Difference between revisions of "Place Tenganan Pegringsingan"
From BASAbaliWiki
Line 13: | Line 13: | ||
|Photo of information=Tenganan pegringsingan place photo FB tengananculture.jpg | |Photo of information=Tenganan pegringsingan place photo FB tengananculture.jpg | ||
|Link=www.facebook.com/tengananculture | |Link=www.facebook.com/tengananculture | ||
+ | }}{{Place/Information | ||
+ | |Title of information=Desa Tenganan | ||
+ | |Description of information id=Desa Tenganan Pegringsingan merupakan desa wisata dan menjadi salah satu dari tiga desa di Bali yang masuk ke dalam susunan Bali Aga. Bali Aga merupakan konsep desa tradisional yang masih dijaga sejak dahulu hingga saat ini. Desa Tenganan berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Dalam peta kawasan wisata Bali Timur, Desa Tenganan menjadi salah satu tujuan wisata budaya unik yang bisa dikunjungi. | ||
+ | Desa Tenganan sendiri memiliki dua, yaitu Desa Tenganan Pegringsingan dan Dauh Tukad. Kedua desa Tenganan tersebut memiliki daya tarik yang sama, meyimpan berbagai budaya dan tradisi unik dan eksotis. Dengan tampilan arsitektur bangunan rumah-rumah yang tradisional ala budaya Bali Kuno dan dibalut dengan alam pedesaan yang kental seakan Desa Tenganan belum tersentuh kemajuan zaman. | ||
+ | Sejumlah hal yang membuat Tenganan menjadi populer di antaranya adalah keunikan tradisi Mekare-kare (Megeret Pandan) atau biasa dikenal dengan Perang Pandan. Tradisi ini digelar setahun sekali dan menjadi salah satu atraksi wisata terpopuler bagi wisatawan di Bali. Berikutnya adalah hasil kerajinan tradisional berupa kain Gringsing yang menggunakan teknik double ikat yang sudah mulai langka. | ||
+ | Hal yang menarik lainnya di Tenganan adalah penduduknya yang tidak merayakan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Galungan. Warga Tenganan hanya mengenal satu hari besar, yakni Aci Sambah, seperti saat digelarnya tradisi Perang Pandan. Kalender yang digunakan Desa Tenganan juga berbeda dengan kalender yang biasa digunakan oleh umat Hindu Bali. Desa Tenganan memiliki kalender sendiri yang disebut sasih Sambah. Sasih atau bulan dari tahun Isaka tersebut dikelompokkan menjadi menjadi tiga bagian tahun, di antaranya: Tahun I Sambah Biasa (360 Hari), Tahun II Sambah Biasa (352 Hari), dan Tahun III Sambah (383 Hari). | ||
+ | Keunikan lainnya warga Tenganan, yakni tidak mengenal warna ataupun kasta seperti desa-desa lainnya di Bali. Hal itu karena Tenganan sama sekali tidak terpengaruh budaya luar, termasuk juga saat pengaruh Majapahit saat datang ke Bali. Keduduk anak perempuan di Tenganan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki sebagai ahli waris karena warga Desa Tenganan tidak memandang gender. Berbeda halnya dengan tatanan masyarakat Bali umumnya yang patrilineal. Selain itu, warga Desa Tenganan tidak mengenal poligami maupun perceraian. | ||
+ | Desa Tenganan juga memiliki alat musik tradisional yang disakralkan bernama Slonding. Alat musik Slonding hanya digunakan saat ada upacara keagamaan tertentu, seperti tradisi Megeret Pandan, mengiringi tari Rejeng dan tari Mabuang. Selain itu, di Desa Tenganan tidak ada upacara Ngaben yang biasa dilakukan warga Hindu lainnya di Bali ketika ada yang meninggal. Di Tenganan jika da orang meninggal maka jasadnya langsung dikubur saat itu juga. Tidak ada kremasi atau menunggu hari baik, kecuali hari sudah sore maka akan dikubur esok harinya sebelum jam 12 siang. | ||
+ | Saat penguburan mayat, jasad dikuburkan tertelungkup dengan kepala pada bagian selatan. Tidak ada bekal kubur dari materi dunia seperti uang dan lainnya, pun tidak ada pakaian atau kain sebagai pembungkus jasad. Keburan di Desa Tenganan juga memiliki keunikan karena dibagi menjadi dua, yaitu Kangin yang diperuntukkan untuk mengubur jasad orang biasa dan Setra yang diperuntukkan untuk mengubur jasad oran suci sepeti pemangku. | ||
+ | Begitu menariknya Desa Tenganan dengan berbagai budaya dan tradisi unik yang masih terpelihara hingga sekarang. Desa Tenganan juga masih menerapkan sistem tradisional dalam transaksi jula beli, yaitu dengan barter. Umumya profesi masyarakat Tenganan adalah sebagai petani dan seniman. Jika ada sebuah agenda untuk berwisata ke Karangasem maka Tenganan adalah tujuan wajib yang harus dikunjungi di wilayah Bali Timur. | ||
}} | }} | ||
|Linked words=Gering, | |Linked words=Gering, | ||
}} | }} |
Enable comment auto-refresher