UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Property:Indonesian definition

From BASAbaliWiki

This is a property of type Text.

Showing 50 pages using this property.
A
sepatah (tentang perkataan)  +, sebagian (misalnya "tiing abuku" yang artinya: satu buku bambu)  +
sebuah; sebutir (biasanya untuk menyatakan jumlah buah pisang dan telor)  +
sebuah, sebutir, sebiji  +
cabut; tarik  +
menghasilkan sangat minim dan sekali makan habislah sudah  +
acara; kegiatan; agenda  +
guru  +, sebutan untuk guru (Dang Acarya)  +
sebuah satuan ukuran menggunakan jari  +, secekak; sebesar yang dapat dipegang oleh ibu jari dan jari telunjuk  +, langsing; ramping (tentang pinggang)  +
sejengkal; satu jengkal; satu ukuran sepanjang rentangan antara ujung ibu jari tangan dan ujung jari lain yang direntangkan  +
sembah  +, pusatkan pikiran untuk memohon kepada Tuhan  +, harap  +
tindakan menyampaikan harapan (dari jauh); doa  +, harapan; pengharapan  +
harapan  +
sekali; satu kali  +
upacara  +, ibadat  +
segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara  +
sedikit, secolek, secuil  +
berkarisma; berwibawa  +, pandangan yang tajam  +
pucat  +, putih pudar (tentang air muka); agak putih (tentang warna)  +
ukuran luas bidang sawah.  +
ada  +, hadir; telah sedia  +
adakan; selenggarakan  +, buat menjadi ada  +
Rumput alang-alang adalah salah satu jenis rumput yang biasa dipergunakan sebagai bahan obat, salah satunya adalah bahan herbal dan bersifat menyejukkan tubuh  +
adakah; apakah ada (kata tanya untuk menanyakan eksistensi dari sesuatu)  +
nama  +
hadang; halangi (merintangi orang berjalan dan sebagainya) dengan cara mendepang  +, tanak dengan mengukus  +, cegat  +,
dinamai; diberi nama; dinamakan  +
sejenis tarian Joged  +, pukul; bersaing; jatuhkan  +
Tanaman adas, dengan aroma aromatik dan rasa manis yang menyenangkan, kaya. Biji melengkung, lebih besar dan tidak runcing seperti biji Umbelliferae lainnya, seperti adas, adas manis, dan jintan. Biji berwarna cokelat pucat, dengan warna lebih gelap di antara punggung bukit dan punggung ganda di mana biji terbelah menjadi dua.  +
aturan secara tradisional yang selalu ditaati  +, aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala  +, cara (kelakuan dan sebagainya) yang sudah menjadi kebiasaan; kebiasaan  +,
bentuk; bangun tubuh  +
tiang rumah  +, simbol bangun tubuh manusia dalam upacara mengaben (pitra yadnya), terbuat dari jalinan daun lontar yang dibentuk menyerupai kipas, dihiasi dengan bunga emas, ditempeli prarai dan kuangén, beralaskan sangku berisi beras, uang kepeng 25 biji, tampélan, dan tungked  +
tangkai atau tiang bajak  +
baui; cium baunya  +
sampah (sisa) dari bahan-bahan makan sirih  +, sejuk  +
lebih baik; lebih memilih untuk; mending  +
adeng: Bahan yang terbuat dari kayu, bambu, tempurung kelapa yang dibakar, setelah gosong disiram air untuk didinginkan agar menjadi arang yang siap digunakan sebagai bahan bakar  +, adéng: lambat, pelan  +, adéng: telur  +
Berjalan dengan pelan-pelan  +, Melakukan pekerjaan atau perjalanan dengan pelan-pelan  +, melakukan pekerjaan atau perjalanan dengan pelan-pelan dengan maksud supaya selamat sampai tujuan. Bisa jadi karena usia sudah tua atau karena ingin pekerjaan yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dilakukan dengan cepat-cepat  +
tahi lalat; tanda lahir  +
jual  +
satu depa; ukuran satu kali sepanjang kedua belah tangan mendepang dari ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah tangan kanan  +
seikat padi  +
saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang usianya lebih muda dari si Aku (pembicara)  +, adik  +, kata ganti sapaan untuk wanita yang lebih muda  +
Cerita epos yang paling utama (besar) dalam kisah Mahabharata yang terdiri atas 18 episode pokok  +, buku pertama atau bagian (parwa) pertama dari kisah Mahabharata. Pada dasarnya bagian ini berisi ringkasan keseluruhan cerita Mahabharata, kisah-kisah mengenai latar belakang ceritera, nenek moyang keluarga Bharata, hingga masa muda Korawa dan Pandawa). Kisahnya dituturkan dalam sebuah cerita bingkai dan alur ceritanya meloncat-loncat sehingga tidak mengalir dengan baik. Penuturan kisah keluarga besar Bharata tersebut dimulai dengan percakapan antara Bagawan Ugrasrawa yang mendatangi Bagawan Sonaka di hutan Nemisa.  +
Penerapan hukuman yang diberikan kepada seseorang atau masyarakat tanpa pilih kasih, tanpa berat sebelah  +, sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak  +
adik, lebih kecil  +, saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang umurnya lebih kecil dari si Aku (pembicara)  +, sehari; satu hari  +
seorang  +, satu orang; seorang; sendiri  +
matahari (berasal dari bahasa sansekerta)  +, Dewa Surya/Matahari juga dikenal dengan nama "Aditya" yang berarti putra dari Dewi Aditi (ibu para dewa) dengan Rsi Kasyapa. Dewa Surya juga kerap diberi gelar Siwa Raditya. Ini dikarenakan sebuah mitologi yang menceritakan bahwa diantara murid-murid dari Dewa Siwa, yang paling cerdas adalah Dewa Surya, maka dari itu beliau diberi gelar oleh GuruNya sebagai Siwa Aditya. Karena kata Siwa Aditya kemudian masuk ke dalam bahasa Jawa Kuno, maka kini menjadi Siwa Raditya. Kata "Ra" disini berarti mulia, contoh seperti kata "rabi" yang berarti wanita yang mulia/istri. Dan karena Dewa Siwa juga sebagai Guru dari para Dewa, maka beliau bergelar "Bhatara Hyang Guru".  +
kemauan; kehendak (Alus Singgih)  +
jauh  +
jual (Alus Singgih)  +