- Name of Place
- Bangli
- Location
- Reference
- Lontar
- Folktales
- Biographies
- Children's Books
- Books
- Holidays and Ceremonies
Sejak tahun 1991, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli menetapkan tanggal 10 Mei 1204 sebagai hari jadi kota Bangli. Tanggal itu dirunut dari prasasti Pura Kehen C yang dikeluarkan raja Sri Adikunti Ketana yang menjadi penguasa Bangli pada 1126 tahun Saka atau 1204 tahun Masehi. Sebelumnya, di Bangli pada abad 11 berkembang wabah penyakit yang membuat masyarakat Bangli berbondong-bondong meninggalkan Bangli. Setelah keadaan kembali pulih, raja Sri Adikunti Ketana memberikan perintah kepada putranya pada 10 Mei 1204, sebagaimana yang termuat dalam prasasti Pura Kehen C. Prasasti yang tersimpan di Pura Kehen ini memuat perintah raja agar mengajak penduduk kembali ke Desa Bangli guna bersama-sama membangun dan memperbaiki rumah masing-masing. Raja juga memerintahkan agar penduduk menambah keturunan, mengizinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Selain itu, raja juga menghapuskan pajak pada penduduk dan menetapkan batas-batas wilayah kramanil Bangli.
Dipilihnya 10 Mei 1453 sebagai hari jadi Kabupaten Bangli didasari atas pemikiran bahwa Prasasti Kehen C menunjukkan Bangli saat itu sudah menjadi sebuah kesatuan menyusul adanya penetapan batas-batas wilayah oleh raja. Selain itu, prasasti ini pulalah yang pertama kali menyebut nama Bangli. Dalam babad dan cerita rakyat, asal-usul nama Bangli berasal dari kata Jarak Bang atau Bangkliki. Konon, Bangli didirikan di atas hutan jarak, namun ada pula yang menyebutkan kalau Bangli berasal dari kata banggi yang berarti kurang ramah.
I Kadek
Enable comment auto-refresher