UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Page text id" with value "Gender". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Photography, an art born of Philosophy and Science  + (Fotografi, Seni yang Lahir dari Filsafat dan Sains. Beberapa Hal Menarik dalam Sejarah Awal Fotografi.)
  • Friend of National Park Fondation  + (Friends of the National Parks Foundation (FNPF) / Yayasan Pecinta Taman Nasional adalah organisasi nirlaba Indonesia yang bekerja untuk melindungi satwa liar, memulihkan habitat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.)
  • Umah Kemplong-Kemplongan  + (Gables si rumah boneka tidak tahu seperti Gables si rumah boneka tidak tahu seperti apa parasnya. Millie si penggaris dan Nubs si pensil ingin membantu teman mereka. Namun, bagaimana cara mereka menunjukkan kepada Gables seperti apa penampilannya? Simak selengkapnya di dalam petualangan mengasyikkan ini.nya di dalam petualangan mengasyikkan ini.)
  • Literature MENGUATKAN PRODUK LOKAL BALI  + (Gagasan kami adalah mengadakan sebuah WikiGagasan kami adalah mengadakan sebuah Wikithon selama satu hari di Bali untuk membahas dan mendorong perkembangan fashion berkelanjutan.</br>Pikiran kami terfokus pada pentingnya menggabungkan budaya dan lingkungan Bali dengan industri fashion yang berkelanjutan.</br>Impian kami adalah menciptakan sebuah platform yang menghubungkan desainer lokal dengan pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan produk fashion berkelanjutan.</br>Harapan kami adalah agar Bali menjadi pusat fashion berkelanjutan yang diakui secara global, dengan kontribusi yang signifikan terhadap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.</br>Kami menghargai keunikan ide-ide yang muncul selama Wikithon ini, yang mungkin melibatkan penggunaan bahan daur ulang, pengembangan teknik pewarnaan ramah lingkungan, atau pendekatan baru dalam mendesain pakaian yang tahan lama.</br>Relevansi dengan Bali saat ini adalah penting, mengingat pariwisata dan industri fashion telah memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan pulau ini. Kami berharap untuk menemukan solusi yang mengurangi dampak negatif tersebut.</br>Salah satu gagasan yang relevan dengan masa depan Bali adalah memperkuat kerja sama antara desainer lokal dan komunitas pengrajin tradisional, dengan mempromosikan keterampilan tradisional dan mendukung ekonomi lokal.</br>Melalui Wikithon ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya membeli produk fashion berkelanjutan dan mendukung merek lokal yang berkomitmen terhadap praktik ramah lingkungan.</br>Kami juga berharap untuk menghasilkan ide-ide inovatif tentang produksi pakaian yang mengurangi limbah dan menggunakan energi terbarukan.</br>Keunikan Bali dalam budaya dan seni bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan desain dan motif fashion yang unik dan terkait dengan identitas pulau ini.</br>Dalam hal keunikan ide, mungkin ada gagasan untuk mengintegrasikan teknologi seperti blockchain untuk melacak rantai pasokan dan membuktikan keberlanjutan produk fashion Bali.</br>Wikithon ini juga dapat menjadi kesempatan untuk mempertimbangkan etika dan tanggung jawab sosial dalam industri fashion, termasuk upaya melawan pekerja anak dan memastikan kondisi kerja yang adil bagi pekerja.</br>Kami berharap Wikithon ini juga akan melibatkan para pemangku kepentingan lokal, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum, untuk menciptakan sinergi dalam mewujudkan visi fashion berkelanjutan Bali.</br>Dalam jangka panjang, kami berharap Bali dapat menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya dalam mengembangkan industri fashion berkelanjutan yang menciptakan keseimbangan antara keindahan, budaya, dan lingkungan.</br>Melalui kolaborasi dan kerjasama yang kuat, kami percaya bahwa Bali dapat menjadi pemimpin dalam membangun masa depan fashion yang berkelanjutan, di mana keindahan alam dan warisan budaya di mana keindahan alam dan warisan budaya)
  • KUNO KINI  + (Gagasan saya untuk Bali hingga tahun-tahunGagasan saya untuk Bali hingga tahun-tahun yang akan dilewati, agar dapat melestarikan budaya Bali. Karena Bali memiliki warisan dan budaya yang banyak dan unik. Melestarikan keunikan budaya ini, agar ada usaha untuk melestarikan seni, adat, bahasa dan tradisi budaya Bali. Supaya budaya dan seni kita dapat memberikan kehidupan untuk masyarakat Bali. Sehingga budaya Bali dapat diwariskan kepada anak dan cucu kita.apat diwariskan kepada anak dan cucu kita.)
  • Purwa Sanghara  + (Gaguritan Purwa Sanghara adalah salah satuGaguritan Purwa Sanghara adalah salah satu karya sastra yang ditulis oleh I Gusti Ngurah Made Agung (1876-1906), raja ketujuh Kerajaan Badung yang tewas ketika peristiwa Puputan Badung 20 September 1906. Tidak hanya sebagai ksatria, beliau juga seorang sastrawan. Lagu ciptaan beliau, yakni “Ratu Anom” populer hingga kini dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Bali.</br></br>Geguritan Purwa Sanghara mengisahkan tentang petuah-petuah perjuangan melawan Belanda. Geguritan ini menggunakan contoh peristiwa hancurnya bangsa Yadu dan tewasnya raja Kangsa yang kejam. Di sini, I Gusti Ngurah Made Agung menggunakan majas aliterasi untuk mengibaratkan Belanda sebagai raksasa yang ingin menyerang dharma pada zaman Kaliyuga.</br></br>Geguritan ini adalah karya beliau yang terakhir sebelum beliau tewas pada 20 September 1906 di depan Puri Denpasar. Beliau dengan gigih bertempur hingga akhir melawan pasukan Belanda yang ingin menguasai Denpasar (wilayah Badung kala itu).guasai Denpasar (wilayah Badung kala itu).)
  • Gajah Mina  + (Gajah Mina adalah simbol kekuasaan Dewa BaGajah Mina adalah simbol kekuasaan Dewa Baruna yang sangat utama. Gajah Mina ini berkepala gajah dan berekor ikan. Baligrafi ini bertuliskan "Sagara kasengguh suci, toya sagara punika angkihan kauripan". Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • Gajah Mina (Juara 3 Wimbakara Baligrafi Bulan Bahasa Bali Tahun 2023)  + (Gajah Mina adalah simbol kekuasaan Dewa BaGajah Mina adalah simbol kekuasaan Dewa Baruna yang sangat utama. Gajah Mina ini berkepala gajah dan berekor ikan. Baligrafi ini bertuliskan "Sagara kasengguh suci, toya sagara punika angkihan kauripan". Baligrafi ini memperoleh juara 3 Lomba Baligrafi dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023 yang diadakan di Taman Budaya Provinsi Bali. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.)
  • I Gajah Nyapa Kadi Aku  + (Gajah yang Sombong Di hutan belantara, diGajah yang Sombong</br></br>Di hutan belantara, dikisahkan ada binatang tinggi besar, kulitnya kasar, kuat sekali makannya. Suatu hari, binatang yang dikenal bernama gajah itu ngamuk. Merobohkan pepohonan yang ada di depannya. Para binatang di hutan itu pun menderita akibat tingkah gajah yang angkuh. Burung, kera, kijang, dan binatang lainnya kehilangan tempat tinggal. Telur dan sarang burung berjatuhan. Burung siung larut dalam duka karena telurnya terjatuh dan anaknya mati. Ia marah melihat keadaan itu. Demikian pula binatang lainnya, marah dan kesal melihat tinggkah gajah yang sombong. </br></br>Suatu hari, para binatang hutan berkumpul di batang pohon yang tumbang. Mereka menggelar rapat, membahas perilaku gajah yang sombong. Burung Siung berkata, “Saudaraku sekalian, jika setiap hari peringai gajah seperti ini, kita semua bisa binasa. Sebab tempat tinggal dan sumber makanan kita dirusak dan disikat oleh gajah. Mari kita buat strategi agar gajah binasa. Jika adu fisik, pastilah kita semua terbunuh. Gajah adalah binatang yang kuat.”</br>Burung Belibis menjawab, “Saya punya siasat, mari pikirkan cara agar gajah buta. Jika dia sudah tak bisa melihat, kita arahkan langkahnya agar terjatuh ke sungai.”</br>Mendengar usul burung Belibis, burung Siung lantas minta pendapat burung Gagak, burung Jalak, dan burung Gadangan. Semuanya setuju, maka siasat pun dilancarkan. </br>Di saat Gajah lalu lalang di padang rumput, burung Jalak terbang dan hinggap di tubuh gajah. Dia amat baik, membantu mematuk kutu dan kuman lainnya agar gajah tak merasa gatal. Burung Jalak juga melantunkan lagu-lagu indah. Gajah merasa nyaman dan matanya semakin berat menahan kantuk. Duh, tak kuasa Gajah menahan kantuk, akhirnya tertidur pulas. Burung Jalak memanggil burung Gagak agar mematuk kedua mata gajah. Gajah yang kesakitan pun terbangun, menjerit-jerit kesakitan karena dipatuk burung Gagak. Jatuh bangun gajah berjalan, main tabrak karena matanya tak bisa melihat. Sejurus kemudian, burung Siung meminta Lalat hinggap di mata gajah dan bertelur di matanya yang luka agar mata si gajah busuk serta dikerubungi ulat. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, gajah semakin tak berdaya. Hanya tertidur dan meronta kesakitan. </br></br>Gajah tak bisa lagi cara makan dan air minum sendiri. Burung Siung memerintahkan burung Gadangan agar bersiul di bibir tebing. Mendengar siulan burung Gadangan, pastilah gajah mengira di tempat itu ada sumber air. Benar saja, begitu mendengar burung Gadangan bersiul, Gajah bangun dan berlari menuju sumber suara. Dia sudah tak kuasa menahan haus. Sayang seribu sayang, Gajah tak menyadari jebakan, di depannya adalah tebing curam. Akibat terburu-buru dan tak bisa melihat. Di pikirannya hanya ada air, Gajah sangat haus. Sejurus kemudian, Gajah terjatuh ke tebing dan mati mati terendam di air.h ke tebing dan mati mati terendam di air.)
