Property:Response text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
F
Sampah upacara agama Di bali tidak luput dari upacara agama yang di lakukan setiap hari. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah yang ada di lingkungan pulau Bali, terutama sampah organik. Padahal Gubernur daerah Bali sudah mengeluarkan peraturan Gubernur Bali Nomor 47 tahun 2019 mengenai pengolahan sampah,hal ini di sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Adapun faktor yang menyebabkan banyaknya sampah yang ada di pulau bali karena upacara keagamaan terutama pada pura,pantai,dan rumah antara lain; 1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan cara pengolahan sampah, 2. Kurangnya ketegasan dalam aturan-aturan pura, 3. Kurangnya kesadaran akan kelestarian lingkungan tempat melaksanakan yajna atau upacara, Hal ini menyebabkan banyak sampah berserakan dan mengurangi kelestarian tempat tempat suci dan tempat untuk melakukan upacara lainnya. Untuk menanggapi hal ini kita sebagai masyarakat bali harus bisa tegas terhadap peraturan yang ada, agar kelestarian dan kebersihan tempat tempat suci dan tempat lainnya tetap terjaga. Selain kita sebagai masyarakat bali sendiri,kita juga harus menghimbau wisatawan agar bisa mengikuti peraturan yang ada. Adapun cara penanggulangannya antara lain: 1. Melakukan sosialisasi untuk menambah wawasan,pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang cara penanggulangan dan pengolahan sampah yaitu 3r( reduce, reuse, recycle) 2. Membuat TEBA MODERN sebagai tempat penampungan sampah organik agar bisa dimanfaatkan sebagai kompos, 3. Untuk pura yang memiliki penunggu monyet atau kera mungkin bisa menggunakan teba modern dan juga tempat sampah dari besi yang cukup berat, agar tidak bisa dibuka paksa sehingga mengurangi sampah berserakan. 4. Melaksanakan konsep TRI HITAM KARANA, 5. Menyediakan tempat sampah di area pura, 6. Memberikan teguran hingga denda terhadap masyarakat yang melanggar aturan pembuangan sampah.  +
Menanggulangi sampah adalah masalah yang sangat penting yang membutuhkan upaya bernama dari semua pihak. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi sampah: Yang pertama adalah membuat bak sampah di acara keagamaan, sampah-sampah yang ada di acara tersebut di buang ke bank sampah lalu di bakar. Yang kedua adalah menyediakan tempat sampah di sudut-sudut tertentu yaitu berupa tempat sampah organik dan anorganik. Yang ketiga adalah tidak membeli alat persembahyangan di luar , sebaiknya membawa alat persembahyangan dari rumah agar bisa mengurangi penggunaan sampah plastik. Yang ke empat adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya agar mudah di daur ulang. Yang kelima adalah membangun kesadaran di dalam masyarakat tentang betapa penting ya pengelolan sampah. Itu tadi beberapa cara untuk menanggulangi sampah plastik.  +
G
Masalah sampah di pura dan upacara sering kali disebabkan oleh kekurangan fasilitas pengelolaan sampah dan rendahnya kesadaran pengunjung. Upacara yang melibatkan banyak orang seringkali menghasilkan sampah yang dapat mencemari lingkungan suci. Solusi pertama adalah menyediakan tempat sampah yang memadai, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, serta menerapkan aturan pengelolaan sampah yang ketat. Dengan demikian, upacara dapat berlangsung dengan khidmat tanpa merusak kebersihan dan keindahan pura  +
