Search by property
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Sate gunting + (satai dari hati yang direbus dibentuk menyerupai gunting dan dasarnya dibuat dari kulit yang mengandung lemak babi)
- Sate kebek + (satai dari kulit babi berisi lemak dicampur dengan daging yang ditumbuk halus)
- Sate kablet + (satai dari kulit babi berisi lemak dicampur dengan daging yang ditumbuk halus)
- Sate letlet + (satai dari usus babi yang direbus atau digoreng)
- Sate caru + (satai kecil-kecil dari daging binatang yang dipergunakan dalam upacara buta yadnya)
- Sate gayah + (sate untuk perlengkapan gayah (perlengkapan sajen yang dibuat dari daging babi))
- Tunggil + (satu)
- Besik + (satu)
- Abesik + (satu)
- Siki + (satu)
- Eka + (satu)
- Sik + (satu (bentuk pendek dari kata 'besik' yang artinya satu))
- Asasih + (satu bulan)
- Besik-besikin + (satu demi satu)
- Adepa + (satu depa)
- Gedeng + (satu ikat padi)
- Akelan + (satu ikatan ketupat yg terdiri atas enam buah)
- Ajengkal + (satu jengkal)
- Sajuta + (satu juta)
- Cepok + (satu kali)
- Aileh + (satu kali berkeliling)
- Aketeng + (satu koin)
- Akibik + (satu kubik)
- Apakpakan + (satu kunyahan)
- Amontor + (satu motor)
- Sakabesik + (satu per satu)
- Apikul + (satu pikul)
- A + (satu)
- Asiki + (satu)
- Aijas + (satu sisir (tentang pisang))
- Aijeng + (satu tandan)
- Ngatih + (satu-satu)
- Adi + (saudara lebih kecil)
- Icang + (saya (informal/kasar/tidak sopan))
- Cramcam + (sayur yang berisi santan)
- Kacai + (sayuran jenis bawang yang digunakan dalam berbagai masakan, berdaun panjang kecil-kecil, berwarna hijau〔allium odorum〕)
- Nasi balean + (sebakul nasi yang cukup untuk sekitar dua puluh porsi)
- Betenan + (sebelah bawah)
- Badelod + (sebelah selatan)
- Lemayung + (sebuah komposisi karawitan bali yang menggunakan gamelan smarandhana sebagai media ungkap)
- Ratu Ngurah + (sebutan kepada kekuatan gaib yang melindungi pekarangan rumah berserta penghuninya)
- Wayan + (sebutan untuk anak pertama)
- Nengah + (sebutan untuk anak yang kedua atau keenam)
- Ngurah + (sebutan untuk klen tertentu dalam masyarakat bali)
- Akebis + (secabik, sedikit (barang yang cabik))
- Aci-aci + (segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara)
- Pangaskaraan + (segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara penyucian (lahir batin))
- Papojolan + (segala sesuatu yang dilakukan dengan sederhana)
- Entikan gumi + (segala yang tumbuh dan hidup di dunia)
- Pejangan + (segenggam padi (bertangkai) yang ditaruh setelah diketam)
- Alangkat + (sejengkal)
- Acengkang + (sejengkal)
- Plaus + (sejenis alas sesajen berbentuk segitiga yang terbuat dari janur)
- Pidada + (sejenis bakau yang buahnya dipakai rujak)
- Penyon + (sejenis binatang laut yang berkaki dan berekor menyerupai penyu, biasanya membuat lubang di pasir)
- Rijasa + (sejenis bunga perdu yang warnanya merah muda)
- Sawalak + (sejenis burung punai yang berbulu merah)
- Rubung + (sejenis giwang atau subang (perhiasan di telinga) untuk pria)
- Pengkah + (sejenis hantu dengan perut yang besar)
- Bangladan + (sejenis ikan laut yang badannya pipih)
- Slungsung + (sejenis ikan laut yang moncongnya runcing, biasa dipindang)
- Pogot + (sejenis ikan laut yang sisiknya tebal dan beracun apabila tidak diolah dengan benar)
