UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value "Ketut Putrayasa adalah seniman kelahiran Kerobokan, Badung, Bali, 15 Mei". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 25 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Kadek Dedy Sumantra Yasa  + (Kadek Dedy Sumantra Yasa, lahir di Apuan, Kadek Dedy Sumantra Yasa, lahir di Apuan, Tabanan, Bali, 7 Desember 1980. Dia kuliah seni lukis di ISI Yogyakarta. Dia terlibat dalam banyak pameran bersama, antara lain tahun Glory Fyng Colours Sanggar Dewata Indonesia di Musium Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa (2016). Ironi In Paradise, Sanggar Dewata Indonesia di Agung Rai Museum of Art (2013). Tahun 2016 dia menggelar pameran tunggal bertajuk "Ritme Impuls" di Gallery Biasa, Yogyakarta. Selain melukis dia juga menggeluti seni performance art, misalnya, tahun 2009 dia menggelar performance art “Undisclosed Teritory #3”, Ilusi Beban, di Padepokan Lemah Putih, Solo. Tahun 2008 dia menampilkan Penjagalan Ular Naga (kolaborasi dengan Astrid Reza) di Jogja National Museum. Tahun 2002 dia meraih Certificate of Recognition Indonesia Art Award, tahun 2000 meraih Certificate From ALIF dan karya Seni Lukis Cat Air Terbaik dari FSR ISI Yogyakarta. Tahun 2020 dia menggelar pameran tunggal dan performance art di Jatijagat Kampung Puisi, Denpasar. Kini, selain tetap melukis, dia juga mengaransemen lagu yang dinyanyikannya sendiri.ransemen lagu yang dinyanyikannya sendiri.)
  • Kadek Desi Nurani  + (Kadek Desi Nurani lahir di Sanih, BulelengKadek Desi Nurani lahir di Sanih, Buleleng, Bali, Desember 1995. Ia adalah seorang aktor, penulis dan manajer seni. Praktik artistiknya banyak mengelaborasi perihal posisi perempuan dan anak-anak dalam hubungannya dengan konteks keluarga, pendidikan sekolah, dan sosial masyarakat yang berkelindan di sekitarnya. la mulai menekuni dunia sastra dan teater sejak bergabung di Teater Ilalang SMA Lab, Undiksha-Singaraja. Kemudian meneruskan proses di Teater Kampung Seni Banyuning dan Komunitas Mahima. Usai menamatkan kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha, ia bekerja sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Dharma Wiweka, Denpasar. Di sana ia aktif sebagai pembina Sanggar Seni Kelakar, melatih para siswanya menekuni sastra dan teater. Di luar sekolah, ia juga kerap berkolaborasi sebagai aktor, manajer, dan tim kreatif dalam sejumlah produksi teater, fashion dan film di Bali. Sementara tulisan berupa puisi, prosa dan esai pernah dimuat di sejumlah media, menjadi pemenang beberapa sayembara penulisan sastra, serta terhimpun dalam buku antologi bersama. Buku kumpulan cerpennya adalah “Manisan Gula Merah Setengah Gigit” (2020).Manisan Gula Merah Setengah Gigit” (2020).)
  • Kadek Desi Nurani Sari  + (Kadek Desi Nurani Sari, lahir di Sanih, BuKadek Desi Nurani Sari, lahir di Sanih, Buleleng, 31 Desember 1995. Dia menamatkan pendidikannya di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha, Singaraja. Dia mulai menulis puisi dan prosa sejak SMA. Karya-karyanya dimuat di banyak buku antologi bersama, seperti “Hadiah untuk Langit” (2012), “Ginanti Tanah Bali” (2013), “Lingga” (2015), “Gita Candra Nyanyian Bulan” (2018”, “Wiwaha” (2019). Kumpulan cerpen perdananya yang telah terbit adalah “Manisan Gula Merah Setengah Gigit” (2020). Selain menulis, dia aktif dalam kegiatan teater, seperti Teater Ilalang, Teater Kampung Seni Banyuning, Teater Kampus Seribu Jendela, Komunitas Cemara Angin, Komunitas Mahima. Kini dia bekerja sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia. sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia.)
  • Kadek Eko  + (Kadek Eko, lahir di Gianyar, Bali, 11 NovKadek Eko, lahir di Gianyar, Bali, 11 November 1989. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2008 dia giat menampilkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain pameran “NuansaAlam” 2009 di Gedung Kriya Art Center, “Bali On the Move” (di Maha Art Gallery, Denpasar, 2013), “Tat Twam Asi” (di Ubud Writers and Readers Festival, 2016), “ATUH” (Griya Santrian Gallery, Sanur, Bali 2017). Karya-karya lukisnya memadukan corak tradisi dan modern dengan tematik alam dan kehidupan sehari-hari. Dia merupakan anggota komunitas seni rupa Militanarts.n anggota komunitas seni rupa Militanarts.)
  • Kadek Sonia Piscayanti  + (Kadek Sonia Piscayanti lahir di Singaraja,Kadek Sonia Piscayanti lahir di Singaraja, 4 Maret 1984, merupakan Dosen Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha. Ia mengajar bidang sastra seperti puisi, prosa, dan drama. </br></br>Ia pernah diundang sebagai pembicara pada Ubud Writers and Readers Festival (2012-2013), Creative Writing Progra, Griffith University, Gold Coast, Australia (2011-2012), serta pada ajang OzAsia Festival, Adelaide Australia (2013). Ia menulis sekaligus menyutradarai naskah “Layonsari” di Belanda dan Prancis pada acara Culture Grant dari Direktorat Pendidikan Tinggi Indonesia (2014). Ia juga telah menerbitkan beberapa buku diantaranya, “Karena Saya Ingin Berlari Saya Ingin Berlari” (Akar Indonesia, Yogyakarta, 2007), Buku Sastra “Literature is Fun” (Pustaka Ekspresi, 2012), “The Story of A Tree” (Mahima Institute Indonesia, 2014), The Art of Drama, The Art of Life (Graha Ilmu, 2014), A Woman Without A Name” (Mahima Institute Indonesia, 2015).</br></br>Sonia menjadi mentor buku petualangan Luh Ayu Manik Mas ke-6.r buku petualangan Luh Ayu Manik Mas ke-6.)
  • Kadek Sudiasa  + (Kadek Sudiasa adalah seorang penari tradisKadek Sudiasa adalah seorang penari tradisional khususnya Tari Topeng Bali, penabuh Gamelan, pemahat kayu dan pembuat topeng. Ia juga memiliki keahlian yang unik dalam memainkan dan membuat Rebab Bali. Berasal dari Mas, Ubud, pengalamannya dalam teater tari tradisional dan pembuatan topeng merupakan sumber pengetahuan yang luar biasa bagi komunitas seniman Sawidjis.</br>I Kadek Sudiasa adalah anggota Sanggar Tirta Sari & Genta Buana Sari, sebuah komunitas pemusik dan penari tradisional. Di sinilah dia merasa paling betah. Saat ini Kadek masih aktif di Peliatan sebagai musisi dan penari. Di bawah pengelolaan Anak Agung Gede Oka Dalem.i bawah pengelolaan Anak Agung Gede Oka Dalem.)
  • Kadek Surya Kencana  + (Kadek Surya Kencana, lahir di Dalung, BaduKadek Surya Kencana, lahir di Dalung, Badung, Bali, 24 Januari 1986. Tahun 2005, dia meraih Juara II lomba penulisan puisi tingkat nasional yang digelar oleh Departemen Pendidikan Nasional. Dia pernah menjadi guru dan kepala sekolah di sebuah sekolah di Singaraja. Kini dia menekuni dunia jurnalistik. Dia pernah mengikuti misi kebudayaan “Bali Kanaya Internasional Art Week” di Chiba, Jepang, 2014. Dan sejak 2015 dia bergabung dengan Radar Bali (grup Jawa Pos) sebagai jurnalis. Beberapa puisinya pernah dimuat di Bali Post dan terangkum dalam buku puisi Saron (2018).n terangkum dalam buku puisi Saron (2018).)
  • Kadek Wahyudita  + (Kadek Wahyudita lahir di Kesiman, DenpasarKadek Wahyudita lahir di Kesiman, Denpasar, Bali. Ia adalah seorang pekerja seni dan event organizer. Selain menjadi Ketua Yayasan Penggak Men Mersi, ia juga menjadi founder Rare Bali Festival sejak tahun 2014 dan masih aktif sampai sekarang. Ia juga terlibat dalam tim kreatif Kesiman Progressive Festival. Selama beberapa tahun terakhir, ia telah menjadi bagian dari tim kreatif Pesta Kesenian Bali (PKB), serta ikut berkontribusi dalam Denpasar Festival dan Festival Seni Bali Jani. Pada tahun 2020, ia menggagas acara PARASARA (Pekan Generasi Sadar Aksara), sebuah ajang yang didedikasikan untuk mendukung Bulan Bahasa Bali. Dalam acara tersebut, terdapat berbagai lomba dan diskusi yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mendukung pengajaran bahasa, aksara, dan sastra Bali kepada generasi mendatang. Dengan kompetensinya sebagai konseptor dan manajer acara, serta pengetahuannya tentang seni dan budaya Bali, ia terus berusaha untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya Bali melalui berbagai inisiatif seni dan acara budaya. berbagai inisiatif seni dan acara budaya.)
  • Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten  + (Karangasem, 20 Januari 1967 merupakan tangKarangasem, 20 Januari 1967 merupakan tanggal sesosok anutan lahir ke dunia ini, anutan yang mengajarkan kita arti penting sastra dalam kehidupan sehari-hari. Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten nama yang tersebar luas dengan kepiawaiannya dalam menulis kata demi kata karya sastra. Terbukti dari gemerlap namanya tersebut beliau telah meraih beberapa prestasi yang sangat gemilang diantaranya Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dan masih banyak lainnya.</br></br>Tak dapat dipungkiri rasa cinta terhadap kebudayaan Bali menjadi salah satu alasan beliau untuk bersemangat dalam mengarang sebuah karya sastra. Sudah berpuluh-puluh buku yang beliau karang dan pasarkan salah satu buku tersebut ialah Gaguritan Wang Bang Sunaran. Gaguritan ini menceritakan</br>tentang pergulatan hidup dan kehidupan. Pergulatan itu terjadi antara seorang guru spiritual (Sang Dyah) dengan para siswanya yang bernama Jagul Anom, Pucung, Ginanti,</br>Ginada, Kumambang, Sinom, dan juga Wang Bang Sunaran. Perekat dialog dilakukan oleh Wang Bang Sunaran. Tokoh ini sebagai tali penghubung antara guru spiritual dengan siswa-siswanya. Gambaran diri Wang Bang Sunaran sebagai siswa yang malas belajar, jarang membantu sesama, susah diatur, dan merasa diri serba tahu. Karena itulah, ia ingin mencari jalan kebenaran. Jalan itu ditemukan pada Sang Dyah yang menurutnya sebagai tokoh pencerah dalam kegelapan jiwanya.ai tokoh pencerah dalam kegelapan jiwanya.)
  • Program KIP ring Kabupaten Bangli kari Salah Sasaran.  + (Kartu Indonesia Pintar (KIP) disebut juga Kartu Indonesia Pintar (KIP) disebut juga Program Indonesia Pintar (PIP). Merupakan program perdana pemerintah Jokowi yang merupakan bagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program Indonesia Pintar bertujuan untuk meningkatkan akses anak usia sekolah dari keluarga miskin untuk bersekolah. KIP merupakan kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya (usia 7-18 tahun) secara gratis. Penerima KIP diberikan dana tunai dari pemerintah secara reguler yang tersimpan dalam fungsi kartu KIP untuk bersekolah secara gratis, baik yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar di sekolah maupun madrasah agar angka putus sekolah bisa turun drastis. </br></br>Nah, sasaran KIP ini adalah untuk para siswa-siswi yang berprestasi serta kurang mampu. Tetapi nyatanya dalam penerapannya tidak sesuai dengan harapan,banyak kasus-kasus terjadi mengenai KIP yang salah sasaran. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bangli. Contoh nyatanya berada di Desa saya sendiri,yaitu Desa Banua. Di mana yang berhak mendapatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) adalah anak-anak atau siswa-siswa yang keluarganya berada di garis atau berada di golongan KK (Kartu Keluarga) Miskin sehingga jika dilihat sekilas program KIP ini sudah tepat sasaran, tetapi jika dilihat lebih mendalam lagi nyatanya Program KIP atau PIP ini masih menemukan kesalahan dalam penerapannya. Banyak siswa-siswi di Desa saya yang keluarga nya tidak berada di dalam KK miskin tetapi nyatanya siswa-siswi tersebut merupakan para siswa yang kurang mampu. Serta karena penerapan KK miskin inilah siswa-siswi yang tidak termasuk di dalam KK miskin,yang nyatanya kurang mampu tersebut ,tidak dapat membuat KIP. Padahal siswa-siswa tersebut merupakan para siswa yang berprestasi dan sangat membutuhkan KIP tersebut. Contoh siswa yang mengalami ketidaktepatan KIP ini adalah saya sendiri. Saya tidak berada di garis KK miskin sehingga tidak bisa mendapatkan KIP tersebut, padahal nyatanya saya sendiri sangat membutuhkan kartu tersebut. Belum lagi KIP tersebut tidak bisa dibuat karena saya bukan termasuk KK miskin, tetapi kenyataannya saya dan keluarga saya bukanlah seseorang yang mampu. Nah,itu tadi merupakan ketidaktepatan KIP di Kabupaten Bangli lalu bagaimana dengan Kesalah Sasarannya? Salah sasaran KIP ini juga pernah saya alami. Pada saat itu,saya sedang duduk di bangku SMP salah satu teman saya yang berasal dari Desa Trunyan mempunyai KIP dan memperoleh beasiswa padahal dia sendiri merupakan seseorang yang mampu dan cukup kaya, memiliki rumah yang bagus dan tidak kesulitan di dalam bidang ekonomi. Hal inilah yang membuat saya merasa KIP di Bangli masih belum tepat sasaran dan penerapan nya cenderung masih belum tepat bahkan tidak adil. Kemudian solusi apakah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah? Menurut saya hal yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ketidaktepatan dan kesalah sasaran KIP ini adalah,pertama melakukan riset kepada siswa-siswi yang mendapatkan KIP tersebut apakah benar mereka merupakan siswa yang kurang mampu?bisa kita lihat dari keadaan rumahnya, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tuanya setiap bulan dan lain-lain,nah jika seseorang tersebut memenuhi hal-hal yang membuat dia mendapat KIP seperti yang sudah saya jelaskan di atas serta dia merupakan siswa yang pintar dan berprestasi maka menurut saya mereka baru layak mendapatkan KIP. Singkatnya, Pemerintah Kabupaten Bangli harus lebih teliti lagi dalam menjaring siswa-siswi yang layak untuk mendapatkan KIP tersebut.yang layak untuk mendapatkan KIP tersebut.)
  • Pariwisata tetap berjalan  + (Kebijakan pemerintah yang menutup dan membKebijakan pemerintah yang menutup dan membatasi jalannya sektor yang bergerak di bidang hiburan salah satunya yaitu pariwisata berdampak kepada penurunan datangnya pengunjung yang juga berakibat hingga ditutupnya secara keseluruhan program pariwisata. Dampak lainnya juga terasa kepada pekerja-pekerja yang terpaksa dirumahkan dan tidak memiliki pendapatan yang normal seperti biasanya.</br>Hal yang dapat dilakukan guna membantu agar wisata tetap berjalan walau</br>1. Wisata Virtual</br>Pariwisata yang menawarkan kunjungan melalui media sosial yang memudahkan bagi wisatawan untuk tetap dapat menikmati wisata yang diinginkan dengan mudah dan praktis. Untuk pariwisata, hal ini dapat membantu agar wisata tetap berjalan walaupun terkendala penerapan protokol Kesehatan yang menutup kagiatan secara langsung ke tempat.</br>2. Pengaturan Jumlah Pengunjung dan Pemetaan Alur Kunjungan</br>Tempat wisata dapat diterapkan pengaturan jumlah dan alur kunjungan sesuai protokol Kesehatan dimana dianjurkan untuk tidak adanya masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak di satu tempat. Contohnya, setelah di observasi berdasarkan besaran muatan orang di lokasi dan lainnya dapat diterapkan jumlah perhari hanya 1 atau 2 keluarga. Selain jumlah, alurpun juga dibuat agar wisatawan tidak berkumpul di satu tempat secara bersamaan.</br>3. Wisata Drive Thru</br>Program ini menawarkan kunjungan pariwisata ke tempat dengan tetap mematuhi protokol yaitu dengan dibantu fasilitas kendaraan agar wisatawan bisa aman tidak terpapar lingkungan luar. Wisatawan dapat dijemput di lokasi tempat tinggal dan dibawa ke daerah wisata menggunakan mobil dengan .e daerah wisata menggunakan mobil dengan .)
  • MARGA SENGKALA  + (Kecelakaan adalah hal yang paling dihindarKecelakaan adalah hal yang paling dihindarkan, siapa yang ingin luka-luka dalam dirinya? Siapa yang ingin pulang hanya nama?, Tidak ada seorang pun ingin menyakiti dirinya karena keadaan.</br></br>Lihatlah ukiran-ukiran cantik pada aspal. Seakan-akan kecantikan nya berubah menjadi ancaman yang sangat berbahaya, sering kita dengar, kecelakaan yang diakibatkan oleh lubang jalan, jalan rusak atau sebagainya. Banyak korban sudah berjatuhan bahkan hingga kehilangan nyawanya. Ukiran yang ada di jalan dibiarkan hingga terjadi korban jiwa baru dibenarkan, mau sampai kapan menunggu jatuhnya korban?, </br></br>Seharusnya hal ini sangat penting jika dilirik, bukan hanya jalan rusak, penerangan jalan pun tidak ada, ke siapa harus melapor?, Apa harus menunggu korban jiwa untuk membuktikan bahwa keadaan ini sangat membahayakan kehidupan?, Marga sengkala sudah menjadi ancaman bayang-bayang kehidupan yang sering kita jumpai, jalan rusak, lubang jalan yang mengakibatkan sengkala bagi kita.</br></br>Mari kita peka terhadap sekeliling, mau sampai kapan menunggu banyak korban jiwa baru dibenarkan?, Seharusnya hal ini bukan hanya dipandang sebelah mata, kita perlu penerangan jalan. Kita perlu jalan yang mulus bukan hanya gajih pemerintah saja mulus tapi jalan tidak kunjung dibenahi.a mulus tapi jalan tidak kunjung dibenahi.)
