UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography example text id" with value "Pasar". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Putu Eka Guna Yasa  + (Menerjemahkan merupakan salah satu puncak Menerjemahkan merupakan salah satu puncak keterampilan IGB Sugriwa yang kini semakin langka. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membahas dua hal, yaitu: (1) menelusuri karya terjemahan yang dihasilkan oleh IGB Sugriwa; (2) model penerjemahan yang dikembangkan oleh IGB Sugriwa dalam Kakawin Rāmatantra. Untuk mencapai tujuan tersebut, artikel ini menggunakan metode penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode observasi dan wawancara untuk menemukan karya terjemahan IGB Sugriwa. Selanjutnya, terjemahan IGB Sugriwa diklasifikasikan menurut genre dan Kakawin Rāmatantra dianalisis untuk menemukan model terjemahan yang dikembangkan oleh IGB Sugriwa. Berdasarkan analisis tersebut, artikel ini menemukan bahwa IGB Sugriwa telah menerjemahkan 13 karya sastra. Karya-karya terjemahan termasuk dalam karya sastra seperti Kakawin Dharma Shunya (1954), Kakawin Sutasoma (1956), Bharata Yuddha (1958), Kakawin Ramayana (1960), Kakawin Arjuna Wiwaha (1961) dan Kakawin Rāmatantra(t.t). Sedangkan karya terjemahan yang termasuk dalam pidato tersebut adalah Sang Hyang Kamahayanikan (1957) dan Sarasamuccaya (1967). Sementara IGB Sugriwa juga cukup produktif menerjemahkan teks-teks yang berkaitan dengan historiografi tradisional Bali lintas marga seperti Babad Pasek (1957), Babad Blahbatuh (1958), Dwijendra Tattwa (1967), Babad Pasek Kayu Selem (tt), dan Prasasti Pande. (tt). Model penerjemahan yang dikembangkan oleh IGB Sugriwa dalam Kakawin Rāmatantrais dirumuskan menjadi empat tahap, yaitu (1) kosabasa (kosa kata); (2) kretabasa (tata bahasa), (3) bhasita paribhasa (gaya bahasa); dan bhasita mandala (konteks budaya).sa); dan bhasita mandala (konteks budaya).)
  • Dewi Dian Reich  + (Mengenal Topeng Keramat Bali, melalui persMengenal Topeng Keramat Bali, melalui perspektif para seniman yang kehidupannya terjalin erat. Karakter 'Topeng Keras' dan Pembuat Topeng' dan penari mengalaminya.. kutipan dari artikel..</br> </br>Topeng Keras adalah salah satu dari 5 karakter yang ditampilkan dalam Tarian Upacara Topeng Babad (merujuk Topeng Babad Hari Ini). Di antaranya adalah Topeng Ratu (Topeng Raja), Topeng Tua (Topeng Tua), Topeng Sidakarya (Topeng Sidakarya), Topeng Bondres (Topeng Rakyat Biasa) Kadek menjelaskan bahwa menurut aturan pembuatan topeng di Bali, topeng yang pertama adalah Topeng Keras Topeng Keras adalah 'Patih' (Menteri Raja) Kata Patih atau Pepatih adalah gelar bupati yang secara tradisional digunakan di antara pemerintahan Austronesia di kepulauan Asia Tenggara. Pertama-tama, ini menunjukkan kepala menteri kerajaan atau kabupaten tradisional. Kata ini berasal dari kata Sanskerta Patih yang berarti pemelihara, penguasa atau pemandu."erarti pemelihara, penguasa atau pemandu.")
  • Dewi Dian Reich  + (Menggali apa yang ada di dalam karakter 'TMenggali apa yang ada di dalam karakter 'Topeng Keras'. Salah satu Topeng sakral yang muncul di Topeng Babad. Salah satu Ritual Tari Topeng tertua dan paling sakral di Bali. Serangkaian potret yang mengeksplorasi karakter yang bergema dalam Topeng Keras, tarian dan penari. Dan hubungan antara ketiganya.dan penari. Dan hubungan antara ketiganya.)
  • Kadek Sudiasa  + (Menggali apa yang ada di dalam karakter 'TMenggali apa yang ada di dalam karakter 'Topeng Keras'. Salah satu Topeng sakral yang muncul di Topeng Babad. Salah satu Ritual Tari Topeng tertua dan paling sakral di Bali. Sebuah bab dalam seri The Living Masks of Bali.</br></br>Topeng Keras adalah salah satu dari 5 karakter yang muncul dalam Tarian Upacara Topeng Babad (lihat ‘Topeng Babad Hari Ini’). Di antaranya adalah Topeng Ratu (Topeng Raja), Topeng Tua (Topeng Tua), Topeng Sidakarya (Topeng Sidakarya), Topeng Bondres (Topeng Rakyat Biasa). Kadek menjelaskan, sesuai aturan pembuatan topeng di Bali, topeng yang pertama adalah Topeng Keras. Topeng Keras adalah 'Patih' (Menteri Raja) Kata Patih atau Pepatih adalah gelar bupati yang secara tradisional digunakan di kalangan masyarakat Austronesia di kepulauan Asia Tenggara. Pertama-tama, itu menunjukkan menteri utama kerajaan atau kabupaten tradisional. Kata tersebut berasal dari kata Sansekerta Patih yang berarti pemelihara, penguasa atau pembimbing.arti pemelihara, penguasa atau pembimbing.)
  • Dewi Dian Reich  + (Merefleksikan sifat Waktu dan hubungan kitMerefleksikan sifat Waktu dan hubungan kita dengan Bumi dan Roh melalui narasi media campuran konseptual. Pameran kolaborasi karya Dewi Dian, ManButur Suantara, Nyoman Handi.</br>Kala & the Guardians Limited Editions menyajikan karya-karya pilihan dari proyek kedua yang dipersembahkan oleh Sawidji dalam apa yang telah menjadi cara naratif konseptual kami. Kisah kami tumbuh bersama dari tema awalnya hingga proses yang berfokus pada instalasi di Sawidji Studio. Dari desain kostum hingga pementasan studio, dokumentasi prosesnya membawa banyak makna bagi kami seperti halnya gambar akhir yang kami sajikan.seperti halnya gambar akhir yang kami sajikan.)
  • Dewi Dian Reich  + (Merefleksikan sifat Waktu dan hubungan kitMerefleksikan sifat Waktu dan hubungan kita dengan Bumi dan Roh melalui perjalanan konseptual. Ref exhibition guide </br></br>https://sawidji.com/2022/12/13/kala-and-the-guardians-a-timely-reflection/</br></br></br>Kala dikenal memiliki banyak definisi. Di antaranya adalah waktu, kematian, seni pertunjukan, dan dewa-dewi tertentu dalam mitologi Hindu, Jawa, dan Bali. Namun, terlepas dari banyaknya cerita asal mula, ada benang merah yang menghubungkan bahwa Kala adalah semua manifestasi itu. Namun, dalam Kolaborasi ini, Kala adalah kanvas kami. Di sini Kala didefinisikan secara khusus melalui manifestasinya sebagai WAKTU.</br></br>Kala dialami melalui potret konseptual dari dua Penjaga yang mewakili Dunia Bumi kita dan Dunia Spiritual kita. Potret-potret Penjaga Bumi dan Arwah diciptakan melalui kombinasi instalasi dan fotografi Dewi Dian dan ManButur Suantara. Lukisan-lukisan Nyoman Handi menjawab pertanyaan dan renungan yang dilontarkan oleh para potret Wali.an yang dilontarkan oleh para potret Wali.)
  • Duo Saraswati  + (Musik gamelan yang digubah oleh Colin McPhee dimainkan dengan cello dan piano)
  • Ida Bagus Pawanasuta  + (Musik puisi ini berjudul Suryak Siu yang dMusik puisi ini berjudul Suryak Siu yang dibawakan oleh anak-anak dari Komunitas Sastra Lentera.</br>Dibina oleh Ida Abgus Pawanasuta, komunitas ini berhasil menampilkan musikalisasi puisi yang sangat indah. </br>Dinyanyikan oleh Sinta dan Dayu Tri dan alat musik dimainkan oleh Ryan dan Tjok Mas, penampilan mereka sangat menghibur semua orang di tengah pandemi covid 19.ur semua orang di tengah pandemi covid 19.)
  • I Gedé Gita Purnama Arsa Putra  + (NGALIH SAMPI GALANG BULAN (I Gde Gita PurnNGALIH SAMPI GALANG BULAN</br>(I Gde Gita Purnama)</br></br>Tersungkur Pan Kades sekarang di pojok, modal sudah habis, dipergunakan untuk membangun ruko. Memang benar ruko tersebut telah selesai sebanyak lima bangunan berada di pinggir jalan, yang dulunya adalah ladang kopi, kopi arabika nomor satu. Akan tetapi, harga kopinya tidak pernah nomor satu, selalu harganya jatuh tersungkur. Belum lagi dicaplok tengkulak ketika panennya banyak. Daripada selalu mengalami kerugian, memang sebaiknya didirikan ruko. Tidak hanya Pan Kades yang mengalami rasa terpukul, hampir setengah dari warga desa ikut merasa menyesal, sebab telanjur mendirikan ruko di tanah ladang yang berlokasi di pinggir jalan. Hitung-hitungan dalam hati memang sudah matang, saat ruko selesai, dikontrakkan, setelah itu tinggal menerima uang hasil kontrakan saja. Kontrakan per ruko 50 juta setahun, bila punya 5 ruko tentunya sudah memiliki 250 juta pertahun. Datangnya uang sungguh lebih baik dibandingkan dengan menyandang NIP. Apalagi bila dibandingkan dengan hasil ladang itu sendiri, aduh, sungguh jauh perbedaannya. Namun, hal baru hitungan di mimpi saja. Sekarang semua sudah buyar, niat mencari untung tapi modal justru hilang.t mencari untung tapi modal justru hilang.)
