esai, opini di sejumlah media cetak dan daring. Dia mengajar di SMPN 1 Abang, Karangasem. Dia mengajar di SMPN 1 Abang, Karangasem.)
  • Wayan Limbak  + (Wayan Limbak lahir di Bedulu, Gianyar, BalWayan Limbak lahir di Bedulu, Gianyar, Bali, 1897. Dia meninggal tahun 2003 dalam usia 106 tahun. Limbak adalah seorang penari sanghyang, suatu tarian sakral. Pada tahun 1930-an, Walter Spies terpesona dengan tarian sanghyang yang ditampilkan dalam suatu upacara suci di Goa Gajah, Bedulu, Gianyar. Walter Spies kemudian berkenalan dan bersahabat dengan Wayan Limbak yang terlibat dalam tarian sanghyang tersebut. Atas usulan Walter Spies, tarian sanghyang itu dimodifikasi menjadi tarian kecak yang dikenal hingga saat ini. Wayan Limbak menyanggupi. Tarian kecak kemudian diberikan narasi yang berasal dari epos Ramayana. Wayan Limbak berjasa mempopulerkan tarian kecak hingga dikenal di tingkat internasional.k hingga dikenal di tingkat internasional.)
  • Wayan Madra  + (Wayan Madra, lahir di Desa Mas, Ubud, 1952Wayan Madra, lahir di Desa Mas, Ubud, 1952. Ia menekuni seni patung sejak remaja. Ia pernah lima tahun bekerja membuat patung pada Ida Bagus Tantra, adik Ida Bagus Tilem. Karya-karya Madra banyak menampilkan figur-figur manusia yang terdistorsi. Ia membuat patung dari kedalaman hatinya, tidak terlalu berpikir soal pasar, sehingga karya-karyanya mengandung kekuatan perenungan dan metaksu. Madra pernah memamerkan karya-karyanya dalam pameran bersama di Pesta Kesenian Bali (1985-1990), Nusa Dua Festival (1997), pameran “Lebah-Lebah” di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004), pameran “Kayuning Kayun” di Hadi Prana Gallery Jakarta (2005), dll. Selain itu, karya Madra telah dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri. oleh kolektor dari dalam dan luar negeri.)
  • Wayan Mudana  + (Wayan Mudana lahir di Desa Mas, Ubud, 16 AWayan Mudana lahir di Desa Mas, Ubud, 16 April 1953. Bakat seninya telah muncul sejak kanak-kanak. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga pematung dan pengukir. Kakeknya, Made Lembeng dan Nyoman Lenyod, serta ayahnya Made Pondok adalah pembuat patung terkenal pada zamannya.</br></br>Mudana memulai karirnya sebagai pematung dengan membuat patung Dewi Sri, ukuran kecil dari kayu panggal buaya. Patung itu laku dengan harga lumayan saat itu. Ia kaget dan senang. Ketika masa remaja, ia memutuskan menjadi pematung sebagai pilihan hidupnya. Ia begitu mencintai pekerjaannya sebagai pematung.</br></br>Belakangan karya-karyanya dikenal dengan ciri khas dibuat dari kayu-kayu tidak utuh atau berlubang. Ia menciptakan bentuk patungnya dengan mengikuti alur kayu. Hal itu membuat karya-karyanya terkesan natural dan ekspresif.</br></br>Karya-karyanya dikoleksi oleh kolektor mancanegara. Ia juga sering terlibat dalam pameran bersama, antara lain pameran “Leha-Lehah” di Bidadari Art Gallery, Mas, Ubud, Bali. Namun ia tak pernah puas. Ia terus berkreasi menemukan hal-hal baru dalam seni patung. menemukan hal-hal baru dalam seni patung.)
  • Wayan Pendet  + (Wayan Pendet lahir di Nyuhkuning, Ubud, 19Wayan Pendet lahir di Nyuhkuning, Ubud, 1936. Belajar memahat setelah tamat SD pada pematung Wayan Landeng dan Nyoman Tinggal di Nyuhkuning. Tahun 1955, ia berpameran di Jakarta dan Medan. Tahun 1956, atas petunjuk R. Bonnet, ia beberapa bulan di ASRI Yogyakarta memperagakan kemahirannya mematung. Karyanya menjadi koleksi Museum Ratna Warta Ubud. Tahun 1970 ia meraih penghargaan dalam sayembara patung di Gedung Perindustrian Denpasar. </br></br></br>Karya-karyanya dipamerkan di Museum Ratna Warta Ubud (1967), Taman Budaya Denpasar (1971), Museum Ratna Warta Ubud (1972). Tahun 1975, ia pameran tunggal di Surabaya, tahun 1976 di Taman Budaya Denpasar, tahun 1979 di Balai Budaya Jakarta. Pameran tunggal di Lembaga Indonesia Amerika LIA, Surabaya pada tahun 1979, tahun 1980 di Balai Budaya Jakarta, tahun 1984 di Museum Ratna Warta. Tahun 1987 pameran bersama dengan seniman Ratna Warta di Jepang, tahun1988 pameran di Swiss bersama tujuh seniman Bali, tahun 1989 pameran bersama pematung Cokot di Gallery Seni Jaya Ancol Jakarta. Tahun 1996 pameran di Museum In Hoorn Amsterdam, Belanda.</br></br></br>Karya-karya patungnya tampak aneh dan unik yang tercipta dari alam imajinasinya. Karyanya tampak nakal, lucu, dan bersifat karikatural. Warna dan sisik kayu dibiarkan sebagai elemen pendukung kreatifitas yang unik. Pahatannya liar, namun cekatan, finishing tidak halus, menunjukkan warna lain dalam dunia patung. Koleksi patungnya sekarang disimpan di Museum Pendet di Nyuhkuning, Ubud. Selain mematung, ia juga melukis. Ia meninggal tahun 1998. ia juga melukis. Ia meninggal tahun 1998.)
  • Wayan Pondal  + (Wayan Pondal adalah cucu pematung I NyomaWayan Pondal adalah cucu pematung I Nyoman Tjokot. Ia mengembangkan aliran Cokotisme lewat karya-karya patungnya. Patung-patungnya cenderung ekspresif dan bernuansa magis. Ia memahat kayu mengikuti bentuk asli kayunya, terutama akar-akar kayu. Wujud-wujud yang muncul dalam karyanya beraneka ragam, mulai dari satwa, manusia, mahkluk-mahkluk gaib yang menyeramkan dan sebagainya. Karya-karyanya banyak dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri. oleh kolektor dari dalam dan luar negeri.)
  • Wayan Rajin  + (Wayan Rajin lahir di Banjar Pekandelan, BaWayan Rajin lahir di Banjar Pekandelan, Batuan, Gianyar, 1945. Ia telah menekuni seni lukis gaya Batuan sejak duduk di Sekolah Dasar. Bakat seninya menurun dari ayahnya, Made Djata, salah seorang sesepuh pelukis Batuan. Tahun 1972, Rajin belajar melukis pada Rudolf Bonnet selama enam tahun. Sejak 1974, ia telah mengikuti berbagai pameran bersama, antara lain pameran di Mitra Budaya Jakarta, di Den Haag (Belanda), Tokyo (Jepang), dan beberapa tempat lainnya.kyo (Jepang), dan beberapa tempat lainnya.)
  • Wayan Redika  + (Wayan Redika, lahir di Desa Ababi, KarangaWayan Redika, lahir di Desa Ababi, Karangasem, Bali, 16 Juni 1961. Ia adalah seorang pelukis dan penyair. Sebagai pelukis ia pernah menggelar pameran tunggal, seperti pameran Ancient Relief, Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali (2000) dan pameran Exceptional Person, Bentara Budaya Bali (2013). Sejak 1998 ia rajin mengikutkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain pameran bersama di Hilton International Hotel, Surabaya (1998), pameran bersama di Bentara Budaya, Jakarta (2001), pameran Bali-Jeju, Jeju-Do Culture Building, Jeju South Korea (2005), Beijing Art Fair, Beijing, China (2006), Art in Unity, Le Mer Gallery, Seoul, South Korea (2010), Bali on the Move, Tony Raka Gallery, Ubud, Bali (2013), dan sebagainya. Sementara itu, buku kumpulan puisinya yang telah terbit berjudul “Ayat-Ayat Sesat Kaum Kiri” (Prasasti, 2021).at-Ayat Sesat Kaum Kiri” (Prasasti, 2021).)
  • Wayan Rindi  + (Wayan Rindi lahir di Banjar Lebah, SumertaWayan Rindi lahir di Banjar Lebah, Sumerta Kaja, Denpasar Timur, 18 Juli 1917. Sejak kecil pada tahun 1930-an, Wayan Rindi telah menari Gandrung dan pentas dari desa ke desa bersama kelompok penari Banjar Tegal Linggah, Denpasar. Ia belajar menari pada Wayan Lotring dari Kuta, Nyoman Kaler dari Pemogan dan penabuh I Regog dari Banjar Ketapean. Selain tari Gandrung, ia juga menguasai semua jenis tari Bali klasik. Ia juga belajar menari pada I Gusti Ngurah Raka dari Puri Beng Tabanan, Ida Bagus Boda dari Kaliungu, Ida Bagus Anom dari Gianyar, Anak Agung Raka dari Sukawati.</br></br></br>Rindi dipercaya oleh sejumlah sekaa (kelompok) di Denpasar untuk mengajar di beberapa banjar dan mendirikan sekaa-sekaa baru. Tahun 1938-1939 ia mulai mengajar tari legong di Begawan Kuta dan Kerobokan. Melahirkan penari terkenal di antaranya Ni Putu Ayu, Ni Pasek, Gusti Made Rai, Ni Nyoman Condra, Ni Muri, dan Ni Ribeg. Pada tahun 1940 ia mengajar di Banjar Babakan Sukawati, melahirkan penari I Dewa Made Doyot, Ni Robin, Ni Suri. Di Banjar Badung Sibang, tahun 1943 ia mengajar tari legong dan kebyar, melahirkan penari AA Raka, Si Luh Nyoman, Ni Mungkrug, Ni Luh Candri. Di sini pula ia sempat menciptakan drama tari Sugriwa-Subali.</br></br></br>Menjelang kemerdekaan, di tahun 1945, Rindi sempat mengajar di Desa Tegeh Kori, dan melahirkan penari Ni Botor, Ni Luh Mendri, Ni Made Rupa. Di sini ia menciptakan drama tari dengan lakon Prabu Kangsa dan Prabu Waringin Bang. Tiga tahun setelah kemerdekaan, ia mengajar tari di Tegal Cangkring (Negara), dengan penari Ni Rapig, Ni Nengah Jempiring, dan Ni Padri. Setahun di Negara ia mengajar di Abianjero Karangasem, melahirkan penari I Ketut Catur dkk. Tahun 1951 ia mulai mengajar di Perguruan Rakyat (PR) Saraswati dan karena jumlah penarinya begitu banyak Rindi mulai menggagas metode pengajaran tari, yang nantinya dikembangkan di KOKAR Bali. Dan untuk pertama kalinya di tahun 1952 Rindi membuka kursus tari dengan metode pengajaran yang dirancang sendiri.</br></br></br>Rindi ternyata punya pengalaman tari yang telah mendunia. Anak pasangan I Ketut Lantur dengan Ni Gubrig ini ternyata telah beberapa kali keliling dunia. Di tahun 1950 untuk pertama kalinya ia memimpin rombongan kesenian ke luar daerah Bali, yaitu ke Surabaya. Tahun 1951 – 1956, setiap bulan Agustus ia menari di Istana Negara, Jakarta. Tahun 1955, untuk pertama kali ia melawat ke luar negeri, yakni ke Pakistan Timur, memimpin rombongan kesenian dari Bali. Tahun 1962 ia melakukan diplomasi budaya ke Rusia. Tak sampai disana, setahun setelah peristiwa G/30S/PKI, ia melawat ke Afrika Timur dalam sebuah misi kesenian. Tahun 1969 selama sebulan penuh ia berada di Amerika dalam acara misi kesenian pula. Tahun 1966-1974 ia ikut mengajar di ASTI Bali.</br></br></br>Tari ciptaan Rindi, antara lain Tari Panji Semirang, Tari Pendet, dan sejumlah karya yang tak sempat tercatat. Tahun 1979 Rindi memperoleh piagam Dharma Kusuma dari Kepala Daerah Tingat I Bali, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Piagam Siwantaraja diperolehnya tahun 1995 dari Ketua STSI Denpasar, Prof. Dr. I Made Bandem.ua STSI Denpasar, Prof. Dr. I Made Bandem.)
  • Wayan Sawat  + (Wayan Sawat (1949 - 2010) adalah seorang pWayan Sawat (1949 - 2010) adalah seorang pemahat atau pematung dengan aliran Cokotisme. Ia adalah putera pertama maestro patung I Nyoman Tjokot. Sejak kecil ia belajar memahat pada ayahnya. Setelah dewasa, Sawat sering membantu ayahnya mengerjakan patung. Hal itu membuat karya-karya Sawat sepintas mirip dengan karya-karya Tjokot. Dengan menggunakan kekuatan imajinasinya, Sawat memahat kayu mengikuti alur atau bentuk asli kayu itu sendiri, umumnya akar atau bonggol kayu. Karya-karyanya cenderung bernuansa magis-mistis.karyanya cenderung bernuansa magis-mistis.)
  • Wayan Sinti  + (Wayan Sinti, lahir di Ubung, Denpasar, 194Wayan Sinti, lahir di Ubung, Denpasar, 1943. Ia adalah komposer, inovator, seniman gamelan papan atas pada masanya. Pada tahun 1957 ia mulai belajar vokal dan gamelan Bali. Ketertarikannya pada seni membuatnya sekolah di KOKAR. Ia menjadi lulusan terbaik dan diangkat menjadi tenaga pengajar di sana. Ia pernah diundang mengajar gamelan di Centre for World Music, Berkeley, Amerika. Ia kemudian melanjutkan pendidikan etnomusikologi di San Diego State University dan lulus dengan gelar MA dalam bidang musik. Ia banyak melakukan inovasi dalam gamelan Bali seperti membuat beberapa komposisi baru. Hal itu, misalnya, terlihat pada karyanya yang berjudul Manikasanti dan Siwa Nata. Karyanya yang lain yakni Lokarya, Ajnyaswari, Wilet Mayura sangat populer di masyarakat Bali karena inovatif namun tanpa kehilangan akarnya pada tradisi kesenian Bali. Ia menulis buku berjudul “Gambang”. Ia meninggal pada tahun 2020.l “Gambang”. Ia meninggal pada tahun 2020.)
  • Wayan Suardika  + (Wayan Suardika, lahir di Denpasar, 15 ApriWayan Suardika, lahir di Denpasar, 15 April 1963. Dia sempat kuliah di Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Udayana. Dia pernah lama menjadi wartawan dan penulis freelance. Pernah mendirikan majalah Bali Lain, Wacana Bali, Bali Arts, Suardi, dan Suratkabar Seni. Sejak mahasiswa dia rajin menulis cerita pendek, puisi, esai, kritik, novel, naskah skenario. Tulisan-tulisannya dimuat di Bali Post, Kompas, Nusa, Suara Pembaruan, dll. Pernah menjuarai beberapa lomba penulisan, seperti Juara II Lomba Novel (cerita bersambung) di harian Bali Post (1992), Juara I Lomba Penulisan Cerpen di harian kota Denpasar Post (2006). Dia meraih penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali (2010) dan Anugerah Sastra Tantular dari Balai Bahasa Provinsi Bali (2013). </br></br>Buku-bukunya yang telah terbit Kumpulan cerita pendek “Orang Kalah” (Pustaka Suardi, 2008), Novel “Cinta Beriak Tanda Tak Bertanya” (Pustaka Suardi, 2010), Novel “Opera Periuk Nasi” (Pustaka Suardi, 2011), Kumpulan cerita pendek “Sepotong Kartu Nama di Atas Meja Makan” (Pustaka Suardi,2013), Kumpulan cerita Pendek “I KOLOK” (Pustaka Bali Seni, 2017), Novel “Ni Meri” (Pustaka Bali Seni, 2017), Biografi kreatif seniman “I Nyoman Sujana Kenyem: An Artist from the Silence of Sayan (Pustaka Suardi, 2010), Biografi kreatif seniman “Made Budhiana: Crossing the Horizon” (Matamerabook, 2010).rossing the Horizon” (Matamerabook, 2010).)
  • Wayan Suastama  + (Wayan Suastama adalah pelukis kelahiran LaWayan Suastama adalah pelukis kelahiran Lalanglinggah, Tabanan, Bali, 1972. Dia menempuh pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 dia rajin menampilkan karya-karyanya dalam pameran bersama maupun tunggal, baik di dalam maupun luar negeri, seperti pameran Bali Megarupa (2019). Tahun 2000, karyanya masuk final Philip Moris Art Award. Secara umum, karya-karyanya banyak menampilkan figur-figur perempuan dengan warna-warna yang lembut dan memesona. Dia aktif dalam komunitas seni rupa Militanarts.tif dalam komunitas seni rupa Militanarts.)
  • Wayan Sumahardika  + (Wayan Sumahardika lahir di Denpasar, 11 MeWayan Sumahardika lahir di Denpasar, 11 Mei 1992. Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Undiksha, Singaraja. Menjadi sutradara, penulis naskah sekaligus founder Teater Kalangan. Naskahnya sempat meraih juara I Lomba Naskah Monolog se-Indonesia dalam Pestarama UIN Jakarta, Juara I Lomba Penulisan Naskah Drama Tradisional Naskah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2018, dan Juara 1 Lomba Penulisan Naskah Drama Modern Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2017. Beberapa karya pertunjukannya dipentaskan pada acara Mimbar Teater Indonesia V, Bali Emerging Writers Festival, Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Nawanatya, Festival Monolog 100 Putu Wijaya, Parade Teater Canasta, Parade Teater Muda Bali Utara, Festival Dusun Jembrana dan Festival Bulan Bahasa Bali Provinsi Bali. Tulisan berupa puisi, cerpen, esai, dan ulasan teater pernah dimuat di sejumlah media seperti Indopos, Media Indonesia, Bali Post, Bali Tribun, Tribune Bali, Tatkala.co, Bale Bengong serta terhimpun dalam beberapa buku antologi bersama.mpun dalam beberapa buku antologi bersama.)
  • Wayan Turun  + (Wayan Turun lahir di Banjar Kedaton, KesimWayan Turun lahir di Banjar Kedaton, Kesiman, Denpasar, 17 Juli 1950. Ia menamatkan pendidikan formal di SR I Kesiman, Tahun 1966. Tamat SMEPN tahun 1969 di Denpasar, dan ia menamatkan SSRI tahun 1971 di kota yang sama. Sejak kanak ia telah menggemari kesenian. Darah seni mengalir dari ibunya, seorang penari janger. Ia dikenal sebagai undagi (arsitek bangunan tradisional Bali) yang mumpuni, juga piawai membuat bade (menara jenazah). Ia belajar Asta Kosala Kosali (aturan dasar arsitektur tradisional Bali) pada Pekak Kenjing, Anak Agung Mel, dan Ida Pedanda Oka. Selain itu, ia belajar filsafat tentang seni dan agama pada Ida Pedanda Kekeran, Ida Pedanda Made Sidemen, Ida Pedanda Bajing, Ida Rsi Agung Penatih dan Ida Dalem Pemanyun. Karena kepiawaiannya dalam sastra Bali dan Jawa Kuno, ia sering dipercaya menulis prasasti, menyalin lontar. Ia juga menulis karya sastra, seperti kidung dan kakawin. Atas jasanya di bidang seni dan budaya, ia dianugrahi Piagam Upakara Budaya dari Walikota Denpasar tahun 1995. Budaya dari Walikota Denpasar tahun 1995.)
  • Widi Widiana (I Ketut Widiana)  + (Widi Widiana bernama asli I Ketut Widiana Widi Widiana bernama asli I Ketut Widiana adalah penyanyi pop Bali kelahiran 1974. Lagu-lagunya kebanyakan bertema cinta dengan berbagai variannya. Dia lahir dari keluarga seniman. Ayahnya adalah seorang guru kidung dan penari, ibunya (Ni Made Kibik) juga seorang penari. Widi bersama saudara-saudaranya pernah membentuk kelompok band bernama Diana Band. Sejak 1991, band tersebut tampil dari banjar ke banjar, hotel ke hotel, acara ke acara.</br></br></br>Sebagai penyanyi tunggal, Widi mulai merintisnya tahun 1994 lewat album “Tunangan Tiang”, yang merupakan album kompilasi bersama penyanyi pop Bali lainnya.Album solonya pertama kali muncul tahun 1996, “Sesapi Putih”, diikuti album kompilasi, “Tresna Kaping Siki”, pada tahun yang sama. Album solo kedua lahir tahun 1997 dengan label “Sampek Ing Tay”. Kemudian album berikutnya bertajuk “Nasi Goreng Spesial” (2015), “Formalin Sik Luh” (2017). Pada tahun 2005 dia menyabet gelar penyanyi terbaik pria versi “Bali Music Award I”. Hingga kini dia telah melahirkan lebih dari sepuluh album solo. melahirkan lebih dari sepuluh album solo.)
  • I Gusti Ngurah Widyatmaja  + (Widyatmaja adalah dosen di Fakultas PariwiWidyatmaja adalah dosen di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana dan menyandang gelar doktor di bidang kepariwisataan yang diperolehnya dari Program Studi Doktor Pariwisata, Universtas Udayana dengan disertasi berjudul ‘Model Tata Kelola Tenaga Kerja Disabilitas pada Industri Perhotelan di Bali.’bilitas pada Industri Perhotelan di Bali.’)
  • Willem Gerard Hofker  + (Willem Gerard Hofker lahir di Den Haag, BeWillem Gerard Hofker lahir di Den Haag, Belanda, 5 Februari 1902, dan meninggal di Amsterdam pada tanggal 30 April 1981. Ia adalah seniman Belanda yang pernah menetap di Bali. Selain melukis, ia membuat etsa, grafis, dan ahli dekorasi. Ketika menetap di Bali, Hofker banyak melukis tentang pemandangan dan kehidupan sehari-hari orang Bali, termasuk figur-figur penari Bali. Kedatangan Hofker di Bali dimulai pada 1936 ketika ia mengunjungi Hindia Belanda bersama istrinya, Maria Hofker-Rueter. Pada tahun 1946, mereka kembali ke Belanda dan menetap di Amsterdam hingga akhir hayatnya. Hingga kini beberapa karya Hofker bisa dinikmati di Museum Neka, Ubud, Bali.bisa dinikmati di Museum Neka, Ubud, Bali.)
  • Winar Ramelan  + (Winar Ramelan lahir di Malang, 5 Juni. BukWinar Ramelan lahir di Malang, 5 Juni. Buku puisi tunggalnya berjudul "Narasi Sepasang Kaos Kaki" (2016). Puisi-puisinya dimuat di Denpost, Bali Post, Tribun Bali, Pos Bali, dll. Juga terangkum dalam buku, seperti Palagan, Untuk Jantung Perempuan, Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta, Tifa Nusantara 3, Madah Merdu Kamadhatu, Perempuan Pemburu Cahaya, Mengunyah Geram, Ketika Kata Berlipat Makna, dll. Selain menulis puisi, dia juga melukis dan membatik. Kini dia bergiat di Jatijagat Kampung Puisi.ni dia bergiat di Jatijagat Kampung Puisi.)
  • Penertiban WNA  + (Yang saya hormati, Calon - calon pemimpin Yang saya hormati, Calon - calon pemimpin Bali, Bapak / Ibu dewan juri serta para Audiens yang saya banggakan.</br></br>Om Swastiastu,</br></br> Sebelum saya memulai orasi , mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadapan Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menjalankan kegiatan ini dengan baik.</br> </br> Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu masalah di pulau Bali adalah banyaknya WNA yang bekerja illegal dan tidak terdata di pulau Bali. menurut situs BBC Indonesia, sejumlah unggahan menyebutkan turis asing di Bali bekerja secara ilegal dengan menawarkan jasa fotografi, latihan bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai jualan sayur. Hal ini membuat sejumlah warga Bali khawatir ruang pendapatan mereka semakin sempit. Lalu bagaimana para calon pemimpin bisa mengatasi hal tersebut? Pihak pemimpin dapat melakukan pendataan rutin tiap usaha dan UMKM di daerah kekuasaannya, bila perlu dilakukan pendataan penduduk secara menyeluruh dan rutin agar oknum - oknum illegal segera terciduk dan ditindak lanjuti. Dari sumber yang saya baca, pemerintah pusat berencana menerapkan aturan yang mewajibkan WNA yang masuk di pulau pariwisata seperti Bali untuk membayar tarif non - pajak sebesar 10$. Dengan begitu, para WNA yang masuk ke Bali dapat terdata tanpa terkecuali. Saya harap para calon pemimpin yang terpilih dapat menjalankan dan menjaga program tersebut agar mengurangi para pekerja WNA illegal di Bali. </br> </br> Sekian kritik dan saran yang dapat saya sampaikan kepada calon pemilu Bali dalam orasi kali ini, untuk salah kata yang saya sampaikan saya ucapkan banyak - banyak maaf, akhir kata saya ucapkan Parama Shanti, Om Shanti Shanti Shanti Om.Parama Shanti, Om Shanti Shanti Shanti Om.)
  • merayakan hari Saraswati  + (Yang terhormat kepada Bapak Kepala SekolahYang terhormat kepada Bapak Kepala Sekolah serta Bapak & Ibu guru</br></br>Serta semua siswa-siswi yang saya sayangi</br></br>Semoga dalam keadaan selamat atas karunia dari Sang Hyang Widhi,</br></br>Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah dicurahkan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul untuk membicarakan tentang Hari Saraswati.</br></br>Semua yang saya berikan kepadamu adalah milikmu,</br></br>Menurut ahli agama, umat Hindu merayakan hari Saraswati sebulan sekali untuk bertemu dengan Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Hal ini dianggap sebagai Hari Pemilihan Pengetahuan atau Hari Lahir Ilmu Pengetahuan.</br></br>Umat Hindu harus menyembah Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penghormatan atau pencipta ilmu pengetahuan. Bagi guru, murid, dan yang lainnya harus menghadiri hari Saraswati karena semua yang diberikan oleh Sang Hyang Aji Saraswati.</br></br>Semua yang saya miliki adalah miliknya,</br></br>Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya kepada umat Hindu dan memberikan nikmat-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Secara khusus, kegunaan pengetahuan bagi kehidupan dilambangkan oleh Dewi Saraswati.</br></br>Demikian pidato yang saya sampaikan tentang Hari Saraswati. Kurang lebihnya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.</br></br>Semoga dalam keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi.am keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi.)
  • Yong Sagita  + (Yong Sagita, lahir di Buleleng, 30 NovembeYong Sagita, lahir di Buleleng, 30 November 1961. Dia adalah penyanyi pop Bali yang berjaya di era 1980 – 1990-an. Dia mengawali karirnya sebagai penyanyi pada 1985 melalui Aneka Record. Saat itu, dia melalui grup 2S (Sagita dan Sayup) meluncurkan album perdana bertajuk “Madu teken Tuba”. Kemudian tahun 1986 meluncurkan album “Ngipi Lucut”. Tahun 1987, Yong Sagita pindah ke Maharani Record dan meluncurkan album “Karmina”. Popularitasnya menanjak ketika dia meluncurkan album “Ngiler-ngiler” pada tahun 1988 dengan lagu hitsnya bertajuk “Jaje Kakne”. Album tersebut laris manis di pasaran. Pada 1989 dia meluncurkan album “Karmina III” dengan lagu hitsnya berjudul “Ciri-ciri”, yang juga laris di pasaran.l “Ciri-ciri”, yang juga laris di pasaran.)
  • Panampih sane tan katekedang  + (banyak permasalahan sosial yang perlu ditabanyak permasalahan sosial yang perlu ditangani secara serius,contohnya, pada kehidupan nyata kita saat ini mengenai kualitas sdm di Indonesia. Ilmu pengetahuan merupakan modal dasar masyarakat dalam berinteraksi maupun berkompotitif dari segi pekerjaan. namun kenyataanya kualitas sdm di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dapat dibuktikan dari data BPS bahwa tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak /belum pernah sekolah/ tamat sd) (febuari 2022).</br></br>Rendahnya sdm di Indonesia mengakibatkan dampak yang serius seperti pengangguran,kemiskinan ,rendahnya produktivitas penduduk,dan kriminalitas. Sdm yang rendah diakibatkan karena kurangnya akses pendidikan,kesenjangan ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan minimnya peluang pekerjaan. Tentunya pemerintah berusaha menangani hal tersebut contoh dari segi akses pendidikan dan kesenjangan sosial, pemerintah memberikan bantuan berupa dana BOS dan bantuan individu seperti kip,pkh,kis dan lainya , tentunya pemerintah memberikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang tidak mampu dalam perekonomian. Akan tetapi secara nyata bantuan dari pemerintah belum tepat sasaran .Selain itu penerima yang tepat sasaran tidak bisa memanfaatkan dana tersebut secara umum masyarakat yang miskin lebih mementingkan kebutuhan pokoknya seperti membeli beras.</br></br>Pemerintah harus menangani permasalahan ini , agar usaha peningkatan sdm berlangsung secara intens , pemberian bantuan yang diberikan pemerintah akan sangat mendukung peningkatan sdm apabila dikelola dengan baik ,penanganan yang baik artinya dilakukan dengan cara terdata , pemetaan masyarakat secara keseluruhan dan terbaru, melakukan pengawasan secara keseluruhan dan terjadwal bila perlu pengawasan dan pendataan tersebut dilakukan setiap tahun.pendataan tersebut dilakukan setiap tahun.)
  • Mangkitang Pariwisata Bali  + (di tahun 2022 ini serangan corona nampaknya sudah mulai mereda dan ini adalah tahun kebangkitan dari pari wisata bali dengan ada nya kebijakan kebijakan dari pemerintah yang membuat pariwisata bali bisa bertahan selama ini)
  • P.L.Dronkers  + (hal. Dronkers, lahir 19 Agustus 1917, menyhal. Dronkers, lahir 19 Agustus 1917, menyelesaikan pendidikannya di Leiden pada bulan September 1941 dan menjadi administrator pemerintahan kolonial Belanda (Indisch bestuursambtenaar) dan pada bulan Juli 1945 ia merupakan salah satu anggota kontingen administrator kolonial Belanda pertama yang diberangkatkan dari Belanda. ke Hindia Belanda yang saat itu masih diduduki [oleh Jepang]. Melalui Australia dan penugasan sementara di Batavia pada Dinas Penerangan Pemerintah Belanda (Regerings Voorlichtingsdienst, RVD), pada bulan-bulan pertama tahun 1946, ia diberikan jabatan di pasukan pendarat, yang akan mengembalikan Bali ke bawah pemerintahan reguler [kolonial Belanda] administrasi. Awalnya, Administrasi Urusan Dalam Negeri dimiliterisasi dengan nama Administrasi Militer Sekutu, Cabang Urusan Sipil (AMACAB), sesuatu yang dibatalkan pada tahun 1946. Pada tahun 1947, administrator sipil ditambahkan ke pemerintahan mandiri lokal sebagai penasihat sipil (bestuursadviseurs) . Pertengahan tahun 1948, para penasehat administrasi ini ditempatkan di kantor 'Dewan Rajadom' (vorstenraad) Bali Dewan Radja-Radja di Den Pasar. Alasannya adalah, juga di tingkat lokal, untuk melebur ke dalam perubahan hubungan politik di Negara Indonesia Timur, yang merupakan wilayah Bali. Penyerahan kedaulatan pada bulan Desember 1949 secara resmi mengakhiri campur tangan Pemerintahan Sipil [kolonial] Belanda terhadap pemerintahan lokal.</br></br>Para peminum menduduki posisi berikut di Bali: pengontrol junior (calon-kontrol) di Boeleleng dan Djembrana, Maret-Mei 1946; pengontrol junior di Djembrana, Mei-Desember 1946; pengawas/penasehat administrasi di Tabanan, Januari 1947 - Juni 1948; kepala Departemen Politik pada Dewan Radja-Radja di Den Pasar, Juni 1948 - Maret 1949; kepala Departemen Perekonomian bersama Dewan Radja-Radja di Den Pasar, Juni 1949 - April 1950. April 1950, Dronkers bersama keluarganya dipulangkan ke Belanda.</br></br>Dalam menjalankan tugas administratifnya ia membuat sekitar 7.000 foto kehidupan budaya Bali. sekitar 7.000 foto kehidupan budaya Bali.)
  • Partisipasi Untuk Meningkatkan Pariwisata Bali.  + (langkah-langkah yang harus dilakukan saat langkah-langkah yang harus dilakukan saat ini dan nanti tentang apa yang perlu dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di Bali di kala pandemi. Yaitu dengan wajib vaksin yang merupakan salah satu upaya wujud mendukung pemulihan pariwisata di Bali, membangun spirit dan komitmen bersama seluruh stakeholder pariwisata bali dalam kembangkitkan kembali sektot pariwisata dikala pandemi covid-19 dengan menerapkan secara sungguh sungguh disiplin protokol kesehatan untuk mengembalikan kepercayaan dunia. tidak hanya itu saja, diharapkan bagi pemerintah untuk pemulihan pariwisata di Bali diperlukan beberapa tahapan, seperti yang saya ketahui dan pernah saya baca pertama dengan meningkatkan domestik market. Kedua membuka esensial bussines travel, agar membuka penerbangan internasional karena dirasa Bali sudah siap menerima kedatangan internasional.ah siap menerima kedatangan internasional.)
  • Sampah dan ekosistem  + (masalah paling mendesak yang harus ditangamasalah paling mendesak yang harus ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Bali menghadapi tantangan serius terkait peningkatan sampah plastik, kerusakan ekosistem, dan perubahan iklim. Para pemimpin masa depan harus memprioritaskan kebijakan yang mendukung kelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tanpa tindakan segera, keindahan dan keanekaragaman alam Bali mungkin terancam hilang, meninggalkan warisan yang kurang gemilang bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama berkomitmen untuk melestarikan Bali demi keberlanjutan dan kebahagiaan bersama. Terima kasih.tan dan kebahagiaan bersama. Terima kasih.)
  • Punapi Bali  + (menjelaskan tentang bagaimana keadaan Bali sebelum dan sesudah Covid-19 dan juga akan menjelaskan tentang bagaimana Bali mengatasi semua musibah yang pernah terjadi dan juga menjelaskan tentang bagaimana agar Bali kembali lestari.)
  • PENDIDIKAN SANE BECIK PUNIKI JAGI NGAWIT RING WARSA 2024 MANGDA PRASIDA NGLIMBAKANG DEMOGRAFI RING MASA DEPAN  + (om swastyastu, Disini saya ingin menjelasom swastyastu,</br></br>Disini saya ingin menjelaskan tentang edukasi sejak dini tentang pemilu 2024 untuk mencapai bonus demografi. Sebelum itu mari kami pahami apa itu pemilu dan demografi. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.</br>Secara singkat, tujuan pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik eskekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sesuai UUD 1945.</br>Demografi berasal dari kata demos yang berarti penduduk dan grafein yang berarti gambaran. Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk atau manusia terutama tentang kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi.</br>Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia harus dapat memanfaatkan dua peluang untuk dapat mencapai Indonesia Emas 2045. Dua peluang besar tersebut adalah bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an dan tingginya kepercayaan internasional terhadap Indonesia.</br>Pembelajaran demokrasi khususnya Pemilihan Umum (Pemilu) haruslah dimulai sejak dini. Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU)</br>Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman nilai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.</br>Sebagaimana dari bonus demografi yang sudah mulai terbaca, bahwasanya dominasi pemuda di Indonesia sudah cukup banyak yang secara tidak langsung juga akan menandakan jika Pemilu 2024 nanti akan di dominasi oleh usia produktif</br>Maka, untuk meningkatkan partisipasi tersebut, generasi muda harus mendapatkan sebuah kepercayaan kembali dari pemerintah untuk menuntaskan segala tanggung jawab dan amanah dengan sebaik-baiknya dan menyadarkan bahwasanya partisipasi politik dari generasi muda sangat penting untuk arah gerak bangsa kedepan,” ujarnya.</br>Peran dari pesatnya perkembangan teknologi tentu sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih muda. Salah satu pengaruhnya adalah arus informasi yang datang silih berganti. Pesatnya informasi tersebut, terutama melalui media-media kreatif yang saat ini digemari oleh kawula muda.</br>Kondisi tahun politik saat ini tentunya berbeda dengan 5 atau 10 tahun yang lalu, bahwasanya dinamika partisipasi anak muda kala itu masih sangat terpengaruh oleh ketokohan-tokohan yang dibangun secara kurang maksimal dan masih cenderung ketinggalan zaman jika diukur dengan masa kini. Tapi, kini semuanya sudah berubah dan menjadi sebuah hal yang semakin dinamis pada setiap pergerakannya, dimana salah satu pendorong utamanya saat ini adalah perkembangan teknologi informasi.sekian dari penjelsan saya, terimakasi dan maaf jika ada salah tulis. terimakasi dan maaf jika ada salah tulis.)
  • Edukasi ring para alit-alit sejak dini nenten wenten ring pemilu mangda mewujudkan bonus demografi ring warsa 2045.  + (om swastyastu, membahas sebuah aspek pentiom swastyastu, membahas sebuah aspek penting dalam membangun masa depan bangsa, yaitu edukasi sejak dini tentang pemilu. Edukasi ini memiliki peran besar dalam menciptakan bonus demografi yang bermakna pada tahun 2045. Dengan memberikan pemahaman sejak usia dini, kita membuka pintu menuju generasi yang paham akan hak dan kewajiban demokrasi.</br>Dalam memberikan edukasi sejak dini tentang pemilu, kita tidak hanya menyediakan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran partisipatif. Anak-anak kita, sebagai penerus bangsa, perlu diberdayakan dengan pemahaman bahwa setiap suara mereka memiliki dampak besar dalam membentuk masa depan Indonesia. Edukasi ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan bonus demografi yang berkontribusi positif pada pembangunan negara kita.</br>Melalui pendekatan edukatif yang holistik, kita bisa menciptakan generasi yang paham akan nilai-nilai demokrasi, memiliki kritis berpikir, dan siap berpartisipasi dalam setiap proses pemilu. Dengan demikian, kita membentuk bonus demografi bukan hanya dari segi jumlah, tetapi lebih penting lagi, dari segi kualitas warga negara yang paham dan menghargai demokrasi. Mari bersama-sama berkomitmen untuk menyebarkan edukasi pemilu sejak dini, agar bonus demografi pada tahun 2045 menjadi sumber kekuatan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terima kasih.i kemajuan bangsa Indonesia. Terima kasih.)