  • Gambuh Panji  + (Gambuh adalah teater dramatari Bali yang dGambuh adalah teater dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-gerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali.</br></br>Diperkirakan Gambuh muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Gambuh berbentuk teater total karena di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama dan tari, seni rupa, seni sastra, dan lainnya.</br></br>Gambuh dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti odalan, upacara Manusa Yadnya seperti perkawinan keluarga bangsawan, upacara Pitra Yadnya (ngaben) dan lain sebagainya.</br></br>Gambuh Panji mengisahkan percintaan Prabu Lasem dengan Diah Rangke Sari yang merupakan seorang putri Kerajaan Daha.ang merupakan seorang putri Kerajaan Daha.)
  • Ganapati Tattwa  + (Ganapati Tattwa adalah lontar yang berisikGanapati Tattwa adalah lontar yang berisikan dialog antara Dewa Iswara (Siwa) dan putranya, Ganapati (Ganesha). Isi dialog itu antara lain mengenai tahapan-tahapan dalam melakukan sad-angga yoga serta hakikat alam, roh dan Tuhan. Dinyatakan bahwa apa yang ada di alam semesta ini ada pula pada badan manusia, sehingga badan manusia adalah yang paling lengkap. Itulah sebabnya lahir menjadi manusia sangatlah utama karena hanya manusia yang bisa melakukan berbagai jenis yoga untuk mencapai pembebasan.</br></br>Bagian lain dalam Ganapati Tattwa ini memuat tentang asal mula aksara omkara dan aksara-aksara suci lainnya seperti dasa aksara dan tri aksara. Ilmu aksara seperti ini lzim digunakan dalam praktik yoga dan tantra. Ada juga penjelasan mengenai elemen-elemen kasar dan halus yang membentuk alam semesta. Pada bagian akhir, lontar ini memuat tentang upacara penyucian Ganapati dan mantra-mantra untuk Ganapati dan Saraswati.antra-mantra untuk Ganapati dan Saraswati.)
  • Sistem Tunnel Nincapang Uyah Khas Kusamba  + (Garam Kusamba merupakan garam organik tradGaram Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi</br>salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten</br>Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan</br>bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya</br>yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat</br>para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara</br>tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual</br>garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya</br>dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai</br>Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional</br>dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang</br>mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya?</br></br>Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan</br>sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung</br>dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini</br>membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan</br>adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg</br>garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti:</br></br>1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat</br>2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari.</br>3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam</br>dengan air laut.</br>4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan</br>palungan.</br></br>Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak</br>manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya.</br>Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan</br>harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat</br>digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem</br>tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana</br>bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.i kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.)
  • Nincapang Uyah Khas Kusamba  + (Garam Kusamba merupakan garam organik tradGaram Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi</br>salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten</br>Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan</br>bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya</br>yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat</br>para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara</br>tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual</br>garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya</br>dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai</br>Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional</br>dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang</br>mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya?</br></br>Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan</br>sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung</br>dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini</br>membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan</br>adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg</br>garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti:</br></br>1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat</br>2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari.</br>3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam</br>dengan air laut.</br>4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan</br>palungan.</br></br>Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak</br>manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya.</br>Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan</br>harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat</br>digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem</br>tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana</br>bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.i kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.)
  • Upaya Nincapang Kawentenan Uyah Khas Kusamba  + (Garam Kusamba merupakan garam organik tradGaram Kusamba merupakan garam organik tradisional Bali yang disebut-sebut jadi</br>salah satu garam terbaik di dunia. Garam yang dihasilkan di desa Kusamba, Kabupaten</br>Klungkung, Provinsi Bali. Sebagai garam organik, garam Kusamba tidak menggunakan</br>bahan-bahan kimiawi, garam Kusamba dikatakan organik karena cara pembuatannya</br>yang masih sangat bergantung dengan alam. sinar matahari dan terik menjadi sahabat</br>para petani garam Kusamba. Cara pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara</br>tradisional. Akan tetapi kini, usaha tradisional ini kian terancam gulung tikar. Harga jual</br>garam berkualitas tinggi ini kurang menguntungkan. Para petani rata-rata menjualnya</br>dengan harga Rp1.200 per kilogram, jika musim penghujan harga jual hanya mencapai</br>Rp3 ribu per kilogram. Masalah lainnya, garam kusamba yang dibuat secara tradisional</br>dan produksinya terbatas. Hal inilah yang mendasari untuk menginisasi sistem yang</br>mampu meningkatkan produksi garam turun-temurun itu. Lalu, bagaimanakah solusinya?</br></br>Solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan</br>sistem tunnel. Secara sederhana, sistem tunnel berarti menambah wadah penampung</br>dengan bantuan geoisolator dan penutup, lalu dirangkai seperti lorong. Sistem ini</br>membuat petani garam tetap bisa berproduksi saat musim hujan. Selain itu, dengan</br>adanya sistem Tunnel ini petani garam mampu menghasilkan puluhan-ratusan Kg</br>garam per Tunnel. Selain itu, manfaat lainnya seperti:</br></br>1. Membuat waktu panen garam menjadi lebih cepat</br>2. Petani dapat melakukan proses panen pada saat malam hari.</br>3. Membuat hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam</br>dengan air laut.</br>4. Kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari produksi sebelumnya dengan</br>palungan.</br></br>Menurut pengakuan dari petani garam, Melalui produksi sistem tunnel ini banyak</br>manfaat yang diperoleh oleh para petani garam di dalam produksi dan pemasarannya.</br>Selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan</br>harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 jerigen ukuran 35 liter. Air garam ini dapat</br>digunakan untuk proses pengentalan pembuatan produksi tahu. Perlu diketahui sistem</br>tunnel yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana</br>bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.i kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS.)
  • Legong Pawisik  + (Garapan ini diciptakan oleh koreografer I Garapan ini diciptakan oleh koreografer I Nyoman Cerita dan komposer I Dewa Putu Berata di Sanggar Seni Çudamani. Pawisik sebuah isyarat yang dibisikkan semesta pada manusia tentang sesuatu yang telah, sedang atau akan terjadi. Pawisik memberi kesempatan pada manusia untuk memahami dan mengerti alam sekitarnya. Sebuah pengetahuan yang apabila mampu dipahami akan membuat manusia sadar bahwa dirinya hanya bagian kecil dari alam semesta. Bahwa segalanya terikat dan terjalin antara satu dan lainnya.ikat dan terjalin antara satu dan lainnya.)
  • Garbha  + (Garapan ini diciptakan pada tahun 2020 dalGarapan ini diciptakan pada tahun 2020 dalam rangka festival Ubud Performing Arts oleh dua seniman muda Dewa Ayu Eka Putri dan Ni Nyoman Srayamurtikanti. </br></br>Garba nenjadi awal terciptanya kehidupan. Sebuah ruang dimana semesta mikro terbentuk. Rahim perempuan tak lain adalah Brahman itu sendiri, Sang Pencipta semesta.</br>Garapan ini dipersembahkan pada seluruh rahim di semesta. Serta pada semua perempuan hebat di dunia.Serta pada semua perempuan hebat di dunia.)
  • Tadah Asih  + (Garapan Tadah Asih mengangkat kisah hewan-Garapan Tadah Asih mengangkat kisah hewan-hewan, tumbuhan, ekosistem alam dan keterkaitannya dengan ekologi keberlangsungan kehidupan. Burung Tadah Asih dalam mitologi selalu dikaitkan dengan kematian, meski juga menjadi simbol dari kegagahan menghadapi kematian. Sebagai seorang Ibu, burung tadah asih akan mati ketika melahirkan anaknya. Di dalam masyarakat suara burung Tadah Asih juga dikenal sebagai burung pembawa kabar kematian, meski pabila dikaitkan dengan sistem ekologi, burung ini memiliki hubungan yang erat dengan alam lingkungannya, maka bahkan ketika burung ini tak lagi bersuara karena rusaknya lingkungan tempatnya hidup akan menjadi tanda bahwa alam sedang tidak baik-baik saja. Dalam garapan ini, proporsi manusia ditarikan dalam bentuk gerakan gambuh, sedangkan burung tadah asih ditarikan dengan sempurna dalam gerak-gerak akrobatik. Cermin-cermin yang digunakan sebagai properti juga merupakan metafora, bahwa dalam hidup kita harus senantiasa bercermin pada diri dan nurani.senantiasa bercermin pada diri dan nurani.)