  • Aksi Kebut-Kebutan Di Jalan Raya  + (Kecepatan memegang peran krusial dalam kesKecepatan memegang peran krusial dalam keselamatan di jalan raya. Meskipun terkadang tergoda untuk mengendarai dengan kecepatan tinggi, kita harus menyadari resikonya. </br></br> Kecepatan berlebih dapat memicu kecelakaan serius, merugikan nyawa dan harta benda. Kita sebagai pengemudi harus bertanggung jawab, menghormati batas kecepatan, dan memprioritaskan keselamatan diri sendiri dan orang lain.</br></br> Jangan biarkan hasrat untuk cepat menggoda keselamatan, karena setiap detik dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati di jalan raya.edaan antara hidup dan mati di jalan raya.)
  • Kemacetan Dijalan raya Denpasar Gilimanuk  + (Kemacetan di Daerah rumah saya sangat paraKemacetan di Daerah rumah saya sangat parah. sering terjadi dan susah untuk mendapatkan solusi dari masalah tersebut dikarenakan juga jalur rumah saya. adalah jalur rawan dan jalur utama , yaitu jalur Denpasar Gilimanuk , yg banyak orang ketahui adalah jalur rawan akan kecelakaan dan sering terjadi kemacetan. Saya berharap juga kepada pemerintah agar bisa menemukan solusi untuk masalah ini. karena bagi masyarakat sekitar jalur ini sangat penting, karena jalur ini digunakan untuk jalur anak sekolah dan juga masyarakat sekitar yg akan menuju ke kota dari arah kerambitan dan sekitarnya ini adalah jalur yg sangat penting bagi masyarakat sekitar di daerah saya. adi saya meminta kepada pemerintah agar memikirkan solusinya untuk masalah ini, karena jalur ini akan terus di gunakan , Jalur ini juga sering di lewati oleh pejabat daerah , gubernur , bahwa presiden kita sudah pernah melewati jalur ini.iden kita sudah pernah melewati jalur ini.)
  • Kemacetan margi ageng  + (Kemacetan Margi Ageng Om swastyastu, Kemacetan Margi Ageng</br></br>Om swastyastu, </br> Puji dan syukur kita panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena atas anugrah yang diberikannya kita dapat berkumpul disini dalam agenda Wikhiton Partisipasi Publik Bali Berorasi. Dalam agenda hari ini, izinkan saya menyampaikan isi dalam orasi saya yang berjudul" kemacetan margi ageng." Tujuan dari orasi ini adalah agar kemacetan bisa diatasi dengan baik oleh pemimpin kedepannya demi keamanan dan kenyamanan berkendara di Bali. </br></br> Para hadirin sekalian, kemacetan adalah padatnya arus lalu lintas pada suatu badan jalan, baik oleh karena dimensi alat transportasi atau jumlahnya yang banyak, jalanan yang sempit, jarak simpangan yang pendek, penggunaan badan Jalan untuk parkir, dan beralihnya fungsi trotoar jadi tempat parkir. Kemacetan sering terjadi di Bali Selatan meliputi Kota Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. </br></br> Permasalahan kemacetan yang diakibatkan oleh beberapa titik perubahan moda transportasi darat keluar atau sebaliknya tersebut bukan persoalan macet belaka,namun juga yang terpenting lagi adalah keamanan dari segi penyelundupan. Dengan mulai dibukanya penerbangan dosmetik dan luar negeri ikut membebani kepadatan jalan untuk mengantarkan dari dan ke tujuan wisatawan sekeliling pulau Bali dengan kendaraan bermotor, mulai dari kendaraan pribadi, taxi, bus, trans metro dewata dan layanan online pada jam-jam puncak atau hara raya cukup memadati jalan rayaraya di Bali. </br></br> Meski demikian, penyebab kemacetan di setiap ruas jalan berbeda-beda. Selain penambahan jalan, diperlukan sentral parkir terutama di daerah pariwisata karena tidak semua tempat usaha baik toko, restoran tidak memiliki tempat parkir yang cukup, ditambah dengan upaya membudayakan masyarakat untuk parkir di sentral parkir, terutama turis.</br></br> Usaha - usaha memperbaiki masalah kemacetan melakukan pemeriksaan terhadap data-data statistik yang berkaitan dengan lebar dan panjang jalan serta titik simpangan, halte, terminal. Selain data statistik,seperti perawatan Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten,banyak kendaraan di Bali yang tidak sesuai dengan daya dukung jalan. Jika usaha mengurangi kemacetan tidak dilakukan, maka jalan raya utamanya jalan Nasional dan jalan objek wisata cepat rusak atau hancur. </br> </br> Demikian orasi saya hari ini, semoga dengan orasi yang telah saya sampaikan dapat menjadi rangkulan calon pemimpin kedepannya untuk menjadi pemimpin yang bijaksana dan berhati mulia. Mohon maaf jika ada kesalahan kata maupun tindakan yang tidak mengenakan bagi para dewan juri saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih atas para juri dan pendengar yang telah menyaksikan penampilan dari saya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih dan tutup dengan paramasanthi. </br> Om Santhi, Santhi, Santhi Om.asanthi. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.)
  • M Andika Dwi Putra, Rizki Pratama, Azri illyas  + (Kemerdekaan Indonesia)
  • Kenakalan remaja di lingkungan sekitar  + (Kenakalan Remaja merupakan gejala patologiKenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Fenomena kenakalan-kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya.</br></br>Kenakalan remaja juga dibagi menjadi tiga yaitu:</br>1). Kenakalan, kejahatan yang dilakukan anak dibawah umur yang menyebabkan anak tersebut harus berhadapan dengan hukum dan ditangani dengan sistem peradilan anak. 2). Perilaku kriminal, kejahatan yang ditangani oleh peradilan pidana. 3). Pelanggaran status, pelanggaran yang termasuk pelanggaran ringan. Contoh: bolos sekolah.Ada beberapa jenis kenakalan yang muncul pada remaja. Salah satunya adalah kenakalan berulang, yang mana dimulai dengan menyinggung atau menunjukkan perilaku anti sosial/agresif pada masa remaja (atau bahkan sejak kanak-kanak) dan berlanjut hingga dewasa.</br></br>cara mengatasi kenakalan remaja yang bisa dilakukan. 1). Cara mengatasi kenakalan remaja masa kini dapat dilakukan dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai aturan yang Anda terapkan dan konsekuensinya. Berikan mereka pengertian bahwa aturan tersebut dapat melindunginya dari perbuatan yang akan merugikan dirinya sendiri.2). Orangtua bisa kehilangan kendali ketika menghadapi perilaku nakal remaja. Jika ingin mengendalikan mereka, Anda juga harus bisa mengendalikan diri sendiri. Ketahui waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak. Apabila Anda masih dalam keadaan sangat marah, disarankan untuk menunggu hingga emosi mereda agar komunikasi berjalan efektif. 3). Bersikap kasar dan mencela anak remaja hanya akan membuatnya menjauhi Anda, apalagi mereka memiliki perasaan yang lebih mudah tersinggung.iki perasaan yang lebih mudah tersinggung.)
  • I Gde Nala Antara  + (Kepala Tim Ahli BASAbali Wiki, Kepala Badan Pembina Bahasa Aksara dan Sastra Bali Provinsi Bali, Vice Dean, Universitas Udayana)
  • NGAWIGUNAYANG LUHU RIKALA WENTEN PUJAWALI RING PURA AGUNG BESAKIH  + (Ketika kita semua merasakan dan menyaksikaKetika kita semua merasakan dan menyaksikan keberadaan sampah, terutama sampah organik, pastikan sudah terkumpul dengan baik, jika belum, pastikan sudah memilahnya dengan benar. Berdasarkan data dari Detik Bali, saat pujawali Ida Bhetara Turun kabeh di Pura Besakih, jumlah sampah meningkat drastis hingga mencapai 7,5 ton sampah setiap harinya. Sampah ini harus dikelola dengan baik, juga Ida sendiri yang hadir dalam acara tersebut setiap tahunnya. Ketika Ida hadir, kami harus siap sedia untuk membersihkan area, dan biasanya para pemedek juga sudah menggunakan sarana pembersihan seperti canang dan lainnya. Namun, banyak dari para pemedek yang masih meninggalkan sisa-sisa pembersihan tersebut di sekitar tong sampah setelah selesai membersihkan. Oleh karena itu, penanganan sampah harus dilakukan dengan baik, selain itu, kekurangan dari kami, yang kurang ahli, para pengayom yang bisa mengolahnya seharusnya harus dipertimbangkan lagi dari mana bisa dimulai?</br>Kekurangan tersebut harus diatasi oleh para penjaga yang ada di Pura Besakih yang harus terlibat dalam membersihkan puing-puing tersebut. Ketika pujawali, pastikan sudah ada dana yang diperlukan agar acara tersebut dapat berjalan lancar, juga dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan Pura Besakih. Sebagai hasilnya, sampah akan dipindahkan ke TPA Banjar Dinas Palak agar dapat diangkut oleh pihak yang bertanggung jawab untuk mengangkut sampah tersebut. Seperti yang sudah diketahui, sampah organik juga bisa digunakan sebagai pupuk, dan saat ini pupuk organik bisa digunakan secara luas. Namun, sampah plastik juga harus dipisahkan dan diolah karena sampah anorganik tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti batako, paving, roster, dan lainnya yang dicampur dengan semen dan pasir</br>Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan benar, terutama dalam memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik harus dipisahkan terlebih dahulu, kemudian sampah tersebut dapat diolah menjadi pupuk, sementara sampah anorganik harus dicacah dan disemprot dengan E4, jika tidak ada E4, dapat digunakan molasa. Kemudian sampah tersebut yang sudah disemprot dengan E4 atau molasa harus ditutup dengan terpal agar tidak basah selama dua minggu. Sekarang, sampah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk yang sangat bermanfaat sebagai pupuk untuk semua jenis tanaman, karena pupuk ini mengandung pupuk organik alami tanpa bahan kimia. Dalam proses ini, karena tanaman yang ditanam menggunakan pupuk organik akan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Mengikuti tren global saat ini, banyak orang yang menggunakan pupuk organik, sehingga pupuk organik menjadi langka. Oleh karena itu, Ida dan kita semua jika kedua belah pihak menggunakan pupuk organik, maka kami sarankan untuk menggunakan di Pura Besakih jika sudah bisa memahami pemanfaatan sampah di tempat sampah yang sudah dibersihkan. Keyakinan kami dan kita semua adalah semoga kami semua dapat memperbaiki kekurangan tersebut demi kebaikan bersama.kekurangan tersebut demi kebaikan bersama.)
