Impian Usai
- Judul
- Impian Usai
- Original language
- Indonesian
- Peunulis
- Illustrator
- Penerbit
- Kubu Sastra
- ISBN
- 9789791640503
- Tahun terbit
- 2007
- Subjek
- Pencarian Book
- bukalapak.com
- Related Env. Initiatives
- Related Places
- Related Biographies
- Related Children's Books
- Related Holidays
- Related Folktales
- Related Comics
- Related Lontar
- Linked words
Deskripsi
Kumpulan puisi 1992-2006. Mendatangkan honor (yang tidak seberapa) atau mengantar penyairnya jalan-jalan ke sejumlah kota— diundang membaca puisi, menjadi pem- bicara pada seminar sastra, dibukukan, dibicarakan, bahkan dimitoskan orang— bagi saya, itu hanya berkah dari pergaulan yang intens dengan puisi. Namun, puisi sendiri tetap merupakan wilayah sunyi dan sublim yang — meminjam sebaris puisi Frans Nadjira — hanya orang-orang tak waras yang berani menyeberangi batas angan milik penyair. Dan saya beruntung menjadi bagian pergaulan orang yang "tak waras" itu. Impian Usai merangkum sembilan puluh sembilan puisi yang saya pilih dari tiga ratusan puisi yang saya hasilkan selama lima belas tahun. Buku ini menjadi semacam kepingan kaca tempat saya bercermin untuk kembali mengakrabi serpih-serpih kenangan. Pada kesempatan ini saya haturkan terima kasih kepada para donatur dan sponsor yang telah banyak membantu terbitnya buku ini, yakni: Perpustakaan Daerah Bali, Balai Bahasa Denpasar, Yayasan Metropoli Indonesia, Amangga: Villa Gangga, Feybe Mokoginta & Robert Sroka, IB Putu Gede Sutama, Tuti Pamoedji, Tonyraka Art Gallery, Wayan Sumantra, 10 Art Gallery, Nyoman Erawan, Made Mahendra Mangku, IB Sidharta Putra, Made Sumadiyasa, Sujana Suklu, Made Supena, Nyo- man Kardana, TB Toga Mas Denpasar, dan Kedai Habitat Sanur. Demikian pula untuk semangat, komentar, saran, persahabatan, persaudaraan, cinta, dan kenangan, saya ucapkan terima kasih kepada: Umbu Landu Paranggi, Frans Nadjira, Gde Aryantha Soethama, Joko Pinurbo, Nyoman Darma Putra, Inggit Putria Marga, Katrin Bandel, Ari Antoni, Saut Situmorang, Warih Wisatsana, Tan Lioe Ie, Muda Jaya, Pranita, Vivi, Unan, Widyasari, Mila, Wanda, Fina, Ole, Onya, Sigit Su- santo, Blue4gie, Raudal, Riki, Zen Hae, Obed, Subagio, Frans Djatmiko, Milis Apresiasi-Sastra, warga desa Ababi, Kedai Tuak Pak Padang, Ivan Firdaus, Gunada, Caprut, Damaianto, Ani Guyot, Siwi, Kerti, Meimei, Yanti, Tutnik, Mahendri, Sutrani, Ayu Apriani, dan mereka yang luput saya sebut. Begitulah, senantiasa ada cahaya yang menyalakan jiwa... Wayan Sunarta
Aktifkan pemuatan ulang komentar otomatis