Literature Peranan Saya Sebagai Warga Negara Indonesia Dalam Membantu Tragedi Perang Antara Rusia Dan Ukraina

From BASAbaliWiki
Revision as of 06:54, 16 May 2022 by Kadek Dwi Anggie Yurika (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Literature |Page Title id=Peranan Saya Sebagai Warga Negara Indonesia Dalam Membantu Tragedi Perang Antara Rusia Dan Ukraina |Description text id=Nama : Kad...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Title (Other local language)
Photograph by
Author(s)
    Reference for photograph
    Subject(s)
      Reference
      Related Places
      Event
      Related scholarly work
      Reference


      Add your comment
      BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

      Description


      In English

      In Balinese

      In Indonesian

      Nama : Kadek Dwi Anggie Yurika

      No : 18 Kelas : 7A SMP N 1 SEMARAPURA


                                                                              OPINI 
      

      Judul : Peranan Saya Sebagai Warga Negara Indonesia Dalam Membantu Tragedi Perang Antara Rusia Dan Ukraina

               Pada saat ekonomi global mulai bangkit dari efek pandemi covid 19, dunia dikejutkan oleh konflik militer antara Rusia dan Ukraina. Reaksi spontan negara-negara utama dunia adalah mengenakan berbagai sanksi ekonomi dan finansial kepada Rusia guna mendesak Presiden Vladimir Putin menghentikan invasi terhadap Ukraina. Perang sesungguhnya adalah bentuk paling purba dari cara menyelesaikan masalah, perbedaan dan ketidaksepakatan. Ironisnya, di zaman modern yang sudah pada level peradaban tinggi ini, perang ternyata tetap menjadi pilihan yang enggan dielakkan dan memicu gelombang pengungsi. Perang Rusia-Ukraina yang dimulai oleh Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, adalah salah satu petaka yang kini tengah mengusik nurani kemanusiaan masyarakat dunia. Putin memerintahkan pasukannya menggempur negara tetangganya itu dengan dalih melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
            
             Pertempuran terjadi hamper di seluruh wilayah Ukraina. Korban yang jatuh tidak hanya dari kalangan militer, tapi juga masyarakat sipil. Anak-anak dan perempuan adalah korban pertama yang paling menderita dari situasi konflik yang kini melanda negeri itu. Akibat gempuran yang diluncurkan pasukan Rusia, sejumlah bangunan dan fasiltias publik di Ukraina rusak parah. Masyarakat Ukraina, yang semula hidup tentram dan tenang, kini nasibnya berubah 180derajat. Tidak sedikit dari mereka sekarang sudah mengungsi, bahkan warga negara Indonesia yang disana juga ikut mengungsi.Para pengungsi akibat perang Ukraina ini menambah panjang daftar orang orang yang terpaksa mengungsi karena perang, banyak masyarakat sipil yang tidak bersalah ikut menjadi korban. Perang dalam skala apapun senantiasa memaksa penduduk sipil mengungsi dari tempat tinggal asal untuk menyelamatkan diri, baik di tempat pengungsian di dalam negeri maupun lari ke negara lain. Ratusan ribu penduduk Ukraina meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan dan perlindungan. Para pengungsi ni makin menambah panjang di daftar jumlah pengungsi di duna akibat perang. 
      
             Di tengah konflik Rusia versus Ukraina kian memanas. Indonesia mempunyai kesempatan untuk memainkan perannya sebagai negara yang menganut prinsip bebas aktifdalam politik luar negerinya. Untuk memahami bagaimana peran itu akan dan mesti dimainkan, publik dapat menyimak  pandangan pejabat di Kementrian luar negeri dan pengamat politik Internasional. Indonesia konsisten dengan prinsip bebas aktif dalam menyikapi krisis yang terjadi di Ukraina, “bebas aktif” bukan berarti netral aktif, tetapi juga memberikan sumbangan baik dalam bentuk pemikiran maupun bantuan terhadap penyelesaian konflik, seperti : Indonesia siap memberikan bantuan berupa tempat pengungsian, sembako, dan yang lain lain.
      

      Tentang perang Rusia dan Ukraina, Indonesia menilai langkah terbaik terhadap situasi tersebut adalah dengan deeskalasi sehingga proses perundingan dapat berjalan lebih efektif dan memungkinkan dibukanya jalur kemanusiaan. Terkait posisi Indonesia dalam krisis Ukraina, pemerintah menegaskan bahwa Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina karena kedua Negara tersebut adalah sahabat Indonesia.

            Peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dapat memicu banyak korban, oleh karena itu Indonesia dapat memberikan bantuan kemanusiaan terhadap potensi tragedi kemanusiaan dalam konflik tersebut. Konflik antara Rusia dan Ukraina ,kepemimpinan, itu masalah sederhana yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Maka dari itu, Indonesia tidak perlu terlibat jauh dalam masalah yang dihadapi oleh kedua negara. Indonesia dapat memberikan bantuan terhadap tragedi kemanusiaan dalam konflik Rusia dan Ukraina. 
      

      Sikap bangsa Indonesia terhadap perang Ukraina Dan Rusia:

      1. Kita harus menerima secara lapang dada para pengungsi dari Ukraina. 2. Yang terpenting daru segi adminstrasi sudah terpenuhi seperti PISA dll. 3. Kita harus menyiapkan dari segi kebutuhan pokoknya selama proses pengungsian, seperti menyiapkan tenda dll. 4. Tanggung jawab kita sebagai Negara Indonesia yang mempunyai politik bebas dan aktif yang diistilahkan dengan nonblock kita harus aktif berperan di dalam kaca peperangan yang terjadi sebagai penengah dan sifatnya mendamaikan tidak boleh berpihak ke salah satu Negara yang berarti bebas aktif/ nonblock.

      • STOP PERANG MARI BERDAMAI*
      TIDAK ADA YG SALAH DENGAN PERBEDAAN. YANG BERMASALAH ADALAH KEEGOISAN KITA DALAM MEMANDANG PERBEDAAN.