Wayan Windia

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
Photo windia.jpeg
Nama lengkap
Wayan Windia
Nama Pena
Professor Wayan Windia
Photograph by
Link to Photograph
https://udayananetworking.unud.ac.id/professor/2420-i-wayan-windia
Website for biography
Tempat
Denpasar
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Professor Wayan Windia is Head of the Subak Research Centre at Universitas Udayana in Bali, Indonesia. He obtained his PhD in 2002 at Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, which his dissertation concerning subak system in Bali. He involved on preparations, in order to get UNESCO acknowledgement, for subak system in Bali, on 2012. His articles has been published widely in journals and books, such as : Subak Irrigation System Transformation Based on Tri Hita Karana Concept; Subak : The World Cultural Heritage; Subak : Study from Social Perspective; and Subak as Agrotourism.

Over the last five years, he has been actively working on developing subak into agro-tourism sites, and introducing economical activities at subak organization. The goal of those activities is how to help increasing the revenue of farmers as subak members. Now he actively supervise the site of subak that has been recognized by UNESCO as world cultural heritage. And also introducing the values of subak to the students in Bali, and for other guests and foreigners who coming to Bali, especially to Udayana University.

He is working also as an expert group coordinator at Gianyar Regency on Heritage City, as a member of expert group at Denpasar City on Subak Sustainability, and also as an expert team member at Bali Province, since this year (2018). He has been involved in some national NGO in order to sustain of Bali culture.

In Balinese

In Indonesian

Prof.Dr. Wayan Windia adalah Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana, dan dosen pada Prodi Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Udayana. Ia menyelesaikan studi doktor di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 2002. Disertasinya adalah tentang Transformasi Sistem Irigasi Subak yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Ia terlibat sebagai national expert dalam proses pengusulan subak sebagai warisan budaya dunia, yang akhirnya diakui oleh UNESCO pada tahun 2012.


Penelitiannya selama lima tahun terakhir tetap fokus pada bidang subak, dengan mendapatkan biaya dari skema MP3ES dan HIKOM Kemristekdikti. Kajiannya tentang subak berkait dengan pengembangan aktivitas subak dalam bidang ekonomi, dan juga mendokumentasikan dalam bentuk buku tentang manajemen sistem irigasi subak di Bali. Ia kini sebagai anggota kelompok ahli Pemkab Gianyar dan juga sebagai Koordinator Kelompok Ahli Kota Pusaka Kabupaten Gianyar. Hadir dan sebagai narasumber dalam berbagai diskusi tentang subak yang diselenggarakan SEAMEO SPAFA dan juga ICRROM.

Contoh karya

Windia Soca pic.png
Pada dasarnya agrowisata adalah menempatkan sektor primer (sektor pertanian) di sektor tersier (sektor pariwisata) yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pendapatan petani. Petani dan sektor pertanian akan mendapat keuntungan dari aktivitas agrowisata. Agrowisata juga mampu menjaga keberlajutan sektor pertanian dan menghindarkan sektor pertanian dari proses marginalisasi. Ada banyak alasan bagi wisatawan tertarik untuk melihat keindahan alam dan melakukan berbagai aktivitas di alam terbuka termasuk menikmati aktivitas agrowisata. Sejumlah kawasan di Bali kini sedang di kembangkan sebagai kawasan agrowisata, namun model pengelolaan agro wisata yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Keberagaman model pengelolaan agrowisata itu menjadi bahan kajian untuk menyusun model pengembangan agrowisata yang diberlakukan dalam kondisi yang berbeda di masing-masing obyek agrowisata tersebut. Artikel ini memaparkan secara gamblang bagaimana model pengembangan agrowisata di Bali dan diharapkan dapat digunakan untuk pengelolaan agrowisata di daerah lain seluruh Indonesia.
Nothing was added yet.