  • pengaruh demografi sane meagama hindu ring bali  + (om swastyastu, terimakasih atas waktunya, om swastyastu, terimakasih atas waktunya, waktu yang sangat baik ini saya akan berorasi tentang "PENGARUH DEMOGRAFI KEPADA YANG BERAGAMA HINDU DI BALI"</br>Menurut yang saya baca demografi terdiri dari 2 kata yaitu demos yang memiliki arti rakyat dan penduduk, dan graphein memiliki arti tulisan dan catatan, demografi adalah ilmu yang memplajari tentang jumlah penduduk, ukuran, kematian, penuaan, kelahiran dan lainnya. </br>di demografi itu terdapat kalimat jumlah penduduk. menurut arti yang sudah saya baca (NUSABALI.com) di bali itu terdapat 4,3 juta jiwa penduduk di tahun 2023 dan di perkirakan di tahun 2035 penduduk di bali itu sampai 4,6 juta jiwa, itu akan yang bukan kecil karena bali merupakan pulau yg kecil tidak luas. tapi di sekian jumlah penduduk itu pasti terdapat perbedaan. ada perbedaan umur, jenis kelamin, agama, asal, dan yang lainya. banyak sekali perbedaan perbedaan yang berada pada penduduk yang tinggal di bali. pasti ada yang namanya perbedaan pendapat itu. yang paling sering saya dengar beritanya itu perbedaan pendapat dari agama satu dengan yang lainnya</br>yang paling banyak punya masalah yang berhubungan dengan perbedaan agama, di bali itu agmaa yang terbanyak adalah agama hindu dan sebagian kecil penduduk di bali beragama islam budha dan yang lainnya. perbedaan tersebut yangenjadi alasan terdapat perbedaan pendapat, menurut dari ajaran agama hindu dengan ajaran agama islam mempunyai ilmu yang berbeda. masalah perbedaan pendapat itu harus ditangani dengan pihak yang terkait, yaitu pemerintah dan penduduknya. pemerintah di bali itu sudah melaksanakan usaha usaha yang mencegah terjadinya konflik atas agama di bali. saya minta untuk pemimpin bali yang baru yang terpilih pada pemilihinan tahun 2024 ini bisa melaksanakan usaha yang sudah berjalan supaya tidak ada kejadian konflik karena perbedaan agama ini, saya sebagai umat hindu di bali ini berharap supaya pemimpin bali yang terpilih di pemilihan 2024 memiliki usaha usaha yang baru supaya perbedaan di bali tidake jadi alasan konflik atau perpecahan. segktu saja orasi saya, saya tutup dengan paramasantih OM SANTIH SANTIH SANTIH OMan paramasantih OM SANTIH SANTIH SANTIH OM)
  • Bali Berani Berhenti  + (pariwisata bali sudah lama berhenti, dan mpariwisata bali sudah lama berhenti, dan menyepi. Padahal pendapat terbesar provinsi bali terdapat pada sektor pariwisatanya dan harus dipaksa berhenti oleh pandemi ini.</br></br>Masyarakat Bali memang terkenal dengan semangat puputan, tak kenal menyerah dan selalu tampil habis habisan, namun berbeda halnya dengan masalah yang dihadapi oleh Bali kali ini, pandemi Covid 19, memaksa menjaga jarak, selalu membatasi mobilitas, yang mana hal tersebut adalah syarat utama berjalannya suatu interaksi pariwisata.</br></br>Oleh karena itu, demi pariwisata yang kembali bangkit, harus ada solusi nyata yang segera direalisasikan, salah satunya yakni, Konsep Berani untuk memahami, kendala terbesar Bali dalam mengatasi pandemi sebenarnya ada pada pemahaman, kurangnya edukasi mengenai protokol kesehatan membuat masyarakat masih lalai dalam hal penerapan, sehingga membuat Bali belum 100% diberikan kepercayaan oleh pemerintahan pusat atau nasional.</br></br>Langkah awal yang dapat diambil adalah dengan memantapkan presepsi masyarakat bali mengenai protokol kesehatan, yang kemudian barulah kita sedikit demi sedikit melangkah untuk memberanikan diri memulai lembaran baru,k memberanikan diri memulai lembaran baru,)
  • Pariwisata Bali Mangkin  + (pariwisata di bali dari 2019 menurun karena disebabkan oleh satu virus yaitu Covid-19 sehingga menyebabkan turis2 atau warga lokal tidak bisa berpergian kemana mana karena virus ini bisa menyebabkan sakit parah hingga kematian dan ekonomi menurun)
  • Cagar Alam Bali  + (seperti yang kita ketahui Bali adalah tempseperti yang kita ketahui Bali adalah tempat wisata terkenal dimanca negara salah satunya pantai pantai diBali. </br></br>Pantai sangat diminati oleh wisatawan. Selain pantai gunung tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Jadi bagaimana agar Gunung diBali lebih diminati oleh wisatawan yang datang keBali? </br></br>Banyak sekali gunung gunung dibali yang bisa dikunjungi selain pantai atau air terjun. Gunung sangat indah bila kita nikmati setiap perjalanannya. jadi untuk para wisatawan sangat di rekomendasikan untuk berwisata ke gunung. </br></br>Untuk permasalah disini, bagaiamana agar para wisatawan yang datang keBali agar lebih dominan berwisata ke Gunung?li agar lebih dominan berwisata ke Gunung?)
  • Kapiambeng ring sejeroning pariwisata  + (seperti yg terjadi di Pantai Kuta ada bebeseperti yg terjadi di Pantai Kuta ada beberapa penjual yg memaksa beberapa wisatawan untuk duduk ataupun membeli makanan atau barang dari mereka.</br>yang membuat beberapa wisatawan resah itu adalah cara mereka menawarkan nya terkesan memaksa dan mengejar agar beberapa wisatawan mau menggunakan jasa mereka atau membeli makanan/minuman atau barang dari mereka.</br>dan beberapa wisatawan ada yg speak up di twitter/instagram dan beberapa sosmed lainnya tentang hal ini. tolong diperbaiki soal ini karena membuat beberapa wisatawan takut untuk berwisata disini dan mengganggap di semua tempat wisata akan ada penjual seperti mereka </br>dan perlu mempromosikan pariwisata pariwisata baru yang berpeluang menghasilkan untung yg banyak, di setiap tempat wisata harus bersih dan higenis seperti kamar mandi yg bersih.dan higenis seperti kamar mandi yg bersih.)
  • NUSA PENIDA SANE MACET  + (‘’OM SWASTYASTU’’. Terima kasih saya ucapk‘’OM SWASTYASTU’’. Terima kasih saya ucapkan atas hari yang baik ini. Yang saya Hormati para Tim juri, dan masyarakat yang saya Cintai. Sebelumnya mari kita panjatkan puji syukur kehadapan ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat Rahmat-Nyalah kita dapat berkumpul pada acara Wikithon partisipasi publik Bali berorasi. Di waktu yang baik ini saya akan menyampaikan Pidarta atau Orasi yang berjudul ‘’ATASI KEMACETAN DI NUSA PENIDA’’.</br> Para masyarakat, Nusa Penida merupakan pulau yang terkenal sampai ke manca Negara akan keindahan dan keasrian obyek wisatanya. Namun seringkali terjadi kemacetan, hal itu dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya jalan yang begitu sempit, tempat parkir yang kurang luas, banyaknya wisatawan yang datang berkunjung ke Nusa Penida, banyaknya masyarakat Nusa Penida bekerja sebagai Sopir atau Driver, dan masih banyak lagi hal yang membuat terjadinya kemacetan di Nusa penida. Hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi masyarakat. Kita tidak akan sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, terkecuali kita berangkat lebih awal. Maka dari itu sangat diperlukan pelebaran jalan di Nusa Penida dengan tujuan mengurangi dari dampak kemacetan serta meningkatkan Efektivitas waktu tempuh perjalanan.</br> Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat berguna untuk masyarakat, jika ada kesalahan saya minta maaf saya akhiri dengan Parama santi ‘’OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM’’. santi ‘’OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM’’.)
  • BALI DAKI NAPI BALI MEWALI?  + (“OM SWASTYASTU” “OM AWIGHNAM ASTU NAMO SID“OM SWASTYASTU”</br>“OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDHAM”</br>“OM ANO BADRAH KRATAWO YANTU WISWATAH”</br>Terimakasih saya sampaikan kepada pembawa acara, atas waktu yang telah diberikan kepada saya, yang terhormat bapak/ibu dewan juri dan calon anggota DPD Provinsi Bali, demikian juga teman-teman peserta yang saya banggakan. Sebelum itu, marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat beliaulah, kami dapat berkumpul disini dengan rasa bahagia dalam acara Wikithon Partisipasi Publik Bali berorasi, yang mengusung tema, Pemilu 2024: apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali? Semoga acara seperti ini bisa sering dilaksankan untuk membangun Bali yang bermartabat. </br></br>Hadirin yang berbahagia, seperti yang kita ketahui bahwasanya Bali terkenal dengan sebutan pulau seribu pura dengan lingkungannya yang sangat indah, yang sering dituju oleh wisatawan mancanegara, karena Bali merupakan salah satu fokus pariwisata yang ada di Indonesia. Hal inilah yang mendasari banyak wisatawan asing datang ke Bali. Walaupun Bali sebagai tujuan destinasi wisata hal ini bukan menjadi topik pembicaraan utama, tetapi bagaimana masalah-masalah yang berdampak signifikan di Bali. Seperti yang kita ketahui bahwasanya yang dibilang zaman kehancuran ini, jika berbicara terkait dengan masalah-masalah yang ada di Bali yang akan membuat Bali menjadi runtuh. Sayangnya masalah yang ada di Bali belum mendapat penanganan yang memang berguna bagi pulau Bali.</br></br>Hadirin yang berbahagia, jika dilihat kehidupan sekarang tentu sudah berbeda dengan kehidupan terdahulu, terlebih lagi dengan masalah-masalahnya, permasalahan yang paling utama adalah berkaitan dengan lingkungan dan lahan pulau Bali yang habis dibangun dan dijadikan tempat obyek wisata, hal ini yang akan membuat pulau bali dari segi lahan dan lingkungannya akan semakin menyempit, jika semua lahan dan lingkungan yang ada di Bali dijadikan obyek wisata, dimana kita (manusia), hewan dan yang lainnya akan tinggal dan menjalankan kehidupan sehari-hari? Selanjutnya berbicara tentang lingkungan lahan yang di ubah menjadi tempat wisata pastinya banyak kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat menghasilkan sampah plastik, hal inilah yang akan menjadi permasalahan Bali selanjutnya. Keberadaan sampah di Bali sangat miris dan mendapat perhatian yang sangat sedikit, hal ini yang membuat bahaya besar, contohnya: banjir, sakit DBD dan yang lainnya. Terlebih lagi seperti yang baru-baru ini hangat terkait dengan tempat sampah atau tempat pembuangan akhir suwung ang ada di Bali sudah sangat penuh dan menyebabkan kebakaran sehingga menimbulkan asap polusi yang menyebabkan penyakit. Apakah kita semua rela hidup dan berkegiatan di tempat yang kotor? Sudah tentu banyak dari saudara sekalian yang enggan tinggal di tempat yang kotor.</br></br>Hadirin yang berbahagia, jika saya simpulkan terkat dengan permasalahan yang ada di Bali, agar pemimpin Bali bisa memberikan solusi-solusi yang solutif terkait dengan permasalahan: pengalihan lahan atau lingkungan menjadi obyek wisata dan maraknya sampah yang belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut jika tidak dari sekarang kita Bersama-sama menjadi garda terdepan, sudah tentu lambat laun pulau Bali akan runtuh. Pulau Bali yang mendapat julukan seribu pura akan kehilangan kesuciannya, berdasarkan permasalahan tersebut, harapan saya kepada pemimpin Bali 2024 yang terpilih agar bisa mencarikan jalan keluar yang solutif sehingga masyarakat Bali bisa menjalankan nilai luhur yang ada di Bali yakni TRI HITA KARANA, karena permasalahan tersebut berkaitan dengan nilai TRI HITA KARANA, sehingga Bali bisa kembali seperti sedia kala.</br></br>Hadirin yang berbahagia demikianlah orasi yang dapat saya sampaikan, semoga saudara-saudara sekalian sadar akan kondisi Bali yang sekarang. </br>“OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM” sekarang. “OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”)
  • Pendekatan Untuk Pariwisata  + (“PENDEKATAN UNTUK PARIWISATA” Oleh: Maria“PENDEKATAN UNTUK PARIWISATA”</br></br>Oleh: Maria Pricilia Julia Mulyani</br></br>Saya seorang mahasiswi dari kampus IPB International, yang kebetulan mengambil jurusan perkuliahan “DIV Manajemen Pariwisata”. Saya bukanlah seorang yang berasal dari Bali,saya berasal dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Saya sudah berada di Bali selama 3 bulan, dan sudah bepergian ke beberapa tempat wisata di Bali dan saya akui semuanya sangat indah. Sangat memberikan kesan dan pengalaman serta kenangan yang indah ketika saya “melali” ke tempat wisata di Bali.</br>Pulau kecil yang Tuhan ciptakan saat sedang tersenyum adalah Bali. Bukan tanpa alasan saya menulis ini, tentu saja berdasarkan apa yang saya dan saya alami. Mulai dari masyarakat nya yang sangat penyayang, budaya yang sangat kental, pusat babi guling dan tentu saja pariwisatanya. Sebagai pusat destinasi wisata berkelas internasional, tentu saja Bali menjadi pulau yang ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan industri pariwisata adalah sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat Bali. Namun, semenjak pandemi covid-19, pariwisata seakan mati di sini. Wisatawan lokal maupun wisatawan internasional mulai berkurang dan lama kelamaan semakin sepi. Tentu saja, ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di Bali. Para pelaku usaha pariwisata mulai bangkrut, karena tidak ada wisatawan yang berkunjung.</br>Pada akhirnya, ada ajakan untuk berwisata kembali di masa pandemi. Pemerintah Bali,telah mengupayakan berbagai cara untuk menghidupkan kembali wisata di Bali. Oleh karena itu menurut saya, agar pariwisata dapat bangkit di masa sekarang hingga nanti adalah perlunya pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah kepada semua pelaku usaha pariwisata di Bali. Hal ini dikarenakan, sering terjadi perbedaan pendapat antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata. Sebagai contoh, pemerintah menetapkan PSBB di lingkungan masyarakat, akan tetapi wisatawan merasa tidak puas dan ruang geraknya terbatas, hal ini menyebabkan wisatawan lebih memilih untuk tetap dirumah saja. Menurut saya, pemerintah perlu meningkatkan peraturan untuk menetapkan protokol kesehatan, mulai dari bandara hingga ke tempat wisata. Wisatawan tentu akan dengan senang hati berwisata kembali. Begitu pula dengan pelaku usaha pariwisata, sebaiknya di setiap tempat wisata menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan tempat serta fasilitas yang bersih,aman dan nyaman bagi wisatawan. Dengan begitu, wisatawan akan kembali berwisata tanpa perlu merasa tidak bebas dan tidak nyaman. Setiap tempat wisata harus menerapkan “Sapta Pesona” agar wisatawan merasa lebih baik. Diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk bekerja di lingkungan pariwisata. Dengan begitu, secara perlahan pariwisata di Bali akan menjadi lebih baik untuk saat ini hingga pada akhirnya berkembang hingga nanti. Saya yakin, jika ada pendekatan antara pemerintah yang lebih baik antara peemrintah dan pelaku usaha pariwisata, maka pariwisata di Bali akan berkembang dengan sangat baik.i Bali akan berkembang dengan sangat baik.)
  • Caesilia Nina Yanuariani  + (“Reina Caesilia” adalah nama pena pemberia“Reina Caesilia” adalah nama pena pemberian Umbu Landu Paranggi untuk “Caesilia Nina Yanuariani”. Penyair pendiam ini lahir di Surakarta, 29 Januari 1965. Dia dibesarkan di Singaraja dan bersekolah di SMAN 1 Singaraja, Bali. Dia kemudian kuliah di Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Pernah menjadi wartawan Bali Post dan Nusa. Dia menulis puisi sejak remaja dan banyak dimuat di Bali Post, selain itu juga terhimpun dalam sejumlah buku bersama, seperti Pedas Lada Pasir Kuarsa (2009), Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012), Negeri Poci 6: Negeri Laut (2015), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016), Saron (2018). Puisinya yang berjudul “Perempuan yang Menjadi Pelaut” masuk dalam nominasi lomba cipta puisi nasional yang digelar oleh Leon Agusta Institute pada tahun 2014. Setelah sempat mengalami koma akibat terjatuh dari sepeda motornya, Reina meninggal pada tanggal 2 April 2019 karena pendarahan otak yang parah.il 2019 karena pendarahan otak yang parah.)
  • tradisi sane kagerus globalisasi  + (“Tradisi Sane Kegerus Globalisasi” Murda “Tradisi Sane Kegerus Globalisasi”</br></br>Murda : “tradisi sane kagerus Globalisasi”</br>Panyurat : Cokorda Gede Praditya Surya Putra</br>Soroh : Tradisi</br>Caka : 2023/2024</br>Sekolah : SMA NEGERI 1 UBUD</br>Genah : Ubud Bali</br></br>Di dalam bahasa Indonesia</br>Saudara-saudara yang saya cintai</br>Om swastiastu</br>Pertama - tama mari kita semua berdoa kepada IDA SANG HYANG WIDHI WASA, karena kita semua bisa berkumpul di hari yang baik ini, akan membahas mengenai “tradisi sane kagerus Globalisasi”.</br></br>Yang saya hormati tim pemeriksa dari wikithon</br>Dan teman teman semua yang saya cintai</br></br>Teman Teman semua, seperti yang kita ketahui, tradisi ialah taksu pulau Bali, tradisi ini merupakan fondasi dasar yang menciptakan pulau Bali seperti ini, terkenal di mancanegara, banyak wisatawan yang datang kesini menonton tradisi ini, yang menjadi saya tarik para wisatawan mancanegara</br></br>Namum di era seperti ini, tradisi dimakan era globalisasi, dikit demi sedikit taksu yang ada luntur atau pudar, seperti gambelan yang menggunakan soundsystem, dan yang paling baru ialah, sudah ada Balian (pengobatan Bali online), sangat pesat pengaruh era globalisasi di hari seperti ini, sedih sekali hatiku melihat tradisi yang sedikit demi sedikit dimakan era globalisasi.</br></br>Sudah saatnya kita sebagai pemuda pemudi di Bali, kita menjaga, melestarikan, dan mempelajari tradisi ini, agar tetap lestari dansupaya selalu terjaga kedepannya.</br></br>Baik, teman teman yang saya hormati, hanya itu yang dapat saya sampaikan pada hari ini.</br></br>Hanya segitu saja yang dapat saya sampaikan di hari yang baik ini, saya mengucapkan terimakasih kasih yang sebesar-besarnya untuk perhatian teman teman semuanya, karena tidak ada lagi yang saya sampaikan, izinkan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, sebagai penutup, saya haturkan Parama Santhi</br></br>“Om Shanti Shanti Shanti Om”arama Santhi “Om Shanti Shanti Shanti Om”)
  • A.A. Made Putra Arsana  + (Putra Arsana adalah dosen tetap pada Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar.)
  • " KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI "  + (" KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI " OM SWA" KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI "</br></br>OM SWASTIASTU</br> </br> Yang saya Hormati Pemerintah Bali dan yang saya cintai teman-teman yang berbahagia.</br> Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberika Asung Kertawaranya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini.Sebelum saya menyampaikan pidato ini, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato harapan saya kepada pemerintah Bali yang berjudul "KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI". </br> Kemacetan lalu lintas timbul karena volume kendaraan bermotor tidak sebanding dengan volume jalan. Jumlah kendaraan bermotor dan bermobil bertambah setiap harinya.Akibatnya,mobil-mobil,transportasi umum dan sepeda motor bertumpuk dijalanan,Kemacetan lalu lintas pun terjadi.Kemacetan juga dapat memperlambat kinerja dari masyarakat yang terjebak macet.Para pekerja akan terlambat tiba ditempat kerja dan para pelajar akan terlambat tiba disekolah.Hal ini terutama terjadi kepada masyarakat yang memilih menggunakan transportasi pribadi dari pada transportasi umum.</br> Kemacetan lalu lintas terjadi karena terlalu banyak penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor atau bermobil dan juga karena banyaknya pengguna jalan yang belum tertib mematuhi peraturan lalu lintas.</br> Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kalian untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Bali.Kalau kita tidak dapat mengatasinya,paling tidak kita bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali. Ada 2 hal utama yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemacetan. Pertama,menggunakan transportasi umum jangan menggunakan kendaraan pribadi,penggunaan transportasi umum dapat mengurangi volume kendaraan dijalan raya. Pada akhirnya,kemacetan lalu lintas pun akan berkurang. Kedua,membiasakan untuk berjalan kaki jika jarak tempuh tidak terlalu jauh. Cara ini sederhana tetapi memang sulit untuk dilakukan. Padahal berjalan kaki itu menyehatkan,dan dengan berjalan kaki kita sudah ikut serta mengurangi kemacetan di Bali. Saya yakin dengan melakukan 2 tindakan tersebut kemacetan lalu lintas di Bali dapat berkurang.</br> Akan tetapi, Pemerintah Bali diharapkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan terhadap transportasi umum. Saya yakin,jika transportasi umum aman dan nyaman,penumpangnya pun akan lebih banyak. Akhirnya,jumlah penguna transportasi pribadi akan berkurang dengan sendirinya.</br> Hanya ini yang bisa saya sampaikan,semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Mohon maaf jika ada salah kata dan tindakan. Atas perhatiannya saya mengucapkan Terima kasih.</br> </br> OM,SHANTIH,SHANTIH,SHANTIH,OMkasih. OM,SHANTIH,SHANTIH,SHANTIH,OM)
  • Ajak Wisatawan Domestik, Bali Kembali Bangkit dari Pandemi Covid-19  + ("Ajak Wisatawan Lokal dan Nusantara, Bali "Ajak Wisatawan Lokal dan Nusantara, Bali Kembali Bangkit dari Pandemi Covid-19"</br></br>Tak satupun masyarakat Bali (termasuk pebisnis, investor, dan pemerintah) yang menyangka akan berada pada situasi sulit pandemi covid-19. Bali yang biasanya tak henti mendatangkan pundi-pundi rupiah untuk menopang perekonomian masyarakatnya, kini sepi.</br></br>Beberapa bulan setelah pandemi covid-19 mulai mereda, ramai di jagad sosial media tentang tagar #WorkFromBali. Bali, sebagai objek wisata paling populer di Indonesia, perlahan mulai bangkit dari keterpurukan pandemi covid-19.</br></br>Kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap Bali sebagai destinasi wisata elite, karena mayoritas pengunjung adalah turis mancanegara. Tidak jarang masyarakat Indonesia juga berpikir bahwa harga tiket masuk wisata dan harga makanan di tempat makannya pun tinggi (dengan standar turis mancanegara).</br></br>Melihat situasi pandemi covid-19 yang masih tidak menentu, ada baiknya pemerintah Bali mulai bergerak untuk melakukan "Rebranding Bali" untuk wisatawan lokal dan nusantara. Karena wisatawan lokal dan nusantara, dirasa paling aman dan sustainable, untuk menjaga perekonomian di Bali tetap hidup dan berputar.</br></br>Beberapa cara dapat pemerintah Bali lakukan untuk mengajak wisatawan lokal dan nusantara berkunjung ke Bali:</br>1. Memastikan bahwa Bali adalah tempat yang aman selama pandemi Covid-19, dengan memperlihatkan bahwa seluruh garda terdepan wisata Bali telah divaksin dan menjaga protokol kesehatan dengan baik;</br>2. Mengajak influencer untuk mengiklankan Bali. Tagar #WorkFromBali sepertinya sudah sangat baik dan powerfull untuk digaungkan kembali;</br>3. Melakukan penghitungan ulang harga tertinggi khusus untuk wisatawan lokal dan nusantara, seperti harga tiket masuk wisata, harga penginapan, harga makanan, dan sebagainya, dengan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.</br>4. Memberikan pengertian dan pelatihan bagi garda terdepan wisata Bali, untuk memperlakukan wisatawan lokal dan nusantara dengan cara yang sama dengan memperlakukan wisatawan asing.</br></br>Semoga perekonomian Bali semakin membaik. Semoga perekonomian Bali semakin membaik.)
  • "Infrastruktur jalan miwah penerangan sane rusak ring Bali"  + ("Infrastruktur Jalan Dan Penerangan Yang R"Infrastruktur Jalan Dan Penerangan Yang Rusak Di Bali"</br></br></br> Pada kesempatan kali ini saya akan membahas pentingnya pengembangan infrastruktur jalan dan lampu di pulau indah ini Bali. Infrastruktur jalan yang baik adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pariwisata di Bali pengembangan umum jalan yang efisien dan aman menjadi suatu keharusan. Kami berkomitmen untuk merencanakan dan melaksanakan proyek jalan yang tidak hanya memperlancar arus transportasi tetapi juga memperhatikan kesejahteraan lingkungan. </br> Selain itu,pencahayaan jalan yang memadai merupakan langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga serta wisatawan. Dengan penerangan yang baik kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. </br> Kita berbicara bukan hanya tentang jalan dan lampu, tetapi tentang pondasi kehidupan yang lebih baik. Infrastruktur yang kokoh mencerminkan komitmen kita terhadap kesejahteraan bersama. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, agar setiap langkah kita dijalani dengan aman, nyaman dan penuh harapan. </br>Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.kata. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.)
  • I Made Nanda Adi Saputera  + ("Kecil namun berisi", demikian ungkapan ya"Kecil namun berisi", demikian ungkapan yang pantas untuk mengenalkan seorang siswa SMP Negeri 1 Selemadeg yang berasal dari kaki gunung. I Made Adi Saputera yang akrab disapa Nanda, lahir di Mendek, 8 Oktober 2004. Sesungguhnya dia berasal dari SD 3 Wanagiri yang tidak terdapat dalam zonasi SMP Negeri 1 Selemadeg. Namun tidak menyurutkan hatinya memohon kepada Sang Hyang Aji Saraswati berdasarkan jalur prestasi. </br>Siswa kelas VIII B ini senang berorganisasi. Dia termasuk dalam jajaran pengurus OSIS masa bakti 2017-2018 dan baru saja dikukuhkan sebagai pengurus OSIS masabakti 2018-2019. Sebagai pengurus OSIS, dia tidak pernah ingkar dalam melaksanakan kewajiban. Lain daripada itu, Nanda juga mengikuti ekstrakurikuler Nyastra Bali. Dia juga memiliki hobi sepak bola dan menggambar.</br>Anak kedua dari Ida Ayu Komang Yunika dengan I Wayan Merdana dari banjar Mendek, Desa Wanagiri Kauh, Kecamatan Selemadeg Tabanan ini sangat menggemari mempelajari sastra khususnya menulis aksara Bali. Menurutnya, menulis aksara Bali sebagai seni yang didasarkan pada perasaan. Hobinya itu otodidak dan didapatkan sejak masih bersekolah di Sekolah Dasar. Saat itu gurunya melihat tulisannya sudah bak tulisan orang mahir menulis. Didasari atas hal tersebut, gurunya memberikan pembinaan untuk mengikuti lomba.</br>Tentang prestasi yang didapatkan, tidak usah diragukan lagi. Sejak SD sudah mendapatkan juara pada berbagai perlombaan. Ketika berada di Sekolah Dasar pernah mendapat juara I lomba Nyurat Aksara Bali tingkat Kecamatan Selemadeg tahun 2017 serta juara I pada perlombaan Nyurat Aksara Bali tingkat Tabanan dalam rangka Porsenijar tahun 2017. Berkat prestasi-prestasinya itulah dimanfaatkan untuk mendapatkan sekolah di SMP Negeri 1 Selemadeg. Ketika di SMP, dia memulai dengan belajar menulis Aksara Bali di lontar. Berkat ketekunannya belajar, diraihlah beberapa juara seperti Juara I menulis Aksara bali di lontar tingkat kabupaten Tabanan pada Porsenijar tahun 2018, juara I menulis lontar undangan kabupaten Tabanan pada acara Balipost Goes to School tahun 2018serta sebagai duta kabupaten Tabanan pada acara lomba menulis Aksara Bali pada acara Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2018. Prestasi-prestasi itu didapatkan karena keuletannya belajar serta menuruti perintah guru.</br>Seperti siswa pandai lainnya, setelah tamat belajar di SMP Nanda berniat melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Tabanan. Dia juga berkeinginan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi unggulan seperti Universitas Indonesia (UI) atau Institut Teknologi Bandung (ITB). Siswa 14 tahun yang memiliki cita-cita sebagai pelukis ini mengatakan, prestasi yang didapatkan tidak terlepas dari motivasi kedua orang tuanya dan juga gurunya. Dia menekankan, tiap-tiap anak memiliki hak untuk belajar, tidak memandang siapapun, dari mana, serta di manapun bersekolah. Intinya, PENDIDIKAN ADALAH HAK, BERUSAHA ADALAH KEWAJIBAN.KAN ADALAH HAK, BERUSAHA ADALAH KEWAJIBAN.)
  • Duo Saraswati  + ("Musik membikin koneksi" Duo Saraswati ada"Musik membikin koneksi"</br>Duo Saraswati adalah duo cello-piano yang terdiri dari kakak beradik Jan dan Kris van der Plas. Keduanya sama-sama besar dan studi musik di Belanda, mereka menghubungkan antara musik tradisional Indonesia dan musik klasik Eropa melalui latar belakang mereka Bali. Baru-baru ini kami tampil di Concertgebouw di Amsterdam. Selama pertunjukan, kami di liput dan di</br>wawancarai langsung oleh NPO Radio 4 Amsterdam.</br>Kebersamaan melalui perbedaan</br>Di dunia yang cenderung berpikir lebih kontras, keduanya merangkul perbedaan mereka karena itulah yang mendefinisikan mereka. Perpaduan dua budaya merupakan cara bagi mereka untuk menyatukan orang-orang dari berbagai budaya.</br>Indonesia dan Belanda jadi satu</br>Programa Duo Saraswati beragam dan selalu berusaha menemukan keterkaitan antara musik Eropa dan Indonesia. Contohnya adalah musik gamelan yang digubah oleh Colin McPhee dimainkan dengan cello dan piano, dan menyatukan lagu-lagu Mochtar Embut dan sonata Francis Poulenc. Duo Saraswati juga punya hubungan melalui sering bermain di lokasi konser yang berbeda-beda.</br></br>Jan van der Plas (1997) pernah bermain di Amsterdam Sinfonietta dan selama studinya ia menampilkan banyak karya kontemporer. Komposer muda sangat ingin bekerja sama dengan Jan. Dia belajar di Conservatorium van Amsterdam</br>dengan Gideon den Herder dan Jelena Očić, dan dia lulus masternya pada tahun 2021. Jan memainkan cello buatan tahun 1967 yang dibuat oleh Jaap Bolink, disediakan oleh National Instrument Fund.</br></br>Kris van der Plas (2002) adalah seorang pianis muda dengan motivasi kuat untuk membuat dengan grup musisi yang kecil. Pada tahun 2020 dia pemenang pertama dari final regional Princes Christina Concours di mana dia juga menjadi finalis nasional. Kris sering diminta untuk bermain oleh penyanyi dan instrumentalis karena dia fleksibel dan pengetahuan repertoarnya yang luas. Saat ini Kris sedang belajar dengan Frank Peters di Conservatorium van Amsterdam.nk Peters di Conservatorium van Amsterdam.)
  • Ngalimbakang Kualitas Pendidikan Bangsa  + ("Om Swastiastu" Terima kasih untuk kesemp"Om Swastiastu"</br></br>Terima kasih untuk kesempatan yang sudah diberikan kepada saya.</br></br>Yang saya hormati Tim BASAbali Wiki. Yang saya hormati dewan juri Wikithon Patisipasi Publik: Bali Berorasi. Dan juga para pemirsa yang saya cintai.</br></br>Rasa bahagia saya haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) atas anugerah-Nya kita bisa berkumpul disini di acara Wikithon Partisipasi Publik : Bali Berorasi yang diadakan oleh BASAbali Wiki. Saya Devi Rossalinda Natalia akan membawakan orasi menganai “Apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?” yang berjudul “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Bangsa.” Sebelumnya saya minta maaf jika bahasa bali saya kurang baik.</br></br>Pemilu 2024 sudah dekat. Itu artinya masyarakat Indonesia akan mengadakan acara demokrasi yaitu pemilu serempak yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sudahkah kalian mempunyai pilihan siapa yang akan dipilih di pemilu 2024? Pastinya kalian semua sudah pada tahu kinerja para calon pemimpin dan program apa saja yang akan dilaksanakan jika sudah menjabat sebagai pemimpin. Kita sebagai masyarakat jangan salah pilih serta kemakan janji-janji manis calon pemimpin khususnya untuk masyarakat Bali. Di Bali bahkan di provinsi lainnya pasti banyak sekali masalah yang merugikan masyarakat. Maka dari itu, harus segera diatasi. Banyak masyarakat mengkritik kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Saya sebagai masyarakat dan seorang siswa juga merasakan banyak masalah diantaranya di bidang pendidikan. Pendidikan sangat berguna sekali untuk masa depan.</br></br>Yang pertama, masalah fasilitas sekolah yang tidak mendukung. Contohnya sudah membayar uang SPP tapi fasilitas, sarana dan prasarana tidak mendukung seperti tidak ada alat pendingin ruangan seperti kipas angin ataupun AC. Ada juga yang kelasnya terdapat kipas angin ataupun AC tetapi rusak dan tidak ada perbaikan dari pihak sekolah. Hal tersebut membuat para siswa kepanasan dan juga tidak semangat mengikut pembelajaran. Dampaknya bisa membuat banyak siswa yang berpikiran untuk bolos sekolah. Jika hal seperti itu secara terus menerus terjadi. Bisa kah kualitas pendidikan di Bali meningkat? Tentu tidak. Di media sosial juga banyak beredar berita-berita seperti ini. Yang menjadi pertanyaan saya, Apakah pemerintah tidak berusaha turun tangan ke lapangan langsung memberikan bantuan ke sekolah-sekolah? Atau sudah ada bantuan dari pemerintah tapi bantuan tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pihak sekolah? Jika seandainya sudah ada bantuan dari pusat, Kenapa bisa masih sarana dan prasarananya tidak mendukung proses pembelajaran? Selain itu para siswa juga sudah membayar uang SPP setiap bulannya. Mereka layak menerima hak nya. Dimanakah bantuan itu, apakah ada dugaan tentang perilaku yang tidak pantas atau korupsi? Masalah ini harus segera diselesaikan secara menyeluruh oleh para calon pemimpin maupun pemerintah Bali agar pendidikan di Bali dapat maju. Jika memang ada tindakan yang melanggar hukum, saya harap pemerintah atau calon pemimpin Bali dapat tegas menangani kasus seperti ini.</br></br>Yang kedua, masalah tentang sistem PPDB SMP-SMA/K yang membuat para siswa dan orang tua siswa sedih (kecewa). Masalah ini dapat dikatakan sebagai masalah yang paling mendesak karena menurut saya setiap tahun, setiap penerimaan siswa baru pasti masalah ini menuai pro dan kontra. Contohnya adalah dengan menggunakan sistem zonasi. Sistem zonasi adalah sistem kedekatan jarak rumah ke sekolah tujuan. Ada siswa yang rumahnya satu zona dan dekat dengan sekolah tujuan, tetapi tidak diterima. Nah, ini juga termasuk masalah yang harus diselesaikan oleh calon pemimpin Bali. Di media sosial banyak berita bahwa para siswa tidak dapat diterima di sekolah tujuannya sehingga terjadi aksi demo di Dinas Pendidikan dan Gedung DPRD, namun tidak membuahi hasil. Apa sebenarnya yang menyebabkan sebagian siswa tidak lolos PPDB setiap tahunnya? Apakah ada kecurangan di PPDB? Apakah calon pemimpin akan menindaklanjuti sistem ini? Karena sering terjadi kasus seperti ini, saya berharap agar pemerintah atau calon pemimpin bisa mempertimbangkan dan menyelesaikan serta mencari solusi masalah seperti ini. Sangat disayangkan bagi siswa yang harus merelakan sekolah yang mereka inginkan karena sistem yang tidak adil. Meskipun ada banyak sekolah yang bagus, jika kita bukan menjadi pilihan kita, kita tidak akan senang dan tidak akan memiliki semangat untuk belajar.</br></br>Yang ketiga, menurut saya masalah mendesak yang harus diatasi calon pemimpin Bali adalah tingginya angka putus sekolah. Faktanya masalah ini terus meningkat setiap tahunnya dan tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ini sulit diatasi jika tidak ada solusi yang tepat. Masalah ini tentu dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, faktor lokasi, kurangnya kasih sayang orang tua, dan lainnya. Di beberapa kabupaten di Bali kasus ini juga meningkat karena dipicu pandemi COVID-19 silam. Kasus putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran karena untuk mendapatkan pekerjaan yang layak pun harus memiliki pendidikan minimal SMA. Bahkan menambah kemungkinan tingginya kenakalan remaja dan tindak kejahatan dalam kehidupan sosial masyarakat. Apakah calon pemimpin Bali nantinya bisa memberikan solusi yang tepat agar kasus ini bisa tertuntaskan? Sebelumnya pemerintah sudah memberikan bantuan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat mengeyam pendidikan. Saya berharap agar calon pemimpin Bali nanti nya bisa terbuka dalam menghadapi kasus mendesak seperti ini.</br></br>Para pemirsa, itulah yang bisa saya sampaikan mengenai masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali. Lima tahun bukan waktu yang singkat. Siapapun nanti yang akan menjadi pemimpin Bali. Besar harapan saya agar negara Indonesia khususnya Bali bisa lebih berkembang bahkan maju. Pesan saya janganlah sampai salah pilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar kerja nyata, berintegritas dan berkualitas serta bisa melanjutkan program pemimpin yang sebelumnya dengan baik. Pilihlah calon pemimpin sesuai dengan pilihan hati kita jangan terpengaruh oleh faktor luar. Sekali lagi jangan sampai kemakan janji-janji manis tanpa ada bukti nyata. Semoga pemilu 2024 ini bisa menjadi awal dari kemajuan bagi Indonesia dan Bali. Baik, jika ada kata-kata atau orasi saya tidak tidak patut, saya tidak lupa saya untuk meminta maaf. Saya tutup dengan Parama Santi.</br></br>“Om Santi Santi Santi Om”n Parama Santi. “Om Santi Santi Santi Om”)
  • Infrastruktur Jalan  + ("Om Swastyastu, Terimakasih atas waktu yan"Om Swastyastu, Terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Nama saya Ni Luh Ari Purnama Yanti saking SMA Negeri 1 Tabanan. Kepada, para juri yang sangat saya hormati dan hadirin sekalian yang sangat saya cintai. Bahagia sekali rasanya saya bisa membawakan orasi yang berjudul "Infrastruktur jalan" </br></br>Hadirin sekalian, seperti yang kita ketahui, infrastruktur jalan sangat mempengaruhi perekonomian di zaman sekarang. Kalau tidak ada infrastruktur jalan atau jalannya rusak tidak bagus, apa lagi yang dipakai untuk mencari nafkah di zaman sekarang? bagaimana cara membawa dagangan ke luar negeri? di zaman milenial dan era Globalisasi ini, Infrastruktur jalan sangat diperlukan di kehidupan sekarang. Banyak masyarakat zaman sekarang mencari nafkah di jalanan, ada yang menjadi Ojol, ada juga yang menjadi saudagar dan lainnya.; sudah seharusnya calon pemimpin 2024 bisa melihat keadaan masyarakatnya di Desa dan juga kota, supaya bisa tidak menimbulkan kesenjangan sosial. Supaya sama jalan di desa dan kota, agar bagus bahannya bisa lama untuk dilalui dan masyarakat bisa mencari nafkah dengan jalan yang lancar. Dan Calon Pemimpin 2024 supaya bisa jujur dengan adanya bantuan jalan dan pembangunan, supaya tidak kejadian dananya cair tapi jalan dan pembangunannya tidak selesai apalagi tidak ada? Apakah Calon Pemimpin tidak merasa iba ketika melihat masyarakatnya nya mencari nafkah melewati jalan yang rusak? Di Jembatan goyang untuk lewat ke timur kebarat melewati sungai dan laut? ada juga yang tidak bisa keluar dari desa karena jalannya rusak tapi dikota jalanannya bagus. Tapi, ada juga jalan yang di kota rusak, yang membuat truk besar susah untuk lewat dan menimbulkan kemacetan. Seharusnya Calon Pemimpin 2024 sekarang bisa adil dan jujur kepada masyarakatnya semua. Calon Pemimpin 2024 supaya bisa lebih perhatian kepada masyarakatnya, supaya tidak waktu kampanye saja berjanji manis kepada masyarkatnya supaya tidak disebut Janji Manis Calon Pemimpin.</br></br>Baik, hanya itu orasi saya, semoga apa yang saya sampaikan bisa didengar oleh Calon Pemimpin 2024. Terimakasih untuk perhatian hadirin semuanya. "Meli bungkung aba ke pura sambilang ngayah, Kirang Langkung nunas ampura titiang sisya wawu melajah". Saya akhiri dengan paramashanti "Om Shanti Shanti Shanti Om".paramashanti "Om Shanti Shanti Shanti Om".)
