Search by property
From BASAbaliWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Kapeng + (rambut (bulu) yang tumbuh di pipi)
- Bok gelgel + (rambut bergelombang atau ikal)
- Antol + (sambung)
- Bok berit + (rambut keriting dan kering)
- Bok sosoh + (rambut lurus)
- Kebring-kebring + (rambut mengurai ditiup angin)
- Banar + (kurang serasi dalam warna)
- Bun swit + (rambut putri (Lauraceae), pohon anggur par … rambut putri (Lauraceae), pohon anggur parasit yang sangat tipis yang memiliki sifat obat dan digunakan dalam beberapa obat tradisional. 2mm. pohon anggur yang tebal melengkung sendiri di sekitar cabang-cabang pohon inang membentuk kusut padat. Ini memiliki buah bulat hijau sekitar 7 mm. dalam diameterh bulat hijau sekitar 7 mm. dalam diameter)
- Padesel + (rambut tiruan (tentang gigi, kunci, dan sebagainya))
- Jenggot + (jenggot)
- Jarah + (rampas)
- But + (rampas, ambil dengan paksa (barang orang))
- Jurag + (rampas, ambil dengan paksa (barang orang))
- Rampas + (rampas; ambil dengan paksa (dengan kekerasan); rebut)
- Ramping + (ramping)
- Maros + (ramping; kecil panjang (lurus); langsing; lampai)
- Gait + (ramping; langsing)
- Rampok + (rampok)
- Rampung + (selesai)
- Ratus + (campur)
- Ramu + (ramu)
- Ramyaksara + (Ramyaksara berasal dari bahasa Jawa kuno ' … Ramyaksara berasal dari bahasa Jawa kuno 'ramya' yang berarti indah, penuh sesak, penuh dengan hal-hal yang berbeda, dll. Jadi, ramyaksara adalah kata yang memiliki arti paling dekat dengan spektakuler. Tidak ada sinonim bahasa Bali untuk kata spektakuler, jadi kami meminjam istilah dari bahasa terdekat, bahasa Jawa kuno.ah dari bahasa terdekat, bahasa Jawa kuno.)
- Wewidangan + (wilayah)
- Rancang + (rancang)
- Rangda + (Rangda adalah salah satu dari dua tokoh sentral dalam pertunjukan Calonarang, mewakili sisi negatif dari kosmos, sedangkan barong mewakili aspek positif.)
- Angkul-angkul + (rangka atap tembok pekarangan)
- Likah + (kayu atau bambu)
- Boh + (jinak)
- Rentet + (rangkai)
- Rence + (rangkaian buah dalam setangkai)
- Papayasan penjor + (Rangkaian hiasan pada penjor, biasanya dibuat dari janur, daun lontar yang dibentuk sedemikian rupa yang bertujuan untuk menambah keindahan penjor tersebut.)
- Om Santih, Santih, Santih Om + (rangkaian kata yang biasa digunakan untuk menutup suatu uraian atau tulisan.)
- Odalan + (rangkaian upacara Dewa Yadnya (upacara keagamaan kepada Tuhan Yang Maha Esa) yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widi pada sebuah pura atau tempat suci; odalan/piodalan berasal dari kata “wedal/medal” yang memiliki arti “keluar” atau “lahir”)
- Repa + (rangkak)
- Rangkep + (rangkap)
- Tipat sanga + (rangkap ketupat yang dibuat dengam jalinan dua jalur janur untuk pelengkap sajen pengambéan)
- Rangkul + (peluk)
- Sangkol + (rangkum; gendong)
- Ranjang + (ranjang)
- Ranjo + (ranjau)
- Sungga + (Ranjau yang terbuat dari bahan tumbuhan yang diruncingkan dan ditancapkan di tanah)
- Rante + (rantai)
- Ante + (rantai)
- Rantang + (rantang)
- Gaa + (Secara morfologis, leksikon 'gaa' merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina.)
- Rarem + (rapat)
- Sangkep + (rapat)
- Ratep + (lengkap)
- Rapet + (rapat (jarak))
- Ngaet + (rapat (tentang jarak))
- Renyep + (rapat dan indah (tentang tulisan, ukiran, dsb))