  • Putu Sedana  + (NGEPIK TANAH PLEKADAN (Putu Sedana) NyanyNGEPIK TANAH PLEKADAN</br>(Putu Sedana)</br></br>Nyanyian Utara memetik tanah kelahiran</br>Memetik bintang bertebaran</br>Kebahagiaan berbau hingga dalam mimpi</br></br>Ada kisah yang turun dari Bukit Tua</br>Merayu-rayu</br>Kisah menghitung angin</br>Beranikah membelah diri pada filsafat?</br></br>Maksud hati meninggalkan nafsu</br>Kemalaman di taman penantian</br>Mencari sesuatu seperti sesuatu</br>Membawa sepi di ketiadaan</br></br>Memetik tanah kelahiransepi di ketiadaan Memetik tanah kelahiran)
  • Ni Wayan Idayati  + (Ni Wayan Idayati Di Lorong Rumah Sakit Ni Wayan Idayati </br></br>Di Lorong Rumah Sakit </br> ; buat adikku</br></br>Ini bukan piknik:</br>meski di setiap lorong</br>mereka berbagi bekal</br>termos untuk segelas kopi </br>tak lupa tikar penghangat kaki </br></br>Yang perempuan bersimpuh </br> sambil menahan nyeri asam urat</br>membuka kotak makan siang dan persediaan</br>tapi baginya tak pernah cukup bekal tabah</br>untuk dengar kabar buruk lainnya </br></br>Seorang lelaki paruh baya</br>gelisah seharian menunggui istrinya</br>hilir mudik seperti sesat </br> di antara banyak lorong dan loket</br>tapi tak pernah cukup banyak isi dompet</br>untuk bayar tagihan lainnya lagi </br></br>Juga sang nenek</br>dengan sehelai handuk lusuh </br>diselimutinya kakinya yang keriput</br>pandangnya menerawang jauh </br>ke setiap sudut dan jendela </br>cari cahaya samar buat ingatannya yang remang </br></br>Ibu menuang air panas </br>menyeduh kopi membagikannya buat para penunggu </br>tak lupa ditawarkannya biskuit dan roti </br></br>Dari kamar gawat darurat </br>tercium bau obat bercampur cairan pembersih </br>perban berserak penuh bercak merah </br>terkunyah bersama roti dan kopi</br> yang baru saja kutelan</br></br>Di ujung lorong rumah sakit</br>kulihat seseorang dibawa dengan kereta dorong </br>penuh selang dan cairan infus</br>wajahnya pucat dipegangi para perawat</br></br>Sambil mengunyah sisa roti</br>kubayangkan lagi masa kanak</br>piknik di taman dan berbagi bekal </br>berlarian riang bukan kepalangbagi bekal berlarian riang bukan kepalang)
  • I Ketut Angga Wijaya  + (NOCTURNO Daun-daun menguning Kenangan memNOCTURNO</br></br>Daun-daun menguning</br>Kenangan membiru</br>Lebam oleh waktu</br></br>Dimanakah kita bertemu</br>Di ranjang atau kuburan</br>Tempat segala usia</br>Berakhir semestinya</br></br>Aku merindukanmu, Ibu</br>Maafkan aku tak bisa</br>Membuat kau bahagia</br>Sakit ini merenggut</br>Mimpi dan harapan</br></br>Beban kupikul sendiri</br>Kadang aku tak kuat</br>Tapi Tuhan baik</br>Kirimkan aku gadis</br>Merawat dan menjagaku</br></br>Ibu suruh Tuhan?</br>Terima Kasih, Ibu</br>Aku berjanji</br>Giat bekerja</br>Suatu waktu</br>Kita bertemu</br>Lahir kembali</br>Kulihat Ibu</br>Dalam mata</br>Anakkuahir kembali Kulihat Ibu Dalam mata Anakku)
  • Made Sarjana  + (Pada dasarnya agrowisata adalah menempatkaPada dasarnya agrowisata adalah menempatkan sektor primer (sektor pertanian) di sektor tersier (sektor pariwisata) yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pendapatan petani. Petani dan sektor pertanian akan mendapat keuntungan dari aktivitas agrowisata. Agrowisata juga mampu menjaga keberlajutan sektor pertanian dan menghindarkan sektor pertanian dari proses marginalisasi. Ada banyak alasan bagi wisatawan tertarik untuk melihat keindahan alam dan melakukan berbagai aktivitas di alam terbuka termasuk menikmati aktivitas agrowisata. Sejumlah kawasan di Bali kini sedang di kembangkan sebagai kawasan agrowisata, namun model pengelolaan agro wisata yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda. </br>Keberagaman model pengelolaan agrowisata itu menjadi bahan kajian untuk menyusun model pengembangan agrowisata yang diberlakukan dalam kondisi yang berbeda di masing-masing obyek agrowisata tersebut. Artikel ini memaparkan secara gamblang bagaimana model pengembangan agrowisata di Bali dan diharapkan dapat digunakan untuk pengelolaan agrowisata di daerah lain seluruh Indonesia.rowisata di daerah lain seluruh Indonesia.)
  • Wayan Windia  + (Pada dasarnya agrowisata adalah menempatkaPada dasarnya agrowisata adalah menempatkan sektor primer (sektor pertanian) di sektor tersier (sektor pariwisata) yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pendapatan petani. Petani dan sektor pertanian akan mendapat keuntungan dari aktivitas agrowisata. Agrowisata juga mampu menjaga keberlajutan sektor pertanian dan menghindarkan sektor pertanian dari proses marginalisasi. Ada banyak alasan bagi wisatawan tertarik untuk melihat keindahan alam dan melakukan berbagai aktivitas di alam terbuka termasuk menikmati aktivitas agrowisata. Sejumlah kawasan di Bali kini sedang di kembangkan sebagai kawasan agrowisata, namun model pengelolaan agro wisata yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda. </br>Keberagaman model pengelolaan agrowisata itu menjadi bahan kajian untuk menyusun model pengembangan agrowisata yang diberlakukan dalam kondisi yang berbeda di masing-masing obyek agrowisata tersebut. Artikel ini memaparkan secara gamblang bagaimana model pengembangan agrowisata di Bali dan diharapkan dapat digunakan untuk pengelolaan agrowisata di daerah lain seluruh Indonesia.rowisata di daerah lain seluruh Indonesia.)
  • I Gusti Ngurah Widyatmaja  + (Pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kurangnya perhatian perusahaan di Kabupaten Badung dalam menyerap tenaga kerja penyandang disabilitas serta keragaman penempatan kerja dan perbedaan jenis disabilitas pada karyawan di Nusa Dua Beach Hotel and Spa yang memiliki karakteristik pekerjaan yang berbeda adanya keragaman ini memberikan peran dalam melakukan pekerjaan. Selain karakteristik, motivasi penyandang disabilitas mendukung keinginan penyandang disabilitas untuk bekerja pada suatu perusahaan. Aturan yang diberikan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dilakukan oleh Nusa Dua Beach Hotel and Spa dalam bentuk mempekerjakan penyandang disabilitas sebagai karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari karyawan disabilitas di Nusa Dua Beach Hotel and Spa, untuk mengetahui motivasi kerja dari karyawan disabilitas di Nusa Dua Beach Hotel and Spa, untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung karyawan disabilitas selama bekerja di Nusa Dua Beach Hotel and Spa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menyatukan informasi data dari identifikasi data mentah yang kemudian hasil analisa akan dilakukan int erpretasi data dengan mengumpulkan kesimpulan dari data yang dikumpulkan kemudian dikembangkan dengan teori yang di dapat. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi literatur, penyebaran kuesioner, dokumentasi dan wawancara mendalam. Hasil dari analisa data menyatakan bahwa motivasi inst rinsik dan motivasi ekstrinsik berperan kinerja karyawan terutama dalam berprestasi, karakteristik sosiodemografis dan karakteristik pekerjaan berperan dalam kesesuaian pekerjaan dengan karakteristik karyawan dan produktivitas kerja karyawan. Faktor pendukung karyawan penyandang disabilitas dalam bekerja salah satunya adalah prestasi dari karyawan. Faktor penghambat dalam bekerja salah satunya adalah rotasi pekerjaan.rja salah satunya adalah rotasi pekerjaan.)
  • I Gusti Ngurah Widyatmaja  + (Pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kurangnya perhatian perusahaan di Kabupaten Badung dalam menyerap tenaga kerja penyandang disabilitas serta keragaman penempatan kerja dan perbedaan jenis disabilitas pada karyawan di Nusa Dua Beach Hotel and Spa yang memiliki karakteristik pekerjaan yang berbeda adanya keragaman ini memberikan peran dalam melakukan pekerjaan. Selain karakteristik, motivasi penyandang disabilitas mendukung keinginan penyandang disabilitas untuk bekerja pada suatu perusahaan. Aturan yang diberikan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dilakukan oleh Nusa Dua Beach Hotel and Spa dalam bentuk mempekerjakan penyandang disabilitas sebagai karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari karyawan disabilitas di Nusa Dua Beach Hotel and Spa, untuk mengetahui motivasi kerja dari karyawan disabilitas di Nusa Dua Beach Hotel and Spa, untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung karyawan disabilitas selama bekerja di Nusa Dua Beach Hotel and Spa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menyatukan informasi data dari identifikasi data mentah yang kemudian hasil analisa akan dilakukan int erpretasi data dengan mengumpulkan kesimpulan dari data yang dikumpulkan kemudian dikembangkan dengan teori yang di dapat. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi literatur, penyebaran kuesioner, dokumentasi dan wawancara mendalam. Hasil dari analisa data menyatakan bahwa motivasi inst rinsik dan motivasi ekstrinsik berperan kinerja karyawan terutama dalam berprestasi, karakteristik sosiodemografis dan karakteristik pekerjaan berperan dalam kesesuaian pekerjaan dengan karakteristik karyawan dan produktivitas kerja karyawan. Faktor pendukung karyawan penyandang disabilitas dalam bekerja salah satunya adalah prestasi dari karyawan. Faktor penghambat dalam bekerja salah satunya adalah rotasi pekerjaan.rja salah satunya adalah rotasi pekerjaan.)