Himbauan tentang membuang sampah pada tempatnya di area pura memang sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat, mengingat salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah bahkan mengurangi sampah di area pura adalah dengan kesadaran diri dari para masyarakat. adanya himbauan di areal pura bisa menjadi pondasi dasar untuk memicu kesadaran masyarakat akan bahaya dari sampah itu sendiri. sosialisasi dan aturan harus terus digencarkan oleh pemerintah sehingga kesadaran masyarakat semakin terbuka dan diharapkan bisa mengurangi sampah di areal pura. Akan tetapi kita sadar bahwa sangat sulit untuk menumbuhkan rasa kesadaran itu pada setiap masyarakat, maka jalan alternatif yang saya bisa sarankan adalah menyediakan tempat sampah di lingkungan pura yang mudah terjangkau. sudah sepatutnya kita sebagai warga masyarakat Bali untuk menjaga kesucian dan keharmonisan areal pura dari sampah. seperti yang disampaikan pada Pergub Bali No 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.  +
sampah yang sebenarnya kita harus memilah dengan benar  +
Sudah bisa dipastikan, dalam upacara agama, sampah plastik menjadi masalah besar. Kantong plastik, botol plastik, serta bungkus banten (sesajen) menjadi sampah yang sangat sulit terurai. Agar masalah ini tidak terus berlanjut, saya bisa menggunakan bahan-bahan alami yang lebih ramah lingkungan. Banten yang terbuat dari janur, daun, atau klakat (anyaman bambu) lebih baik dan mudah terurai, sehingga sampah plastik bisa dikurangi. Kantong plastik lebih baik diganti dengan tas kain atau anyaman bambu yang lebih ramah lingkungan. Daripada botol plastik, lebih baik menggunakan botol yang bisa digunakan kembali. Selama pelaksanaan upacara agama, saya bisa lebih sadar untuk menjaga lingkungan yang bersih dan lestari, agar tercipta harmoni dengan alam. Menjaga kesucian alam adalah bagian penting dari ajaran agama Hindu, maka saya harus berupaya menjaga lingkungan yang suci serta mengurangi sampah plastik dalam setiap upacara agama.  +
Om swastiastu Pendapat saya yaitu dengan menerapkan langkah langkah berbasis kearifan lokal , seperti memberikan edukasi yang kuat dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dengan mempertegas pemberitahuan tentang larangan membuang sampah sembarangan serta buanglah sampah sesuai dengan jenisnya, selain itu bisa juga dengan mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai , dengan cara menggunakan kerajinan tas yang ramah lingkungan , selain itu juga dapat memanfaatkan bahan alami seperti daun pisang sebagai tempat sarana persembahyangan, dan yang paling penting adalah terdapat sistem pengolahan sampah di setiap tempat upacara dimana harus menyediakan beberapa tempat sampah dengan 2 jenis yaitu 1 untuk sampah organik dan 1 lagi untuk sampah anorganik hal ini akan mempermudah proses pengolahan limbah, dimana sampah organik seperti bunga dapat dijadikan kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dapat dijadikan kerajinan yang berguna. Dengan melakukan hal tersebut kita dapat menjaga kelestarian lingkungan dan bali terbebas dari sampah. jika bukan kita, siapa lagi? Terimakasih  +
Kegiatan keagamaan sering kali menghasilkan banyak sampah, sehingga kita harus memutar otak untuk membersihkannya. Menurut pendapat saya, Ajak orang-orang untuk membangun sebuah komunitas, libatkan keluarga, teman, dan komunitas kepemudaan atau yang disebut STT untuk menerapkan kebiasaan ramah lingkungan saat beribadah. Dengan sedikit perubahan kebiasaan, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dan juga mengadakan sosialisasi yang mengedepankan tentang menjaga lingkungan, agar orang-orang semakin sadar, bahwa sampah akan sangat merusak citra agama, ataupun orang-orang tersebut, hanya karena perbuatan dari orang-orang yg tidak bertanggung jawab.  +
Loremipsum  +
H