  • Garuda Suwarnakarya  + (Garuda suwarnakaya. Garuda Suwarnakaya merGaruda suwarnakaya.</br>Garuda Suwarnakaya merupakan burung Garuda berwarna emas, berbadan manusia yang mirip seperti lambang dasar negara kita. semua orang sudah tau ogoh-ogoh Tainsiat yang sekarang adalah Garuda Suwarnakaya tapi tahu tidak apa hubungannya dengan pemerintah? Garuda Suwarnakaya merupakan simbol kewibawaan, kekuatan, kekuasaan, kejayaan, itu perlu dicontoh oleh pemerintah agar negara ini selalu berjaya, tidak hanya pemerintah saja, kita semua juga harus mendukung pemerintah, karena jika masyarakat mau bersinergi dengan pemerintah, negara ini pasti akan berjaya. Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan negara agar selalu berjaya.n dan kesatuan negara agar selalu berjaya.)
  • Her Pose  + (Gaya seorang nenek yang masih lincah di usia senjanya saya manfaatkan untuk membuatkan foto portret yang kekinian)
  • Episode 05 - Ngadep Jukut Ulian COVID  + (Gede Giri dan Putu Surya sudah tiga bulan dirumahkan karena pariwisata dihantam wabah COVID-19. Mereka berdua ingin menemukan pekerjaan baru, sebagai pedagang atau petani. Namun masalah lain muncul.)
  • Geger Kali Bhaya  + (Geger Kali Bhaya merupakan penggambaran suGeger Kali Bhaya merupakan penggambaran suasana pada zaman sekarang yang berakar atau berasal dari fenomena masa Kaliyuga. Geger yang berarti getaran keriuhan, Kali yang berarti kehancuran dan kegelapan, sedangkan Bhaya yang berarti bahaya dan menakutkan. Geger Kali Bhaya mengingatkan kita terhadap situasi yang tidak baik – baik saja. Figur yang lahir dari suasana yang mencekam dan menakutkan ini divisualkan dalam media transformasi ogoh – ogoh dengan besar harapan melihat dari wujudnya yang besar dan menakutkan, kita menjadi sadar terhadap keberadaan kita hidup dimuka bumi untuk menyelesaikan tugas kita dengan penuh rasa kebaikan dan kebijaksanaan agar terhindar dari mala, bhaya, dan petaka. Berharap agar Pemerintah di Bali pada masa ini bisa melakukan hal yang bijaksana demi kesejahteraan rakyatnya.ng bijaksana demi kesejahteraan rakyatnya.)
  • Literature Kekayaan yang Utama Sesuai dengan Geguritan Kesehatan  + (Geguritan Kesehatan adalah salah satu karyGeguritan Kesehatan adalah salah satu karya sastra yang dibuat oleh Dokter Ida Bagus Rai. Beliau menjadi dokter pertama di Bali sekaligus menjadi seseorang yang mendirikan Rumah Sakit Sanglah. Beliau lahir di Griya Mangasrami, Desa Ubud, Gianyar tanggal 5 Juni 1910. Kakak beliau yang bernama Ida Putu Maron adalah penulis yang membuat banyak karya sastra juga sebagai kurator naskah di Gedong Kertya Singaraja dan Lembaga Lontar Fakultas Sastra Universitas Udayana. Walaupun sudah jauh mencari ilmu sampai ke Nederlandsch Indische Artsenshcool Soerabaia (NIAS) di Surabaya, Dokter Ida Bagus Rai juga senang dengan pengetahuan agama. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa karya sastra yang telah dibuat oleh beliau, utamanya : Geguritan Kesehatan; agending Sambilang Malajah, Malajah Sambilang Magending; Geguritan Amatra Mungguing Bhagawadgita; Geguritan Yadnya ring Kuruksetra; dan Geguritan Panca Puspita. </br>Salah satu hasil tulisan Dokter Ida Bagus Rai yang bermanfaat dalam kehidupan adalah Geguritan Kesehatan. Dalam geguritan ini berisi tentang kautamaan memelihara kesehatan; nama penyakit; penyebaran penyakit; ciri-ciri penyakit; tata cara menghindari penyakit di dalam diri manusia; makanan yang mengandung vitamin; da akibat jika kekurangan vitamin tersebut. Beberapa penyakit yang dijelaskan di Geguritan Kesehatan yaitu hypus, Kolera, Dysentri, TBC (Tuberkulosis), Malaria dan Cacingan. </br>Geguritan Kesehatandiikat oleh delapan pupuh yakni upuh Durma, pupuh Ginada, pupuh Sinom, pupuh Maskumambang, pupuh Ginanti, pupuh Mijil, pupuh Semarandana, dan pupuh Pangkur. Geguritan ini menceritakan tentang "Bapa" (Ayah) yang memberikan pelajaran Ilmu Kesehatan kepada "cening" (anak). Kata "Bapa" sebagai ciri seseorang yang membuat teks atau menyanyikan geguritan tersebut, selanjutnya "Cening" sebagai seseorang yang membaca atau mendengarkan lantunan geguritan tersebut. Isi Geguritan Kesehatan dimulai dengan bentuk kesehatan yang tidak memiliki rupa namun diharapkan oleh semua manusia. Juga menurut geguritan tersebut, kesehatan sebagai kekayaan yang paling utama seperti penggalan pada bait kedelapan yang bersuara "Kesehatan juga dapat diumpamakan, kepemilikan yang paling baik, kekayaan yang utama, lebih dari rajanya harta, diakui oleh semua orang, semua dibutikan, ketika mengalami sakit.". Pada bait ini dijelaskan bagaimana keutamaan kesehatan yang membuat manusia patut sekali menjaga dirinya agar selalu sehat. Selain dari memohon anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa agar memperoleh keselamatan, para manusia patut sekali mengetahui nama dan ciri-ciri penyakit agar bisa waspada dan tahu bagaimana cara menghindari penyakit tersebut. </br>Sesuai dengan Geguritan Kesehatan, penyakit Thypus, Kolera dan Dysentri bisa menyusup di dalam diri manusia karena keberadaan kuman pada air kencing, feses, dahak dan nanah manusia yang diterbangkan oleh lalat. Lalat terseut menerbangan kuman-kuman dari tempat yang kotor menuju ke setiap makanan. Makanan yang sudah diinggapi lalat dapat membuat seseorang yang memakan makanan tersebut akan terkena penyakit. Agar hal seperti itu segera hilang, yang patut dilaksanakan adalah membasmi sarang lalat. Ada banyak cara menghilangkansarang lalat, utamanya: rajin bersih-bersih sehari-hari; tidak boleh buang air besar atau kecil sembarangan; menutupi makanan agar tidak dihinggapi lalat; tidak mandi di parit; ingat mencuci tangan sebelum makan; jika mmebuat sumur paling sedikit dalamnya harus 10 meter; jika membangun rumah agar ingat mengisi jendela agar tidak susah bernapas juga agar sering terkena sinaran matahari yang membuat nyamuk, lalat, tikus, semut dan kecoa tidak bersarang di sana. Semua tata cara tersebut patut sekali dilaksanakan agar keberadaan kuman yang meracuni manusia tidak semakin berkembang. Juga agar ketika sakit, tidak konon selalu dikatakan pekerjaan orang yang buruk.</br>Selanjutnya dijelaskan tentang penyakit TBC atau Tuberkulosis yang dicirikan dengan seseorang yang batuknya berdahak darah. TBC itu salah satu penyakit yang menular, itu sebabnya seseorang yang sakit TBC tidak boleh batuk sembarangan. Karena perjalanan TBC singgih pelan dan samar, masyarakat harus menjaga diri degan jalan: makan makanan yang mengandung vitamin, zat tepung, dan minyak-minyakan; menjaga kebersihan; tidak begadang; dan rajin berolah raga.</br>Setelah TBC, sekarang dijelaskan tentang penyakit panas dingin yang disebut penyakit Malaria. Penularan penyakit Malaria yakni karena keberadaan nyamuk Malaria yang membawa kuman Tersiana, Tropica dan Kwartana. Kuman tersebut bertempat di dalam darah dan merusak darah tersebut. Ciri-ciri seseorang yang sakit Malaria adalah dirinya merasa dingin yang tak tertahankan dan panas yang terlewat. Penyakit ini dapat diobati dengan pil yang dinamakan Pil Kinana.</br>Ada penyakit cacinan yang ditularkan oleh cacin tambang, cacing pita dan cacing kremi. Cacing tambang bertempat di usus, pekerjaannya menghisap darah. Hal itu menyebabkan seseorang yang sakit tidak bisa membuang air besar dan darahnya semakin habis. Cacing pita memiliki rupa cacing yang berbuku-buku, pekerjaannya yakni merebut sari-sari makanan di dalam perut orang yang sakit. Cacing kremi memiliki rupa seperti ampas parutan kelapa, pekerjaannya mngorek dubur. Cacing kremi dan exquiris membuat sseorang yang sakit tersebut tidurnya terganggu dan membuat tenaganya lemas.</br>Agar selalu sehat, ada tata cara memelihara kesehatan utamanya makan makanan yang mengandung zat tepung, minyak-minyakan, zat putih telur, garam, dan vitamin. Kekuranga vitamin A membuat sakit rabun senja dan jika sudah lama-kelamaan bisa menjadi buta sungguhan. Kekurangan vitamin B membuat sakit beri-beri, pada akhirnya orang yang sakit tersebut sangat lemas. Kekirangan vitamin C bernama scorbut yang membuat mulut orang yang sakit tepatnya pada gusi mengeluarkan darah. Kekurangan vitamin D membuat sakit tulang kaerna terkena penyakit rachitis. Di geguritan tersebut Dokter Ida Bagus Rai menambahkan lagi agar masyarakat menghindari minuman yang mengandung alkohol karena dapat menyebabkan penyakit jiwa.</br>Geguritan Kesehatan yang dibuat oleh Dokter Ida Bagus Rai sangat bermanfaat di dalam kehidupan masyarakat Bali sebagai tongkat pedoman ketika menjaga diri agar tetap sehat. Sebagai dokter pertama di Bali, Dokter Ida Bagus Rai ingin sekali agar seluruh masyarakat tahu dengan cermat mengenai Ilmu Kesehatan. Beliau membagikan buah-buah pemikirannya mengenai kesehatan menggunakan nyanyian-nyanyian "macapat" yang disenangi oleh masyarakat Bali. Pengetahuan yang bermanfaat tersebut membuat masyarakat menjadi tahu mengenai keutamaan kesehatan sebagai harta yang paling baik, dan tidak lupa dengan nyanyian sekar alit yang menjadi warisan leluhur dari dahulu. Konon harta benda tersebut sangat penting di dunia ini. Tetapi apabila kita sakit, tidak akan bisa bekerja apa lagi mengumpulkan harta benda. Hal itu menyebabkan, kesehatan menjadi kekayaan yang utama, lebih baik dari pada harta yang terbesar, dan patut selalu dijaga.ta yang terbesar, dan patut selalu dijaga.)