  • Ketut Agus Murdika  + (Ketut Agus Murdika adalah seorang pelukis Ketut Agus Murdika adalah seorang pelukis kelahiran Gianyar, 26 Desember 1989. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2008, dia aktif dalam banyak pameran bersama, seperti pameran Retrospektif Komunitas Galang Kangin di Bentara Budaya Bali (2018), pameran Benang Merah di Bentara Budaya Yogyakarta (2016), pameran Ulu Teben di Bentara Budaya Bali (2015). Dia pernah meraih penghargaan Sketsa Terbaik Ubud Festival 2006.</br></br>Lukisan-lukisannya bercorak abstrak. Dia menuliskan konsepnya dalam melukis sebagai berikut: Sebuah pemahaman tanpa rupa, sebuah renungan tanpa kata, sebuah pemahaman tentang rasa dan perasaan dari penggalian kegelisahan hati. Menciptakan sesuatu yang tak berwujud menjadi sebuah karya nyata.g tak berwujud menjadi sebuah karya nyata.)
  • Ketut Bimbo  + (Ketut Bimbo adalah seorang musisi dan penyKetut Bimbo adalah seorang musisi dan penyanyi lagu pop Bali kelahiran Banyuatis, Buleleng, 1954. Dia produktif berkarya sejak tahun 1970-an. Lagu-lagunya banyak mengandung kritik sosial yang dibungkus dengan humor yang satir. Dia mengawali karirnya menjadi seorang penyiar di Radio Massachuset, Singaraja, Buleleng. Semua lagu yang diciptakannya berdasarkan kisah nyata. Seperti fenomena orang berjudi tajen, mabuk miras. Album perdananya berjudul “Buduh” (1980). Sejumlah lagunya yang terkenal antara lain: Buduh, Peteng-peteng Mekaca Selem, Penyiar, Mebalih Wayang, Ngabut Keladi.m, Penyiar, Mebalih Wayang, Ngabut Keladi.)
  • Ketut Endrawan  + (Ketut Endrawan lahir di Klungkung, 12 MareKetut Endrawan lahir di Klungkung, 12 Maret 1974. Menyelesaikan studi seni rupa murni di PSSRD Universitas Udayana (sekarang ISI Denpasar) tahun 1999. Selain sebagai perupa, ia juga pengajar seni rupa. Aktif berpameran bersama sejak mahasiswa. Dia pernah menjadi finalis Indofood Art Awards 2003 dan Jakarta Art Awards 2008. Karya-karya Endrawan cenderung figuratif membaurkan kegelisahan batin dan gejolak sosial.rkan kegelisahan batin dan gejolak sosial.)
  • Ketut Geledih  + (Ketut Geledih lahir di Desa Mas, Ubud, BalKetut Geledih lahir di Desa Mas, Ubud, Bali, 31 Desember 1962. Ia menekuni seni patung sejak usia sepuluh tahun. Menginjak usia 15 tahun, ia memutuskan belajar sambil bekerja pada Ida Bagus Tilem. Awalnya ia belajar membuat patung Buddha, kemudian berlanjut ke patung dengan ukiran lebih rumit. Ia dididik dan ditempa dengan keras oleh Tilem sehingga ia lahir menjadi seorang pematung mumpuni. Sejak 1998 ia memutuskan mandiri, tidak lagi bekerja pada Tilem. Keputusan tersebut semakin membuat ia leluasa mengembangkan kreativitasnya. Ia mengerjakan patung-patungnya dengan sepenuh perasaan. Hal itu membuat patung-patungnya terasa berjiwa.</br></br>Sejak 1982, Geledih telah memamerkan karya-karyanya dalam sejumlah pameran bersama. Antara lain pameran pada Porseni Desa Mas, patung karyanya berjudul Dewi Ratih mendapat juara pertama (1982), pameran pada Pesta Kesenian Bali yang ke-18, di Art Centre Denpasar (1996), pameran pada Pesta Kesenian Bali yang ke-22, di Art Centre Denpasar (2000), pameran bersama di Museum Puri Lukisan Ratna Warta, Ubud Bali (2003), pameran bersama "Art and Culture" di Griya Wana Giri Mas, Bali (2004), pameran bersama "Leha Lehah" di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud, Bali (2004), pameran bersama "Pre Binallee Bali" di Bidadari Art Gallery, Mas-Ubud Bali (2005), pameran bersama "Kayuning Kayun" bekerja sama dengan Bidadari Art Gallery di Hadi Prana Gallery Jakarta (2005), pameran bersama tiga negara "Sha A Ya, The Roots of Asia" di Bidadari Art Gallery, Mas - Ubud, Bali (2005).dari Art Gallery, Mas - Ubud, Bali (2005).)
  • Ketut Mastrum  + (Ketut Mastrum lahir di Apuan, Tabanan, BalKetut Mastrum lahir di Apuan, Tabanan, Bali, 20 Maret 1968. Ia menamatkan pendidikan seni lukis di ISI Denpasar. Ia telah memamerkan karya-karyanya dalam sejumlah pameran bersama. Antara lain pameran di Galeri Milenium, Jakarta (2000), pameran di ITB Bandung (2001), pameran di Galeri Santi, Jakarta (2002), pameran di Galeri Milenium, Jakarta (2004), pameran Bali Bienale di Ubud (2005), pameran 12 Pas di Danes Art Veranda, Denpasar (2006), pameran pelukis muda Bali di Kuta (2007), pameran Art Moshphare di Sanur (2008), pameran Maharupa Batukaru di Museum Subak, Tabanan (2023), pameran “Pesan dari Barat” di Griya Santrian Gallery, Sanur (2023). Pada tahun 1997 ia meraih Kamasra Prize dari ISI Denpasar, tahun 1998 karyanya masuk finalis Philips Moris. Selain pelukis, ia juga seorang pemangku. Selain pelukis, ia juga seorang pemangku.)
  • Ketut Muja  + (Ketut Muja lahir di Banjar Mukti, SingapadKetut Muja lahir di Banjar Mukti, Singapadu, Gianyar, Bali, 31 Desember 1944. Ia meninggal pada tahun 2014. Muja adalah seorang seniman patung legendaris. Patung-patungnya yang menarik perhatian dan selalu dikenang pecinta seni diciptakannya dari akar-akar kayu. Ia memahat dan mengukir akar-akar kayu tua menjadi bentuk-bentuk yang menakjubkan, surealis-mistis. Karya-karyanya telah dikoleksi oleh kolektor dari dalam dan luar negeri.</br></br>Sebelum beralih ke patung, Muja sempat belajar membuat topeng pada Wayan Tangguh ketika usia 13 tahun. Kemudian ia belajar memahat patung realis dan naturalis pada Made Rondin dan Wayan Kompit. Pada era ini, ia juga membuat patung-patung yang bertemakan kisah Ramayana dan Mahabarata. Karyanya yang paling menonjol adalah patung Hanoman.</br></br>karya-karya Muja juga telah dipamerkan di dalam dan luar negeri, antara lain pameran Jakarta Fair 1975-1976, pekan wayang Indonesia di Jakarta 1993, pameran Seni Kriya Indonesia di Galeri Nasional Jakarta, pameran di Jerman tahun 2001 dan 2002 dan pameran di Singapura.un 2001 dan 2002 dan pameran di Singapura.)
