In English
Penglipuran Village has a unique culture and architecture that blends with nature. This philosophy is implemented into three aspects, namely the Parahyangan, Pawongan and Palemahan aspects: harmonious relationship between humans and God, between humans, and humans and their environment.
There are environmentally friendly houses with angkul-angkul (entrance doors) made of soil and bamboo roofs, paon (traditional kitchens) whose walls are made of gedeg (woven bamboo) and bale saka enem which also has a bamboo roof.
To maintain the comfort and beauty of the environment, each household creates a garden in front of their house (telajakan) which is planted with a variety of flower plants and motor vehicles are prohibited in the main yard at certain hours.
The concept of a beautiful and natural village is the main attraction of Penglipuran Village. The wisdom of local residents regarding spatial planning patterns makes this village neat and clean. Apart from this, this village has the status of one of the Bali Aga Villages.
In Balinese
In Indonesian
Desa Penglipuran memiliki kekhasan budaya dan arsitektur yang menyatu dengan alam. Falsafah ini diimplementasikan menjadi tiga aspek yaitu aspek Parahyangan, Pawongan dan Palemahan, yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, antar sesama manusia, dan manusia dengan lingkungannya. rumah warga yang ramah lingkungan yaitu angkul-angkul (pintu masuk) yang berbahan tanah dan beratap bambu, paon (dapur tradisional) yang dindingnya terbuat dari gedeg (anyaman bambu) dan bale saka enem yang juga beratap bambu. Untuk menjaga kenyamanan dan keasrian lingkungan, masyarakat setempat membuat taman di depan rumah mereka (telajakan) yang ditanami dengan aneka ragam tanaman bunga serta adanya pelarangan masuknya kendaraan bermotor di pekarangan induk pada jam-jam tertentu.
Konsep desa yang asri dan alami menjadi daya tarik Desa Penglipuran. Kearifan warga lokal terkait pola penataan ruang menjadikan desa ini rapi dan bersih. Selain hal tersebut, desa ini berstatus salah satu Desa Bali Aga dengan adanya kekhasan konsep kepemimpinan ulu apat.
Beberapa cinderamata dari desa ini yakni minuman loloh cemcem, loloh teleng, dan kudapan klepon.
Sumber:
Andriyani, Anak Agung Istri. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata Penglipuran Bali)”. Jurnal Ketahanan Nasional Volume 23 Nomor 1 Halaman 1-16.
https://www.desapenglipuran.com/
I Kadek
Enable comment auto-refresher