Tari Manuk Rawa

From BASAbaliWiki
Revision as of 06:30, 8 October 2021 by Dewayu Putri (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Download.jpg
Type of Performance
Dance
Photo reference
https://adahobi.com/tari-manuk-rawa/
Genre
Tari Balih Balihan
Composer
I Wayan Beratha
Choreographer
Prof. I Wayan Dibia
Musicians, group or orchestra
  • Sekeha Gong Wanita Duta Kabupaten Karangasem 2017
Place of origin
Denpasar
Instruments
Gamelan Gong Kebyar
Related Books
    Related Holidays


      Add your comment
      BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

      Videos

      Description


      In English

      At first, the Manuk Rawa Dance was part of the Mahabharata Bale Gala-Gala Ballet. The work itself is a work made by the Mahabharata or Ramayana ballet group from the province of Bali and has been shown at the Bali Arts Festival in 1980.

      As time goes by, the dance is increasingly developing into a free dance that is no longer part of the ballet. The artists and dancers also began to modify this dance movement to be more interesting by combining several movements from dances typical of the Sundanese and Javanese regions. Manuk Rawa dance has a unique philosophical meaning. This dance describes the behavior of manuk or in Indonesian means birds that live and fly around areas full of water or swamps.

      The story of this bird is taken from the story of Wana Parwa from the Mahabharata Epic, and is famous for its luxurious and distinctive storytelling style. Manuk in the story is illustrated as a cheerful and fun animal. Because of the cheerful nature of the dance, this dance is then more often danced by a group of children or young women.

      Its movements imitate the movements of birds flying, and jumping in the swamp. This dance also has a distinctive movement of the neck, the dancer will move the neck like nodding, imitating the movement of a bird's head. The dancer's leg movements are also very agile, jumping here and there with an expression full of firm eye movements.

      This dance costume is also characterized, the dancer will wear a kind of cloth in the form of a wing that is installed around the dancer's shoulder. The costumes also wear bright colors and headdresses or called gelungan in the shape of a bird's head. Until now this dance is still often performed at various events and competitions.

      In Balinese

      In Indonesian

      Tari Manuk Rawa ini diciptakan pada tahun 1981 oleh seniman besar dan koreografer terkenal Prof. I Wayan Dibia sedangkan musiknya diciptakan oleh musisi dan komposer ternama I Wayan Beratha .

      Pada awalnya Tari Manuk Rawa yang menjadi salah satu bagian dari Sendratari Mahabharata Bale Gala-Gala. Karya tersebut sendiri merupakan sebuah karya yang dibuat oleh kelompok sendratari Mahabharata atau Ramayana dari provinsi Bali dan telah ditampilkan pada Pesta Kesenian Bali tahun 1980.

      Seiring berjalannya waktu, tarian tersebut makin lama makin berkembang menjadi sebuah tari lepas yang bukan lagi menjadi bagian dari sendratari tersebut. Para seniman dan penari pun mulai memodifikasi gerakan tarian ini menjadi lebih menarik dengan menggabungkan beberapa gerakan dari tarian khas daerah Sunda dan Jawa. Tari Manuk Rawa memiliki makna filosofi yang unik. Tarian ini menggambarkan perilaku manuk atau dalam bahasa Indonesia berarti burung yang hidup dan terbang di sekitar daerah yang penuh air atau rawa.

      Kisah burung ini diambil dari kisah Wana Parwa yang berasal dari Epos Mahabharata, dan terkenal akan gaya penceritaan yang mewah dan khas. Manuk pada cerita tersebut diilustrasikan sebagai hewan yang riang dan menyenangkan. Karena sidat tarian yang riang, tarian ini kemudian lebih sering ditarikan oleh sekelompok anak-anak atau remaja perempuan.

      Gerak-geraknya meniru gerakan burung yang terbang, dan bergerak meloncat-loncat di rawa-rawa. Tarian ini juga memiliki gerakan khas pada leher, penari akan menggerak-gerakkan leher seperti mengangguk-angguk, meniru gerakan kepala burung. Gerakan kaki penari juga begitu lincah, melompat kesana dan kemari dengan ekspresi yang penuh gerakan mata nan tegas.

      Kostum tarian ini juga berciri khas, penari akan memakai semacam kain yang berbentuk sayap yang dipasang di sekitar bahu penari. Kostum juga memakai warna-warna yang cerah serta hiasan kepala atau disebut gelungan yang berbentuk kepala burung. Hingga kini tarian ini masih sering dipentaskan pada berbagai acara serta perlombaan.

      This Manuk Rawa dance was created in 1981 by the great artist and renowned choreographer Prof. I Wayan Dibia while the music was composed by renowned musician and composer I Wayan Beratha.

      In other local languages

      Audios

      Photos

      Articles