 (Ketut Putrayasa adalah seniman kelahiran Kerobokan, Badung, Bali, 15 Mei)
  • Ketut Putrayasa  + (Ketut Putrayasa adalah seniman kelahiran KKetut Putrayasa adalah seniman kelahiran Kerobokan, Badung, Bali, 15 Mei 1981. Pada tahun 2019, dalam rangka “Berawa Beach Arts Festival”, dia menghebohkan Pantai Berawa dengan karya instalasinya berupa gurita raksasa yang dibuat dari bambu. Dalam acara bertajuk “Deep Blue Spirit” itu, puluhan seniman dari lintas seni merespon gurita raksasa itu dengan pertunjukan musik, tari, puisi, video art. Masih pada tahun 2019, Putrayasa diundang oleh Company Arsitektur and Interior Design menggarap Project Comision Artwork di Paris, Perancis. Tahun 2020, dia menampilkan seni instalasi "Pandora Paradise" di alun-alun Puputan Badung, Denpasar.</br></br>Ketut Putrayasa menempuh pendidikan seni rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar hingga Program Pascasarjana Penciptaan Seni. Dia meraih karya Tugas Akhir (TA) Terbaik dari ISI Denpasar tahun 2014. Dia sering mengikuti pameran bersama, antara lain pameran patung kelompok “BIASA” di Museum Pendet, Ubud (2004), “Sign of Art” di Belgia (2008), “Kuta Art Chromatic” di Kuta (2003), “Articulation” di Kuta (2014), “Chronotope” di Rich Stone Bali (2015), trienale patung “Skala” di Galeri Nasional Jakarta (2017), “Art Unlimited” di gedung Gas Negara Bandung (2018), “Bali Megarupa” di Bentara Budaya Bali (2019), dan sebagainya. Selain aktif berkarya, Putrayasa juga bergabung dengan “MilitanArt”, salah satu komunitas seni yang menggerakkan kehidupan seni rupa di Bali. menggerakkan kehidupan seni rupa di Bali.)
  • Ketut Rawiyasa  + (Ketut Rawiyasa lahir di Padang Tegal, UbudKetut Rawiyasa lahir di Padang Tegal, Ubud, 4 Januari 1950. Selain menjadi guru olah raga di SMPN 2 Tabanan, ia dikenal sebagai pelatih bulutangkis di beberapa club sejak akhir 1970-an. Hingga tahun 2016, ia masih aktif menjaring bibit-bibit pemain bulutangkis usia dini. Pada tahun 2006, ia memprakarsai turnamen bulutangkis "Dewarra Cup" di Tabanan. Ia juga sempat melatih Ketut Mahadewi, pemain bulutangkis asal Tabanan yang kerap mewakili Indonesia di sejumlah turnamen bulutangkis bergengsi dunia. Rawiyasa meninggal tanggal 29 November 2021 di Tabanan.nggal tanggal 29 November 2021 di Tabanan.)
  • Ketut Rina  + (Ketut Rina adalah penari kelahiran Banjar Ketut Rina adalah penari kelahiran Banjar Teges Kanginan, Peliatan, Ubud, Bali, pada 1966. Mulai menari pada usia delapan tahun di bawah bimbingan Sardono W. Kusumo, Made Sidja (Bona), Pasek Made Tempo (Tampak Siring), Made Kakul (Batuan) di Bali. Ia dikenal dengan tari kecaknya. Pendidikan formalnya di Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Denpasar, selesai pada tahun 1992. Salah satu karya koreografinya, “Kelahiran dan Pembakaran Shita” (1991). Dalam Solo Dance Festival 2001 ia menampilkan “Ngeraga” yang dituangkan dari gejolak batin si penari. Ia beberapa kali terlibat temu budaya baik dalam maupun luar negeri. Tahun 1988 ia berkolaborasi dengan penari Balet dari Amerika, Elisa Monte dan David Broun, tampil di Gedung Kesenian Jakarta. Tahun 1995 kolaborasi dengan TEMPS Teater Prancis Amour Et Folie. Tahun 1998 dengan Dragon Bond Rite Groundbreaking Pan Asian Performance Poetry & Music World Premiere at Walker Art Center dan Hongkong. Tahun 2008 ia kolaborasi dengan Buto, Murobushi ko di Teges Kanginan, Peliatan, Ubud.urobushi ko di Teges Kanginan, Peliatan, Ubud.)
  • Ketut Rodja  + (Ketut Rodja adalah pematung jenius dan terKetut Rodja adalah pematung jenius dan terkenal dari Desa Mas, Ubud, Bali (1902 - 1965). Ia lahir dari keluarga seniman. Ia bersahabat dekat dengan Presiden Soekarno yang mengoleksi banyak karya patungnya. Selain itu, Museum Tropen di Belanda juga mengkoleksi karyanya. Patung Krisna hasil karya Rodja pernah dipakai master art oleh Presiden Soekarno dan diperlihatkan kepada Perdana Menteri India Jahwal Nehru dan Indira Gandhi di suatu pertemuan kenegaraan.</br></br></br>Rodja juga dikenal sebagai pionir art deco di Bali. Selain itu, ia adalah pendiri galeri seni pertama di Bali pada tahun 1950-an yang kini masih ada di Desa Mas. Ia juga seniman yang aktif berkontribusi atas berdirinya Yayasan Ratna Warta Puri Lukisan Ubud dan anggota Pita Maha tahun 1936-an. Rodja bersahabat dekat dengan Rudolf Bonnet, salah satu pendiri Pita Maha. Rodja pernah menjabat sebagai Ketua Pita Maha cabang Desa Mas yang mengkordinir 12 banjar. Ia juga aktif dalam gerakan politik dan sangat disegani. Hasil karya ikoniknya yang kini masih disimpan di Siadja Galeri adalah patung kayu eboni berjudul “Ananta Bhoga” (1920). Rodja meninggal (dibunuh) dalam tragedi politik 1965.ggal (dibunuh) dalam tragedi politik 1965.)
  • I Ketut Sugantika  + (Ketut Sugantika alias Lekung lahir di SingKetut Sugantika alias Lekung lahir di Singapadu, Gianyar, Bali, 1975. Dia menamatkan pendidikan seni lukis di ISI Denpasar. Karya-karyanya banyak bercorak abstrak dengan mengambil inspirasi dari alam. Pameran tunggalnya adalah Life Lines, Tadu Contemporary Art, Bangkok, Thailand, 2016; Intimate Bali, Conrad Hotel Nusa Dua, Bali, 2014, Findings Object, Hitam Putih Art Space, Sangeh, Bali, 2010; Sign, Art Centre Denpasar, Bali, 2003. Selain itu, sejak 1998, dia rajin terlibat dalam pameran bersama, antara lain Artfordable Hongkong Art Fair, With Gundang Gambar & 37Tong Gallery, Hongkong, 2018; Imago Mundi, Bentara Budaya Bali, Yogyakarta, Jakarta, 2016. Dia juga aktif dalam kegiatan performance arts. Kini dia bergiat dalam Komunitas seni rupa Militant Arts.rgiat dalam Komunitas seni rupa Militant Arts.)
  • Ketut Sugiartha  + (Ketut Sugiartha lahir di Baturiti, TabananKetut Sugiartha lahir di Baturiti, Tabanan, Bali, 9 November 1956. Pernah menjadi social worker profesional di Plan International Bali sebelum pindah ke Jakarta dan bekerja pada sebuah BUMN yang bergerak di bidang jasa konsultansi teknik dan manajemen. Alumnus Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta ini mulai menulis di media cetak sejak 1977. Karya tulisnya telah tersebar di Bali Post, Bernas, Buana Minggu, Burat Wangi, Denpost, Detektif & Romantika, Kartini, Kompas, Media Bali, Media Hindu, Nova, Nusa Bali, Pos Bali, Putera Kita, Sarinah, Selecta, Senang, Simponi, Sinar Harapan, Suara Karya, Suara NTB, Suara Pembaruan, Suara Saking Bali, Wartam dan lain-lain. </br></br>Buku-bukunya yang telah terbit: Sketsa Untuk Sebuah Nama, kumpulan cerpen (Nusa Indah, 1985), Karya Besar, kumpulan cerpen terjemahan (Nusa Indah, 1986), Kambing Yang Cerdik, kumpulan cerita anak (Nusa Indah, 1988), Kabut Sepanjang Jalan, novel (Balai Pustaka, cetakan I, 1993 - cetakan II, III, IV, 2000 – cetakan V, 2004), Our Heritage: 16 Modern Indonesian Stories, kumpulan cerpen bersama berbahasa Inggris (Pustaka Binaman Pressindo, 1993), Elegi Sang Penari, novel (Balai Pustaka, 2003), Mimpi Sang Pramugari, novel (Balai Pustaka, 2004), Lembayung Kuta, novel (Balai Bahasa Provinsi Bali, 2018), Surat Uli Amsterdam, kumpulan cerpen berbahasa Bali (Pustaka Ekspresi, 2018), Nyujuh Langit Duur Bukit: Pupulan Satua Cutet Suara Saking Bali, kumpulan cerpen bersama berbahasa Bali (Pustaka Ekspresi, 2019), Luh, novel (Pustaka Ekspresi, 2019), Kembali ke Bali, novel (Guepedia, 2020), Menggungat Dewa Kematian, kumpulan cerpen (Pustaka Ekspresi, 2020), Cara Mudah Menulis dan Menerbitkan Novel bagi Pemula (Guepedia, 2021), Sastra Saraswati Sewana Pamarisuddha Gering Agung: Karya-Karya Terpilih, kumpulan karya sastra Bali klasik dan modern bersama (Yayasan Puri Kauhan Ubud, 2021), Gelang Tridatu, kumpulan cerpen berbahasa Bali (Pustaka Ekspresi, 2022), Tentang Sepuluh Wanita, kumpulan cerpen (Jejak Pustaka, 2023). </br></br>Sejak 2019 ia juga menulis lirik lagu antara lain untuk album lagu anak-anak: Bali Kumara 7, Bali Kumara 8, Alit Pewaris Bali Dwipa 2019, Alit Pewaris Bali Dwipa 2020, Alit Pewaris Bali Dwipa 2021, Alit Pewaris Bali Dwipa 2022, Alit Pewaris Bali Dwipa 2023, Saka Pro 2023 dan sejumlah single untuk penyanyi dewasa. </br></br>Prestasi yang pernah diraihnya, antara lain: Pemenang lomba naskah buku sastra Bali modern Gerip Maurip yang dilaksanakan Pustaka Ekspresi dengan naskah kumpuan cerpen bejudul Surat Uli Amsterdam (2018), Juara Harapan III Lomba Cerpen Basa Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (2020), Karya Cerpen Terbaik dalam Lomba Sastra Saraswati Sewana yang diselenggarakan Yayasan Puri Kauhan Ubud (2021), Pemenang Puisi Hindu 8 Tahun Majalah Wartam (2022).ang Puisi Hindu 8 Tahun Majalah Wartam (2022).)