  • Luh Yesi Candrika  + (Pada saat para pelajar melaksanakan anjuraPada saat para pelajar melaksanakan anjuran pemerintah mengenai pembatasan sosial (social distancing) karena wabah Virus Corona (Covid-19) yang terjadi hampir di seluruh dunia, BASAbali Wiki mengisi waktu tersebut dengan mengadakan Wikithon. Wikithon merupakan lomba membuat kalimat berbahasa Bali pada kamus daring BASAbali Wiki. Lomba yang dilaksanakan untuk kedua kalinya semenjak tahun 2019 ini, dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 29 Maret 2020. Acara yang dimulai dari pukul 08.30 pagi hingga pukul 22.30, dibagi menjadi enam sesi. Lomba ini diikuti oleh 133 peserta pelajar dari mulai tingkat smp, sma, perguruan tinggi, hingga masyarakat umum. Para peserta berasal dari beberapa wilayah kabupaten/kota di Bali, di antaranya Denpasar, Badung, Tabanan, Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Gianyar. Selain itu, ada pula peserta asal Bali yang berdomisili di Thailand mengikuti lomba ini. Sebanyak 1.971 kalimat berbahasa Bali berhasil diunggah berkat acara Wikithon ini. </br> Sebelum acara ini dimulai, Ketua Dewan Pembina Yayasan BASAbali Wiki yaitu DRs. I Gede Nala Antara, M.Hum. memberikan sambutannya kepada seluruh peserta melalui media daring. Beliau mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas banyaknya partisipasi dari para peserta untuk mengikuti acara Wikithon. Pada kesempatan itu pula, ketua dewan pembina Yayasan BASAbali Wiki juga memiliki harapan agar lomba membuat dan memasukkan kalimat-kalimat berbahasa Bali pada kamus BASAbali Wiki, keberadaaan bahasa Bali dapat terus dipertahankan, lestari, dan terus digunakan seiring dengan kemajuan saman. </br> Ketua panitia lomba Wikithon tahun 2020, I Kadek Widiantana, S.Pd.,M.Pd. juga berharap agar semakin banyak masyarakat Bali yang menanamkan rasa kecintaannya terhadap bahasa Bali sebagai bahasa ibu masyarakat Bali. Selain itu, melalui lomba Wikithon yang mneggunakan media digital atau daring, bahasa Bali diharapkan dapat semakin dekat dengan generasi muda, serta harapannya bahasa Bali senantiasa dapat digunakan sebagai sarana berkomunikasi. Harapan lainnya melalui acara ini, kata dan kalimat berbahasa Bali yang diunggah melalui media daring dapat menjadi sarana dokumentasi digital sehingga bahasa Bali dapat tetap bertahan selamanya. Tidak lupa juga beliau menjelaskan bahwa lomba Wikithon ini dapat berjalan karena bantuan dari para sponsor, di antaranya Waterboom, Sorga Bali Chocolate, United in Diversity, Matt’s Burger, Italian Riviera Restaurant and Bar, Taco Beach Grill, dan Puri Konveksi.</br> Wikithon yang dilaksanakan tahun 2020 ini dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama, secara kuantitas para pemenang merupakan peserta yang menulis kalimat paling banyak disetiap sesinya dan secara kualitas para peserta mampu membuat kalimat dengan penggunaan ejaan penulisan yang tepat, baik dalam penggunaan tata bahasa, dan anggah-ungguh bahasa Bali yang baik. Para pemenang untuk kategori ini yaitu Dharma (saking Badung), Krismantara (saking Denpasar), Weda (saking Singaraja), Dharma (saking Badung), Ayumi (saking Denpasar), dan Jayanta (saking Singaraja). Sementara itu, untuk kategori yang kedua, merupakan para peserta yang secara kuantitas paling banyak mengunggah kalimat dalam setiap sesinya. Para pemenang untuk kategori ini yaitu Dharma (saking Denpasar), Bayu (saking Tabanan), Indah (saking Singaraja), Krismayanti (saking Badung), Weda (saking Singaraja), dan Krisna (saking Denpasar). </br> Salah satu mahasiswa Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yang merupakan salah satu pemenang lomba Wikithon tahun 2020 ini yaitu I Made Adi Krismantara mengatakan, lomba ini sangat bermanfaat. Dengan adanya lomba ini, dapat mengisi waktu belajar di rumah, sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mencegah penularan wabah Virus Corona dengan membatasi kegiatan di luar rumah. Selain itu, dengan adanya lomba ini menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan kemampuan bahasa Bali, terutama mengenai ejaan, tata bahasa, dan anggah-ungguh bahasa Bali. Semenara itu, lomba ini telah memberikan kesempatan belajar untuk lebih disiplin dan tepat waktu menulis dan mengunggah kalimat ke dalam kamus daring BASAbali Wiki. Mahasiswa yang baru duduk di semester enam ini juga berharap agar lomba Wikithon dapat diadakan setiap tahunnya.</br> Acara lomba Wikithon BASAbali Wiki yang diadakan selam sehari ini ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang berupa uang, voucher, dan kenang-kenangan lainnya. Melalui acara ini, kita dapat memaknai usaha untuk melestarikan bahasa Bali dewasa ini dan sangat baik jika bersinergi dengan teknologi digital. (@YesiCandrika BASAbali Wiki)ogi digital. (@YesiCandrika BASAbali Wiki))
  • Adhy Ryadi  + (PADANG-PADANG BERKABUT ada pematang membePADANG-PADANG BERKABUT</br></br>ada pematang membentang, menjulang-julang</br>padang-padang mengabut, membalut jalan tapaku</br>bertaring-taring bebatuan di tebing</br> di kanan</br> di kiri</br></br>suara menghantam dari kejauhan, menghantam suara sukmaku</br>sukma kau menggelegar, menggelegak di rongga dadaku</br>terperah darahku sekuning nanah</br>aku kepalkan tangan, hancurkan belahan langit</br> kau menjerit, menjarit-jarit luka</br> sungguh bumimu kelu</br>telah kutarikan tarian gelombang hirup pahit laut</br>senja menggantung melarut, melarutkan cintaku cinta kau</br></br>ada angin persawahan menuju bebukitan</br>padi-padi tiada isi, air sepi</br>tak lagi para angsa mengepak-ngepakkan sayap</br>sementara gonggong anjing meriuh</br>aku tangkap getir rambutmu, kubelai kujadikan nyanyian</br></br> -asmaramu pesonamu merampas seluruh keluh kesahku</br> keluh kesahmu merampas seluruh hidupmu hidupku-</br></br>ada padang padang mengabut, menjulang-julang</br>kuhancurkan dinding kau, aku menghirup reruntuhan</br>karena tuhan cipta daku dalam persemaian, kusemai cinta</br>dalam keruntuhan</br></br>Oktober 1984semai cinta dalam keruntuhan Oktober 1984)
  • Gede Benny Setia Wirawan  + (Pandemi COVID-19 merupakan krisis kesehPandemi COVID-19 merupakan krisis kesehatan dan ekonomi masyarakat yang terjadi bersamaan. Keterkaitan antara dampak ekonomi dan kesehatan masyarakat akibat pandemi COVID-19 perlu dikaji untuk meningkatkan upaya mitigasi. Penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara ketidakamanan ekonomi dan stres yang dirasakan dengan kepatuhan terhadap rekomendasi perilaku pencegahan.Metode:Penelitian analitik potong lintang ini dilakukan pada orang dewasa di wilayah pelayanan Puskesmas I Denpasar Timur. Sampel direkrut dengan consecutive sampling dan data dikumpulkan dengan kuesioner yang diisi sendiri. Variabel yang diteliti meliputi demografi, indikator kerentanan ekonomi, persepsi stres, kepatuhan mencuci tangan, pemakaian masker, jarak fisik, dan pembatasan aktivitas sosial. Analisa korelasi, regresi linier, dan analisis jalur dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS 23.0. Sebanyak 161 responden yang terdiri atas 34,2% laki-laki memiliki usia rata-rata 36,31 (± 7,16) tahun. Jenis kelamin perempuan, kerentanan pekerjaan, kerentanan pendapatan, dan stres yang dirasakan ditemukan sebagai determinan independen. Jenis kelamin perempuan dan kerentanan pekerjaan yang lebih tinggi ditemukan berhubungan dengan perilaku pencegahan yang lebih baik dengan nilai adjusted β masing-masing 0,276 dan 0,306. Sementara itu, terdapat hubungan yang yang berlawanan antara kerentanan pendapatan dan persepsi stres dengan nilai β masing-masing -0,247 dan -0,224. Terdapat hubungan antara ketidakamanan ekonomi dan praktik perilaku preventif selama pandemic COVID-19. Penelitian ini menyarankan agar kebijakan kesehatan masyarakat terhadap COVID-19 membahas tentang langkah-langkah dalam jaring pengaman ekonomi untuk meningkatkan kepatuhan.aman ekonomi untuk meningkatkan kepatuhan.)
  • I G W Murjana Yasa  + (Pandemi COVID - 19 telah berdampak luas tePandemi COVID - 19 telah berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat </br>Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan langkah dan framework yang tepat </br>yang memungkinkan persebaran dan fatalitas dari kasus persebaran COVID - 19 dapat </br>ditekan secepat dan seminimal mungkin, sehingga dampak lanjutan terhadap ekonomi </br>sosial dapat ditekan. Penelitian didasarkan pada data sekunder terpublis yang</br>dikumpulkan dari hasil observasi yang diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari struktur kependudukan dan</br>ketenagakerjaan Bali memiliki potensi tinggi untuk persebaran pandemi COVID-19</br>disebabkan karena tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, baik antar wilayah di dalam</br>negeri, maupun antar negara, kedua struktur penduduk Bali yang sudah tergolong tua</br>sangat potensial mempercepat potensi tingginya case fatality rate dari pandemi. Berdasarkan hasil studi tersebut direkomendasikan untuk memperketat</br>kemungkinan penyebaran melalui rapid test pertama dan kedua menyangkut</br>sebanyak-banyaknya penduduk yang berpotensi sebagai carrier penyebaran COVID19, baik melalui transmisi lokal maupun imported case.alui transmisi lokal maupun imported case.)
