UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Engken Carane Pang SDM Bali Tusing di Sektor Pariwisata Dogen?

From BASAbaliWiki
20231129T084323245Z618363.jpeg
0
Vote
Title
Engken Carane Pang SDM Bali Tusing di Sektor Pariwisata Dogen?
Affiliation
SMA Negeri 2 Gianyar
Regency/City
-
Author(s)
Category
High School
Year
Photo Credit/Source
travel.okezone.com
Video Credit/Source
School/Org (if applicable)
SMA Negeri 2 Gianyar
Location


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Election 2024: What are the most urgent issues for Bali's leader candidates to prioritize?

In English

Om Swastyastu. Dear readers, and participants of the competition that we are proud of.

Praise and gratitude are due to God Almighty because by His grace we were given the opportunity to be participants in the Wikithon Basa Bali competition with the theme "Election 2024: What are the most urgent issues to be handled by Bali's prospective leaders?"

Tourism has long been the most popular sector for Balinese people. Natural resources and customs are two of the factors that make tourists, both from within and outside the country, interested in visiting the island of the Gods, Bali. However, reflecting from 3 years ago where most of the people's economy in Bali was hampered due to a prolonged pandemic. It can be seen from one of the tourist attractions in Bali, namely "Taman Nusa", where this tourist spot focuses on preserving customs and culture in Indonesia, such as traditional houses, dances and traditional weapons, ended up 'closing' or in other words 'going bankrupt'.

Now that the economy in Bali has started to grow and improve, we can take a lesson to not depend on one sector, especially the dynamic Tourism sector. Our question now is, how can we make the human resources in Bali not only focus on the tourism sector? This problem starts with the stereotype that working in the tourism sector can raise the family's status. Although in reality this is true, given the dynamic nature of the tourism sector, it is unlikely that the sector will always promise a good economy. Whereas, on the other hand, agriculture, health, trade, construction and so on have ample job opportunities but with less promising income, so in the opinion of young people now. We ask for solutions from the government regarding this sector that 'actually' has ample job opportunities with less promising income.

Finally, let's all work together to protect and do our best for Bali's economy in the future. That's all we can say, if there are shortcomings we apologize and for your attention we say Parama Santih. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.

In Balinese

In Indonesian

Om Swastyastu. Pembaca yang kami hormati, serta peserta lomba yang kami banggakan.

Puji dan syukur kami haturkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami diberikan kesempatan menjadi partisipan lomba Wikithon Basa Bali dengan tema "Pemilu 2024: Apa masalah paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali?"

Sudah lama Pariwisata menjadi sektor yang paling banyak diminati oleh masyarakat Bali. Sumber daya alam dan adat istiadat menjadi salah dua faktor yang membuat para wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk berkunjung ke pulau Dewata, Bali. Namun, berefleksi dari 3 tahun silam dimana sebagian besar perekonomian masyarakat di Bali terhambat akibat pandemi yang berkepanjangan. Dapat dilihat dari salah satu tempat wisata di Bali yaitu "Taman Nusa", dimana tempat wisata ini berfokus pada pelestarian adat dan budaya di Indonesia, seperti rumah adat, tarian dan senjata tradisional ini berakhir 'tutup' atau dengan kata lain 'bangkrut'.

Dikarenakan saat ini perekonomian di Bali sudah mulai berkembang dan membaik, kita dapat mengambil pembelajaran untuk tidak bergantung pada satu sektor, terutama sektor Pariwisata yang bersifat dinamis. Pertanyaan kami sekarang adalah, bagaimana caranya supaya sumber daya manusia di bali tidak hanya berfokus pada sektor pariwisata saja? Masalah ini dimulai dari adanya stereotipe bahwa bekerja di sektor pariwisata dapat menaikkan derajat keluarga. Meskipun pada kenyataan memang benar adanya, akan tetapi mengingat sektor pariwisata yang bersifat dinamis, tidak memungkinkan untuk sektor tersebut akan selamanya menjanjikan perekonomian yang baik. Padahal, di sisi lain sektor agrikultur, kesehatan, perdagangan, kontruksi dan sebagainya memiliki peluang kerja yang cukup luas namun dengan penghasilan yang kurang menjanjikan, begitu dalam opini anak muda sekarang. Kami meminta solusi dari pemerintah terkait sektor yang 'sebenarnya' memiliki peluang kerja yang cukup luas dengan penghasilan yang kurang menjanjikan ini.

Akhir kata, mari kita bersama-sama menjaga dan melakukan yang terbaik untuk perekonomian di Bali kedepannya. Sekian yang dapat kami sampaikan, apabila ada kekurangan kami mohon maaf dan atas perhatiannya kami ucapkan Parama Santih. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.