- Sepen + (sejenis jaring untuk menangkap udang kecil-kecil di pantai)
- Cepuk + (sejenis kain ikat yang warna dasarnya merah)
- Klaci + (sejenis kayu hutan yang buahnya sangat asam)
- Sukun + (sejenis keluih yang tidak berbiji, dapat direbus atau digoreng)
- Tuma + (sejenis kutu yang hidup di pakaian)
- Nasi bira + (sejenis nasi untuk persembahan)
- Blebet + (sejenis nyiru besar yang bentuknya melengkung di bagian bawah)
- Taah + (sejenis parang berbentuk persegi panjang untuk mencincang, memotong, dan sebagainya)
- Crenggah + (sejenis pisang yang buahnya panjang dan melengkung)
- Pradah + (sejenis pohon yang teras kayunya dipercaya memiliki nilai magis)
- Plecing + (sejenis sambal untuk sayuran kangkung)
- Sate calon + (sejenis satai berbahan kelapa parut yang dicampur sedikit daging)
- Permas + (sejenis tenunan yang halus)
- Pungut + (sejenis tumbuhan liar yang sangat baik dipakai tanaman hias (bonsai))
- Peperon + (sejenis tumbuhan merambat, dapat dipakai untuk racun ikan (anamirta cocculus))
- Sepet-sepet + (sejenis tumbuhan yang dapat dijadikan param)
- Baing + (sejenis udang laut yang kecil-kecil)
- Pantung + (sejenis udang laut yang kulitnya bergerigi)
- Acepok + (sekali)
- Ambed + (selendang yang dililitkan di sekeliling pinggang)
- Ngrungkaang + (semakin susah/sukar untuk dilalui (karena banyak rintangan))
- Babuang + (semut hitam yang besar)
- Cekot + (sendok)
- Pangibing + (seorang penari pria yang menari dengan seorang penari gadis dalam pertunjukan tari jodeg bumbung)
- Ibingan + (seorang penari pria yang menari dengan seorang penari gadis dalam pertunjukan tari jodeg bumbung)
- Adiri + (seorang)
- Sapenawang + (sepengetahuan)
- Kumajaum + (seperti jarum (tentang bulu itik yang baru tumbuh))
- Ngid + (seperti rasa atau bau tanah yang dibakar)
- Conge-conge + (serangga pohon yang berbunyi waktu sunyi)
- Sigar Mangsi + (serba hitam)
- Patiosek + (serba salah)
- Sapih + (seri)
- Pilpil + (sertifikat tanah)
- Segehan + (sesajen (berupa nasi yang diberi warna))
- Nasi pangkonan + (sesajen hidangan yang biasanya dipergunakan dalam upacara bhuta yadnya)
- Nasi sasah + (sesajen kecil yang dibentuk dengan menaburkan nasi dan serundeng di atas takir (alas dari daun pisang atau kelapa) dan dihiasi bunga)
- Tepung biakaon + (sesajen)
- Santun + (sesajen yang berisi benda yang berbentuk bulat, seperti kelapa utuh dan telur.)
- Pameeg + (sesajen yang ditaruh pada keempat sudut gundukan tanah kuburan)
- Saagan + (sesajen yang telah dipersembahkan kemudian dimakan bersama)
- Pamlaspas + (sesuatu untuk upacara menyucikan (sesajen))
- Berekan + (sesuatu yang busuk)
- Adol-adolan + (sesuatu yang dijual)
- Panempal + (sesuatu yang dipakai memoles tebal-tebal)
- Sesaupan + (sesuatu yang diperoleh tanpa memilih)
- Papingitan + (sesuatu yang dirahasiakan)
- Aat-aatan + (sesuatu yang diusahakan dengan keras)
- Ngonngonan + (sesuatu yang mengagumkan)
- Papendeman + (sesuatu yang mengandung kekuatan gaib yang ditanam pada pekarangan rumah untuk mencelakai penghuni rumah)
- Angob-angoban + (sesuatu yang mengherankan)
- Ababan + (sesuatu yang sudah diambili tangkai-tangkai bulirnya)
- Nasib + (sesuatu yang sudah ditentukan oleh tuhan atas diri seseorang)