  • I Nyoman Kaler  + (Panji Semirang adalah tari kreasi tradisioPanji Semirang adalah tari kreasi tradisional Bali yang termasuk jenis tari kakebyaran, yaitu tarian dengan iringan gamelan gong kebyar yang umumnya menggunakan pukulan makebyar saat mengawali tabuhan. Tarian ini diciptakan oleh I Nyoman Kaler tahun 1942, mengisahkan pengembaraan Galuh Candra Kirana yang menyamar sebagai seorang laki-laki bernama Panji Semirang untuk mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Tari Panji Semirang disajikan sebagai tarian tunggal bebancihan, yaitu tari dengan karakter antara laki-laki dan perempuan, halus dan lembut. Meski aslinya merupakan tari tunggal namun Panji Semirang sering dibawakan dalam bentuk drama tari yang melibatkan banyak penari.</br></br>Struktur tari Panji Semirang yang berkembang di masyarakat saat ini umumnya hanya berupa nukilan dan tidak dibawakan secara lengkap. Struktur tari yang lengkap terdiri dari: (1) Papeson; (2) Ngumbang; (3) Pangecet; (4) Pangadeng/Tetangisan; (5) Ngumbang; (6) Tindak Dua; (7) Ngumbang; (8) Ocak-ocakan; (9) Ngumbang; (10) Pakahad pertama; (11) Ngumbang); (12) Pangipuk; dan (13) Pakahad kedua akhir tarian.</br>Struktur tari yang pendek terdiri dari (1) Papeson, gerakan-gerakan yang mengawali tarian; (2) Ngumbang, gerakan peralihan ke urutan tari berikutnya dengan cara berputar ke arah belakang, membuat pola lantai angka delapan (luk penyalin), tangan kanan ditekuk sejajar dada dan tangan kiri memegang ujung kain (kancut); (3) Pangecet, gerakan dalam struktur tari yang dilakukan dalam ritme cepat; (4) Pangadeng/Tetangisan, gerakan tari yang menggambarkan kesedihan; (5) Ngumbang menuju akhir tarian. </br></br>Adapun ragam gerak tari Panji Semirang sesuai urutannya terdiri dari manganjali (gaya sembah sebagai representasi cara bersembahyang orang Bali dalam kesehariannya), mungkah lawang, agem, seledet (gerakan mata ke sudut atas/samping disertai gerakan leher), luk naga satru (gerakan kedua tangan diputar ke dalam disertai pandangan mata ke arah tangan yang lebih tinggi, menggambarkan dua ekor naga yang saling berpandangan), luk nerudut, ngelier, ngileg, ngangget, ulap-ulap, agem nyigug, miles, nadab gelung, nadab pinggel, gandang arep, ombak angkel, ngeseh, nguses, ngeteb, ngumbang, luk ngelemat, ngucek, jongkok Panji Semirang, ngileg, nyalud, ngiluk, ngepel, ngeliput, tanjek ngandang, nyogok, maserod, dan nyakup bawa.</br></br>Busana penari Panji Semirang terdiri dari: (1) Gelungan dengan bentuk jejateran (udeng-udengan), dibuat dari kain prada yang kemudian berkembang menggunakan kulit sapi yang diukir dan dicat prada. Ada juga modifikasi dari kain beludru yang disulam dengan benang gim; (2) Badong bundar berbahan kulit yang diukir dan diprada, atau sulaman kain beludru; (3) Tutup dada dari bahan sulaman kain beludru; (4) Gelang kana dari kulit yang diprada, dikenakan di pergelangan tangan dan sedikit di bawah pangkal lengan; (5) Sabuk dari bahan kain yang diprada; (6) Ampok-ampok, bahannya sama dengan badong; (7) Kamen (kain) prada warna hijau menjulur di samping kiri (makancut). Penari juga membawa kipas prada sebagai properti tari, yang digerakkan dengan tangan kanan dalam sikap tertentu. Aksesoris berupa bunga imitasi sandat satu atau dua buah sebagai hiasan pada gelungan. Bunga kamboja merah diselipkan di telinga kanan, sedangkan telinga kiri bunganya berwana putih. Tata rias wajah cantik dengan mempertegas raut wajah memakai kosmetik.</br></br>I Nyoman Kaler yang juga ahli karawitan, menciptakan sendiri musik iringan untuk tari-tariannya. Terkadang bahkan musiknya lebih dahulu ada sebelum tariannya, seperti Tabuh Telu (Demang Miring), Kebyar Dang (Mergapati), dan Kebyar Dung (Panji Semirang) yang semuanya menggunakan gamelan gong kebyar. I Nyoman Ridet dari Kerobokan yang merupakan murid Kaler, menciptakan gending iringannya juga diawali dengan nada Dung tetapi dengan melodi yang berbeda. Pada bagian pangadeng/tetangisan dipakai melodi lagu Sriwijaya, yang mengagungkan kerajaan Sriwijaya di Palembang sebagai pusat perkembangan agama Budha di Indonesia. Jadi iringan musik tari Panji Semirang mempunyai dua versi, yaitu pada bagian papeson (awal tarian), dan pangadeng/tetangisan (penggambaran kesedihan). Musik iringan dalam tari Panji Semirang sangat mendominasi sehingga penari harus mengikuti gemelan iringan yang telah memiliki pola tertentu.</br></br>Tari Panji Semirang tergolong balih-balihan, yaitu tarian yang berfungsi sebagai tontonan. Tarian sebagai sebuah tontonan harus dapat menampilkan keindahan gerak dan nilai seni yang tinggi, sehingga penonton terpuaskan serta penarinya sendiri mendapatkan kepuasan batin karena berhasil menghibur masyarakat. Tari Panji Semirang juga berfungsi sosial, dimana saat pertunjukan terjadi interaksi dan pergaulan di antara sesama seniman bahkan juga dengan penonton, sehingga memberikan dorongan solidaritas pada masyarakat penikmat yang mewujudkan rasa kebersamaan. Tari Panji Semirang juga pernah digunakan sebagai media komunikasi dan diplomasi kebudayaan. Penari pertama tari Panji Semirang sering mengadakan pertunjukan ke kota-kota besar di Jawa, bahkan melawat ke China pada tahun 1955 sebagai duta seni. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakrabkan hubungan antar suku dan negara, serta kegiatan diplomasi.suku dan negara, serta kegiatan diplomasi.)
  • I Made Sujaya  + (Pantai Goa Lawah udara mana memain-mainkPantai Goa Lawah </br></br>udara mana memain-mainkan </br>kala tarikan nafas kita menyatu </br>di pangkuan lembut pasir </br>ombak luruh memburu </br></br>laut meliuk-liuk </br>menggurat-gurat garis </br>lukisan kemenangan </br>di perapian bumi </br>yang baru kita rebut </br></br>tetembang kanak-kanak pesisi </br>menjaga </br>dan mengajari </br>tentang kesetiaan </br>pada nafas </br></br>coba tembang gending ini </br>tasbihkan di atas pasir </br>jaga-jagalah</br>seperti kesetiaan kura-kura </br></br>2001jagalah seperti kesetiaan kura-kura 2001)
  • A.A. Ngurah Anom Kumbara  + (Paper ini bertujuan untuk menganalisa secaPaper ini bertujuan untuk menganalisa secara kritis program perencaan keluarga di Bali yang diluncurkan oleh Gubernur Bali pada Juni 2019, yang memunculkan sejumlah pro dan kontra di masyarakat. Hegemoni sistem Keluarga Berencana (KB) nasional yang menekankan pada “Dua Anak Cukup” dipandang telah melemahkan posisi demografis etnis Bali di satu sisi, dan menguatkan posisi demografis pendatang di sisi lain. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan bagaimana motif ideologis, motif politik identitas, serta romantisme budaya bekerja dan dibahas di dalam diskusi tentang perencanaan keluarga di Bali. Menggunakan critical discourse analysis (analisa diskusi kritis), studi ini menemukan bahwa diskusi tentang perencanaan keluarga di Bali melibatkan perdebatan ideologi lokal, nasional, dan global. Kesimpulannya adalah bahwa dalam perdebatan dimaksud, praktek politik identitas dan romantisme budaya yang termanipulasi oleh subyek dan pelaku terjadi di dalam kompetisi dialektika dan menempatkannya diantara populasi orang Bali dan migran.a diantara populasi orang Bali dan migran.)