  • Ketut Syahruwardi Abbas  + (Ketut Syahruwardi Abbas lahir di Desa PegaKetut Syahruwardi Abbas lahir di Desa Pegayaman, Buleleng, Bali, 4 Mei 1959. Menulis karya sastra sejak 1980-an, dimuat di Bali Post, Nusa Tenggara, Kompas, Republika, dan terangkum dalam sejumlah buku bersama, seperti Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Buku puisi tunggalnya bertajuk Antara Kita (2018). Dia pernah lama menemani para penyair muda di Jatijagat Kampung Puisi.a penyair muda di Jatijagat Kampung Puisi.)
  • Ketut Teja Astawa  + (Ketut Teja Astawa, lahir di Sanur, Bali, 1Ketut Teja Astawa, lahir di Sanur, Bali, 1971. Menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Dia telah menggelar banyak pameran bersama, di dalam maupun luar negeri, seperti Bali: Return Economy, Fremantle Art Centre, Perth, Australia (2014). Pameran tunggalnya, antara lain: TW(IN)SIDE di Kendra Gallery, Kuta (2013), A Glimpse Back Into The Past: Early Paintings of Ketut Teja Astawa di Art Temporary Space, Plaza Senayan, Jakarta, Indonesia (2012), Fragments of Subconscious Memory di Tonyraka Art Gallery, Ubud (2011), Batman Forever di Sunjin Gallery, Singapore (2009), Works Of Ketut Teja Astawa, Gallery Roemah Roepa, Jakarta (2008). Karya-karyanya banyak mengangkat kehidupan binatang, tokoh wayang, yang diolahnya dengan gaya naif dan penuh permainan warna. Dia memadukan teknik lukis wayang Kamasan dengan teknik modern. Tahun 2001 karyanya masuk dalam Finalist Philip Morris Art Award Indonesia.inalist Philip Morris Art Award Indonesia.)
  • Ketut Widia  + (Ketut Widia lahir di Desa Mas, Ubud, 1947.Ketut Widia lahir di Desa Mas, Ubud, 1947. Ia belajar seni ukir sejak usia enam tahun. Karya-karya awalnya banyak bertema burung dan bebek. Sekitar tahun 1963 setelah tamat SMP, ia belajar dan bekerja pada artshop milik pematung Ida Bagus Tilem. Ia banyak menimba ilmu seni ukir pada Tilem. Ia dilatih menghargai sebuah proses dalam penciptaan sebuah karya. Hal pertama yang diajarkan Tilem adalah mengasah alat pahat dengan benar, mengamplas, hingga memotong kayu. Jadi, tidak langsung diajarkan membuat patung.</br></br>Setelah banyak belajar pada Tilem, karya-karya Widia lebih berkembang. Dibandingkan karya-karya sebagian pemahat saat itu yang cenderung dipenuhi detail dekoratif, Widia berani tampil beda dengan gaya surealis. Ia menggunakan akar-akar pohon sebagai media karyanya. Hingga kini, Widia dikenal sebagai pematung dengan karya-karya bergaya surealis, yang didasari perenungan dan pemikiran mendalam. Karya-karyanya banyak dikoleksi oleh kolektor dalam dan luar negeri.leksi oleh kolektor dalam dan luar negeri.)
  • Ketut Widiyazid Soethama  + (Ketut Widiyazid Soethama lahir di DenpasarKetut Widiyazid Soethama lahir di Denpasar, 4 Desember 1960. Sejak SD ia senang melukis, termasuk wayang Kamasan Bali, dimuat berkali-kali di rubrik anak-anak harian Kompas. Kemudian sejak remaja dia rajin menulis puisi dan banyak dimuat di Bali Post. Semasa kuliah di Fakutas Pertanian Universitas Udayana ia mendirikan grup musik Gress Country, sempat merilis satu album lagu pop Bali (1987), bersama adik-adik dan kerabatnya, sembari aktif dalam pementasan teater. Ketika bekerja di Balai Informasi Pertanian Bali ia membuat beberapa komik tentang penyuluhan pertanian, kemudian menghabiskan hari-harinya sebagai konsultan pertanian untuk Uni Eropa dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNDP) di Papua dan Nusa Tenggara Timur. Ia meninggal di Denpasar 15 Januari 2016. Ia meninggal di Denpasar 15 Januari 2016.)
  • Ketut Yuliarsa  + (Ketut Yuliarsa lahir pada tahun 1960 di DeKetut Yuliarsa lahir pada tahun 1960 di Denpasar, Bali.</br></br>Ketut adalah seorang penulis, aktor dan musisi dan telah bekerja di Indonesia, Australia dan Selandia Baru. Dia telah muncul dalam drama televisi, film dan tur Australia dengan sebuah perusahaan teater besar Australia. Dia menulis prosa liris, cerita pendek, puisi, esai dan artikel dan telah diterbitkan di berbagai surat kabar dan majalah di Indonesia. Ia telah menerbitkan dua kumpulan puisi (bilingual), Night Voice dan Falling in Silence. Ia pernah tampil sebagai penulis, presenter dan moderator di Ubud Writer's Festival dari tahun 2005 hingga 2018. Ketut juga pernah bekerja sebagai kurator Indonesian Emerging Writers untuk festival ini selama ini. Pada tahun 1986 ia dan istrinya Anita, mendirikan toko buku pertama di Bali, Toko Buku Ganesha (www.ganeshabooksbali.com) dan sekarang sudah memasuki tahun ke-32 perdagangannya. Toko Buku Ganesha memiliki berbagai macam Buku Baru, Bekas, Langka dan sudah tidak dicetak lagi tentang pelajaran Bahasa Indonesia dalam Bahasa Inggris. Pada tahun 2004, menyadari perlunya menumbuhkan literasi, belajar dan membaca untuk kesenangan di masyarakat Bali, ia membantu mendirikan Books for Bali Project yang menyumbangkan buku-buku ke sekolah dan perpustakaan di seluruh Bali. sekolah dan perpustakaan di seluruh Bali.)
  • Peran Krama Bali Kaanggen Ngwangun Pariwisata Bali Mangkin lan Selanturnyane  + (Kita semua sudah tau bagaimana kondisi ataKita semua sudah tau bagaimana kondisi atau keadaan pariwisata Bali setelah adanya pandemi Covid-19. Para toris dari mancanegara tidak diperbolehkan masuk ke Bali agar penyebaran virus Covid-19 tidak meningkat lagi. Hal itu menyebabkan pariwisata Bali menjadi redup, membuat masyarakat Bali yang bekerja di sektor pariwisata tidak lagi mendapatkan pekerjaan. Pemerintah Bali mengeluarkan kebijakan yang digunakan untuk menekan penyebaran Virus Corona. Salah satu kebijakannya yaitu penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berguna bagi kehidupan masyarakat Bali. Hal tersebut menyebabkan angka penyebaran Covid-19 semakin menurun. </br></br>Karena pemerintah sudah mempunyai upaya yang digunakan untuk menurunkan penyebaran Virus Corona, kita sebagai generasi penerus membantu pemerintah agar dapat memperbaiki pariwisata Bali. Ada banyak tata cara yang dapat digunakan untuk memperbaiki pariwisata Bali. Caranya, pertama adalah menyebarkan promosi destinasi wisata Bali menggunakan media sosial. Cara ini perlu partisipasi dari masyarakat Bali. Yang suka mengunggah foto saat berlibur ke destinasi wisata yang ada di Bali, itu dapat membantu mengembangkan dan memperbaiki pariwisata Bali. Indonesia memiliki website yang digunakan untuk mengembangkan pariwisata Indonesia kepada wisatawan domestik atau internasional. Kedua, menyediakan destinasi wisata sesuai dengan protokol kesehatan terkait kebijakan pemerintah, serta menjaga kebersihan tempat pariwisata. Hal tersebut menyebabkan toris yang ingin berlibur ke Bali merasa aman. Ketiga, Bali memiliki banyak karya sastra yang sudah berkembang di mancanegara, contohnya seperti karya ukiran, lukisan, seni patung, dan lain sebagainya. Mungkin seniman Bali dapat memberikan penyuluhan terhadap generasi muda terkait dengan pembuatan karya seni. Hal itu dapat menumbuhkan rasa cinta produk dalam negeri dan dapat menyebarkan karya sastra Bali pada generasi muda. Baik, itulah sedikit tentang tata cara untuk mengembalikan pariwisata Bali sehingga dapat memperbaikinya ketika ada pandemi Covid-19. Kita sepatutnya selalu ingat identitas sebagai masyarakat Bali yaitu untuk mengembangkan budaya Bali.ali yaitu untuk mengembangkan budaya Bali.)
