Menurut beberapa babad dan penelitian bangsa asing, Ubud di abad ke-17 masih terdiri dari sawah ladang dan semak belukar, dan hutan. Sebagaian kecil sudah didiami oleh penduduk yang terdiri dari Kuwu-kuwu (Pondokan).
Pada saat Ubud mulai berkembang, dan menjadi daerah Manca, Ida Tjokorda Tangkeban meninggalkan Ubud menuju Jegu, wilayah Tabanan, sedangkan Tjokorda Gde Karang membangun puri di wilayah selatan Ubud, dekat dengan Sukawati, diberi nama Puri Negara di Desa Negara. Jadilah Ubud kemudian tanpa pemimpin. Atas inisiatif dari seorang keturunan Bandesa Mas yang tinggal di Jungut, maka menghadaplah para pemuka masyarakat Ubud ke puri Peliatan, tujuannya adalah untuk nuhur pemimpin untuk Ubud, agar ada yang mengatur kegiatan ekonomi, keagamaan dan kemasyarakatan di Ubud.
Oleh raja Peliatan saat itu, Ida Tjokorda Batuan, diperintahkan Ida Tjokorda Putu Kandel, treh Dalem Sukawati agar memimpin Ubud. Ida Tjokorda Putu Kandel sebagai pemimpin Ubud kemudian mendirikan Puri Saren Kangin Ubud.
Enable comment auto-refresher