  • Luh Yesi Candrika  + (Para ahli dibidang kesehatan masih berpacuPara ahli dibidang kesehatan masih berpacu mencari dan menciptakan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Sementara itu, merebaknya virus ini, mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Dampaknya, tentu saja tidak hanya pada masalah kesehatan. Namun, hampir semua lini kehidupan terkena pengaruh. Sebut saja dalam bidang ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan lainya. </br></br>Penyebab dari merebaknya virus Corona atau Covid-19 sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Sementara itu, banyaknya pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh virus ini terhadap kehidupan manusia, membuat banyak orang berlomba-lomba ingin menemukan penyebab dari bencana ini. Salah satunya yaitu melibatkan binatang sebagai tersangka utama dalam kasus ini. Beberapa artikel di media daring menyebutkan bahwa para ahli berpacu menemukan hewan yang menjadi sumber penyebar Virus Corona. Salah satunya kelelawar liar yang santer diberitakan sebagai sumber penyakit. Tidak hanya itu, bahkan ular dan trenggiling juga sempat disebut-sebut sebagai penyebar virus yang menyerang pernafasan manusia tersebut. </br></br>Berbagai jenis binatang yang disebutkan di atas belakangan ini tentu saja menjadi sorotan di masyarakat di tengah-tengah pandemi. Sementara itu, agama Hindu di Bali sejak dulu telah memiliki cara tersendiri untuk memuliakan binatang, khususnya hewan ternak yang sering disebut dengan ingon-ingon (peliharaan) seperti segala jenis unggas (ayam, bebek, burung, dan angsa), babi, sapi, kerbau, kuda, gajah, dan babi. Hewan-hewan tersebut didoakan pada hari suci dan dibuatkan sesejen yang diperingati setiap enam bulan sekali yaitu pada Saniscara Klion Uye. Sejauh ini, yang perlu dihayati dari pelaksanaan Tumpek Kandang atau Tumpek Uye secara komperhensip telah dijelaskan dalam teks Lontar Sundarigama yaitu untuk mendokan keselamatan para hewan dan memohon keselamatan kepada Sang Hyang Rare Angon (astawakna ring sanggar, mangarcana ring Sang Hyang Rare Angon). Mengapa pemujaan ditujukan pada Sang Hyang Rare Angon? Lebih lanjut, makna dari pemujaan tersebut yaitu manusia diperkenankan memohon sisa persembahan kepada Sang Hyang Rare Angon, sesuai kodrati manusia itu sendiri bahwa unggas, ikan, dan binatang bisa dicari di dalam diri manusia. Raga manusia dibangun oleh tulang belulang (wewalungan) yang pada hakikatnya adalah manifestasi Sang Hyang Rare Angon yang menjelma dalam diri manusia (rikang wang wěnang mamarid ring Sang Hyang Rare Angon, twi tatwayan ing manusa, ikang paksi sato mina ring raganta kapraktyaksaknanta, apan raganta walungan ing śarīra twi tatwaya Sang Hyang Rare Angon, sira umawak uttama ning śarīranta). Mengacu pada ulasan teks Lontar Sundarigama jelas disebutkan bahwa pelaksanaan Tumpek Kandang atau Tumpek Uye mendudukkan bintang atau hewan sangat penting dalam kehidupan manusia. Terutama memberikan manfaat dari unsur (hewani) yang dibutuhkan untuk tubuh manusia.</br></br>Berbagai jenis binatang, baik yang dikategorikan sebagai hewan ternak, peliharaan, satwa lindung, maupun hewan liar sekali pun memiliki perannya masing-masing untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Singa misalnya, memiliki peran sebagai rajanya hutan. Ia bertugas menjaga hutan sehingga tidak mudah dirusak oleh manusia. Seperti yang termuat dalam Kakawin Nitisastra, singhā raksakaning halas halas ikāngrakṣakeng hari nityaśa/ singhā mwang wana tan patūt paḍa wirodhāngdoh tikang keśari/ rug brāṣṭa ng wana denikang jana tinor wrěkṣanya śirņāpadang/ singhānghöt ri jurang nikiang těgal ayūn sāmpun dinon durbala//(singa adalah penjaga hutan, akan tetapi selalu dijaga oleh hutan, hutannya akan dirusak oleh manusia, pohon-pohonnya semua ditebang, singa lari bersembunyi dalam jurang, di tengah-tengah ladang diserbu orang dan dibinasakan). </br></br> Sementara itu, ular dengan bisanya selain dapat mendatangkan kematian (mreta). Akan tetapi, di sisi lain ia juga dapat memberikan kehidupan (amreta) bagi kehidupan manusia. Dalam kisah Adi Parwa ketika para ular (naga) hendak meminum amrta yang telah diperoleh oleh Garuda, mereka pergi mandi terlebih dahulu. Akan tetapi, sesampainya di tempat mengambil amrta, Sang Hyang Indra telah mengambil amrta tersebut. Saat amrta itu diterbangkan, ada titik yang tertinggal pada puncak daun rumput (alalang). Itulah yang kemudian dijilat oleh para naga. Lidahnya tersayat oleh tajamnya daun alalang itu sehingga sampai sekarang dwijihwa lidahnya berbelah dua (siwak ta ya liḍahnya de ni tikṣņa ning alalang, matang yan katêka mangke dwijihwa krama nāga, maparwa ilatnya). </br></br>Kisah ular dalam petikan Adi Parwa di atas mengingatkan manusia mengenai betapa pentingnya menghargai dan menjaga hubungan baik setiap mahluk ciptaan-Nya. Untuk itu, ada satu kisah menarik lainnya yang menjelaskan bagaimana hubungan ini dapat terus berlangsung. Dalam salah satu kisah yang termuat dalam cerita Tantri Kamandaka terdapat kisah tentang seorang brahmana yang bernama Sadnyadarma dan pandai besi yang bernama Suwarnangkara. Bagian menarik dari kisah ini yaitu saat sang pandai besi yaitu Suwarnangkara tidak membalas budi baik sang Brahmana yang telah menolongnya saat terjatuh ke sumur bersama dengan dua binatang lainnya yaitu seekor ular dan harimau. Ular dan harimau yang juga telah ditolong oleh sang brahmana, justru menyelamatkan hidup sang brahmana. Sementara itu, sang pandai besi justru hampir membuat nyawa sang brahmana dalam ancaman kematian. Terdapat ungkapan menarik yang dapat dipetik dari cerita ini. Ketika sang pendeta merenungkan lima macam sengsara (lima macam penjelmaan dalam rangka lahir kembali ke dunia fana), yaitu lebih baik berkasih sayang kepada binatang daripada kepada manusia jahat dan tidak baik pula jika tidak mengindahkan nasihat sahabat karena dapat mendatangkan bencana (Ika lěhěng masiha ring satwa, syapadi masiha ring nīca, muwah anala ning tan mangiḍěpa warah ning mitranya, bwat maněmu duḥka). </br></br>Dengan demikian, memaknai hari suci Tumpek Kandang pada situasi seperti saat ini menjadi hal yang sangat penting dan bermanfaat, sebagai suatu usaha untuk menjalin hubungan cinta kasih antara manusia dan binatang sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Untuk itu, keseimbangan ekosistem pun dapat tetap terjaga.mbangan ekosistem pun dapat tetap terjaga.)
  • Dewa Ayu Posmaningsih  + (Partisipasi masyarakat merupakan salah satPartisipasi masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pengelolaan sampah. Perubahan perilaku harus ditanamkan sejak dini. Buklet adalah media yang tepat digunakan untuk mendorong perubahan perilaku siswa sekolah dasar. Materi pemilahan sampah dapat lebih mudah dijelaskan dengan menggunakan pesan teks dan gambar. Penelitian eksperimen semu dengan desain satu grup pre-tes dan pos-tes. Metode pengambilan sampel adalah Multistage Random Sampling. Sampel yang diambil untuk penelitian adalah 90 orang dari 65 sekolah dasar di Denpasar Selatan. Instrumen penelitian ini adalah angket, dengan teknik pengambilan data dilakukan melalui analisis wawancara membandingkan mean paired sample t-test. Ada perbedaan pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan sesudah penyuluhan metode evaluasi diri dengan media buklet dengan nilai (p<0,001). Upaya promosi kesehatan dengan mengoptimalkan peran Dinas Kesehatan Sekolah. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian tentang peran guru dan orang tua dalam kegiatan promosi kesehatan.n orang tua dalam kegiatan promosi kesehatan.)
  • Luh Yesi Candrika  + (Pasca unjuk rasa UU Cipta Kerja yang terjaPasca unjuk rasa UU Cipta Kerja yang terjadi pada awal bulan Oktober tahun 2020 yang lalu, berbagai media menyoroti bahwa tidak sedikit para remaja ikut serta dalam demo yang tidak hanya terjadi di ibu kota negara, tetapi berlangsung pula di sejumlah daerah lainnya. Lebih lanjut, dalam interogasi yang dilakukan pihak kepolisian kepada beberapa remaja usai demonstrasi, mereka mengaku tidak tahu secara pasti mengenai persoalan yang tengah diperjuangkan dalam unjuk rasa tersebut. Mengamati fenomena ini, tentu banyak masyarakat yang menganggap bahwa para remaja yang tidak bisa mengendalikan dirinya cenderung hanya ikut-ikutan atau bahkan memanfaatkan momen unjuk rasa ini sebagai pelepas penat dalam situasi pandemi yang tak kunjung berhenti. Apalagi perilaku yang reaktif, gegabah, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan gemar mencoba hal yang baru senantiasa melekat pada kaum remaja. Sementara itu, unjuk rasa yang diharapkan dapat dilakukan secara damai dan kooperatif itu pun, justru berakhir dengan ricuh dan rusaknya fasilitas-fasilitas publik yang merugikan negara.</br></br>Perilaku remaja dalam peristiwa di atas menjadi catatan penting untuk generasi muda bangsa Indonesia. Sebagiamana yang termuat dalam kisah hancurnya Kerajaan Dwarawati dalam pustaka kuna Mosala Parwa yaitu parwa yang terpendek dalam Astadasaparwa (delapan belas parwa). Sebagaimana kisah mengenai kehancuran kerajaan Dwarawati dalam parwa ke-enam tersebut, yaitu diawali dengan ulah dua orang remaja Wangsa Yadu, Arya Samba dan Sang Wabru yang berpura-pura menjadi sepasang suami istri saat menyambut kedatangan tiga orang wiku ke Dwarawati. Ketiga wiku tersebut yaitu Resi Wiswamitra, Resi Kanwa, dan Dang Hyang Naradha. Akibat dari rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kesaktian (kasidhian) dari seorang wiku, Sang Arya Samba berpura-pura menyamar sebagai pengantin wanita dan Sang Wabru sebagai suaminya. Dengan penuh keangkuhan, para remaja Wangsa Yadu ini berpikir bahwa apa yang dilakukan akan mendapatkan pengampunan karena telah sering menolong para pendeta. Saat para wiku telah tiba di Dwarawati, mereka menghadap para pendeta dengan alasan memohon belas kasihan agar bisa mempunyai anak. Dengan gelagat yang mencurigakan, akhirnya penyamaran pengantin ini diketahui sang pendeta. Betapa marahnya sang pendeta karena dihina dan ditipu oleh Sang Samba seorang putra Prabu Kresna yang bijaksana.