  • "Urati ring Luu Plastik Mangda Palemahan Asri"  + ("Om swastiastu " Kepada pembawa acara te"Om swastiastu "</br></br>Kepada pembawa acara terimakasih atas waktu yang di berikan kepada saya .Para juri yang saya hormati, para penonton yang saya banggakan dan peserta lomba orasi basa bali yang saya sayangi .Judul karya saya " Peduli dengan Sampah Plastik Supaya Lingkungan Bersih". Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sanghyang Widhi Wasa dapat berkumpul dalam keadaan sehat di hari ini.</br></br>Bumi yang sekarang banyak sekali masalah terhadap sampah plastik yang bisa mengakibatkan bahaya besar di bumi. Pada hadirin sekalian sampah plastik merupakan bahaya besar ketika kita tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan bisa memberi bencana di masa depan.</br></br>Lalu siapa yang akan ingat? Bukan hanya diri sendiri kita semua baik para siswa remaja orang tua semua yang hidup di bumi termasuk Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, patut peduli dengan keberadaan sampah plastik itu ini merupakan perilaku yang meliputi para remaja sebagai pemeran utama.</br></br>Ingat, kerjaan para remaja tidak cuma berhias dan melakukan selfie di tempat yang Asri saja, tetapi sampah di depannya tidak ada yang memperhatikan itu menyebabkan bencana seperti longsor banjir polusi dan lainnya.</br></br>Supaya kita tidak terkena bahaya kitab patut membuang sampah ke tempat sampah, tidak boleh membuang sampah di lingkungan sekitar seperti sungai,jalan,got, serta lainnya. Ayo kita tidak membuang sampah sembarangan supaya lingkungan sekitar tetap asri dan lestari !. Kita patut saling gotong royong bersama pemerintah dan semua masyarakat agar terciptanya lingkungan yang bersih terbebas dari sampah plastik.</br></br>"Om Santhi,Santhi,Santhi Om"pah plastik. "Om Santhi,Santhi,Santhi Om")
  • Anais Nin  + ("Salah satu penulis erotika wanita pertama"Salah satu penulis erotika wanita pertama, Anaïs Nin mungkin paling terkenal karena buku hariannya yang menyentuh jiwa, hubungan cinta bohemiannya dengan penulis Henry Miller, dan hubungan inses dengan ayahnya atas saran psikolognya. Dia juga sangat terlibat dalam dunia psikoanalis, dan tertarik untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan diri melalui proses menulis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia mengidealkan pulau Bali yang indah—tempat perlindungan yang tenang di mana manusia hidup selaras dengan alam semesta....</br></br>Pada tahun 1955, Anaïs pertama kali menggunakan LSD di bawah bimbingan Aldous Huxley dan menulis deskripsi indah yang menggugah tentang penglihatan dan lanskap bawah sadarnya yang mencakup gambar candi Jawa, musik Bali, gerakan tarian simbolis sebelum akhirnya diakhiri dengan kesimpulan, “Ah, saya tidak bisa tangkap rahasia hidup dengan KATA.” Dia mulai mengungkapkan apa yang diinginkan jiwanya—bagi Anaïs, utopia adalah keadaan pikiran di mana sang seniman memiliki akses ke dunia mimpi. Mungkin itu sebabnya ia jatuh cinta pada ilmu kebatinan dan seni Bali. Dalam jurnal terakhirnya (volume 7 dari buku hariannya) dia mengakhiri dengan refleksi perjalanannya ke pulau ini, lengkap dengan deskripsi magis tentang kremasi suci, taman mewah, tarian candi, wayang kulit, bungalow berbahan alami yang digunakan sebagai hotel, the musik yang menghantui, dan cara-cara masyarakat Bali yang canggih dan lembut.” masyarakat Bali yang canggih dan lembut.”)
  • James Danandjaja  + (13 April 1934 - 21 October 2013. James Da13 April 1934 - 21 October 2013.</br></br>James Danandjaja gelar sarjana Antropologi diperolehnya pada tahun 1963 dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Gelar doktor dalam bidang Antropologi Psikologi diperolehnya juga dari Universitas Indonesia pada tahun 1977. Untuk penulisan karya ilmiahnya ia mengadakan penelitian selama kurang lebih setahun di daerah Trunyan Bali, dan menghasilkan buku Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali, yang diterbitkan pada tahun 1980. James Danandjaja yang mempunyai nama asli James Tan, dengan panggilan akrab Jimmy, diangkat menjadi Guru Besar Universitas Indonesia pada tahun 1983.</br></br>Ia merupakan ahli folklor Indonesia yang pertama, mulai menekuni ilmu itu sejak ia belajar di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1969. Pembimbingnya waktu itu Alan Dundes, seorang ahli folklor terkemuka dari Amerika Serikat. Dengan karya tulis berjudul An Annotated Bibliography of Javanese Folklore, yang kemudian dijadikan buku, ia memperoleh gelar master dalam bidang folklor dari universitas itu pada tahun 1971.</br></br>Sekembalinya ke Indonesia, 1972, ia mengajarkan ilmu tersebut di Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia. Menurut dia, folklor yang merupakan bagian budaya berupa bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka teki, legenda, dongeng, lelucon, nyanyian rakyat, seni rupa, dsb, sangat erat kaitannya dengan kebudayaan suatu masyarakat. Untuk itu, ia menugaskan para mahasiswanya untuk mengumpulkan berbagai folklor yang ada di tanah air. Bahan-bahan tulisan tersebut kemudian dijadikannya buku dengan judul Folklor Indonesia (1984). Selain itu, ia juga menulis beberapa buku lain yang berhubungan dengan folklor, seperti Penuntun Cara Pengumpulan Folklore bagi Pengarsipan (1972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).)
  • Anak Agung Made Djelantik  + (1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasa1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasam yang belajar di Belanda selama Perang Dunia Kedua sebelum kembali ke Indonesia sebagai dokter. Setelah kembali ke Indonesia, ia dikirim ke berbagai daerah di Indonesia Timur, yang seringkali terlalu jauh untuk membantu masyarakatnya. Dia dan istrinya terjangkit malaria selama tinggal di sana, tetapi dia juga menjadi dokter yang menangani malaria. Dr. Djelantik bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia, yang mengirimnya ke Irak, Somalia, dan Afghanistan, dan ini terbukti sangat bermanfaat. Setelah itu, ia menjabat sebagai kepala perguruan tinggi utama Bali di Sanglah dan membantu mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Udayan di Denpasar.</br></br>Dr Djelantik bermain biola saat masih kecil. (foto: Bulantrisna Djelantik)</br>Dr Djelantik adalah seorang tokoh Renaisans yang juga aktif di bidang kebudayaan Bali, baik mempelajari maupun mempromosikannya. Dia adalah ketua Walter Spies Society dengan Festival Walter Spies yang berfokus pada musik dan tari. Bersama Fredrik de Boer, Hildred Geertz, dan Heidi Hinzler ia mendirikan Perhimpunan Studi Bali atau Lembaga Penkajian Kebudayaan Bali pada tahun 1985. Lembaga ini mengadakan konferensi tahunan di Bali dan juga di luar negeri dan menurut Adrian Vickers Dr Djelantik adalah pemimpin alami organisasi tersebut. . Melalui organisasi tersebut ia mempromosikan budaya Bali dan juga kajiannya. Dr Djelantik menulis makalah tentang budaya Bali dan buku tentang lukisan Bali yang mencakup sejarah seni Bali serta estetika Bali. Kemudian mengajar Estetika di Akademi Seni Rupa Bali atau Akademi Seni Bali. Ia juga menulis otobiografi berjudul “Tanda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.anda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.)
  • A A Ngurah Paramartha  + (A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,1A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,14 Oktober 1974. Ia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 ia aktif menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran bersama, seperti pameran “Kamasra” di Bali Cliff Resort Jimbaran (1996), “Colour Wheel” Indonesian artist di Galeri Lukisan Dublin Irlandia (2009), “Ulu-Teben”, kelompok MilitantArt di Bentara Budaya Denpasar (2015), dll. Pameran tunggalnya antara lain “Hasrat Rahasia” di Hide Out Fine Art Ubud (2003), “Eksplorasi kehidupan” di Ten Fine Art, Sanur (2011). Karya-karyanya cenderung figuratif dengan menampilkan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.kan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.)
  • A.A. Rai Kalam  + (A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, 24 September 1939. Ia adalah seniman drama gong legendaris. Di Bali, kesenian drama gong mulai dikenal pada era 1960-an, kemudian makin populer di era 1980-an. Rai Kalam pernah memerankan tokoh raja muda, namun namanya melambung berkat tokoh Patih Agung. Ia juga piawai memainkan peran Patih Anom. Hingga kini, perannya sebagai Patih Anom nyaris tak tergantikan. Selain pemain drama gong, ia juga seorang penulis lakon serta sutradara drama gong. Tahun 2016, ia membina drama gong duta Klungkung dalam Pesta Kesenian Bali. Ia juga ikut bermain dalam drama gong bertajuk "Sing Taen Nduk" di Bali TV. Rai Kalam adalah seorang maestro drama gong. Ia meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.a meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.)
  • A.A. Raka Sidan  + (A.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede RakA.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede Raka Partana. Dia adalah seorang pencipta lagu dan penyanyi pop Bali kelahiran 27 Juni 1979. Dia menempuh pendidikan di UNHI Denpasar. Dia telah melahirkan sejumlah album, antara lain “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss” (2009), “Song Brerong” (2012), “Kenceng” (2015). Lagu-lagunya banyak mengandung pesan moral dan kritik sosial yang dibungkus dalam nuansa humor. sosial yang dibungkus dalam nuansa humor.)
  • AG Pramono  + (AG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 MareAG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 Maret 1973. Mengawali keterlibatan teater dan seni sastra sejak tahun 1990. Pernah mendirikan Sanggar Susur Jembrana tahun 1991.Tulisan berupa cerpen, puisi serta artikel budaya dimuat di beberapa media. Sejumlah puisinya, terhimpun dalam buku antologi Puisi 19 ( tahun 1995), Kidung Kawijayan (1996), Detak (1997), Antologi Puisi Indonesia (KSI) Jakarta tahun 1997, Serambi Hening (1998) dan Cerita Pendek Berhenti di Rumahmu (2014).. Sejak tahun 1993 aktif di Bali Eksperimental Teater serta tahun 1998 ikut dalam Komunitas Kertas Budaya. Kini bekerja sebagai jurnalis di salah satu koran lokal di Bali dan sekarang tinggal di rumAh kecil Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.l Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.)
  • AS Kurnia  + (AS Kurnia, lahir di Semarang, Jawa Tengah,AS Kurnia, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 31 Juli 1960. Sejak 1990 ia bermukim di Bali. Beberapa kali pameran tunggal dan banyak terlibat dalam pameran bersama. Pernah meraih Penghargaan Pertama "Kompetisi Pelukis Muda Indonesia" tahun 1989 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Alliance Francaise. </br></br>Selain pameran bersama di dalam dan luar negeri, ia menggelar pameran tunggal di beberapa tempat. Pameran tunggalnya, antara lain Galeri Milenium, Jakarta, (2002), Bali 3000, Ubud, (2001), Genesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali, (1996), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1996), Balai Budaya, Jakarta, (1995), Gelar Seni Ulun Ubud, Bali, (1995), Kurnia Atelier, Ubud, (1993), Kurnia Modern Art Studio, Ubud, (1992), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1991), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1989).</br></br>Pameran bersamanya, antara lain Festival Hujan, Bentara Budaya Bali, (2010), Indonesia – Asean Art Awards, Jakarta, (2003), Ilustrasi Cerpen Kompas 2002</br>Bentara Budaya Jakarta, The Gate : Pre-Discourse", Indonesia – China The 7th Nude Croquis Exhibitions, Seoul, Korea (2002), Jakarta Biennale 2006, Jakarta, Ilustrasi Cerpen Kompas 2007, Jakarta - Yogya - Surabaya – Bandung. YSRI - Philip Morris Indonesian Art Awards 1999, Jakarta, Indonesia, Group Exhibitions, Lorin & Kristy Fine Art Gallery in TRESORS, The International Fine Art Fair, Singapore (1998), dll.</br></br>Selain melukis, ia juga menulis esai, artikel seni rupa yang dimuat di koran Jayakarta, Dharma, Kartika Minggu, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan Tribun Bali. </br></br>Ia meninggal di Bali pada 4 April 2023.ali. Ia meninggal di Bali pada 4 April 2023.)
  • I Made Mahendra Mangku  + (Abstrak menjadi bahasa rupa yang dipilih MAbstrak menjadi bahasa rupa yang dipilih Made Mahendra Mangku untuk berekspresi. Berbagai eksplorasi abstrak dihadirkannya, seperti permainan garis, warna, dan cipratan.</br></br>Sebagai seniman yang tumbuh di tubuh Sanggar Dewata Indonesia (SDI), karyanya cenderung berbeda dibanding dengan rekan-rekan Kelompok Sebelas; kelompok yang berisi sebelas anggota dari generasi 90-an SDI. Ia tidak memenuhi kanvasnya dengan sapuan cat yang bertubi-tubi, begitupun dengan ikon-ikon dan simbol Bali yang riuh, tampak absen di karya Mangku.</br></br>Dalam lukisannya, Mangku cenderung menggunakan satu warna sebagai dasar lalu mengisinya dengan beberapa warna dan garis. Kadang ia juga menabrakkan warna-warna yang kontras dengan komposisi tertentu yang tetap menenangkan.</br></br>Ia menghadirkan keheningan yang terasa sentimental, bak ruang-ruang kontemplasi di tengah kehidupan duniawi. Segelap apapun warna yang digunakannya, karya-karya Mangku tetaplah manis, menenangkan dan meditatif, bahkan ia sering disebut sebagai “Pelukis Puitis”.</br></br>Meski kini dikenal lewat karya abstraknya, Mangku sempat bereksplorasi dengan gaya realis dan figuratif saat masih di bangku kuliah. Bahkan di tahun pertamanya di ISI, ia sudah mendapat dua penghargaan sekaligus untuk sketsa terbaik dan lukisan cat air terbaik.</br></br>Sedangkan saat bersekolah di SMSR Denpasar, ia  lebih menekuni medium cat air dengan teknik percik yang membuatnya dipanggil Mangku (pendeta dalam adat Bali yang memercikkan air suci saat memberi berkat, red.). Pilihannya untuk menekuni abstrak dimulai sejak 1993, karena abstrak lebih memberi ruang untuk improvisasi dan eksplorasi.</br></br>Sejak lulus dari ISI Yogyakarta, Mangku kembali ke Sukawati dan aktif berkarya di studio pribadinya, De’carik Art Studio. Ia baru saja memamerkan 15 karya lukis dan cat air di Singapore International Artist Fair (SIAF) 2018 pada 10-13 Mei di Suntec City, Singapura. Rencananya, Mangku akan menyelenggarakan pameran tunggal pada Agustus 2018 di Art:1 Gallery, Jakarta dan Komaneka Art Gallery, Ubud.</br></br>Lahir di Sukawati, Bali, 30 Desember 1972</br></br>Pendidikan:</br></br>1988-1992 SMSR Denpasar</br></br>1992-1997 ISI Yogyakarta</br></br>Penghargaan:</br></br>1998 Penghargaan dari Menteri Seni dan Budaya Republik Indonesia1997 Karya Lukis Terbaik Dies Natalis ISI Yogyakarta1996 Finalis Philip Morris Indonesia Art Award1992 Lukisan Cat Air Terbaik ISI Yogyakarta1992 Sketsa Terbaik ISI Yogyakarta</br></br>Milestone:</br></br>1992 Pada tahun pertamanya kuliah, Mangku menerima dua penghargaan sekaligus untuk lukisan cat air terbaik dan sketsa terbaik ISI Yogyakarta</br></br>1998 Lulus kuliah, Mangku kembali dan menetap di Bali. Di tahun ini pula ia menggelar pameran duet dengan Toris Mahendra di Sika Gallery.</br></br>2000 Pameran tunggal pertamanya Between Two Side, Arisma Gallery, Ubud, Bali.</br></br>Pameran Penting:</br></br>Pameran I Made Mahendra “Mangku” dan Made Toris Mahendra, Sika Gallery, 1998.Pameran Tunggal Pertama: Between Two Side, Arisma Gallery, Ubud, Bali, 2000.Pameran Terakhir: Singapore International Artist Fair (SIAF), Suntec City, Singapura, 2018 Fair (SIAF), Suntec City, Singapura, 2018)
  • Abu Bakar  + (Abu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokAbu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokoh teater, kelahiran Kediri, Tabanan, Bali, 1 Januari 1944. Ayahnya berdarah Jawa dan ibunya asli Bali. Selain teater, dia juga menekuni sastra dan fotografi. Ada banyak naskah drama yang telah dia pentaskan dan sutradarai. Dia sempat mengunjungi beberapa negara untuk urusan berkesenian, antara lain, Perancis dan Amerika Serikat. </br></br>Di Amerika, Abu mementaskan hasil kolaborasinya dengan seniman Ikranegara berupa pertunjukan teater “Berani-Beraninya Menunggu Godot” (1990). Dia juga menyutradarai pementasan “Kereta Kencana” dan “Indonesia Luka” (keduanya pada 2012) dan “Malam Jahanam” (2013). Dalam bidang sastra, selain dimuat di beberapa koran, karya-karyanya juga dibukukan dalam “Tuhanku Kupu-kupu”, “Amerika di Luar Jendela” dan “Kunang-Kunang”. Ia juga menulis naskah monolog berjudul “Wanita Batu” (2006) dan drama televisi “Komedi Hitam”, “Bali Menangis (2004), dan sebagainya. </br></br>Abu adalah pendiri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.iri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.)
  • Achmad Obe Marzuki  + (Achmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 JAchmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 Juli 1975. Ia menetap di Bali sejak tahun 2002 dan aktif berkesenian, di antaranya bermain teater, menulis puisi, membaca puisi, fotografi, dan melukis. Ia memperdalam keterampilan menulisnya melalui kursus kewartawanan di Planet Senen Jakarta Pusat pada tahun 1995. Tergabung dalam Wadah Teater Jakarta dan Lembaga Dongeng Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan (1995-1996). Membacakan puisi-puisinya dalam mimbar bebas panggung reformasi TIM 1998. Bergabung dengan Teater AGA (Anak Gudang Air) dan mendirikan Komunitas API (Anak Pasar Induk) pada tahun 2000. Mendirikan Pelangi Art Bengkel Handicraft 2001. Bersama Sanggar Poerbatjaraka ia terlibat dalam pementasan Layon (2008) dan Hong (2008) dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara VI di Surabaya. Kini ia bergabung dalam komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.tijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.)
  • Adhy Ryadi  + (Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari 1960. Menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Undiknas Denpasar. Menulis puisi sejak 1981 dan dimuat di Bali Post, Pikiran Rakyat, Berita Buana, Suara Indonesia, serta terhimpun dalam buku puisi “Hram” (1988). Dia pernah bekerja sebagai jurnalis di Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995. Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995.)
  • Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres  + (Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seAdrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seorang pelukis asal Belgia yang menetap di Bali dan menghibahkan rumahnya di Sanur sebagai museum. Dia lahir di Brusel, Belgia, 9 Februari 1880. Pelukis beraliran impresionis tersebut tiba di Bali tahun 1932 dan menyewa sebuah rumah di Banjar Kelandis, Denpasar. Di Kelandis pula dia berkenalan dengan Ni Nyoman Pollok, penari Legong yang berusia 15 tahun saat itu, dan kemudian menjadi model lukisan-lukisannya.</br></br>Sejumlah karya Le Mayeur yang menggunakan Ni Pollok sebagai model dipamerkan di Singapura untuk pertama kalinya pada tahun 1933 dan terjual habis. Kemudian Le Mayeur membeli sebidang tanah di tepi Pantai Sanur yang dipakainya sebagai studio dan rumah. Di tempat itulah setiap hari Le Mayeur melukis dengan Ni Pollok sebagai model utamanya. Pada tahun 1935, Le Mayeur menikah dengan Ni Pollok. </br></br>Tahun 1956, Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Bahder Djohan, berkunjung ke rumah Le Mayeur dan terpesona dengan karya-karya yang penuh kelembutan tersebut. Bahder kemudian menyarankan kepada Le Mayeur agar kelak rumahnya dipakai sebagai museum. Le Mayeur setuju dan bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kualitas dan menambah koleksi lukisannya.</br></br>Pada tanggal 28 Agustus 1957, Le Mayeur menandatangani testamen yang isinya Le Mayeur mewariskan semua miliknya termasuk tanah, rumah, dan seisinya kepada Ni Pollok sebagai hadiah. Di saat yang sama, Ni Pollok kemudian memindahkan semua yang diwarisi dari suaminya kepada Pemerintah Indonesia untuk digunakan sebagai museum.</br></br>Pada tahun 1958, Le Mayeur menderita kanker telinga. Ditemani Ni Pollok dia berobat di Belgia. Dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 31 Mei 1958, Le Mayeur meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan dimakamkan di Brusel. Ni Pollok kemudian pulang ke Bali untuk merawat rumahnya hingga kematiannya pada tanggal 18 Juli 1985 dalam usia 68 tahun. </br></br>Karya-karya Le Mayeur bisa dinikmati di Museum Le Mayeur yang berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar. berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar.)
  • Agoes Andika  + (Agoes Andika dilahirkan di Banjar BaleagunAgoes Andika dilahirkan di Banjar Baleagung, Buleleng, 5 Maret 1963. Pada tahun 1981 menetap di Mataram, Lombok. Dia banyak belajar menulis pada Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi di Bali Post. Tahun 1985 berkesempatan diundang ke Taman Ismail Marzuki Jakarta dengan beberapa penyair Bali serta penyair tanah air lainnya membaca puisi. </br>Karya puisi pernah dimuat di Bali Post, Karya Bhakti, Nusa Tenggara, Simponi, Swadesi, Nova, Berita Buana, Suara Karya, Suara Nusa, Horizon, dan beberapa buletin sastra di mataram, pontianak. Sekarang menetap di Singaraja. pontianak. Sekarang menetap di Singaraja.)
  • Agung Bawantara  + (Agung Bawantara lahir di Klungkung, 30 JanAgung Bawantara lahir di Klungkung, 30 Januari 1968. Lulusan Fakultas Peternakan, Universitas Mataram, NTB. Menulis puisi sejak 1980-an di Bali Post, Karya Bakti, Nova, Berita Buana, Swadesi, Media Indonesia, dll. Puisinya juga terkumpul dalam buku Sahayun (1994), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah penggagas Denpasar Film Festival. Dia juga menulis cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.s cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.)
  • Agung Wiyat S. Ardhi  + (Agung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar KAgung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar Keramas Gianyar, pada 3 Februari 1946. Beliau menamatkan diri untuk gelar sarjana muda di ASTI dan sarjana Agama Hindu serta sempat menjadi guru di PR Saraswati Gianyar. Beliau juga sempat menjadi Kepala SPG Saraswati Gianyar, Kepala SMA Saraswati Gianyar, Anggota Madya Kabupaten Gianyar, Tim Penyeleksi Penerimaan Penghargaan Wija Kusuma Kabupaten Gianyar, Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar, Tim Pembina Utama Dharma Gita Kabupatén Gianyar, dan Tim Pembina Nyastra Kabupatén Gianyar. Selain itu, beliau juga terkenal sebagai pemain/penari Drama Gong. </br></br>Beliau mendapatkan hadiah Sastra Rancage tahun 2001 dengan karya yang berjudul “Gending Girang Sisi Pakerisan” dan atas jasanya dalam bidang sastra Bali Moderen tahun 2010. Pada tahun 2015 beliau kembali mendapatkan penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali atas karya sandiwara berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.ra berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.)
  • Agus Vrisaba  + (Agus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran KlAgus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 15 Mei 1941. Pada era 1970-an dia menetap di Bali dan bergaul dekat dengan banyak seniman Bali. Pada akhir 1980-an dia pindah ke Tawangmangu, Jawa Tengah. Dia meninggal pada 17 Februari 1992. Agus adalah penulis cerpen yang sangat produktif. Karya-karyanya diterbitkan oleh Kompas, Sinar Harapan. Belakangan juga di Suara Pembaharuan, Vista, Jawa Pos, Bali Post, Intisari, Surabaya Post, Suara Indonesia, Zaman, dan juga berbagai koran daerah lainnya. Penerbit Buku Kompas (PBK) berupaya menghadirkan kembali karya-karyanya dan menyuntingnya dalam sebuah buku kumpulan cerpen tunggalnya yang pertama berjudul “Dari Bui Sampai Nun” yang tahun 2004. Agus sendiri hingga akhir hayatnya belum sempat membukukan karya-karyanya. Hanya ada satu cerpennya yaitu “Sodom dan Gomorah” yang diikutsertakan dalam antologi “Dua Kelamin bagi Midin”, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.erbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.)
  • Dinor Gen  + (Ahli foto dari Bali)
  • Kepadatan Penduduk di Bali  + (Akhir akhir ini banyak orang luar Bali yanAkhir akhir ini banyak orang luar Bali yang menetap di Bali ,dalam hal itu Bali jadi semakin banyak penduduk dan terlihat dominan orang luar Bali ,bagaimana menurut anda dalam hal ini? </br></br>Kota kota besar di Bali sudah terlihat sangat macet , jika di lihat Bali sudah padat penduduk,dan juga banyak di lihat orang tawuran di jalan(tidak tahu ini orang lokal atau luar pulau) tapi saya harap penjagaan di jalan dan sekitar nya lebih di pantau.</br></br>Di sini saya menyampaikan tentang cara mengatasi penduduk luar pulau yang menetap di Bali dan ke amanan di jalan, bagaimana mereka yang ingin menetap di Bali makin bertambah dan banyak warga asli Bali jadi kurang tempat tinggal atau semacam nya?</br>Terimakasih atas perhatiannyasemacam nya? Terimakasih atas perhatiannya)
  • Bagas Tri Prastyo  + (Aksara Bali dalam Gunungan Wayang)
  • Aldwin Yusgiantoro  + (Aldwin bekerja sebagai senior analyst untuAldwin bekerja sebagai senior analyst untuk AkarAsia. Ia baru lulus dengan gelar master dalam Studi Pembangunan Internasional di Elliott School of International Affairs Universitas George Washington, yang berspesialisasi dalam pengembangan sektor swasta. Dia menerima gelar S.IP dalam Hubungan Internasional dari Universitas Colorado di Boulder, dengan fokus pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.us pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.)
  • Alit S. Rini  + (Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar dengan nama Ida Ayu Putu Alit Susrini.Menulis puisi sejak th 1980 dan dipublikasi di koran Bali Post yang kemudian menjadi tempatnya bekerja sejak 1988, kemudian dipercaya memegang desk budaya, agama, pendidikan, opini dan tahun 1998 sebagai redaktur pelaksana, lalu terakhir memegang desk opini dan pensiun 2015. “Karena Aku Perempuan Bali” (2003) adalah kumpulan puisi tunggalnya. Puisi-puisinya juga terangkum dalam buku “Cinta Disucikan Kehidupan Dirayakan”, “Bali Living In Two World” (2002), “Dendang Denpasar Nyiur Sanur” (2016), “Klungkung: Tanah Tua Tanah Cinta” (2017). September 2017 lalu sekumpulan puisinya, Inferior, terbit duet dengan Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.)
  • I Made Sanggra  + (Alm. I Made Sanggra merupakan sosok sastraAlm. I Made Sanggra merupakan sosok sastrawan hebat yang lahir pada Sabtu Pon Gumbreg, 01 mei 1926 di Banjar Gelulung Desa/kecamatan Sukawati (Gianyar) dan meninggal pada Jum'at Umanis Klawu, 20 Juni 1997. Ia merupakan sosok ayah dari sastrawan hebat I Made Suarsa. Bahkan tahun 1938 saat itu beliau sudah mampu mengawi/mengarang gending (Sastra Bali Purwa) yang saat itu beliau menempuh pendidikan di Vervolg School.</br></br>Buku terakhirnya yaitu Bir Bali (pupulan Cerpen dan Puisi Bali Anyar) yang pada tahun ini (2022) Bir Bali diterjemahkan ke dalam Bahsa Indonesia oleh Balai Bahasa Denpasar (sedang dalam proses). Beliau dikenal sebagai pelopor karya sastra modern dengan karyanya yaitu Cerpen Ketemu Ring Tampak Siring (2004) yang merupakan karya hebat dari beliau sewaktu hidup kemudian memperoleh penghargaan Sastra Rancage pada tahun 1988 dengan bukunya yang berjudul Kidung Republik (1997) dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima beliau. </br></br>Selain menulis karya sastra modern beliau juga banyak menulis karya sastra Bali Purwa seperti Kidung dan Geguritan salah satunya Geguritan Pan Balang Tamak (1993). Beberapa karya beliau yang lain yaitu Hikayat Prabu Maya Denawa (karya pertama yang berupa Geguritan Sinom) dan yang sudah dibukukan yaitu, Geguritan I Gede Basur (1958), Babad Timbul/Sukawati (1971), Geguritan Pan Balang Tamak (1993), dan beberapa geguritan yang telah disumbangkan yaitu mengenai keluarga berencana, sapta usaha tama, pat sehat lima sempurna, dll. </br></br>Dalam karya Bali Purwa beliau yang terunik yaitu Geguritan Pan Balang Tamak (1993) yang menggunakan Bahasa Indonesia dalam penulisannya, dalam Geguritan Pan Balang Tamak memakai 7 Pupuh diantaranya: Pupuh Ginada, Pupuh Pangkur, Pupuh Mijil, Pupuh Durma, Pupuh Ginada, Pupuh Semarandana, dan Pupuh Sinom. Geguritan Pan Balang Tamak berasal dari kata "Walang" yang artinya menghalangi dan "Tamak" yaitu ketamakan jadi tokoh Balang Tamak sengaja dihadirkan untuk menghalangin/mencegah/menghilangkan sifat-sifat tamak dari raja/penguasa. Pesan moral yang disampaikan pun bagimana kita hidup di bali agar terhindar dari raja tamak itu, sehingga perlunya pencegahan.a tamak itu, sehingga perlunya pencegahan.)
  • Anak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik  + (Anak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik lahirAnak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik lahir di Deventer, Belanda, 8 September 1947. Dia merupakan putri tertua dari Dr. dr. Anak Agung Made Jelantik (Dokter PBB). Dia mencintai seni tari sejak kanak-kanak. Dia adalah seorang maestro tari Legong. Selain dikenal sebagai penari, dia berprofesi sebagai dokter spesialis THT dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Bulantrisna adalah cucu dari Anak Agung Anglurah Djelantik yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali. Kakeknya mencarikan Bulantrisna guru tari yang terkenal pada masa itu, antara lain Bagus Bongkasa dan Gusti Made Sengog. Pada usia sepuluh tahun, Bulantrisna diundang oleh Presiden Soekarno ke Istana Presiden di Tampaksiring, Gianyar, Bali untuk menghibur para tamu Istana. Mentor utamanya adalah Anak Agung Mandera dan Gusti Made Sengog, penari Legong generasi pertama. Selain tari Legong, Bulan juga menguasai tari lain, seperti Oleg. Menari bagi Bulan adalah pelepasan emosi, kreativitas, kegembiraan, bergerak dengan penuh penjiwaan, dan sebagai sarana berdoa. Kecintaannya pada tari tak hanya sebatas gerak saja, tetapi ia juga mendirikan sanggar tari yang diberi nama "Ayu Bulan" pada tahun 1994. Salah satu kreasi tari ciptaan yang telah dibuatnya ialah tari Legong Asmarandana. Bulantrisna meninggal pada tanggal 24 Februari 2021 di RS Siloam, Semanggi, Jakarta karena kanker pankreas yang dideritanya.a karena kanker pankreas yang dideritanya.)
  • Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang  + (Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang alias DAnak Agung Ayu Puspa Aditya Karang alias Dita Karang, lahir di Yogyakarta, 25 Desember 1996. Ayahnya bernama Anak Agung Chandra Karang, berasal dari Karangasem, Bali. Ibunya bernama Mega Puspa Arifin, berasal dari Yogyakarta. Dita adalah seorang penyanyi yang berkarier di Korea Selatan. Ia dikenal karena menjadi anggota grup Secret Number, sekaligus sebagai perempuan Indonesia pertama yang memulai debutnya sebagai idola di industri K-pop. Ia menempati posisi sebagai penari utama dan vokalis di grup tersebut.</br></br>Dita bercita-cita menjadi idola K-pop sejak masa sekolah. Setelah lulus SMA, ia menimba ilmu di Akademi Drama dan Musik Amerika di New York, Amerika Serikat. Ia menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2017. Setelah lulus kuliah, ia mengikuti audisi K-pop dan diterima. Sebelum debut, ia menjalani masa pelatihan (trainee) di Born Star Training Center di New York. Ia juga pernah bergabung dalam komunitas menari ternama di Korea Selatan, 1MILLION Dance Studio.</br> </br>Dita kemudian melakukan debutnya bersama Secret Number, grup idola wanita asal Korea Selatan yang berada di bawah agensi Vine Entertainment, pada tanggal 19 Mei 2020. Album & single yang telah dirilisnya: Who Dis? (2020), Got That Boom (2020), Fire Saturday (2021), DOOMCHITA (2022), TAP (2022). Selain menyanyi dan menari, ia juga bermain film. Salah satu film yang dibintanginya adalah DJS the Movie: Biarkan Aku Menari (2022) produksi SinemArt Pictures.</br></br>Pada akhir Agustus 2022, Dita dipilih oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan sebagai Duta Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan ke-50 yang dirayakan pada 2023. Korea Selatan ke-50 yang dirayakan pada 2023.)
  • Anak Agung Bagus Sutedja  + (Anak Agung Bagus Sutedja (lahir 1923 – hilAnak Agung Bagus Sutedja (lahir 1923 – hilang 27 Juli 1966) adalah Gubernur Bali yang pernah dua kali memimpin Bali. Ia pertama kali menjabat pada tahun 1950 sampai 1958, diangkat berdasarkan keputusan Dewan Pemerintahan Daerah sebagai pemimpin badan eksekutif Bali, sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) menggantikan wewenang Paruman Agung yang terdiri dari wakil-wakil delapan kerajaan di Bali sebagai badan legislatif. Setelah diselingi oleh I Gusti Bagus Oka sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali pada tahun 1958 sampai 1959, ia kembali terpilih pada bulan Desember 1959 sebagai Gubernur Bali. Masa jabatannya yang kedua berakhir beberapa bulan setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Selanjutnya ia digantikan oleh I Gusti Putu Martha. Ia “hilang” pada tanggal 29 Juli 1966 di Jakarta, diperkirakan menjadi korban penculikan politik yang terjadi pada masa itu.ulikan politik yang terjadi pada masa itu.)
  • Anak Agung Gde Mandera Erawan  + (Anak Agung Gde Mandera Erawan (Agung BanglAnak Agung Gde Mandera Erawan (Agung Bangli), maestro tari asal Puri Kaleran Peliatan, Ubud. Besar dengan garis darah keluarga seniman, putra dari Gung Kak Mandera, maestro tabuh pendiri Kelompok Musik dan Tari Gunung Sari dan seorang ibu yang juga penari. Gung Kak Mandera adalah salah satu dari beberapa seniman Bali yang berkeliling Eropa dan melakukan pertunjukan di Paris pada tahun 1930an. </br></br>Hampir seluruh penjuru dunia sudah Gung Aji datangi untuk mempertunjukkan Tari Bali kepada dunia. Bisa dibilang seluruh hidupnya didedikasikan kepada seni tari dan musik Bali. Menjaga dan melestarikan supaya budaya ini terus ada. </br></br>Beliau meneruskan peran mendiang ayahnya memimpin grup Gunung Sari Peliatan, yang setiap minggu mengadakan pertunjukan di Balerung Peliatan. Legong Nandira, yaitu Tari Legong dengan penari pria adalah salah satu sendratari ciptaannya.a adalah salah satu sendratari ciptaannya.)
  • Anak Agung Gde Rai  + (Anak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil AgAnak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil Agung Rai, lahir di Peliatan, Ubud, 17 Juli 1955. Dia adalah budayawan dan tokoh seni yang berjasa besar melestarikan dan mempromosikan karya-karya seni Indonesia (khususnya Bali). Dia adalah pendiri ARMA (Agung Rai Museum of Art). Kemiskinan di masa kanak memotivasi Agung Rai untuk mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dengan terus menerus bekerja keras. Ketika masih muda, dia pernah menjadi “pedagang acung” (pedagang asongan) benda-benda seni untuk turis yang berkunjung ke Bali.</br></br>Agung Rai bercita-cita menjadi guru, namun kandas karena tidak ada biaya sekolah. Kemudian dia belajar melukis. Namun dia menyadari bakatnya tak cukup sebagai pelukis. Akhirnya dia kursus bahasa Inggris dan menjadi pemandu wisata. Dari interaksinya dengan para turis, naluri bisnisnya muncul untuk mencoba peruntungan sebagai penjual benda-benda seni yang dibikin orang-orang di kampungnya. Sejak itulah dia menjadi pedagang acung di wilayah Sanur, Kuta, hingga Padangbai. Sebagai pedagang acung, naluri bisnis dan seninya terus berkembang. Dia kemudian bergaul dengan banyak kolektor seni. Dan, pada akhirnya dia pun ikut menjadi kolektor seni karya para maestro. Dari kolektor dia menjadi kurator pameran benda-benda seni. Misalnya, tahun 1989, Agung Rai berangkat ke Jepang memboyong seratus lukisan karya lima puluh pelukis yang tergabung dalam Sanggar Seniman Agung Rai. Lukisan-lukisan itu dipamerkan di Jepang selama dua bulan. </br></br>Rasa cemas dan kahwatir akan kelesatarian budaya negerinya terutama di bidang kesenian membuat Agung Rai terobsesi mendirikan museum dan galeri seni. Maka, dengan perjuangan sangat luar biasa, pada tanggal 9 Juni 1996, ARMA Museum diresmikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ARMA merupakan salah satu museum dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Mulai dari lukisan-lukisan klasik hingga kontemporer, baik karya seniman lokal maupun manca negara. Selain itu, ARMA juga secara berkali menggelar pameran seni rupa.</br></br>Popularitas ARMA melejit cepat karena juga sering menghelat berbagai kegiatan seni budaya seperti pertunjukan musik, teater, menyediakan ruang baca dengan koleksi aneka buku bagi para pengunjung, menyelenggarakan seminar tentang budaya dan seni. Kegiatan-kegiatan di ARMA sebagian besar berskala internasional dan tak jarang diselenggarakan dengan berbagai pekerja seni dan budaya dari berbagai negara. Dengan berbagai rangkaian kegiatan berskla internasional tersebut, ARMA mendapat predikat sebagai museum terpopuler dan terbaik di Indonesia menurut para wisatawan sebagaimana dihimpun oleh situs traveling dunia, TripAdvisor.</br></br>Berkat perjuangannya untuk melestarikan kesenian, Agung Rai dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain, tahun 2000 dia dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Indonesia sebagai “Pelopor Memajukan Seni Rupa”. Tahun 2012 dia terpilih sebagai ketua Himusba (Himpunan Museum Bali) 2012-2017. Tahun 2016 “TripAdvisor” menobatkan ARMA sebagai museum terbaik Indonesia. Pilihan ditentukan oleh para wisatawan yang telah mengunjungi berbagai museum di Indonesia.</br></br>Buku-buku tentang Agung Rai dan ARMA bisa dibaca dalam “Gung Rai, Kisah Sebuah Museum” (KPG, 2013), “Saraswati in Bali: A Temple, A Museum and A Mas” ( BAB Publishing Indonesia, 2015), “Agung Rai, Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017). Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017).)
  • Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga  + (Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar, 7 Juli 1965. Ia menamatkan S-1 di Universitas Ngurah Rai, Denpasar, pada tahun 1991. Ia adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Ia menjabat dari 2014 hingga 2019. </br></br>Sebelum menjadi menteri, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Denpasar dua periode, yakni 1999-2004 dan 2005-2010. Pada periode kedua, di tengah jalan, ia terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013.adi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013.)
  • Anak Agung Gede Raka Payadnya  + (Anak Agung Gede Raka Payadnya, lahir di AbAnak Agung Gede Raka Payadnya, lahir di Abianbase, Gianyar, 14 Agustus 1944. Ia menempuh pendidikan di Konservatori Karawitan (Kokar) pada tahun 1965 dan sempat kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Seni Rupa Unud. Ia adalah perintis seni drama gong dengan mendirikan sekaa/kelompok drama gong “Wijaya Kusuma” Abianbase pada tahun 1966. Dalam pementasan drama gong ia populer dengan perannya sebagai raja muda. Atas dedikasinya di bidang seni drama gong, ia dianugerahi penghargaan Dharma Kusuma 2004 oleh Pemda Propinsi Bali. Ia meninggal pada tanggal 22 September 2022. meninggal pada tanggal 22 September 2022.)
  • Anak Agung Made Cakra  + (Anak Agung Made Cakra, lahir di Denpasar, Anak Agung Made Cakra, lahir di Denpasar, 11 November 1928. Ia adalah seorang musisi dan pencipta lagu pop Bali yang sangat popular pada zamannya. Ia belajar seni musik secara otodidak sejak usia tujuh tahun. Tahun 1943, ketika masih SR (Sekolah Rakyat), ia ikut lomba lagu Jepang di Singaraja, dan berhasil memikat perhatian seorang pemusik Jepang yang hadir saat itu. Pemusik Jepang itu kemudian mengajarinya bermain musik yang benar. Setamat SR, ia dipekerjakan oleh Jepang dan dilatih bermain musik.</br></br>Tahun 1950 ia mengumpulkan pecinta musik di Denpasar dan membentuk grup orchestra dan tahun 1953 grup itu pentas di seputar Denpasar. Ia juga bergabung dengan grup orkes keroncong Puspa Teruna pimpinan Ida Made Rai. Lalu bergabung dengan orkes keroncong Melati Kusuma pimpinan Merta Suteja, grup orkes keroncong Merta Kota dan orkes keroncong Cendrawasih. Ia juga terlibat kegiatan rutin bermusik di RRI Stasiun Denpasar. Kemudian ia membentuk dan memimpin grup orkes keroncong Fajar Baru. </br></br>Selain bermusik, Gung Cakra juga menciptakan lagu dan komposisi musik. Salah satu lagunya yang paling terkenal berjudul “Kusir Dokar”. Pada 1963, lagu itu sering dimainkan oleh grup band Putra Dewata yang didirikan Gung Cakra dan rekannya. Alat-alat musik grup band itu dibuat sendiri oleh Gung Cakra dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Tahun 1976, Gung Cakra mulai masuk dapur rekaman lewat Bali Record. Selain “Kusir Dokar”, lagu ciptaaannya yang popular hingga kini adalah “Bungan Sandat” dan “Ada Kene Ada Keto”.h “Bungan Sandat” dan “Ada Kene Ada Keto”.)
  • Anak Agung Pandji Tisna  + (Anak Agung Pandji Tisna (11 Februari 1908 Anak Agung Pandji Tisna (11 Februari 1908 - 2 Juni 1978), juga dikenal sebagai Anak Agung Nyoman Pandji Tisna, I Gusti Nyoman Pandji Tisna, atau hanya Pandji Tisna, adalah keturunan ke-11 dari dinasti Pandji Sakti Buleleng, Singaraja, yang merupakan di bagian utara Bali, Indonesia. Ia menggantikan ayahnya, Anak Agung Putu Djelantik, pada tahun 1944.</br></br>Pada halaman terakhir buku Pandji Tisna, I Made Widiadi, yang ditulis pada tahun 1955, ia menulis kisah hidupnya dalam urutan kronologis. Dia adalah seorang penulis dan novelis. Dia menolak menjadi raja Buleleng, tetapi sebagai putra tertua, pasukan penjajah Jepang memaksanya untuk menjadi "syucho" setelah kematian ayahnya pada tahun 1944.</br></br>Selama masa pemerintahannya, ia menjadi pemimpin Dewan Raja di seluruh Bali dari tahun 1946 hingga 1947 (Paruman Agung) dan Bupati Buleleng. Pada tahun 1947, karena kepercayaan Kristennya yang unik tidak cocok dengan agama Hindu yang dominan, Pandji Tisna menyerahkan tahta kepada adiknya, Anak Agung Ngurah Ketut Djelantik atau I Gusti Ketut Djelantik, juga dikenal sebagai Meester Djelantik, hingga 1949.</br></br>Dia meninggal 2 Juni 1978 dan dimakamkan di kuburan di sisi timur tanahnya dekat kapel yang dibangunnya bertahun-tahun sebelumnya.</br></br>Ada sebuah museum di Lovina yang didedikasikan untuk AA Pandji Tisna dan keluarganya: https://www.facebook.com/pg/The-Little-Museum-Anak-Agung-Panji-Tanji-Tisna-KM-0-Lovina-Bali-1402058299856241/tentang/KM-0-Lovina-Bali-1402058299856241/tentang/)
  • Anthok Sudarwanto  + (Anthok Sudarwanto lahir di Denpasar, 18 ApAnthok Sudarwanto lahir di Denpasar, 18 April. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1996 dia rajin menggelar pameran bersama. Di antaranya adalah pameran Pameran Festival Kesenian Indonesia di Jogjakarta (1999), Kelompok HitamPutih di Museum Bali (2000), The Name of Identity di Tanah Tho Gallery, Ubud (2011), "Retrospektif" bersama Kelompok Galang Kangin di Bentara Bundaya Bali (2018). Tahun 2010 dia menggelar pameran tunggal “Transformation” di Hitam-Putih Artspace, Sangeh, Bali. Dia juga terlibat dalam Kelompok Militanarts. Karya-karyanya cenderung realis dengan tema-tema sosial dan kehidupan.lis dengan tema-tema sosial dan kehidupan.)
  • Antonio Maria Blanco  + (Antonio Blanco lahir pada tanggal 15 SepteAntonio Blanco lahir pada tanggal 15 September 1911 di Manila, ibu kota Filipina. Kedua orangtuanya berasal dari spanyol, oleh karena itu Blanco meyakini bahwa ia terhubung secara geografis dan spiritual pada Miro and Salvador Dali. Ayahnya menetap di Manila selama perang Spanyol - Amerika, bertugas sebagai dokter. Blanco sekolah di American Central School di Manila. Semasa sekolahnya ia sangat senang kelas-kelas kesenian, literatur dan bahasa tapi kesulitan mengukuti kelas sains. Tidak heran beliau dapat berbicara enam bahasa - Spanyol, Perancis, Ingris, Tagalog, Indonesia, dan sedikit Bahasa Bali. Selulus SMA di Manila, Blanco melanjutkan pendidikannya di National Academy of Art di New York, dibawah Sidney Dickinson. Pada masa-masa awal pembentukannya tersebut, Blanco berkonsentrasi pada bentuk tubuh manusia, terutama pada bentuk tubuh wanita. Sebagai kelanjutan pendidikannya, sekaligus memenihu hasrat berkelananya, ia menjelajah keliling dunia hingga akhirnya menginjakkan kaki di Bali pada tahun 1952. Raja Ubud memberi sepetak tanah kepada Blanco untuk mendirikan rumah dan studionya di Campuan, Ubud, pada pertemuan dua sungai suci. Blanco dan istrinya, seorang penari Bali terkenal bernama Ni Ronji, tinggal di rumah tersebut. Setelah perjalanan singkatnya ke Amerika, dimana Blanco mendapat banyak kontak kolektor baru, ia dan istrinya tidak pernah meninggalkan Bali lagi.</br></br>Hidup di rumah asri dengan pemandangan indah bersama empat anak mereka, Tjempaka, Mario, Orchid dan Maha Devi, Bali menjadi inti dari Blanco. Ia amat mengagumi pulau ini dan terperangkap oleh kharismanya.</br></br>Blanco hidup dan berkarya di rumah atas bukitnya hingga ia meninggal pada tahun 1999, menuangkan berbagai lukisan fantasi wanita cantik pada kanvas. Dikelilingi kebun bersemi, sawah dan pohon beringin merindangi pura keluarganya, Antonia blanco menciptakan realita baru untuk dirinya. Tuangan artistiknya didalam lingkungannya yang terisolir tersebut membuahkan karya-karya yang sangat dicari dan dihargai oleh pecinta seni, kolektor, dan promotor. Dalam waktu beberapa tahun, Blanco menjadi artis asing paling terkenal yang bertempat tinggal di Bali. Ia dikenal tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia, mendapat berbagai pernghargaan, dan lukisannya dibeli dengan harga tinggi pada lelang-lelang internasional. </br></br>Mendekati akhir hidupnya, Blanco mulai mendirikan museum lukisan di studio seninya di Campuan. Kematiannya dramatis tidak lama sebelum pembukaan museumnya. Upacara kremasi ngaben yang cukup besar menandai kepergian beliau. Anak Blanco, Mario, memenuhi mimpi Blanco membuka museum dan melajutkan darah pelukisnya melanjutkan jejak kaki Sang Maestro. Museum Renaissance Blanco kini dibuka untuk umum, menampilkan karya-karya Sang Maestro dan Mario.pilkan karya-karya Sang Maestro dan Mario.)
  • Apang jalan sing putus, silih malu satus  + (Apa kabar semeton? Sudah sempat liburan keApa kabar semeton?</br>Sudah sempat liburan kemana saja, pergi bekerja, atau pulang ke kampung halaman untuk menyambut hari raya? Bagaimana perjalanannya, apakah aman semulus salju atau membuat kepala pusing? Beberapa yang mengatakan bahwa jalan di Bali sudah baik dan aman digunakan, namun tidak sedikit pula yang mengatakan banyak jalan di Bali masih rusak dan tidak aman untuk dilewati. </br>Denpasar sebagai ibukota Bali saja masih sering ditemukan beberapa jalan yang rusak dan sulit untuk dilewati. Lantas bagaimana dengan jalan yang terletak di desa-desa yang ada di beberapa kabupaten di Bali. Banyak beberapa wilayah di perdesaan yang jalannya ambruk, berlubang, bahkan tidak jarang yang jebol. Pemeliharaan dan perbaikan jalan memang sudah dilakukan namun harus lebih merata agar tidak cenderung melakukan perbaikan di beberapa jalan utama saja. Banyak daerah terpencil yang rusak dan sulit untuk dilewati hingga bertahun-tahun namun belum mendapatkan bala bantuan. </br>Beberapa artikel dan media sosial sering mengabarkan kemacetan, kecelakaan, pengiriman barang yang terhambat, namun jarang diketahui salah faktor utama penyebabnya adalah kerusakan jalan. Jalan yang rusak cenderung akan membuat masyarakat tidak bisa melewatinya sehingga beberapa pekerjaan, pengiriman barang dan aktivitas perdagangan sekitar jalan tersebut akan terganggu yang tentu akan mengganggu ekonomi dari masyarakat.</br>Dengan pemilu 2024 ini tentu saja menjadi harapan masyarakat agar terjadi revitalisasi pemerintah yang baru dalam perbaikan dan pengembangan masyarakat yang dapat dimulai dari masalah utama yaitu jalan. Pemerintah harus dapat mengalokasikan dana yang ada sebaik-baiknya untuk pembangunan jalan yang merata di seluruh Bali, karena walaupun memiliki dana yang sangat banyak namun tidak dialokasikan dengan benar hasilnya akan percuma dan tidak akan terjadi pemerataan yang total. Jalan menjadi sisi penting dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, terlebih lagi Bali sebagai destinasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan luar. Oleh karena itu, mari lakukan perbaikan awal dengan memulai perbaikan jalan.aikan awal dengan memulai perbaikan jalan.)
  • Pariwisata Matangi, Pariwisata Pait  + (Apakah kamu sudah tau, banyak sekali tamu Apakah kamu sudah tau, banyak sekali tamu bersikap aneh-aneh di Bali. Apa ini yang namanya efek pariwisata Bali bangkit?</br></br>Jika tidak ada tamu, pariwisata Bali tidak mau hidup. Jika sudah ramai selalu berkelahi, bertingkah dan bersikap aneh-aneh. </br></br>Kalau menurut kamu, bagaimana caranya membuat agar pariwisata Bali tetap hidup namun tamu-tamu yang berkunjung tetap tertib?</br></br>Ayo tulis pendapatmu di komentar!tertib? Ayo tulis pendapatmu di komentar!)
  • Ni Putu Apriani  + (April Artison adalah nama pena dari Ni PutApril Artison adalah nama pena dari Ni Putu Apriani. Lahir di Tuban, Badung, Bali, 12 April 1991. Lulusan komunikasi dan Penerangan Agama IHDN Denpasar. Sejak remaja aktif dalam senin sastra dan teater. Tahun 2016, dia diundang membaca puisi dalam Temu Penyair 5 Negara Asean di Singapura. Puisinya dimuat dalam buku Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016).)
  • Arie Smit  + (Arie Smit (Adianus Wilhelmus Smit) lahir dArie Smit (Adianus Wilhelmus Smit) lahir di Zaandam, Belanda pada tanggal 15 April 1916. Meninggal 23 Maret 2016 di Ubud. Dia pertama kali belajar melukis pada sebuah akademi seni di Amsterdam. Tahun 1938 di datang ke Batavia (Jakarta) sebagai seorang tentara dan bekerja pada landscape divisi. Dia memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1951. Tahun 1956 dia berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya, dan akhirnya menetap di Bali. </br></br>Dia mendirikan aliran Young artist di Penestanan, Ubud , Bali sekitar tahun 1960 an. Sampai umurnya 80 tahun yaitu tahun 1996, dia telah pindah tempat lebih dari 30 kali dari satu tempat ke tempat yang lain di Bali. Arie Smit merupakan sosok seniman yang selalu mencari ketenangan dan kejernihan dalam hidup, dan ia menyukai tempat yang sunyi. Sikap personal ini sangat bertolak belakang dengan karya-karyanya yang hampir semuanya kaya dengan warna yang terang dan cerah. Tema dari karya-karyanya mengikuti alur jalan. Orang Bali menyebutnya "dari kaja ke Kelod" (dari Gunung menuju laut). Atas jasa-jasanya bagi perkembangan seni di Bali, Arie Smit menerima penghargaan Dharma kusuma dari Gubernur Propinsi Bali pada tahun 1992.ri Gubernur Propinsi Bali pada tahun 1992.)
  • Arif Bagus Prasetyo  + (Arif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 SepArif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 September 1971, tinggal di Denpasar sejak 1997. Dikenal sebagai penyair, kritikus sastra, kurator seni rupa, dan penerjemah buku. Alumnus International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Menerima sejumlah penghargaan bidang penulisan, antara lain: Hadiah Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta, dan Anugerah Widya Pataka Pemerintah Provinsi Bali. Bukunya: Saksi Kata: 18 Esai Sastra (segera terbit), Memento: Poems (2015), Memento: Buku Puisi (2009), Epifenomenon: Telaah Sastra Terpilih (2005), Stephan Spicher: Eternal Line on Paper (2005), Melampaui Rupa: Sebingkai Wajah Seni Lukis Indonesia Mutakhir (2001), Mangu Putra: Nature, Culture, Tension (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000). (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000).)
  • Reinventing Bali Tourism - A Vision of Creativity, Education and Entrepreneurship  + (Artikel asli dicetat di BALI!NOW RebrandiArtikel asli dicetat di BALI!NOW</br></br>Rebranding dan rekonfigurasi industri pariwisata Bali dari "Desa Wisata" ke "Desa Kreatif" sangat penting. Produk pariwisata beralih dari aktivitas hiburan ke pengalaman pembelajaran dan inovasi yang meningkatkan keterampilan orang-orang sebagai wirausahawan dalam ekonomi kreatif global abad ke-21.</br></br>Bonus Demografi yang telah berubah dari generasi baby boomer yang berfokus pada rekreasi menjadi generasi X, Y, Z, dan milenial yang cenderung berorientasi pada petualangan kreatif dan kewirausahaan. Pasar berkembang dari internasional ke audiens domestik dan internasional. Penekanannya berubah dari "perdagangan" menjadi sebuah pengetahuan inovatif dan kewirausahaan...</br></br>Rebranding pariwisata mengubah Bali menjadi pusat inovasi dan pembelajaran global. Desa Kreatif dengan mempertahankan model desa gotong-royong dam rasa tanggung jawab bersama. Lingkungan dan infrastruktur yang terdesentralisasi, terdistribusi sepenuhnya, dan terpadu yang memberikan kesempatan yang sama dan diversifikasi yang ditingkatkan. Ekosistem yang berkelanjutan menghilangkan persaingan, diberdayakan oleh filosofi kelimpahan dan semangat kewirausahaan. Semangat baru akan nilai-nilai bersama dan rasa memiliki memotivasi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi untuk melayani kepentingan terbaik keseluruhan.</br></br>Lihat keseluruhannya di https://bit.ly/3pD43p9, aslinya diterbitkan di SEKARANG! Bali, 1 April 2021 oleh Richard Horstman. Bali, 1 April 2021 oleh Richard Horstman.)
  • Dewi Dian Reich  + (Artis dan penulis. Dewi Dian adalah pendirArtis dan penulis. Dewi Dian adalah pendiri Sawidji Gallery & Co.</br>Dewi Dian Reich lahir di Australia dari orang tua campuran Indonesia dan Eropa. Dewi memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Alam, seni, sejarah, dan tradisi warisan Indonesia. Dia menyebut Bali sebagai rumahnya selama hampir 20 tahun.</br>Dian adalah lulusan Australian National Art School in Fine Arts jurusan Fotografi dan disiplin seni lukis dengan penekanan pada sejarah dan teori seni. Melakukan studi pasca sarjana di Media Digital, Linguistik dan Studi Asia.</br>Dian fokus pada pengembangan Galeri dan Studio Sawidji yang sedang berjalan. Perubahan ekonomi yang disebabkan oleh Pandemi Covid di Bali menjadi katalisnya. Sudah ada kebutuhan untuk menilai kembali kondisi yang mempengaruhi integritas Seni Rupa di Bali. Yang tidak pernah lepas dari seluk-beluk kebudayaan itu sendiri. Sawidji mungkin mengeksplorasi tema-tema tersebut. Namun, kami hanya ingin merayakan talenta, komunitas, dan Alam dimana kita beruntung menjadi bagiannya. Alam dimana kita beruntung menjadi bagiannya.)
  • Aryadimas Ngurah Hendratno  + (Aryadimas Ngurah Hendratno lahir di DenpasAryadimas Ngurah Hendratno lahir di Denpasar, 13 September 1975. Menulis puisi sejak remaja, pernah bergabung dalam Teater Angin (SMAN 1 Denpasar), dan bersentuhan dengan Sanggar Minum Kopi. Sejumlah puisinya dimuat di Bali Post dan buku antologi Ensiklopedi Pejalan Sunyi (2015), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah “lurah” Jatijagat Kampung Puisi, mengajar sastra dan teater di Teater Tahkta SMK Saraswati 1 Denpasar, serta mengelola Rumah Belajar Seni di Denpasar. mengelola Rumah Belajar Seni di Denpasar.)
  • Augusta de Wit  + (Augusta de Wit (25 November 1864 – 9 Februari 1939) adalah seorang penulis Belanda, lahir di Hindia Belanda dan terkenal karena menulis tentang Jawa dan Bali.)
  • Ayu Diah Cempaka  + (Ayu Diah Cempaka lahir di Gianyar, 18 JuliAyu Diah Cempaka lahir di Gianyar, 18 Juli 1993. Ia lulusan Sastra Perancis, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Selain menulis sastra (puisi), ia adalah penulis & programmer festival film. Menjadi programmer di Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta (2015-2019) dan Balinale – Bali Internasional Film Festival (2022). Sempat menjadi Asian short film selection committee (2022) dan juri komunitas (2017) pada Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF), tim juri pada Festival Film Indonesia (FFI) 2018, serta Pengajar tamu ‘Estetika Film’ Jurusan Film & Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar 2021. Ulasan filmnya dimuat di beberapa media seperti Cinema Poetica, Film Criticism Collective – Yamagata Internasional Film Festival, Goethe Institut Indonesien, Jurnal Ruang, Bali Post, dan Balebengong. Pada 2016 – sekarang menjadi Cultural & communication officer di Alliance Francaise Bali.amp; communication officer di Alliance Francaise Bali.)
  • I Gusti Ayu Laksmiyani  + (Ayu Laksmi bernama lengkap I Gusti Ayu LakAyu Laksmi bernama lengkap I Gusti Ayu Laksmiyani, lahir di Singaraja, Bali, 25 November 1967. Dia adalah penyanyi, penulis lagu, penari, aktris film dan teater. Sempat dikenal sebagai lady rocker di awal 90-an. Pada tahun 2011, dua puluh tahun tahun sejak album pertamanya dirilis, ia muncul kembali dengan album terbarunya, Svara Semesta. Saat ini Ayu Laksmi kembali aktif dalam berbagai Music Festivals/event berskala lokal, nasional maupun International.</br></br>Ayu dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mencintai seni, terutama seni musik. Sejak mengenal dunia panggung pada usia 4 tahun, Ayu mulai aktif berpartisipasi dalam berbagai festival seni, baik dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional.</br></br>Nama Ayu Laksmi mulai dikenal sejak menjuarai BRTV tingkat Provinsi Bali di Tahun 1983 untuk versi Trio bersama kedua kakaknya Ayu Weda dan Ayu Partiwi dalam Trio ,"Ayu Sisters", yang kemudian pada tahun yang sama meraih penghargaan sebagai Juara III dan sekaligus sebagai Trio Berpenampilan terbaik BRTV untuk Tingkat Nasional.</br></br>Ayu Laksmi juga dikenal sebagai salah satu lady rocker di blantika musik nasional di era tahun 1984-1993 dimana Ayu juga merupakan salah satu penyanyi asal Bali yang berhasil menembus industri musik nasional, ketika beberapa single dan soundtrack film yang dinyanyikannya, cukup akrab di telinga para pecinta musik Indonesia pada masa itu. </br></br>Pada tahun 1989 Ayu kontribusi dalam album kompilasi Indonesia's Top 10 dengan single Tak Selalu Gemilang ciptaan Didi AGP, Sound track film Catatan Si Boy 2 dengan lagu Hello Sobat ciptaan Harry Sabar. Pada tahun 1991 meluncurkan albumnya yang pertama berjudul Istana yang Hilang dengan arranger Raidy Noor. Namun setelah album itu beredar namanya langsung menghilang dari industri musik Indonesia. Ayu kembali hijrah ke Bali pada tahun 1992 guna melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan lulus sebagai Sarjana Hukum pada tahun 1993. </br></br>Di Tahun 1995-1997 Ayu Laksmi bergabung dengan kelompok Band ternama di Bali Tropical Transit, yang dimotori oleh Riwin, salah satu anggota group Pahama, tergabung dalam band ini Ayu Laksmi belajar sebagai entertainer, dia juga menjelajah berbagai aliran musik seperti Jazz, Latin, dll. Ayu Laksmi bernyanyi di berbagai venue, dari cafe, restaurant, hotel, sampai kapal pesiar dan sempat berlayar menjelajah lautan Karibia.</br></br>Tahun 2002 Ayu kembali meramaikan pentas musik Indonesia dengan image baru, menggabungkan unsur musik tradisi timur dan modern, saat itu ia juga terlibat aktif dalam program Bali For The World, acara ini adalah program recovery karena musibah Bom Bali. Tahun 2004 kembali bergabung dengan Tropical Transit sampai tahun 2008. Di tahun 2006 ia sempat pula memperkuat kelompok musik rohani Hindu Nyanyian Dharma yang dimotori oleh Dewa Budjana. </br></br>Di penghujung tahun 2010 Ayu Laksmi resmi mengundurkan diri dari berbagai kelompok musik, kemudian meluncurkan album Svara Semesta. Bersamaan dengan peluncuran albumnya, ia juga membentuk group musik yang dimotori oleh dirinya sendiri diberi nama sama dengan judul albumnya, Svara Semesta. Seiring dengan berjalannya waktu, group beraliran World Music ini berkembang menjadi sebuah komunitas seni, anak anak muda yang kreatif yang terdiri dari : musisi, penari, teater, berbakat, berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Bersama group inilah Ayu Laksmi kembali menjelajah panggung panggung besar festival seni budaya baik di Indonesia juga dunia international.</br>Di bawah arahan sutradara kenamaan Garin Nugroho dalam film “Under The Tree”, Ayu sempat menjajal seni peran, di mana dalam film pertama yang dibintangi ini Ayu Laksmi memperoleh penghargaan sebagai salah satu nominator pemeran utama wanita terbaik FFI tahun 2008. Film Under The Tree juga masuk dalam daftar nominasi International Film Festival di Tokyo.</br></br>Kini Ayu merasa semua penjelajahan dari panggung ke panggung telah memberinya pelajaran berharga. Ia kembali meluncurkan album solo bertajuk Svara Semesta. Album ini mempunyai warna sangat berbeda dengan album sebelumnya. Dalam Album Svara Semesta Ayu Laksmi mengemasnya dengan Genre World Music, serta berthemakan cinta kasih antara manusia dengan manusia, semesta dan Sang Maha. Syair syair dari lagu Ayu Laksmi dalam Album Svara Semesta ditulis dalam 5 Bahasa yaitu; Sanskrit, Kawi, Bali, Indonesia, Inggris. Dalam album ini, Ayu sekaligus berperan menjadi produser, penulis lagu, juga menciptakan sendiri komposisi musik dasar di awal proses penciptaan.</br></br>Untuk penggarapan album, Ayu bekerja sama dengan Eko Wicaksono, music director dan arranger berprestasi yang berdomisili di Bali. Beberapa arranger lainnya yang menggarap lagu-lagunya antara lain Bujana. Ayu juga merangkul arranger asing, Peter Brambl dan Robert Webber. Masih banyak musisi pendukung dan penyanyi yang turut berpartisipasi memberi sentuhan dalam albumnya kali ini. Ayu Laksmi juga merangkul komunitas Sastrawan asal Bali seperti Cok Sawitri, Sugi Lanus, dll. Pada tahun yang sama Ayu Laksmi membentuk group band yang juga diberi nama Svara Semesta, kini Svara Semesta bukan hanya menjadi nama dari Album Ayu Laksmi, tapi juga berkembang sebagai salah satu Komunitas Seni di Bali, yang terdiri : musik, tari, sastra,theater, photography, videographer, film/movie maker, spiritualist.</br></br>Ayu Laksmi berpesan untuk para seniman muda agar terus berkarya, "10 persen bakat, 90 persen kerja keras, dengan kata lain bakat tak perlu banyak, yang penting "never give up, fokus dan konsisten , serta tak ragu menampilkan yang berbeda. "be your self".</br></br>Ayu pernah bermain dalam film Under the Tree (2008), Ngurah Rai (2013), Soekarno (2014), The Seen and Unseen (2017), Pengadi Setan (2017). Album lagunya adalah Istana Yang Hilang (1991), Svara Semesta (2011), Svara Semesta 2 (2015). </br></br>Penghargaan yang pernah diraih Ayu Laksmi:</br></br>2018 : Indonesia Box Office Movie Award sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam Film Pengabdi Setan.</br>2017 : Year in search 2017 - Google</br>2017 : Festival Film Tempo — Aktris Pendukung Pilihan - Film Pengabdi Setan.</br>2017 : Saraswati Award - Rishikesh Uttarakhand India</br>2015 : Duta Perdamaian oleh Komunitas Gema Perdamaian.</br>2012 : Album Svara Semesta dinominasikan dalam 5 besar Design Grafis terbaik versi Anugrah Musik Indonesia - AMI</br>2012 : Terpilih sebagai "Ibu Budaya" oleh Komunitas Spiritual Puri Agung Dharma Giri Utama.</br>2011: Album Svara Semesta dinominasikan dalam 20 Album Terbaik</br>2009: 10 Wanita Tercantik di Bali oleh para pendengar Hard Rock Radio FM Bali</br>2008: Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik, Festival Film Indonesia.</br>2008: Nominasi Tokyo International Film Festival - Film Under The Tree</br>2005: Bali’s Environment Ambassador (Duta Lingkungan Hidup Bali)</br>1983: The Ayu Sisters Juara ketiga kategori nasional pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1983: The Ayu Sisters menjadi penampil terbaik kategori nasional pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1983: The Ayu Sisters menjadi juara pertama tingkat provinsi, Bali, pada Indonesian Radio & Television Star Contest</br>1987: Top 7 pada All Indonesian Rock Festival</br>1972: Juara pertama Children’s Pop Singerock Festival 1972: Juara pertama Children’s Pop Singer)
  • Ayu Putu Feny Abrina Putri  + (Ayu Putu Feny Abrina Putri, lahir di PenesAyu Putu Feny Abrina Putri, lahir di Penestanan Kelod, Ubud, 5 Oktober 1992. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain “Ekspresi Indonesiaku” di Museum Nasional Indonesia (2014), “Brutal Art Work“ di Studio Rudolf Bonnet Tjampuhan Ubud (2016), Merdeka dalam Ekspresi di Taman Budaya Bali (2019).alam Ekspresi di Taman Budaya Bali (2019).)
  • Ayu Weda  + (Ayu Weda bernama lengkap I Gusti Ayu Made Ayu Weda bernama lengkap I Gusti Ayu Made Wedayanti. Lahir di Singaraja, 1 September 1963. Dia adalah alumnus Universitas Airlangga, Surabaya. Pada era 1980-an, dia dikenal sebagai penyanyi lady rocker. Prestasinya di bidang tarik suara dan panggung, antara lain, tahun 1981 dia menyabet gelar Juara III dalam pemilihan Bintang Radio dan Televisi (BRTV) tingkat nasional. Dia sekaligus menggondol penghargaan sebagai Penampil Terbaik dalam kategori grup bersama dua adiknya dalam Trio Ayu Sisters, yakni I Gusti Ayu Partiwi dan I Gusti Ayu Laksmi. Tahun itu pula, Ayu Weda mewakili Bali menjadi finalis dalam ajang pemilihan Puteri Remaja Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis. Tahun 1982, dia berhasil merilis album musik ‘Rindu Teman Sehati’ garapan musisi nasional Adriadie. Sementara pada 1987, merilis album ‘Memetik Bintang’ garapan musisi Deddy Dores. Selain menyanyi, dia juga suka menulis. Buku kumpulan cerpennya ‘Badriyah’ diterbitkan oleh Penerbit Gambang pada tahun 2016. Buku tersebut banyak berkisah tentang kehidupan perempuan dalam berbagai suka dan dukanya.perempuan dalam berbagai suka dan dukanya.)