  • Geguritan Krama Selam  + (Geguritan Krama Selam adalah sebuah teks gGeguritan Krama Selam adalah sebuah teks geguritan anonim yang agaknya ditulis pada sekitar abad kedelapan belas atau sembilan belas. Salah satu versi geguritan ini adalah milik Gedong Kirtya Singaraja dengan nomor 6345 III b. Teks versi ini merupakan salinan lontar milik I Made Wirya, asal Desa Panji, Sukasada, Buleleng, dan diketik pada 12 Juni 1983 oleh I Wayan Suryana.</br></br>Ada pula teks Geguritan Krama Selam versi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dengan nomor seri 6345 IIIb. Teks versi ini juga merupakan salinan lontar milik I Made Wirya, asal Desa Panji, Sukasada, Buleleng, dan diketik pada 12 Juni 1983 oleh I Wayan Suryana. Jadi, salinannya persis dengan koleksi Gedong Kirtya.</br></br>Geguritan Krama Selam berisikan sinkretisme ajaran Hindu dan Islam. Ciri latar geguritan ini adalah Hindusime, tetapi kontennya adalah ajaran-ajaran dasar Islam seperti salat lima waktu, wudu, nabi, dan filsafat ketuhanan.waktu, wudu, nabi, dan filsafat ketuhanan.)
  • Geguritan Sebun Bangkung  + (Geguritan Sebun Bangkung ditulis oleh DangGeguritan Sebun Bangkung ditulis oleh Dang Hyang Nirartha di Desa Gading Wani (kini Desa Lalanglinggah di daerah Selemadeg, Tabanan). Geguritan itu kemudian diwariskannya kepada bendesa Gading Wani yang diterimanya menjadi murid.</br></br>Menurut Suardika (2010), Geguritan Sebun Bangkung adalah salah satu contoh sinkretisme ajaran Hindu dan Islam pada abad pertengahan, sebab beberapa bab geguritan ini mengandung ajaran Islam. Ini mengindikasikan bahwa Islam telah berkembang cukup pesat pada abad kelima belas di Majapahit, sehingga terjadi sinkronisasi dengan Hindu pada zaman itu. </br></br>Geguritan ini terdiri atas 463 bait dan dipilah ke dalam 16 jenis pupuh dan 9 bab. Bab pertama membahas mengenai lahirnya jenis-jenis aksara wreastra, swalalita dan modre, dan bagaimana jenis-jenis aksara ini bisa digunakan untuk membangkitkan kekuatan dalam diri manusia. Bab II membahas mengenai Tri Purusa, atau tiga wujud Dewa Siwa yang menjadi landasan konsep teologi Dang Hyang Nirartha pada abad pertengahan. Bab III disebut Kembanging Langit, membahas ajaran Islam dan kesamaannya dengan ajaran Hindu. Bab IV berisi ajaran untuk melindungi diri. Bab V berisi ajaran tentang Sang Hyang Aji Saraswati. Bab VI berisi ajaran tata susila. Bab VII memuat kisah kelahiran Amad-Muhammad dalam versi Jawa kuno. Bab VIII berisi ajaran Islam untuk para santri, dan bab IX berisi kritik yang disampaikan mengenai kehidupan para pendeta.</br></br>Gabungan antara ajaran Hindu dan Islam dalam Geguritan Sebun Bangkung menjadikan karya sastra ini unik. Dari karya ini dapat disimpulkan bahwa Dang Hyang Nirartha tidak hanya mengajarkan ajaran Hindu, namun juga sedikit tidaknya menguasai ajaran Islam.</br></br>Dilihat dari bentuknya, Geguritan Sebun Bangkung termasuk karya sastra pertengahan yang berbentuk pupuh. Bahasa yang digunakan adalah campuran bahasa Jawa kuno dan Bali. Geguritan ini amat erat kaitannya dengan naskah Bubuksah Gagakaking, yang menurut Budi Utama (2016) adalah suatu bentuk karya sastra kritik terhadap konflik kepercayaan yang terjadi di Bali sejak masa penaklukan oleh Majapahit di abad keempat belas. Pada masa itu, menurutnya, terdapat kesenjangan keyakinan antara orang-orang Bali Aga yang menganut tradisi leluhurnya sejak masa Markandeya, Saptarsi dan Mpu Kuturan dengan sistem kepercayaan baru yang diperkenalkan oleh Majapahit. Atas perbedaan itu, muncullah istilah Sebun Bangkung yang menunjuk pada “agama” baru yang dibawa Majapahit, serta Sebun Gagak yang adalah “agama” asli orang Bali Aga. Orang-orang kemudian membuat anekdot dan alegori tentang mana yang lebih tinggi antara sebun bangkung (sarang babi) dan sebun gagak (sarang gagak).rang babi) dan sebun gagak (sarang gagak).)
  • Gen  + (Gen merupakan pewarisan oleh satu individuGen merupakan pewarisan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses penciptaan. Samahalnya dengan aksara menciptakan kata dan kata menjadi cikal bakal untuk menciptakan sebuah karya. Dari sinilah kelompok Bumi Bajra mengambil satu sisi pewarisan aksara, yaitu tradisi leluhur tentang mendongeng, menulis lontar dan tradisi lainnya yang dikemas menjadi teatrikal seni tari, musik dan vokal (kidung).rikal seni tari, musik dan vokal (kidung).)
  • Swadarma Iraga Dados Yowana Milenial  + (Generasi milenial memiliki peran penting dGenerasi milenial memiliki peran penting dalam mengisi kemerdekaan. Namun apa yang sebenarnya terjadi? Generasi milenial saat ini lupa dan tidak peduli akan tanggung jawabnya. Banyak generasi muda yang melakukan hal-hal negatif, seperti berjudi, kecanduan miras, dan hal-hal negatif lainnya. Seharusnya, kita bisa menjadi generasi muda yang berprestasi di berbagai bidang. Kita juga harus melestarikan seni, adat, dan budaya yang kita miliki agar negara Indonesia yang memiliki banyak agama, ras, budaya, dan suku bisa saling peduli dan saling menyangi.ku bisa saling peduli dan saling menyangi.)