- Tetabasan + (sesuatu yang telah diratakan)
- Rusak-rusakan + (sesuatu yang telah rusak)
- Sandi ngucap + (setiap kata yang diucapkan bertuah)
- Sesirep + (sihir yang menyebabkan orang tertidur)
- Kanag + (sikap badan yang dadanya maju ke depan)
- Ngembir + (sikap sapi jantan yang marah)
- Gagang + (sikap tangan seperti orang yang jijik)
- Pranawa + (simbol bunyi sakti om)
- Patik + (sirip yang berbisa)
- Bentawas + (sj pohon, kayunya putih, biasa dipakai untuk patung)
- Kacuas + (suara lompatan yang jauh)
- Rengi + (suara tangis)
- Plaspas + (sucikan (tentang bangunan dan sebagainya yang baru selesai) dengan sesajen)
- Kedangkan + (sukar dikalahkan, ayam yang unggul berlaga)
- Cubang + (sumur atau kolam untuk menampung air hujan)
- Rerepi + (surat (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Pipil + (surat tanda kepemilikan tanah)
- Sawala + (surat yang ditulis pada daun lontar)
- Gandawari + (tabir)
- Tabuan keh + (tabuan yang biasanya bersarang di dalam tanah)
- Lelambatan + (tabuh gong dengan irama yang lamban)
- Bonjor + (tabung bambu untuk tempat air)
- Tuni + (tadi)
- Taan + (tahan (untuk menghentikan gerakan))
- Ceeng + (takaran beras dari tempurung kelapa)
- Plantar + (takuk pada pohon kelapa dan sebagainya untuk tempat berpijak)
- Ayat + (takut)
- Bokoran + (talam sejenis baskom terbuat dari perak, kayu, dsb)
- Bandut + (tali pemikul)
- Dadung + (tali tambang, tali yang besar dan kuat)
- Planting + (tali yang tergantung untuk alat naik-turun)
- Prambat + (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
- Tledu nginyah + (tanah pekarangan yang lebih tinggi dari tanah pekarangan di sekitarnya)
- Celedu nginyah + (tanah pekarangan yang lebih tinggi dari tanah pekarangan di sekitarnya)
- Munduk + (tanah yang meninggi seperti bukit)
- Pamulan + (tanaman)
- Tetanduranne + (tanaman)
- Gegada + (tanda biru atau hitam seperti penggada pada kaki ayam jago yang berwarna kuning)
- Rangdunan + (tanduk pada kedua kaki ayam jago yang bentuknya kecil dan mengarah ke atas)
- Jan + (tangga)
- Jauk + (tari yang bersifat pantomim dengan memakai topeng yang memerankan tokoh yang kuat dan dahsyat (seperti siwa dan rahwana))
- Kedetin + (tarik tangannya untuk membantu)
- Kampek + (tas kecil dari bambu atau lontar untuk tempat sirih pinang)
- Prama Sastra + (tata bahasa)
- Tebel-tebel + (tebal-tebal)
- Rejeng + (tebing curam)
- Tebas + (tebus)
- Tebasang + (tebuskan)
- Cecangkriman + (teka-teki yang bertembang pucung, biasa dilagukan untuk menidurkan anak kecil)
- Pesak + (tekstur yang kasar)
- Olol + (telan (untuk binatang))
- Curek + (telinga yang mengeluarkan nanah)
- Leneng + (tembok rendah di samping kanan-kiri kori atau pintu masuk rumah untuk duduk-duduk)
- Pangencoban + (tempat air (untuk mengasah pisau))
- Endongan + (tempat bekal dr tapis kelapa)
- Bale-bale + (tempat duduk atau tempat tidur yang dibuat dari bambu atau kayu)
- Sanggah cucuk + (tempat sesajen terbuat dari anyaman bambu bertiang satu untuk buta kala)
- Gandek + (tempat sirih pinang yang dibuat dari anyaman daun lontar yang bagian bawahnya beralas kayu)
- Penglipuran + (tempat wisata)
- Rangki + (tempat yang berdinding untuk berhias para penari sebelum keluar menari.)