  • Arya Tegeh Kori  + (BABAD ARYA DALEM BENCULUK TEGEHKORI Om HyBABAD ARYA DALEM BENCULUK TEGEHKORI</br></br>Om Hyang Widhi semoga tiada halangan</br></br>Tersebutlah pada masa silam seorang raja, Arya Dalem Bansuluk Tegehkori nama beliau, Suluk artinya kenceng. Beliau adalah putra Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan di Gelgel Klungkung. Beliau memerintah wilayah Badeng. Badeng artinya sama dengan Badung. Inilah kisah perjalanan hidup beliau. </br></br>Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan beristana di Puri Linggarsapura di Samprangan daerah Gianyar. Puri itu adalah bekas posko perjuangan Mahapatih Gajahmada menundukkan Prabu Bedahulu.</br></br>Pada suatu hari saat Purnama Kapat, Ida Dalem Shriaji Kresna Kepakisan, bertempat di balairung kerajaan dihadap oleh para menteri dan patih kerajaan. Diantaranya yang terkemuka adalah Arya Kenceng putra Arya Damar yang dijadikan penguasa di Tabanan, Arya Sentong di Pacung, Arya Beleteng di Pinatih, Arya Kutawaringin di Kapal, Arya Binculu di Tangkas, Arya Pakisan di Abiansemal, Arya Belog di Kaba-kaba, dan tiga orang prajurit bernama Tan Kober, Tan Kawur dan Tan Mundur. </br>Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan dinobatkan menjadi Raja Bali tahun 1352 M oleh Ratu Majapahit Tribhuana Tunggadewi. Beliau memerintah hingga tahun 1380 M.</br>Ketika itu Arya Kenceng memakai bunga cempaka ijo. Amatlah terperanjat hati Ida Dalem saat mengetahui Arya Kenceng bersunting bunga cempaka ijo. Seketika itu bangkit amarah beliau, akibat fitnah yang dilancarkan oleh Arya Pengalasan Jelantik. Dikatakan bahwa Arya Kenceng memasang guna-guna terhadap raja, agar supaya raja sayang dan tunduk kepadanya. Seketika itu juga Shri Raja menghukum Patih Arya Kenceng dengan kewajiban setiap hari membersihkan balairung. </br></br>Geger di Balairung Puri Dalem Samprangan itu diperkirakan terjadi tahun 1360.</br>Mulai saat itu pula Arya Kenceng merasakan kesedihan yang amat mendalam dan sering menangis jika teringat akan putra kesayangannya bernama Ngurah Tabanan. Adapun putra itu diberi nama Ngurah Tabanan, lantaran Arya Kenceng ikut menundukkan (naban) negeri Bali ini setelah berperang mengalahkan Si Pasung Giri patih Raja Bedahulu. </br></br>Shri Prabu Astasura Ratna Bumi Banten adalah nama Raja Bedahulu. Beliau juga disebut Dalem Bedahulu atau Shri Tapolung.</br></br>Setelah cukup lama tibalah saatnya Arya Kenceng menerima kemurahan Tuhan. Tersebutlah Ida Dalem mempunyai seorang putra laki-laki baru bisa merangkak berumur sebelas bulan. Putra itu cepat sekali merangkak. Pengemban-nya bernama Ni Dasa Dasih. Putra Dalem juga semakin akrab dengan Arya Kenceng karena kerap kali diembannya. Hingga pada suatu ketika muncul niat sira Arya untuk membuat daya upaya agar dirinya bebas dari hukuman. Suatu saat ketika Ida Dalem sedang duduk bersidang dihadap oleh para patih, tiba-tiba putra tersebut dilepaskan dari arah belakang Raja. Merangkaklah dengan tangkasnya lantas menggapai bahu Ida Dalem. Kemudian dihampiri oleh Arya Kenceng seraya mengangkat putra itu lebih tinggi dari punggung Ida Dalem sembari mohon maaf dari belakang Raja. Begitu Shri Raja menoleh, dilihatnya tinggian yang dibelakang. Marah besar Ida Dalem, lantas bersabda : “Pintar sekali kamu membuat siasat, Nah sekarang oleh karena anakku telah melakukan suatu kesalahan menggapai bahuku, sebagaimana tersebut dalam rontal Raja Nitisaloka Sang Mabiksu, ketika raja sudah berpakaian kebesaran selaku pemimpin negeri, tiada boleh si anak menyentuh bahu raja, anak terkena kualat namanya itu. Nah, adik Arya Kenceng ambillah anakku ini, jadikanlah anak angkatmu, upacarakanlah dengan api unggun di atasnya diisi kepala kerbau, saudarakanlah ia dengan anakmu I Ngurah Tabanan. Sekarang aku beri nama padanya Arya Dalem Baansuluk Tegehkuri. Lagi pula segala Upacara Raja Putra boleh dia memakai”. Seketika itu tiada terkira senang hatinya sira Arya Kenceng mendapat pemberian putra yang tampan bagus rupanya serta amat pintar tak ada tandingannya. Lantas dengan penuh hormat mohon diri membawa putra Dalem untuk diajak pulang. dipersaudarakan dengan Ngurah Tabanan. Demikianlah tersebut dalam Rontal Prasasti Babad Dalem Tabanan Tegehkori. Arya Kenceng kemudian melaksanakan upacara sesuai amanat Ida Dalem, demikian disuratkan. Darah yang mengalir dalam diri Arya Dalem Bansuluk Tegehkori seturun-tumurun tetap darah Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan, Kini lebih enam abad telah berlalu, seluruh keturunan genetis Beliau kembali ingat untuk senantiasa datang menghaturkan sembah bakti ke hadapan Ida Bhatara Kawitan Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan di Pedharman Besakih dan Nunas Ica Kajang Kawitan di Puri Agung Klungkung ketika menggelar pitra yadnya.</br>Sesudah cukup lama dipersaudarakan dengan Ngurah Tabanan, timbullah kesalah-pahaman diantara keduanya. Arya Tabanan memiliki istri, beliau cemburu dikira istrinya senang terhadap Arya Dalem Baansuluk. Merasa tidak enak hati, Arya Dalem lantas pergi menyingkirkan diri ke Gunung Batur melakukan pertapaan. Setelah beberapa lama bertapa di sana, didapatlah aranugerah dari Ida Batara di Gunung Batur berupa tempat kapur sirih. Kesaktian wadah kapur sirih tersebut jika Arya Dalem hendak memasukkan dirinya ke dalamnya, maka tubuh beliau bisa mengecil. Bilamana keluar dari selepa itu bisa kembali menjadi seperti sediakala. Demikianlah kesaktian wadah kapur sirih anugerah Ida Bhatara Hyang Tolangkir, lantas beginilah sabda Beliau kepada Arya Dalem Baansuluk: “Nah, inilah anugeruh-ku berupa selepa sakti, ke sanalah engkau ke Desa Tonjayu - Tanah Badeng. I Bendesa bersama saudara-saudaranya menghuni daerah itu, seperti I Pasek Bendesa, Pasek Kubayan, Dangka, Ngukuhin, Tangkas dan lagi pula mereka belum memiliki seorang raja. Kebetulan I Bendesa itu sedang punya kerja upacara di merajannya, ke sanalah engkau pergi. Sudah tentu engkau akan diangkat menjadi raja di Daerah Badeng atau Badung. Menjadilah seorang penguasa, selamat berbahagia “.</br>Oleh karena sedemikian sabda Ida Batara Dewi Danu, lalu Arya Dalem Baansuluk berangkat menuju daerah Badeng atau Badung. </br>Siapa pun yang hendak naik takhta menjadi pemimpin di Bali dan Nusantara, terlebih dahulu harus mendapat restu dari Ida Bhatara Dewi Danu Batur serta mendapat dukungan dari rakyat selaku pengemban taksu jagat. Bhatara Kawitan Arya Dalem Bunculuk Tegehkuri telah memahami hal itu. Namun mengapa mulai pada Dinasti IV mesti terjadi prahara?.</br></br>Sesampainya di daerah Badung ternyata hari sudah malam, lantas beliau masuk ke sanggahnya I Bendesa di Tonja. Disana Beliau memusatkan daya bathin dan memuja agar bisa masuk ke dalam wadah kapur sirih yang telah Beliau letakkan di atas pintu gerbang. Terkabullah permohonan Beliau bisa memasuki wadah kapur sirih tersebut dengan sempurna. Keesokan harinya saat terbit matahari terlihatlah oleh I Bendesa ada selepa di atas pintu gerbangnya. Lantas diambil seraya dibuka tutupnya. Terlihatlah anak kecil di dalam wadah kapur sirih itu. Amat heran pikiran I Bendesa melihat kejadian yang aneh dan ajaib itu. Segera I Bendesa menyembah dan berkata : “Bhataraku yang mulia”. Baru habis berujar demikian, segeralah anak kecil yang ada dalam selepa itu keluar. Kembali dalam wujud aslinya seperti semula. Kelihatan bagus rupawan dan berwibawa. Semakin lama dipandang kian takjub perasaan I Bendesa, menyembah-nyembah dengan hidmat-nya kepada sira Arya, lantas I Bendesa bertanya siapa Beliau sebenarnya, Ida Dalem Baansuluk kemudian memperkenalkan diri. Beliau menjelaskan bahwa dirinya adalah putra Ida Dalem Kresna Kepakisan di Gelgel Swecapura. Beliau dipersaudarakan dengan Arya Tabanan di negara Tambangan (Tabanan). Diterangkan pula dengan jelas bagaimana riwayat yang Beliau alami dari awal hingga akhir. Amatlah pilu rasa hati I Bapa Bendesa mendengar kata-kata sira Arya. Baiklah, oleh karena demikian riwayatnya, maka I Bapa Bendesa membuatkan pesanggrahan. </br>Anugerah Dewata yang Beliau terima adalah berupa Selepa, bukan dalam bentuk senjata. Anugerah itu mengandung makna yang amat luas dan mendalam. Semua keturunan Beliau hendaknya dengan cerdas memaknai anugerah itu. Simbolis bentuk selepa itu telah terukir di puncak salah satu bangunan utama di dalam Pura Dalem Benculuk.</br>Seusai I Bendesa melaksanakan upacara piodalan, segera ia mengadakan perembugan dengan saudara-saudaranya, seperti Pasek Gaduh, Kebayan, Dangka, Ngukuhin, Tangkas, tentang perlunya membuatkan Beliau istana serta mepersiapkan penobatan Beliau menjadi raja sebagai penguasa di wilayah Badeng atau Badung, serta melaporkan ke hadapan Raja Bali Shriaji Kresna Kepakisan di Gelgel Swecapura. Raja di Gelgel pun amat menyetujui.</br>Di usia balita Beliau terbuang dari keluarga. Di usia muda atas restu Ida Bhatara Ulun Danu Batur dan berkat persetujuan Raja Bali yang juga ayahda Beliau serta atas dukungan rakyat, Beliau naik tahta menjadi Raja Badung I.</br></br>Agar supaya benar-benar Beliau menjadi seorang raja yang mulia di Negeri Badung, kembali I Bendesa mengadakan musyawarah akan mendirikan istana yang pantas untuk Beliau. Istana pun dibangun di hulu desa atau di arah Utara. Sesudahnya istana itu selesai dibangun, di sanalah Ida Arya Dalem Bansuluk bersemayam. Suluk mengandung makna bahwa sebagai putra Dalem kemudian pernah diangkat anak oleh Arya Kenceng. (suluk= kenceng)</br>Berselang beberapa lamanya menjadi raja, didirikanlah dua buah tempat suci. Tempat memuja Bhatara Gunung Agung dibangun di sebelah timur istana. Tempat memuja Bhatara Dewi Danu Batur dibuat di sebelah barat istana bernama Pura Batursari. Sari berarti puncak, yaitu puncak gunung.</br>Setelah berlalu beberapa lama Ida Arya Dalem pun melaksanakan perkawinan. Kemudian Beliau (Dinasti II) membangun sebuah istana lagi, juga masih di daerah Badung, berhubung semakin banyak penduduk bermukim di daerah Badung serta keadaan tanahnya yang subur. Setelah istana kedua terbangun, diberi nama Puri Satria, sebagai ciri bahwa beliau adalah keturunan Ksatria sehingga istananya itu diberi nama Puri Satria. Sedangkan istana Tegehkuri (Dinasti I) di Tonja diberi nama Puri Dalem Benculuk. Di puri yang baru selesai itu dibangun pula sepasang pintu gerbang istana yang amat tinggi, tak ada yang menyamai di seluruh Bali. Kerugiannya jika patah agak sulit memperbaikinya, kiranya demikian keinginan Beliau membikin gerbang amat tinggi di Puri Satria, agar sesuai dengan nama Beliau yang berpuri di Tegehkori.</br></br>Baiklah. setelah sedemikian lamanya beristana di Satria, Beliau (Tegehkori VII) memiliki dua orang anak yaitu satu putri dan satu putra. Putri yang sulung diberi nama Ayu Genjot, yang ketika itu baru berusia 15 tahun, romannya sungguh cantik dan rupawan. Sedangkan yang bungsu Ngurah Raden berumur 13 tahun. Sangatlah sukacita dan bahagia Ida Dalem mengemban tahta di Negeri Badung. Kebijaksanaan raja di Puri Satria amat tekenal. Demikian keadaannya I Gusti Tegehkori.</br>Dinasti Arya Tegehkori memerin-tah Badung sebanyak 5 generasi. Raja V adalah I Gusti Tegeh Tegal Kutha.</br></br>Kini tersebutlah Arya Tabanan bertahta dan memerintah di Negeri Tambangan (Tabanan) memiliki putra mahkota bernama Ngurah Rangong. Oleh karena ayahnya yaitu Ngurah Tabanan terserang penyakit berat, lalu berpindah tinggal di pedusunan Kebon Tingguh. Niat si Ngurah Rangong tiada lain menunggu naik tahta menjadi Raja Tambangan. Cukup lama Arya Tabanan bermukim di Kebon Tingguh, diladeni oleh seorang perempuan bernama Luh Bendesa dari Desa Buahan. Dalam peladenan itu Luh Bendesa dijamah oleh Arya Tabanan dan kemudian menjadi hamil. Dari hubungan itu lantas Luh Bendesa menurunkan putra laki-laki diberi nama I Gusti Pucangan. Pucang ialah jambe, jambe ialah buah, karena ibunya berasal dari Desa Buahan. Masgul hati sang pelayan, karena putra mahkota sudah naik tahta di Tambangan. Suatu ketika mangkatlah Arya Tabanan, kematiannya meninggalkan kulit yang tipis mengering (kules), sehingga setelah mangkatnya beliau dikenal dengan sebutan Mur Makules. Setelah Arya Tabanan mangkat, Ngurah Rangong amat gelisah memikirkan adiknya yaitu I Pucangan, hendaknya janganlah ia menjadi raja di Tambangan. Ngurah Rangong berdaya upaya agar I Pucangan segera menemui kematiannya. Di luar istana Tambangan, ada pohon beringin yang sangat keramat. Raja Ngurah Rangong lantas menyuruh adiknya yaitu I Pucangan menebang ranting-ranting pohon itu. Namun amatlah herannya sang kakak, ternyata sang adik tetap selamat. Sejak itulah I Gusti Pucangan dinamai I Gusti Bagus Alit Notor Wandira. Semakin lama kian prihatin I Gusti Pucangan, karena selalu dicari-cari kesalahannya. </br>Penderitaan bukan akhir dari segalanya. Bahkan jika cerdas, akan selalu ada hikmahnya. Kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional jika diasah dengan bijak bersamaan dengan kecerdasan berpikir akan menjadi modal yang amat berharga. Jika mau pasti bisa, dan langkah awal adalah penentu berhasil tidaknya langkah selanjutnya.</br></br>Karena tidak tahan, ia lalu minggat dari Puri Tambangan menuju Panerajon. Dari Panerajon menuju Gunung Batur. Di tepi Danau Batur muncul Ida Bhatari Tolangkir yang bersabda demikian : “Hai Pucangan, apakah yang engkau cari kemari sendirian?”. </br>I Gusti Pucangan menjawab : “Ya ampun Bhatari, hamba ini terlampau kesusahan. Hamba memiliki saudara tiri yang dijadikan raja oleh ayah hamba. Lagi pula hamba dimusuhi oleh kakak hamba I Gusti Rangong”. Ida Batari kembali bersabda : “Jika engkau bakti kepadaku, junjung-lah aku liwatkan air danau, bawalah aku ke Gunung Batur “. I Gusti Bagus Alit menjawab : “terbenamlah rasanya diri hamba”.</br>Keputusannya, dijunjunglah Ida Bhatari dan dengan selamat berjalan melintasi danau sampai di Gunung Batur.</br>Ida Bhatari bersabda : “Wahai Pucangan, sungguh-sungguh kamu bakti kepadaku, nah sekarang aku menganugerahkan sebuah cemeti dan sebuah tulup. Pergilah kamu ke Gelgel dan bunuhlah musuh Ida Dalem berupa gagak, karena sering merusak santapan Shri Raja. Pecut dan tulup inilah yang kamu pakai untuk membunuh si gagak yang jahat itu. Setelahnya berhasil, kelak engkau Pucangan akan mejadi raja di Tanah Badeng atau Badung”.</br></br>Peristiwa ini terjadi ketika Kerajaan Bali yang berpusat di Klungkuug dipimpin oleh Dalem Anom Sagening (1580-1665) yang beristana di Puri Swecapura. Sedangkan Raja Badung ketika itu adalah I Gusti Tegehkori V (I Gst Tegeh Tegal Kutha). Restu dari Ida Bhatara dan persetujuan dari Raja Bali adalah modal utama yang didapat Kiyayi Pucangan (Merik) dalam menggapai keberhasilan meraih kekuasaan.</br></br>Sekejap kemudian lenyaplah Ida Bhatari, lantas I Gusti Pucangan meneruskan perjalanannya, disertai seorang pengikut bernama I Tambiak dari Gunung Batur menuju Istana Swecapura di Gelgel. Tersebutlah Ida Dalem tengah berada di balairung dihadap oleh para patih. I Gusti Pucangan kemudian menghadap dan menyatakan sanggup membunuh si burung gagak yang sering merusak santapan raja. Ida Dalem terkejut, lantas bertanya : “Ini engkau anak dari mana dan siapa pula namamu?”. Pucangan menjawab : “Tuanku, hamba ini bernama I Pucangan dari Desa Buahan, anak dari Arya Tabanan Mur Makules. Hamba baru datang dari Gunung Batur”, Selanjutnya beliau menerangkan riwat dirinya dari awal hingga sekarang. Seketika itu juga teringatlah Ida Dalem tentang riwayat-riwayat yang telah lampau dan beliau merasa amat senang atas kedatangan orang yang akan menolong untuk membinasakan si burung gagak</br>Keesokan harinya para patih sudah berkumpul menghadap Ida Dalem. Siang harinya datanglah si burung gagak yang akan merusak santapan Shri Raja. I Gusti Pucangan dengan cepat meluncurkan anak tulupnya, tepat mengenai pangkal sayap burung itu hingga patah. Setelah terkena dan jatuh, Shri Raja memerintahkan memukul dengan cemetinya, sehingga burung gagak itu menemui ajalnya seketika itu juga. Burung gagak kerap dijadikan simbol kegelapan, angkara murka dan kematian.</br></br>Setelah itu, bukan main senang hati Shri Raja. “Nah, sekarang oleh karena demikian besar baktimu Pucangan kepadaku” lantas dihadiahkanlah seperangkat pakaian. Lanjut beliau bersabda : “apakah lagi yang engkau minta?”. Teringatlah I Pucangan dengan sabda Ida Bhatari Tolangkir tatkala bersua di Gunung Batur yang akan menganugerahkan wilayah di Badung. Itulah sebabnya I Gusti Pucangan meminta agar diberikan tempat di daerah Badung. Dengan senang hati Sri Raja mengabulkan, lalu bersabda : “Benar sekali permohonanmu itu Pucangan, lagi pula di situ di Tanah Badung pamanmu Arya Tegehkori di Istana Satria memerintah. Sebaiknya engkau ke sana, berangkatlah”. Sembari menghaturkan sembah I Pucangan mohon diri menuju daerah Badung tepatnya di rumah I Kaki Bendesa Lemintang di Desa Lemintang.</br>Hambatan adalah tantangan, tantangan adalah ujian, ujian adalah pintu keberhasilan. Ketabahan (cerdas emosional) dan ketenangan (cerdas spiritual) keduanya itu disenyawakan dengan cerdas berfikir (intelegensi), hasilnya adalah keberhasilan.</br></br>Selanjutnya I Kaki Bendesa Lemintang memberitahukan kepada raja tentang kedatangan I Gusti Pucangan. Amat senang hati I Gusti Tegehkori (Dinasti IV) menerima kedatangan kemenakannya itu, I Gusti Pucangan diberi hadiah rakyat sebanyak 250 orang untuk membangunkan istana di sebelah barat daya Puri Satria. Istana yang baru itu diberi nama Puri Jambe, oleh karena I Gusti Pucangan dimukimkan di sana. Arti kata pucangan sama dengan jambe yaitu buah, karena ibunya berasal dari Desa Buahan.</br>Setelah sekian lamanya I Gusti Pucangan dijadikan Punggawa di bawah pemerintahan Tegehkori, maka putri raja yang bernama Ratu Ayu Genjot dipinang oleh (putra) I Gusti Pucangan.</br>Sekarang tersebutlah Raja Mangui juga meminang Ratu Ayu Genjot putri Arya Dalem Tegehkori (IV) di Puri Satria (Tegal). Namun oleh karena merasa amat tidak enak hati terhadap Raja Mangui mengingat kemasyhuran Kerajaan Mangui, lantas kepada Raja Mengwi putrinya itu hendak dijodohkan.</br>Pada waktu Raja Mengui membawa sarana upacara pinangan, lantas didengar oleh I Gusti Pucangan. Seketika itu juga ia menghimpun pasukan untuk menggempur Puri Satria. Pihak Arya Pangalasan Mangui berkehendak membela, namun pihak Puri Satria pilih meninggalkan istananya. Dengan amat tergesa-gesa penguasa di Tegehkori V menyingkir lantaran tiada tahan atas amukan prajurit I Gusti Pucangan (Merik). Hanya berlima pada malam yang gelap itu Arya Dalem Tegehkori V (I Gusti Tegeh Tegal Kutha) meloloskan diri bersama permaisuri dan kedua putranya serta seorang iparnya bernama si Munang. Kepergian beliau tiada membawa barang, hanya sekotak prasasti yang merupakan pusaka dari Puri Satria yang beliau usung.</br>Dengan bijak Raja Badung memilih mengalah, tanpa harus terjadi pertumpahan darah. Dengan cerdas Beliau meninggalkan istana, melepas keagungan, membaur di tengah-tengah rakyat, menanggal-kan sebutan pregusti. Hanya satu Beliau bawa : Identitas!.</br></br>Berikut adalah kisah Dinasti VII yang menyingkir ke Denbukit (Buleleng) hingga menjadi Punggawa Pengastulan I.</br></br>Selama lima hari Beliau menyingkir di hutan pegunungan, putra beliau hampir mati karena tiada makan apa-apa. Tibalah rombongan keluarga Raja Badung itu di Desa Mambal dan langsung menuju rumah seorang pemimpin desa bernama I Pengkoh. Sangatlah hormatnya I Kelian Pengkoh sekeluarga menjamu tamu kehormatan itu. Selama dua puluh hari rombongan Raja menginap di rumah penghulu Desa Mambal. Suatu kebetulah saat itu tengah musim kemarau, hingga dalam tempo singkat persediaan padi di lumbung habis. Yang tersisa hanya berupa kotoran tikus bercampur kulit gabah, istri I Kelian Pengkoh hanya menemukan itu. I Kelian Pengkoh menyiapkan periuk di dapur untuk menanak nasi. Hingga air di periuk sudah mendidih, namun tidak sebiji beras pun didapat oleh istrinya. Itu lah yang menyebabkan bangkitnya kemarahan I Pengkoh, lantas menuangkan air panas itu dan bertengkar dengan istrinya. Kejadian yang sangat tidak mengenakkan itu disaksikan langsung oleh Raja, hingga membuat beliau merasa amat malu. Demikian besar kesusahan dirasakan oleh I Gusti Tegehkori (VII) sejak meninggalkan keagungan diPuri Satria.</br>Setelah berembug bersama iparnya yaitu I Munang, berangkatlah mantan Raja bersama iparnya mencari beras ke gunung. Sementara itu istri dan kedua putranya ditinggal di rumah I Kelian Mambal. Sepeninggal Arya Tegehkori (VII) ke gunung, timbul pikiran jahat I Kelian Pengkoh. Kedua putra Beliau dimohon pada ibunya, dengan alasan keduanya diajak mencari beras. Ibunya mengijinkan, lantas mereka berangkat. Di tengah perjalanan kedua putra Dalem itu diperdaya hingga perjalanan mereka tembus ke wilayah Denbukit (kelak bernama Buleleng). Sesampai di Desa Kalianget kedua putra Beliau dijual oleh I Kelian Pengkoh kepada Ngurah Kalianget dengan uang sebanyak 150 kepeng belong ditambah dengan sejumlah kain.</br>Sesudah 10 hari lamanya sang ayah bersama iparnya ke gunung, sekembalinya ditanyalah keberadan putra Beliau kepada istrinya. Diterangkan bahwa putra tuanku dibawa pergi ke gunung oleh I Kelian Mambal. Sudah 10 hari lamanya belum juga kembali. Begitu I Gusti Tegehkori VII (I Gst Made Tegeh) mendengar jawaban istrinya demikian, terkejutlah Beliau dan sadar akan kesengsaran yang tengah mereka alami. Sembari mencucurkan air mata, lalu bersabda kepada istrinya dan I Munang agar keduanya mencari putranya sampai di Karangasem. Beliau sendiri mencari ke Denbukit. Dari situ berpisahlah Beliau, ada yang ke Karangasem dan ada ke Denbukit.</br>Setelah melintasi tanah Denbukit, tibalah Beliau di Dusun Ambengan. Dari dusun itu perjalanan menuju Desa Sangket. Dari sana Beliau menyamar untuk menyelidiki keberadaan putranya yang tiada kabar beritanya.</br>Tersebut I Gusti Panji Sakti (I Gusti Panji Made) sebagai Raja Denbukit (yang kedua) beristana di Puri Sukasada. Ke sanalah Beliau menuju. Suatu kebetulan Raja Denbukit sedang menyaksikan pelatihan tari Gambuh. Tidak diceritakan bagaimana awal perkenalan kedua tokoh itu. Setelah sama mengenal, didaulatlah Beliau untuk ikut melatih Gambuh. Sulit mencari bandingan atas kehebatan I Gusti Tegehkori (VII) dalam hal berkesenian Gambuh. Siang malam bersukaria mementaskan Gambuh, itulah sebabnya istana raja diberi nama Puri Sukasada.</br>Ki Barak lahir di Puri Gelgel tahun 1555 naik takhta menjadi Anglurah (Raja) Denbukit di usia 12 tahun mabiseka I Gusti Panji Sakti berpuri di Pamereman Panji. Pindah ke Puri Sukasada tahun 1584. Selama 10 tahun (1590-1600) sebanyak tiga kali melakukan ekspedisi menundukkan Kerajaan Blambangan.</br></br>Setelah berlalu cukup lama dalam penyamaran yang cerdas, Arya Dalem Benculuk I Gusti Tegehkori (VII) amatlah disayang dan menjadi orang kepercayaan Raja Denbukit. Beliau dihadiahi pengikut sebanyak dua ratus orang, termasuk empat puluh orang diantaranya berusia remaja. Tidak ada yang menyamai kebijaksanaan raja Denbukit, hingga disegani oleh siapa saja, berwibawa sebagai keturunan satria raja dewa. Tidak ada yang berani menentang titah Beliau. Boleh dikatakan demikian sejahteranya kerajaan yang berpusat di Istana Sukasada.</br></br>Sekarang diceritakan Ngurah Sindhuwedang (Kalianget) yang menyembunyikan putra putri Beliau. Ngurah Raden dan Ayu Genjot. Raja Kalianget memiliki rakyat 1.450 orang. Ngurah Kalianget yang berhati angkara dan sangat iri hati terhadap Raja Panji Sakti memutuskan akan memerangi kerajaan Sukasada. Namun lekasan didengar oleh Raja Panji Sakti, dan memerintahkan kepada Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) supaya mendahului memukul Ngurah Kalianget, sebelum sempat ia mengumpulkan kekuatan-nya. Dengan secepatnya Sira Arya membawa perajurit 200 orang, berjalan menuju Desa Kalianget. Kali-anget (Sindhu-wedang) menurut sumber lain disebut Tebusalah dan penguasa di wailayah itu (Denbukit Barat) bernama Kiyayi Sasangka Adri. Penguasa di Denbukit Tengah Tengah bernama Kiyayi Pungakan Gendis, di Denbukit Timur bernama Kiyayi Alit Mandala.</br></br>Tidak disebutkan selama perjalanan, sesampainya laskar Sukasada di Desa Kalianget, prajurit Ngurah Kalianget juga sudah bersiap-siap akan berangkat menyerang Sukasada. Laskar Arya Dalem Bansuluk sebanyak 200 pasukan langsung melakukan penyerangan. Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu membikin rakyat Ngurah Kalianget kaget dan prajuritnya tidak bisa berkutik, bagaikan kedatangan ribuan musuh disertai makhluk halus, Prajurit Ngurah Kalianget kalah dan menyerah. Ngurah Kalianget berhasil ditawan, seluruh isi rumah bersama para penghuninya tua muda dirampas dan dibawa ke Puri Sukasada. Atas perintah raja, Ngurah Kalianget dihukum mati, tiada lain yang melaksanakan perintah itu adalah Arya Dalem Banculuk Tegehkuri (VII). </br>Kesetiaan terhadap Raja Panji Sakti dalam ekspedisi menunduk-kan Blambangan adalah bukti persaudaraan satu genetis (trah tunggal) Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan.</br></br>Kekalahan dan kematian yang dialami oleh Ngurah Kalianget serta dirampasnya seluruh harta bendanya, baik itu berupa emas permata beserta seluruh orang-orangnya, antara lain para pelayan, pengikut tua muda lain perempuan besar kecil sampai bayi yang masih menyusui dijadikan tawanan di Puri Sukasada. Semua tawanan bercampur baur termasuk kedua putra Beliau yang sempat dijual dan disembunyikan di Kalianget. Hingga berakhirnya peristiwa penyerangan ke Kalianget itu pun Beliau tidak mengetahui keberadaan kedua putra dan putrinya.</br>Tibalah saatnya pada suatu malam, ketika itu sudah ramai orang berkumpul di Puri Sukasada untuk menyaksikan pementasan Gambuh. Tatkala baru berlangsung sebanyak tiga tarian, tiba-tiba putra Beliau yang tengah berada di arena pertunjukan menangis sedih menyayat hati sembari melontarkan kata-kata memilukan. memanggil-manggil ayah dan ibunya : “Wahai Satria Dalem Bansuluk Tegehkori, lihatlah hamba, sudah sedemikian lamanya hingga kini belum juga kami bertemu ayah dan ibu, moga-moga Ida Sang Hyang Widhi mempertemukan selekasnya”. Oleh karena ratapan anak itu cukup menarik perhatian, didengarlah oleh Beliau dan langsung mendekati kedua anak itu. Benarlah, yang tengah menangis itu ternyata putra Beliau yaitu Ayu Genjot dan Ngurah Raden.</br>Tersebutlah istri dan ipar Beliau yang telah cukup lama berkelana mencari putra putrinya di daerah Karangasem, kemudian mendengar kabar tentang Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) sudah berkumpul dengan putra putri Beliau di tempat pegungsiannya di Puri Sukasada. Dengan bergegas mereka datang ke Denbukit dan menuju Istana Sukasada dan di situ mereka bertemu lain berkumpul, amatlah senang hati Beliau. Sesudah semuanya berkumpul, terbit keinginan mulia Arya Dalem hendak mengembalikan keberadaan putranya ke Kerajaan Badung. Ingat akan kelak di kemudian hari ada keturunan Beliau yang tetap melanjutkan kehidupan secara turun temurun di Negeri Badung. Putra Beliau yaitu Ngurah Raden bersama pamannya I Munang diperintahkan agar kembali ke Badung. </br>Orang yang WasKiTa (Waspada Kinasih Tapa) tidak mengenal dendam.</br>Sesampainya di Badung, berhubung istana di Satria sudah diduduki oleh I Gusti Pucangan alias Jambe Pule yang kemudian naik tahta menjadi Raja Badung Dinasti I (mabiseka Prabhu Bendana), menghadaplah Ngurah Raden ke Puri, menyatakan diri disuruh kembali oleh sang ayah Arya Dalem Bansuluk Tegehkori (VII). Oleh karena merasa diri bertemu kembali dengan saudara sepupu, maka dengan senang hati I Gusti Pucangan menghadiahkan rakyat sebanyak 200 orang dan sawah 40 petak kepada Ngurah Raden. Atas perintah raja, dibuatlah istana di sebelah barat sungai pada sebidang tanah hutan. Setelah selesai istana itu diberi nama Jro Kuta, untuk mengingatkan sebagai putra Satria Tegehkuri yang berasal-mula dari Bansuluk Tegehkuri. Itulah sebabnya dari sejak dulu tidak ada yang berani melupakan bersembah-bakti ke Bansuluk. Kendati pun sudah berada di Satria, oleh karena dari sana (Bansuluk) dimulainya keberadaan leluhur yang mulia, janganlah sampai lupa wahai seluruh keturunanku, semua yang ingat (datang bersembah-bakti) akan menemukan kebahagiaannya.</br>Tersebutlah I Gusti Jambe Pule (Pucangan) menjadi raja di Negara Badung, berputra 2 orang semuanya laki-laki. Yang lebih tua diberi tempat tinggal di timur sungai serta diberikan senjata pusaka tulup. Kelak kemudian hari istana itu di disebut Puri Denpasar (karena berada di utara pasar). Sedangkan adiknya dibuat kan tempat tinggal di barat sungai serta diberi senjata pusaka pecut, karenanya istana itu kelak disebut Puri Pamecutan. Setelah cukup lama I Gusti Pucangan memerintah di Kerajaan Badung wafatlah Beliau, kemudian digantikan oleh kedua orang putranya yang sama-sama bersaing ingin menjadi raja menggantikan ayah mereka menjadi raja di Negara Badung.</br></br>I Gusti Pucangan adalah generasi ke enam Arya Kenceng. Puri Jambe Denpasar & Puri Pemecutan adalah generasi ke tujuhnya yang mewarisi dua senjata anugerah Dewata, tulup dan pecut (cemeti). Kebesaran puri ini berakhir ketika perang Puputan Badung melawan agresi Belanda dengan gugurnya Raja Tjokorda Made Agung (Tjokorda Mantuk Ring Rana).</br></br>Tidak diceritakan bagaimana riwayatnya selama lima tahun berselang, sekarang tersebutlah ada seorang warga puri pernama Agung Rai yang berdiam di bagian selatan puri, melarikan diri ke Negara Sasak (Lombok). Sekembalinya dari Sasak ke Badung, ia meminta tolong kepada Brahmana di Sanur, supaya Brahmana itu minta bantuan ke Gianyar guna menyerang istana di Satria. Entah bagaimana ceritanya, setelah berhasil melakukan penyerangan, di bawah pohon cempaka di Puri Jro Kuta ditemukan korban tewas. Semua orang, anjing dan ayam yang ada di istana Satria semuanya terbunuh. Begitu pula setelah Raja Badung di Satria mengalami kekalahan, pintu gerbang yang tinggi itu dirobohkan dan puncaknya dilenyapkan orang. Sehabis peperangan itu Desa Batubulan diambil oleh Raja Gianyar sebagai hadiahnya, dan semenjak itu menjadi awal permusuhan antara Raja Badung dan Raja Gianyar. </br>Jika perang dijadikau cara uutuk mencapai tujuan, maka peradaban manusia akan terus bernoda darah dendam nafsu angkara murka.</br></br>Cukup lama Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) tinggal di sekitar Istana Sukasada Denbukit. Beliau sangat giat membantu raja memakmurkan negeri, sehingga amat dikasihi oleh raja I Gusti Panji Sakti. Putri Beliau Ayu Genjot juga jadi penari dan kemudian diperistri oleh seorang bangsawan dari Desa Patandakan.</br>Tersebut pula sekarang I Gusti Agung Gede Mangui berkenginan ke Denbukit untuk mengunjungi Raja Panji Sakti, berhubung Beliau adalah merupakan anak menantu dari Raja Mangui. Mengingat Raja Mangui telah amat tersohor kepandaian dan kesaktianya, timbul maksud I Gusti Panji Sakti (II) untuk mencoba apa benar sebagaimana kabar tersebut. Tiada lain yang ditunjuk untuk membuktikan kesaktian Beliau itu adalah Arya Dalem Bansuluk. Dengan kawalan sebanyak 40 orang prajurit, bergeraklah Beliau bersama pasukan yang kesemuanya pemberani dan kuat-kuat, menghadang di bawah pohon kepuh di pekuburan Banyuning. Raja Mangui (Mengwi) saat itu adalah I Gusti Made Agung. Beliau juga dinamai I Gusti Agung Gede Mangui atau Dalem Mengwi. Beliau amat terkenal kebijaksanaan, kesaktian dan kecerdikannya mengalahkan Ki Balian Batur.</br></br>Tibalah kemudian saat yang ditunggu-tunggunya, Raja Mengwi I Gusti Agung Gede datang, Beliau diusung dan diiring 200 orang rakyatnya. Ketika telah dekat lantas Raja Mangui yang tengah diusung dengan tandu itu dihadang dan ditombak bertubu-tubi oleh Arya Dalem Bansuluk. Namun sedikit-pun tiada terluka karena demikian kebalnya tubuh Beliau. Bersabdalah Raja Mengwi kepada para pengiringnya : “turunkanlah aku wahai prajurit”. Lantas turunlah Beliau dari tandu dan langsung mengambil sikap meditasi. Sekejap kemudian berubahlah wujud Beliau, beralih rupa menyerupai Bhuta Sungsang, bermata enam, bertangan enam, berkaki enam dan berkepala enam. Sepertinya tidak ada seorang pun yang akan mampu menandingi kesaktian Beliau di jagat ini. Di sana pasukan yang dibawa Arya Dalem merasakan ketakutan dan semuanya lari tunggang langgang. Sedangkan Arya Dalem sendiri mundur dan menyembunyikan diri cukup jauh ke arah barat di hutan bukit Pedawa. Untuk mengelabuhi kejaran pasukan Mangui dan Sukasada, lantas Beliau bersembunyi di bawah pohon jawa (jawawut). Ketika dalam persembunyian di bawah pohon jawa yang dihinggapi burung perkutut itulah Arya Dalem berkaul kepada pohon jawa dan kepada burung titiran. Bilamana tiada diketahui oleh para pengejarnya, beliau sanggup supaya saturun-temurun tiada makan biji jawawut dan daging perkutut.</br></br>Kembali pada I Gusti Agung Gede Mengwi, percobaan pembunuhan yang baru saja Beliau alami tidak menyurutkan langkahnya menuju Istana Sukasada. Setibanya di Puri Sukasada dengan tertawa terbahak-bahak Beliau menerima sambutan hangat Raja Denbukit. I Gusti Panji Sakti (II) lantas berujar mohon dimaafkan. I Gusti Agung Gede Mangui bersabda : “Baiklah anakda, tidak perlu hal itu diperpanjang karena Bapa sudah tahu bahwa anakda hanya ingin mencoba Bapa. Sekarang Bapa hanya minta agar anakda memerintahkan untuk mencari sampai dapat orang yang anakda suruh menyerung Bapak. Bapak amat heran atas keberanian orang itu dan pula kesetiaannya terhadap anakda amatlah menakjubkan. Belum pernah Bapak bertemu dengan orang seperti itu, tentu dia itu adalah seorang keturunan kesatria yang mahautama”.</br></br>Lantas I Gusti Panji Sakti (II) menitahkan 20 orang pilihannya mencahari Arya Dalem. Namun walau telah berhari-hari ditelusuri jejak Beliau tetap tidak jua dapat dijumpai. Konon pengejaran telah dilakukan hingga kawasan hutan dan kebun jawawut tempat Arya Dalem bersembunyi. Mereka juga paham jika ada orang di sekitar pohon jawawut, niscaya tidak seekor burung kutut pun yang sudi hinggap dan bersuara di sana. Kembalilah mereka dengan tangan hampa dan melaporkan kepada sang junjungan.</br></br>Hingga sampai 7 hari lamanya Beliau berdiam diri di sana. Dengan tubuh yang lesu, kurus kering dan amat kotor, lantas Beliau berjalan pelan meninggalkan ladang jawawut itu menuju ke arah barat, mengungsi di Desa Patemon. Keadaan ketika sampai di desa itu menunjukkan hari sudah beranjak petang. Beliau menuju rumah dagang nasi, istri Dalang Patemon. Amatlah kasihan mereka melihat kondisi Beliau yang amat letih dan kurus, lantas Beliau diajak ke rumah mereka dan disuguhi makanan. Rasa simpati keluarga dalang terhadap Arya Dalem, adalah lantaran Beliau telah menceritakan dirinya tengah dikejar-kejar prajurit kerajaan. Keluarga dalang sibuk membuatkan lubang sumur untuk tempat Beliau berlindung. Saban siang Beliau menyembunyikan diri di lubang perlindungan yang ditutup dengan gedek. Jika malam tiba, Beliau dibawa keluar dari tempat perlindungan. Sudah selama 15 hari lamanya Beliau menyingkir di rumah keluarga dalang, amatlah tidak enaknya hati Beliau lama tinggal di sana. Beliau mohon diri kepada I Dalang dan lantas menyingkir di Desa Bunbunan. Di desa itu tiada kurang pula Beliau meperoleh pengikut yang bersimpati dan ikut menyembunyikan. Selama sekitar sebulan lamanya di Desa Bunbunan, bertambah gelisahlah pikiran Arya Dalem. Di kala itulah timbul keinginan Beliau untuk mengumpulkan sejumlah pengikut untuk diajak menghadap Raja Panji Sakti (II) di Puri Sukasada beserta Raja Mangui I Gusti Agung Gede, berhubung Beliau masih berada di Denbukit. Setelah diutarakan maksud dan tujuannya, maka ada sebanyak 10 orang pengikut yang benar-benar diyakini keberanian, keikhlasan dan kesanggupannya mengantar Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri. Mereka telah bertekad bulat, hidup atau pun mati akan tetap setia mengikuti. Oleh karena sudah mantap persiapannya, maka serempaklah mereka berganti pakaian dengan busana serba putih. Ke sepuluh orang yang serba memutih itu siap mengiringkan Arya Dalem Bansuluk Tegehkori VII berjalan menuju Istana Sukasada. Maksudnya tiada lain adalah untuk menyerahkan diri dengan ikhlas kepada raja dan bersedia dengan ikhlas menerima hukuman, termasuk hukuman mati.</br>Tidak diceritakan bagaimana perjalanan cukup jauh dari Desa Bubunan (Bangsingkayu/Bunbunan) menuju istana Raja Denbukit. Sesampainya di Puri Sukasada bertepatan saat kedua raja itu sedang duduk bersukaria di istana dihadap oleh para abdi kerajaan. Terkejutlah beliau melihat kedatangan orang-orang yang baru datang dengan berbusana serba putih. Warna putih adalah suatu ciri atau pertanda bahwa mereka akan rela mati jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Maka Arya Dalem beserta kesepuluh pengikutnya menghaturkan pangastungkara seraya memohon ampun ke hadapan kedua raja itu jika dinilai telah melakukan suatu kesalahan. Raja Mengwi lalu bersabda : “Wahai Arya, menurut pendapatku, perbuatanmu itu terhadapku sama sekali tiada kesalahannya. Aku berpikir, Arya hanya melaksanakan dharma kesetiaanmu terhadap putraku ini Panji Sakti (II), yaitu melaksanakan perintah untuk menyerang. Nah anakda Panji Sakti (II), mulai saat ini janganlah Sekali-kali anakda melupakan kesetiaan dan ketulusan pengorbanan yang telah diberikan oleh Arya untuk selama-lamanya”.</br></br>Seusai bersabda demikian I Gusti Agung Gede Mengwi memanggil seorang hamba sahajanya yang masih muda, dititah mengambil sebilah keris dan sebilah tombak di tempat peraduan beliau. Baru sampai disitu sabda Raja I Gusti Made Agung Mangui, maka seluruh pengikut Beliau sebanyak 10 orang itu seketika mengalami kegelisahan dan ketakutan yang amat sangat. Tentu mereka mengira bahwa kinilah saatnya bahaya itu benar-benar mengancam jiwa mereka. Ternyata dugaan mereka akan terjadinya pembunuhan atas diri mereka meleset.</br>Dalam Babad Mengwi nama Raja Mengwi disebut I Gusti Made Agung, Beliau pernah mengalahkan Ki Balian Batur yang sakti mandraguna.</br></br>Hamba sahaja itu menyerahkan sebilah keris dan sebilah tombak, lantas diterima oleh Raja Mengwi sambil bersabda demikian : “Wahai Arya Dalem, inilah hadiahku berupa sebilah keris dan sebilah tombak. Keris ini bernama Carita Belebang, khasiatnya untuk menjaga keselamatan dan tak berani musuh melihatnya. Tombak ini namanya Lelemon, khasiatnya besar kewibawaan. Inilah sebagai buktinya agar mulai dari sekarang sampai ke turun temurun, dari hidup sampai mati janganlah engkau melupakan anakda Panji Sakti, dan pula anakda Panji Sakti (II) jangan sekali-kali melupakan Sira Arya selama-lamanyu sampai turun temurun memasang candi pemujaan agar tetap sama ingat, barang siapa yang lupa dengan amanatku ini supaya menemukan sengsara susah hati, tiada menemukan sesuatu yang diperlukan”.</br></br>Demikian lagi sabda Raja Mengwi: “Dan sekarang wahai Arya tanah mana yang diminta”.</br>Mendengar sabda Raja Mangui yang amat menyenangkan hati Arya Dalem Bansuluk, lantas Beliau berkata : “Jika sekiranya diperkenankan, Desa Bubunan yang hamba mohon, oleh karena mereka ini amat setia kepada hamba sewaktu hamba menemukan kesusahan”.</br>Demikianlah, maka Desa Bubunan, Sulanyah, Tanguwisia dihadiahkan kepada Arya Dalem Bensuluk Tegehkori VII. Selain itu raja menghadiahkan pula seorang dara bangsawan dari Desa Padangbulia untuk menjadi istri Arya Dalem, oleh karena istri yang dari Badung sudah beranjak tua. Arya diperkenankan kembali bersama pengikutnya ke Desa Bubunan.</br>Selama sekitar 3 tahun beliau bertempat tinggal di Desa Bunbunan, oleh karena tanah di situ kurang rata. dari sana Beliau berpindah tempat ke Desa Muntis (Pengastulan).</br></br>Di Pengastulan I Gusti Tegehkori (VII) menjadi Punggawa. Tepat di sebelah barat jeroannya Beliau membangun pura pemujaan leluhur yang diberi nama Pura Badung sebagai peringatan bahwa Beliau adalah Raja Badung. Di pura itu dibikin pelinggih Dalem Duwure untuk pemujaan Raja Panji Sakti. Dalem Duwure untuk pemujaan Raja Panji Sakti.)
  • BALI MAWALI  + (BALI KEMBALI Bali memiliki daya tarik terBALI KEMBALI</br></br>Bali memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang-orang suka berkunjung ke Bali.</br></br>Semenjak adanya pandemi covid-19 pariwisata Bali semakin terancam. Ini yang membuat pemerintah dan masyarakat Bali harus memiliki cara yang dapat digunakan untuk maningkatkan kembali Bali yang merupakan pulau wisata.</br></br>Pada kemajuan jaman saat ini yang sudah menggunakan teknologi seperti Aplikasi Tiktok, kita bisa membuat konten-konten wisata kreatif, ini yang bisa dijadikan sebagai media untuk meningkatkan pariwisata Bali</br></br>Membuat perlombaan konten kreatif pariwisata Bali ini juga merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membuat pariwisata Bali dikenal kembali.</br>Dan juga pada tempat wisata tersebut harus menjalankan 4M seperti peraturan yang sudah diterapkan.M seperti peraturan yang sudah diterapkan.)
  • Tim BASAbali Wiki  + (BASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dBASAbali Wiki memperkuat bahasa, budaya, dan ekosistem tempat mereka berkembang dengan melibatkan komunitas untuk mengambil tindakan. BASAbali adalah kolaborasi para ahli bahasa, antropolog, mahasiswa, dan orang awam, dari dalam dan luar Bali, yang berkolaborasi untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.untuk menjaga Bali tetap kuat dan lestari.)
