Difference between revisions of "Environmental Initiative Desa Tembok"

From BASAbaliWiki
Line 3: Line 3:
 
|Name of Initiative=Pengelolaan Sampah Desa Tembok
 
|Name of Initiative=Pengelolaan Sampah Desa Tembok
 
|Photograph=Tembok.png
 
|Photograph=Tembok.png
 +
|Initiative innovation=Carrying out waste bank base on community at Tembok village
 
|Initiative innovation id=Melaksanakan kegiatan bank sampah berbasis masyarakat di Desa Tembok
 
|Initiative innovation id=Melaksanakan kegiatan bank sampah berbasis masyarakat di Desa Tembok
 +
|Initiative innovation ban=Ngelaksayang parikrama bank sampah berbasis masyarakat ring Desa Tembok
 
|Initiative place=Place Buleleng
 
|Initiative place=Place Buleleng
 +
|Initiative matter=1. Waste in the TPST is still mixed, because it has not been managed from the upstream/source.
 +
 +
2. Inefficient waste management operations, because TPST officers need more time to sort out mixed waste.
 
|Initiative matter id=1. Sampah di TPST masih tercampur, karena belum terkelola dari hulu/sumbernya.
 
|Initiative matter id=1. Sampah di TPST masih tercampur, karena belum terkelola dari hulu/sumbernya.
  
Line 16: Line 21:
  
 
6. Persoalan sampah harus diselesaikan bersama. Melibatkan masyarakat sebagai subyek merupakan salah satu cara mengefektifkan penanganan masalah sekaligus mempercepat desa dalam mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan sampah.
 
6. Persoalan sampah harus diselesaikan bersama. Melibatkan masyarakat sebagai subyek merupakan salah satu cara mengefektifkan penanganan masalah sekaligus mempercepat desa dalam mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan sampah.
 +
|Initiative matter ban=1. Luhu ring TPST kari mecampur dwaning durung terkelola saking sumbernyane
 +
2. Nenten efisiennyane operasional pengelolaan sampah,
 +
3. Rendahnyane kesadaran kramane ring dampak lingkungan sane kakiwitin olih luhu
 +
4. kebiasaan ngutang luhu ring sembarang tempat, termasuk parit lan tukad kari dados budaya ring kramane
 +
|Initiative positive contribution=1. All levels of society are actively involved in waste management (at least 85% of the total population becomes waste bank customers).
 +
 +
2. The community has a collective awareness to protect the environment in a sustainable manner.
 +
 +
3. Good waste management (sorted, processed, managed), villages can implement upcycle.
 
|Initiative positive contribution id=1. Seluruh lapisan masyarakat terlibat aktif dalam pengelolaan sampah (minimal 85 % dari jml penduduk menjadi nasabah bank sampah).
 
|Initiative positive contribution id=1. Seluruh lapisan masyarakat terlibat aktif dalam pengelolaan sampah (minimal 85 % dari jml penduduk menjadi nasabah bank sampah).
  
Line 21: Line 35:
  
 
3. Manajemen pengelolaan sampah yg baik (pilah, olah, kelola), desa bisa melakukan penerapan upcyling.
 
3. Manajemen pengelolaan sampah yg baik (pilah, olah, kelola), desa bisa melakukan penerapan upcyling.
|Initiative contributed id=Seluruh masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, terbangun perubahan perilaku dan cara pandang terhadap sampah, lingkungan desa semakin bersih dan sampah dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang dapat masyarakat lihat dan rasakan secara langsung
+
|Initiative positive contribution ban=1. Samian kramane sareng aktif ring pengelolaan sampah (minimal 85% saking jumlah penduduk dados nasabah Bank sampah)
 +
2. Kramane medue kesadaran kolektif mangda nyaga palemahane secara berkelanjutan
 +
3. Manajemen pengelolaan sampah sane becik (pilah, olah lan kelola), desa prasida ngelaksanayang upcycling
 +
|Initiative contributed=The whole community actively participates in waste management, changes in behavior and perspective on waste are developed, the village environment is cleaner and waste can have social and economic impacts that people can see and feel directly.
 +
|Initiative contributed id=Seluruh masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, terbangun perubahan perilaku dan cara pandang terhadap sampah, lingkungan desa semakin bersih dan sampah dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang dapat masyarakat lihat dan rasakan secara langsung
 +
|Initiative contributed ban=Samian kramane berpartisipasi aktif ring pengelolaan sampah, terbangun perubahan prilaku lan cara pandang terhadap sampah, lingkungan desa mangda sayang kedas lan luhu prasida ngicenin dampak sosial lan ekonomi sane prasida kecingakin olih kramane lan karasayang  secara langsung
 +
|Initiative help=Consistency & common vision of all stakeholders (village government, community and traditional village)
 
|Initiative help id=Konsistensi & kesamaan visi seluruh stakeholder ( pemerintah desa, masyarakat dan desa adat)
 
|Initiative help id=Konsistensi & kesamaan visi seluruh stakeholder ( pemerintah desa, masyarakat dan desa adat)
 +
|Initiative help ban=Konsistensi lan kesamaan visi ring samiaan stakeholder (Pemerintah desa, krama lan desa adat)
 +
|Initiative sustaining=Yes, because it is implemented in an integrated manner involving the village community and all components, both customary and official.
 