- Jrogjogan + (tempat yang menurun)
- Ejangin + (tempat, barang (yang bisa dimasukkan), penuh, kurang)
- Perean + (tempayan yang kecil - kecil)
- Tampias + (tempias)
- Marepah + (terbagi-bagi (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Makaput + (terbungkus)
- Mebat + (tercincang)
- Kapijig + (terdesak karena kekurangan)
- Pranagata + (tergesa-gesa karena suatu hal yang penting)
- Kanggoang + (terimalah)
- Ngejetjet + (terkejang-kejang (seperti orang yang menjelang ajalnya))
- Gumas + (terlampau masak)
- Gangan + (tertarik untuk melakukan sesuatu)
- Karubuhin + (tertimpa robohan)
- Panyada + (tetua)
- Ganjing + (tiang dipasang di dua titik di mana tali diikat untuk mengukur tingkat permukaan)
- Kepud + (tidak ada yang melanjutkan (tentang keturunan))
- Runyam + (tidak bisa diam)
- Ngencet + (tidak hadir)
- Kedi + (tidak pernah haid, wanita yang tidak dapat dewasa)
- Eep + (tidak tumbuh untuk sementara (tt gadung, kunir, dsb))
- Bebandungan + (tiruan bentuk yang menyerupai aslinya)
- Kingsanin + (titipkan)
- Bungkling + (tokoh dalam cerita rakyat yang banyak akalnya)
- Babakan + (torehan kulit kayu pohon)
- Saab bora + (tudung saji/penutup sesajen yang besar)
- Pemijian + (tukang pembawa surat)
- Balung + (tulang yang besar)
- Balung gending + (tulang yang terdapat pada persendian)
- Awar-awar + (tumbuh-tumbuhan semak yg getahnya dapat digunakan untuk mengobati mata ayam)
- Dadag + (tumbuh-tumbuhan untuk makanan babi)
- Galing + (tumbuhan merambat yang bunganya berbentuk corong berwarna biru (cayratia trifolia))
- Rukem + (tumbuhan yang batangnya berduri, buahnya bulat kecil terasa sepat ketika masih muda)
- Galuga + (tumbuhan yang buahnya megandung zat berwarna merah)
- Daluman + (tumbuhan yang melilit daunnya dapat dipakai minuman.)
- Buu + (tumbuhan yg batangnya baik untuk pagar)
- Pinggul + (tumpulkan (tentang segi balok yang tajam))
- Tongosang + (tunggui)
- Kekeb + (tutup kukusan yang berbahan tanah liat)
- Pipis glembang + (uang kepeng besar yang dipakai dalam judi)
- Panumbas + (uang untuk membeli)
- Air + (uir-uir)
- Raos ngempelin + (ujaran yang bermakna ganda)
- Gabung + (ukuran untuk satu ikatan besar)
- Rerontek + (umbul-umbul yang dipasang atau digunakan di tempat suci/pura)
- Rontek + (umbul-umbul yang dipasang atau digunakan di tempat suci/pura)
- Kuma + (unsur terikat pembentuk kata yang artinya ‘berlaku seperti’ atau ‘menyerupai’)
- Mantuka ring + (untuk)
- Nyicip + (untuk merasakan)
- Pangrebongan + (upacara agama yang menggambarkan serbuan terhadap musuh)
- Resi Gana + (upacara bhuta yadnya yang lebih besar dari panca sata)
- Papegatan + (upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dan sanak keluarga yang ditinggalkan)
- Nyaag + (upacara kurban untuk memulai turun ke sawah yang dilaksanakan di bendungan)
- Pangruat + (upacara pembersihan terhadap leluhur yang perbuatannya dianggap berdosa)
- Tumpek Kandang + (upacara selamatan untuk hewan yang jatuh pada sabtu kliwon wuku uye)
- Resi Yadnya + (upacara untuk menjadi pendeta)
- Pawintenan + (upacara untuk penyucian diri)
- Pitra Yadnya + (upacara untuk roh leluhur yang sudah meninggal.)
- Bhuta Yadnya + (upacara yadnya yang dilaksanakan untuk menjaga keharmonisan bhuta hita yang dibangun dari panca maha bhuta yang merupakan unsur-unsur dasar dari bhuwana agung (alam semesta) maupun bhuwana alit itu sendiri.)