  • Mediana Ayuning Putri Pradnyasasmitha  + (BIODATA Mediana Ayuning Putri PradnyasasmBIODATA</br></br>Mediana Ayuning Putri Pradnyasasmitha. Akrab dipanggil Medi. Alumni SMA 1 Singaraja angkatan 2018 yang saat ini menempuh pendidikan S1 Fakultas Biologi Universitas Udayana mengaku melukis adalah hobinya sejak kanak-kanak dan berlanjut hingga kini. Sentuhan dunia anime serta latar belakang pendidikan yang ditekuni membuat karya perempuan kelahiran Singaraja, 20 November 2000 ini makin kaya warna. Medi begitu menikmati menguliti anatomi tubuh manusia untuk menyuarakan kegelisahannya. Menyuguhkan kejutan yang menghentak pada setiap karyanya. Medi merupakan salah satu perupa yang terlibat dalam pameran “Silang Sengkarut” di Dalam Rumah Art Station, Denpasar, 8 – 29 Mei 2022. Kegelisahan Medi dalam berkarya bisa disimak di IG @med_ian21dan FB Med Icin.a disimak di IG @med_ian21dan FB Med Icin.)
  • STUNTING PINAKA KAPIAMENG MASA DEPAN BALI  + (Baik hadiran sekalian yang saya hormati, bBaik hadiran sekalian yang saya hormati, begitu juga para remaja, dan masyarakat Bali yang saya kasihi.</br>Sebelum saya lanjutkan, mari kita panjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya menghaturkan panganjali umat "Om Swastyastu". Semoga berkat rahmat-Nya, kita senantiasa diberikan keselamatan.</br></br>Pada hari yang berbahagia ini, dalam rangka mengikuti acara Wikithon Bali Berorasi, izinkan saya menyampaikan orasi yang berjudul “Stunting Pinaka Kapiameng Masa Depan Bali”.</br></br>Masyarakat Bali yang sangat saya hormati, </br>Generasi muda sebagau generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan, mengisi, dan menambahkan perkembangan, juga membangun Bali menuju "Bali Era Baru". Akan tetapi, ada halangan yang sangat penting yaitu Stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi pada saat usia 1000 hari. </br>Stunting memiliki ciri yaitu seorang anak lebih pendek dari anak yang perkembangannya normal. Tidak hanya itu, pada perkembangan otak, raga/fisik anak sangat cepat terkena penyakit. Anak kecil yang mengalami Stunting juga terhalang cara bergaul, emosi, dan berpikir. Menurut UNICEF, anak kecil yang mengalami Stunting biasanya memiliki kepintaran yang minim dibandingkan anak yang tidak terkena Stunting</br></br>Berdasarkan masalah Stunting ini, agar cepat disetujui oleh sang pemilik kebijakan atau pemerintah, terutama pemimpin provinsi Bali yang akan terpilih pada tahun 2024 nantii. Jika hal ini tidak diperhatikan oleh pemerintah, harapan untuk menggapai "Bali Era Baru" hanya akan menjadi impian, tidak bisa tergapai karena tidak bisa membangun generasi muda yang memiliki pemikiran yang kritis (cerdas), yang akan menjadi pemimpin Bali nantinya. </br></br>Hadirin yang saya hormati,</br>Siapapun yang akan menjadi pemimpin Bali tahun 2024 nanti agar sungguh-sungguh memperhatikan penyakit yang menyebabkan Stunting tersebut. Yang bisa menghambat permasalahan ini yaitu membangun infrastruktur air minum, melakukan promgram Pemberian Makanan Tambahan (PTM) pada anak-anak dan ibu hamil untuk melengkapi nutrisi tubuhnya, memeriksa tumbuh kembang balita, memberikan vaksinasi pada anak-anak untuk mencegah virus yang menganggu perkembangan anak.</br></br>Hadirin sekalian, </br>Generasi muda sebagai senjata untuk menggapai "Bali Era Baru". Mari kita peduli dengan bahaya yang disebabkan oleh Stunting yang bisa menghalangi atau menghambat perkembangan pulau dewata ini. Bersama Generasi Muda, menuju Bali Era Baru.</br></br>Baik demikian yang dapat saya sampaikan hari ini, Apablia ada kesalahan dalam berbahasa, saya mohon permakluman. Klungkung Semarapura, kirang langkung nunas pangampura (pantun berbahasa Bali yang artinya memohon maaf apabila terjadi kesalahan), saya akhiri dengan paramasantih </br></br>Om Santih Santih Santih Om paramasantih Om Santih Santih Santih Om)
  • Bali Bangkit  + (Bali Bangkit, Pada tahun 2022 ini ekonomi Bali Bangkit, Pada tahun 2022 ini ekonomi serta pariwisata bali harus bangkit sehingga rakyat bali dapat hidup sejahtera seperti dulu. Di pariwisata, banyak masyarakat bali menggantungkan hidupnya, seperti bibi saya, dia terkena dampak covid 19 ini, dulu dia berjualan baju di tanah lot, namun sekarang dia berhenti dan dia mulai berjualan banten. Dengan keadaan seperti ini mari kita bangkitkan ekonomi serta pariwisata bali menuju bali yang lebih sejahtera, yaitu dengan cara menaati protokol kesehatan, melaksanakan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak), melakukan vaksinasi Covid-19, serta mewajibkan para wisatawan untuk melakukan tes pcr maupun tes antigen saat masuk maupun keluar dari bali. Dengan begitu masyarakat tidak perlu lagi mencemaskan keadaan pariwisata serta ekonomi di bali. keadaan pariwisata serta ekonomi di bali.)
  • Pamargin Semena-mena saking wisatawan  + (Bali Merupakan salah satu daerah pariwisatBali Merupakan salah satu daerah pariwisata dengan Tingkat popularitas yang tinggi. Banyak turis yang datang ke bali untuk berlibur hingga memilih untuk menetap di bali. Hal ini dikarenakan bali memiliki lingkungan yang nyaman, sehingga dari tahun ke tahun Tingkat kedatangan turis ke bali semakin melonjak. Melonjaknya Tingkat kedatangan turis di bali mampu meningkatkan ekonomi penduduk lokal bali sehingga penduduk lokal bali bisa mendapat penghasilan. Peningkatan ekonomi penduduk bali memang menjadi dampak positif dari melonjaknya kedatangan turis ke bali. Namun, melonjaknya kedatangan turis ke bali juga membawa sebuah dampak negative. Salah satu dampak negative nya adalah perilaku turis yang tidak mengikuti peraturan di bali dengan baik. </br></br>Perilaku turis yang sudah semena-mena di bali menjadi masalah serius untuk dihadapi. Tindakan turis yang semena-mena membuat Masyarakat bali takut dalam beraktifitas. Yang membuat bali terancam menjadi daerah pariwisata dengan Tingkat kriminalitas yang tinggi. Masyarakat bali yang tidak mengetahui apa-apa harus bertanggung jawab dengan tindakan yang dilakukan oleh para turis. Kabupaten Badung yang menjadi tempat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan juga terkena dampaknya. Mulai dari kasus turis yang mengamuk kemudian sambil tidak menggunakan pakaian, memancing emosi penduduk lokal, menggunakan sepeda motor secara ugal-ugalan dan masih banyak lainnya. Tentu saja tindakan dari pemerintah Bali diperlukan dalam situasi ini agar Bali menjaadi tempat Kembali aman. </br></br>Pemerintah tentunya harus mampu membuat sanksi dan peraturan-peraturan yang tegas agar para turis yang datang ke Bali tidak semena-mena. Tentunya peraturan ini harus didukung dengan perilaku Masyarakat bali yang berani dalam menindak perilaku semena-mena para turis. Sehingga turis tidak bisa bersikap semena-mena.gga turis tidak bisa bersikap semena-mena.)
  • Bali Virtual Tour & Ngonthel Halal  + (Bali Pulau yang indah. Terkena dampak CoviBali Pulau yang indah. Terkena dampak Covid-19 tentu saja menurunkan income penduduk. Adakah langkah alternatif ke depan ? Kami berikan alternatif solusi yaitu virtual tour dan ngonthel halal dan dipaparkan dalam bentuk tanya jawab.</br></br>Apa itu virtual tour ?</br>Jawab : Kegiatan wisata secara virtual melalui internet dengan media berupa video</br></br>Alasan pilih virtual tour ?</br>Jawab : Tak semua orang bisa ke Bali dengan bermacam alasan seperti : tak bisa cuti, masih kerja, istri sedang hamil, sedang dirawat di RS, pandemi, visa dan paspor habis masa berlaku atau belum dibuat</br></br>Media yang digunakan ?</br>Jawab : Tahukah kamu Netflix, Viu ? Situs / website berlangganan nonton film secara streaming. Ya, kami mengadopsi metode seperti Netflix dengan media internet dan video. Orang yang akan mengakses dikenakan fee alias “mbayar”</br></br>Mekanisme kerjanya ?</br>Jawab : Seperti dijelaskan di atas, berlangganan seperti nonton film di Netflix. Tentunya video yang disajikan harus menyenangkan, tak formal dan kaku, seperti para vlogger dan youtuber membuat video tour wisata , mukbang, mengajak having fun dengan cara seru dan menyenangkan</br></br>Apa pula ngonthel halal ?</br>Jawab : Kegiatan olahraga sambil berwisata keliling Bali dengan mengkhususkan mereka para muslimin</br></br>Alasan memilih ?</br>Jawab : Popularitas bersepeda selama pandemi yang tiada matinya. Keluhan soal makanan halal baik dr segi jenis makanan, orang menyembelih (Harus Islam dan Ahli Kitab), mencari wisata Bali yang tak ada unsur buka aurat, sudah bosan dengan wisata itu-itu saja sehingga keliling Bali dengan sepeda bisa menjadi destinasi wisata Baru. Target : Muslim Lokal & Timur Tengah</br></br>Aplikasi di lapangan ?</br>Jawab : Para peserta diajak touring dengan sepeda keliling Bali ke beberapa destinasi yang panorama indah, sajian makanan halal, waktu sholat bisa ke masjid. Maka dengan ini menunjukkan bahwa Bali memiliki toleransi beragama yang baik.wa Bali memiliki toleransi beragama yang baik.)
  • Pangrauh Wisatawan Sane Akeh Ring Bali  + (Bali adalah provinsi yang memiliki keungguBali adalah provinsi yang memiliki keunggulan dalam bidang Pariwisata. Hal ini terjadi karena Budaya dan Tradisi Bali yang menarik. Karena budaya dan tradisi tersebut, banyak orang dari luar negeri yang tertarik dengan Bali.</br></br>Jadi, banyak WNA yang datang ke Bali untuk berlibur tetapi, ada beberapa dari mereka yang menetap di Bali. Bahkan ada juga WNA yang menikah dan berkeluarga dengan warga lokal.</br></br>Lama-kelamaan jumlah WNA yang ada di Bali meningkat. Hal ini tentunya memiliki dampak positif seperti meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan pedagang lokal. Tidak hanya itu saja Budaya Bali serta nama Bali menjadi lebih besar dan terkenal di seluruh pelosok negeri. </br></br>Namun, hal ini menjadi masalah jika jumlah WNA melebihi kapasitas. Jumlah WNA yang melebihi kapasitas akan tentunya sulit diprediksi dan dikendalikan. Masalah ini akan tentunya mempengaruhi aktivitas perekonomian di Bali karena Bali yang lebih banyak bergantung pada sektor Pariwisata. </br></br>Beberapa contohnya, adalah banyak WNA yang berulah semena-semena di daerah Bali, seperti di daerah yang padat turis, yaitu Kuta. Ada beberapa turis yang berkendara secara ugal-ugalan yang diakibatkan oleh pengaruh alkohol. Perilaku ini dapat mengancam keselamatan warga-warga sekitar, dan dirinya sendiri.</br></br>Lalu ada juga masalah yang ikut datang karena turis yang berlebih di pulau Bali, yaitu adalah warga Bali yang terpaksa bersaing memperebutkan lapangan pekerjaan dengan warga negara asing. Hal ini membuat angka pengangguran di Bali naik. Konsekuensi dari masalah ini mungkin belum terlihat sekarang, namun di masa yang akan datang pasti akan menimbulkam banyak masalah lain bagi Bali.</br></br>Kita sebaiknya melakukan pencegahan terhadap masalah ini dengan cara menetapkan kuota turis yang masuk dan keluar bali. Dengan melakukan hal ini, turis yang berkunjung ke bali dapat di kontrol dan di awasi secara optimal.at di kontrol dan di awasi secara optimal.)
  • Pesta Kesenian Daerah Wisata (PKDW)  + (Bali adalah pulau dewata yang sudah terkenBali adalah pulau dewata yang sudah terkenal di mancan negara dengan keindahan alamnya. Dimasa pendemi yang seperti ini banyak wisatawan asing maupun domestik yang enggan untuk berwisata karena takut tetpapar virus corona, apalagi ada jenis virus varian baru yaitu omicron. Pandemi ini membuat semua serba sulit dengan ekonomi yang menurun secara drastis. Penyebab utama ekonomi menurun secara drastis karena penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Maka dari itu perlu perencanaan untuk menaikkan kunjungan wisatawan ke Bali dan membangkitkan ekonomi.</br> </br>Melaksanakan pergelaran Pesta Kesenian Daerah Wisata (PKDW). Tujuan utama dilaksanakan PKDW adalah untuk membangkitkan ekonomi. Pelaksanaan pesta ini baik dilaksanakan di daerah wisata dengan area yang luas dan strategis dengan situasi cuaca yang mendukung. Keuntungan yang didapatkan jika PKDW terlaksankan adalah melestarikan, mengembangkan serta mempromosikan kesenian Bali. Hampir sama dengan PKB tetapi PKDW dilaksanakan di tempat wisata dan waktu pelaksanaannya setiap 6 bulan sekali. Alasan dilaksanakan 6 bulan sekali karena bertepatan dengan liburan semester. Keunggulan lainnya yaitu wisatawan mendapatkan kepuasan berlibur sekaligus ,karena selain melihat pemandangan alam wisatawan juga melihat kesenian Bali dan oleh-oleh khas Bali. Hanya saja pelaksanaan PKDW harus mencari tempat yang tepat dan strategis serta perubahan cuaca yang bisa berupa secara mendadak.</br></br>Disini peran pemerintah memang sangatlah dibutuhkan. Namun, dalam menjalankan rencana pemerintah agar berjalan dengan lancar dan sesuai harapan, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan disini. Maka dari itu,mari tumbuhkan rasa kepedulian antar sesama dan tingkat kesadaran diri untuk membangkitkan ekonomi negara demi kelangsungan hidup bersama.mi negara demi kelangsungan hidup bersama.)
  • PRAKARSA PEMIMPIN BALI 2024: NGUBAH LELUU DADOS PAICA  + (Bali adalah pulau yang terkenal dengan pesBali adalah pulau yang terkenal dengan pesona alam yang indah, adat istiadatnya, budaya dan tradisinya. Dengan demikian, Bali menjadi salah satu pulau yang menjadi arah wisata karena kaya dengan daerah pariwisata, baik wisata religi maupun wisata rekreasi. Tak heran apabila banyak pengunjung yang hadir untuk menikmati keindahan pesona Pulau Bali. </br>Menjadi pulau tujuan pariwisata, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bali untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tingkat pariwisata di Bali tetap terjaga. Seperti yang kita tahu bahwa pendapatan terbesar Bali berasal dari sektor pariwisata. Namun, dalam menjalankan sesuatu tentu terdapat permasalahan yang bisa menghambat bagaimana proses perkembangan dari daerah pariwisata tersebut. </br>Permasalahan sampah menjadi masalah yang serius, karena dapat menurunkan citra pariwisata Bali, baik bagi pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Keberadaan sampah di lingkungan pariwisata bisa sangat mengkhawatiran bilamana tidak segera diatasi dan dikelola dengan baik. </br>Dalam konsep sadar pariwisata yang kita kenal dengan sapta pesona memerlukan peran dari masyarakat sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif. Salah satu bagian penting dalam sapta pesona, yakni bersih. Ketika kita bisa menjaga kebersihan destinasi wisata maka keenam aspek lainnya bisa terjangkau. Kebersihan akan menimbulkan keamanan, kenyamanan, dan membawa kenangan indah bagi para pengunjung. </br>Untuk itu, permasalahan sampah harus ditangani dengan segera oleh pemimpin di 2024. Pemimpin Bali 2024 wajib memiliki strategi-strategi jitu mengatasi permasalahan sampah di Bali yang kian meresahkan masyarakat. Pemimpin Bali 2024 wajib membuat terobosan mengubah sampah menjadi berkah. Karena keberadaan sampah tidak mungkin dapat terelakkan dari kehidupan masyarakat, maka hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Bali 2024 adalah strategi atau cara mengubah sampah menjadi berkah. atau cara mengubah sampah menjadi berkah.)
  • PRAKARSA PEMIMPIN BALI 2024: NGUBAH LELUU DADOS PAICA  + (Bali adalah pulau yang terkenal dengan pesBali adalah pulau yang terkenal dengan pesona alam yang indah, adat istiadatnya, budaya dan tradisinya. Dengan demikian, Bali menjadi salah satu pulau yang menjadi arah wisata karena kaya dengan daerah pariwisata, baik wisata religi maupun wisata rekreasi. Tak heran apabila banyak pengunjung yang hadir untuk menikmati keindahan pesona Pulau Bali. </br>Menjadi pulau tujuan pariwisata, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bali untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tingkat pariwisata di Bali tetap terjaga. Seperti yang kita tahu bahwa pendapatan terbesar Bali berasal dari sektor pariwisata. Namun, dalam menjalankan sesuatu tentu terdapat permasalahan yang bisa menghambat bagaimana proses perkembangan dari daerah pariwisata tersebut. </br>Permasalahan sampah menjadi masalah yang serius, karena dapat menurunkan citra pariwisata Bali, baik bagi pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Keberadaan sampah di lingkungan pariwisata bisa sangat mengkhawatiran bilamana tidak segera diatasi dan dikelola dengan baik. </br>Dalam konsep sadar pariwisata yang kita kenal dengan sapta pesona memerlukan peran dari masyarakat sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif. Salah satu bagian penting dalam sapta pesona, yakni bersih. Ketika kita bisa menjaga kebersihan destinasi wisata maka keenam aspek lainnya bisa terjangkau. Kebersihan akan menimbulkan keamanan, kenyamanan, dan membawa kenangan indah bagi para pengunjung. </br>Untuk itu, permasalahan sampah harus ditangani dengan segera oleh pemimpin di 2024. Pemimpin Bali 2024 wajib memiliki strategi-strategi jitu mengatasi permasalahan sampah di Bali yang kian meresahkan masyarakat. Pemimpin Bali 2024 wajib membuat terobosan mengubah sampah menjadi berkah. Karena keberadaan sampah tidak mungkin dapat terelakkan dari kehidupan masyarakat, maka hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Bali 2024 adalah strategi atau cara mengubah sampah menjadi berkah. atau cara mengubah sampah menjadi berkah.)
  • Pelestarian Lingkungan Pariwisata di Bali  + (Bali adalah salah satu pulau pariwisata yaBali adalah salah satu pulau pariwisata yang digemari dengan keindahannya. Wisatawan asing sering berkunjung ke bali untuk menikmati keindahan alam serta budaya yang ada dibali. Pariwisata di bali adalah salah satu mata pencarian warga lokal di bali. Sehingga ekstentitas pariwisata adalah tantangan yang bagi calon pemimpin harus dijaga. </br></br>Adapun beberapa peran calon pemimpin dalam menjaga lingkungan pariwisata di bali yaitu Mengawasi pelaksanaan praktik pariwisata yang ramah lingkungan.melindungi warisan budaya Bali dan mengembangkan kebijakan untuk menghindari dampak negatif yang merusak nilai-nilai budaya dan menjamim keamanan serta kenyamanan pariwisata dalam menikmati keindahan di Bali</br></br>Dengan itu pemimpin dapat menjaga pariwisata di bali , menjaga keberlanjutan pariwisata di bali dalam memperbaiki perekonomian dan pemamfaatan sumber daya yang baik. Serta pelestarian budaya dan nilai nilai yang berlaku di bali masih bisa di jaga oleh generasi muda. Sehingga para calon pemimpin tidak hanya menjaga nilai budaya tapi juga dapat mejaga mata pencarian dalam bidang pariwisata.ga mata pencarian dalam bidang pariwisata.)
  • Pulihkan Industri Pariwisata di Bali  + (Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yangBali adalah sebuah pulau di Indonesia yang dikenal karena memiliki pegunungan berapi yang hijau, terasering sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. Terdapat banyak tempat wisata religi seperti Pura Uluwatu yang berdiri di atas tebing. Di Selatan, kota pesisir pantai Kuta menawarkan wisata hiburan malam yang tak pernah sepi, sementara Seminyak, Sanur, dan Nusa Dua dikenal dengan suguhan resort yang populer. Pulau Bali juga dikenal sebagai tempat untuk relaksasi dengan yoga dan meditasi.</br>Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Tidak main-main, sejak Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu, sesuai dengan data yang kami rangkum pada Buku Tren Pariwisata 2021yang diterbitkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.</br>Jika ditotal, sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.</br>Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar!</br>Parahnya, penurunan wisatawan mancanegara berdampak langsung pada okupansihotel-hotel di Indonesia. Bulan Januari-Februari, okupansimasih di angka 49,17% dan 49,22%. Namun di bulan Maret menjadi 32,24%, dan memburuk saat memasuki bulan April, yaitu sebesar 12,67%.</br>Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari pengurangan jam kerja. Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak bekerja.</br>Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan pekerjaan di sektor pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.</br>Kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini pelaku masyarakat mulai berubah, dan dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser.</br>Contoh paling simpelnya, sebelum pandemi kita bisa bebas liburan ke destinasi wisata di Indonesia maupun luar negeri. Namun, adanya pandemi menyebabkan tren pariwisata berubah, seperti liburan tanpa banyak bersentuhan dengan orang lain agar tetap aman, yaitu staycation.</br>Karena hotel cukup berdampak akibat pandemi, tentu sebagai pelaku industri perhotelan tidak bisa hanya mengandalkan staycation. Penyedia hotel juga harus mulai beradaptasi agar bisa bertahan, seperti menawarkan WFH (Work From Hotel), hingga dilengkapinya sertifikat CHSE dari Kemenparekraf/Baparekraf agar pengunjung merasa lebih aman saat berlibur.</br>Keinginan liburan tanpa banyak bertemu orang lain pun mengubah tren layanan paket wisata. Para pelaku industri pariwisata harus mulai memberikan layanan paket wisata eksklusif atau mini group, agar wisatawan merasa lebih aman dan meminimalisir potensi penularan virus saat liburan.</br>Sedangkan dari sisi destinasi wisata, banyak tempat wisata yang terpukul akibat pandemi COVID-19, bahkan ada yang terpaksa ditutup karena sepi pengunjung. Untuk itu, para pelaku pariwisata harus memanfaatkan inovasi teknologi yang berperan penting dalam mendukung tren pariwisata yang bergeser di tengah pandemi, salah satunya dengan virtual tourism untuk liburan online.</br>Tak kalah penting, bergesernya tren pariwisata di Indonesia juga berdampak pada beberapa usaha restoran. Agar dapat bertahan, tentu saja pelaku industri restoran harus berinovasi seiringan dengan pergeseran perilaku dan kebiasaan para konsumen.</br>Karena sekitar 70% orang menggunakan layanan food online (delivery, take away, dan catering) di masa pandemi COVID-19, maka sudah seharusnya pihak restoran memberikan layanan take away dengan menerapkan contactless service.</br>Bahkan, diperkirakan konsep outdoor dining akan menjadi sangat populer setelah pandemi usai. Hal ini disebabkan karena masyarakat akan tetap patuh terhadap protokol kesehatan, dan menjaga jarak dengan lainya untuk meminimalkan kontaminasi virus.</br>Itulah beberapa strategi dalam meningkatkan tren pariwisata Indonesia di tengah pandemi, atau bahkan hingga pandemi usai. Dengan strategi ini diharapkan dapat kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang sangat terpuruk saat pandemi melanda. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Tren Pariwisata di saat pandemi, dapat langsung mengunjungi laman. </br>bisa dibilang kondisi ini sangat memprihatinkan, terlebih lagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah lama menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Untuk itu, sudah seharusnya industri pariwisata, khususnya akomodasi wisata, melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bertahan di tengah pandemi.</br>Strategi inovasi akan membantu para pelaku industri perhotelan di Indonesia bertahan di tengah pandemi, atau setidaknya hingga situasi kembali normal. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan tiga strategi yang dapat diterapkan di sektor akomodasi wisata di masa pandemi, yaitu:</br>1.mengubah strategi bisnis melalui berbagai inovasi. Seperti menghadirkan layanan atau produk baru, sekaligus memaksimalkan teknologi digital</br>2.menjalin kerja sama dengan wedding organizer untuk menyelenggarakan pernikahan di tengah pandemi, sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.</br>3.Selain itu, para pelaku industri perhotelan juga bisa memberikan layanan-layanan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperticatering atau bahkan kelas yoga berbayar sebagai salah satu fasilitas.</br>Di masa pandemi, industri perhotelan bisa memosisikan hotel bukannya sebagai tempat menginap saja. Namun menjadi tempat wisata dan bekerja yang nyaman: sebagai tempat staycation, dan work from hotel (WFH).</br>Selain memberikan promo dan paket khusus, pihak perhotelan pun sudah harus dilengkapi dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) agar wisatawan yang datang menginap merasa lebih aman dan nyaman.</br>Seperti yang kita tahu, pandemi mengharuskan kita untuk menjaga jarak dan membatasi kontak langsung dengan orang lain. Oleh karena itu, satu strategi yang patut diterapkan pada industri akomodasi wisata agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah Contohnya dengan menciptakan pengalaman menginap yang minim sentuhan, dan mulai memanfaatkan teknologi digital, yaitu adanya aksesbooking online. Untuk layanan makanan juga bisa memulai menyediakan fasilitas grab and go bagi para pengunjung agar lebih nyaman.</br>Bahkan, tidak ada salahnya menyediakan lebih banyak ruangan</br>Mengingat, pandemi membuat masyarakat lebih merasa aman berada di area yang memiliki sirkulasi udara yang baik.</br>Selain memberikan tiga strategi di atas, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan berbagai upaya sambil bekerja sama dengan sektor lain dalam mengoptimalkan keberlangsungan industri perhotelan di Indonesia.</br>Mulai dari menggencarkan standarisasi protokol kesehatan dengan memberikan sertifikat CHSE, memberikan Dana Hibah Pariwisata, memberikan pelatihan dan webinar, hingga melakukan vaksinasi bagi para pekerja perhotelan demi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.riwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.)
  • Sosial media untuk pariwisata Bali  + (Bali mempunyai kebudayaan yang sangat dibaBali mempunyai kebudayaan yang sangat dibanggakan oleh rakyatnya. Sebagai masyarakat Bali yang bangga terhadap budayanya kita patutnya memperkenalkan kebudayaan kita lebih luas lagi, salah satu caranya adalah melalui pariwisata. Namun saat ini pariwisata Bali terkena dampak buruk dari pandemi. </br></br>Masyarakat Bali harus bisa bangkit dan membangun pariwisata Bali agar menjadi dikenal lebih luas lagi. Cara yang dapat dilakukan salah satunya melalui media sosial. Media sosial merupakan media komunikasi tercepat untuk memperoleh audiens yang banyak. Di media sosial ini, kita memperkenalkan budaya Bali dan dikemas dengan cara yang menarik.</br></br>Bali sangat memiliki potensi untuk dikenal lebih luas lagi jika masyarakat Bali bersama-sama memperkenalkan budaya Bali ke media sosialmemperkenalkan budaya Bali ke media sosial)
  • Ngiring Jaga Budaya Baline Saking Turis Sane Ten Bermoral  + (Bali merupakan pulau wisata budaya yang suBali merupakan pulau wisata budaya yang sudah terkenal sampai ke luar negara. Hal tersebut menyebabkan banyak para wisatawan mancanegara maupun turis yang datang ke Bali untuk berjalan-jalan. Kedatangan para wisatawan ke bali sebenarnya disambut dengan baik oleh masyarakat Bali karena dapat membantu masyarakat bali yang memang ranah pekerjaannya ada di bidang pariwisata dan memperkenalkan kemajuan dunia kepada masyarakat. Namun, ternyata tingkah laku turis di bali tidak seindah pikiran kita. Bukannya malah berjalan-jalan menikmati keindahan pulau bali, mereka malah menghancurkan keindahan pulau bali, berperilaku semena mena dan menginjak warisan budaya kita. Tingkah laku turis nakal memang bikin geram dan ini juga terjadi di berbagai destinasi populer dunia. Belum lama ini viral sepasang wisatawan mancanegara yang ngamuk, dan berseteru dengan Pecalang di Bali. Hal ini disebabkan sepasang turis mancanegara merasa tidak terima karena dilarang melintas sebuah jalan, lantaran sedang ada iring-iringan upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Bali. </br></br>Kita sebagai warga bali sebaiknya tidak boleh membiarkan hal ini terjadi terus menerus terhadap pulau bali warisan leluhur. Apabila terus menerus dibiarkan tentu saja dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam warga Bali. Untuk mengatasi peristiwa ini, pemerintah sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, upaya tilang terhadap turis asing yang melanggar bahkan banyak influencer-influencer yang memviralkan aksi turis itu di media sosial dengan caption yang menjelekkan mereka. Dengan memviralkan hal tersebut, sebenarnya kita sama saja tidak baik seperti mereka, untuk apa kita harus menjelekkan orang di media sosial yang bahkan tidak mengubah apapun dan turis itu tetap melakukan hal yang sama. Banyak koar koar saja tidak berguna tapi lakukan upaya yabg mampu membuat turis itu berhenti melanggar peraturan bali</br></br>Sebagai pemerintah di era baru, sebaiknya memberi contoh berperilaku baik berwisata, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah menyosialisasikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do’s and don’ts) oleh seluruh turis atau wisatawan mancanegara yang berlibur di Indonesia, khususnya di Bali dan Lombok. Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga terus bergerak cepat bersama dengan pemerintah provinsi (Pemprov) untuk menangani kasus wisatawan mancanegara yang berulah. Sehingga, ke depannya tidak hanya sekadar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia. Tapi juga dapat meningkatkan kualitas wisatawan,uga dapat meningkatkan kualitas wisatawan,)
  • Nanginin Pariwisata Ngangge KAI (kolaborasi, adaptasi lan inovasi)  + (Bali merupakan tonggak perekonomian IndoneBali merupakan tonggak perekonomian Indonesia yang bersumber dari pariwisata. Tetapi dalam pandemi Covid-19 ini kegiatan pariwisata di Bali menurun dan tentunya berdampak pada perekonomian nasional. </br>Salah satu langkah kreatif yang bisa dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali bariwisata di bali adalah dengan carabali bariwisata di bali adalah dengan cara)
  • Ngajegang Kidung Bali Napi Karaoke Pop Global?  + (Bali merupakan wisata dunia yang terkenal Bali merupakan wisata dunia yang terkenal akan buadayanya. Salah satunya yaitu kidung Bali. Namun di era saat ini, kidung bali sudah mulai punah dan tergantikan dengan karaoke pop global. Untuk itu , Marilah kita bersama-sama menyadari dan menjaga kekayaan budaya kita yang indah, yaitu kidung Bali. Kidung Bali bukan sekadar rangkaian kata-kata indah, tetapi juga peninggalan berharga yang membawa serta nilai-nilai luhur, kebijaksanaan nenek moyang kita. Dimana, Tantangan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat Bali terkait dengan kidung dan warisan budaya yaitu adanya Pengaruh globalisasi dan modernisasi dapat mengancam pelestarian budaya, termasuk kidung Bali. Nilai-nilai tradisional mungkin tergerus oleh budaya pop global. Selain itu Perubahan pola hidup masyarakat, termasuk kecenderungan mendengarkan musik modern daripada kidung tradisional, dapat mempengaruhi minat dan keberlanjutan kidung Bali.</br>Tantangan untuk mengajarkan kidung Bali kepada generasi muda, yang mungkin lebih terpaku pada tren dan bentuk hiburan modern.</br>Perlindungan hak kekayaan intelektual untuk menciptakan insentif bagi para seniman dan pengrajin kidung Bali agar tetap aktif dan mendukung keberlanjutan budaya.</br>Dalam konteks upacara keagamaan, terkadang ada tantangan terkait dengan bagaimana menjaga keaslian dan makna kidung dalam perubahan konteks keagamaan dan kehidupan sehari-hari.</br>Keberlanjutan pelestarian kidung Bali memerlukan dukungan dari pemerintah dan institusi-institusi budaya untuk menjaga dan mengembangkan warisan ini.</br>Kidung-kidung langka atau kuno mungkin menghadapi risiko hilang atau terlupakan karena terbatasnya sumber daya untuk dokumentasi dan pelestarian. Sementara teknologi dan media digital dapat menjadi alat untuk mempromosikan kidung Bali, juga ada risiko jika tidak digunakan dengan bijaksana dan sesuai dengan nilai-nilai budaya.</br></br>Untuk itu, Upaya pelestarian budaya, termasuk kidung Bali, memerlukan perhatian bersama dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga budaya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan memastikan kelangsungan warisan budaya yang berharga. Mari kita bergandengan tangan, menjaga kidung Bali sebagai warisan berharga yang membuat identitas budaya kita begitu unik dan bernilai. Dengan menjaga kidung, kita turut menjaga jati diri kita, dan melalui itu, kita akan terus berkembang sebagai masyarakat yang penuh dengan kearifan dan keindahan. Terima kasih.ngan kearifan dan keindahan. Terima kasih.)
  • Gerakan 1000 Start Up Digital anggen Nangiang Bali ring Masan Gering Agung  + (Bali pernah diberi predikat sebagai destinBali pernah diberi predikat sebagai destinasi wisata dunia terfavorit di PVK awards tahun 2020 mengalahkan empat nominator lain yaitu: paris, barcelona, venesia dan london, penerimaan penghargaan bergengsi ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi khususnya bali dan indonesia secara umum, namun tentu ada tanggung jawab besar bagi pariwisata bali, bagaimana kedepan dapat mempertanggung jawabkan penghargaan tersebut, hal ini harus dibantu dari segala lini, termasuk melalui berbagai inovasi di platform digital, Apalagi pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara Indonesia, dimana banyak masyarakat bergantung dari sektor ini kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil EL Himam.</br></br>Dalam upaya membangkitkan pariwisata di bali, tentu tidak dapat dilakukan hanya oleh beberapa stakeholder, seluruh komponen baik masyarakat, pemerintah dan swasta harus bekerjasama dalam upaya peningkatan pariwisata khususnya di bali, </br>Ada beberapa ide dari sekian banyak ide yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah program</br></br>Sebagai contoh, dimana semua mitra penerbangan, hotel, dan tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan diberi tanda pada aplikasi agar pelanggan/ para wisatawan merasa yakin dalam berwisata, atau contoh lain bagi wisatawan yang masih bingung kapan bisa berwisata kembali, para mitra dapat membuat inovasi paket fleksibilitas, dimana wisatawan dapat bertransaksi dulu dan dapat memilih kapan ingin menggunakannya, ada banyak inovasi yang dapat diterapkan para mitra pariwisata dalam upaya meningkatkan pariwisata khususnya di bali meningkatkan pariwisata khususnya di bali)
  • Bersihkan Bali (Agung Suryanata)  + (Bali sekarang sudah terlalu banyak mengubuBali sekarang sudah terlalu banyak mengubur tanahnya dengan beton dan semen, yang dulu hijau tumbuhan dan suara hangat binatang namun sudah tergantikan dengan rimbunnya rumah/gedung perkotaan, suara kendaraan yang semakin keras dan hilangnya suasana yang mendukung saya untuk mengawali hari. semakin padat semakin indah dan beragam bali tapi nyatanya semakin banyak pendatang ke Bali semakin bertebaran juga daki (sampah), rumah pribadi, dan gedung tinggi. Sampah membludag mungkin ini salah satu faktor mengapa wisatawan mulai bosan dengan Bali kini yang tak tampak seperti dulu, budaya yang dahulu kental mempertimbangkan upacara keagamaan dari pada pengaruh luar sekarang semakin diabakan juga terkikis perlahan hilang dari pulau Bali. terkikis perlahan hilang dari pulau Bali.)
  • "MAI MELALI: Solusi Pariwisata Bali Metangi Berbasis Digital Rikala Pandemi"  + (Bali terkenal akan pariwisata bertajuk relBali terkenal akan pariwisata bertajuk religinya yang sangat kental. Namun di kala pandemi Covid-19 menyerang, menyebabkan semua aspek pendukung ekonomi masyarakat khususnya pada bidang pariwisata mengalami mati suri. Bukan hanya Indonesia, namun juga hal serupa dialami oleh seluruh negara di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya kita tidak hanya berani untuk mengkritik namun juga berani untuk berinovasi guna menciptakan suatu kolaborasi yang dapat membangkitkan kiprah pariwisata Bali seperti sedia kala.</br></br>Dunia yang sudah serba digital, membuat kita harus berupaya dapat berjalan seirama dengan pariwisata budaya maupun teknologi. Maka daripada itu, solusi yang dapat diciptakan yakni website bernama 'Mai Melali' dengan pemanfaatan VR (Virtual Reality) yang mengangkat tema revitalisasi pariwisata Bali bertajuk digital. VR ini dikonsepkan untuk dinikmati khususnya bagi para wisatawan yang sudah merindukan Bali sejak terakhir kali ia mengunjungi Pulau Dewata ini. Disamping itu juga, pada pemanfaatan VR ini akan menggunakan beberapa destinasi wisata contohnya seperti Pantai Kuta, Sangeh Monkey Forest, Tegenungan Waterfall, maupun destinasi wisata religi seperti Tirta Empul. Dengan membawakan Bali keluar, diharapkan timbul rasa rindu terhadap Pulau Dewata yang nantinya akan membuat rasa ingin mengunjungi bali lebih bergejolak.</br></br>Terpacu dengan sektor pariwisata saja dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Disamping dapat menguntungkan karena Bali memiliki potensi yang besar, namun juga dapat merugikan karena pada saat pandemi sekarang, seluruh aspek kehidupan menjadi melemah. Dengan hadirnya Mai Melali, diharapkan seluruh penikmat destinasi pariwisata Bali dapat merasakan atmosfer yang dulu sempat dirasakan namun terpaksa meninggalkan sejenak karena pandemi Covid-19. Dengan bantuan teknologi VR (Virtual Reality) membuat kita lebih mudah untuk berkolaborasi dengan globalisasi saat ini. Maka daripada itu, mari wujudkan pariwisata Bali yang bertajuk teknologi, guna membangkitkan dan merevitalisasi pariwisata dan ekonomi penduduk Bali. Karena kami yakin, Bali Akan Kembali.ali. Karena kami yakin, Bali Akan Kembali.)
  • AKANKU JAGA BALIKU  + (Bali terkenal dengan beragam budaya dan keBali terkenal dengan beragam budaya dan keindahan alamnya. Banyak sekali wisatawan asing yang berlomba-lomba ingin ke Bali. Banyak pula kebudayaan yang ingin diambil oleh wisatawan asing. Kita sebagai generasi penerus Bali hendaknya saling menjaga dan melestarikannya. Jadi saya harap pada calon pemimpin bali agar lebih sigap dan tegas dalam hal tersebut.</br>Selain itu peraturan di daerah bali masih lemah mengenai pelecehan budaya yang di lakukan oleh oknum wisatawan.. Tindakan tegas ini juga harus diperhatikan oleh calon pemimpin bali agar menuju bali yang aman dan lestari.</br>Bali harus kita jaga,Bali harus kita rawat,dan Bali harus kita lestarikan. Mengenai keindahan alamnya, tiada tanding karena luar biasa indahnya,maka dari itu kita sebagai penerus bangsa juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.</br>Calon pemimpin baliku,mari kita kembangkan,lestarikan,dan cintai budaya Bali ini karena Bali adalah aset masa depan bagi warga masyarakat Bali.set masa depan bagi warga masyarakat Bali.)
