Butha Lato-lato
From BASAbaliWiki
Revision as of 13:04, 29 March 2023 by Dayu Setya Pratiwi (talk | contribs) (Edited automatically from page VisualArt Butha Lato-lato.)
Apa ne madan tagep? Tegteg ne kengken? Makudang janji bakat tuturang? Disubane maan kursi luung ditu Jeg betara bakat uluk-uluk Sawireh punggawa jani liunang ne dueg nutur Duh ratu,,yen dadi ban orahang Nyak care munyin lato-lato, Tektektektektektekk jeg mekuus sing ade tindak Nah kudiang men,,, Nak ngetrend jani meplalianan lato-lato Kadi rasa sube dueg punggawane maluang lato-lato Kaden men maluang manusa gen bisane Nah jani tiang ngidih, tanggehang kitane, mekejang sube maan duman. Sampunang bes kereng, sangkaning kereng, kering lantas kengken???
Sudah berapa janji diucap? Ketika sudah mendapatkan kursi yang bagus Tuhan pun dibohongi Dikarenakan banyak pemimpin sekarang yang hanya pintar bicara Seperti halnya lato-lato Tektektektektekk sangat ribut tanpa tindakan Yaaa bagaimana lagi Sekarang trendnya bermain lato-lato Jika dirasa-rasa pemerintah sekarang pada pintar memainkan lato-lato itu Yang dikira hanya pintar mengadu domba orang Iyaa,sekarang yang saya minta, kendalikan keinginan, karena semua sudah mendapat bagian Jangan serakah, karena serakah Nanti kering bagaiaman?? Kering yang dimaksud adalah kantong kering.
Dari caption diatas, menggambarkan bagaimana pemimpin menyalahgunakan kekuasaan, yang halnya seperti tong kosong nyaring bunyinya, seperti radio, ada suara namun tidak ada gambar.
Semoga dari caption ini, dapat mengaspirasikan suara hati masyarakat dan sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan kesadaran diri.
Enable comment auto-refresher