- Gayot + (usungan untuk mengarak orang yang dibuatkan upacara (biasanya bangsawan))
- Jebeng + (utuh (tumbuh-tumbuhan yang berdaun rimbun atau berumpun))
- Darma duta + (utusan keagamaan (untuk menyebarkan agama))
- Besek + (wadah)
- Nalika + (waktu (menurut ukuran kesatuan waktu di bali, satu hari, siang atau malam) dibagi delapan bagian))
- Atelahan + (waktu yang dihabiskan untuk menghabiskan sesuatu)
- Prabali + (wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat bali, biasa dipanggil jero atau pemekel)
- Sane + (yang)
- Kang + (yang)
- Ane + (yang)
- Tiosan + (yang lain)
- Encen + (yang mana)
- Engken + (yang mana)
- Sane tunian + (yang tadi)
- Pamutus + (yang terakhir)
- Palungguh + (yang terhormat)
- Jabag + ((berkata) kasar kepada orang yang patut dihormati)
- Saang pamuun + ((seikat kecil) kayu api yang dimantrai oleh pendeta untuk menyulut mayat pertama kali)
- Makantet + ((sudah) diikat, terikat (satu dengan yang lain))
- Ajakanan + ((ukuran) cukup untuk satu kali tanak)
- Dadia + (1) hubungan kekerabatan (satu leluhur))
- Mamadik + (acara meminang sebelum dilaksanakan upacara perkawinan / pawiwahan yang dalam tata cara perkawinan adat bali)
- Mapantes - pantesan + (ada yang sesuai ada yang tidak)
- Adake + (adakah)
- Gus + (adik)
- Yayi + (adik)
- Yeh + (air)
- Panembak + (air suci untuk menyiram jenazah)
- Banyeh + (air yang keluar dari mayat)
- Asta brata + (ajaran kepemimpinan yang meneladani delapan dewa menurut agama hindu)
- Darma sunia + (ajaran-ajaran untuk mencapai ketenangan abadi)
- Nania + (aksara bali yang letaknya bergantung pada huruf pokok yang melambangkan bunyi ya)
- Aksara wayah + (aksara, tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.)
- Durmanggala + (alamat buruk)
- Plantik + (alat dari bambu yang dipakai untuk menjepit daun ‘gowangan’ (pita dari daun untuk menghasilkan suara) dengan batangnya)
- Sipat + (alat dari benang berjelaga untuk membuat garis lurus)
- Rindik + (alat musik gamelan yang berbahan bambu seperti kulintang dengan tangga nada lagu bali)
- Pamlesteran + (alat penyemenan)
- Bangkil + (alat penyiang untuk padi huma)
- Panyiratan + (alat penyiram, alat untuk meneteskan air suci biasanya digunakan oleh orang ketika mengetiskan tirta)
- Plentang + (alat perintang yang diikatkan pada tali layang-layang atau hewan)
- Pangesan + (alat sejenis seligi (tombak) untuk menguliti kelapa)
- Pamentelan + (alat seperti busur untuk membersihkan kapas sebelum dipintal)
- Por + (alat tenun tradisional yang menjepit pinggang penenun dari belakang)
- Pangabasan + (alat untuk membabat)
- Panundun + (alat untuk membangunkan)
- Pangempugan + (alat untuk membelah)
- Pamilesan + (alat untuk membengkokkan sesuatu)
- Pamentangan + (alat untuk membentangkan sesuatu)
- Pangandengan + (alat untuk membonceng)
- Pangapok + (alat untuk membuat jera)
- Pamesengan + (alat untuk memeras)
- Pangrenteb + (alat untuk memeriahkan)
- Pangecekan + (alat untuk memeriksa)
- Panegenan + (alat untuk memikul)
- Pangikalan + (alat untuk memilin tali)
- Pangijukan + (alat untuk memintal tali)
- Pamasah + (alat untuk memisahkan)
- Wayang-wayang + (alat untuk memudahkan memanggang sate)
- Papanggulan + (alat untuk memukul gamelan)
- Pangedetan + (alat untuk menarik)
- Pamelas + (alat untuk menceraikan (dari pertunangan atau perkawinan))
- Pangedukan + (alat untuk mengeruk)
- Pangandongan + (alat untuk menggendong)
- Geguden + (alat untuk mengiris)
- Panatingan + (alat untuk menjinjing)
- Panebekan + (alat untuk menusuk)
- Pamantet + (alat untuk menutup)
- Panampahan + (alat untuk menyembelih)
