UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Desa Canggu

From BASAbaliWiki
Revision as of 04:55, 2 April 2019 by I Kadek (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Place |Page Title=Desa Canggu |Photograph reference link=https://bit.ly/2FQTOXp |Information about place={{Place/Information |Title of information=Desa Cangg...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Name of Place
Desa Canggu
Location
Reference
https://bit.ly/2FQTOXp
Lontar
    Folktales
      Biographies
        Children's Books
          Books
            Holidays and Ceremonies


              Add your comment
              BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

              Information about place


              In English

              In Balinese

              In Indonesian

              Apa Anda sedang mencari lokasi menginap yang indah dengan suasana alam pedesaan? Jika iya, datanglah di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Di sinilah pemandangan sawah yang indah serta udara yang sejuk bertemu pantai pasir hitam vulkanik yang langsung menghadap Samudera Hindia, dan Anda tak perlu berkompromi perihal makanan dan kehidupan malam.

              Perihal sejarah, asal mula diambilnya nama “Canggu” sebagai Desa memiliki benang merah yang menghubungkannya dengan zaman kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada zaman Majapahit, Canggu merupakan sebuah nama pelabuhan yang terletak di Muara Kalibrantas. Raja Bali yang dipimpin oleh Sri Semara Kepakisan suatu ketika diundang oleh Hayamwuruk yang memerintah Majapahit. Tetapi Raja Bali tersebut mengutus patihnya yang bernama Kyai Petandakan. Saat Kyai Petandakan hendak pulang ke Bali, ia diberi sebilah keris sebagai jimat untuk mempertahankan Bali. Saat naik kapal di Begawan Canggu, ia mengelurkan keris tersebut dari sarungnya dan dialihkan ke udara (atas), tetapi keris itu dengan sendirinya kembali ke sarungnya. Keris itu pun akhirnya diberi nama Begawan Canggu. Setelah tiba di Bali, oleh Raja Bali keris itu diserahkan kembali pada Kyai Petandakan ditempat dekat Pantai Batu Bolong, dan tempat ia menerima dan membawa keris itulah yang saat ini kita kenal sebagai Desa Canggu. Daerah desa Canggu kini kian berkembang. Berbagai tempat dan fasilitas penunjang perjalanan bertumbuh dengan seiring waktu. Pariwisata mulai berkembang sejak tahun 2000, dan Canggu pun mulai dilirik investor. Berdasarkan data kantor desa setempat sampai akhir tahun 2017, terdapat 479 akomodasi yang terdiri dari hotel, restoran, vila, home stay, bar dan hotspot lainnya. Salah satu akomodasi yang bisa Anda kunjungi saat berlibur di Canggu adalah Hotel Desa Seni atau nama lainnya Desa Seni Village Resor. Hotel ini menyediakan pengalaman unik di mana Anda dapat makan sehat di restoran yang sebagian bahannya berasal dari bahan organik kebun sendiri. Di sini Anda juga disuguhkan untuk menikmati budaya Indonesia, tari, teater, seni, termasuk yoga dan perawatan spa.

              Tak hanya itu, Anda juga bisa bersantai ditepi kolam renang air asin dengan sala jerami menawan untuk tempat teduh. Staf yang menyenangkan dalam berbicara serta taman-taman yang rimbun dan indah terlihat seperti sesuatu dari dongeng seribu satu malam. Seluruh efeknya adalah dunia lain. Pemandangan sawah tradisional dan keaslian desa budaya, dengan semua fasilitas dan layanan modern memastikan pengalaman yang benar-benar unik dan tak terlupakan. Di tengah keramaian pariwisata, masyarakat Canggu masih ada kepedulian mengelolah lahan pribadi dengan mengembangkan lahan pertanian sebagai sektor penunjang. Masih banyak bentangan sawah dan subaknya yang bisa Anda jumpai di daerah Canggu. Tak jarang para turis berhenti dipinggir jalan untuk memfoto sawah-sawah yang dilewati. Dan area persawahan bisa menjadi potensi baru untuk dikembangkan menjadi agrowisata untuk menopang sektor pariwisata yang ada. Hal yang perlu diingat, pariwisata boleh saja menjadi andalan utama, tapi adat dan budaya harus tetap lestari, dan itulah komitmen dari masyarakat lokal di Canggu.


              https://bit.ly/2FQTOXp


              I Kadek