Difference between revisions of "Government Reinventing Bali Tourism - A Vision of Creativity, Education and Entrepreneurship"
Line 5: | Line 5: | ||
|Title=Reinventing Bali Tourism - A Vision of Creativity, Education and Entrepreneurship | |Title=Reinventing Bali Tourism - A Vision of Creativity, Education and Entrepreneurship | ||
|Photograph=Genesis.jpg | |Photograph=Genesis.jpg | ||
− | |Description text=The rebranding and reconfiguration of the Bali tourism industry from Desa Wisata to Desa Kreatif (tourism village to creative village) is essential. Tourism products shift from vacation leisure activities to learning and innovation experiences up-skilling people as entrepreneurs within the 21st-century global creative economy. | + | |Description text=Original article printed in BALI!Now |
+ | |||
+ | The rebranding and reconfiguration of the Bali tourism industry from Desa Wisata to Desa Kreatif (tourism village to creative village) is essential. Tourism products shift from vacation leisure activities to learning and innovation experiences up-skilling people as entrepreneurs within the 21st-century global creative economy. | ||
Demographics have changed from the leisure-focused baby boomers to the X, Y, Z, and millennial generations who tend to be orientated towards creative and entrepreneurial adventures. The market evolves from internationals to a mixed domestic and international audience. The emphasis changes from ‘trading’ to instilling innovative and entrepreneurial knowledge... | Demographics have changed from the leisure-focused baby boomers to the X, Y, Z, and millennial generations who tend to be orientated towards creative and entrepreneurial adventures. The market evolves from internationals to a mixed domestic and international audience. The emphasis changes from ‘trading’ to instilling innovative and entrepreneurial knowledge... | ||
Line 12: | Line 14: | ||
See whole piece at https://bit.ly/3pD43p9, originally published in NOW!Bali, April 1, 2021 by Richard Horstman. | See whole piece at https://bit.ly/3pD43p9, originally published in NOW!Bali, April 1, 2021 by Richard Horstman. | ||
− | |Description text id=Rebranding dan rekonfigurasi industri pariwisata Bali dari "Desa Wisata" ke "Desa Kreatif" sangat penting. Produk pariwisata beralih dari aktivitas hiburan ke pengalaman pembelajaran dan inovasi yang meningkatkan keterampilan orang-orang sebagai wirausahawan dalam ekonomi kreatif global abad ke-21. | + | |Description text id=Artikel asli dicetat di BALI!NOW |
+ | |||
+ | Rebranding dan rekonfigurasi industri pariwisata Bali dari "Desa Wisata" ke "Desa Kreatif" sangat penting. Produk pariwisata beralih dari aktivitas hiburan ke pengalaman pembelajaran dan inovasi yang meningkatkan keterampilan orang-orang sebagai wirausahawan dalam ekonomi kreatif global abad ke-21. | ||
Bonus Demografi yang telah berubah dari generasi baby boomer yang berfokus pada rekreasi menjadi generasi X, Y, Z, dan milenial yang cenderung berorientasi pada petualangan kreatif dan kewirausahaan. Pasar berkembang dari internasional ke audiens domestik dan internasional. Penekanannya berubah dari "perdagangan" menjadi sebuah pengetahuan inovatif dan kewirausahaan... | Bonus Demografi yang telah berubah dari generasi baby boomer yang berfokus pada rekreasi menjadi generasi X, Y, Z, dan milenial yang cenderung berorientasi pada petualangan kreatif dan kewirausahaan. Pasar berkembang dari internasional ke audiens domestik dan internasional. Penekanannya berubah dari "perdagangan" menjadi sebuah pengetahuan inovatif dan kewirausahaan... |
Revision as of 14:40, 26 January 2022
- Title
- Reinventing Bali Tourism - A Vision of Creativity, Education and Entrepreneurship
- Affiliation
- Regency/City
- -
- Author(s)
- Category
- -
- Year
- Photo Credit/Source
- Video Credit/Source
- School/Org (if applicable)
- Location
Jury comments
Dumogi lomba-lomba sakadi puniki prasida nglantur, maprakanti sareng pemerintah mangda mirengang ide-ide miwah panampen sane becik saking krama Bali indik kawentenan pariwisata Bali. Pemerintah seneng pisan jagi nyangra acara puniki. Pemerintah madue unit khusus anggen nglimbakang sumber daya miwah kebijakan pariwisata. Malarapan antuk lomba puniki, prasida ngewehin ide anggen nglimbakang napi sane karencanayang olih pmerintah. BASAbali Wiki puniki sampun negdegang kayun jagi nglestariang basa Bali malarapan antuk dunia digital utawi amabaralaya. Benjang pungkur media puniki sida nglestariang basa Bali sapisanan nudut kayun para turise mangda rauh ka Bali. Dumogi pariwisata Bali sida matangi malih. Suksma sampun nyarengin.
Lomba-lomba seperti ini semoga bisa berlanjut, melibatkan pemerintah untuk mendengar ide-ide dan masukan yang baik untuk pariwisata Bali. Pemerintah sangat senang dan menyambut dengan terbuka, kami memiliki unit khusus untuk pengembangan sumberdaya dan kebijakan pariwisata. Dengan lomba ini, bisa menambah referensi kami untuk mengembangkan kegiatan kami. Dan juga media BASAbali Wiki ini juga turut melestarikan bahasa Bali di dunia digital. Kedepannya ini bisa menjadi salah satu media melestarikan bahasa dan menjadi nilai tambah juga untuk daya tarik bagi wisatawan. Semoga Bali bisa bangkit kembali. Terima kasih berpartisipasi.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali (disampaikan oleh Made Mona Rosita, S.Sos.,MH bidang Pengembangan Kelembagaan & Sumber Daya Manusia (PKSDM) mewakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali) .............................................
Kegiatan ini perlu ditingkatkan Dan berkelanjutan untuk membangkitkan generasi muda Bali dalam mengenal Dan melestarikan budaya melalui bahasa Bali, mencintai alam dan sesama melalui repleksi narasi Tulisan yang didapatkan dari pengalaman "experience" tumbuhnya rasa menjaga Bali bagian dalam perjalanan hidupnya. Generasi muda butuh ruang dan waktu didalam mereplesikan diri baik Seni budaya, cinta alam dan penguatan enterprenuer ship Hindu Bali. I Made Mendra Astawa, S.Tr. Par.-Forkom Dewi Bali (Forum Komunikasi Desa Wisata Bali)
.............................................
Enable comment auto-refresher