UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Difference between revisions of "Place Pura Agung Manik Batu"

From BASAbaliWiki
Line 9: Line 9:
 
|Photo of information=BATU.jpg
 
|Photo of information=BATU.jpg
 
}}
 
}}
|Topic=Kota Denpasar, Temples
+
|Topic=Temples
|SummaryTopic=Pura Agung Manik Batu is a Swagina Temple or a functional temple to be precise as the Subak Temple where Dewi Sri is located.
+
|SummaryTopic=A place to worship Goddess Sri
|SummaryTopic id=Pura Agung Manik Batu termasuk kategori Pura Swagina atau pura fungsional tepatnya sebagai Pura Subak yang mana bersentananya Dewi Sri.
+
|SummaryTopic id=Tempat memuja Dewi Sri
|SummaryTopic ban=Magenah ring wawidangan Subak Kerdung, Pedungan, Denpasar
+
|SummaryTopic ban=Genah mamuja Betari Sri
 
}}
 
}}

Revision as of 11:05, 21 March 2022

BATU2.jpeg
Name of Place
Pura Agung Manik Batu
Location
Reference
Lontar
    Folktales
      Biographies
        Children's Books
          Books
            Holidays and Ceremonies


              Add your comment
              BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

              Information about place

              BATU.jpg

              In English

              Manik Batu Temple in the Subak Kerdung area, Pedungan, Denpasar. Pura Agung Manik Batu is included in the category of Pura Swagina or a functional temple, precisely as Pura Subak where Dewi Sri is located.

              In Balinese

              In Indonesian

              Pura Manik Batu di kawasan Subak Kerdung, Pedungan, Denpasar. Pura Agung Manik Batu ini termasuk dalam kategori Pura Swagina atau pura fungsional tepatnya sebagai Pura Subak yang mana bersentananya Dewi Sri, namun bisa juga di kategorikan sebagai pura umum dikarenakan terdapat beberapa manivestasi Beliau yang turut bersentana di Pura ini seperti : Tri Murti ( Brahma, Wisnu, Siwa ) beserta Sakti-nya (Dewi Sarasvati, Dewi Sri, Dewi Uma/ Durga ) dan Pesimpangan Ratu Gede Dalem Nusa dan Dewi Kwan Im. Memiliki arti “Pura” yang berarti tempat pemujaan, “Agung” yang berarti Besar, “Manik” yang berarti Benih / Bibit yang dalam cangkupan luas dapat di artikan sebagai jiwa dan sumber kehidupan, dan “Batu” yang dapat diartikan sebagai Biji / Metu yang muncul / timbul / keluar. Cukup membawa pejati, bungkak nyuh gadang jika nunas tamba, dan bungkak nyuh gading untuk malukat. Prosesnya itu ada dari nista mandala sampai utamaning mandala pura.