  • Genggong Batuan  + (Genggong adalah salah satu instrumen yang Genggong adalah salah satu instrumen yang unik dan langka dalam karawitan Bali. Instrumen ini dikatakan unik karena terbuat dari pelapah enau (bhs. Bali pugpug). Di Bali penyebaran Genggong tidak sebanyak gamelan gong kebyar atau jenis gamelan lainnya, jumlah barungan Genggong di Bali yang saat ini diketahui adalah satu barung di Kabupaten Buleleng, tujuh barung di Kabupaten Gianyar, serta satu barung di Kabupaten Karangasem.</br></br>Dalam dunia musik, jenis instrumen ini dikenal dengan nama Jew’ s Harp. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Russia, India, Italia, serta Inggris, memiliki jenis instrumen yang mirip. Ada yang terbuat dari kayu, logam, bambu, dan perak. Selain di luar negeri, instrumen yang menyerupai Genggong juga terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Setidaknya tercatat lima daerah yang mempunyai alat menyerupai Genggong. Di daerah Yogyakarta disebut dengan Rinding, di Sulawesi Tengah disebut Embit, di Madura dan Bali disebut Genggong, sedangkan di Papua (khususnya di Suku Dani) disebut dengan Pikon.Genggong yang hidup di masing-masing daerah tersebut dimainkan secara solo maupun berkelompok. Ritme serta melodi yang disajikan disesuaikan dengan cara pandang musik di daerah budaya setempat. </br></br>Di Bali Genggong memiliki laras selendro. Meskipun nada-nada yang dihasilkan tidak sejernih dan sejelas nada yang dihasilkan seperti pada instrumen suling, namun rasa yang diciptakan masih bernuansa selendro. Genggong termasuk alat musik idiofon yang menggunakan tenggorokan manusia sebagai resonatornya. Pengaturan nada dilakukan dengan cara mengatur ruang dalam tenggorokan. </br></br>Salah satu desa di Gianyar yang memiliki group Genggong yang masih aktif adalah Desa Batuan. Saat ini Genggong telah mengalami perubahann dari instrumen tunggal (dimainkan untuk sendiri) menjadi musik kelompok (barungan). Perkembangan Genggong dari musik individu menjadi sebuah barungan gamelan tidak bisa dilepaskan dari perubahan konteks musiknya. Jika dahulu hanya digunakan sebagai alat untuk menghibur diri sendiri, kemudian berkembang menjadi ensamble untuk mengiringi sebuah bentuk pertunjukan. Sebagai sebuah seni pertunjukan, terdapat beberapa sajian dalam pementasan Genggong. </br></br>Struktur pertunjukan Genggong terdiri dari tabuh pategak, tari Sisia Pengleb, tari Onang Ocing, dan dramatari Godogan. Dari struktur pertunjukan tersebut, dapat dilihat bahwa gending-gending Genggong dapat dibagi menjadi dua, yaitu gending instrumentalia dan gending iringan tari. </br></br>Gending instrumentalia atau disebut juga dengan gending pategak adalah lagu-lagu yang biasanya dimainkan pada awal pertunjukan dan tidak terikat dengan tarian. Dalam pertunjukan Genggong di Batuan, terdapat beberapa jenis gending pategak, di antaranya Tabuh Telu, Angklung, Sekar Sandat, Sekar Sungsang, Sekar Gendot, Katak Ngongkek, dan Kecipir. </br></br>Jenis-jenis gending yang dimainkan juga mendapat pengaruh dari barungan gamelan Angklung. Gending-gending yang terdapat pada gamelan angklung di transformasikan melalui media Genggong. Hal ini masuk akal sebab antara Angklung dengan Genggong memiliki kesamaan laras, yaitu berlaras slendro. Oleh karena itu, terdapat juga beberapa gending Genggong yang diambil dari gending Angklung. Bahkan pada awal pembentukan ensamble Genggong, kendang yang digunakan adalah kendang Angklung. Jenis kendang berubah seiring dengan semakin kompleksnya tarian. Gending-gending iringan tari dimainkan untuk mengiringi tari Sisia Pengleb, Onang Ocing, dan Dramatari Godogan. Cerita ini mengisahkan tentang Raja Jenggala yang jatuh cinta kepada putri Daha. </br></br>Hingga saat ini, tidak diketahui sejarah pasti mengenai munculnya Genggong di Bali dan Batuan secara khusus. Menurut Pak Made Djimat (seorang maestro tari dari Batuan), berdasarkan cerita oral yang diturunkan kepadanya, disebut bahwa yang membuat Genggong adalah Tapak Mada (nama Mahapatih Gajah Mada ketika belum diangkat sebagai Mahapatih). Ketika Tapak Mada sedang berada di suatu hutan untuk membuat bendungan air, dibuatlah alat musik Genggong dan suling untuk mengisi waktu istirahatnya. Tapak Mada melihat sebuah pohon enau, kemudian dibentuk menjadi Genggong. Seiring dengan perjalanannya keliling Nusantara, Tapak Mada membawa kesenian ini ke Bali, begitu pula halnya dengan kesenian Gambuh. Namun, tidak diketahui secara pasti kapan Genggong muncul di Desa Batuan. Cerita ini didapatkan Djimat dari para sesepuhnya yang sering dipentaskan pada pertunjukan Topeng dan Prembon. </br></br>Saat ini I Nyoman Suwida adalah salah satu seniman asal Batuan yang paling getol dalam melestarikan kesenian genggong. Nyoman Suwida biasa memainkan instrument getar ini bersama penabuh lain yang tergabung dalam Komunitas Genggong Kutus miliknya. Komunitas seni ini, memiliki jadwal pentas yang padat, baik di desa tempat tinggalnya atau di luar daerah bahkan luar negeri. Jika pentas, paling tidak ada 3 jenis gending Genggong selalu dimainkan oleh Komunitas yang memiliki 15 anggota itu. Ketiga jenis gending itu, yaitu macepetan, sangkep enggung dan magenggongan. Masing-masing dari gending ini memiliki kekhasan, sehingga selalu menarik ketika dipentaskan.ehingga selalu menarik ketika dipentaskan.)
  • Genta.id  + (Genta id adalah gerakan sukarela yang didasari oleh keresahan tentang kehidupan Serangga dan lingkungan sekitarnya.)
  • Sustainable Suzy  + (Gerakan gaya hidup yang mencintai lingkungan hidup, dan berkelanjutan. Melalui website, media sosial, dan aksi langsung terhadap lingkungan. www.sustainablesuzy.com)
  • #TanamSaja  + (Gerakan menanam serentak melalui pembagian paket benih gratis dan kegiatan lain untuk mengampanyekan gerakan menanam sendiri di rumah.)
  • Trash Warrior Abasan  + (Gerakan pelestarian lingkungan yang diakukan dengan kegiatan bersih bersih lingkungan dari sampah. Gerakan trash warrior terdiri dari anak anak yang berasal dari banjar abasan, singapadu)
  • Buduh Dadi Raja, Raja Dadi Buduh  + (Gila menjadi raja, atau rajanya yang gila?Gila menjadi raja, atau rajanya yang gila? Di zaman seperti sekarang, banyak orang yang gila ingin menjadi raja atau pemimpin, hal tersebut yang membuat banyak bermunculan kerajaan-kerajaan baru, seperti kerjaan Sunda Empire. Hal ini digambarkan dengan ogoh-ogoh Raja Buduh. Banyak orang yang ingin menjadi raja atau pemimpin, namun saat sudah menjadi raja, tidak memperhatikan rakyatnya, tidak setia pada perkataannya, dan membuat peraturan yang tidak masuk akal dan dapat membuat masyarakatnya sengsara. Makna atau nilai dalam ogoh-ogoh ini yaitu: Pemerintah sebagai pemimpin di negara Indonesia ini, harus memperhatikan rakyatnya, dan membuat peraturan yang berpihak pada rakyat dan dapat membuat rakyatnya sejahtera.yat dan dapat membuat rakyatnya sejahtera.)
  • THE TRANSFORMATION OF SPACE AND PRACTICE OF BALINESE WOMEN’S BEAUTY IN THE GLOBALIZATION ERA IN DENPASAR CITY  + (Globalisasi menjadi penanda era baru dimanGlobalisasi menjadi penanda era baru dimana “demam” baru telah muncul. Tidak ada yang dapat menolak kehadiran “demam” dimaksud. Dunia yang benar-benar baru ataupun sekadar rekayasa baru tidaklah begitu penting karena diksi “baru” menjadi sebuah ideologi yang dibawa oleh globalisasi. Ini artinya terdapat banyak struktur sosio-kultular dalam kehidupan sosial yang telah berubah dari radikal, cepat, atau evaluatif, lambat dan penuh pertimbangan. Tanpa terkecuali terhadap jasmani yang juga mengalami transplantasi globalisasi. Wanita mengalami perubahan estika lewat proses konstruksi ruang dan praktek kecantikan. Demikian pula bagi laki-laki yang tidak dapat melewatkan sebuah tren baru yang semakin sulit untuk dibedakan antara satu tempat dengan yang lainnya. Konstruksi kecantikan wanita Bali di masa globalisasi kini mengacu kepada tidak hanya aspek sosio budaya masayarakat Bali (termasuk budaya lokal) namun juga orientasi pasar yang banyak dipengaruhi oleh media. Ruang dan praktik kecantikan sederhana dan sangat privat saat ini telah dilengkapi dengan teknologi tinggi dan secara umum dapat memenuhi harapan perempuan Bali untuk mencapai standar kecantikan seperti yang ditampilkan di berbagai media. Ada tiga hal menarik yang akan diulas dalam paper ini. Pertama, perubahan ruang dan praktik kecantikan. Dulu, praktik kecantikan berorientasi pada keluarga kerajaan termasuk pola kelompok tri-kasta, sekarang, menjadi sangat kapitalistis dan penuh dengan pencitraan. Kedua, produk kecantikan semakin kompleks. Pada awalnya, aspek kecantikan dan produk kecantikan wanita hanya dapat diketahui secara terbatas atau fesyen yang digunakan hanya untuk momen tertentu saja, namun kini, wanita Bali memiliki keberanian yang cukup untuk tampil lebih ekspresif dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, model layanan kecantikan. Layanan kecantikan, seperti salon, klinik kecantikan, pusat kebugaran, dan tempat perawatan tubuh lainnya terus mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun ragam layanan yang yang diberikan. maupun ragam layanan yang yang diberikan.)
  • Goma  + (Goma dan anjingnya berjalan-jalan ke kebun binatang tetapi sekarang mereka tidak dapat menemukan satu sama lain! Apakah kalian dapat membantu sang anjing menemukan Goma?)
