Wayan Lotring

Saking BASAbaliWiki
Lanturang ka:navigasi, rereh
20220916T101859090Z624797.jpg
Wasta Genap
Wayan Lotring
Wasta siosan
-
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Genah
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Wewehin panampen
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

In Balinese

In Indonesian

I Wayan Lotring adalah maestro gamelan palegongan. Ia lahir di Banjar Tegal, Kuta, Bali, 1887. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah gending palegongan Layar Samah. Sekitar tahun 1906, Lotring belajar tari Nandir di Puri Blahbatuh. Nandir ini kemudian berkembang menjadi Legong. Ia mendirikan sekaa (kelompok) palegongan di Kuta. Kelompok ini melahirkan penari generasi pertama, seperti Ni Numbreg, Ni Wayan Dasni, dan Ni Wayan Kinceg. Kinceg kemudian menjadi istri Lotring dan dikarunia anak tunggal, Ni Wayan Noni.

Sekaa palegongan pimpinan Lotring ini sempat diundang pentas ke Keraton Solo (1926). Dari sinilah muncul istilah Legong Keraton. Di Solo ia sempat mengajarkan gending Goak Macok. Namun ia sendiri terinspirasi dengan gaya menabuh orang Jawa. Ia kemudian menciptakan Gonteng Jawa/Solo.

Setelah sekaa palegongan Kuta bubar pada tahun 1929, Lotring sangat sibuk mengajar tari dan tabuh di berbagai kawasan di Bali, seperti Badung, Gianyar, Tabanan, Karangasem, hingga Buleleng. Untuk itu, ia terpaksa menginap berhari-hari, berbulan-bulan, dan pergi-pulang menempuh jarak puluhan hingga ratusan kilometer dengan berjalan kaki. Ia tak cuma melatih palegongan, tapi juga angklung, gender wayang, tari joged, gandrung, hingga kekebyaran. Tak hanya seni tabuh dan tari, Lotring juga jago menembangkan kidung dan kakawin.

Pada tahun 1930-an, Lotring bertemu dan berkawan akrab dengan Collin McPhee, seorang komposer, pianis, dan penulis berkebangsaan Kanada, yang banyak meneliti tentang gamelan Bali. Mereka saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait komposisi musik Bali. Lotring meninggal pada 1983.

Wimba Kekaryan

Tabuh Jagul