|Initiative sustaining id=Dapat, karena dilaksanakan secara terpadu melibatkan masyarakat desa dan seluruh komponen, baik adat dan dinas.
 
|Initiative sustaining id=Dapat, karena dilaksanakan secara terpadu melibatkan masyarakat desa dan seluruh komponen, baik adat dan dinas.
 +
|Initiative sustaining ban=Mrasidayang, dwaning kalaksanyang secara terpadu ngelibatin krama desane lan samian komponen, baik adat lan dinas
 
|Initiative children books=Childrens Book 4 - Luh Ayu Manik Mas Nglawan Luu Plastik, 3 - Luh Ayu Manik Mas, Luh Ayu Manik Pahlawan Lingkungan
 
|Initiative children books=Childrens Book 4 - Luh Ayu Manik Mas Nglawan Luu Plastik, 3 - Luh Ayu Manik Mas, Luh Ayu Manik Pahlawan Lingkungan
 +
|Initiative business value=Tri Hita Karana and the spirit of menyama braya
 
|Initiative business value id=Tri Hita Karana dan Semangat menyama braya
 
|Initiative business value id=Tri Hita Karana dan Semangat menyama braya
 +
|Initiative business value ban=Tri hita karana lan semangat menyama braya
 
|Initiative photos={{Environmental Initiative/Photo
 
|Initiative photos={{Environmental Initiative/Photo
 
|Photo=101585064 10215041334661483 1576782232092147712 n.jpg
 
|Photo=101585064 10215041334661483 1576782232092147712 n.jpg
Line 61: Line 86:
 
http://tembok-buleleng.desa.id/index.php/first
 
http://tembok-buleleng.desa.id/index.php/first
 
|Topic=Waste reduction
 
|Topic=Waste reduction
 +
|SummaryTopic=Village scale waste management
 +
|SummaryTopic id=Pengelolaan sampah skala desa
 +
|SummaryTopic ban=Ngelola luhu ring Desa
 
|Initiative category id=Pengelolaan Sampah, Bank Sampah,
 
|Initiative category id=Pengelolaan Sampah, Bank Sampah,
 
|Initiative SDG=Clean Water and Sanitation, Partnerships to achieve the Goal, Good Health and Well-being, Sustainable Cities and Communities,
 
|Initiative SDG=Clean Water and Sanitation, Partnerships to achieve the Goal, Good Health and Well-being, Sustainable Cities and Communities,
 
}}
 
}}

Revision as of 09:58, 2 December 2021

Tembok.png
Name of environmental initiative
Pengelolaan Sampah Desa Tembok
Related place
Related book
-
Related children book
Related lontar
-
Related folktale
-
Related holiday or ceremony
-


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description

Carrying out waste bank base on community at Tembok village


Why does the innovation or project matter?

1. Waste in the TPST is still mixed, because it has not been managed from the upstream/source. 2. Inefficient waste management operations, because TPST officers need more time to sort out mixed waste.


How do you or your team know that the innovation or project is working (or making a positive contribution)?

1. All levels of society are actively involved in waste management (at least 85% of the total population becomes waste bank customers).

2. The community has a collective awareness to protect the environment in a sustainable manner.

3. Good waste management (sorted, processed, managed), villages can implement upcycle.


What has contributed to the innovation or project working?

The whole community actively participates in waste management, changes in behavior and perspective on waste are developed, the village environment is cleaner and waste can have social and economic impacts that people can see and feel directly.


What else would help the innovation or project be more successful?

Consistency & common vision of all stakeholders (village government, community and traditional village)


Is the innovation or project self-sustaining? If not, what needs to be done for that to happen?

Yes, because it is implemented in an integrated manner involving the village community and all components, both customary and official.


What Balinese value does this initiative invoke?

Tri Hita Karana and the spirit of menyama braya


People/groups to contact

Perbekel/Kepala Desa Tembok

I Dewa Komang Yudi (082237452878)

Website :

http://tembok-buleleng.desa.id/index.php/first