Wayang Golek "Bahrata Yudha"

From BASAbaliWiki
Revision as of 16:39, 22 March 2022 by Dewayu Putri (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Music |Type of Performance=Wayang Kulit |Name of the Piece=Wayang Golek "Bahrata Yudha" |Photograph=20220322T163609541Z446488.jpg |Photograph reference=https...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20220322T163609541Z446488.jpg
Type of Performance
Wayang Kulit
Photo reference
https://riau.antaranews.com/berita/94106/penampilan-wayang-golek-kisah-mahabarata-pukau-warga-prancis
Puppeteer
Asep Sunandar Sunarya
Musicians, group or orchestra
  • Gamelan Sunan Kalijaga
Place of origin
Instruments
Related Books
    Underlying story
    • Mahabharata ː Bharata Yuda
    Related Holidays


      Add your comment
      BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

      Videos

      WAYANG GOLEK FULL

      Description


      In English

      In Balinese

      In Indonesian

      Wayang golek adalah wayang yang dibuat dari kayu, dan berbentuk 3 dimensi. Nama golek berasal dari serapan bahasa Jawa, yaitu nggoleki. Maksudnya adalah diharapkan setelah menonton wayang, penonton bisa mencari (nggoleki) intisari atau inti dari cerita

      Wayang Golek merupakan salah satu dari ragam kesenian wayang, yang berasal dari masyarakat Sunda.

      Wayang golek adalah wayang yang dibuat dari kayu, dan berbentuk 3 dimensi. Nama golek berasal dari serapan bahasa Jawa, yaitu nggoleki. Maksudnya adalah diharapkan setelah menonton wayang, penonton bisa mencari (nggoleki) intisari atau inti dari cerita.

      Pertunjukan seni wayang golek merupakan seni pertunjukan teater rakyat yang banyak dipagelarkan. Selain berfungsi sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, pertunjukan seni wayang golek juga menjadi tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu.

      Sejak 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun 1960-an.

      Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material.

      Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.

      In other local languages

      Audios

      Photos

      Articles