At first glance, this traditional Buleleng snack looks like Jadah or glutinous rice in general. However, what sets them apart is that Jaje Uli is served in a thin and flat form that is dry, not wet like jadah although some make it wet. Usually, this food is used as a complementary dish that must be present at certain religious ceremonies. Jaje Uli is made from glutinous rice dough or rice flour that is pounded until the texture turns smooth.
Sekilas, jajanan tradisional khas Buleleng ini tampak seperti Jadah atau beras ketan pada umumnya. Namun, hal yang membedakan mereka adalah Jaje Uli dihidangkan dalam bentuk tipis dan gepeng yang kering, bukan basah seperti jadah meskipun beberapa membuatnya dalam bentuk basah.
Biasanya, makanan ini dijadikan sebagai hidangan pelengkap yang harus hadir pada saat upacara keagamaan tertentu. Jaje Uli dibuat dari adonan ketan atau tepung beras yang ditumbuk sampai teksturnya berubah menjadi halus.
Enable comment auto-refresher