Margaret Coldiron

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
20230123T150032853Z947333.jpg
Nama lengkap
Margaret Coldiron
Nama Pena
Margaret Coldiron
Photograph by
private
Link to Photograph
https://www.east15.ac.uk/people/coldi70509/margaret-coldiron
Website for biography
Tempat
Essex England
The place does not exists yet in wiki, click to create it
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Margaret Coldiron is currently Deputy Head of the BA in World Performance at East 15 Acting School, University of Essex and a member of Gamelan Lila Cita and Lila Bhawa dance troupe. She has studied and performed Balinese topéng since 1997 and has led workshops throughout the United Kingdom and Europe. Trained as an actress at the Drama Centre London, Margaret Coldiron toured the United States with the National Shakespeare Company and has taught and directed for professional theatre programmes in the United States and United Kingdom.

In Balinese

In Indonesian

Contoh karya

20230123T210241194Z968511.png
Kesejajaran visual dan koreografi antara topeng tradisional Jepang dan Bali sangat mencolok, dan, meskipun keterkaitan yang tepat antara topeng dari kedua budaya ini tidak dapat dibuktikan dengan data yang dapat diverifikasi secara historis, penjajaran genre serupa berguna untuk memahami tari topeng itu sendiri. Topeng yang dibahas adalah Shishi anjing/singa (Jepang) dan Barong (Bali), Hannya (Jepang) dan Rangda (Bali) yang mirip penyihir, dan orang tua suci Okina (Jepang) dan Sidha Karya (Bali). Pertautan yang mungkin dapat digolongkan sebagai difusi budaya dan perpaduan pola persepsi manusia. Namun, bahasa visual di mana karakter topeng ini diekspresikan dan mitologi yang menggambarkannya mungkin berasal dari model Tantra India.
20230123T150848718Z525948.png
Artikel ini menggambarkan meningkatnya keterlibatan penari perempuan pada tari topeng Bali serta terlahir dari diskusi dan email diantara penulis. Mengikuti gambaran umum yang menjelaskan masih jarangnya perempuan tampil dalam bentuk kesenian ini yang disertai catatan sejumlah perempuan perintis yang telah berada di garis depan perubahan, penulis membahas bagaimana, sebagai pemain dan peneliti non-Bali, mereka menemukan sejumlah cerita, rasa penasaran, dan tantangan yang tidak jauh berbeda dengan pelatihan dan pengalaman mereka sendiri. Pemikiran mereka menyediakan gambaran detil terkait beberapa isu penting bagi perempuan di dunia teater Asia.
Nothing was added yet.