- Odor + (alat untuk menyiangi padi)
- Panumplu + (alat untuk menyodok)
- Pangrapuh + (alat untuk meratakan)
- Pamaji + (alat untuk merenggangkan belahan balok yg digergaji atau dibelah)
- Pangrekaan + (alat untuk ‘ngreka’ (dalam prosesi atau upacara ngaben))
- Tatebeng + (alat yang berfungsi sebagai penghalang cahaya pada lampu)
- Prangkatan + (alat-alat untuk bersantap/makan (alus singgi))
- Galur + (aliran air yang besar)
- Kahkah dungkah + (amat kasar (kulit))
- Masemped + (amat lebat)
- Nyemped + (amat lebat)
- Amplas + (amplas)
- Rare Angon + (anak gembala)
- Rare dia-diu + (anak haram)
- Babedag + (anak kuda)
- Anggapan + (ani-ani)
- Paplengkungan + (anyaman bambu sebagai penutup jenazah)
- Klabang + (anyaman bilah bambu berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai alas untuk menjemur jajan)
- Klakat + (anyaman dari bambu berbentuk bujur sangkar, biasanya untuk alas sesajen)
- Klangsah + (anyaman dari daun kelapa untuk dinding atau atap)
- Ingka + (anyaman dari lidi jamur yang berbentuk bundar ceper)
- Tadah Uuk + (anyaman untuk pelengkap upacara)
- Tetagihan + (apa apa yang diminta)
- Dedudukan + (apa-apa yang dipungut)
- Rerigedan + (apa-apa yang mengotori)
- Api takep + (api yang ditaruh pada dua keping sabut kelapa yang diletakkan bersilang, yang di atas menelungkup menutupi yang di bawah, dipakai pada waktu upacara buta yadnya)
- Tunon + (areal pembakaran jenazah untuk bangsawan (lazimnya di pekuburan))
- Klakah + (atap dari bambu yang dibelah)
- Pemada + (atap ilalang atau ijuk yang terpasang nomor dua dari bawah)
- Adat + (aturan secara tradisional yang selalu ditaati)
- Pra + (awalan yang menyatakan seketika)
- Demerit + (ayam)
- Siap bakakap + (ayam panggang utuh yang tidak berisi empedu dan usus (isi perut))
- Saungan + (ayam yang belum pernah diadu)
- Culuung + (babi)
- Angga sarira + (badan kasar)
- Repah + (bagi (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Parwa + (bagian dari mahabarata)
- Pangambean + (bagian sesajen pada upacara ngambe untuk memanggil dan menyongsong leluhur, tuhan dan sebagainya)
- Tibu + (bagian sungai yang dalam)
- Bijik + (bahan untuk membuat minuman cendol)
- Rasmen + (bahan-bahan untuk membuat sajen)
- Bale angklung + (balai angklung)
- Bale sumangkirang + (balai bertiang dua belas beratap ijuk, dahulu digunakan oleh raja-raja untuk upacara, sekarang sebagai tempat sajen di besakih)
- Mundak + (balai yang bertiang enam)
- Balapan + (balapan)
- Pering + (bambu)
- Jlepung + (bambu yang besar)
- Jlempung + (bambu yang besar)
- Tiing jajang + (bambu yang kecil-kecil)
- Bale kambang + (bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana)
- Bale pawedan + (bangunan bertiang empat yang digunakan sebagai tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara ritual keagamaan)
- Pangubengan + (bangunan darurat di halaman luar pura untuk tempat pemujaan)
- Bale salunglung + (bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk tempat perlengkapan pembakaran mayat)
- Bale ongkara + (bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (besakih), disebut juga balé mundar-mandir)
- Bale murda + (bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja))
- Bale gong + (bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan)
- Tibuan + (banyak bagian sungai yang dalam)
- Gadgadan + (banyak berisi kutu ayam)
- Ngengengan + (banyak cakap)
- Padlekep + (banyak orang yang merapatkan muka)
- Pajririt + (banyak yang berguling cepat)
- Padlehdeh + (banyak yang berjalan pelan-pelan)
- Pajongkok + (banyak yang berjongkok)