</br></br>Kutukan dari seorang wiku sangatlah luar biasa saktinya. Apa yang diucapkan pasti akan terjadi (sidi mantra atau sidi ucap). Wangsa Yadu di Kerajaan Dwarawati mengalami kehancuran akibat perilaku yang tidak baik dari para remajanya. Kutukan pun dilontarkan oleh sang wiku, yaitu agar kelak kandungan hasil penyamaran Arya Samba benar-benar lahir berupa palu besi atau tongkat besi yang dapat menghancurkan seluruh wangsa Yadu, kecuali pada Prabu Kresna dan Baladewa yang tidak terkena kutukan dari sang wiku. Prabhu Kresna dan Baladewa pun menyadari bahwa kekacuan yang diakibatkan oleh para remaja Wangsa Yadu tersebut tidak dapat dihindari. Mereka pun tidak berkeinginan untuk mengubah kutukan sang wiku. </br></br>Mengacu pada perilaku atau sikap yang ditunjukkan oleh tokoh Arya Samba dan Sang Wabru dalam cerita, memiliki nilai penting mengenai perilaku hidup untuk generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman saat ini. Kata muda dalam bahasa Jawa Kuna berarti bodoh, sehingga tatanan dan tuntunan sangat diperlukan untuk membentuk laku hidup. Salah satunya, yaitu sikap untuk menghargai dan menghormati orang yang lebih tua, terlebih lagi orang suci. Keangkuhan pada masa remaja adalah salah satu musuh yang patut diatasi. Arya Samba dan Sang Wabru pada akhirnya gagal menaklukkan musuh yang ada dalam dirinya, hingga kemudian harus menikmati karma dari hasil perbuatannya yang dengan sengaja menipu kaum brahmana. Hal tersebut merupakan perbuatan tercela karena telah mencela brahmana (orang suci). Nitisastra menjelaskan bahwa perbuatan mencela brahmana, buku-buku, atau mencela guru akan mendatangkan kesengsaraan bahkan hingga kematian. </br></br>Pada kasus keterlibatan remaja dalam demontrasi yang ricuh tersebut, peran guru terutama orang tua (guru rupaka) dan pemerintah (guru wisesa) tengah diuji. Dalam situasi yang demikian, para orang tua diharapkan memiliki kemampuan mendidik sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada anak sehingga dapat terbebas dari kesengsaraan. Lebih lanjut, Nitisastra sesungguhnya telah menerangkan ajaran pada anak sesuai dengan usianya, yaitu sutasasana (untuk anak bermur lima tahun) bahwa perlakukan anak seperti raja, saptangwarsa (anak berumur tujuh tahun) latih anak agar menurut, sapuluhing tahun (anak berumur sanaepuluh tahun) anak diajar membaca, sodasawarsa (enam belas tahun) anak diperlakukan sebagai sahabat serta berhati-hati menunjukkan kesalahannya, wus putra suputra (anak telah berputra) mengamati perilaku anak dan memberikan isyarat dan contoh sebagai bentuk pengajaran. Mendidik anak dimulai dari tinggat keluarga, bukanlah hal yang mudah. Sadar akan tumbuh kembang, kebutuhan, dan kemampuan seorang anak dapat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan anak, hingga akhirnya ia siap menjadi bagian dari masyarakat dengan berbagai tantangannya.</br></br>Remaja atau dalam konteks ini seorang anak, diharapkan menjadi sosok yang sadu gunawan (baik dan bijaksana) oleh kedua orang tuanya. Berbicara mengenai putra yang suputra atau sadu gunawan, maka sosok remaja yang dapat dijadikan teladan dalam kisah Mahabaratha, yaitu Abimanyu putra dari Arjuna dan Subadra. Abimanyu menghabiskan masa anak-anaknya dalam asuhan pamannya, yaitu Krisna sehingga nilai-nilai kebenaran tertanam dalam dirinya. Pada saat dalam kandungan Abimanyu pun telah mendapatkan pendidikan prenatal dari ayahnya, Arjuna. Dalam garba Subadra, Abimanyu telah dialiri pengetahuan mengenai cara menembus formasi perang Cakrabyuha. Namun, dalam usahanya membela negara dan kebenaran, ia pun akhirnya gugur di medan perang Kuruksetra pada usianya yang baru enam belas tahun. Walaupun pada akhirnya Abiamanyu berkalang tanah, ia tidak pernah mundur dari medan perang Kurusksetra, menunjukan keberanian seorang ksatria. Pengetahuan yang diberikan oleh orang tua sejak dalam kandungan merupakan salah satu cara untuk melahirkan anak dengan kwalitas yang baik. Lahirnya anak-anak yang berkwalitas dan mendapatkan pendidikan ditingkat keluarga yang baik, niscaya keberhasilan suatu negara dapat terwujud. keberhasilan suatu negara dapat terwujud.)
  • Aldwin Yusgiantoro  + (Pemadaman listrik yang sering terjadi di JPemadaman listrik yang sering terjadi di Jakarta memiliki efek negatif terhadap keamanan Nasional dan ekonomi negara. Dua opsi kebijakan untuk pemerintah yang dijelaskan dalam artikel ini adalah mereformasi manajemen PLN dan memperkenalkan teknologi smart grid.N dan memperkenalkan teknologi smart grid.)
  • Luh Putu Kirana Pratiwi  + (Pembangunan pariwisata berkelanjutan diaraPembangunan pariwisata berkelanjutan diarahkan untuk mengembangkan</br>pariwisata perkotaan yang ramah lingkungan. Revitalisasi sungai di Kota Denpasar merupakan salah satu program kerja pemerintah Kota Denpasar yang bertujuan untuk memberikan pendidikan ekologi kepada masyarakat sekitar yang juga dapat memiliki nilai ekonomi. Secara tradisional, sungai adalah kawasan suci yang layak untuk dilestarikan dalam mewujudkan kegiatan dalam kebijaksanaan Tri Hita Karana, yaitu menjaga hubungan baik dengan Tuhan, alam dan manusia, sehingga keberadaan air di Bali</br>harus terus di jaga kualitas dan kuantitasnya. Strategi penting untuk mengetahui potensi pengembangan ekowisata di daerah perkotaan adalah</br>pemberdayaan masyarakat sekitar di kawasan wisata. Pemberdayaan masyarakat adalah unit vital yang terkait dengan aspek fisik, materi, ekonomi dan pendapatan, aspek kelembagaan (pertumbuhan kekuatan individu dalam bentuk kelompok/kelompok), kekuatan kerjasama, kekuatan intelektual, dan kekuatan bersama untuk mematuhi dan menerapkan prinsip - prinsip pemberdayaan. Prinsip ekowisata memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan meminimalkan dampak negatif dari lingkungan sekitarnya melalui upaya konservasi dengan menjaga kualitas lingkungan dan budaya lokal, serta mampu memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.)
  • Putu Desy Apriliani  + (Pemberdayaan Perempuan dan Dilema Keuangan Mikro di Bali: Apa yang terkandung di dalam makna kontrol terhadap penggunaan kredit?)
  • Dewi Dian Reich  + (Penari. Ketika sebuah Tari membawa warisanPenari. Ketika sebuah Tari membawa warisan yang begitu monumental, substansinya seringkali terputus dari penonton yang jauh lebih besar. Mereka yang mempelajari budaya dan seninya dan menjadi penari sendiri memiliki pemahaman seni yang lebih dalam. Mungkin berhubungan dengan penari adalah cara yang baik untuk mengapresiasi tarian. Elemen manusia yang bisa kita semua pahami.lemen manusia yang bisa kita semua pahami.)
  • Deniek G. Sukarya  + (Pendet Swastiastu merupakan tari penyambutPendet Swastiastu merupakan tari penyambutan dengan tabuh Jegog, gamelan bambu khas Jembrana, Bali, yang dikoreografi dalam dua bagian. Bagian 1: Untuk menyambut tamu kehormatan ketika memasuki ruang acara, dan Bagian 2: menyampaikan ucapan selamat datang dengan tarian yang gemulai diiringi tabuh Jegog dan gending yang memikat. Tari Pendet Swastiastu diciptakan oleh Deniek G. Sukarya sebagai penata kreatif dan tabuh, Putu Adi Arianto S.Sn. dan Wayan Sumindra S.Sn. sebagai penata tari dan kostum.ndra S.Sn. sebagai penata tari dan kostum.)
  • Ida Arimurti Sanjiwani  + (Pendidikan seksual merupakan pemikiran penPendidikan seksual merupakan pemikiran penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya seks bebas dan dampaknya pada remaja. Hal ini dimungkinkan karena keluarga adalah tempat pendidikan pertama, tetapi tampaknya kurang dipraktikkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada remaja. Kami menggunakan pendekatan interpretatif fenomenologi dalam penelitian ini. Kami mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan sepuluh orang tua. Kami menemukan lima tema: (1) persepsi yang baik tentang pendidikan seksual, (2) pendidikan seksual yang disampaikan dengan bantuan media sosial, (3) topiknya adalah seks bebas, (4) sulit untuk memulai karena tabu dan malu, (5) perlu dukungan dari petugas kesehatan. Studi tersebut mengungkapkan bahwa pendidikan seksual masih terbatas dan perlu ditingkatkan. Sangat penting bagi orang tua Indonesia untuk menjadi lebih terinformasi dan terampil, sehingga mereka dapat terlibat dalam pendidikan seksual remaja mulai dari keluarga mereka.seksual remaja mulai dari keluarga mereka.)
  • Hanifah P. Utami  + (Penelitian ini berangkat dari minimnya penPenelitian ini berangkat dari minimnya penggambaran karakter beridentitas Indonesia dan maraknya marjinalisasi karakter perempuan dalam komik superhero. Salah satu komik yang mewujudkan tradisi budaya dan kearifan lokal Indonesia adalah Luh Ayu Manik Mas, yang menampilkan kebudayaan Bali. Tulisan ini membahas bagaimana Luh Ayu Manik Mas merepresentasikan perempuan Bali yang terwujud dalam karakternya sebagai superhero. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis isi terhadap empat edisi komik Luh Ayu Manik Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Luh Ayu Manik Mas ditampilkan memanifestasi identitas lokal melalui sumber kekuatan, yang dinamakan dengan gelang Tri Datu, dan kepercayaannya pada Tri Hita Karana. Tri Datu diyakini sebagai sumber kekuatan hidup, sedangkan Tri Hita Karana diyakini sebagai prinsip hidup yang menjamin keharmonisan dalam setiap aspek kehidupan. Agama dan Budaya merupakan hal yang berbeda. Luh Ayu Manik Mas merepresentasikan superhero perempuan Bali yang dimuliakan oleh ajaran agama Hindu (sebagai agama dominan di Bali), ketika budaya Bali masih tunduk pada sistem patriarki.a Bali masih tunduk pada sistem patriarki.)
