I Gusti Bagus Sugriwa

From BASAbaliWiki
Revision as of 06:34, 24 August 2023 by Jengki (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Biography |Full Name=I Gusti Bagus Sugriwa |Pen Name=- |Photograph=20230824T062907249Z780104.jpeg |Linked place=Place Buleleng |Biography text id=I Gusti Bag...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20230824T062907249Z780104.jpeg
Full Name
I Gusti Bagus Sugriwa
Pen Name
-
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Place
Buleleng
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

In Balinese

In Indonesian

I Gusti Bagus Sugriwa lahir di Bungkulan, Buleleng, Bali, 4 Maret 1900. Ia adalah sosok yang memperjuangkan Agama Hindu di Bali diakui Pemerintah Republik Indonesia. Ia menjadi tokoh panutan dan Bapak Peradaban Hindu. Berkat perjuangannya, Agama Hindu di Bali secara resmi diakui pemerintah pada tanggal 5 September 1958 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI.

Ia juga memiliki kepedulian pada kemajuan pendidikan. Ia pernah mengajar di Sekolah Rakyat di Bungkulan, lalu mengajar di Sekolah Rakyat di Jinengdalem, Buleleng, 1921. Ia pernah menjadi Kepala Sekolah Vervogcshool di Kubutambahan tahun 1935. Ia juga pernah mengajar bahasa Jepang di sejumlah sekolah.

Pada tahun 1946 ia menjadi anggota Dewan Perjuangan Republik Indonesia. Kepeduliannya terhadap kemerdekaan Indonesia membuat ia ditangkap Belanda tahun 1948. Pada tahun 1950, ia dipilih menjadi anggota Dewan Pemerintah Daerah Bali.

Ia pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah Damai yang diterbitkan oleh Yayasan Kebhaktian Pejuang di Denpasar. Tahun 1957, ia diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi anggota Dewan Nasional yang dibentuk sebagai lembaga penasihat kabinet presiden dan anggota DPA perwakilan Hindu Bali.

Tahun 1970, ia mengajar di lembaga Pendidikan Dwijendra, Perguruan Rakyat Saraswati, Pendidikan Guru Agama Hindu Negeri (PGAHN) yang kemudian menjadi IHDN Denpasar. Selain menjadi tenaga pengajar, ia juga menulis sejumlah buku berkaitan dengan Agama Hindu, seperti Sutasoma, Dwijendra Tattwa, Pelajaran Agama Hindu Bali, Ilmu Pedalangan/Pewayangan.

Ia meninggal pada tahun 1973. Untuk mengenang jasa-jasa besarnya, namanya diabadikan menjadi nama kampus Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar (dulu IHDN Denpasar). Sosoknya juga diabadikan menjadi patung yang kini berdiri di depan kampus tersebut.

Examples of work

Sutasoma
Sugriwa 2.jpeg
Dwijendra Tatwa
Sugrtiwa 8-.jpg
Pelajaran Agama Hindu Bali
Sugriwa 16.jpg
Karya Tercecer I Gusti Bagus Sugriwa
Sugriwa 7.jpeg
Ilmu Pedalangan/Pewayangan
Sugriwa 5.jpeg