  • Klaus D. Höhn  + (Klaus D. Höhn, lahir 1942 di Jägerndorf. SKlaus D. Höhn, lahir 1942 di Jägerndorf. Sejak 1951 tinggal di Wiesbaden dan dari tahun 2000 menetap di Mainz, Jerman. Setelah lulus dari sekolah seni selama 5 tahun, ia bekerja sebagai desainer grafis dan direktur seni untuk waktu yang lama. Ketertarikannya pada budaya Asia membawanya mengunjungi Indonesia sejak 1973. Dari tahun 1980 ia intensif meneliti budaya Bali dan seni lukis Batuan. Melalui penelitian sistematis bertahun-tahun dan dengan dukungan banyak pihak, ia berhasil merekam sejarah awal lukisan Batuan. Penelitiannya terhadap seni lukis Batuan ia himpun dalam buku “The Art of Bali: Reflections of Faith.”u “The Art of Bali: Reflections of Faith.”)
  • Pikobet Pengolahan Sampah Sane Sayan Rahat  + (Klungkung adalah salah satu kabupaten yangKlungkung adalah salah satu kabupaten yang ada di Bali. Tahun 2023 lalu, kabupaten klungkung di pimpin oleh Bapak Nyoman Suwirta. Program yang viral, terkenal dan dijadikan contoh teladan di kalangan masyarakat klungkung adalah program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat). Program ini mendapat banyak pujian dan komentar positif dari kalangan masyarakat klungkung, dan dari luar klungkung. Akan tetapi, akhir-akhir ini program TOSS tidak berjalan sesuai rancana awal dan tidak efektif mengatasi masalah sampah di klungkkung. Pejabat Bupati Klungkung, I Nyoman JendrikaMengatkan bahwa masalah utama di klungkung ialah meningkatnya volume sampah hingga 2 kali lipat, yang sebelumnya 16 ton sekarang menjadi 32 ton sehari. Di sumber lainnya, ada yang mengatakan bahwa penyebab masalah sampah ini karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang fungsi dari lingkungan yang asri dan bersih. Ini juga yang menyebabkan klungkung banyak sampah.</br></br>Sekarang, apa solusi yang harus kita lakukan sebagai generasi muda Bali demi menciptakan daerah klungkung yang lestari dan bersih? Solusi yang bisa saya sampaikan dan anjurkan adalah dengan melaksanakan ajaran Tri Hita Karana.</br></br>Kenapa harus Tri Hita Karana? Apa hubungannya?</br></br>Tri Hita Karana ini adalah salah satu ajaran Hindu di Bali. Tri HIta karana mengandung arti "3 hal penyebab kesejahteraan", yang di bagi menjadi 3 bagian:</br></br>1. Parhyangan : Parhyangan adalah hubungan kita dengan Ida Sang Hyang Widhi sebagai penguasa alam semesta. Saya arasa, jika kita memebahsa tentang kata "Parhyangan" ini pasti kita terpikir dengan sarana persembahyangan dan banten. Namun, hal yang ingin saya bahas bukanlah itu, melainkan parhyangan ini adalah tentang perilaku kita di tenpat-tempat suci seperti pura. Sudah seharusnya kita menjaga kebersihan pura itu, dengan bersih-bersih atau menghaturkan ngayah. Sampah-sampah yang ada tidak boleh di buang ke sungai atau got, melainkan harus kita olah menjadi hal yang lebih berguna. Ini juga adalah bentuk hubungan baik kita dengan Ida Sang Hyang Widhi.</br></br>2. Pawongan : Pawongan ini adalah hubungan kita dengan manusia lainnya. Sebagai umat Bali, sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan peduli kesesasam manusia. Berdasarkan masalah sampah itu, kita semua agar dapat memekanai ajaran Tri Hita Karana dengan saling mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya lingkungann yang bersih dan sehat. Maksud saya, pengolahan sampah di klungkung ini tidak harus dilakukan dan diolah oleh TOSS dan pemerintah saja, namun kita semua harus berusaha memilah atau mengolah sampah di rumah kita. Jikalau kita bisa memilah dan mengolahnya di rumah masing-masing, pasti masalah sampah menumpuk di klungkung akan terselesaikan.</br></br>3. Palemahan ; Palemahan ini adalah salah satu ajaran dari Tri Hita Karana yang paling sesuai dengan masalah sampah diatas. KIta sebagai warga Bali, khususnya agama Hindu pasti percaya jikalau manusia, hewan dan binatang adalah ciptaaan Tuhan. Oleh karena itu, hubungan kita dengan lingkungann kita harus tetap terjaga. Salah satu cara menjaga lingkungan kita aialah dengan melakukan pengolahan sampah. Kita sebagai rakyat klungkung pasti sudah mengetahui tentang program TOSS ini, maka dari itu mari bersama-sama memilah dan mengolah sampah dari rumah masing-masing agar kinerja TOSS ini dapat berjalan lancar dan efektif.</br></br>Pada intinya, ajaran-ajaran oleh leluhur Bali, adalah hal yang patut dilaksanakan di era Globalisasi ini. Walaupun, mungkin dalam implementasinya menggunakan pemahaman dan cara yang modern. KIta sebagai remaja atau generasi muda Bali jangan sampai terlena oleh globalisasi. KIta harus melek terhadap berita-berita terbaru, dan selalu melestarikan adat budaya Bali sebagai contoh teladan dalam usaha menuju Bali Asri dan Bersih.n dalam usaha menuju Bali Asri dan Bersih.)
  • I Komang Alit Juliartha  + (Komang Alit Juliartha alias Alit Joule lahKomang Alit Juliartha alias Alit Joule lahir di Bekasi, 15 Juli 1991. Dia alumni program studi Pendidikan Bahasa Bali IHDN Denpasar. Karya-karya sastra berbahasa Balinya dimuat di Bali Orti Bali Post , Pos Bali. Karya-karyanya sudah dibukukan dengan judul Swecan Widhi Wasa (2015) dan meraih hadiah Sastra Rancage pada tahun 2016. Pada tahun 2016 pula ia menerbitkan novel berbahasa Bali berjudul Satyaning Ati.vel berbahasa Bali berjudul Satyaning Ati.)
  • Komang Ayu Cahya Dewi  + (Komang Ayu Cahya Dewi adalah atlet Bali biKomang Ayu Cahya Dewi adalah atlet Bali bidang olah raga badminton atau bulu tangkis. Dia lahir di Denpasar, 21 Oktober 2002. Saat PON 2021 di Papua, dia lolos ke babak final. Dalam kategori tunggal putri. Dia bergabung dengan PB Djarum pada tahun 2016. Prestasinya yang lain adalah Runner Up Liga PB Djarum II 2020 (Tunggal Putri U-17 & U-19 & Dewasa), Semifinalis Italian Junior International Challenge 2020 (Tunggal putri U19), Semifinalis Djarum Sirnas Premier Jawa Barat Open 2019 (tunggal dewasa putri).emier Jawa Barat Open 2019 (tunggal dewasa putri).)
  • Komang Berata  + (Komang Berata lahir di Amlapura, KarangaseKomang Berata lahir di Amlapura, Karangasem, Bali, 8 Oktober 1971. Ia adalah sastrawan yang menulis dalam bahasa Bali dan Indonesia. Bersama sastrawan IDK Raka Kusuma, ia menggerakkan literasi di Sanggar Buratwangi, Karangasem. Selain itu, ia menyiarkan karya-karyanya berupa puisi dan prosa serta artikel di banyak media massa, di antaranya Bali Post, Nusa, dll. Buku-bukunya yang telah terbit, antara lain Lekad Tumpek Wayang (1998), Ayuni Stri Listuayu (1999), Cintani (2000), Gitanjali (terjemahan puisi R. Tagore ke bahasa Bali, 2002), Timpal (2005), Nglekadang Meme (2020). Ia meraih Anugerah Sastra Rancage pada tahun 1999 dan 2021.h Sastra Rancage pada tahun 1999 dan 2021.)
  • Komang Ira Puspitaningsih  + (Komang Ira Puspitaningsih lahir di DenpasaKomang Ira Puspitaningsih lahir di Denpasar, 31 Mei 1986. Puisi dan cerpennya pernah dimuat di beberapa media massa, al: Bali Post, Kompas, Koran Tempo, Jurnal Puisi, Pikiran Rakyat, Padang Ekspres. Beberapa kali memenangkan atau menjadi nominasi dalam lomba penulisan puisi. Puisinya juga terhimpun dalam beberapa antologi bersama, al. 100 puisi terbaik Indonesia versi Pena Kencana 2008 dan 60 puisi terbaik Indonesia versi Pena Kencana 2009. "Kau Bukan Perawan Suci yang Tersedu" adalah antologi puisi tunggalnya yang pertama.ah antologi puisi tunggalnya yang pertama.)
