Didon Kajeng

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
Didon.jpg
Nama lengkap
Didon Kajeng
Nama Pena
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Tempat
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Didon Kajeng (originally Dwi Ari Swandana) was born in Denpasar, March 5, 1976. Since childhood he has been active in various artistic activities, such as reading poetry, singing, playing drama/theatre. He often wins poetry reading competitions, singing, poetry musicals. He is also good at flower arrangement and has published a flower arranging art book entitled “Bali Bloom, Inspirational Balinese Floral Art”. Around 2013 he lost his sight due to glaucoma. Later he had to undergo dialysis twice a week. But he never gave up on life. He can still act, for example, he appeared at Bentara Budaya Bali with the monologue “Orgil” in 2014, he read poetry at Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2016. He fosters visually impaired children in Denpasar in art, theater , sing, write poetry. He is a teacher, friend, role model for blind children in Denpasar. Together with blind children he founded the Bali Lotus Art Community (Kostra). Didon died August 10, 2021.

In Balinese

In Indonesian

Didon Kajeng bernama asli Dwi Ari Swandana, lahir di Denpasar, 5 Maret 1976. Sejak kanak-kanak ia aktif dalam berbagai kegiatan kesenian, seperti baca puisi, menyanyi, main drama/teater. Ia sering menjuarai lomba baca puisi, nyanyi, musikalisasi puisi. Ia juga jago merangkai bunga dan telah menerbitkan buku seni merangkai bunga berjudul “Bali Bloom, Inspirational Balinese Floral Art”. Sekitar 2013 ia kehilangan penglihatan akibat glukoma. Belakangan ia harus menjalani cuci darah dua kali seminggu. Namun ia tak pernah patah semangat menjalani hidup. Ia tetap masih bisa bermain teater, misalnya ia tampil di Bentara Budaya Bali dengan monolog “Orgil” pada tahun 2014, ia membaca puisi di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2016. Ia membina anak-anak tunanetra di Denpasar berkesenian, berteater, menyanyi, menulis puisi. Ia adalah guru, sahabat, panutan bagi anak-anak tunanetra di Denpasar. Bersama anak-anak tunanetra ia mendirikan Komunitas Seni Teratai Bali (Kostra). Didon meninggal 10 Agustus 2021.

Contoh karya

Monolog Orgil
Baca Puisi
Kostra