  • Ni Wayan Swarniti  + (Penelitian ini berfokus pada analisa leksiPenelitian ini berfokus pada analisa leksikon dari kata kerja ‘destroy’ pada Bahasa Bali. Data penelitian ini diambil dari sejumlah kata dalam Bahasa Bali yang memiliki kesamaan lingkup makna dengan kata ‘destroy.’ Setelah terkumpul, data kemudian dianalisa berdasarkan entitas, kelengkapan, prilaku yang berkaitan dengan leksikon dari sebuah kata kerja ‘destroy.’ Kemudian, temuan penelitian ini dipaparkan secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisa, keragaman kata dalam bahasa Bali yang memiliki makna serupa dengan kata kerja ‘destroy’ adalah Ngencakin, Ngremukin, Nguwugang, Menyahin, Nglidekin, Ngededekang, Ngeregreg, Nyakcakin, Nyetset, Mesbes, Ngincuk, dan Ngenyagin. Seluruh kata dimaksud memiliki ranah arti yang sama namun dapat berbeda maknanya tergantung pada konteks penggunaannya.nya tergantung pada konteks penggunaannya.)
  • I Made Pageh  + (Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan sejarah Kampung Islam Kepaon Bali, struktur kearifan lokal kehidupan bertoleransi di Kampung Islam Keapon Bali, kearifan lokal kehidupan bertoleransi antar umat beragama di Kepaon Bali dalam perspektif Trihita Karana, dan nilai-nilai kearifan lokal kehidupan bertoleransi di Kampung Islam Kepaon Bali bisa digunakan sebagai Sumber Belajar IPS. Penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan metode pendekatan dan metode penelitian, serta teknik pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, studi dokumen, dan studi literatur, selanjutnya subjek dan lokasi penelitian terdiri dari lokasi penelitian, tahap-tahap penelitian, dan terakhir teknis analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kampung Islam Kepaon merupakan pemukiman muslim yang beretnis Bugis dan keberadaanya di pusat Kota Denpasar, umat muslim bugis Kampung Islam Kepaon memiliki hubungan historis yang sanga erat dengan kerajaan Badung. Kehidupan bertoleransi di Kampung Islam Kepaon dalam perspektif keajegan Trihita Karana terbagi menjadi tiga bagian yaitu tradisi Ngejot, tradisi Magibung, dan tradisi tari Rodat. Hasil penelitian ini dapat sebagai sumber belajar IPS di SMP/MTs karena memiliki nilai-nilai karakter seperti nilai religius, nilai toleransi, nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai patriotism, nilai sialturahmi dan persaudaraan, serta nilai peduli. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi sumber belajar IPS di SMP/MTs.erguna bagi sumber belajar IPS di SMP/MTs.)
  • I Made Mahadi Sanatana  + (Penelitian ini bertujuan menganalisis urgePenelitian ini bertujuan menganalisis urgensi pelaksanaan penyederhanaan birokrasi melalui transformasi jabatan terhadap efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, khususnya di Pemerintah Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memperoleh diskripsi atas suatu fenomena, sehingga mendorong pemahaman mendalam atas substansi dari fenomena tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan studi pustaka terhadap kebijakan penyederhanaan birokrasi. Penyederhanaan birokrasi melalui transformasi jabatan merupakan salah satu upaya yang positif pada era disrupsi ini dalam memperbaiki kinerja birokrasi di Indonesia, namun harus direncanakan serta disusun secara matang dan tidak dilakukan terburu-buru tanpa konsep yang jelas. Dalam pembentukan budaya yang agile, diperlukan pemimpin yang berorientasi pada kreativitas dan inovasi menekankan pentingnya performa yang adaptif dan responsif, serta fokus pada kolaborasi tim dan pendelegasian otonomi. kolaborasi tim dan pendelegasian otonomi.)
  • I Wayan Kiki Sanjaya  + (Penelitian ini bertujuan untuk menganalisiPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas pembelajaran bahasa Inggris daring di pedesaan Bali melalui studi kasus Desa Timpag, Kabupaten Tabanan, Bali. Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi penurunan antusiasme siswa terkait pembelajaran daring. : Hasil yang diperoleh adalah adanya kecenderungan menurunnya kegiatan belajar mengajar di Desa Timpag dikarenakan materi pembelajaran yang kurang interaktif dan kurangnya interaksi antara orang tua dan guru dalam memantau kegiatan belajar siswa di rumah. Solusi yang diberikan adalah meningkatkan koordinasi antara orang tua dan guru serta meningkatkan kualitas materi yang akan diberikan.atkan kualitas materi yang akan diberikan.)
  • I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari  + (Penelitian ini bertujuan untuk menggali daPenelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganlisis tentang kedudukan ahli waris yang beralih agama dalam hal hak dan ke wajibannya baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat adat serta akibat hukum yang timbul terkait ahli waris yang beralih agama tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris, dengan pendekatan non doktrinal (socio legal reseach). Data digali dengan metode wawancara, selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ahli waris yang beralih agama tidak lagi berkedudukan ahli waris. Akibatnya ahli waris yang bersangkutan gugur hak warisnya dari orang tuanya. Gugurnya hak mewaris berakibat tidak ada kewajiban -ke wajiban yang harus dipikulnya baik kewajiban terhadap keluarga maupun terhadap masyarak at adat. Ahli waris yang beralih agama dikaji dari teorinya Lawrence M. Friedman tentang sistem hukum terdiri dari tiga unsur yaitu struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum, dimana dari ketiga unsur itu tidak mengalami perkembangan. Dengan demikian hukum adat waris Bali masih dipertahankan secara utuh.aris Bali masih dipertahankan secara utuh.)
  • I Putu Udiyana Wasista  + (Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kondisi psikologis masyarakat di Kota Denpasar, dilihat dari fenomena tren pemilihan cat warna untuk rumah tinggal pada masa pandemi Covid-19. Survei dilakukan pada 12 toko cat dan bangunan yang tersebar di wilayah Kota Denpasar. Metode yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan penyajian deskriptif. Hasil dari penggalian data dikaji menggunakan teori psikologi warna. Berdasarkan hasil kajian, menunjukkan bahwa pemilihan warna putih dan warna-warna cerah, berimplikasi pada keinginan masyarakat untuk menciptakan kondisi damai, tenang, bersih dan menyenangkan pada rumah tinggal di masa pandemi Covid-19.Pemilihan warna secara implisit menunjukkan pengharapan pada diri masyarakat Kota Denpasar. Pengharapan untuk masa depan yang lebih baik, yang sempat mengguncang banyak sektor kehidupan selama masa pandemi Covid-19.or kehidupan selama masa pandemi Covid-19.)
  • Ida Bagus Gede Paramita  + (Penelitian terhadap Geguritan cokli mengguPenelitian terhadap Geguritan cokli menggunakan analisis sosiologi sastra. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendeketan kialitatif. Pengumpulan data menggunakan metode membaca, menerjemahkan dan menyimak teks Geguritan Cokli. Metode analisis, dilakukan dengan cara dekriptif-kualitatif dengan menggunakan tahapan kerja teori sosiologi sastra dan dipadukan dengan teori struktur. Hasil analisis disajikan secara sistematis dan terstruktur. Hasil penelitian ini memberikan jawaban bahwa keberadaan sebuah karya sastra bisa menjadi cerminan keadaan masyarakat saat itu, walaupun ada beberapa hal yang terkadang sudah tidak relevan lagi dipergunakan.ang sudah tidak relevan lagi dipergunakan.)
  • Aldwin Yusgiantoro  + (Pengembangan sektor swasta di Asia TenggarPengembangan sektor swasta di Asia Tenggara sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan di negara kawasan ASEAN. Masuknya startup, serta usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah, telah menarik perhatian banyak investor global dan pemodal ventura. Hal ini akan membantu negara berkembang dan memiliki dampak positif seperti mengurangi kemiskinan dan meningkatkan lapangan kerja. Namun, masih banyak UKM yang tidak dapat berkembang dan tumbuh karena ketidakmampuan mereka untuk mengakses pembiayaan dari bank. Penelitian ini berfokus pada alasan yang mendasari mengapa beberapa UKM tidak memiliki akses ke pembiayaan khusus di Vietnam. Penelitian yang saya tulis mengidentifikasi tiga alasan mendasar mengapa ada kurangnya akses ke keuangan dan kredit di Vietnam; nepotisme dalam industri perbankan, peran gender dan iklim usaha yang tidak bersahabat untuk UKM.lim usaha yang tidak bersahabat untuk UKM.)
  • Fitri Amalia Rhamadani  + (Penyimpangan perilaku wisatawan mancanegarPenyimpangan perilaku wisatawan mancanegara kerap terjadi di Kabupaten Badung, bentuk penyimpangan perilaku tersebut meliputi perilaku agresif, perilaku menentang otoritas, perilaku tidak sopan dan perilaku bodoh. Diperlukannya suatu upaya pengendalian sosial preventif dalam mengantisipasi terjadinya penyimpangan perilaku wisatawan mancanegara di masa mendatang. Penentuan informan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan uji kreditabilitas dan uji depentabilitas. Pembahasan menghasilkan satu model kerangka display konstruksi dari pengendalian sosial preventif di Kabupaten Badung dibentuk berdasarkan fakta ataupun fenomena penyimpangan perilaku yang kerap terjadi. Dalam pengenalan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku wisatawan mancanegara terdapat 4 bentuk dan memiliki total 17 perilaku dan total bentuk penyimpangan tersebut memerlukan pengendalian sosial dengan pendekatan preventif. Dalam pendekatan preventif terdapat 10 cara yang bisa mengendalikan wisatawan mancanegara melakukan penyimpangan. Untuk dibutuhkan peran stakeholder pariwisata (masyarakat lokal, pemerintah dan pengusaha pariwisata) menyebarkan brosur Do’s and Dont’s in Bali. Brosur nantinya akan berisi gambar atau ilustrasi pendukung untuk menarik minat pembaca, memahami maksud dalam setiap kalimat. Materi pengendalian sosial preventif dengan membagi 3 materi disajikan, yaitu: Do’s in Bali, Dont’s in Bali, dan Why in Bali. Setelah mekanisme penyebaran brosur dilaksanakan oleh stakeholder dan masih terjadi penyimpangan perilaku wisatawan, tahapan selanjutnya para pelanggar akan dikenakan sanksi.tnya para pelanggar akan dikenakan sanksi.)
