Aspek Eko-Religius dalam Naskah Lontar Pertanian di Bali

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
20230316T154259281Z104592.png
Judul
Aspek Eko-Religius dalam Naskah Lontar Pertanian di Bali
Original language
Indonesian
Peunulis
Illustrator
    Penerbit
    Nilacakra
    ISBN
    9786236176764
    Tahun terbit
    2021-07-29
    Subjek
    • budaya
    • Bali
    • lingkungan
    • pertanian
    Pencarian Book
    https://penerbitnilacakra.com/product/aspek-eko-religius-dalam-naskah-lontar-pertanian-di-bali/
    Related Env. Initiatives
      Related Places
        Related Biographies
          Related Children's Books
            Related Holidays
              Related Folktales
                Related Comics
                  Related Lontar
                    Linked words


                      Tambahkan komentar
                      BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

                      Deskripsi

                      Sawah yang merupakan bagian dari alam dan kelestarian ling­­kungan hidup adalah sebuah prioritas yang patut dijaga oleh se­tiap individu. Sawah juga mendukung keberadaan berbagai eko­sistem di bawahnya. Selain itu, sawah juga dapat menjaga ke­subur­an tanah sebagai manfaat dari pengolahannya. Sehingga, sawah di Bali merupakan kekayaan ekologi yang sangat penting untuk di­lestarikan. Bukan hanya sistem pengairan, kesuburan lahan, cara menanam, cara merawat, cara memanen, hingga hasil yang me­limpah, melainkan spirit yang menggetarkan tradisi tersebut yaitu religiusitasnya. Wujud konsep eko-religius dalam naskah lontar pertanian Ba­li nampaknya menggambarkan kedekatan antara budaya, ke­per­caya­an, dan alam. Hal ini berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana (parhyangan, palemahan, pawongan) sebagai basis kuat yang ter­tanam di setiap ranah kebudayaan Bali yaitu hubungan manusia, alam, dan Tuhan. Dalam upaya pemertahanan lingkungan, konsep eko­logi ini sangat penting untuk dikembangkan guna menyentuh aspek budaya yang mulai surut. Terancamnya keadaan lingkungan dan merosotnya pengamalan kesakralan budaya membuat konsep ekologi yang berbasis religius itu penting untuk digali terus-me­nerus.

                      Reviews