- Pajodog + (banyak yang diam bercokol)
- Patidulame + (banyak yang diratapinya)
- Padlepek + (banyak yang duduk atau tidur di lantai)
- Padulengek + (banyak yang menengadah)
- Pagaang + (banyak yang merangkak)
- Pajungkling + (banyak yang terjungkir)
- Tetadtadan + (barang bawaan yang ditenteng)
- Petias + (barang tambahan untuk menjadikan harganya sebanding dg yg lain)
- Sesuunan + (barang yang dijunjung)
- Gegrabadan + (barang-barang dagangan yang kecil-kecil seperti terasi, garam, gambir dsb)
- Bangkong + (batang sabrang (sejenis ubi-ubian yang seukuran kemiri, rasanya mirip keladi) yang menyerupai umbi)
- Ambeg paramarta + (batin seseorang yang sudah sampai pada tujuan)
- Banges + (bau yang tajam)
- Ganda + (bau)
- Kembar buncing + (bayi kembar yang jenis kelaminnya berbeda)
- Paso + (bejana atau jambangan besar yang dibuat dari tanah untuk tempat air dan sebagainya)
- Siwur + (bejana tempat air suci yang terbuat dari tempurung kelapa)
- Bekel + (bekal)
- Bekelne + (bekalnya)
- Enjutan + (bekas sesuatu yang dibakar)
- Guun + (benang yang agak besar)
- Cengkrong + (bengkok)
- Reringgitan + (bentuk hiasan dari janur yang bergerigi)
- Pupuh + (bentuk lagu yang terikat oleh "padalingsa")
- Gableh + (bentuk payudara yang terkulai)
- Gait + (bentuk tubuh yang ramping)
- Bebakuhan + (bentuk umum suatu bangunan)
- Pelpelan + (bentuk yang pipih)
- Baas galih + (beras yang bersih dan utuh butirannya)
- Baas mes + (beras yang direndam dalam air selama sekitar satu jam untuk membuatnya mudah digiling, biasanya digunakan untuk membuat loloh)
- Jotjotan + (berbagai makanan yang akan dibagikan sebagai bentuk silaturahmi dan membina persahabatan)
- Mapatung + (berbagi dalam satu piring)
- Mogpog + (berbohong)
- Ponggang + (bercelah)
- Ngeres + (berdebu)
- Majadeng + (berhadap-hadapan dengan sikap menantang untuk berkelahi)
- Magadgad + (berisi kutu ayam)
- Maplaus + (berisi plaus (sejenis alas sesajen berbentuk segitiga yang terbuat dari janur))
- Maplawah + (berisi plawah(kerangka alat musik tradisional bali yang biasanya diukir, sebagai tempat menyusun ‘bung-bung’ atau bambu resonansi ))
- Masaur + (berisi serundeng (lauk dari kelapa parut yang diberi bumbu dan disangrai))
- Mapatik + (berisi sisik yang berbisa)
- Maprambat + (berisi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
- Masliahan + (berjalan-jalan untuk menghilangkan rasa lesu)
- Makata + (berkata dalam bahasa yang dianggap asing)
- Masidikara + (berkeluarga yang bersatu)
- Kumalipan + (berlaku seperti lipan (tentang anak yang banyak bergerak pada masa belajar merangkak/berjalan))
- Makramas + (berlangir)
- Kerta raharja + (berlimpah)
- Ngrerep + (bermalam)
- Matabih + (beroda)
- Maplanting + (berpemberat)
- Mabesen + (berpesan (untuk disampaikan kepada seseorang))
- Manacika + (berpikir yang baik dan benar (salah satu dari konsep tri kaya parisuda))
- Mapincer + (berputar)
- Sebau + (bersekutu (tt dua orang yg masing-masing memiliki satu ekor sapi yg saling meminjamkan sapinya agar dapat menggunakan bajak yg harus ditarik dua ekor sapi))
- Makinkin + (bersiap-siap)
- Resik + (bersih (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Mareresik + (bersih-bersih (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Maplantar + (bertakuk untuk naik-turun)
- Nyahjah ulangun + (bertamasya untuk menikmati keindahan alam)
- Nyadigin + (bertingkah laku kasar atau berkata kasar)
- Warang + (besan)
- Agal + (besar dan kasar)
- Gangsul + (besar dan kasar (tentang bicara))
- Nengin + (biarkan (untuk tidak ditanami padi))
- Panelas + (biaya yang dihabiskan)