  • Putu Desy Apriliani  + (Perempuan sebagai ibu rumah tangga sekaligPerempuan sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja sehingga mendapatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kualitas hidup perempuan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan, etos kerja dan umur. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisa pengaruh faktor pendidikan, etos kerja dan umur terhadap kualitas hidup perempuan. Penelitian ini dilakukan di Desa Bongkasa, Desa Bongkasa Pertiwi dan Desa Sangeh, Kabupaten Badung. Metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara terstruktur sehingga data yang digunakan yaitu data primer dan skunder. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang dengan metode propotional random sampling. Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, etos kerja, dan umur berpengaruh secara simultan terhadap kualitas hidup perempuan di ketiga desa di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Pendidikan dan etos kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hidup perempuan. Sedangkan umur tidak mempengaruhi kualitas hidup perempuan di Desa Bongkasa, Bongkasa Pertiwi, dan Sangeh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.eh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.)
  • I Wayan Sadha  + (PERJALANANNYA KE ALAM NIRWANA (I Wayan SPERJALANANNYA KE ALAM NIRWANA</br> </br>(I Wayan Sadha)</br></br>Perjalanan roh tidak bisa dihentikan, karena sudah takdir akan kembali ke alam nirwana. Penyakit hanya menjadi alasan saja, supaya selamat perjalanannya meninggalkan badan kasar. Itu hanya rahasia kehidupan yang sangat rahasia diketahui Tuhan Yang Maha Kuasa. </br></br>Pada bulan keenam hujan sangat deras mengguyur seluruh Bali. Pepohonan yang besar maupun yang kecil, daunnya semua berwarna hijau kekuningan, karena terus diguyur hujan. Semua tumbuhan yang merambat, seperti kapasan, sembukan (daun kentut/Paederia foetida), daun dlungdung dan daun turi (Sesbania grandiflora) yang bisa dijadikan sayur, terlihat senang di pagar rumah menyambut udara sejuk. Hujan yang setiap hari mengguyur bumi, karena sebelumnya pada bulan keempat tanahnya rekah, pecah- pecah, belah-belah disebabkan karena imbas panas matahari terlalu terik. Begitu juga masyarakat yg memiliki kebun ataupun ladang, perasaannya sangat senang melihat tanamannya, seperti sayur kacang dan bengkuang, tumbuh daunnya yang segar berwarna hijau kekuningan. Saat itu tepat hari rabu kliwon pagerwesi yang merupakan hari suci yang dikenal sarat mistis, saat kajeng kliwon pada malam harinya merupakan waktunya para makhluk halus.</br></br>I Wayan Nyambu duduk termangu di lantai rumah sebelah selatan sambil memegang kepalanya. Anginnya berhembus semilir menghempas rasa galau, membuat pemuda itu menggilgil, bulu kuduknya berdiri menahan rasa takut. I Wayan Nyambu sedari kecil sudah mempelajari ilmu kerohanian, itu menyebabkan mata batinnya cepat terhubung ketika ada hembusan kekuatan negatif yang ingin mengganggu.I Wayan Nyambu baru kemarin datang dari bukit Pecatu. Pekerjaannya setiap hari menjadi tukang cat/membersihkan peralatan persembahyangan yang dipakai di pura, seperti keben, dulang, bokor, yang terbuat dari kayu. Banyak sekali orang di bukit mengeluarkan membersihkan keben, dulang dan juga bokor, agar serasi dibawa sembahyang ke pura ataupun ke sanggah. Kemarin teringat dengan adik-adiknya di rumah, karena ia sudah satu minggu tidak pernah pulang...a sudah satu minggu tidak pernah pulang...)
  • Putu Dyatmikawati  + (Perkawinan bagi orang Bali-Hindu yang hiduPerkawinan bagi orang Bali-Hindu yang hidup dalam masyarakat hukum adat di Bali (dikenal dengan desa adat atau desa pekraman) relatif berbeda dengan perkawinan bagi masyarakat yang lainnya. Perbedaan ini terjadi sebagai konsekuensi sistem kekerabatan patrilenial atau purusadan kapurusa yang dianut. Sistem ini membawa konsekuensi adanya dua bentuk perkawinan, yaitu: (1) Perkawinan biasa (pihak wanita meninggalkan keluarganya dan masuk menjadi anggota keluarga suaminya); (2) Perkawinan nyentana atau nyeburin (pihak laki-laki yang meninggalkan keluarganya dan masuk menjadi anggota keluarga istrinya). Apabila calon pengantin tidak mungkin memilih bentuk perkawinan biasa dan bentuk perkawinan nyentana, maka akan dipilih bentuk perkawinan pada gelahang. Bentuk perkawinan ini masih menjadi pro dan kontra dalam masyarakat adat di Bali. Oleh karena itu perlu dilakukan kalian pada perkawinan Gelahang Masyarakat Hukum Adat di Provinsi Bali, Ditinjau dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.ang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.)
  • Putu Dyatmikawati  + (Perkawinan pada gelahang merupakan bentuk Perkawinan pada gelahang merupakan bentuk perkawinan yang relatif baru dalam masyarakat adat di Bali (desa pakraman). Bentuk perkawinan yang umum dikenal adalah perkawinan biasa (istri meninggalkan rumah dan masuk dalam keluarga suami) dan perkawinan nyentana (suami meninggalkan rumah dan masuk dalam keluarga istri). Hal ini sebagai konsekwensi sistem kekerabatan kapurusa (patrilenial) dalam masyarakat adat di Bali. Bentuk perkawinan pada gelahang dipilih bagi yang tidak mungkin melangsungkan perkawinan biasa dan perkawinan nyen tana, karena masing-masing calon pengantin terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarganya. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jumlah pasangan suami istri yang melangsungkan perkawinan pada gelahang mengalami peninggakatan dari tahun ke tahun. Menurut hukum adat Bali, pasangan suami istri pada perkawinan pada gelahang melaksanakan kewajiban di dua tempat (ganda), yakni kewajiban pada keluarga dan desa pakraman suami serta kewajiban pada keluarga dan desa pakraman istri.ban pada keluarga dan desa pakraman istri.)
  • I Gde Agus Darma Putra  + (PERTEMUAN ku buang jauh tubuhku selangkah demi langkah : ke pusar waktu kutemukan kita saling mencari seperti gelap merindu pekat dan dengan kata kubunuh jarak yang membelah kita tanpa jeda)
  • Ni Made Frischa Aswarini  + (PETANG PENUH PUJAAN : Desa TenPETANG PENUH PUJAAN</br> : Desa Tenganan</br></br>Bila ini sudah waktunya,</br>Maka menarilah</br>sebagaimana biasa</br>Seperti dedaunan</br>pada bukit dan hutan kayu</br></br>Atau tirukan suara kuda itu</br>yang menyisakan penggal jejak</br>di dinding batu</br>Desa tua ini</br></br>Di mana seekor lebah</br> tertidur lelah</br> di ujung atap</br>Mengigau tentang kemilau embun</br>yang jatuh di rambutmu</br>di petang</br>penuh pujaan ini</br></br>Menarilah bagai</br>Setangkai ranting</br>di mana alunan surgawi</br>mungkin menghanyutkanmu</br>ke mata air</br></br>Kembali pada ruh</br>Kepada tubuh</br>tak tersentuh</br></br>yang menyelipkan namamu</br>di celah indah sebatang pohon</br>tempat tinggal para leluhur</br></br>Sentuhkan jarimu</br>pada genang cahaya</br>dan junjunglah doa ini</br>Hingga tak ada dewa</br>yang memberimu dosa</br></br>Ujarkan pula padanya</br>Tentang wangi dupa</br> dan asap bunga</br>yang mengawankan angan</br>masa depan seorang belia</br>atau seekor lebah tua setia</br>yang mati sia-sia</br></br>Menarilah saudaraku</br>Seperti nyanyian surgawi</br>Seperti ingatan pada leluhur</br>yang tak kuasa</br>tiada ingatan pada leluhur yang tak kuasa tiada)
  • I Wayan Aris Sarmanta  + (Pohon Kehidupan (87 x 112 cm, acrylic di Kanvas, 2015))
  • Nyoman Butur Suantara  + (Pohon Walakiri merupakan bagian dari seriaPohon Walakiri merupakan bagian dari serial ‘Pohon’ Hitam Putih karya ManButur Suantara. Pohon Walakiri dirilis sebagai cetakan Edisi Terbatas dan ditandatangani oleh artis.</br>Pepohonan Hitam Putih karya ManButur Suantara. Visi keindahan dan puitis ManButur dalam rangkaian tangkapan lanskap Indonesia. Apa yang kamu rasakan ketika melihat bayangan pohon? Saat Anda melihat pantulan dan siluet mereka. Ada sesuatu yang secara intrinsik manusiawi tentang mereka.</br></br>Refleksi Pohon</br></br>Mungkin Anda bisa mengatakan, mungkin sebaliknya. Ada sesuatu yang secara intrinsik seperti pohon tentang manusia. Mengapa kita melihat bayangan kita sendiri pada anak tertua di Bumi. Untuk makhluk hidup tertua di Bumi ini, pohon ada di antara mereka. Mereka membawa kenangan dan darah bumi di pembuluh darah mereka.</br></br>Ada kebenaran mendasar bahwa pohon membawa kehidupan bagi orang lain. Dari saat mereka menjadi benih, hingga batang dan bunganya, tidak ada pemborosan. Dari awal hingga akhir hidup mereka, mereka adalah pemberi bagi dunia.</br></br>Nyoman ‘Butur’ Suantaramberi bagi dunia. Nyoman ‘Butur’ Suantara)