Komang Ira Puspitaningsih

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
1 ira.jpg
Nama lengkap
Komang Ira Puspitaningsih
Nama Pena
Ira
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Tempat
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Komang Ira Puspitaningsih was born in Denpasar, May 31, 1986. The poems and poems have been published in several mass media, such as: Bali Post, Kompas, Koran Tempo, Journal of Poetry, People's Thoughts, Padang Express. Several times or become a winner in a poetry writing competition. Her poetry has also been compiled in several joint anthologies, al. Pena Kencana's 100 best Indonesian poems in 2008 and the 2009 Pena Kencana version of the 60 best poems. "You're Not the Most Solemn Holy Virgin" is her first single poetry anthology.

In Balinese

In Indonesian

Komang Ira Puspitaningsih lahir di Denpasar, 31 Mei 1986. Puisi dan cerpennya pernah dimuat di beberapa media massa, al: Bali Post, Kompas, Koran Tempo, Jurnal Puisi, Pikiran Rakyat, Padang Ekspres. Beberapa kali memenangkan atau menjadi nominasi dalam lomba penulisan puisi. Puisinya juga terhimpun dalam beberapa antologi bersama, al. 100 puisi terbaik Indonesia versi Pena Kencana 2008 dan 60 puisi terbaik Indonesia versi Pena Kencana 2009. "Kau Bukan Perawan Suci yang Tersedu" adalah antologi puisi tunggalnya yang pertama.

Contoh karya

Kau Bukan Perawan Suci yang Tersedu
3.buku.jpg
KAU BUKAN PERAWAN SUCI YANG TERSEDU
saras


Aku tak sedang menyulam

kenangan

Atau menyeberangkanmu

ke musim yang semi


Tanamlah jarum sulamku

Menjadi semak berdaun duri

Sebelum bandul pendulum itu

Menjemputmu,

bayanganmu

Menjemput semua yang luput

dari matamu


Aku tak sedang memintal tangismu

jadi nasib baik

Roda pemintal telah kuistirahatkan


Kau bukan Saraswati

Yang menggugurkan helai-helai teratai

di tangan kirinya

Bukan juga perawan suci

yang tersedu


Tuhan tak akan berkata di telingamu

Karena angsa-angsa pergi

Meninggalkan rebab, genitri, dan

keropak meragu, juga

tangkai teratai yang layu

Jogja, 2005


http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-lain/puisi-puisi-komang-ira-puspitaningsih