  • Komang Pramana  + (Komang Pramana, Skom, lahir pada tanggal 26 April 1978 di Denpasar. Ia dapat dihubungi tentang fotografinya yang indah di pramana.gede@yahoo.co.id.)
  • Kondisi Indonesia menjelang pemilu 2024  + (Kondisi politik nasional dan pertumbuhan eKondisi politik nasional dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menjelang pemilihan umum (pemilu) presiden dan legislatif pada Februari 2024 mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bergerak ke arah yang lebih positif. Hal ini disebabkan oleh daya konsumsi masyarakat yang meningkat berkat adanya dorongan ketika mendekati masa pemilu.</br></br></br>Kurang dari setahun menjelang pemilihan umum serentak 2024, partai politik dan sejumlah kandidat pemimpin sudah bergerak dengan gesit menyusun konstelasi. Di sisi lain, sebagian pemilih tak tahu apa yang harus diamati untuk menentukan arah masa depan Indonesia. Bijak Memilih digagas untuk membantu pemilih mengulas para kandidat dari keberpihakan mereka pada isu-isu yang penting bagi pemilih.</br></br>Setiap tahun pemilu, suara pemilih muda selalu mencakup lebih dari 50% suara. Namun, penggunaan media sosial sebagai sarana untuk berkampanye demi menggaet pemilih muda dalam pemilu kali ini, membuat situasinya lebih genting. Mayoritas pemilih dalam Pemilu 2024 nanti akan didominasi oleh pemuda, yakni generasi milenial dan generasi Z.a, yakni generasi milenial dan generasi Z.)
  • Dinas Pariwisata Provinsi Bali  + (KONTAK KAMI Alamat : Jalan S. Parman No. 1 Renon – Denpasar No. Telp : 0361-222387 Fax : 0361-226313 Website : disparda.baliprov.go.id E-Mail : dispar@baliprov.go.id)
  • PULIH: Program Canggih anggen nylametang Denpasar uling Banjir  + (Kota Denpasar merupakan kota yang mempesonKota Denpasar merupakan kota yang mempesona dengan keberagaman etnis serta kekayaan alamnya, yang kini terhimpit oleh ancaman lautan sampah yang kain bertambah dari hari ke hari. Terik matahari pulau dewata tak lagi bisa menutupi kegelapan sampah yang menyumbat saluran air, memicu banjir yang merugikan dan merusak kehidupan warga serta pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi di Kota Denpasar. Setiap musim hujan, sungai-sungai dan saluran air yang dulunya menjadi sumber kehidupan, kini menjadi pembawa malapetaka. </br></br>Dalam terjangan ombak sampah ini, terdapat sinar harapan yang menuntun kita pada masa depan Kota Denpasar yang lebih bersih dan aman. Sinarnya terletak pada sebuah solusi inovatif yang kami sebut sebagai PULIH: Program Unggulan lingkungan: Inovasi Hadapi Banjir di Kota Denpasr. PULIH bukanlah sekedar program biasa, tetapi ini adalah tonggak baru dalam perang melawan banjir dan penecamaran lingkungan. PULIH bukan hanya sekedar membersihkan sampah, tetapi ia memperkenalkan paradigma baru dalam mengelola limbah dan membangun kembali ikatan antara manusia dan alam. </br></br>Pertama-tama, PULIH akan melibatkan seluruh komunitas Denpasar. Kami tidak hanya meminta partisipasi tetapi kami mengajak setiap warga untuk menjadi pahlawan lingkungan. Dengan melibatkan dalam kampanye, workshop pengelolaan sampah kami yakin Denpasar bisa bangkit bersama-sama. Pada tahap kedua PULIH akan menerapkan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah yaitu sistem pelacakan sampah secara real-time, penggunaan drone untuk memantau aliran sungai, dan penggunaan teknologi bioremediasi untuk membersihkan limbah kami akan menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efisien. Tidak hanya itu, PULIH juga akan memperkuat infrastruktur hijau. Kami akan menggalakkan pembangunan taman-taman kota, penanaman ribuan pohon, dan revitalisasi sungai sungai yang terlupakan. Infrastruktur hijau bukan hanya akan menghijaukan kembali Denpasar, tetapi juga akan menjadi benteng alami melawan banjir. Terakhir PULIH akan berfokus pada edukasi dan inovasi. Kami akan mendirikan pusat riset dan inovasi lingkungan yang akan menjadi tempat bagi para ilmuawan, insinyur, dan pemimpin muda untuk memngambangkan solusi-solusi kreatif dalam mengatasi lingkungan. Melalui pendidikan dan penelitian, kami akan menciptakan generasi yang peduli dan berdaya dalam menjaga kelestarian alam. </br></br>PULIH bukanlah sekedar program biasa, tetapi sebuah pergerakan besar yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah dan banjir. Dengan solusi program PULIH, saya percaya Kota Denpasar bisa melawan banjir dan menjadikan kota ini sebagai contoh bagi dunia. Jadi mari kita bersama-sama bergandengan tangan dan berkomitmen untuk menjaga keindahan Kota Denpasar, bukan hanya untuk hari ini, tetapi demi masa depan yang lebih baikni, tetapi demi masa depan yang lebih baik)
  • Kirangnyané Kawigunan Basa Bali Pinaka Basa Ibu ring Bali  + (Kurangnya Bahasa Bali sebagai bahasa ibu di masyarakat Bali. Sebagian besar generasi saat ini sudah jarang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa sehari-hari mereka.)
  • Kirangnyane Pendidikan Karakter Para Yowana Bali ring Aab sakadi Mangkin  + (KURANGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PARA REMAJA KURANGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PARA REMAJA BALI DI ZAMAN SEKARANG </br></br>Om Swastyastu Yang saya hormati para dewan juri. Dan juga, para hadirin yang saya banggakan. Rasa syukur saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas restu dan anugrah-Nya, kita bisa berkumpul di tempat yang sama di hari yang baik ini. Hadirin sekalian yang sudah berkumpul disini dalam acara Wikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Hari ini, izinkan saya mempersembahkan orasi yang berjudul “Kurangnya Pendidikan Karakter Para Remaja Bali di Zaman Sekarang”.</br></br>Baik, hadirin sekalian pastilah kita semua tahu Pendidikan karakter sendiri adalah seni memahami dan bertindak sesuau norma yang berlaku agar kedepannya menjadi orang yang berkarakter yang baik dan kuat agar di masa depan kita bisa memuliakan nama bangsa. Saat ini di Bali khususnya di kalangan remaja tengah menghadapi permasalahan yang amat serius yaitu menurunnya moral dan karakter. Ini mulai terlihat jelas pada saat pandemi Covid-19 saat para anak remaja libur sekolah, mereka hanya berkutat pada social media, para remaja menjadi tidak tahu apa yang merupakan konten bermanfaat, apa yang merupakan konten yang merugikan. Misalnya mengikuti trend konten yang tidak bermanfaat, kata-kata kasar banyak yang diucapkan di social media tanpa disensor, menyebarnya berita-berita hoax,banyak konten konten yang menormalisasikan hal yang buruk, dan perilaku hidup konsumtif karena tren barang yang viral di social media yang bisa di beli melaui aplikasi belanja online.</br> Dampak dari hal tersebut membuat remaja saat ini telah terpengaruh oleh hedonisme dan kehidupan yang tidak mengenal batas. Betapa mirisnya kita melihat karakter generasi muda sekarang, dengan adanya sosial media dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang pemakaiannya dengan konten-konten yang dipertontonkan mengikuti trendsetter sangat mempengaruhi tumbuh kembang karakter generasi sekarang menjadi sangat liar.</br>Setelah diteliti ternyata pemuda atau remaja saat ini telah kehilangan karakternya sebagai seorang anak. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan karakter yang mereka dapatkan baik di rumah maupun di sekolah. Bahkan saat ini sekolah hanya mementingkan pendidikan yang mengejar hasil berupa nilai daripada mendidik anak agar memiliki karakter yang baik. Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya jam Pendidikan Moral dan Pancasila (PPKN) di sekolah. Oleh karena itu, yang kita butuh saat ini adalah pendidikan karakter agar bisa mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini dan untuk kedepannya. Jadi kami harap kepada pemimpin yang akan terpilih nanti di tahun 2024 semoga bisa melaksanakan kegiatan nyata untuk menangani hal ini, karena ini menyangkut kualitas generasi yang akan menjadi pemimpin di masa depan</br>Mari bersama-sama menyelamatkan anak remaja yang nantinya sebagai generasi penerus agar tidak semakin terpengaruh dampak negatif teknologi dan lingkungan. Jangan sampai Bali dipenuhi oleh pemuda-pemudi yang krisis akan karakter dan moral.</br>Jika ada yang kurang berkenan saya mohon maaf dan akhir kata saya tutup dengan Parama Santhi.</br></br>Om Santhi, Santhi, Santhi, Omama Santhi. Om Santhi, Santhi, Santhi, Om)
  • Paul Michael Taylor  + (Kurator, Antropolog Riset dan Direktur Program di Smithsonian Institution.)