UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Harmonious is not cool, but an obligation

From BASAbaliWiki
Revision as of 07:14, 13 February 2023 by Ivan Lee S (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Intercultural |Title=Harmonious is not cool, but an obligation |Title id=Rukun itu tidak keren tapi kewajiban |Original language=Balinese |Religion=Bali |Aut...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Title (Indonesian)
Rukun itu tidak keren tapi kewajiban
Title (Balines)
-
Original title language
Balinese
Photo Reference
Fotografer
Photograph credit
Religion or culture
Bali
Category
Responden (life participants)
Author(s) / Contributor(s)
  • Ivan Lee S
Institution / School / Organization
Life Participant
Related Places


    Nia Prasetya

    15 months ago
    Votes 0++
    Suksma informasinyane, tiang mara nawang ada liu tongos ibadah ane kausak asik ring warsa 2022. Tiang kadang bingung, apa ane kabakatang yen suba ngusak asik tongos ibadah anak lenan. Apa ane ngranaang anake seet pesan lakar nyerang krama lenan. Apa anake ane malaksana corah cara keto tusing percaya teken karma pala? Yen rasa-rasaang mirib tipis sajan rasa manyama braya di keneh anake totonan. Unduk cara kene ane patut kelidin. Yen nyidang, uli jani malajahang dewek, anut teken hukum karma pala, nyalanang apa ane madan Tat Twam Asi. Unduk rebat umat maagama cara kene sapatutnyane eda dadianga konten, eda celepanga ka TV, instagram miwah tiktok, apang anak cerik ane maplalianan sosial media tusing ningalin konten-konten sensitif. Uli cenik patut kaajahin apang cerik-cerike bisa nglantangang basang yening ada ane tusing cocok. Ngalih musuh dong aluh, ane keweh ento nyaga rasa adung matimpal, manyama braya, masia krama.
    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Videos

    Description


    In English

    According to KBBI, harmony is not fighting, being united in heart, agreeing, good and peaceful. We must understand and have these five things in ourselves and our hearts. According to Setara Institute researchers, one of the trends throughout 2022 is the continued increase in cases of disturbances to places of worship. Then there are other trends such as violations of freedom of religion and belief. Of the 333 violations of freedom of religion and belief, most were committed by residents, 94 of them (Quoted from uploading @voaindonesia).

    With the cases that occurred, the meaning of harmony faded. It is only spoken in the mouth but cannot be felt in reality. The point of view that pillars are cool, in my opinion, is not quite right, because Mr. Basuki Tjahaya Purnama once said "if an official is not corrupt, then he doesn't need to be respected, because that is his oath of office". The same is true with harmony, we must understand, have and do this with our fellow human beings. From the smallest scale, that is, in the family you have to provide education about harmony, then it's the same at school. This is the most basic foundation in the formation of character. In society we also have to have the courage to be agents of change, setting an example that whatever religion is embraced (which has been recognized by the Indonesian government) is good. Not fighting like in the office, namely working overtime to replace colleagues who are having holiday services. One heart can be shown by not choosing friends and being able to play with all friends at school. Agree to help smooth the holiday worship. Kind and peaceful by saying Sorry, Thank you and Please to anyone.

    Some are just small things that can be done. The advantage of attracting religious harmony is that discounts and holidays can be enjoyed by anyone. So, what extraordinary things will you do today to maintain harmony?

    In Balinese

    In Indonesian

    Menurut KBBI, rukun adalah tidak bertengkar, bersatu hati, bersepakat, baik dan damai. Lima hal tersebut wajib kita pahami dan miliki di dalam diri dan hati kita masing-masing. Menurut peneliti Setara Institute, salah satu tren sepanjang tahun 2022 adalah terus naiknya kasus gangguan terhadap tempat ibadah. Lalu ada tren lainnya seperti pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dari 333 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan, paling banyak dilakukan oleh warga, sebanyak 94 tindakan (Dikutip dari unggahan @voaindonesia).

    Dengan kasus-kasus yang terjadi, arti dari kerukunan itu menjadi pudar. Hanya terucap dimulut namun tidak tidak dapat dirasakan secara nyata. Sudut pandang bahwa rukun itu keren menurut saya kurang tepat, karena Bapak Basuki Tjahaya Purnama pernah berkata “kalau seorang pejabat tidak korupsi, ya tidak perlu dihargai, karena itu memang sumpah jabatannya”. Sama halnya dengan kerukunan, hal itu memang sudah wajib kita pahami, miliki dan dilakukan kepada sesama manusia. Dari skala paling kecil, yaitu dikeluarga harus memberikan edukasi perihal kerukunan, lalu di sekolah pun juga demikian. Ini adalah pondasi paling dasar dalam pembentukan karakter. Dalam masyarakat kita juga harus berani menjadi agen perubahan, memberikan contoh bahwa apapun agama yang dianut (yang sudah diakui oleh pemerintah Indonesia) adalah baik. Tidak bertengkar seperti dikantor yaitu lembur menggantikan rekan yang sedang ada ibadah hari raya. Bersatu hati bisa ditunjukan dengan tidak memilih-milih teman dan bisa bermain dengan semua teman di sekolah. Bersepakat untuk membantu kelancaran ibadah hari raya. Baik dan damai dengan mengucapkan Maaf, Terima kasih dan Tolong kepada siapapun.

    Sebagian hanyalah hal-hal kecil yang dapat dilakukan. Keuntungan menarik rukun beragama adalah diskon dan libur hari raya dapat dirasakan oleh siapapun.Nah, jadi hal luar biasa apa yang akan kamu lakukan hari ini untuk menjaga kerukunan?