  • Pemimpin Bali 2024: Patut Tangar Teken Krama Tamiu  + (Bali terkenal dengan pulau dengan pendudukBali terkenal dengan pulau dengan penduduk yang ramah dan lugu. Oleh sebab itu, banyak penduduk pendatang datang ke Bali mencari pekerjaan dan mengais rejeki di Bali. Jika tidak ada aturan yang jelas terkait penduduk pendatang ini, pasti lama-kelamaan Bali akan menjadi pulau yang padat penduduk dan tingkat kriminalitasnya menjadi meningkat karena sulitnya mencari pekerjaan.</br></br>Permasalahan seperti ini harus ditangani oleh Pemimpin Bali yang terpilih di tahun 2024. Siapa pun yang menjadi Pemimpin Bali di tahun tersebut harus tegas terhadap penduduk pendatang itu supaya ada aturan yang jelas dan tegas. Aturan inilah yang bisa mengikat dan bisa digunakan pedoman oleh penduduk pendatang supaya tidak berbuat yang tidak-tidak datang ke Bali.</br></br>Pemimpin Bali 2024 harus memiliki komitmen membatasi penduduk pendatang ke Bali mengingat Bali merupakan pulau yang kecil. Dengan banyaknya penduduk pendatang tanpa pembatasan yang jelas tidak pungkiri ke depan perbandingan penduduk pendatang dengan penduduk asli bisa jadi lebih banyak penduduk pendatang. Hal inilah yang perlu diantisipasi dan diwaspadai oleh pemimpin Bali 2024 sehingga pemimpin Bali 2024 memiliki kebijakan yang tegas terkait hal ini.liki kebijakan yang tegas terkait hal ini.)
  • Ajeg Bali Sayan Rered, Kagentosin Antuk Modernisasi  + (Bali, pulau kecil yang sangat terkenal akaBali, pulau kecil yang sangat terkenal akan keindahan serta kekentalan budayanya. Setiap bulan ada 500.000 wisatawan mancanegara yang datang dari jauh untuk melihat kearifan lokal budaya Bali. Tapi sekarang? Bagaimana pemuda pemudi Bai? Tidak ada yang mau melanjutkan! Sawah yang luas ditanami kantor hingga tak ada lagi subak yang indah. </br></br>Lihat, saat ini seberapa banyak masyarakat bali yang meninggalkan budayanya. Lihat, seberapa banyak masyarakat bali yang tidak bisa berbahasa bali? Menyama braya digantikan dengan jasa event organizer.</br>Sulit mencari penerus penulis lontar dan kidung suci. Apakah budaya kita akan hilang ditelan zaman?</br></br>Apa yang dapat dibuat? Apa yang dapat dilakukan untuk mendobrak hal ini? Lomba sudah banyak digarap, hadiah sudah banyak dikeluarkan. Namun kenyataannya masih sangat banyak yang masih tidak tertarik meneruskan budaya Bali. </br></br>Ibu pertiwi menangis melihat taksu Bali musnah. Jika hal ini terus berlanjut, nama indah Bali di dunia akan perlahan memudar. Bali yang penuh budaya dan tradisi akan hilang. Apakah itu yang kita mau? </br></br>Jangan mau jadi pemuda pemudi bali yang diam! Kembalikan ajeg bali, kembalikan taksu Bali! Jika semua sudah diperjuangkan, sekarang giliran kita yang melanjutkan. Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.)
  • Pencemaran lingkungan di pesisir pantai bali  + (Bali, sebagai destinasi wisata yang terkenBali, sebagai destinasi wisata yang terkenal di seluruh dunia, memiliki pesona alam yang sangat menarik. Salah satu daya tariknya adalah pantai-pantai yang indah dan bersih. Namun, belakangan ini, pantai-pantai di Bali mengalami masalah pencemaran lingkungan yang sangat meresahkan. Kasus ini menimbulkan pertanyaan, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas masalah ini?</br></br>Pencemaran lingkungan di pesisir pantai Bali sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa penyebabnya adalah limbah dari industri pariwisata, limbah rumah tangga, serta kegiatan nelayan yang kurang terkelola dengan baik. Banyak warga setempat dan aktivis lingkungan yang telah berusaha keras untuk mengatasi masalah ini, namun sampai saat ini masih terus terjadi.namun sampai saat ini masih terus terjadi.)
  • Generazi Z Menuju Bangkit  + (Bangkit dari Balada Keterdiaman Saat ini,Bangkit dari Balada Keterdiaman</br></br>Saat ini, kita tidak hanya sekadar bersama sebagai individu-individu, melainkan sebagai bagian dari satu generasi, generasi yang memiliki peran besar dalam membentuk masa depan kita, generasi Z.</br></br>Bangkitlah, wahai generasi Z, dari balada keterdiaman yang sering kali membisu suara-suara kita. Dalam dinamika sosial politik yang semakin kompleks, kita dituntut untuk tidak hanya menjadi penonton yang pasif, melainkan pelaku yang aktif. Ini adalah panggilan untuk menunjukkan identitas kita, mengemukakan pendapat, dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial.</br></br>Terlalu lama kita terperangkap dalam keterdiaman, merasa dikekang oleh norma-norma yang mungkin tidak selalu sejalan dengan aspirasi kita. Saatnya kita memahami bahwa hak kita untuk bersuara dan berpendapat adalah hak yang tidak bisa dipertanyakan. Bangkitlah dari rasa takut, ketakutan akan konflik atau penolakan. Inilah saatnya mengubah keterdiaman menjadi sebuah pemberontakan yang konstruktif.</br></br>Mari kita hentikan sikap apatis dan membiarkan masalah sosial politik tumbuh tanpa adanya respons yang nyata. Ingatlah, kebijakan dan keputusan yang diambil oleh generasi sebelum kita akan membentuk dunia yang akan kita warisi. Jangan biarkan mereka yang di atas kita menentukan jalan kita tanpa adanya sorotan dari bawah.</br></br>Saya mengajak kita semua untuk merangkul perbedaan, untuk mendengarkan tanpa prasangka, dan untuk berbicara dengan integritas. Kita adalah suara yang mampu mengguncang fondasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Dalam keterbukaan dan keberanian, mari bersama-sama menciptakan perubahan yang kita harapkan.</br></br>Jadilah pionir perubahan, generasi Z. Bangkitlah dari balada keterdiaman, bersuara, dan tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah agen perubahan yang mampu membawa keadilan sosial dan politik. Terima kasih.keadilan sosial dan politik. Terima kasih.)
  • Kasus Pelecehan Seksual Ngancan Akeh ring Buleleng  + (Banyak sekali kasus pelecehan seksual terjBanyak sekali kasus pelecehan seksual terjadi belakangan ini. Dapat dilihat dari banyak sosial media terutama Instagram banyak sekali berita berita yang mengusung hal terakit pelecehan seksual ini. Selain itu pada tahun lalu KBRN telah menyebutkan bahwa kasus pelecehan pada anak semakin meningkat hingga menyentuh 48 kasus. Hal gilanya lagi banyak pelaku pelecehan ini memiliki hubungan keluarga dengan korban. </br>Maka dari itu mulai hari ini pemerintah juga kita selaku remaja patut bergerak untuk mengatasi hal ini salah satunya dengan cara lebih memperkenalkan dampak dampak yang akan terjadi bila kita melaksanakan seks pra-nikah, baik dengan bekerjasama dengan dinas BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang membentuk program GENRE (Generasi Berencana). Program tersebut tentunya sangat mendukung berkurangnya kasus ini karena dalam GENRE para generasi muda diajak untuk membuat rencana terkait masa depannya. Dengan harapan para remaja maupun generasi muda dapat memiliki lingkungan positif dan kegiatan yang produktif untuk menemukan jati dirinya.</br>Dapat pula dengan melakukan berbagai sosialisasi terutama didaerah - daerah terpencil terkait bahaya dari hal tersebut, dan mulai menanamkan pikiran untuk menormalisasi bahwa perempuan juga harus memiliki ilmu bela diri karena tindak kejahatan seperti penculikan yang berujung pada kekerasan seksual. Meski terdengar tabu dan kurang nyaman untuk didengar di khalayak ramai kita patut bisa menembus hal tersebut demi melindungi generasi emas buleleng selanjutnya.ndungi generasi emas buleleng selanjutnya.)
  • Pengelolaan sampah  + (Banyaknya sampah yang susah dikelola atau Banyaknya sampah yang susah dikelola atau didaur ulang dibali</br>Akibat dari itu banyak TPA dan TPS yang penuh/ Overload</br>Maka dari itu perlunya solusi" yang bisa menangangi tentang kasus sampah dibali,saya harap untuk calon" pemimpin dibali dapat menangani kasus tersebut dengan baik agar adanya kenyamanan dan ketentramanan hidup bermasyarakat dan juga saya harap bali dapat bebas dari kasus sampah" yang susah dikelola</br>Terima kasih saya ucapkan, saya minta maaf jika ada kesalahan kata., saya minta maaf jika ada kesalahan kata.)
  • I Dewa Made Ariawan, S.Ag., M.Pd.H & I Nengah Asrama Juta Ningrat, S.Ag., M.Fil.H  + (Bapak I Dewa Made Ariawan, S.Ag., M.Pd.H dBapak I Dewa Made Ariawan, S.Ag., M.Pd.H dan Bapak I Nengah Asrama Juta Ningrat, S.Ag., M.Fil.H merupakan pengawi dari geguritan Catur Bhujangga Bali Mula. Bapak I Dewa Made Ariawan, S. Ag., M.Pd. H atau pak Dewa Mangku Dalang lahir di Dusun Serai, Desa Penglumbaran, Kec. Susut, Kabupaten Bangli, pada tanggal 6 Agustus 1986 dari pasangan I Dewa Nyoman Reka & Jro Nyoman Munet. Keseharian beliau yaitu tenaga Pendidikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli, namun di sela kesibukan beliau diluar bapak dewa ariawan ini sampai sekarang masih aktif dibidang seni yaitu Dalang. Belia juga pendapatkan Juara 2 Utsawa Dharma Githa tingkat kekawin dewasa pada tahun 2017 di Palembang dan Juara 1 Lomba kekawin tingkat dewasa di Bali pada tahun 2016.</br>Bapak I Nengah Asrama Juta Ningrat, S.Ag., M.Fil.H merupakan pelakon seni yang masih aktif dalam menyusun buku, sudah banyak buku yang dihasilkan. Beliau juga pernah mendapatkan prestasi yaitu menjadi Juara 1 Guru Agama Hindu berprestasi di tingkat Provinsi pada tahun 2015. Bapak Juta Ningrat lahir di lingkungan rohaniawan disebelah Utara Lereng Gunung Batur, Songan A, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli, pada tanggal 15 Juni 1980 dari pasangan Jro Gincang & Jro Suwiti. Keseharian beliau selain menyusun buku yaitu sebagai staf pengajar di lingkungan Kementrian Agama Kabupaten Bangli dari tahun 2014 hingga sekarang.</br>Secara garis besar geguritan Catur Bhujangga Bali Mula ini berisi tentang awal mula trah Bhujangga Bali Mula tepatnya warga Kayu Selem di tampur Hyang Gwa Song. Di harapkan bagi warga Kayu Selem yang berada di Bali maupun di luar Bali ini patut terus mengingat leluhurnya sebagai penuntun didalam menjalankan kehidupan sebagai damuh warih Ida Mpun Semeru.kan kehidupan sebagai damuh warih Ida Mpun Semeru.)
  • I Wayan Phala Suwara S.Pd.H.,M.Pd  + (Bapak I Wayan Phala Suwara S.Pd.H.,M.Pd beBapak I Wayan Phala Suwara S.Pd.H.,M.Pd beliau lahir di Denpasar, 22 Mei 1993.</br>Bertempat tinggal di Jalan Gemitir, Gang Suli  B Biaung- Denpasar.  Orang tua beliau bernama I Wayan Sujana dan  Ni Nyoman Sariani.Beliau bekerja sebagai Guru di SMA Negeri 3 Denpasar. Pendidikan terakhir beliau S2 di IHDN.ar. Pendidikan terakhir beliau S2 di IHDN.)
  • I Wayan Turun  + (Bapak I Wayan Turun merupakan sastrawan ygBapak I Wayan Turun merupakan sastrawan yg berasal dari Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, beliau lahir pada tahun 1951, sebagai sastrawan beliau kerap menciptakan karya sastra berupa geguritan, kidung, purana dan lainnya. </br></br>Geguritan Penataran merupakan salah satu dari 108 karya sastra bapak I Wayan Turun. Geguritan ini merupakan karya mengenai pengobatan lontar yang dulu menggunakan kertas tisu. Sebelum menulis geguritan Penataran, beliau sudah menulis banyak karya sastra lainnya seperti Kidung Kidalang Pricek, Geguritan Busana, Geguritan Balian Batur.</br></br>Kiprah dalam seni sastra sudah beliau tekuni sejak usia muda menjadi pengalaman yang sangat gemilang gemilang saat ini seperti : menjadi staff di museum Bali, membuat purana dan prasasti, peneliti Gama Sesana Aji Loka Trestih dan Aji Loka Kertih dan masih banyak lainnya.</br></br>Dengan karya yang luar biasa, beliau seringkali membuat karya sastra untuk beberapa pura yang ada di Kesiman.</br>Dari beliau, saya mengetahui bahwa masih banyak pengawi karya sastra Bali yang ada di sekitar kita saat ini, meskipun untuk letaknya yang masih berada di sisi modern dan keramaian Kota Denpasar.i sisi modern dan keramaian Kota Denpasar.)
  • I Wayan Suardika  + (Bapak I wayan suardika adalah seorang pengBapak I wayan suardika adalah seorang pengawi yang berasal dari wilayah nusa penida,beliau bertempat lahir di pelilit 08 juni 1989, beliau beralamat di dusun pelilit des pejukutan kecamatan nusa penida kab klungkung, bapak I wayan suardika menempuh pendidikansekolah dasar di SDN 8 suana, menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Nusa penida, menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 NusaPenida, kemudian menempuh pendidikan s1 dan s2 di universtas pendidikan ganesha dengan mengambil program studi pendidikan bahasa bali.beliau sejak tahun 2017 sudah menulis karya sastra bali purwa2017 sudah menulis karya sastra bali purwa)
  • Ida bagus wiryanatha  + (Bapak Ida Bagus Wiryanatha ,beliau yang laBapak Ida Bagus Wiryanatha ,beliau yang lahir pada 19 Mei 1961 di desa Pejeng Gianyar. Merupakan warga asli dari Br Puseh Desa Pejeng,Gianyar. Saat ini,beliau menjadi salah satu Dosen di Universitas HINDU INDONESIA di Fakultas Kesehatan.</br> Beliau sudah menyelesaikan pendidikan terkahir S1 Dr Umum di Universitas Udayana serta S2 Agama dan Kebudayaan di Universitas Hindu Indonesia.</br> Bapak Ida Bagus Wiryanatha adalah putra dari Alm. Ida Peranda Wayan Ngenjung dan Alm Ida Peranda Istri Bun.</br> Bapak ida bagus wiryanatha memiliki 1 orang istri yang sangat cantik bernama Ida Ayu Wimba Ruspawati dan dari pernikahan beliau dengan istri di karunia 3 orang anak.liau dengan istri di karunia 3 orang anak.)
  • PROF.DR.dr.I Nyoman Adiputra, M.O.H PFK  + (Bapak Prof Adi Putra ini adalah seorang guBapak Prof Adi Putra ini adalah seorang guru besar di fakultas kedokteran Universitas Udayana yang merupakan juga seorang sastrawan yang telah menyelesaikan banyak karya sastra karya sastra seperti geguritan, kekawin, dan masih banyak lagi. Karya sastra yang dicipta kan oleh bliau telah banyak dijadikan tesis oleh mahasiswa mahasiswa di bali. Berikut karya sastra bliau antara lain seperti kekawin Kakawin bali dwipa, kakawin bali saba lango, calonarang, kakawin raja patni mokta, kekawin udayana mahawidya, geguritan pekabe, geguritan selampah lakun ingsun, dan masih banyak lagi karya sastra bliau yang masih di buat dan belum banyak diketahui oleh masyarakat diluar sana.yak diketahui oleh masyarakat diluar sana.)
  • Ida Ketut Djelantik  + (Beliau adalah Ida Ketut Jelantik, sastrawaBeliau adalah Ida Ketut Jelantik, sastrawan asal buleleng yang tepatnya di Geria Tegeha Banjar, Desa Tegeha, Kecamatan Banjar. Beliau lahir pada tahun 1905 di Desa Tegeha dan merupakan keturunan dari pasangan Ida Ketut Manggis dan Ida Ayu Putu Tangi. </br></br>Semasa kecil beliau dibesarkan di lingkungan Gria yang kesehariannya cenderung disibukkan dengan kegiatan sosial, beliau memiliki keinginan untuk mendalami ajaran agama dan filsafat serta dorongan moral untuk lingkungan desa tempat beliau dibesarkan</br></br>Jenjang pendidikan beliau hanya sampai SR atau Sekolah Rakyat dan itu tidak sampai tamat, dengan keinginan beliau itu mendalami tattwa, etika dan filsafat beliau mempelajari itu secara otodidak sampai mendapatkan pengakuan dari warga setempat dan pemerintahan belanda pada saat itu.</br></br>Karena prestasi dan kemampuannya yang tinggi, pada tahun 1938 beliau diangkat bekerja di Staff Agama di Kantor Agama Provinsi Sunda Kecil pada saat itu di Singaraja. </br></br>Beliau juga ditugaskan oleh Gubernur Jendral Belanda ke Bogor untuk menerjemahkan buku dan lontar Bahasa Sansekerta ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Kawi atas kemampuan sastra yang beliau miliki. </br></br>Pada tahun 1950 beliau bekerja di Kodam Raksa Buana yang sekarang dikenal Kodam 11 Udayana sebagai Rohdam Hindu, beliau juga ikut serta dalam menyusun lambang Pataka Kodam Udayana. </br></br>Kemudian, beliau meninggal pada tahun 1961 tepatnya pada tanggal 18 bulan November61 tepatnya pada tanggal 18 bulan November)
  • Ketut Sidia  + (Beliau adalah Ketut Sidia, berasal dari gaBeliau adalah Ketut Sidia, berasal dari garis keturunan keluarga Jero Lingsir dari klan Tegeh Kori. Beliau lahir pada tahun 1901 di Desa Pengastulan Buleleng, Bali. Beliau dikenal sebagai guru Pecak Silat di Kecamatan Seririt, Buleleng. Konon katanya, beliau adalah seorang petarung yang handal yang mampu melompati pagar setinggi 3 meter, mampu membunuh tikus hanya dengan menggunakan tusuk sate dari jarak 2 meter bahkan dikatakan mampu membunuh seseorang hanya dengan tangan kosong. </br></br>Pada masa kolonialisme belanda, beliau bekerja sebagai supir untuk bangsa belanda dan sekaligus memata-matai mereka bersama dengan anak laki-laki beliau yakni Putu Mangku. Mereka berdua mahir menggunakan bahasa Belanda dan Jepang. Berikut adalh foto beliau dengan mobil khas belanda sebagai seorang supir. Anak belliau bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada kelompok pejuang masyarakat Bali. Sesekali, ia juga ikutserta dalam perlawanan untuk meruntuhkan pasukan militer. Namun, seringnya beliau melakukan sabotase dan pembunuhan secara senyap sebagai seorang mata-mata. Setelah Indonesia Merdeka, beliau dan anaknya menjadi anggota dalam LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) yakni asosiasi veteran. </br></br>Kemudian, mereka bekerja sebagai seorang guru di Sekolah Rakyat di Kecamatan Seririt, Buleleng, sang anak juga bekerja sebagai seorang fotografer dan jurnalis untuk koran Bali Post. Di masa tuanya, beliau menjadi seorang mangku atau pemuka agama di Pura Pabean, Desa Pengastulan. Beliau meninggal pada tahun 1990 dengan gelar kehormatan sebagai anggota dari LVRIgelar kehormatan sebagai anggota dari LVRI)
  • Pande Putu Abdi Jaya Prawira  + (Beliau bernama Pande Putu Abdi Jaya PrawirBeliau bernama Pande Putu Abdi Jaya Prawira, bertempat tanggal lahir di Denpasar, 20 Januari 1998, Merupakan putra pertama dari pasangan Ketut Suparjaya dan Ni Wayan Sukarni, saat ini beliau tinggal di perumahan griya Pande Permai blok D 20, Tulikup Kelod, Gianyar. Sekilas riwayat pendidikan beliau yakni beliau pernah mengenyam pendidikan Taman kanak-kanak di Taman kanak-kanak Grand Bali Beach Sanur Sekitar tahun 2003-2004, kemudian dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri 2 Sanur pada tahun 2004-2010, selanjutnya di jenjang SMP beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bangli pada tahun 2010-2013, dilanjutkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas yaitu di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bangli pada tahun 2013-2016, dan terakhir pendidikan beliau yaitu pada jenjang perkuliahan beliau memilih program studi Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, yang kemudian telah lulus pada tahun 2016-2020.</br></br>Adapun pekerjaan beliau saat ini yaitu menjadi Jurnalis di media Bali.</br></br>Tentunya beliau memiliki segudang prestasi diantaranya : </br></br>Juara 2 Nasional Artikel Ilmiah Di IPDB Bogor Tahun 2019</br> </br>Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Agama Hindu Di ITB Bandung Tahun 2019 </br> </br>Karya Kidung Terbaik Di Sastra Saraswati Sewana Tahun 2021</br></br>Beberapa karya beliau diantaranya :</br></br>Karya yang sudah terpublikasi di Sastra Saraswati Sewana ada :</br></br>Kidung Panglarad Lara</br>Kakawin Pranawisa Somya</br>Geguritan Pramudita Kaya Caru</br></br>Yang belum terpublikasi ada beberapa geguritan : </br></br>Geguritan Kandara Bang</br>Geguritan Satriya Tiga.</br></br>Kiprah pertama beliau, seorang Pengawi Muda dimulai dari ajang perlombaan Sastra Saraswati Sewana. Setelah ajang tersebut berakhir dengan dukungan semangat dari orang - orang terdekat, dan masukan-masukan positif dari para juri pada waktu itu, termasuk salah satu dosen beliau sendiri yaitu bapak Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum yang membuat semangat menciptakan karya sastra lainnya menggebu-gebu. Hingga akhirnya terlahirlah salah satu karya sastra ciptaan beliau yang berharga, dikarenakan pertama kalinya beliau menciptakan karya sastra dengan jumlah 234 bait didalamnya dan karya ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.ini dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.)
  • Dyah P  + (Berbagai tempat wisata di Bali mengadakan Berbagai tempat wisata di Bali mengadakan berbagai macam promo-promo menarik agar para wisatawan tertarik mengunjungi tempat tersebut. Gunakan promo seperti potongan harga (diskon) dan tawaran menarik dari tempat wisata tersebut. Sebar promo ini di media sosial atau bisa menggunakan jasa influencer untuk membantu mempromosikan tempat.encer untuk membantu mempromosikan tempat.)
  • Kirangnyane Efektivitas Program Bus Trans Metro Dewata antuk Ngentasin Pikobet Macet ring Bali  + (Berdasarkan artikel dari website PemerintaBerdasarkan artikel dari website Pemerintah Kota Denpasar, Bus Trans Metro Dewata adalah transportasi angkutan massal yang menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan pelayanan publik pada sektor Transportasi Darat di kawasan perkotaan khususnya Kota Denpasar dan mencakup hingga ke beberapa wilayah luar Kota Denpasar. Tujuan Pemerintah Provinsi Bali menciptakan program ini tidak lain untuk mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan individu. Bus Trans Metro Dewata saat ini telah tersebar ke berbagai daerah di Provinsi Bali. Namun, penerapannya semakin berjalannya waktu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau direncanakan oleh pemerintah. Kebanyakan Bus Trans Metro Dewata saat ini sepi tanpa membawa penumpang. Sebagian besar masyarakat enggan menggunakan transportasi umum ini dikarenakan titik pemberhentiannya yang terbatas dan jauh, sehingga membutuhkan usaha yang lebih untuk mencapainya. Hal ini pun menyebabkan mayoritas warga lebih memilih untuk menggunakan aplikasi ojek online dibandingkan transportasi umum. Kurangnya kesadaran warga terhadap keberadaan transportasi umum ini juga menyebabkan sepinya penumpang. Metode bayar yang hanya bisa metode cashless pun bisa menjadi salah satu masalahnya, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki atau belum membuat uang elektronik. Menurut wawancara 15 narasumber yang penulis lakukan terkait bagaimana keefektifan program Bus Trans Metro Dewata, 9 dari 15 narasumber berpendapat bahwa pelaksanaan program Bus Trans Metro Dewata masih belum efektif yang menurut pengalaman narasumber salah satunya disebabkan oleh beberapa sopir bus yang sedikit tidak sabaran ketika mengendarai bus nya sehingga ketika ada motor yang lewat di depan Bus Trans Metro Dewata, maka sopir bus tersebut akan meng-klakson pengendara motor tersebut. Kemudian ada pula narasumber yang mengatakan bahwa posisi terminalnya jauh, serta ada pula yang menyayangkan kenyataan bahwa Bus Trans Metro Dewata yang ada saat ini dominan sepi tidak membawa penumpang karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait penggunaan transportasi umum ini. Di sisi lain, memang ada 6 dari 15 narasumber berpendapat bahwa program ini efektif karena dapat mengurangi kemacetan, polusi, serta hemat biaya bensin. Namun, tetap saja pada kenyataannya narasumber yang mengatakan bahwa program ini belum efektif masih lebih banyak daripada yang mengatakan bahwa program ini efektif. Oleh karena itu, hal ini harus lebih diperhatikan oleh pemerintah, karena apabila tidak ditangani lebih lanjut maka akan berdampak pada tidak maksimalnya program Bus Trans Metro Dewata yang telah dijalankan oleh pemerintah. Beberapa narasumber juga sempat mengatakan harapan mereka terkait permasalahan ini agar terselesaikan dan lebih baik kedepannya, yang mana pemerintah sebaiknya dapat meningkatkan keefektifan program ini dengan solusi yang lebih baik lagi agar masyarakat tertarik dan memiliki keinginan menggunakan Bus Trans Metro Dewata.nginan menggunakan Bus Trans Metro Dewata.)
  • I Gusti Nyoman Lempad  + (Berikut ini adalah cuplikan film dokumenteBerikut ini adalah cuplikan film dokumenter yang berkisah tatkala Lawrence dan Lorne Blair mengunjungi sang maestro berusia 116 tahun, I Gusti Nyoman Lempad, di Ubud . Keduanya beruntung bisa mengabadikan Lempad jelang wafatnya. Banyak orang mengatakan bahwa sang maestro itu wafat pada hari yang dipilihnya sendiri.</br></br>Gusti Nyoman Lempad adalah seorang pematung dan arsitek dimana karya - karyanya banyak kita temui di Puri dan Pura di Ubud saat ini. Di Denpasar, Patung Catur Muka di perempatan lapangan Puputan adalah salah satu karyanya yang masih bisa kita lihat. </br></br>Di dalam naungan pengaruh keluarga Puri, Lempad mengasah bakat seninya dalam arsitektur tradisi Bali, termasuk dalam seni pahat dan ukir. Tak hanya soal seni, Lempad juga memiliki pemahaman tentang ritual dan spiritual ketika mendirikan tempat suci.</br></br>Selain pematung (Undagi), ia juga terkenal dengan karya - karya lukisanya yang lebih banyak bercerita tentang mitologi Hindu Bali. Pada akhir 1920-an, Lempad mulai berkarya menggunakan media kertas. Dia masih menggunakan cara melukis tradisional, menggunakan kuas dan tinta hitam. Rudolf Bonnet dan Walter Spies mendukungnya dengan memberikan kertas seni kepada Lempad.</br></br>Bersama Bonnet dan Spies, dia turut mendirikan Pita Maha, sebuah kelompok seniman yang mendefinisikan ulang seni lukis Bali pada 1930-an. Kelak kelompok seniman tersebut menggelar pameran lukisan pertama mereka di Bali dan luar negeri, yang menjadi salah satu pemicu mengapa Bali mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.</br></br>Tidak ada yang mengetahui kapan pastinya ia dilahirkan. Yang ia ingat, ia menikah saat Gunung Karakatu meletus pada tahun 1883. Ia meninggal pada 25 April 1978 (Selasa ke 4 pada bulan ke 4) di rumahnya di Ubud . Sebelum ia meninggal, ia mengumpulkan semua keluarga dan meminta mereka untuk memandikannya.ga dan meminta mereka untuk memandikannya.)
  • I Ketut Angga Wijaya  + (Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. LahiBernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak SMA saat bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia, Denpost, Tribun Bali, tatkala.co, balebengong.id, qureta.com, galeribukujakarta.com, simalaba.net dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005) serta Mengunyah Geram (Seratus Puisi Melawan Korupsi) yang diterbitkan oleh Yayasan Manikaya Kauci, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Jatijagat Kampung Puisi (2017). Buku kumpulan puisinya berjudul “Catatan Pulang” diluncurkan pada Januari 2018. Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.018. Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.)
  • Gede Kresna  + (Berprofesi sebagai Arsitek, Gede merancangBerprofesi sebagai Arsitek, Gede merancang dan membangun Rumah Intaran - rumah dari Pengalaman Rasa. Pengalamannya membawa pengetahuan yang luas tentang produk lokal dan pandangan yang tajam terhadap peluang bisnis potensial. Dia bersemangat untuk menyelami kekayaan budaya dan hasil alam Bali Utara untuk menemukan bahan, produk, dan pengalaman terbaik.</br></br>diterjemahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/ahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/)
  • I Gusti Putu Windya  + (Biografi Nama : I Gusti Putu Windya. Alm.Biografi </br>Nama : I Gusti Putu Windya. Alm. Beliau meninggal pada tahun 2010. </br>Istri : Gusti Ayu Nyoman Tanggal</br>Beliau memiliki 6 anak salah satu anak beliau sudah meninggal dan informasi ini saya dapat dari anak beliau yang ke-4 bernama Gusti Ayu Agustini. Beliau beralamat di banjar pasar desa Yehembang, kecamatan Mendoyo, kabupaten Jembrana. </br></br>Prestasi :</br>Beliau meraih banyak penghargaan diantaranya yang paling tinggi ialah penghargaan Kusuma Madya (tahun 1990), dengan karyanya yang paling terkenal ialah Geguritan Cangak. Selain itu beliau juga mengarang beberapa geguritan diantaranya Geguritan KB yang membawa beliau menjadi juara 2 lomba geguritan tingkat provinsi. Selain itu beliau juga banyak memiliki karya yang lainnya namun karya-karya beliau banyak yang mengklaim karena belum memiliki hak cipta. </br></br>Pekerjaan :</br>Selain mengarang geguritan beliau juga aktif melukis dan mengukir, serta beliau juga mendirikan sanggar lukis dan ukir, dan beliau ini belajar nyastra itu secara otodidak. Beliau juga dahulu pernah ditawari kontrak kerja di jerman untuk mengajar melukis tetapi ditolak. Dan beliau pernah menjadi anggota tim penilai pemberian penghargaan seni Dharma Kusuma provinsi daerah tingkat I Bali pada tahun anggaran 1994/1995.</br></br>Catatan khusus :</br>Informasi ini saya dapat dari narasumber yaitu Gusti Ayu Agustini yang mana merupakan anak ke 4 beliau yang juga pewaris alm. Gusti putu windya. Beliau mengatakan bahwa alm. Bapak gusti putu windya memiliki buku biografi akan tetapi saat ini tidak ada di tempat karena dibawa ke jerman dan belum dikembalikan dan beberapa dokumen2 terkait karya2 beliau yang juga dulu dipinjam dan belum dikembalikan hingga saat ini. Selain itu pada tahun 2015 juga geguritan cangak disadur oleh malaysia dengan membuat tokoh kartun 'bangau dan kepiting' dalam animasi pada zaman dahulu tanpa izin dari pewaris alm. Gusti putu windya. izin dari pewaris alm. Gusti putu windya.)
  • I Gusti Putu Windya  + (Biografi Nama : I Gusti Putu Windya. Alm.Biografi </br>Nama : I Gusti Putu Windya. Alm. Beliau meninggal pada tahun 2010. </br>Istri : Gusti Ayu Nyoman Tanggal</br>Beliau memiliki 6 anak salah satu anak beliau sudah meninggal dan informasi ini saya dapat dari anak beliau yang ke-4 bernama Gusti Ayu Agustini. Beliau beralamat di banjar pasar desa Yehembang, kecamatan Mendoyo, kabupaten Jembrana. </br></br>Prestasi :</br>Beliau meraih banyak penghargaan diantaranya yang paling tinggi ialah penghargaan Kusuma Madya (tahun 1990), dengan karyanya yang paling terkenal ialah Geguritan Cangak. Selain itu beliau juga mengarang beberapa geguritan diantaranya Geguritan KB yang membawa beliau menjadi juara 2 lomba geguritan tingkat provinsi. Selain itu beliau juga banyak memiliki karya yang lainnya namun karya-karya beliau banyak yang mengklaim karena belum memiliki hak cipta. </br></br>Pekerjaan :</br>Selain mengarang geguritan beliau juga aktif melukis dan mengukir, serta beliau juga mendirikan sanggar lukis dan ukir, dan beliau ini belajar nyastra itu secara otodidak. Beliau juga dahulu pernah ditawari kontrak kerja di jerman untuk mengajar melukis tetapi ditolak. Dan beliau pernah menjadi anggota tim penilai pemberian penghargaan seni Dharma Kusuma provinsi daerah tingkat I Bali pada tahun anggaran 1994/1995.</br></br>Catatan khusus :</br>Informasi ini saya dapat dari narasumber yaitu Gusti Ayu Agustini yang mana merupakan anak ke 4 beliau yang juga pewaris alm. Gusti putu windya. Beliau mengatakan bahwa alm. Bapak gusti putu windya memiliki buku biografi akan tetapi saat ini tidak ada di tempat karena dibawa ke jerman dan belum dikembalikan dan beberapa dokumen2 terkait karya2 beliau yang juga dulu dipinjam dan belum dikembalikan hingga saat ini. Selain itu pada tahun 2015 juga geguritan cangak disadur oleh malaysia dengan membuat tokoh kartun 'bangau dan kepiting' dalam animasi pada zaman dahulu tanpa izin dari pewaris alm. Gusti putu windya. izin dari pewaris alm. Gusti putu windya.)