- Pijer + (bibit kelapa yg sudah tumbuh: zat semacam tawas, biasa untuk mencampur obat minum)
- Pragiwaka + (bijaksana (bentuk alus singgih/jenis bahasa bali untuk berbicara dengan orang yang harus dihormati))
- Kecambah + (biji kacang yang sudah tumbuh/kelihatan akarnya)
- Klabet + (biji-bijian yang biasanya digunakan sebagai campuran minyak rambut atau bedak)
- Reng + (bilah-bilah kayu atau bambu yang dipasang pada kasau tempat memasang genting)
- Rimpung + (binasa (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Kalimayah + (binatang berkaki seribu yang mengeluarkan sinar pada waktu malam)
- Patikonang + (binatang peliharaan yang bisa disembelih)
- Kuuk + (binatang sejenis musang)
- Kalisasuan + (binatang sejenis tawon yang membuat rumah dari tanah)
- Plancah + (binatang ular yang dianggap keramat)
- Bongkek + (bisul yang besar)
- Blaganjure + (blaganjur/baleganjur (salah satu jenis musik tradisional bali))
- Andar + (bor kecil untuk membuat lubang pd kayu, sarung keris, dsb)
- Pusut + (bor kecil yang dipilin dengan tangan untuk melubangi sesuatu)
- Bebanci + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
- Pabanci + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
- Kalimoko + (buah sejenis jambu batu yang dapat dimakan)
- Blungking + (buah semangka yang masih muda)
- Raka-raka + (buah-buahan untuk sesajen)
- Durbudi + (budi yang buruk)
- Ruak + (buka lahan)
- Ruakang + (bukakan lahan)
- Nitisara + (buku yang mengandung ajaran kesusilaan)
- Badi + (bulir padi yang tak keluar dari pelepah daun karena kekurangan air)
- Kales + (bulu yang tumbuh pada bagian belakang pipi)
- Rumbah + (bumbu cincang)
- Kecicang + (bunga bongkot yakni tumbuhan sebangsa lengkuas, yang dapat dipakai sambal)
- Tunjung + (bunga teratai)
- Cecunduk + (bunga yang ditusukkan pada rambut)
- Alpaprana + (bunyi konsonan yang diucapkan dengan hembusan nafas yang lemah)
- Gedubug + (bunyi pijakan kaki yang berat dan keras)
- Cedar + (bunyi senapan yang ditembakkan)
- Juru gasal + (buruh memotong padi yang mengambil upah berupa padi)
- Paderep + (buruh untuk memotong padi)
- Sawan ujan + (burung yang bulunya kemerah-merahan)
- Plispisan + (butir-butir nasi yang jatuh pada waktu makan)
- Parusa + (caci maki)
- Calon + (calon)
- Canange + (canang)
- Garot + (cangkul bergigi dari kayu untuk menggaruk)
- Kejen + (cangkul yang biasanya digunakan untuk membersihkan pematang sawah)
- Jegeg + (cantik)
- Dlehdeh + (cara berjalan yang pelan-pelan)
- Glindeng + (cari angin)
- Nglindeng + (cari angin)
- Rerehang + (carikan (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Ceda + (cela)
- Celuluk + (celuluk)
- Adi Parwa + (cerita yang pertama dan paling utama (besar) dalam epos mahabharata)
- Putu + (cucu, sebutan untuk anak pertama)
- Aklambian + (cukup untuk sebuah baju)
- Munggir + (daerah tanah yang agak tinggi)
- Rumbah Gile + (daging babi cincang yang dicampur dengan bumbu cincang untuk kelengkapan sesajen upacara pengabenan (pembakaran jenazah))
- Rames + (daging yang dicincang)
- Enteban + (daging yg dicencang untuk adonan lawar)
- Mariin-riinan + (dahulu-mendahului(basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Riinin + (dahului (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
- Riinang + (dahulukan)
- Dalem + (dalam)
- Dalil + (dalil)
- Panglahlah + (dampak)
- Ron + (daun (alus singgih))
- Ruan + (daun (alus singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati))
- Dry fase of coconut leaves + (daun kelapa yang sudah kering)
- Rontal + (daun lontar)
- Lontar + (daun lontar yang bertuliskan huruf bali)