Literature BERBAGI PERSPEKTIF RASA KEMANUSIAAN DI TENGAH SUASANA KONFLIK

Title (Other local language)

Photograph by

nyt_cover

Author(s)

AyuBud

Reference for photograph

Subject(s)

Reference

Related Places

Event

Related scholarly work

Reference

Enable comment auto-refresher

Description

In English

⏤

In Balinese

In Indonesian

Berbicara konflik yang dihadapi oleh negara Ukraina tentu saja memberikan dampak yang sangat luar biasa. Konflik menyebabkan timbulnya krisis kemanusiaan dan kebudayaan. Adanya tangisan, kematian, kengerihan, ketakutan, pengungsian, perpisahan, dan kehancuran adalah hal-hal yang sering kita jumpai ketika adanya konflik.

Manusia yang hebat adalah manusia yang bisa memuliakan manusia lainnya. Banyak orang yang menjadi manusia namun tidak menjalankan peran selayaknya seorang manusia. Dalam hal ini sikap yang bisa diambil terhadap konflik ini tetap memegang teguh sikap tolong menolong tanpa memihak salah satu pihak. Salah satunya dengan cara tidak mempersulit pengungsi yang datang ke tempat kita untuk mengungsi, beri mereka kehangatan, support baik dalam moral maupun perbuatan. Karena pada dasarnya tidak ada seorangpun yang ingin mengalami kejadian yang sangat tragis itu. Para pengungsi mungkin tidak hanya kehilangan rumah, tempat ternyamannya untuk berpulang tetapi hampir kehilangan 80% kehidupannya. Mulai dari kehilangan tempat untuk menuntut ilmu, bekerja, dan bisa saja kehilangan orang yang mereka sayangi. Memang kita yang bisa dikatakan sebagai orang asing bagi mereka hanya bisa memberikan support demi menghilangkan trauma yang mereka alami dari konflik tersebut. Percayalah hanya dengan mendengarkan, membantu, bahkan menyambut mereka dengan hangat kita bisa merangkul mereka bertahap sehingga mereka merasa aman. Ditengah polemik terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina menimbulkan beberapa ketegangan diantara beberapa negara. Salah satunya di Indonesia. Di Indonesia sendiri menjunjung tinggi prinsip bebas aktif dalam hubungan luar negeri. Yang menegaskan konsistensinya tersebut dalam krisis Ukraina . Prinsip bebas aktif yang dijunjung Indonesia tidak identik dengan sikap netral, melainkan bebas bersikap sesuai dengan kepentingan nasional. Terkait posisi Indonesia dalam konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, pemerintah menegaskan bahwa Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina karena kedua negara tersebut adalah sahabat Indonesia. Memberikan pertolongan memanglah hal yang memberi dampak positif. Tetapi kita juga harus bisa mengantisipasi agar tidak dijadikan kambing hitam antara konflik yang terjadi. Kewaspadaan tetaplah dijaga karena tidak semua manusia bisa dipercaya. Jangan sampai disaat kita menolong terjadi kesalahpahaman sehingga beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab menggiring opini bahwa kita mendukung salah satu dari kedua belah pihak tersebut. Tetapi jangan sampai sikap waspada kita membuat mereka tidak nyaman dan merasa menjadi beban. Ambilah sikap waspada sewajarnya tanpa mengurangi rasa kemanusiaan yang kita miliki. Tingkatkan kesadaran diri agar tidak mudah terbawa suasana dan terprofokator dengan banyaknya berita hoaks maupun dari seseorang. Sebaiknya mengambil sikap waspada dan berhati-hati dalam melakukan tindakan merupakan sikap awal yang patut kita lakukan. Karena untuk kedepannya kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi terhadap kita.

Maka dari itu bersikaplah sewajarnya dan memberilan semampunya karena apapun yang berlebihan itu tidak baik. Jaga sikap, perkataan, dan jangan terlalu ikut campur dan terlibat tentang masalah yang terjadi. Cukup mengambil posisi yang sekiranya tidak merugikan dan memihak kedua belah pihak. Agar dapat meminimalisir profokator yang berniat buruk dan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan keadaan yang sekarang terjadi. Menolong itu memang perlu, tapi menolonglah dengan pintar. Agar kita bisa menjaga negara ini dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkannya. Karena orang-orang berpura-pura baik dan pada akhirnya situasi nyata akan mengungkap siapa mereka sebenarnya.

Property "SummaryTopic id" (as page type) with input value "Berbicara konflik yang dihadapi oleh negara Ukraina tentu saja memberikan dampak yang sangat luar biasa. Konflik menyebabkan timbulnya krisis kemanusiaan dan kebudayaan. Adanya tangisan, kematian, kengerihan, ketakutan, pengungsian, perpisahan, dan kehancuran adalah hal-hal yang sering kita jumpai ketika adanya konflik. Manusia yang hebat adalah manusia yang bisa memuliakan manusia lainnya. Banyak orang yang menjadi manusia namun tidak menjalankan peran selayaknya seorang manusia. Dalam hal ini sikap yang bisa diambil terhadap konflik ini tetap memegang teguh sikap tolong menolong tanpa memihak salah satu pihak. Percayalah hanya dengan mendengarkan, membantu, bahkan menyambut mereka dengan hangat kita bisa merangkul mereka bertahap sehingga mereka merasa aman. Ditengah polemik terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina menimbulkan beberapa ketegangan diantara beberapa negara. Salah satunya di Indonesia. Di Indonesia sendiri menjunjung tinggi prinsip bebas aktif dalam hubungan luar negeri. Yang menegaskan konsistensinya tersebut dalam krisis Ukraina . Prinsip bebas aktif yang dijunjung Indonesia tidak identik dengan sikap netral, melainkan bebas bersikap sesuai dengan kepentingan nasional. Tetapi jangan sampai sikap waspada kita membuat mereka tidak nyaman dan merasa menjadi beban. Ambilah sikap waspada sewajarnya tanpa mengurangi rasa kemanusiaan yang kita miliki. Tingkatkan kesadaran diri agar tidak mudah terbawa suasana dan terprofokator dengan banyaknya berita hoaks maupun dari seseorang. Sebaiknya mengambil sikap waspada dan berhati-hati dalam melakukan tindakan merupakan sikap awal yang patut kita lakukan. Karena untuk kedepannya kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi terhadap kita. Maka dari itu bersikaplah sewajarnya dan memberilan semampunya karena apapun yang berlebihan itu tidak baik." contains invalid characters or is incomplete and therefore can cause unexpected results during a query or annotation process.