Nyoman Mandra

From BASAbaliWiki
Revision as of 13:32, 24 February 2022 by Jengki (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Biography |Full Name=Nyoman Mandra |Pen Name=- |Photograph=20220224T133029122Z817428.jpg |Biography text id=Nyoman Mandra, lahir di Banjar Sangging, Kamasan,...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20220224T133029122Z817428.jpg
Full Name
Nyoman Mandra
Pen Name
-
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Place
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

In Balinese

In Indonesian

Nyoman Mandra, lahir di Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung, 1946. Ia adalah maestro seni lukis gaya Kamasan. Kakeknya dari pihak ibu, Rambug (1850-1925) dan pamannya Nyoman Dogol (1875-1963) adalah seniman Kamasan terkemuka dari generasi mereka masing-masing. Sejak Sekolah Dasar, Mandra belajar melukis pada Nyoman Dogol. Pengetahuan Mandra tentang kisah pewayangan yang menjadi inspirasi seni lukis Kamasan sangat mumpuni. Ia mampu memadukan pengetahuan itu dengan keterampilan teknis dalam melukis. Lukisan-lukisan awalnya banyak menggunakan komposisi warna biru yang cenderung lembut dengan garis halus dan indah.

Mandra telah menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri, di antaranya pameran Retrospektif di Sangkring Artspace, Yogyakarta (2009). Pada 2016, Mandra menerima Anugerah Kebudayaan kategori Pelestari dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selain itu, Mandra juga memperoleh Penghargaan Cincin Mataraja dari PSI Denpasar (2014), Penghargaan dari Duta Besar Rusia (2009), Penghargaan dari Duta Besar R.J. Belgia (2008), Penghargaan (Lencana) dari Budpar (2006), Penghargaan Bali Aga (2003), Penghargaan Lempad Prize dari Sanggar Dewata Indonesia (2000), Dharma Kusuma Penuh dari Pemda Bali (1993), Penghargaan Lencana Budaya dari Pemda Klungkung (1986), Dharma Kusuma Madya dari Pemda Bali (1979).

Selain Mandra, istrinya Ni Nyoman Normi dan putrinya Ni Wayan Sri Wedari juga menekuni seni lukis Kamasan. Mandra meninggal pada tanggal 10 Juni 2018 di RSUD Klungkung karena sakit.

Examples of work

lukisan 1
Mandra.jpg
lukisan 2
Mandra=.jpg
lukisan 3
Mandra3.jpg