Biopores Project

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
20230113T160458479Z608993.png
Wikithon Winner
0
Vote
Nama inisiatif lingkungan
Biopores Project
Tempat yang berkaitan
Buku yang berkaitan
-
Buku anak-anak yang berkaitan
-
Lontar yang berkaitan
-
Dongeng yang berkaitan
-
Hari raya atau upacara yang berkaitan
-
Instansi / Organisasi / Komunitas
SMAN 3 Denpasar, Langley High School
Media Sosial
Kategori
SMA
Kompetisi
Environment


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Additional Photos

Bagaimana kamu menjadikan lingkunganmu lebih baik?

Deskripsi

Kami dari tim bioranger, memiliki misi untuk mempengaruhi masyarakat agar terbiasa menggunakan biopori sebagai alat yang dapat mengurangi sampah organik sebagai tempat pengomposan dan penyerapan air. Kegiatan ini dilakukan di kawasan perumahan washington DC dan di Bali tepatnya di SMAN 3 Denpasar. Gerakan ini begitu sederhana, namun dapat digunakan setiap saat, dimanapun dan signifikan. Anda pasti bisa melakukannya!!! Konsep biopori ini sedang direplikasi melalui lubang resapan biopori. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris (biasanya dilapisi pipa plastik) yang ditanam di dalam tanah secara vertikal. Lubang resapan biopori biasanya memiliki diameter 10 cm dan ditanam dengan kedalaman 100 cm.


Inisiatif atau proyek apa yang akan dilakukan?

Sampah rumah tangga merupakan golongan sampah terbesar di dunia, sehingga jika kita lebih memperhatikannya, setidaknya kita bisa mengolah kembali sampah organik tersebut dan mengembalikannya ke alam yang bermanfaat bagi alam. Karena dengan adanya lubang biopori ini, kita dapat merubah kebiasaan kita membuang dan menimbun sampah terutama sampah organik sehingga dibiarkan menjadi barang yang tidak berarti. namun dengan tindakan ini, kita dapat mengurangi setidaknya 20% sampah organik yang ada di sekitar kita dan menjadikannya sebagai pupuk kompos yang begitu berarti bagi tanah, tanaman dan ekosistem di sekitar kita.


Bagaimana anda dan tim memastikan bahwa inisiatif atau proyek tersebut akan terlaksana (berdampak positif)?

Lubang biopori ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah organik, masalah sampah organik di Washington, DC dan Bali. Dengan adanya gerakan membuat lubang biopori, masalah sampah organik yang menumpuk akan teratasi. Selain menjadi kompos, sampah organik tersebut akan menghasilkan banyak unsur hara yang akan menyuburkan tanah; kita dapat meningkatkan daya serap air tanah dan mengurangi gas rumah kaca (CO2 dan metana) serta tentunya mencegah banjir. Sehingga dari yang tadinya sampah yang tidak berguna, jika diolah dengan baik akan sangat bermanfaat. Kita bisa mengidentifikasinya dengan melihat seberapa banyak sampah yang berkurang di lingkungan dengan adanya biopori yang diterapkan. dan kita bisa melihat bagaimana masyarakat memanfaatkan biopori ini sebagai tempat untuk mengomposkan sampah organik dan menjadikannya sebagai kebiasaan bagi mereka.


Kontribusi apa yang dapat diberikan dari pelaksaan inovasi atau proyek?

Hal-hal yang berkontribusi pada proyek kami bekerja termasuk tingginya jumlah sampah organik yang ada di rumah-rumah dan sekolah-sekolah di Bali, biasanya dari sisa-sisa praktik keagamaan seperti canang, busung, dan sebagainya. Demikian pula di Amerika Serikat, banyaknya sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga sudah cukup untuk menjamin kegunaan dan keberhasilan proyek kami. Ada juga dukungan besar dari masing-masing sekolah dan lingkungan kami yang memungkinkan kami untuk mendapatkan kesuksesan dalam proyek biopori kami.


Apa hal lain yang dapat membuat inisiatif atau proyek tersebut lebih sukses?

Dengan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai masalah lingkungan yang tercemar, sikap acuh tak acuh yang diberikan sangat berpengaruh ketika menjalankan proyek biopori ini. Jadi apa yang akan membantu proyek ini menjadi lebih sukses adalah dukungan masyarakat dan peningkatan kesadaran di pihak mereka. Kita perlu menjadi tonggak sejarah dan memimpin gerakan menuju lingkungan hijau meskipun kita masih dalam lingkup kecil. Kami tidak bisa melaksanakan proyek seperti itu sendirian, karena kami juga membutuhkan bimbingan dan bantuan orang dewasa untuk membantu kami. Kendalanya adalah bagaimana kita perlu memastikan bahwa masyarakat setempat dapat memulai kebiasaan baru untuk mengumpulkan sampah organik dan membuangnya di biopori secara teratur.


Apakah inisiatif atau proyek ini berkelanjutan? Jika tidak, apa yang dapat dilakukan agar bisa berkelanjutan?

Tentu saja proyek ini dapat bertahan lama dan berkelanjutan karena biopori ini dapat kita gunakan berulang kali pada waktu dan kondisi apapun. Biopori ini juga tidak mudah rusak jika terus digunakan dan dirawat.


Adakah nilai (kearifan) lokal Bali yang diterapkan dalam inisiatif ini? Jika ada, sebutkan dan beri uraian singkat!

Di Indonesia, khususnya di Bali kita memiliki banyak sampah organik serius dari upacara keagamaan dan adat lainnya yang menumpuk setelah digunakan. Setelah sekian lama dibuang sebagai sampah hanya untuk mengotori lingkungan, kami bermaksud untuk mengurangi sampah canang (sarana persembahyangan) dengan mengolahnya kembali menjadi kompos dengan metode lubang biopori. Tujuan utama kami dalam proyek ini adalah untuk menekan jumlah residu dan limbah dari praktik keagamaan, sehingga dapat diterapkan tidak hanya di sekolah-sekolah umum di Bali atau di lingkungan rumah tetapi juga dapat dibuat di pura-pura.


Nama/Grup/Tim

1.Natasha

2.Ariana 3.Ceone 4.Arun 5.Marsha

6.Elgha