I Doyotan lahir di Banjar Tarukan, Mas, Ubud, Bali, 1884. Ia meninggal pada tahun 1994 dalam usia 110 tahun. Ia adalah seorang maestro seni patung dan anggota Pita Maha. Sejak 1932 karya-karyanya telah ikut menghiasi beberapa museum di Eropa.
Ia adalah sosok seniman tulen dengan gaya hidup sangat sederhana. Penampilan kesehariannya sangat artistik. Gaya berpakainnya nyentrik. Fisik dan ototnya kuat. Otaknya sangat cerdas dalam mengingat suatu hal. Ia membuat patung hanya saat suasana hatinya bagus. Sebagian besar patungnya dibuat dari kayu nangka yang diambilnya dari tegalannya. Ia ikut memelopori kemunculan gaya patung modern di Desa Mas pada awal tahun 1930-an. Selain seniman patung, ia juga seorang penari kecak.
Gaya patung Doyotan sangat sederhana dan polos, sepolos hati dan penampilannya. Semua patungnya adalah curahan perasaan dan jiwanya yang paling dalam. Ia punya gaya tersendiri dalam menerjemahkan ide dan alam pikirannya ketika membuat patung. Ia bergaul akrab dengan Walter Spies dan Rudolf Bonnet. Kedua pendiri Pita Maha itu banyak mempromosikan karya-karya pematung Desa Mas di Eropa.
Enable comment auto-refresher