Secara umum, upacara adat haruslah berasal dari ritual atau ibadah. Salah satu limbahnya adalah serbuk organik yang masih tersisa untuk upacara adat. Umat Hindu yang melakukan ibadah di pura harus menjaga kebersihan pura selama upacara ritual. Peningkatan produksi sampah tidak disertai dengan upaya pengelolaan sampah yang tepat, sehingga sampah yang dihasilkan dikumpulkan dan dibawa ke TPA untuk ditempatkan bersama dengan jenis sampah lainnya. Cara sederhana untuk kita menanggulangi masalah tersebut adalah dengan 3R, yaitu (Reuse, Reduce, dan Recycle) dengan melalakukan ketiga kegiatan ini sampah bisa dikurangi penumpukannya. Pengomposan juga bisa dilakukan untuk mengolah sampah dari sisa upacara adat. Kompos sampah yang kebanyakan terdiri dari bahan organik juga sangat berpotensi dijadikan kompos, yang dimana ini bisa di manfaatkan untuk berniaga. Perilaku masyarakat yang sering menggunakan barang sekali pakai seperti plastik, botol, dan kaleng bisa diganti dengan bahan bahan yang lebih ramah lingkungan. Kita bisa mengganti plastik dengan keben, botol dan kaleng kita ganti dengan tumbler yang bisa kita gunakan berkali kali. Disis lain, limbah makanan atau buah buahan yang tersisa pun bisa kita jadikan pakan untuk hewan ternak, serta yang paling penting untuk menjaga kebersihan area disekitarnya adalah tersedianya sarana pembuangan sampah untuk mengurangi timbulan sampah plastik yang tercecer.  +
Mengurangi sampah upacara adat piodalan, seperti membawa tas tempat pakai wadah sampah seperti canang yang sudah selesai di pakai  +
Alexander Parkes menciptakan plastik untuk memudahkan manusia dalam membawa barang. Namun, siapa sangka bahwa sahabat ini berubah menjadi musuh utama. Indonesia, yang kaya akan rempah, kini terperangkap dalam tumpukan sampah. Dahulu kita berjuang melawan penjajah, kini berperang melawan limbah. Apakah kita akan menyerah? Tidak! Ingatlah, bumi rusak ulah manusia. Ketidakpedulian kita menjadi akar masalah. Meski pemerintah meluncurkan berbagai program, namun perubahan yang diharap tak kunjung datang. Wahai saudaraku,kurangilah sampah dengan PANTAU 3R : - Perencanaan program pemerintah. - Pencarian Alternatif ramah lingkungan yang mudah terurai. - Tanamkan Niat dalam diri melalui edukasi orang lain. - Cantumkan “Sampahku, Tanggung jawabku.” - Lakukan Aksi Nyata yang tidak merugikan. - Beri *Ulasan* pada upaya yang dilakukan,dan . ✓ Reuse (menggunakan kembali) . ✓ Reduce (mengurangi) . ✓ Recycle (mendaur ulang)  +
Untuk mengurangi jumlah sampah dalam aktivitas keagamaan, kita bisa menggunakan barang yang dapat digunakan kembali, seperti piring dan cangkir, serta mengalihkan materi ke format digital. Selain itu, penting untuk merencanakan jumlah makanan dengan baik dan menyediakan tempat sampah terpisah untuk daur ulang dan kompos. Pilih dekorasi ramah lingkungan, manfaatkan energi secara efisien, dan dorong penggunaan transportasi umum atau carpooling. Dukungan terhadap program keberlanjutan juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan tersebut.  +
Cara menanggulangi sampah di sanggah/merajan yaitu dengan cara : 1. Menyapu dan memberishkan halaman rumah kita sebelum mebanten 2. Mengurangi menggunakan sampah plastik berlebihan 3. Saat mebanten gunakan kapar/tempat untuk mebanten 4. Tetap jaga kebersihan pada sanggah/merajan agar senantiasa terlihat bersih dan asri 5. Dan buanglah sampah pada tempatnya Agar sampah tidak bertambah banyak dilingkungan sekitar kita, ayo bersama sama kita jaga lingkungan kita dimulai dari rumah sendiri dan lingkungan sekitar kita, agar senantiasa bersih dan asri. Lingkungan yang bersih akan meniciptakan suasana yg menyenangkan.  +
