Literature Pengungsi

From BASAbaliWiki
Revision as of 00:15, 14 May 2022 by Dwayuwidya (talk | contribs)
20220513T033320827Z202161.jpg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
https://images.app.goo.gl/1gHnrxTrCemA4x6m8
Author(s)
Reference for photograph
Subject(s)
    Reference
    Related Places
    Event
    Related scholarly work
    Reference
    Competition
    Pengungsi


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    What is your attitude and responsibility to refugees who come to your area because of a conflict such as what's happening in Ukraine?

    Description


    In English

    In Balinese

    In Indonesian

    OPINI

    Menurut pendapat saya adalah kita harus membantu pengungsi tersebut tanpa memikirkan suku, agama,ras,politik ataupun perbedaan perbedaan lainnya, karena mereka benar benar membutuhkan bantuan, baik itu fisik maupun mental. Dalam kurun kurang dari dua bulan sejak pasukan Rusia memulai perang di ukrania, sebanyak lima juta warga Ukrania telah meninggalkan negara mereka dan sekitar tujuh juta terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka di dalam negeri. Perang antara Rusia dan Ukraina juga telah menyebabkan sekitar 7,1 juta warga ukrania terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka di negaranya, jumlah tersebut merupakan jumlah populasi terbesar di dunia yang harus kehilangan tempat tinggal mereka akibat konflik yang melanda, perang ukraina telah memicu salah satu krisis perpindahan dan kemanusiaan yang tumbuh paling cepat. Para pengungsi akibat perang ukraina ini menambah panjang daftar orang orang yang terpaksa mengungsi karena perang. Karna yang kita tau konflik yang terjadi di ukraina membuat pengungsi datang ke tempat kita. Pastinya dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, oleh karena itu kita harus membantu pengungsi pengungsi tersebut. Kita bisa memberikan sumbangan berupa pakaian yang masih bagus atau masih layak digunakan, juga bisa memberikan makanan dan obat obatan yang dibutuhkan oleh pengungsi dengan suka rela atau tanpa mengharapkan imbalan.

    Perang di Ukraina memaksa lebih dari 2,5 juta warganya pergi menyelamatkan diri dan mengungsi di negara negara lain, akan tetapi meski pasukan Rusia terus melakukan serangan memasuki Minggu ke tiga, beberapa pengungsi memutuskan untuk pulang kembali ke Ukraina.

    Pertempuran terjadi hampir di seluruh wilayah ukraina. Korban yang jatuh tidak hanya dari kalangan militer, tapi juga dari masyarakat sipil. Anak-anak dan perempuan adalah korban pertama yang paling menderita dari situasi konflik yang kini melanda negeri itu.

    Adapun Imbas perang rusia dan ukraina terhadap perekonomian di indonesia karena apapun ketegangan kedua negara itu akan merugikan perekonomian global dan mengganggu proses pemulihan ekonomi dunia, termasuk indonesia Karena dampak-dampak yang terjadi adalah seperti - harga minyak dunia. Harga minyak dan gas telah melonjak akibat kekhawatiran pasokan karena rusia adalah salah satu produsen yang mengekspor bahan bakar fosil terbesar di dunia. Dan juga ada kenaikan harga pangan. Akibat gempuran yang dilancarkan pasukan Rusia, sejumlah bangunan dan fasilitas publik di Ukraina rusak parah. Masyarakat Ukraina, yang semula hidup tenang, kini nasibnya berubah 180 derajat. Tidak sedikit dari mereka kini yang menjadi pengungsi. Warga negara Indonesia di sana juga terpaksa mengungsi.

    Voutira & Herrel-Bond (1996) menyatakan, yang dimaksud dengan pengungsi akibat perang di sini bukan sekadar orang yang mencari keselamatan. Mereka adalah orang-orang yang terpaksa melintasi perbatasan internasional akibat ancaman politik tertentu, agresi dari luar, pendudukan, dominasi asing, dan berbagai kejadian yang mengganggu tatanan publik.

    Gempuran pasukan Rusia telah merusak fasilitas penting, seperti fasilitas air bersih, kesehatan, pendidikan, dan rumah-rumah penduduk. Meski Rusia mengklaim tidak menyerang bangunan publik sipil, rumah-rumah penduduk dan rumah sakit dilaporkan tidak luput dari serangan Rusia.

    Beberapa badan atau lembaga internasional, seperti UNICEF, telah berusaha memastikan kesediaan air bersih, pemenuhan kesehatan, dan mengusahakan sekolah-sekolah darurat. Mereka juga memberikan layanan konseling psikologis bagi anak-anak yang menjadi korban perang. Tapi masyarakat sipil yang ketakutan dilaporkan banyak yang terpaksa mengungsi dan bahkan lari ke luar negeri. Selain dampaknya yang luar biasa merusak infrastruktur kota, perang di mana pun mengakibatkan munculnya para pengungsi yang membutuhkan perhatian kita semua. Bagi penduduk laki-laki berusia 17-60 tahun di Ukraina, mereka memang telah diinstruksikan untuk tidak mengungsi dan menjadi bagian dari pasukan penunjang yang bersiap melawan Rusia. Tapi perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia terpaksa mengungsi untuk mencari perlindungan

    Setelah mundur dari Kiev, pasukan Rusia kini bergerak ke wilayah timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis. Rusia terlihat menghimpun personel dan artileri untuk menyerang Donbas dalam waktu dekat.