  • Gamelan Gong Kebyar  + (Gong kebyar adalah salah satu barungan gamGong kebyar adalah salah satu barungan gamelan Bali berlaras pelog lima nada yang melahirkan ungkapan musikal benuansa kebyar. Gong kebyar menyajikan “tabuh-tabuh kekebyaran” dengan bentuk komposisi yang memainkan seluruh alat gamelan secara serentak dalam aksentuasi yang poliritmik, dinamis dan harmonis. Secara musikal gamelan Gong Kebyar menurut Sugiartha (2008 : 51), adalah sebuah orkestra tradisional Bali yang memiliki perangai keras (coarse sounding ensamble). Konstruksi harmonis yang melahirkan kesatuan perangkat gamelan Gong Kebyar didominasi oleh alat-alat perkusi, ditambah dengan beberapa alat tiup dan gesek. Sebagai gamelan yang berfungsi menyajikan gending-gending pategak (instrumental), mengiringi berbagai jenis tarian maupun dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, Gong Kebyar telah dikenal dan menjadi populer dengan begitu cepat dan mampu menggugah semangat para pencinta gamelan Bali yang menyebar hampir di berbagai belahan dunia. </br></br></br>Gong Kebyar yang diduga muncul pada tahun 1915, memang sudah umum dikenal oleh masyarakat Bali bahkan kini telah dimiliki hampir oleh setiap banjar dan desa di Bali, yang memfungsikan barungan gamelan ini untuk berbagai kepentingan, dari pentas seni yang bersifat presentasi estetik murni, hingga untuk mengiringi upacara ritual keagamaan. I Wayan Rai (2008:7-8) menyebutkan di Bali telah tercatat tidak kurang dari 1.600 barung gamelan Gong Kebyar tentu jumlah ini kian bertambah. Gamelan ini ada yang milik banjar, desa, lembaga formal, maupun perseorangan. Jumlah tersebut masih ditambah lagi dengan banyaknya barungan gamelan Gong Kebyar yang tersebar diberbagai kota di Indonesia dan manca negara.</br></br></br>Di luar negeri, Gong Kebyar mula-mula dikenal lewat literatur dan rekaman. Salah satu rekaman itu adalah yang dihasilkan oleh Odeon dan Beka yang telah merekam gending-gending Gong Kebyar, seperti Kebyar Ding Sempati di Belaluan (Badung). Pada tahun 1931 Sekaa Gong Kebyar Peliatan mengadakan pertunjukan dalam rangkan Colonial Exposition di Paris. Lawatan sekaa ini dilanjutkan lagi tahun 1952 – 1953 ke Amerika Serikat. Kedua tour ini sudah tentu semakin menguatkan eksistensi gamelan Gong Kebyar di mata dunia. </br></br></br>Sampai dewasa ini Gong Kebyar selalu menjadi salah satu media dari diplomasi kebudayaan Indonesia. Adanya group kesenian dan gamelan Gong Kebyar yang dikirim dan ditempatkan di kedutaan negara sahabat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara di dunia. </br></br></br>Gamelan Gong Kebyar dapat berkembang dengan cepat serta mendapat apresiasi yang positif sampai dewasa ini, karena Gong Kebyar merupakan sebuah barungan yang praktis dan memiliki fleksibelitas yang tinggi. Penyajian Gong Kebyar memberikan ruang yang tidak terbatas bagi para pemainnya (seperti sekaa gong : anak-anak, wanita, remaja, remaja campuran, dewasa termasuk para werdha) untuk berkreasi, yang dapat memberikan sentuhan atraktif dengan penampilan yang lebih hidup dan dinamis. </br></br></br>Kelengkapan instrumen dalam satu barungan untuk gamelan Gong Kebyar tidak semuanya sama. Gong Kebyar dengan instrument yang paling lengkap disebut dengan Gong Kebyar Barungan Jangkep (Barungan Ageng) yang terdiri dari 21 jenis alat, masing-masing memiliki nama tersendiri dan fungsi tertentu terhadap barungannya, yaitu:</br></br>1. satu tungguh trompong, memakai 10 pencon </br>2. satu tungguh reyong, memakai 12 pencon </br>3. sepasang giying, memakai 10 bilah</br>4. dua pasang pemade, memakai 10 bilah </br>5. dua pasang kantil, memakai 10 bilah </br>6. sepasang kenyur, memakai 7 bilah </br>7. sepasang calung, memakai 5 bilah </br>8. sepasang jegogan, memakai 5 bilah </br>9. satu pasang kendang cedugan </br>10. satu pasang kendang gupekan </br>11. satu pasang kendang krumpungan </br>12. sebuah kajar </br>13. sebuah kempur </br>14. sebuah bende </br>15. sebuah kemong </br>16. sebuah kempli </br>17. satu pasang gong lanang-wadon </br>18. satu pangkon cengceng gecek </br>19. delapan cakep cengceng kopyak </br>20. dua buah suling kecil dan delapan buah suling besar </br>21. sebuah rebab </br></br>Secara musikal gamelan Gong Kebyar menggunakan sistem pelog lima nada, sama dengan sistem pelog lima nada pada jenis gamelan Bali yang lain, seperti gamelan Gong Gede, Gong Kebyar dan Palegongan, dengan urutan nada-nada seperti : nding, ndong, ndeng, ndung, dan ndang. Selain itu di dalam sistem pelarasan gamelan Bali ada istilah ngumbang-ngisep. Ngumbang-ngisep adalah dua buah nada yang sama, secara sengaja dibuat dengan selisih frekuensi yang sedikit berbeda. Kalau kedua nada pangumbang dan pangisep dimainkan secara bersamaan maka akan timbul ombak suara yang secara estetika dalam karawitan Bali merupakan salah satu wujud keindahan. </br></br></br>Di dalam Gong Kebyar juga dikenal konsep keseimbangan yaitu sikap hidup yang berorientasi pada “dualisme” baik dan buruk atau yang mencakup persamaan dan perbedaan. Konsep ini dapat dilihat dalam tema-tema kesenian Bali yang sebagian besar berangkat dari dualisme tersebut, sehingga muncul norma dan etika yang kuat dan menjadi bagian dari pertunjukan kesenian. Konsep keseimbangan yang berdimensi dua dapat menghasilkan bentuk-bentuk simetris yang sekaligus asimetris atau jalinan yang harmonis sekaligus disharmonis yang lazim disebut dengan Rwa Bhineda. Dalam konsep rwa bhineda terkandung pula semangat kebersamaan, adanya saling keterkaitan dan kompetisi mewujudkan interaksi dan persaingan. Keseimbangan dalam dimensi dua menjadi salah satu konsep dasar dalam musik Bali termasuk gamelan Gong Kebyar. </br></br></br>Hal ini tercermin dalam instrumen-instrumen Gong Kebyar umumnya dibuat dalam bentuk berpasangan ; lanang – wadon atau laki perempuan, istilah ini dipakai dalam penamaan kendang dan gong. Sistem laras ngumbang – ngisep ; nada yang sama namun dengan frekuensi yang berbeda. Unsur jalinan nada-nada atau suara dengan istilah yang bervariasi, seperti : kotekan, cecandetan, tetorekan dan ubit-ubitan. Teknik bermain kotekan ; menggunakan pukulan sangsih (yang jatuh diantara ketukan) dan pukulan polos (yang jatuh pada ketukan). Semuanya ini mengingatkan adanya unsur-unsur dalam keseimbangan yang tidak selamanya sejajar, tetapi dalam interaksi yang bersifat kompetitif. </br></br></br>Secara umum dapat diamati, bahwa struktur gending-gending Gong Kebyar terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu : kawitan, pangawak dan pangecet. Kawitan diibaratkan sebagai kepala, pangawak diibaratkan sebagai badan, dan pangecet diibaratkan sebagai kaki. Bagian-bagian ini diporsikan secara seimbang, dimana unsur rwa bhineda selalu tertanam didalamnya guna mewujudkan keharmonisan pada masing- masing bagian atau keharmonisan antara bagian yang satu dengan yang lainnya. Secara konseptual, kedua elemen ini menjadi dualisme yang selalu tercermin dalam aktivitas seni di Bali.lu tercermin dalam aktivitas seni di Bali.)
  • Gong Raja Due di Desa Sepang, Buleleng  + (Gong Raja Due adalah seperangkat orkestra Gong Raja Due adalah seperangkat orkestra kuno yang disimpan di Pura Puseh Bale Agung Desa Adat Sepang, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng, Bali. Asal-usul gambelan ini tidak diketahui, tetapi gambelan ini telah dipentaskan pada saat karya tahunan di Pura Puseh sejak dahulu kala. Gambelan kuno ini hanya boleh dibunyikan ketika odalan oleh hanya delapan belas orang pilihan yang disebut Sekaa Gemblung. </br></br>Orkestra sakral Gong Raja Due ini terdiri atas sepasang kendang, sepasang gong, terompet kuno, dan sebuah alat dari besi yang diketuk untuk menentukan ketukan musik. Ada delapan belas jenis musik yang dimainkan dalam orkestra kuno ini. Delapan belas jenis musik itu sepintas terdengar sama, tetapi dapat dibedakan jelas dari suara terompet dan ketukan kendangnya. </br></br>Orkestra ini dipercaya dapat menghubungkan alam manusia dengan alam tak kasat mata, yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai alam wong samar. Tak hanya itu, orkestra ini juga dipercaya sebagai perwujudan dari dewata yang berstana di Pura Puseh, sehingga sebelum gong ini dimainkan, sebuah upacara penyucian harus dilakukan baik terhadap alat-alat musiknya maupun terhadap kedelapan belas orang pilihan yang bertugas memainkannya. orang pilihan yang bertugas memainkannya.)