Menurut saya dengan banyaknya sampah yang ada setelah masyarakat ataupun warga melakukan persembahyangan di pura yaitu sebaiknya kita sebagai warga bali yang terkenal dengan seribu pura dan kelestariannya selalu menjaga kebersihan, apalagi di tempat suci yang kita gunakan untuk bersembahyang. Bisa kita temukan setelah melakukan persembahyangan terdapat sampah bunga, canang, maupun sampah plastik dan koran berserakan pada beberapa tempat di pura. Oleh karena itu beberapa cara yang dapat saya temukan untuk menanggulangi atau mencegah ataupun mengurangi banyaknya sampah yang berserakan di pura selain tidak menggunakan sampah plastik yaitu, kita bisa membawa kembali canang banten yang kita gunakan sembahang untuk di buang pada tempat sampah sekitar, serta sebaiknya di beberapa tempat ataupun di tempat yang sering digunakan untuk membuang sampah di letakkan tempat sampah, dan juga kita sebagai warga sekitar pura bisa melakukan gotong royong untuk membersihkan sampah karena kita sebagai masyarakatlah yang perlu mmbersihkannya.  +
salah satu hal yang sangat penting untuk dijaga untuk tempat di lingkungan pura dengan menjaga kebersihan keindahan pura serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian untuk generasi mendatang baik memiliki tradisi yang indah dan khusus untuk penanggulangan sampah organik dan anorganik maupun bekas upacara penanganan di pura spesiasi masyarakat untuk melestarikan menurun programmatisme semakin tinggi maka kualitas internal tidak dapat dihindari masyarakat Bali mendapat seluruh larangan provinsi Bali menggunakan plastik sekali pakai santan plastik saat pemedek ke pura warung-warung di sekitar kita tidak boleh menyediakan kantong plastik dan para pemedek baju memungut sampah bekas sembahyang dan diwajibkan membawa kantong sampah untuk membuang ke tempat spesial disediakan.  +
Mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun efektif. Pertama, penggunaan bahan yang ramah lingkungan seperti kantong belanja dari kain atau bahan daur ulang saat membagikan sumbangan atau kebutuhan ibadah. Kedua, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan mengganti dengan barang-barang yang dapat dipakai ulang, seperti botol minum atau piring dan gelas yang dapat dicuci. Ketiga, mendukung penggunaan produk lokal dan organik dalam acara-acara keagamaan untuk mengurangi jejak karbon dari pengangkutan barang. Terakhir, mengedukasi jamaah tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menyediakan fasilitas daur ulang di lokasi-lokasi ibadah. Dengan langkah-langkah ini, aktivitas keagamaan tidak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga menjaga lingkungan sebagai amanah yang harus dipelihara.  +
menurut saya cara memgurangi sampah nonorganik dalam kegiatan keagamaan dengan mengganti plastik untuk membawa canang dengan bokor ataupun juga dengan tas kain, dan untuk mengurangi sampah organik bisa d kubur d dalam tanah atau pun di olah menjadi pupuk organik  +
Cara Mengurangi Sampah di Pura Setelah Upacara Agama Setelah melakukan upacara agama, penting untuk mengurangi sampah di pura dengan cara yang berkelanjutan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan: 1.Pemilahan Sampah: Pemilahan sampah menjadi organik dan anorganik sangat penting. Sampah organik seperti sisa banten, canang, dan daun dapat diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas harus dikumpulkan dan diolah dengan cara yang tepat. 2.Pengolahan Sampah: Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk dengan menggunakan mesin pencacah dan cairan EM. Proses ini dapat dilakukan secara mandiri dengan bantuan mahasiswa dan warga setempat. Penggunaan Tempat Sampah Terpilah: Menggunakan tempat sampah terpilah dapat membantu memisahkan sampah sejak awal. Bantuan dari Kementerian LHK seperti tempat sampah terpilah, motor sampah, dan gerobak sampah sangat membantu dalam pengelolaan sampah. 3.Pengurangan Sampah: Melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) secara sederhana di rumah masing-masing dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan plastik, mengulang penggunaan barang, dan memulai proses daur ulang. Dengan cara-cara ini, kita dapat mengurangi sampah di pura dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar.  +