Difference between revisions of "Biography of Nyoman Ngendon -"
From BASAbaliWiki
Line 1: | Line 1: | ||
− | {{PageSponsor}} | + | {{PageSponsor |
+ | |sponsor_enabled=No | ||
+ | }} | ||
{{Biography | {{Biography | ||
|Full Name=Nyoman Ngendon | |Full Name=Nyoman Ngendon | ||
− | |||
|Photograph=Ngnedonportrait.jpg | |Photograph=Ngnedonportrait.jpg | ||
+ | |Linked place=Place Batuan | ||
+ | |Biography text=I Nyoman Ngendon (1920-1947) was a painter from Banjar Dentiyis, Batuan, Sukawati, Gianyar. He first learned to paint the Kamasan wayang style from Dewa Nyoman Mura in the early 1930s. He was an influential figure in Rock painting and had many students. He is fluent in Malay, Dutch and English. During the Japanese occupation, he went to Yogyakarya, and met with Soekarno, Affandi, Soedjojono, and joined Persagi. Besides being known as a painter, he was a guerrilla figure under the leadership of I Gusti Ngurah Rai to help defend the independence of the Republic of Indonesia. He was captured by Nica's soldiers in Ketewel, tortured and executed. | ||
+ | |||
+ | Ngendon is indeed an intelligent Batuan painter who is very anxious to develop himself in painting. In addition to painting in the Batuan style, Ngendon does many portraits using modern techniques. Ngendon is also a painting teacher who is very idealistic and visionary. For Ngendon, each student must be able to draw different shapes, not just copying things that already exist. Ngendon gave birth to a generation of Batuan painters who are able to explore and develop strong thematics. | ||
|Biography text id=I Nyoman Ngendon (1920-1947) adalah pelukis yang berasal dari Banjar Dentiyis, Batuan, Sukawati, Gianyar. Dia pertama kali belajar melukis gaya wayang Kamasan dari Dewa Nyoman Mura pada tahun 1930-an awal. Dia termasuk tokoh berpengaruh dalam seni lukis Batuan dan memiliki banyak murid. Dia fasih berbahasa Melayu, Belanda, dan Inggris. Pada masa pendudukan Jepang, dia pergi ke Yogyakarya, dan bertemu dengan Soekarno, Affandi, Soedjojono, dan ikut bergabung dalam Persagi. Selain dikenal sebagai pelukis, dia adalah sosok gerilyawan di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai untuk turut mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia ditangkap tentara Nica di Ketewel, disiksa dan dihukum mati. | |Biography text id=I Nyoman Ngendon (1920-1947) adalah pelukis yang berasal dari Banjar Dentiyis, Batuan, Sukawati, Gianyar. Dia pertama kali belajar melukis gaya wayang Kamasan dari Dewa Nyoman Mura pada tahun 1930-an awal. Dia termasuk tokoh berpengaruh dalam seni lukis Batuan dan memiliki banyak murid. Dia fasih berbahasa Melayu, Belanda, dan Inggris. Pada masa pendudukan Jepang, dia pergi ke Yogyakarya, dan bertemu dengan Soekarno, Affandi, Soedjojono, dan ikut bergabung dalam Persagi. Selain dikenal sebagai pelukis, dia adalah sosok gerilyawan di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai untuk turut mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia ditangkap tentara Nica di Ketewel, disiksa dan dihukum mati. | ||
Line 18: | Line 23: | ||
|Photo of work=Ngendon 1939.jpg | |Photo of work=Ngendon 1939.jpg | ||
}} | }} | ||
− | |Topic=Artists | + | |Topic=Visual Artists |
− | |SummaryTopic= | + | |SummaryTopic=Kamasan wayang style painter |
− | |SummaryTopic id= | + | |SummaryTopic id=Pelukis gaya wayang Kamasan |
− | |||
}} | }} |
Revision as of 21:38, 16 November 2021
- Full Name
- Nyoman Ngendon
- Pen Name
- Photograph by
- Link to Photograph
- Website for biography
- Place
- Desa Batuan
- Related Music
- Related Books
- Related Scholars Articles
Enable comment auto-refresher