  • CALON PEMIMPIN BALI PATUT NINCAPANG KUALITAS PENDIDIKAN RING BALI  + (CALON PEMIMPIN BALI HARUS MEMPERBAIKI KUALCALON PEMIMPIN BALI HARUS MEMPERBAIKI KUALITAS PENDIDIKAN DI BALI</br></br>Om swastyastu </br>Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara, Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berbagi pemikiran dan ide-ide yang ingin saya sampaikan yakni sebuah permasalahan yang memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita sekarang dan yang akan datang</br>UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat 1, setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu. Pemerintah menjamin pemerataan kualitas pendidikan yang mencakup dua aspek penting, yaitu persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh pendidikan yang sama dalam masyarakat.Pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang adil karena banyak anak dari keluarga yang kurang mampu susah untuk masuk ke sekolah negeri. Sekolah negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah dengan menerima siswa dengan nilai ujian tertinggi yang dimana anak tersebut mampu, fasilitas terpenuhi,dan kebutuhan yang cukup. Sedangkan bagi anak yang kurang mampu, fasilitas belajar kurang mereka harus membantu orang tua mereka bekerja sehingga nilai ujiannya rendah, sehingga harus masuk di sekolah swasta yang bayaranny cukup mahal.</br></br>Faktor ekonomi adalah fakto utama penyebab rendahnya pendidikan, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya nya pendidikan.Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti terbatasnya inovasi dan kemajuan, pendidikan yang rendah dapat menghambat inovasi dan kemajuan dalam suatu masyarakat, apalagi sekarang teknologi sudah semakin maju kita tidak mungkin menginginkan setiap orang terpuruk dalam ketidaktahuan dan tertinggal di tengah era kemajuan teknologi sehingga dengan adanya pendidikan ini kita mudah untuk lebih mengenal teknologi agar tidak ketinggalan dan bisa bersaing untuk memajukan teknologi kedepannya. Dan juga kemiskinan seringkali terkait dengan penghasilan yang rendah, kemiskinan di Indonesia terutama di Bali masih tinggi sehingga anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya untuk membayar sekolah, akses untuk kesekolah menjadi penyebab utama banyak anak yang putus sekolah.</br></br>Pemerintah dapat mengatasi tingkat pendidikan yang rendah melalui langkah-langkah seperti peningkatan anggaran pendidikan, peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum yang relevan, dan penyediaan akses pendidikan yang lebih luas. Selain itu, program bantuan finansial bagi keluarga kurang mampu juga dapat membantu meningkatkan partisipasi dalam pendidikan. Sehingga, diperlukan akses pendidikan yang universal, dimana akses pendidikan harus merata untuk semua masyarakat, termasuk daerah terpencil atau penghasilan rendah. Adanya program bantuan keuangan / beasiswa, dengan bantuan beasiswa untuk membuat siswa yang kurang mampu sehingga dapat melanjutkan sekolah dengan baik.Peningkatan kualitas pengajaran, guru harus menerapkan metode pengajaran yang inovatif dan menggunakan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Menggunakan kurikulum relevan, Sesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia nyata, memasukkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.Infrastruktur pendidikan yang baik, sekolah harus memiliki fasilitas dan infrastruktur yang Memadai untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal. Penelitian dan evaluasi sistem, penelitian dan evaluasi harus terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan peningkatan.Dengan demikian diperlukan calon pemimpin yang mampu mengatasi permasalahan rendahnya tingkat pendidikan di bali.</br>Sekian dari pemikiran yang saya sampaikan, Mari kita jadikan sebagai pemicu untuk melakukan perubahan positif. Saya yakin, jika kita bersatu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya.Semoga kita dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih." </br>Om Shanti, Shanti, Shanti Omrima kasih." Om Shanti, Shanti, Shanti Om)
  • Calon Pemimpin Bali Patut Nyidang Ngadepin Tantangan Sane Bakal Ngadepin Bali  + (Calon Pemimpin Bali Harus Mampu Mengatasi Calon Pemimpin Bali Harus Mampu Mengatasi Tantangan Yang Akan di Hadapi Bali</br></br>Om swastyastu </br></br>Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara, Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berbagi pemikiran dan ide-ide yang ingin saya sampaikan yakni sebuah permasalahan yang memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita sekarang dan yang akan datang Pemilihan umum 2024 menjadi panggung penting tidak hanya untuk memilih pemimpin di Bali, tetapi juga untuk merangkul tantangan, terutama masalah ekonomi pariwisata yang masih melanda sebagian masyarakat Bali. Salah satu masalah yang mendesak untuk ditangani oleh calon pemimpin di Bali adalah pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Bali menghadapi tekanan besar terkait pertumbuhan pariwisata yang pesat, yang dapat merugikan lingkungan dan keberlanjutan pulau ini. Seperti yang kita ketahui bahwa Bali memiliki potensi yang tinggi terutama dalam pariwisata, bali mempunyai kekayaan alam dan budaya yang bervariasi namun potensi itu juga dapat menjadi pisau dua sisi yang jika salah dipergunakan akan dapat merusak bali itu sendiri. </br></br>Pertumbuhan pariwisata yang pesat dapat membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, mengancam keberlanjutan ekosistem alam yang berharga. Di berbagai destinasi pariwisata, termasuk Bali, masalah-masalah berikut muncul sebagai hasil dari peningkatan kunjungan wisatawan yakni Pencemaran Lingkungan, Penyediaan fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah padat dan cair dari industri pariwisata dapat mencemari air, tanah, dan udara, merugikan keseimbangan ekosistem alam. Peningkatan jumlah wisatawan menciptakan tekanan ekstensif terhadap sumber daya alam, termasuk air, energi, dan bahan pangan.tidak kalah penting untuk di ingat dan disadari Peningkatan kunjungan wisatawan di Bali tidak hanya membawa keindahan pulau ini ke mata dunia, tetapi juga menimbulkan peningkatan signifikan dalam volume sampah, Peningkatan volume sampah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, merugikan ekosistem alam dan mengancam keberlanjutan lingkungan hidup.Pertumbuhan urbanisasi dan industri pariwisata di Bali membawa dampak signifikan pada ketersediaan sumber daya air. Pertumbuhan pesat sektor pariwisata menambah permintaan akan air, baik untuk kebutuhan hotel, restoran, maupun infrastruktur pendukung pariwisata. Peningkatan penggunaan air dapat menyebabkan degradasi kualitas air karena peningkatan limbah dan polutan dari aktivitas manusia.</br></br>Keindahan di bali dapat menjadi sumber ekonomi warga sekitarnya, namun jika tidak memiliki pemimpin yang dapat memandu setiap masyarakat untuk bergerak, menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang ada tentu Bali tidak akan bertahan lama dan menuju kehancuran Bali. Untuk itu diperlukan pemimpin yang mampu melakukan Pengelolaan Pariwisata yang Berkelanjutan Menyusun kebijakan untuk membatasi pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dan mempromosikan jenis pariwisata yang berkelanjutan. Inovasi dalam Manajemen Sampah Mengimplementasikan program efektif untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah secara berkelanjutan. Mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya ini. Serta mendorong Konservasi Sumber Daya Air Melakukan langkah-langkah konservasi air, seperti pengelolaan irigasi yang efisien, penanaman pohon, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan air yang bijaksana, dan tentu saja Edukasi Lingkungan Melibatkan masyarakat dalam program edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan cara berkontribusi dalam upaya konservasi. Pemilu 2024 bukan hanya kesempatan untuk memilih pemimpin baru yang hanya akan mengambil hak dari gelar tetapi harus memikul kewajiban dari gelar tersebut serta untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan komitmen kuat untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dengan solusi-solusi yang terencana dengan baik, diharapkan Bali , Indonesia dapat melangkah menuju masyarakat yang cinta terhadap lingkungan dan mampu tumbuh menjadi masyarakat yang berdaya saing. Sekian dari pemikiran yang saya sampaikan, Mari kita jadikan sebagai pemicu untuk melakukan perubahan positif. Saya yakin, jika kita bersatu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiaannya.Semoga kita dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih." </br></br>Om Shanti, Shanti, Shanti Omima kasih." Om Shanti, Shanti, Shanti Om)
  • Luh Yesi Candrika, S.S.,M.Hum.  + (Candra Kanti adalah seorang sastrawan waniCandra Kanti adalah seorang sastrawan wanita yang terbilang cukup muda yang karyanya berhasil menjadi karya sastra kidung terbaik. Candra Kanti berasal dari Karangasem namun menetap di Denpasar beliau lahir pada tanggal 20 Oktober 1990. </br></br>Beliau saat ini sudah menjadi seorang Ibu, walaupun menjadi seorang Ibu beliau tetap aktif dalam menulis dan pekerjaannya sebagai dosen di salah satu Universitas di Bali dan menjadi penyuluh Bahasa Bali di Tabanan. </br></br>Dalam keadaan yang terbilang sangat sibuk, beliau mampu menyelesaikan karyanya dan menjadi salah satu karya sastra kidung terbaik. Beliau mengatakan bahwa semua itu berkat dukungan dari suaminya yang juga seseorang yang menyukai sastra. Kidung yang beliau karang berjudul "Amelad Prana" untuk mengetahui lebih dalam mengenai biodata Cadra Kanti dan isi dari Kidung Amelad Prana kalian dapat menyimak vidio beikut yang telah saya buat </br>https://www.youtube.com/watch?v=FWeD1Irx0jMttps://www.youtube.com/watch?v=FWeD1Irx0jM)
  • Catharina Widjaja  + (Catharina Widjaja menjabat sebagai ExecutiCatharina Widjaja menjabat sebagai Executive Vice President di Gajah Tunggal Group. Dari tahun 2004 sampai tahun ini pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Communication and Investor Relations di PT Gajah Tunggal Tbk.</br></br>Sebelum bergabung dengan Gajah Tunggal Group, Beliau bekerja di berbagai perusahaan multinasional, seperti Deutsche Bank AG Jakarta , menjabat sebagai Foreign Exchange Dealer selama 2 tahun dari tahun 1986-1988 dan HSBC Indonesia, selama 9 tahun, di mana Beliau terakhir menjabat sebagai Country Treasurer.</br> </br>Beliau memperoleh gelar Master of Science in Control Engineering dari University of Bradford pada tahun 1985 dan alumni dari MIT Sloan School of Management for the Executive program. </br> </br>Beliau juga menjabat sebagai Direktur di Alun Alun Indonesia, sebuah konsep ritel Indonesia yang mempromosikan produk dan pengrajin Indonesia.</br> </br>Selain itu, Beliau aktif dalam beberapa kegiatan sosial, di antaranya United in Diversity Foundation, CCPHI, IBCA, IBCWE, YCAB dan Yayasan Mitra Museum Jakarta. Beliau mendapatkan pengakuan sebagai Global Trade Ambassador Indonesia oleh WIT-LA pada tahun 2019, dan menerima penghargaan sebagai TOP Leader on CSR Commitment dari Business News Indonesia pada tahun 2018 dan dinominasikan sebagai penerima Telstra Business Women Awards pada tahun 2017.</br></br>Cath juga anggota board BASAbali.n 2017. Cath juga anggota board BASAbali.)
  • Catur Yudha Hariani  + (Catur Yudha Hariani, lahir tanggal 14 SeptCatur Yudha Hariani, lahir tanggal 14 September di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1990, dia telah menjadi aktivis lingkungan dan bergabung dalam organisasi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 1997 PPLH Bali didirikan di Sanur. Saat itu Catur bertugas sebagai pelaksana harian. Kemudian pada tahun 2002, Catur ditunjuk menjadi Direktur PPLH Bali. Ada banyak program terkait lingkungan yang ditangani oleh Catur. Di antaranya adalah pengelolaan sampah, pendidikan dan pendampingan masyarakat untuk menanggulangi masalah sampah secara swakelola, workshop penanganan sampah untuk pelajar, dan sebagainya. Catur memang konsisten mengabdikan hidupnya menjadi aktivis lingkungan. Dia juga dikenal sebagai salah satu aktivis gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa.tivis gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa.)
  • John Stowell  + (Cendekiawan Australia yang terkenal dengan biografinya yang komprehensif tentang seniman Jerman Walter Spies yang pengaruhnya pada seni Bali terkenal.)
  • Chandra Yowani  + (Chandra Yowani, lahir di Denpasar, 10 FebrChandra Yowani, lahir di Denpasar, 10 Februari 1971. Menulis puisi sejak 1981. Pernah bergabung dengan Sanggar Cipta Budaya di bawah bimbingan Gm Sukawidana. Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Nusa Tenggara, dan Majalah Gadis, juga terhimpun dalam buku Rindu Anak Mendulang Kasih, Benang-benang Bianglala, Di Tangkai Mawar Mana, dan Peladang Kata. Kini dia menjadi dosen tetap di Universitas Udayana.enjadi dosen tetap di Universitas Udayana.)
  • Ni Putu Citra Sasmita  + (Citra Sasmita bernama lengkap Ni Putu CitrCitra Sasmita bernama lengkap Ni Putu Citra Sasmita, lahir di Tabanan, Bali, 30 Maret 1990. Namanya mulai dikenal dalam seni rupa Indonesia melalui karya-karyanya yang tidak hanya berupa lukisan, seni instalasi dan performance art dan telah dipamerkan di dalam dan di luar negeri. Citra merupakan salah satu penerima penghargaan Gold Award Winner dalam kompetisi seni lukis UOB Painting of The Year 2017 kategori seniman professional. Karya-karya Citra banyak merepresentasikan isu-isu perempuan terutama mengenai identitas kultural, posisi perempuan dalam kultur patriarki dan realitas sosial dan budaya.</br></br>Citra tumbuh dalam keluarga seniman pertunjukan tradisi yang sering pentas dari desa ke desa dalam upacara ritual Hindu di Bali. Bermula dari itulah ia tertarik dengan dunia kesenian. Citra sempat kuliah di Fakultas Sastra Universitas Udayana (2008) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha (2009), karena keinginannya untuk melanjutkan studi lukis tidak direstui oleh almarhum ayahnya yang saat itu menjadi guru Kimia. </br></br>Namun cita-citanya sebagai perupa kembali tumbuh ketika ia mengikuti grup teater kampus dan menjadi ilustrator cerpen di harian Bali Post. Ketika ia menjadi ilustrator cerpen inilah ia mulai mendalami dunia seni rupa secara otodidak dan aktif mengikuti pameran di Bali dan diluar Bali. Dua bidang ilmu (sastra dan sains) yang pernah ia pelajari juga menjadi pedoman dalam proses karyanya dalam memformulasikan gagasan dan isu-isu sosial. </br></br>Pada tahun 2016, karyanya yang dipamerkan pada pameran "Bali Art Intervention #1" mendapat sorotan karena menghadirkan figur perempuan yang mencium kepala babi, menghadirkan imaji kehidupan kultural perempuan Bali dalam tekanan psikologis dan sosial, sebagaimana tajuk dari pameran tersebut yang menghadirkan karya-karya kritis mengenai sisi gelap pulau Bali. Kemudian pada tahun 2016 dalam pameran “Merayakan Murni”, sebuah pameran persembahan untuk pelukis Murniasih (1966-2006), Citra menghadirkan karya instalasi 100 buah keramik yang dikombinasikan dengan timbangan gantung "Mea Vulva, Maxima Vulva" yang merepresentasikan ketimpangan kelas sosial dan habitus masyarakat. Beberapa karyanya juga pernah dipamerkan di Melbourne dalam pameran bertajuk Crossing Beyond Baliseering.</br></br></br>Pameran tunggalnya adalah:</br></br>2018 Under The Skin, Redbase Foundation, Yogyakarta</br>2017 Beauty Anatomy, Laramona, Ubud, Bali</br>2015 Maternal Skin, Ghostbird + Swoon, Bali</br></br></br>Pameran bersama yang pernah diikutinya:</br></br>2018 Yogya Annual Art #3, Positioning, Sangkring Art Space, Yogyakarta</br>2017 Finalist UOB Painting of The Year Exhibition, UOB Plaza, Jakarta</br>2017 Kecil Itu Indah #15, Edwin's Gallery, Jakarta</br>2017 Yogya Annual Art #2, Bergerak, Sangkring Art Space, Yogyakarta</br>2016 Crossing: Beyond Baliseering, 45downstairs, Melboune</br>2016 Merayakan Murni, Sudakara Artspace Sanur, Bali</br>2015 Bali Art Intervention #1: Violent Bali, Tony Raka Gallery, Bali</br>2015 Makassar Biennale Trajectory, Makassar</br>¬¬¬¬2014 Ethnic Power, Art Centre Denpasar, Bali</br>2013 Bali Art Fair, Tony Raka Gallery, Bali</br></br>Penghargaan yang pernah diraihnya:</br></br>2017 Gold Winner UOB Painting of The Year</br>2016 Finalis Kompetisi Karya Trimatra Salihara, Jakarta</br>2015 Semifinalist BaCAA#4 (Bandung Contemporary Art Award #4)aCAA#4 (Bandung Contemporary Art Award #4))
  • Ayu Gayatri Kresna  + (Co-Founder dan Kepala Koki, Pengalaman RasCo-Founder dan Kepala Koki, Pengalaman Rasa</br></br>"Sebagai penduduk asli Bali Utara, pelatihan memasak Ayu dimulai sejak kecil di dapur keluarganya - belajar seni memasak tradisional sambil mengasah indranya dalam menyempurnakan rasa, tekstur, dan penampilan berbagai hidangan otentik.</br></br>Menggabungkan resep keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi dengan produk lokal berkualitas tinggi pilihan, Ayu bersemangat untuk melestarikan masakan Bali Utara dan memperkenalkannya kepada dunia."</br></br>diterjemahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/ahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/)
  • Cokorda Sawitri  + (Cok Sawitri lahir di Sidemen, Karangasem, Cok Sawitri lahir di Sidemen, Karangasem, Bali, 1 September 1968. Kini dia tinggal di Denpasar, Bali. Pertengahan tahun 2006, ia berkolaborasi dengan Dean Moss dari New York dalam acara Dance Theater. Selain sebagai aktivis teater, Cok juga menulis banyak artikel, puisi, cerita pendek dan novel. Dia juga aktif dalam aktifitas budaya sosial, pendiri Forum Perempuan Mitra Kasih Bali dan Kelompok Tulus Ngayah. </br></br></br>Karya-karya teater Cok Sawitri adalah Meditasi Rahim (1991), Pembelaan Dirah, Ni Garu (1996), Permainan Gelap Terang (1997), Sekuel Pembelaan Dirah (1997), Hanya Angin Hanya Waktu (1998), Puitika Melamar Tuhan (2001), Anjing Perempuanku, Aku Bukan Perempuan Lagi (2004), Badan Bahagia. Novelnya adalah Janda dari Jirah, Tantri, dan Sutasoma.</br></br>Biografi lebih lengkap di http://lifeasartasia.weebly.com/uploads/2/3/6/8/23681555/cok_sawitri.pdfm/uploads/2/3/6/8/23681555/cok_sawitri.pdf)
  • Collin McPhee  + (Collin McPhee lahir di Montreal, Quebec, CCollin McPhee lahir di Montreal, Quebec, Canada, 15 Februari 1900. Ia meninggal di Los Angeles, California, Amerika, pada 7 Januari 1964. Ia adalah seorang komposer, pianis, dan penulis yang pernah menetap di Bali dan menulis buku tentang musik tradisional Bali. Ia juga banyak membuat komposisi musik berdasarkan musik tradisional Bali. </br></br>Collin McPhee menghabiskan sisa hidupnya meneliti musik Bali. Ia juga berkontribusi cukup besar bagi perkembangan musik Bali. Ia memperkenalkan musik Bali ke beberapa universitas musik di Amerika. Karyanya yang paling terkenal adalah orkestra Tabuh-tabuhan yang dipentaskan selama perjalanan musim panas ke Meksiko tahun 1936 oleh Carlos Chavez. Tabuh-tabuhan gubahan McPhee ini terdiri dari beberapa alat musik termasuk gong dan simbal khas Bali.</br></br>Karya-karya Collin McPhee, antara lain Balinese Ceremonial Music (1934), Concerto for piano & wind octet (1928), Concerto for wind orchestra (1960), Kambing Slem, for flute & piano (1960), Lagoe Sesoeloelingan Ardja, for flute & piano (1960), Lagu Délem (1960), Tabuh-tabuhan, for 2 pianos & orchestra (1936), Tabuh-Tabuhan, toccata for orchestra (1936), Transitions for orchestra (1954), dll.r orchestra (1936), Transitions for orchestra (1954), dll.)
  • Pariwisata Bangkit  + (Covid-19, virus inilah penyebab semua permCovid-19, virus inilah penyebab semua permasalahan ini bermula. Muncul di tahun 2019 membuat semua aktivitas di dunia ini menjadi terhenti, termasuk pariwisata Bali. Hampir 2 tahun sudah berlalu dan kemudian dunia ini sudah kembali membaik namun tidak dengan pariwisata Bali. Kenapa para wisatawan tidak kunjung datang? Berdasarkan beberapa artikel di internet dan keluh kesah warga sekitar penyebab semua ini terjadi dikarenakan banyaknya peraturan peraturan yang mengekang dan menekan wisatawan yang hendak datang ke Bali. Misalnya sebelum datang ke Bali setiap wisatawan wajib melakukan tes Swab/PCR dan sesudah di Bali kemudian di karantina selama hampir 1 minggu. Semua peraturan itu membuat para wisatawan enggan datang ke Bali dikarenakan waktu mereka akan terbuang disana. </br></br>Tak hanya sampai disitu, karena Covid-19 otomatis pariwisata terhenti dan semua fasilitas serta pegawai di tempat wisata tidak terurus. Anggap saja perwatan tempat seperti restoran, hotel, villa, caffe, semua terhenti dikarenakan tak ada biaya masuk. Kemudian karyawan yang dirumahkan membuat sebagian masyarakat yang mata pencahariannya bingung mendapatkan uang. Maka dari itu perbaikan fasilitas dan sumber daya manusia juga sangat mempengaruhi bangkitnya pariwisata Bali ini.</br></br>Hanya sekian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi tolak ukur untuk perbaikan pariwisata Bali kedepannya. Saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dan kalimat pada tulisan saya ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.tas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.)
  • D. Tjandra Kirana  + (D. Tjandra Kirana, lahir di Denpasar, 29 JD. Tjandra Kirana, lahir di Denpasar, 29 Juni 1944. Ia adalah seorang fotografer kawakan yang telah puluhan tahun malang melintang dalam seni fotografi. Selain menggeluti fotografi, ia juga adalah seorang pelukis. Dalam seni fotografi, sejak 1975 ia telah memamerkan karya-karyanya di dalam dan luar negeri, antara lain di Singapura, India, China, Hongkong, Thailand, Malaysia, Taiwan, Filipina, Jakarta, dll. Ia kerap menjuarai lomba fotografi dan meraih berbagai penghargaan, seperti Monochrome Award Salon Photo Indonesia XXXII (Makasar, 2021), Gold Trophy Shanghai International Lung Jing Shan Photography Art Award 2009, SPC. Fuji Award Silver Medal Color Pint 1985, dll. Karya-karyanya cenderung memadukan keindahan realis dan imajinasi. memadukan keindahan realis dan imajinasi.)
  • PIKOBET SANE KAWETUANG OLIH ALIH FUNGSI LAHAN MAJENG RING KAURIPAN KRAMA BALI  + (DAMPAK YANG DISEBABKAN OLEH ALIH FUNGSI LADAMPAK YANG DISEBABKAN OLEH ALIH FUNGSI LAHAN BAGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT BALI</br>Om Swastyastu</br> Yang terhormat, Tim penilai, begitu pula teman-teman yang saya cintai. Sebelumnya marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyung Widhi Wasa, atas Astung Kerta Wara NugrahaNya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka acara Wikhiton Partisipasi Publik, Bali Berorasi. Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya menyampaikan pidato atau orasi yang berjudul “Permasalahan yang Ditimbulkan dari Alih Fungsi Lahan dalam Kehidupan Masyarakat Bali.</br> Para hadirin dan teman-teman sekalian, alih fungsi lahan merupakan suatu perubahan fungsi lahan dari fungsi lahan sebelumnya. Alih fungsi lahan di daerah Bali sangat marak terjadi belakangan ini, hal ini ditandai dengan beberapa fenomena seperti berkurangnya lahan produktif pertanian. Indonesia merupakan negara yang agraris dan sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Apa yang akan terjadi apabila lahan pertanian yang menjadi sumber dari bahan pokok masyarakat Bali terus menerus diubah menjadi perumahan, ditambah lagi dengan meningkatnya serbuan pendatang yang mengharuskan mereka untuk membangun tempat tinggal. Contoh fenomena lain yang bisa kita lihat adalah berkurangnya daerah resapan air. Tanah merupakan salah satu penyerap air hujan yang ampuh. Apabila lahan yang terdapat tanah diubah menjadi perumahan, gedung-gedung yang menggunakan beton, vaping akan secara tidak langsung mengurangi daerah resapan air. Hal ini akan membahayakan apabila musim penghujan telah tiba dan semakin meningkatnya penggunaan beton dan vaping akan mengurangi daerah resapan air sehingga volume air akan meningkat dan menyebabkan banjir di wilayah tertentu. Pada musim hujan yang lalu di Bali sangat banyak terjadi bencana banjir yang hingga menyebabkan warga kehilangan tempat tinggalnya. Dengan adanya peristiwa demikian, tentu akan berdampak negatif bagi keberlangsungan hidup karena jika terus dibiarkan, pulau Bali yang tidak terlalu luas ini ditambah dengan maraknya alih fungsi lahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan di lingkungan sekitar, produktivitas pangan akan menurun, terjadi pemanasan global, dan masih banyak lagi dampak yang mengerikan dari alih fungsi lahan.</br> Berdasarkan atas permasalahan tersebut, saya berharap kepada calon pemimpin tahun 2024 mendatang agar bisa memberikan solusi terkait alih fungsi lahan yang terus meningkat. Pemimpin Bali diharapkan setia dan menjaga keadaan tanah Bali dan mengeluarkan peraturan yang mengutamakan dan memperjuangkan tanah, adat dan budaya Bali</br> Teman-teman semuanya, mari kita menjaga tanah Bali, dari bahaya alih fungsi lahan, sehingga tanah Bali tetap lestari. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kekurangannya, saya tutup dengan Parama Santhi, Om Santhi, Santhi Om.engan Parama Santhi, Om Santhi, Santhi Om.)
  • Cetta (SMA NEGERI 5 DENPASAR  + (DEMOGRAFI BAGI PENDIDIKAN PARAGRAF 1: Pentingnya pendidikan PARAGRAF 2: Pendidikan di Bali PARAGRAF 3: Panyineb/kesimpulan)
  • DG Kumarsana  + (DG Kumarsana lahir di Denpasar. Menulis puDG Kumarsana lahir di Denpasar. Menulis puisi sejak remaja dan dimuat di berbagai media massa dan terangkum dalam buku bersama. Selain puisi, dia juga menulis cerpen, novel, dan esai, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Bali. Dia pernah aktif di Sanggar Minum Kopi. Bukunya yang telah terbit: Komedi Birokrat (2010), Senggeger (2010), Kabinet Ngejengit (2012), Mata Dadu (2014). Kini mukim di desa Telagawaru, Labuapi, Lombok Barat.di desa Telagawaru, Labuapi, Lombok Barat.)
  • Solusi dari penumpukan sampah yang tidak terpilah di Denpasar  + (Dalam kehidupan tentu ada proses pembuangaDalam kehidupan tentu ada proses pembuangan berupa material seperti sisa sisa makanan yang menjadi sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia.</br>Denpasar, sebagai salah satu kota pariwisata terkemuka di Bali, menghadapi tantangan serius dalam mengelola penumpukan sampah. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan wisatawan setiap tahun, masalah ini semakin mendesak untuk diselesaikan. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat cahaya harapan melalui inisiatif Zero Waste yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 Denpasar.</br>Penumpukan sampah di Denpasar telah menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Di tengah keindahan alamnya, tumpukan sampah dapat merusak lingkungan dan mengganggu pariwisata. Namun, SMK Negeri 3 Denpasar telah mengambil langkah proaktif dengan memperkenalkan konsep Zero Waste kepada siswa-siswinya.</br>Zero Waste adalah filosofi hidup yang bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mendaur ulang kembali semua sampah yang dihasilkan, sehingga tidak ada yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Inisiatif ini telah mengubah paradigma siswa tentang sampah, dari sesuatu yang harus dibuang menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali.</br>Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam program Zero Waste di SMK Negeri 3 Denpasar adalah pengelolaan sampah organik. Siswa belajar untuk mengompos sampah organik menjadi pupuk, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tanaman hijau di lingkungan sekolah. Dengan demikian, tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga menghasilkan manfaat positif bagi lingkungan.</br>Selain itu, sekolah juga mendorong siswa untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mereka mempraktikkan penggunaan tumbler dan tas belanja kain sebagai pengganti botol plastik dan kantong belanja plastik. Langkah-langkah kecil ini memiliki dampak besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.</br>Tidak hanya itu, SMK Negeri 3 Denpasar juga aktif dalam kampanye pembersihan lingkungan. Para siswa berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan pantai, sungai, dan area publik lainnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Mereka tidak hanya membersihkan sampah yang ada, tetapi juga menyebarkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.</br>Inisiatif Zero Waste dari SMK Negeri 3 Denpasar tidak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah di Denpasar, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Dengan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya lingkungan, kita dapat memastikan bahwa masa depan kita akan lebih berkelanjutan.</br>Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti SMK Negeri 3 Denpasar, kita dapat meraih mimpi untuk memiliki Denpasar yang bersih dan lestari. Setiap langkah kecil memiliki dampak besar dalam perjuangan kita melawan penumpukan sampah dan menjaga keindahan alam untuk generasi mendatang.a keindahan alam untuk generasi mendatang.)
  • Strategi membangkitkan kembali pariwisata Bali (Endy)  + (Dalam kondisi seperti saat ini, banyak sekDalam kondisi seperti saat ini, banyak sektor yang sedang terpuruk salah satunya yang paling berdampak khusunya di Bali adalah sektor pariwisata. Salah satu strategi yang dapat saya utarakan adalah dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihan harus berjalan dengan ketat. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiapan kelengkapan protokol kesehatan seperti wastafel, hand sanitizer, & masker serta dipersiapkannya fasilitas kesehatan yang memadai dan dengan akses yang mudah dijangkau.memadai dan dengan akses yang mudah dijangkau.)
  • Pemimpin Bali Tangani Masalah  + (Dalam memilih pemimpin untuk Bali, pertanyDalam memilih pemimpin untuk Bali, pertanyaan mengenai masalah yang paling mendesak menjadi krusial. Pertama, isu lingkungan dan keberlanjutan harus menjadi fokus utama. Bali menghadapi tantangan serius terkait kerusakan lingkungan, termasuk sampah plastik, kerusakan hutan, dan degradasi alam yang dapat berdampak pada pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi pulau ini. Para calon pemimpin perlu menggagas kebijakan proaktif untuk pelestarian lingkungan dan mendorong praktik ramah lingkungan.</br></br>Kedua, sektor pariwisata yang sangat penting bagi Bali harus dikelola dengan bijaksana. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan pada industri ini, menuntut pemimpin yang mampu menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Diperlukan strategi inovatif untuk mendiversifikasi sumber pendapatan, mempromosikan pariwisata berkelanjutan, dan meningkatkan kesiapan terhadap situasi krisis.</br></br>Terakhir, masalah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi juga perlu diberi perhatian serius. Meskipun Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata yang mewah, masih ada ketidaksetaraan yang signifikan di antara masyarakatnya. Calon pemimpin perlu mengembangkan kebijakan inklusif untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dan pembangunan sosial dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Bali, bukan hanya oleh segelintir kelompok.ali, bukan hanya oleh segelintir kelompok.)
  • Upaya masyarakat dalam membenahi situasi Pandemi.  + (Dampak dari pandemi ini tidak kunjung seleDampak dari pandemi ini tidak kunjung selesai dari masa ke masa, 2 tahun sudah kita bergelut dengan virus korona ini ditambah lagi varian baru bermunculan setiap hari, seakan tidak ada titik terang dalam menangani kasus corona ini, namun begitu kehidupan harus tetap berlanjut. Kebutuhan sandang dan pangan tidak bisa dihentikan secara seketika dan sekejap mata. Maka dari itu kita harus berupaya dalam menggerakan kehidupan agar dapat berjalan secara nomal kembali. </br>Berhubung masyarakat mulai terbiasa dengan kondisi pandemi seperti ini, gerakan-gerakan baru mulai bermunculan yang membuat hal ini menjadi trendsetter tersendiri. Dengan contoh seperti memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi yang memang pada zaman ini dipakai untuk dijadikan jalan keluar oleh semua orang untuk berinteraksi dan menjalani kegiatannya secara daring. Selain efisien energi dan waktu, hal ini juga memerlukan sedikit biaya. </br>Namun bagaimana dengan nasib bali yang sejak dahulu hanya memanfaatkan sector pariwisata, secara tia-tiba dihantam pandemi yang tidak kunjung berakhir. Saat inilah kita memerlukan langkah kreatif yang di bisa dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di Bali saat ini dan nanti mungkin dengan melakukan hal kecil seperti mencoba untuk menjadi konten creator yang isinya terkait membahas atau mengenalkan kebudayaan di Bali kepada khalayak ramai, dengan memanfaatkan teknologi serta kretifitas, hal in bisa dijadikan wadah untuk mengenal lebih dalam hal-hal apa saja yang jarang diketahui oleh orang lain dan menarik kembali minat wisatawan dari sector pariwisata. Jika dilihat dari sector akomodasi dan pelayanan mungkin warga bali bisa mulai untuk menyediakan tempat yang berbasis photogenic dengan menyuguhkan keadaan alam Bali yang asri dan kental dengan budayanya. Untuk sector pertanian warga bali bisa mulai mengenalkan bibit unggul dan buah-buahan yang sekiranya masih diaggap asing oleh khalayak ramai, seperti kemarin sempat trending buah salju yang ada di sekitaran wilayah Bedugul. Dilihat dari berbagai sector trsebut, sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan, jika kita ingin menuangkan niat serta usaha dalam memajukan bali.kan niat serta usaha dalam memajukan bali.)
  • Pariwisata Bali Metangi  + (Dampak pandemi COVID-19 cukup meluas di beDampak pandemi COVID-19 cukup meluas di berbagai sektor, bahkan melumpuhkan sektor andalan Indonesia, khususnya Bali. Andalan sektor di Pulau Dewata tersebut kini seakan suram dan masyarakat pasrah menunggu berakhirnya pandemi ini. </br></br>Di Bali yang dulunya ramai dengan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, namun pandemi COVID-19 seakan menghentikan seluruh aktivitas warga, dan di objek-objek wisata di pulau yang dijuluki "seribu pura" tersebut. Tapi semua masyarakat optimistis pariwisata Bali akan bangkit lagi, jika pandemi ini berakhir. </br></br>Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar! </br></br>Semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga Pariwisata Bali akan Bangkit kembali.ngga Pariwisata Bali akan Bangkit kembali.)
  • Panglahlah Luu Baan Pariwisata Bali  + (Dampak sampah bagi pariwisata bali SampahDampak sampah bagi pariwisata bali</br></br>Sampah menjadi sebuah ancaman bagi dunia pariwisata Bali,Pulau Bali adalah pulau yang begitu indah yang juga menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pulau Dewata terkenal dengan banyak pantainya yang mempesona, maka daripada itu penduduk Pulau Bali selayaknya menjaga kebersihan lokasi wisata dari sampah.Disaat musim hujan banyak titik lokasi sampah yang menggenangi sungai dan hal ini sangat tidak enak dipandang oleh mata, tentunya hal dalam jangka Panjang akan membuat daya tarik wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri terkena dampak, dikarenakan banyaknya tumpukan sampah yang mengganggu aktivitas wisatawan saat berlibur di Pulau Bali. Tentu saja hal ini nantinya sangat merugikan tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Terlebih lagi bagi wisatawann ketika berlibur dipantai.</br></br>Sebagai Pulau yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara permasalahan sampah di Bali sudah sangat kronis. Indonesia sendiri merupakan negara terbesar ke-dua setelah China penyumbang sampah khususnya dilaut. Sampah plastik yang memenuhi sungai dan lautan telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun dan hali ini sangat buruk sehingga bulan lalu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) provinsi Bali mengumumkan “Keadaan sampah darurat” sepanjang garis enam kilo meter garis pantai yang mencakup pantai-pantai populer seperti Jimbaran, Kuta, dan Seminyak. DLHK sendiri mengerahkan tujuh ratus pembersih dan tiga puluh lima truk untuk membuang sampah sekitar seratus ton setiap harinya ke tempat pembuangan sampah.</br></br>Masalah sampah di Pulau Bali ini memang sangat mengancam tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. “Sampah secara estetis pasti menggangu wisatawan, tapi sampah plastik jauh lebih serius,” katanya. “Mikroplastik bisa mencemari ikan yang jika dimakan manusia bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk kanker,” Kata Hendrawan” Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan bagian kampanye Laut Ramah Lingkungan, yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan lautan dari segala macam sampah yang ada dilautan. Sebagai bagian dari komitmennya, Pemerintah Indonesia telah mengurangi sampah plastik yang ada dilautan dan didaratan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan meningkatkan mendaur ulang plastik, meluncurkan kampanye pembersihan plastik, dan meningkatkan kesadaran manusia akan bahayanya sampah plastik. Pemerintah pusat harus meningkatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kemasan sampah plastik dan melarang kantong plastik gratis di toko-toko.</br></br>Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah yang ada di bali: </br> </br>Bali sendiri menjadi provinsi yang pertama yang melarang Plastik Sekali Pakai (PSP) maka dari itu Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan peraturan Nomer 97 Tahun 2018,yang membahas tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Gubernur Koster menyampaikan penerbitan ini sesuai visi dan misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan mengembangkan menata wilayah Bali menjadi lingkungan hijau, indah, bersih, dan kesucian taksu alam Bali. Pergub ini mewajibkan setiap produsen, distributor, pemasok dan setiap pelaku usaha untuk memproduksi dan menyediakan pengganti (substitusi) Plastik Sekali Pakai (PSP) dan sekaligus melarang menggunakan Plastik Sekali Pakai (PSP).</br></br>Gubernur Koster mengajak mengajak semua pihak di Bali untuk mendukung sekaligus melakukan sosialisasi menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari, denganbegitu lingkungan di wilayah Bali dan sekitarnya akan nampak terlihat bersih dan asri. Di samping itu menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi masyarakat, akibat dampak buruk dari penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP) dan mencegah kerukasan ataupun pencemaran lingkungan.</br></br></br>-Kesimpulan/pesan:</br></br>Jagalah Pulau Bali ini supaya tetap menjadi pulau yang indah, bersih, asri, dan yang pastinya tetap menjadi destinasi pusat wisatawan dari berbagai mancanegara. Karena sampah pasti akan mempengaruhi image "icon" Bali pasti akan mempengaruhi image "icon" Bali)
  • Daniel Bahari  + (Daniel Bahari lahir di Denpasar, 23 Maret Daniel Bahari lahir di Denpasar, 23 Maret 1948. Ia adalah pelatih tinju, manager dan promotor tinju legendaris. Ia mendirikan sasana Cakti Bali (Candradimuka Tinju Bali) dan melahirkan petinju-petinju tingkat nasional dan internasional, baik amatir maupun profesional. Petinju-petinju yang lahir dari didikannya antara lain Adi Swandana, Fransisco Lisboa,, Pino Bahari, Nemo Bahari, Daudy Bahari. Ia juga pernah menangani mantan juara IBF kelas bantam yunior, yakni petinju legendaris Ellyas Pical. Sebelum menjadi pembina tinju, ia pernah menjadi atlet tinju. Namun, prestasinya tidak begitu menonjol. Ia lebih dikenal sebagai pembina tinju bertangan emas. Daniel Bahari meninggal pada tanggal 16 Maret 2015 di Denpasar.al pada tanggal 16 Maret 2015 di Denpasar.)
  • I KETUT MARIO  + (Dar http://sejarahtaribali.blogspot.com/20Dar http://sejarahtaribali.blogspot.com/2011/05/i-ketut-mario.html</br></br>I Ketut Mario dalam Denpasar Culture adalah sosok penari dan juga salah satu pencipta tarian Bali dan dia mulai belajar menari sejak tahun 1906. Saat belajar menari, usianya kira-kira sebaya dengan anak mulai masuk SD. Dengan demikian Mario diperkirakan lahir 1897. Ia bersaudara lima orang. Orangtuanya hidup dari bercocok tanam. Ketika hasil pertanian kurang baik dan ditambah lagi entah bagaimana kondisi Denpasar kala itu, orangtuanya pindah ke Tabanan. Kurang jelas pula kapan meninggalnya sang ayah, dan hanya ibunyalah yang membesarkannya dengan menjadi abdi di Puri Kaleran Tabanan. Berkat pengabdiannya itu, diberilah tempat tinggal.</br></br>Dalam pengabdiannya di Puri Kaleran, tentu I Ketut Mario melakukan segala aktivitas abdi di puri termasuk belajar menari. Anak Agung Made Kaleran melihat Mario punya bakat di bidang menari. Tahun 1906 Mario belajar tari pada dua orang guru tari, yakni Pan Candri dan Salit dari Mengwi Gede. Dengan cepat tarian Sisia Calonarang dapat dikuasainya. Tariannya menawan, gerakannya berkarakter sehingga penggemar Calonarang mengaguminya.ehingga penggemar Calonarang mengaguminya.)
  • Bangkit di Masa sane Sulit  + (Dari awal tahun 2019 di Indonesia khusnya Dari awal tahun 2019 di Indonesia khusnya di daerah Bali terkena wabah virus yang bernama virus covid-19, hal ini menyebabkan penurunan ekonomi yang drastis khusnya di bidang pariwisata bali. Pariwisata bali yang awalnya terkenal dengan tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing manca negara, dan belakangan ini pariwisata bali tergolong cukup sepi dari sebelumnya. Kita sebagai pelajar seharusnya bisa membantu perkembangan pariwisata Bali khusnya dibidang seni tari agar bisa seperti dulu lagi, dengan cara kita mempelajari tarian tradisional yang kalian minati dan kita juga bisa memperkenalkan tarian daerah kia hingga ke manca negara agar wisatawan bisa kembali ke pulau dewata kita ini, semoga dengan cara ini pariwisata bali bisa seperti dulu lagi dan ekonomi pulau bali bisa normal dan msyarakat bali bisa bangkit seperti dulu lagi</br>Astungkara bisa bangkit seperti dulu lagi Astungkara)
  • I Dewa Ketut Alit  + (Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Ubud, Dewa Alit adalah seorang seniman yang mandiri dan diakui sebagai komposer terkemuka di Bali yang berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri. Secara reguler ia diundang ke luarnegeri sebagai komposer dan guru gamelan. </br></br>Karyanya “Geregel” (2000) adalah karya yang sangat berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri, serta karya tersebut merupakan subyek dari analisis 50 halaman dalam “Perspektif tentang New Music”. Karyanya dimainkan oleh sekehe gong di Bali dan di luar Bali. Salah satu karya yang berjudul “Semara Wisaya” yang dimainkan di New York Carnegie pada tahun 2004 dan komposisi yang lain pula berjudul “Pelog Slendro” muncul di Bang on a Can Marathon pada bulan Juni 2006. </br></br>Selain dari karya-karya untuk gamelan, Dewa berkarya untuk grup non-gamelan seperti grup percusi NY yang namanya Talujon, Gemalan Electrika dari MIT, AS. Dewa dipilih sebagai salah satu komposer untuk mengikuti proyek “Ruang Suara” oleh Ensemble Modern dari Frankfurt, Germany pada tahun 2015. Dia juga diundang bulan Januari 2017 untuk ikut proyek artist-in-residence oleh The Cultural Department of the City of Munich, Germany. </br></br>Dewa Alit diundang untuk mengajar dan berkarya di luar Bali, yang meliputi Gamelan Gita Asmara di University of British Colombia, Kanada, Gamelan Galak Tika di Massachusetts Institute of Technology, Helena College di Perth, Australia dan Gamelan SingaMurti di Singapura.</br></br>Sebagai kolaborator, Dewa Alit telah bekerja dengan musisi dan penari dari seluruh dunia. Diantaranya adalah produksi teater kontemporer “Buddha 12″ disutradarai oleh Alicia Arata Kitamura (Teater Annees Folles) di Tokyo pada tahun 2007, kolaborasi dengan maestro Butoh Jepang Ko Murobushi di Asia Tri Festival Jogya, Jogyakarta, pada tahun 2008, dan penari kontemporer Jepang Kaiji Moriyama dalam karya “Hagoromo” di New National Teatre Tokyo, Japan pada tahun 2014.</br></br>Dewa Alit mendirikan grup Gamelan Salukat pada tahun 2007, dengan kemauan untuk mengekspresikan pendekatan untuk musik baru. Gamelan ini merupakan satu set barungan baru yang dituning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.uning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.)