  • Coping Strategy to Improve the Subjective Well-being of Single Mothers in Bali  + (Grieving merupakan keadaan sulit yang dialGrieving merupakan keadaan sulit yang dialami oleh individu terutama perempuan Bali. Grieving tidak hanya sebuah kondisi emosi yang sederhana, melainkan suatu proses yang kompleks karena tidak hanya </br>mengalami kehilangan pasangan hidup namun juga mendapatkan berbagai permasalahan akibat adanya penambahan peran dan tanggung jawab yang harus dijalani. Dalam adat dan tradisi di Bali terdapat awig-awig (peraturan) yang memuat peran dan kewajiban perempuan Bali yang mengemban status single mother. Ketidakmampuan dalam beradaptasi pada situasi baru dapat menurunkan kualitas hidup single mother yang disebabkan karena hilangnya aspek dari Subjective Well-Being (SWB).</br>Pemilihan strategi coping menjadi salah satu upaya single mother untuk dapat meningkatkan SWB sehingga kualitas hidup single mother menjadi lebih baik. Strategi coping yang baik yaitu problem - focused coping dan emotion - focused coping.cused coping dan emotion - focused coping.)
  • Griya Luhu  + (Griya Luhu merupakan start-up dibidang ekoGriya Luhu merupakan start-up dibidang eko-preneur yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan dengan menggunakan teknologi digital. Kami mendorong integrasi teknologi digital dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pemilahan sampah di sumbernya (rumah). Masyarakat tidak lagi kita pandang sebagai objek, melainkan sebagai subjek penggerak sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. Layanan kami hadir dalam bentuk aplikasi seluler dengan ciri-ciri sederhana, ramah pengguna, dan lugas.ciri sederhana, ramah pengguna, dan lugas.)
  • Kuluk Ngempu Rare  + (Gukguk, Si Penjaga Bayi Setelah lima tahuGukguk, Si Penjaga Bayi</br></br>Setelah lima tahun berumah tangga, harapan I Putu dan Ni Made pun terkabulkan. Mereka teramat bahagia setelah kelahiran bayi perempuan. Bayi itu diberinama Ni Koncreng. Sejak itu, I Putu dan Ni Made dipanggil Pak Koncreng dan Bu Koncreng. Mereka tidaklah kesulitan mengasuh bayinya, karena anjingnya yang bernama Si Guguk diandalkan menjaga bayi mungil itu. </br>“Guguk! Jagalah putriku baik-baik, aku dan istriku pergi ke kebun memetik sayur-sayuran,” demikian perintah Pan Koncreng kepada anjing peliharaannya. </br>“Guk, guk, guk….! jawab si Guguk sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Ia mengerti betul perintah majikannya. Setiap pagi, bayi itu ditinggalkan bekerja oleh suami istri itu. Menjelang tengah hari, mereka kembali ke rumah. Sebelum memasuki halaman rumah, si Guguk menyambut dengan manja. “Guk, guk, guk….!”</br>Pan Koncreng melemparkan makanan dan mengelus-elus kepala anjingnya. Sang istri pun menyusui bayinya dengan tenang.</br>Saat hari Pasah, Pak Koncreng dan Bu Koncreng pergi ke pasar. Hari itu, di pasar sangat ramai. Ada yang bawa dagangan, pembeli juga banyak berdatangan berbelanja. Hari itu, Pak Koncreng dan Bu Koncreng bawa dagangannya ke pasar. Mereka menjual hasil kebunnya. Namun mereka tetap menyisakan untuk kebutuhan makan sehari-hari. </br>“Aku tak mungkin bisa mengangkut janur, kelapa, dan pisang itu sendirian ke pasar. Kamu harus ikut!” kata sang suami kepada istrinya.</br>“Kalau aku ikut, siapa yang akan menjaga putri kita?”</br>“Serahkan saja kepada si Guguk! Bukankah dia anjing cerdas, setia, dan bertanggungjawab!”</br>Pagi-pagi benar, suami istri itu berangkat ke pasar. </br>“Guguk! Jagalah putriku baik-baik! Aku dan istriku berjualan ke pasar. Nanti kubawakan oleh-oleh bakpao!” perintah Pan Koncreng kepada anjingnya yang setia. </br>“Guk, guk, guk….!” jawab anjing itu sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Ia mengantarkan kedua majikannya sampai di pintu pagar. Setelah lenyap dari pandangan, anjing yang setia itu kembali ke tempat pembaringan bayi. Ia duduk dengan patuh di sebelah bayi yang tertidur lelap. </br>Lewat tengah hari, Pak Koncreng dan Bu Koncreng kembali pulang. Wajahnya berseri-seri karena membawa banyak keuntungan. Tak lupa membawa keperluan masak sehari-hari dan oleh-oleh bakpao untuk si Gukguk. Lima belas langkah sebelum pintu pagar, muncul si Gukguk sambil menggonggong panjang. “Guk, guk, guk, guk….!” </br>Pak Koncreng mendekatinya sambil melemparkan bakpao. Tetapi anjing penjaga bayi itu tak seperti biasanya, bernafsu melahap makanan yang diberikan. Sebaliknya memperkeras gonggongannya. Pak Koncreng dan Bu Koncreng terkejut melihat moncong si Gukguk berlumuran darah.</br>“Iluh….” demikian teriak suami istri itu. </br>“Anjing itu telah memakan bayi kita!” teriak sang istri sambil menangis.</br>Pak Koncreng melepaskan beban yang diangkutnya lalu mengambil sebatang kayu bakar. Anjing itu pun mendekat seraya mengangkat kedua kaki depannya, seolah-olah menantang majikannya. Plok! Pak Koncreng memukul anjingnya. Anjing itu sempoyongan lalu rebah. Matanya memandang sayu seolah-olah menyesali perbuatannya. </br>Pak Koncreng dan Bu Koncreng bergegas menuju kamar. Mereka bahagia melihat putrinya dalam keadaan selamat. Bayi itu menggerakkan kaki dan tangannya penuh senyum menyambut kepulangan orangtuanya. Sepasang suami istri saling pandang. Mereka baru tahu saat melihat bangkai ular piton di halaman kamar. Bangkai ular itu penuh luka. </br>“Si Gukguk menyelamatkan bayi kita!” seru suami istri itu. Mereka bergegas menemui anjing kesayangannya. Didapati anjing penjaga bayi itu telah mati. </br></br>Sumber: Cerita Pilihan Tri Hita Karana karya Made Tarota Pilihan Tri Hita Karana karya Made Taro)
  • Kawibawaan  + (Gunung Agung adalah gunung tertinggi di puGunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl. Gunung ini terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Pura Besakih, yang merupakan salah satu Pura terbesar di Bali, terletak di lereng gunung ini.</br></br>Gunung Agung adalah gunung berapi, gunung ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang tidak jarang mengeluarkan asap dan uap air. Dari Pura Besakih gunung ini tampak dengan kerucut runcing sempurna, tetapi sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.akhir pada kawah yang melingkar dan lebar.)
  • A View of Mt. Agung  + (Gunung Agung dilihat dari Mahagiri. FotogrGunung Agung dilihat dari Mahagiri.</br>Fotografi lanskap sangat memuaskan apabila Anda bereksplorasi dalam bidang ini, terutama jika Anda cukup beruntung tinggal di tempat yang punya destinasi menakjubkan yang bisa dijangkau dalam waktu singkat namun memiliki keberagaman. Semua tempat di dunia ini punya keindahan alami.</br></br>Ini sifatnya teknis, Teknik eksposur nol menjangkau dasar-dasar pencahayaan dalam fotografi, dengan contoh yang indah dari Fotografi Lanskap ManButurs.ng indah dari Fotografi Lanskap ManButurs.)
