Jaja Uli

From BASAbaliWiki
Revision as of 15:51, 19 September 2022 by Buanabali (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20220919T154306414Z301022.jpg
Main ingredient
Reference
https://www.ayobali.net/makanan-khas-buleleng
Biographies
    Places
    Lontar
      Plants
        Books
          Holidays and Ceremonies
            Child. Books


              Add your comment
              BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

              Description


              In English

              At first glance, this traditional Buleleng snack looks like Jadah or glutinous rice in general. However, what sets them apart is that Jaje Uli is served in a thin and flat form that is dry, not wet like jadah although some make it wet. Usually, this food is used as a complementary dish that must be present at certain religious ceremonies. Jaje Uli is made from glutinous rice dough or rice flour that is pounded until the texture turns smooth.

              When used as a dry snack, the dough will be shaped in such a way that it becomes flat and thin, usually shaped like a circle. Meanwhile, if it is used as a wet snack, the dough that has been pounded can only be shaped using a fist until it reaches the desired shape. Both versions of Jaje Uli have a simple form and can be enjoyed directly when they are finished. Because it tastes a little bland, this snack will be more delicious when eaten with a sprinkling of tape or grated coconut.

              Besides being found during religious ceremonies, you can also find this food easily on a daily basis at traditional markets around the Buleleng area. With a friendly price, this dish is also very suitable to be eaten together while drinking coffee.

              In Balinese

              In Indonesian

              Sekilas, jajanan tradisional khas Buleleng ini tampak seperti Jadah atau beras ketan pada umumnya. Namun, hal yang membedakan mereka adalah Jaje Uli dihidangkan dalam bentuk tipis dan gepeng yang kering, bukan basah seperti jadah meskipun beberapa membuatnya dalam bentuk basah.

              Biasanya, makanan ini dijadikan sebagai hidangan pelengkap yang harus hadir pada saat upacara keagamaan tertentu. Jaje Uli dibuat dari adonan ketan atau tepung beras yang ditumbuk sampai teksturnya berubah menjadi halus.

              Apabila dijadikan sebagai jajanan kering, maka adonan tersebut akan dibentuk sedemikian rupa sampai menjadi pipih dan tipis, biasanya bentuknya menyerupai lingkaran. Sementara itu, apabila dijadikan jajanan basah maka adonan yang sudah ditumbuk itu tinggal dibentuk menggunakan kepalan tangan sampai mencapai bentuk yang diinginkan.

              Kedua versi Jaje Uli tersebut memiliki bentuk yang sederhana dan bisa dinikmati secara langsung apabila selesai dibuat. Karena rasanya yang sedikit hambar, jajanan ini akan lebih nikmat apabila disantap dengan ditambahi taburan tape atau parutan kelapa.

              Selain ditemukan pada saat upacara keagamaan, Anda juga bisa menemukan makanan ini dengan mudah pada waktu sehari-hari di pasar tradisional sekitar daerah Buleleng. Dengan harga yang bersahabat, hidangan ini juga sangat cocok untuk dimakan bersama sambil minum kopi.