  • Keep Yusa  + (Gunung agung sering banjir harapan saya untuk bali supaya tetap aman jaya bumi bali bebas dari sampah,supaya bumi bali lebih ketat sama peraturan yang ada,buang sampat pada tempatnya biar tidak terlalu banyak sampah di sungai biar tidak banjir)
  • climbing on Mount Batur  + (Gunung batur gunung terendah dibali. Jalannya banyak bebatuan. Orang luar daerah pun mendaki kebatur. Dibutuhkan waktu sekitar dua - tiga jam sampai di puncak. Diatas puncak banyak monyet yang tinggal disana)
  • Mountain  + (Gunung Hitam Putih karya ManButur SuantaraGunung Hitam Putih karya ManButur Suantara. Menampilkan pegunungan di pulau kami. Apa arti dari kata 'Gunung'. Perasaan apa yang kita rasakan ketika melihat 'Gunung'? Dan pikiran apa yang kita miliki ketika kita berdiri di atas 'Gunung'? "Dari peradaban kuno sampai sekarang di belahan dunia Gunung masih ada. Menjadi salah satu sumber energi. Dalam budaya tradisional gunung memegang tempat yang signifikan dalam kehidupan masyarakat." ~ManButur Suantara kehidupan masyarakat." ~ManButur Suantara)
  • Aksara Bali dalam Gunungan Wayang  + (Gunungan pada wayang kulit berbentuk kerucGunungan pada wayang kulit berbentuk kerucut (lancip ke atas) melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengkerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan kita (semakin dekat dengan Sang Pencipta) kita (semakin dekat dengan Sang Pencipta))
  • The Role of Private Teachers/Lessons in Improving Student Learning Outcomes in the Pandemic Era in Makassar City  + (Guru Privat/Les merupakan salah satu alterGuru Privat/Les merupakan salah satu alternatif buat orang tua untuk memahamkan anak anak nya terkait pembelajaran selama pandemi ini. Hal ini mampu membuat nilai anak dan kemampuan anak meningkatkan karena adanya guru les sebagai guru yang membantu anak selama pembelajaran online ini. Guru privat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai siswa serta pemahaman terkait pembelajaran semasa sekolah onlineterkait pembelajaran semasa sekolah online)
  • Nincapang pariwisata bali  + (Haaiii, apa kabar nihh? Sekarang IndonesiaHaaiii, apa kabar nihh? Sekarang Indonesia udah 77 tahun merdeka lohh.Kita sebagai warga Indonesia, harus bangga kepada pahlawan kita yang sudah berjuang keras untuk memerdekakan Indonesia dan juga kita harus menghormati pahlawan-pahlawan Indonesia. Segala perbuatan kecil yang diperbuat di masa lalu, akan berdampak besar bagi Indonesia kedepannya. Apakah kalian tau? Bali termasuk pariwisata favorit di seluruh dunia nih, tapi 2 tahun terakhir ini pariwisata bali tidak lagi ramai seperti dulu karena adanya virus covid-19, dengan begitu kita sebagai masyarakat bali bersama-sama meningkatkan pariwisata di bali. Mari teman teman kita bersama sama meningkatkan pariwisata di bali!sama sama meningkatkan pariwisata di bali!)
  • Sign Language Learning in the Learning Curriculum  + (Hadirin sekalian pastinya sudah mengetahuiHadirin sekalian pastinya sudah mengetahui, apabila ada saudara kita bersama yang berkekurangan dalam mendengar maupun berbicara (tuna rungu atau tuna wicara), kita semua pastinya sering merasa kesulitan untuk menyapa (berkomunikasi). Untuk itu, akan sangat bagus kepada pemimpin yang mendapat suara (terpilih) di tahun 2024, supaya bersedia menjalankan atau membuat program “Pembelajaran Bahasa Isyarat pada Kurikulum Belajar” yang akan di jalankan pada sekolah-sekolah. Supaya para generasi muda yang sekarang mendapat pembelajaran tentang bahasa isyarat yang berlaku di Indonesia, serta supaya para generasi muda tidak lagi merasa kesulitan untuk menyapa atau berkomunikasi dengan saudara kita yang tuna rungu atau tuna wicara.ara kita yang tuna rungu atau tuna wicara.)
  • PENDIDIKAN SANE BECIK PINAKA PIRANTI ANTUK NINCAPANG KUALITAS SDM BALI  + (Hadirin sekalian, terutama kepada dewan juHadirin sekalian, terutama kepada dewan juri yang sangat saya hormati. Bapak dan Ibu pembina yang saya hormati, juga para peserta lomba Orasi BASAbali Wiki yang saya kasihi. Om Sywastyastu. Melalui hati suci tanpa dosa, tiada hentinya saya menghaturkan rasa syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, saya bisa berjumpa dengan hadirin seperti sekarang ini. Yang mana, saya mengikuti perlombaan orasi dalam Wikithon Partisipasi Publik hari ini. Semoga acara seperti ini terus berkembang di kemudian hari, sehingga membuat Bali menjadi kukuh. Hadirin sekalian, hal yang akan saya orasikan berjudul "Pendidikan yang Baik sebagai Alat Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Bali".</br></br>Hadirin sekalian yang saya hormati, apa yang membuat saya mengambil judul seperti itu? Karena banyak yang saya lihat, para pemuda di Bali tidak mendapatkan pendidikan yang baik. Hal tersebut yang membuat SDM atau Sumber Daya Manusia Bali, sulit dalam mendapatkan pekerjaan yang bisa mengembangkan ekonomi Provinsi Bali. Apabila menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2021, persentase warga Bali yang tidak bersekolah adalah 1,03 ribu jiwa atau 24,04̤%, selanjutnya yang tidak lulus SD sebanyak 377,18 ribu jiwa atau 8.83%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tersebut, pemerintah dan masyarakat Bali terutama mahasiswa sebaiknya berusaha melaksanakan program-program yang dapat membantu warga Bali yang belum mendapatkan pendidikan layak. Lalu, program apa yang dapat dilaksanakan ? Mari berpikir bersama-sama.</br></br>Saya sebagai pemuda Bali, akan memberikan solusi atau saran untuk Bapak dan Ibu DPD Bali juga pemerintah yang menjadi penyamb ung lidah masyarakat, agar selalu membantu memberikan pengetahuan yang baik kepada saudara Bali sekalian. Saran yang pertama, perhatikan kualitas dan kuantitas para guru sekalian. Guru atau tenaga pendidik bagaikan kunci utama yang akan mengajar atau memberikan pengetahuan kepada para murid. Apabila upah, fasilitas dan akomodasi guru tidak baik atau tidak memadai, itu akan berpengaruh pada proses mengajar. Yang kedua, fasilitas penunjang sekolah dan kelas patut diutamakan. Ketika proses belajar berlangsung, namun fasilitas yang dipakai belum lengkap, sudah barang tentu guru dan para murid akan malah belajar atau mengganggu proses belajar di kelas. Saran ketiga, berikan para pemuda sekalian melaksanakan kegiatan yang positif di luar sekolah atau program belajar di luar sekolah. Contoh yang baik, yakni, melaksanakan dan mengikuti lomba, mengikuti program pengabdian masyarakat juga pekerjaan yang berguna lainnya. Agar tidak hanya belajar di sekolah.</br></br>Hadirin sekalian yang saya hormati, berdasarkan banyak hal yang saya bicarakan sebelumnya akan saya berikan simpulan sebagai berikut. Pemerintah dan masyarakat Bali tidak boleh meremehkan atau memandang sebelah mata mengenai pendidikan itu. Karena melalui pendidikan, kita bisa mendapatkan pekerjaan yang baik untuk meningkatkan kualitas SDM Bali yang belum berkembang. Juga para warga Bali diharapkan agar tidak terbuai dengan kekayaan yang ada di dunia saat ini, yang disebut "Revolusi Industri 4.0". Mari kita bersama-sama membantu warga Bali yang belum memndapatkan pendidikan yang baik melalui program atau kegiatan yang positif dan bermanfaat. Yang terakhir, kita sebaiknya mengintrospeksi diri agar tidak lupa diri, bersama-sama melaksanakan kewajiban beragama dengan mengukuhkan Bali.</br></br>Baiklah, hadirin sekalian yang sangat saya hormati, sekian yang dapat saya sampaikan di hari yang baik ini. Terima kasih saya haturkan kepada hadirin yang telah menyaksikan orasi saya ini. Semoga apa yang saya sampaikan ada manfaatnya. Untuk segala kekurangan, izinkan saya memohon maaf. Sebagai penutup, saya ucapkan paramasanthi. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.ramasanthi. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.)
  • tat twam asi  + (hadirin semuany, sekarang saya akan mencerhadirin semuany, sekarang saya akan menceritakan atau membicarakan tentang kerukunan antar umat beragama, tentang umat beragama di indonesia adalah pemikiran bermacam macam keyakinan/agama yang bisa toleransi, yang bisa mengerti, dan yang bisa menjalankan ajaran-ajaran di umat beragama. Umat beragama juga bisa memperhatikan masyarakat dan juga teman semua.</br></br>baik hadirin sekarang di video atau ringkasan yang baru saja sudah saya baca, di video tersebut membicarakan tentang Tat Twam Asi inggih punika, aku adalah kamu, kamu adalah aku, ini ada seorang anak laki-laki yang bernama Calvin Prayogi, disini membicarakan tentang apa yang di sebut TOLERANSI, suatu hari, dia mau pergi berjalan-jalan karena sudah tidak ada kegiatan apapun dirumahnya, seketika dia bertemu dengan temanya yang beragama Islam yang akan pergi ke warung akan membeli makanan yang akan digunakan untuk buka puasa, sesudah mereka selesai berbelanja, di jalan mereka melihat anak kecil yang sedang memulung, karena anak kecil itu terlihat kelelahan lalu diberilah dia jajan. Disitulah mereka berdua mengajarkan kita bahwa bagaimana cara untuk menerima dan memberi, meskipun mereka bertiga berbeda Agama</br></br> Baik, itu yang baru saja sudah saya sampaikan isi video yang sudah saya tonton, pelajaran yang bisa saya dapat di video tersebut yaitu kita sebagai umat beragama tidak boleh saling iri, kita semua supaya bisa menjaga persaudaraan/persatuan.</br></br>Om Shanti Shanti Shanti Omaan/persatuan. Om Shanti Shanti Shanti Om)